Asam Basa Dan Garam 6 Jan 2021 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kimia kelas XI (MS) Materi 1 (6 /1/2021)



Asam, Basa dan Garam



Ciri-ciri Asam Kata asam (acid) berasal dari bahasa Latin acidus yang berarti mempunyai rasa asam. Salah satu definisi asam adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan menghasilkan ion hidrogen (H+). Secara umum asam memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.



Rasa masam jika dicicipi (jangan menguji asam kuat dengan mencicipinya) Derajat keasaman lebih kecil dari 7 (pH < 7) Terasa menyengat jika disentuh, terutama asam kuat Reaksi dengan logam bersifat korosif (menyebabkan karat, dapat pula merusak jaringan kulit/iritasi dan melubangi benda yang terbuat dari kayu atau kertas jika konsentrasinya tinggi) 5. Merupakan larutan elektrolit sehingga dapat menghantarkan arus listrik. Sifat Asam 1. 2. 3. 4.



Mempunyai rasa asam Mengubah lakmus biru menjadi merah Bersifat korosif, dapat melarutkan berbagai logam Dapat melarutkan batu kapur menghasilkan gas karbon dioksida.



Hujan Asam Air hujan yang pH- nya kurang dari 5,6 disebut hujan asam. Hujan asam terjadi karena udara tercemar oleh oksida-oksida yang bersifat asam khususnya oksida belerang (SO2) dan (SO3), oksida nitrogen (NO2) oksida belerang berasal dari bahan pembakaran fosil, dan oksida nitrogen berasal dari asap kendaraan bermontor dan asap industri. Kerugian yang dapat ditumbulkan oleh hujan asam adalah : 1. Merusak tumbuhan, karena hujan asam dapat mengubah pH tanah. 2. Mengurangi kesuburan tanah, karena air hujan asam dapat membilas unsure hara dalam tanah.



3. Mematikan biota air, karena air hujan asam dapat mengubah pH air 4. Merusak bangunan, khususnya yang terbuat dari logam dan batu pualam. Ciri-ciri Basa Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Salah satu definisi basa adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH–). Secara umum basa memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Rasa pahit jika dicicipi Dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat Tingkat keasaman lebih besar dari 7 (pH > 7) Terasa licin di kulit (jangan menguji basa kuat dengan menyentuhnya) Memiliki sifat kaustik yaitu merusak kulit jika kadar basanya tinggi Dapat mengemulsi minyak Merupakan elektrolit, larutannya dapat menghantarkan arus listrik



Sifat Basa Beberapa sifat basa sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5.



Rasanya pahit Mengubah lakmus merah menjadi biru Bereaksi dengan lemak membentuk sabun. Menetralkan sifat asam Bersifat korosif, khususnya basa kuat.



Basa dalam kehidupan sehari-hari 



soda api (natrium hidroksida, NaOH), berfungsi untuk : – Melarutkan lemak dan minyak – membersihkan oven – menghancurkan seloluse



 



Kalsium hidroksida atau kapur (Ca(OH)2 Amonia ( larutan NH3) digunakan secagai pembersih kaca.



Indikator Cara untuk mengetahui apakah suatu zat tergolong asam atau basa adalah menggunakan indikator. Indikator adalah merupakan zat yang dapat berupah warna bila dimasukkan kedalam senyawa asam atau basa. Indikatar dapat berupa kertas atau larutan, indicator berupa kertas adalah kertas lakmus. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus berwarna merah dan lakmus berwarna biru. Cara pemakaiannya adalah kertas lakmus dimasukkan kedalam senyawa, kemudian dilihat perubahan warnanya.



