Askeb Kutu Rambut 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA AN. A DENGAN KUTU RAMBUT DI SDN 02 WONOSARI, GADING REJO 2019



Oleh : AMINI INDAHSARI 190102420P



PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU TAHUN 2019



1



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Infestasi Pedikulosis (kutu) ke manusia sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun lalu, salah satunya adalah pediculus capitis. Terdapat 3 spesies kutu yang sering menginfestasi manusia yaitu Pthirus pubis (crab house) pada area pubis, Pediculus capitis (the head louse) pada area kepala dan Pediculus corporis (the body louse) pada area tubuh manusia dan pakaian (Orkinetal., 1991). Penyakit  kutu rambut adalah suatu penyakit yang belum banyak diketahui oleh orang banyak. Banyak orang yang masih terheran-heran dengan penyakit kutu rambut.Karena banyaknya orang yang belum mengetahui secara jelas tentang kutu rambut, jadi banyak pula yang terjangkit penyakit ini. Para ahli Metropole Hospital akan menjelaskan tentang kutu rambut, agar masyarakat paham seberapa bahanya nya penyakit kutu rambut ini. Pedikulosis adalah serangga parasit penghisap darah yang hidup di kulit sekitar manusia. Manusia adalah satu-satunya tuan rumah parasit ini. Manusia dapat juga penuh dengan kutu tubuh (Pediculus humanus corporis) dan kutu kepala (Pediculus humanus capitis). Kutu (Pedikulosis) biasanya menular melalui hubungan seksual. Penularan dari orang tua kepada anak lebih mungkin terjadi melalui rute pemakaian handuk, pakaian, tempat tidur atau closets yang sama secara bergantian. Orang dewasa lebih sering terkena daripada anak-anak.



B. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah diberikan pendidikan/penyuluhan kesehatan selama 25 menit di harapkan An. A dapat mengetahui dan memahami tentang perawatan kutu rambut dengan benar.



2



2. Tujuan Khusus Setelah penyuluhan peserta diharapkan : a.



Menjelaskan pengertian kutu rambut



b.



Menjelaskan perawatan kutu rambut



c.



Menyebutkan Diagnosa apa yang tepat untuk penyakit kutu rambut



C. Manfaat 1.



Bagi pendidikan a.



Untuk menambah pengetahuan  dan pengalaman institusi dalam



  



melaksanakan kegiatan asuhan kebidanan komunitas b. Mengetahui



kemampuan



mahasiswa



dalam



menerapkan



ilmu



pendidikan yang di peroleh oleh mahasiswa di bangku kuliah c. Mengetahui adanya kesenjangan masalah yang terjadi antara teori dengan praktek sebagai asuhan analisa dalam asuhan kebidanan komunitas 2.



Bagi penulis Untuk lebih memahami dalam mengembangkan bidang ilmu pengetahuan asuhan kebidanan komunitas dalam konteks kesehatan anak sekoalh.



3.



Bagi Siswa Untuk an. A dapat mengetahui dan memahami dan dapat melaksanakan penyuluhan yang telah di berikan yang bertujuan untuk membentuk dan mewujudkan  anak sekolah yang sehat. 3



D. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab



E. Langkah Kerja No



Komunikator



Siswa



Pre interaksi



Menjawab salam



1



Memberi salam dan memperkenalkan diri.



Mendengarkan



2



Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema penyuluhan Menjawab pertanyaan



3



Apersepsi dengan memberi pertanyaan awal tentang



waktu



.



5 menit



Kutu Rambut Isi 4



Menjelaskan materi penyuluhan



5



Memberikan



kesempatan



Mendengarkan



kepada



siswa



bertanya tentang materi yang di sampaikan. Penutup



untuk Mengajukan pertanyaan Menjawab



6 7



Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi. Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan



8



penyuluhan. Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam.



