Asam Basa Lewis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Teori Asam dan Basa Lewis Menurut Lewis: Asam adalah spesi yang bertindak sebagai akseptor pasangan elektron bebas. Basa adalah spesi yang bertindak sebagai donor pasangan elektron bebas. perhatikan gambar berikut!



1. Pada gambar pertama, atom B pada molekul BF3 bertindak sebagai asam, karena ia bertindak sebagai akseptor pasangan elektron bebas dari ion F– . Sedangkan ion F– bertindak sebagai basa, karena ia bertindak sebagai donor pasangan elektron untuk atom B pada molekul BF3. 2. Pada gambar kedua, ion H+ bertindak sebagai asam, karena ia bertindak sebagai akseptor pasangan elektron bebas dari molekul NH3. Sedangkan atom N pada molekul NH3 bertindak sebagai basa, karena ia bertindak sebagai donor pasangan elektron untuk ion H+ . Bunyi Teori Asam Basa Lewis Secara Lengkap Lalu didalam Teori Asam Basa menurut Lewis ini bahwa Asam merupakan suatu Senyawa Kimia (Zat) yang bisa menerima Pasangan Elektron dari Senyawa (Zat) lain atau bisa dikatakan Akseptor pasangan Elektron, sedangkan Basa Menurut Teori Asam Basa Lewis ialah suatu Senyawa Kimia (Zat) yang bisa memberikan pasangan Elektron kepada Senyawa yang lain atau bisa dikatakan sebagai Donor pasangan Elektron. Teori Asam Basa Gilbert Newton Lewis ini merupakan sebuah Teori Asam Basa yang mengembangkan Teori Asam dan Basa Menurut Bronsted Lowry karena teori ini mempunyai keterbatasan dan kelemahan seperti saat menjelaskan reaksi – reaksi yang melibatkan senyawa tanpa proton (H+). Gilbert Newton Lewis berpendapat bahwa masalah Teori Asam-Basa harus diselesaikan dengan landasan Teori Struktur Atom, bukan hanya berdasarkan hasil percobaan (Penelitian) saja. Contoh Teori Asam Basa Lewis Yang Ada



Contoh Teori Asam dan Basa Menurut Lewis pada Gambar diatas telah menunjukan bahwa Ion H+ (Proton) ialah Asam Lewis karena mampu menerima Pasangan Elektron, sedang NH3 merupakan Basa Lewis. Lalu pada reaksi antara BF3 dengan NH3 pada Gambar diatas yang merupakan Asam Lewis ialah BF3 karena bisa menerima sepasang Elektron dan teruntuk NH3 ialah Basa Lewis.



Untuk Kesimpulkan dari Perbedaan Teori Asam Basa Lewis dengan Bronsted Lowry adalah Teori Asam dan Basa Menurut Gilbert Newton Lewis lebih luas dan lengkap jika sepanjang yang dibahas didalamnya ialah Senyawa tanpa Proton, namun jika Reaksi Asam Basa yang melibatkan reaksi di Larutan dalam Air maka Teori Bronsted Lowrylah yang lebih mudah digunakan.



Pada tahun 1923, G.N. Lewis dari UC Berkeley mengusulkan teori alternatif untuk menggambarkan asam dan basa. Teorinya memberikan penjelasan umum dari asam dan basa berdasarkan struktur dan ikatan. Melalui penggunaan definisi asam dan basa Lewis, ahli kimia sekarang dapat memprediksi berbagai macam reaksi asam-basa. Teori Lewis menggunakan elektron bukan transfer proton dan secara khusus menyatakan bahwa asam adalah spesi yang menerima pasangan elektron sementara basa menyumbangkan pasangan elektron. Menurut Lewis “ asam adalah spesi yang dapat membentuk ikatan kovalen dengan menerima pasangan elektron bebas dari spesi yang dapat membentuk ikatan kovalen dengan memberikan pasangan elektron pada spesi yang lain”. Konsep asam basa Lewis dan Bronsted – Lowry berbeda menurut cara pandangnya terhadap reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh, reaksi netralisasi antara NH3 dan HCI dalam bentuk cairan. Pada reaksi tersebut terjadi transfer proton dari NH3. Transfer proton ini dapat dinyatakan sebagai berikut : Proton (H+) adalah suatu ekseptor (penerima) pasangan elektron bebas, yang menurut Lewis adalah asam. Amonia yang memiliki pasangan elektron bebas merupakan donatur pasangan elektron bebas, oleh karena itu amonia adalah basa Lewis. Teori asam basa Lewis mencangkup pengertian yang lebih luas di bandingkan definisi asam-basa Arrhenius dan Bronsted-Lowry. Konsep asam basa bronsted Lowry dengan Lewis berbeda, tetapi kedua konsep ini saling melengkapi basa Lewis adalah basa Bronsted – Lowry yang juga dapat mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Asam Lewis belum belum tentu menjadi asam Bronsted-Lowry, hal ini disebabkan asam Bronsted-Lowry adalah Elektron. Spesies apa pun yang dapat menjadi akseptor pasangan elektron bebas bisa disebut sebagai asam Lewis.