Suatu senyawa tergolong asam bila kertas lakmus biru berubah warna menjadi merah, tetapi kertas lakmus merah tidak berubah warna.. sementara kalau senyawa golongan basa bila kertas lakmus merah berubah warna menjadi biru, tetapi kertas lakmus biru tidak berubah warna. Bila senyawa tidak mengubah warna kertas lakmus digolongkan bukan senyawa asam atau basa atau senyawa netral. Ciri-ciri Garam Apabila larutan asam dengan larutan basa direaksikan, maka ion H+(dari asam) akan bereaksi dengan ion OH– (dari basa) membentuk air. Reaksi antara asam dan basa ini disebut reaksi penetralan (netralisasi) jika jumlah zat asam sama dengan jumlah zat basa. Disebut demikian karena selain air, dihasilkan pula suatu zat yang bersifat netral yaitu garam, jika jumlah asam dan jumlah basanya mempunyai perbandingan yang sama. Reaksi ini juga di kenal dengan reaksi penggaraman karena menghasilkan garam. Garam terdapat dalam bentuk garam netral, garam basa dan garam asam. Umumnya garam mudah larut dalam air, merupakan padatan pada suhu kamar (25oC), merupakan elektrolit sehingga dapat menghantarkan arus listrik, memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi. Sifat Garam Garam dapat dibuat dengan mereaksikan suatu logam dengan asam kuat yang encer atau mereaksikan antara asam dengan basa., reaksi asam dengan basa disebut reaksi netralisasi. Contoh reaksi netralisasi : Asam klorida + natrium hidroksida → Natrium klorida + air Asam sulfat + Kalium klorida



→ Kalsium sulfat + air



Asam nitrat + Lithium hidroksida Asam klorida + Kalsium hidroksida



→ Lithium nitrat + air →



Kalsium klorida + air



Reaksi netralisasi menghasilkan senyawa yang disebut garam. Contoh garam dapur (NaCl) yang terbentuk dari reaksi antara natrium hidroksida dengan asam klorida. Contoh garam yang ada pada kehidupan kita sehari-hari :      



Natrium klorida (NaCl) yang disebut garam dapur Magnesium sulfat (MgSO4) yang disebut garam inggris sebagai abat pencuci perut. Kalsium karbonat (CaCO3) merupakan senyawa dalam batu kapur, marmer atau batu pualam. Natrium karbonat (Na2CO3) yang disebut soda pencuci Aluminium solfaf ( Al2(SO4) ), untuk penjernihan air Natrium stearat ( NaC17H35COO ), bahan sabun mandi



Indikator Asam, Basa dan Garam



Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral. Tahukah kamu bagaimana cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat? Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami. Berikut adalah beberapa cara menguji sifat larutan. 1. Indikator dengan Kertas Lakmus Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut. a. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru. b. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru. c. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.



Indikator Larutan Asam dan Basa Menggunakan Indikator Alami Percobaan yang telah kamu lakukan adalah mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam, basa atau netral dengan menggunakan kertas lakmus. Adakah cara lain untuk mengidentifikasi suatu larutan? Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan sendiri di rumah, yaitu dengan menggunakan indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa.



Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman. Contoh Asam, Basa dan Garam Contoh Asam Asam dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam makanan, minuman, buah-buahan, air hujan bahkan di dalam tubuh kita. Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu asam organik dan asam mineral. Asam organik berasal dari sumber alami (tumbuhan dan hewan), umumnya bersifat asam lemah. Contoh asam organik adalah asam sitrat terdapat dalam buah jeruk, asam format terdapat dalam gigitan/sengatan semut dan sengatan lebah dan asam asetat yang terdapat dalam cuka makan. Asam mineral adalah senyawa asam seperti asam klorida (asam lambung) terdapat dalam sistem pencernaan manusia dan hewan. Asam mineral banyak juga dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan umumnya bersifat asam kuat. Contoh asam mineral adalah asam klorida yang digunakan secara luas dalam industri, asam sulfat untuk aki mobil dan asam fluorida yang biasanya digunakan pada pabrik kaca. Berdasarkan kekuatannya asam dibagi menjadi dua jenis, yaitu asam kuat dan asam lemah. Kekuatan suatu asam dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidrogen yang bermuatan positif (ion H+) ketika dilarutkan dalam air. Semakin banyak ion H+ yang dilepaskan, semakin kuat sifat asamnya.