BAB II



4



10 menit



Menjawabsalam



5 menit



TINJAUAN TEORI 2.1 Konsep Pedikulosis Pubis 2.1.1 Pengertian Pedikulosis Pubis Pedikulosis adalah penyakit infeksi kulit/rambut pada manusia yang disebabkan dengan pediculus (tergolong family pediculidae). Selain menyerang manusia, penyakit ini juga menyerang binatang. (Adhi Djuanda, 1998) Pedikulosis adalah infeksi kulit / rambut pada manusia yang disebabkan oleh parasit obligat pediculus humarus. (Arif Mansjoer, 2000)                                                                                                                              a) Pedikulosis capitis Infestasi kutu yang menyeran g rambut di kepala b) Pedikulosis carporis                                              Infestasi kutu pediculus humanus carporis pada badan c) Pedikulosis pubis Infestasi oleh phthirus pubis yang menyerang daerah genital             2.1.2 Etiologi Pedikulosis a. Pedikulosis capitis Etiologi dari Pedikulosis capitis adalah pediculus humanus var. capitis. Kutu ini mempunyai 2 mata dan 3 pasang kaki, berwarna abu-abu dan merah jika telah menghisap darah.   b. Pedikulosis carpotis Etiologi dari Pedikulosis carporis adalah Pedialus humarus var. Carporis Pediculus humarus var.carporis mempunyai 2 jenis , yakni jantan dan betina berukuran panjang 1,2 – 4,2 mm dan lebar kira – kira ½ panjangnya, sedangkan yang jantan lebih kecil



c. Pedikulosis Pubis Etiologi dari Pedikulosis Pubis adalah Phthirus pubis. Kutu ini juga mempunyai 2 jenis, yang betina lebih besar daripada yang jantan. Panjangnya sama dengan lebarnya yaitu 1 -2 mm.



5



Gambar Kutu Jantan.



Gambar Kutu Betina



2.1.3. Patofisiologi P. Humarus var. capitis dan p. Humarus var.carporis adalah penyebab dari Infeksi kulit parasitik pedikulosis. P. Humarus var.capitis dan P. Humarus



6



var.carporis berkembang biak sesuai dengan siklus hidup tuma yaitu telur, larva, nimpa dan akhirnya tumbuh dewasa. Pada saat bertelur (nits) mereka akan berada disepanjang rambut dan mengikuti tumbuhnya rambut manusia dan cara penularan mereka adalah melalui kontak langsung dan tidak langsung. Pada masa siklus nimpa, mereka akan turun ke dasar rambut kemudian berkembang biak menjadi dewasa dan mengeluarkan sekret yang dimasukkan ke dalam kulit sewaktu menghisap darah, mengakibatkan timbulnya rasa gatal yang hebat dan adanya rasa panas dikulit kepala. Akibat garukan tersebut maka akan timbul kelainan kulit lainnya seperti erosi, ekskotiasi dan infeksi sekunder. Hal tersebut dapat menyebabkan berbagai komplikasi diantaranya Pioderma ( infeksi kulit yang terbebtuk pus ) dan terdapat pembesaran kelenjar getah bening. Pedikulosis Pubis disebabkan oleh phthirus pubis yang dalam siklus hidupnya mengalami morfologi yaitu telur, larva, nimpa dan tumbuh menjadi kutu dewasa. Kutu tersebut masuk melalui kulit / folikel rambut dan menghisap darah dengan mengeluarkan saliva yang dapat mengubah bilirubin menjadi biliverdin. Hal tersebut menimbulkan makula pada tubuh, paha, ketiak yang berwarna coklat kemerahan disebut juga makula scrulae sehingga mengakibatkan rasa gatal yang hebat. Timbullah lesi yang diakibatkan dari garukan dan adanya bercak hitam yang twerdapat pada celana dalam akibat krusta. Pada akhirnya mengakibatkan infeksi sekunder dengan pembesaran KGB regional. Cara penularan : a. Pedikulosis Capitis Pada lingkungan yang padat, anak-anak, cara penularannya melalui benda perantara, misalnya : sisir, bantal, kasur, topi, sikat rambut, wig, bantal dan sprei. b. Pedikulosis Corpotis Pada orang dewasa dengan hygiene yang buruk (jarang mandi/ganti pakaian), cara penularannya dapat melalui pakaian maupun kontak langsung. c. Pedikulosis Pubis Pada orang dewasa, PMS serta mengenai jenggot dan kumis, pada anakanak pada alis / bulu mata. Cara penularannya umumnya kontak langsung, hubungan seks atau dengan benda seperti pakaian, handuk dan sprei. 7