Semua spesi, baik berupa molekul atau ion yang mendonorkan pasangan elektron bebasnya digolongkan dalam basa Lewis. Contoh basa Lewis adalah ion halida (CI–, F–, Br–, dan I–), amonia, ion hidroksida, molekul air, senyawa yang mengandung N, O, atau S, senyawa golongan eter, keton, molekul CO2, dan lain-lain. Asam Lewis adalah akseptor pasangan elektron bebas. Contoh asam Lewis adalah H+, B2H6, BF3, AIF3, ion logam transisi yang bisa membentuk ion kompleks seperti Fe2+, Cu2+, Zn2+, dan sebagainya. Untuk menjadi asam Lewis tidak selalu diperlukan orbital kosong untuk menampung pasangan elektron yang di donorkan oleh basa Lewis.



Teori asam basa Lewis Di tahun 1923 ketika Bronsted dan Lowry mengusulkan teori asam-basanya, Lewis juga mengusulkan teori asam basa baru juga. Lewis, yang juga mengusulkan teori oktet, memikirkan bahwa teori asam basa sebagai masalah dasar yang harus diselesaikan berlandaskan teori struktur atom, bukan berdasarkan hasil percobaan. Teori asam basa Lewis Asam: zat yang dapat menerima pasangan elektron. Basa: zat yang dapat mendonorkan pasangan elektron. Semua zat yang didefinisikan sebagai asam dalam teori Arrhenius juga merupakan asam dalam kerangka teori Lewis karena proton adalah akseptor pasangan elektron . Dalam reaksi netralisasi proton membentuk ikatan koordinat dengan ion hidroksida. H+ + OH- H2O Situasi ini sama dengan reaksi fasa gas yang pertama diterima sebagai reaksi asam basa dalam kerangka teori Bronsted dan Lowry. HCl(g) + NH3(g) NH4Cl(s) Dalam reaksi ini, proton dari HCl membentuk ikatan koordinat dengan pasangan elektron bebas atom nitrogen. Keuntungan utama teori asam basa Lewis terletak pada fakta bahwa beberapa reaksi yang tidak dianggap sebagai reaksi asam basa dalam kerangka teori Arrhenius dan Bronsted Lowry terbukti sebagai reaksi asam basa dalam teori Lewis. Sebagai contoh reakasi antara boron trifluorida BF3 dan ion fluorida F-. BF3 + F-–> BF4Reaksi ini melibatkan koordinasi boron trifluorida pada pasangan elektron bebas ion fluorida. Menurut teori asam basa Lewis, BF3 adalah asam. Untuk membedakan asam semacam BF3 dari asam protik (yang melepas proton, dengan kata lain, asam dalam kerangka teori Arrhenius dan Bronsted Lowry), asam ini disebut dengan asam Lewis. Boron membentuk senyawa yang tidak memenuhi aturan oktet, dan dengan demikian adalah contoh khas unsur yang membentuk asam Lewis. Karena semua basa Bonsted Lowry mendonasikan pasangan elektronnya pada proton, basa ini juga merupakan basa Lewis. Namun, tidak semua asam Lewis adalah asam Bronsted Lowry sebagaimana dinyatakan dalam contoh di atas. Dari ketiga definisi asam basa di atas, definisi Arrhenius yang paling terbatas. Teori Lewis meliputi asam basa yang paling luas. Sepanjang yang dibahas adalah reaksi di larutan dalam air, teori Bronsted Lowry paling mudah digunakan, tetapi teori Lewis lah yang paling tepat bila reaksi asam basa melibatkan senyawa tanpa proton. Gilbert N. Lewis pada tahun 1923 mempublikasikan definisi asam basa berdasarkan teori ikatan kimia dimana definisi asam basa Lewis adalah sebagai berikut. Asam adalah aseptor pasangan elektron bebas sedangkan basa adalah donor pasangan elektron bebas. Teori asam basa Lewis mencakup pengertian yang lebih luas dibandingkan definisi asam basa Arrhenius dan BronstedLowry. Konsep asam basa Bronsted-Lowry dengan Lewis adalah berbeda akan tetapi kedua konsep ini saling melengkapi. Basa Lewis adalah basa Bronsted-Lowry juga disebabkan dapat mendonorkan pasangan elektron bebasnya, akan tetapi asam Lewis belum tentu menjadi asam Bronsted-Lowry disebabkan asam Bronsted-Lowry adalah donor proton sedangkan asam Lewis adalah acceptor elektron. Spesies apapun yang dapat menjadi aseptor pasangan elektron bebas bisa disebut sebagai asam lewis. Basa Lewis Perlu diingat bahwa basa Lewis adalah donor pasangan elektron bebas, spesies berupa molekul atau ion yang memiliki tendensi untuk mendonorkan pasangan elektron bebasnya maka digolongkan dalam basa Lewis. Contoh basa Lewis adalah ion halide ( Cl-, F-, Br- dan I-), ammonia, ion hidroksida, molekul air, senyawa yang mengandung N, O, atau S, senyawa golongan eter, ketone, molekul CO2 dan lain-lain. Gambar dibawah menunjukkan basa Lewis dengan pasangan elektron bebasnya.



Asam Lewis adalah aseptor pasangan elektron bebas. Contoh asam lewis adalah H+, B2H6, BF3, AlF3, ion logam transisi yang bisa mebentuk ion kompleks seperti Fe2+, Cu2+, Zn2+, dan sebagainya. Oh ya mungkin kamu berfikir bahwa untuk menjadi asam Lewis akan selalu diperlukan orbital kosong untuk menampung pasangan elektron yang didonorkan oleh basa Lewis tapi hal ini tidaklah mutlak sebab untuk menjadi asam Lewis tidak selalu suatu spesies menyediakan orbital kosong. Reaksi asam Lewis dan basa lewis dapat dicontohkan sebagai berikut: