Asal Mula Lagu Ondel [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Asal Mula Lagu Ondel-ondel



Tahukah kamu jika Ondel-ondel, awalnya diciptakan sebagai penolak bala (penolak bahaya). Dapat dilihat dari wajah ondel-ondel yang dibuat berwarna merah dan memiliki taring sehingga terlihat menyeramkan. Dahulu namanya belum Ondelondel, tetapi diberi nama barongan. Namun, saat ini ondel-ondel menjadi hiasan di acara adat Betawi dan dijadikan sebagai hiburan. Ondel-ondel sebagai hiburan digerakkan seperti seolah-olah sedang menari diiringi musik. Pada masa pemerintahan  Gubernur Ali Sadikin, ondel-ondel ditetapkan sebagai simbol Kota Jakarta. Ondel-ondel juga menjadi inspirasi bagi pencipta lagu yang bernama Djoko Subagjo. Lagu “Ondel-Ondel” diciptakan oleh Djoko Subagjo pada tahun 1970 dan dinyanyikan untuk pertama kali oleh seniman Betawi yang bernama Benyamin Sueb. Sejak saat itu, lagu “Ondel-Ondel”menjadi populer dan menjadi salah satu lagu khas daerah Jakarta. Berikut ini lirik lagu ondel-ondel Nyok kite nonton ondel-ondel, (nyok!) Nyok kite ngarak ondel-ondel, (nyok!) Ondel-ondel ade anaknye, (woi!) Anaknya ngigel ter-iteran, (oi!) Mak, Bapak ondel-ondel ngibing, (ser!) Ngarak penganten di sunatin, (serr!) Goyangnye asik ndut-ndutan, (ndut!) Nyang ngibing igel-igelan, (gel!) Plak dung plak dung plang, gendang nyaring di tepak Yang ngiringin mandek, pada surak-surak Tangan iseng jailin, kepale anak ondel-ondel Taroin puntungan, rambut kebakaran Anak ondel-ondel jejingkrakan, (krak!) Kepalenye nyale berkobaran, (ngebul!)



Yang ngarak pade kebingungan, (ngung!) Disiramin air comberan, (byur!) Plak dung… Lagu “Ondel-Ondel” menceritakan keunikan boneka khas Jakarta, sekaligus mengajak pendengar untuk menonton kesenian ondel-ondel. Lagu “Ondel-Ondel” dinyanyikan dengan suasana yang ceria. Lagu”Ondel-Ondel” biasanya dinyanyikan pada pesta rakyat Betawi, seperti sunatan, pernikahan adat Betawi, atau acara ulang tahun Kota Jakarta. Pada tahun 2017, lagu “Ondel-Ondel” digunakan untuk mengiringi tari massal ondelondel Betawi dalam kirab kebangsaan memperingati hari Pahlawan di lapangan Monas. Hal tersebut merupakan upaya pemerintah dalam melestarikan lagu “Ondel-Ondel” sebagai budaya daerah Jakarta. Jadi, ternyata lebih dahulu ondel-ondel daripada lagu ondel-ondel. Jangan biarkan ondel-ondel dikenal sebagai pengamen yang keliling jalan-jalan di-iringi musik dari kaset yang biasanya, suaranya memekakkan telinga. Mari kita hargai dan lestarikan budaya daerah. Kalau bukan kita yang mencintai budaya daerah, siapa lagi?