2.1.4 Manifestasi Klinis a. Rasa gatal yang hebat terutama daerah oksiput, temporal dan pubis. b. Rasa panas di sekitar kulit kepala c. Pruritis d. Eritema, iritasi dan infeksi sekunder akibat garukan. e. Kulit kering dan bersisik dengan daerah-daerah yang berpigmen serta berwarna gelap. f. Ditemukan kutu atau telur kutu. g. Rambut akan bergumpal, berbau busuk akibat banyaknya pus dan krusta. h. Pembesaran kelenjar getah bening regional. i. Adanya kelainan di kulit berupa garis-garis bekas garukan dan bintik-bintik kemerahan



yang kecil dan khas.



2.1.5  Pemeriksaan Penunjang a.      Anamnesis Riwayat keluhan penderita, riwayat adanya penyakit yang sama pada keluarga. b.      Pemeriksaan fisik -



Ditemukan telur/kutu dengan pemeriksaan secara seksama terutama apabila dicari di daerah oksiput dan temporal.



- Telur berwarna abu-abu dan berkilat. -  Adanya lesi akibat garukan dan kelainan kulit. -  Pembesaran kelenjar getah bening regional. c.       Pemeriksaan mikroskop -  Ditemukan telur kutu yang menempel pada batang rambut. -  Ditemukan kutu dan telur pada serat kapas pakaian.



2.1.6      Penatalaksanaan a.  Pedikulosis Capitis Pengobatan yang dianggap terbaik ialah malathion 0,5% atau 1% dalam bentuk lasio atau spray. 8



Cara pemakaian : malam  sebelum  tidur  cuci  rambut  dengan shampo kemudian oleskan losio malathion dan tutup kepala dengan kain. Keesokan harinya cuci rambut dengan shampo lalu disisir dengan serit. Pengobatan dapat diulang lagi seminggu kemudian jika masih terdapat kutu atau telur kutu. -  Pengobatan lain dan cukup efektif ialah krim gameksan 1%. Cara pemakaian : setelah dioleskan dan didiamkan selama 12 jam, cuci dan sisir rambut dengan serit agar semua kutu dan telur terlepas. Jika masih terdapat telur, seminggu kemudian diulangi dengan cara yang sama. Obat lain ialah emulsi benzil benzoat 25%, dipakai dengan cara yang sama. - Pada keadaan infeksi sekunder berat, sebaiknya rambut dicukur, diobati dengan antibiotik sistemik dan topikal, preparat antipruritus, lalu disusul dengan obat di atas dalam bentuk shampo. -   Semua barang, pakaian, handuk dan perangkat tempat tidur yang bisa mengandung tuma atau telurnya harus dicuci dengan air panas, sedikitnya dengan suhu 54oC atau dicuci kering (dry cleaning) untuk mencegah infeksi silang. -   Perabot, permadani dan karpet yang berbulu halus sering dibersihkan dengan alat vacum cleaner. -   Sisir dan sikat rambut juga harus didesinfeksi dengan shampo. -  Semua anggota keluarga dan  orang yang berhubungan erat dengan pasien harus diobati. b.      Pediculosis Corporis -   Dengan menggunakan krim gamekson 1% yang dioleskan tipis di seluruh tubuh dan didiamkan 24 jam, setelah itu mandi, jika belum sembuh diulangi 4 hari kemudian. -   Pengobatan lain ialah emulsi benzil benzoat 25% dan bubk malathion 2%. -   Pakaian direbus atau disetrika untuk membunuh telur dan kutu. -   Jika terdapat infeksi sekunder, obati dengan antibiotik sistemik dan topikal. 9