             



Asam asetat, terdapat pada larutan cuka Asam askorbat, terdapat pada jeruk, tomat, sayuran Asam sitrat, terdapat pada jeruk Asam borat, terdapat pada larutan pencuci mata Asam karbonat, terdapat pada minuman berkarbonasi Asam klorida, terdapat pada asam lambung, obat tetes mata Asam nitrat, terdapat pada pupuk, bahan peledak (TNT) Asam fosfat, terdapat pada deterjent, pupuk Asam sulfat, terdapat pada baterai mobil, pupuk Asam tatrat, terdapat pada anggur Asam malat, terdapat pada apel Asam formiat, terdapat pada sengatan lebah Asam laktat, terdapat pada keju Asam benzoat, terdapat pada bahan pengawet makanan



Contoh Basa Sama halnya dengan zat asam, zat basa juga dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sifat licin dan rasanya yang pahit merupakan cara mudah untuk mengenali zat basa. Beberapa contoh zat basa yang sering digunakan adalah:



1. Natrium hidroksida / soda api / soda ash dan kalium hidroksida, sebagai bahan baku pembersih dalam rumah tangga, misalnya sabun mandi, sabun cuci, detergen, pemutih dan pembersih lantai 2. Magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida, terkandung dalam obat nyeri lambung (antasid) 3. Amoniak, untuk pelarut desinfektan (pencegah terjadinya infeksi) dan bahan baku pupuk urea Sama seperti asam, basa juga dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan suatu basa dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidroksida yang bermuatan negatif (ion OH–) ketika dilarutkan dalam air. Semakin banyak ion OH– yang dilepaskan, semakin kuat sifat basanya. Semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH–. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida. Berikut ini tabel beberapa contoh basa kuat dan basa lemah:



   



Aluminium hidroksida, terdapat pada sebuah deodoran, antasid Kalsium hidroksida, terdapat pada sebuah mortar dan plester Magnesium hidroksida, terdapat pada sebuah obat urus-urus, antasid Natrium hidroksida, terdapat pada sebuah bahan sabun mandi



Contoh Garam



Salah satu cara memperoleh senyawa garam adalah dengan cara mereaksikan zat asam dengan zat basa. Reaksi ini dikenal dengan reaksi penggaraman atau disebut juga reaksi netralisasi. Dalam kehidupan sehari-hari garam yang sering digunakan antara lain: garam dapur (NaCl), garam inggris (MgSO4) sebagai obat pencahar, soda kue (NaHCO3) sebagai pengembang roti, monosodium glutamat (MSG) sebagai penyedap rasa. Sifat garam tergantung pada asam dan basa pembentuknya. Garam yang berasal dari reaksi antara asam dan basa dapat bersifat asam, basa atau netral. Garam yang bersifat asam, memiliki pH < 7, berasal dari reaksi antara asam kuat dan basa lemah. Contoh: NH4Cl (amonium klorida / salmoniak), dan NH4NO3 (amonium nitrat). Garam yang bersifat basa, memiliki pH > 7, berasal dari reaksi antara asam lemah dan basa kuat. Contoh: KNO2 (kalium nitrit), NaHCO3(natrium bikarbonat / soda kue), NaCH3COO (natrium asetat), KCN (kalium sianida / potas), dan KF (kalium fosfat). Garam yang bersifat netral, memiliki pH = 7, berasal dari asam kuat dan basa kuat. Contoh: NaCl (natrium klorida), KI (kalium iodida), dan KNO3 (kalium nitrat).  



garam dapur, NaCl → Na+ + Clbesi sulfat, Fe2(SO4)3 → 2Fe3+ + 3SO3-4



Reaksi penggaraman (netralisasi) sangat berguna bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai pemanfaatan reaksi netralisasi, misalnya: 1. Untuk mengurangi rasa sakit dan iritasi akibat sengatan lebah yang mengandung asam digunakan soda kue (natrium bikarbonat) 2. Nyeri lambung akibat kadar asam klorida dalam lambung yang berlebihan dinetralisir dengan obat yang mengandung basa magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida 3. Limbah cair hasil industri yang dibuang ke sungai mengandung zat asam yang dapat menyebabkan kematian ikan oleh karenanya ditambahkan aluminium hidroksida untuk menetralkannya 4. Mulut kita mengandung zat asam sisa makanan dan minuman yang dapat merusak gigi dan menimbulkan bau mulut, untuk menetralisirnya kita menggunakan pasta gigi yang mengandung zat basa Tanah yang terlalu asam akibat hujan asam dan tanah gambut, dapat menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik. Untuk mengatasinya tanah diberi senyawa yang bersifat basa, misalnya kalsium oksida, kalsium hidroksida atau kalsium karbonat sebelum ditanami.