c.      Pediculosis Pubis -   Harus dicari penyakit menular seksual lain yang mungkin menyertai pedikulosis pubis sering diderita bersamaan dengan PMS lain, seperti gonorrhea, trikomoniasis, skabies, kandidosis dan sifilis. -   Pasangan seks atau anggota keluarga harus diperiksa jika perlu diobati. -   Pakaian dalam, handuk dan sprei dicuci dengan air panas dan disetrika, atau jangan dipakai sedikitnya selama 3 hari. -   Shampo gameksan (Lindare) 1% yang dioleskan selama 4 menit kemudian dicuci. -   Krim permithrin 1 % yang dioleskan selama 10 menit kemudian dicuci. -   Salep mata oklusif pada tepi kelopak mata, 2 kali sehari selama 10 hari. -   Salep mata fisostigmin 0,25%, 4 kali sehari selama 3 hari. -   Sebaiknya rambut dicukur. -   Setelah 1 minggu dilakukan evaluasi, bila masih ditemukan kutu atau telurnya pada pangkal rambut, maka therapi harus diulang. Untuk rasa gatal yang menetap karena sensitasi, dapat diberikan anti inflamasi ringan seperti krim hidrokortison 1%, 2 kali sehari. Pendidikan kesehatan pada klien pedikulosis -   Adanya penyuluhan dan penjelasan bahwa tuma dapat menjangkit setiap orang dan



keadaan ini menyebar dengan cepat dan terapinya harus



segera dimulai. -   Anjurkan kepada masyarakat untuk tidak memakai sisir, sikat rambut dan topi yang sama. -   Perlunya penyuluhan mengenai hygiene perorangan dan cara-cara pencegahan / mengendalikan infestasi kutu. -   Untuk pasien dan pasangan seksualnya, harus dilakukan pemeriksaan diagnostik terhadap penyakit menular seksual. 2.1.7      Komplikasi a.       Pruritus yang hebat b.      Pioderma c.       Dermatitis d.      Pembesaran kelenjar getah bening. 10



11



BAB III ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA AN. A DI SDN 02 WONOSARI, GADING REJO 2019 A. Data Subjektif a. Identitas Nama



: an. A



Umur



: 7 tahun



Pendidikan



: kelas 1 SD 02 Wonosari



Suku/Bangsa



: Jawa



Alamat



: Wonosari



Anamnesa b. Keluhan utama



: an.a Mengeluh bahwa rambutnya berkutu dan gatal



· Keluhan atau gejala yang dirasakan.



· Sejak kapan gejala dirasakan. · Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan pasien. · Apakah pasien pernah mengalami gatal-gatal di sekitar kulit kepala, badan, dan pubis. · Apakah pasien pernah pinjam-meminjam alat mandi, handuk, baju, sisir, bantal, kasur, topi kepada orang lain atau anggota keluarga. · Identifikasi aktifitas pasien selama di rumah. · Riwayat penggunaan obat (bagaimana pengobatan sebelumnya)



12



c. Pemeriksaan fisik · Kepala Kulit kepala: ditemukan telur-telur di rambut pada oksiput dan di atas telinga (biasanya terdapat kurang dari 10 ekor kutu dewasa) Ditemukan impetigo sekunder dan furunkulosis. · Badan Terlihat jalur bekas garukan sejajar, perubahan-perubahan urtikaria, dan papula erithematosa yang awet, lesi tampak jelas punggung. Ditemukan kutu-kutu yang biasanya terdapat pada lipatan-lipatan pakaian dan jarang sekali di kulit. · Pubis Rambut pubis atau paha dihuni oleh beberapa buah telur (nits) saja atau sampai tak terhitung jumlahnya Ditemukan noktah-noktah hitam kecil yang merupakan titik-titik darah terhisap dalam kutu dewasa ataupun bagian kotorannya. d. Pemeriksaan penunjang · Pedikulosis capitis Diagnose pasti adalah menemukan kutu atau telur, terutama dicarai di daerah oksiput dan temporal, telur berwarna abu-abu dan berkilat. · Pedikulosis corporis Diagnose pasti adalah menemukan kutu dan telur pada serat kapas pakaian. · Pedikulosis pubis Dilakukan pemeriksaan dengan perhatian khusus terhadap rambut kalau perlu dengan menggunakan kaca pembesar, biasanya ditemukan telur atau kutu bentuk dewasa. Data Objektif 1. Keadaan Umum



: Baik



2. Kesadaran



: Composmentis



3. Tanda – tanda vital



: BB : 15



13



Nadi : 75 x/m RR : 19 x/m B. ASSASMENT



: an. a usia 7 tahun dengan kutu rambut dan gatal



C. PlANNING 1. Mengajarkat pada an. A semua barang, handuk, perangkat tempat tidur yang mengandung kutu atau telurnya harus dicuci dengan air panas sedikitnya suhu 54 o C atau dicuci kering (dry cleaning) untuk mencegah infestasi ulang 2. Mengajarkat pada an. A, keluarga bahwa perabot, permadani, dan karpet yang berbulu harus sering dibersihkan dengan vacuum cleaner 3. Mengajarkat pada an. A agar sisir dan sikat rambut harus di desinfeksi dengan shamppo



14



BAB IV PEMBAHASAN Dari urain asuhan kebidanan komunitas yang di berikan pada siswi SDN 02 wonosari di temukan bahwa 1. data yang di dapat kan dari riwayat kesehatan adalah terdapat siswi meiliki kutu rambut dan rasa gatal. 2. dari hasil wawancara dan observasi yang di lakukan pada siswi cendrung belum mengetahui tentang perawatan kutu rambut dan penanganannya. Dengan masalah yang di temukan tersebut penulis memberikan penyuluhan atau konseling pada siswi untuk selalu merawat rambut agar tidak berkutu. Pengobatan yang dianggap terbaik ialah malathion 0,5% atau 1% dalam bentuk lasio atau spray. Cara pemakaian : malam  sebelum  tidur  cuci  rambut  dengan shampo kemudian oleskan losio malathion dan tutup kepala dengan kain. Keesokan harinya cuci rambut dengan shampo lalu disisir dengan serit. Pengobatan dapat diulang lagi seminggu kemudian jika masih terdapat kutu atau telur kutu. -  Pengobatan lain dan cukup efektif ialah krim gameksan 1%. Cara pemakaian : setelah dioleskan dan didiamkan selama 12 jam, cuci dan sisir rambut dengan serit agar semua kutu dan telur terlepas. Jika masih terdapat telur, seminggu kemudian diulangi dengan cara yang sama. Obat lain ialah emulsi benzil benzoat 25%, dipakai dengan cara yang sama. - Pada keadaan infeksi sekunder berat, sebaiknya rambut dicukur, diobati dengan antibiotik sistemik dan topikal, preparat antipruritus, lalu disusul dengan obat di atas dalam bentuk shampo. -   Semua barang, pakaian, handuk dan perangkat tempat tidur yang bisa mengandung tuma atau telurnya harus dicuci dengan air panas, sedikitnya dengan suhu 54 oC atau dicuci kering (dry cleaning) untuk mencegah infeksi silang. -   Perabot, permadani dan karpet yang berbulu halus sering dibersihkan dengan alat vacum cleaner. -   Sisir dan sikat rambut juga harus didesinfeksi dengan shampo. -  Semua anggota keluarga dan  orang yang berhubungan erat dengan pasien harus diobati. 15



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pedikulosis ialah infeksi kulit atau rambut padamanusia yang disebabkan oleh pedikulus (termasuk family pediculidae), selain menyerang manusia, penyakit ini juga menyerang binatang, oleh karena itu dibedakan pediculus humanus dengan pediculus animalis. Pediculus ini merupakan parasit obligat artinya harus menghisap darah manusia untuk dapat mempertahankan hidup.



B. SARAN setelah membaca laporan ini kita lebih memahami dan memperhatikan cara serta kondisi perawatan kutu rambut. Oleh sebab itu perlu pemahaman yang lebih mendalam lagi tentang masalah ini.



16



DAFTAR PUSTAKA



Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta: EGC Djuanda, Adhi. 1993. Ilmu Penyakit Kulit dan . Edisi 3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3, Jilid 3. Jakarta: Media Aesculapius



17