Askep 3 DM Hipoglikemia (Kikiw) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LOGBOOK



ASUHAN KEPERAWATAN III DIABETES MELITUS



Koordinator Ns. Ester Inung Sylvia, M.Kep., Sp.MB



POLILTEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALANGKA RAYA PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN REGULER IV SEMESTER VII



Logbook Askep III DM



1



Nama



: M. Rizky Tristian Noor



NIM



: PO.62.20.1.17.334



Jurusan



: Sarjana Terapan Keperawatan



Mata Kuliah : Askep III DM LOGBOOK 1.3. ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS KOMPLIKASI AKUT (HIPOGLIKEMI)



Tujuan : Sesi I Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan : 1. Mampu mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hipoglikemi) secara mandiri 2. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes dengan komplikasi akut (hipoglikemi) secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus 3. Mampu mendiskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hipoglikemi) yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepahaman kelompok 4. Mampu mengidentifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hipoglikemi) 5. Mampu mendiskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus tipe dengan komplikasi akut (hipoglikemi) yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok 6. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus tipe dengan komplikasi akut (hipoglikemi) secara mandiri. 7. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut v secara mandiri 8. Mampu mendiskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hipoglikemi) yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepahaman kelompok 9. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hipoglikemi) secara mandiri



Kasus 1 Seorang laki-laki usia 45 tahun. Masuk Rumah Sakit dengan keluhan badan tiba-tiba lemas dan menurut keluarga tidak bisa diajak bicara, akhirnya dibawa ke RS. Kadar gula darah saat ini 50 mg/dl. Menurut keluarga, pasien didiaganosa menderita DM satu (1) bulan yang lalu dan mendapatkan obat Glibenklamid. Menurut keluarga pasein taat minum obat, dan makan walau jumlahnya sedikit karena takut kadar gulanya naik. Kondisi saat ini, pasien lemah dan belum bisa diajak bicara.



Aktifitas 1 Review modul patofisiologi diabetes melitus dengan komplikasi akut (hipoglikemi) Aktifitas 2 Logbook Askep III DM



2



Identifikasi kata kunci dan data tambahan yang diperlukan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hipoglikemi) secara mandiri Identifikasi kata kunci : 1. DM 2. Glibenkamid 3. Gula darah 4. Badan lemas 5. Makan sedikit 6. Kesulitan bicara



Data tambahan : 1. Pola aktivitas 2. Riwayat nutrisi/pola makan 3. Riwayat DM pada keluarga 4. Kebiasaan mengonsumsi alkohol atau makanan minuman lain (Gaya hidup) 5. Kebiasaan merokok 6. Pola istirahat 7. Faktor pencetus stress 8. TB dan BB (IMT) 9. Tingkat pemahaman klien mengenai penyakitnya dan cara penanganannya 10. TTV 11. GCS/penurunan kesadaran



Aktiftas 3 Identifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hipoglikemi) secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus



DS : 1. keluhan badan tiba-tiba lemas dan menurut keluarga tidak bisa diajak bicara 2. Menurut keluarga, klien didiganosa menderita DM 1 bulan yang lalu dan mendapatkan obat Glibenklamid. 3. Menurut keluarga klien taat minum obat, dan makan jumlahnya sedikit karena takut kadar gulanya naik. DO : 1. Kadar gula darah saat 50 mg/dl 2. Kondisi saat ini, klien lemah dan sudah bisa diajak bicara



Aktifitas 4 Identifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hipoglikemi). Hipoglikemia bisa disebabkan oleh: 1. Pelepasan insulin yang berlebihan oleh pankreas 2. Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya Logbook Askep III DM



3



3. Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal 4. Kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan glukosa di hati. Penyebab Hipoglikemia yaitu : 1. Dosis suntikan insulin terlalu banyak. Saat menyuntikan obat insulin pasien harus tahu dan paham dosis obat yang anda suntik sesuai dengan kondisi gula darah saat itu. Terkadang pasien tidak dapat memantau kadar gula darahnya sebelum disuntik, sehingga dosis yang disuntikan tidak sesuai dengan kadar gula darah saat itu. Sebaiknya bila menggunakan insulin suntik, pasien harus memiliki monitor atau alat pemeriksa gula darah sendiri. 2. Lupa makan atau makan terlalu sedikit. Penderita diabetes sebaiknya mengkonsumsi obat insulin dengan kerja lambat dua kali sehari dan obat yang kerja cepat sesaat sebelum makan. Kadar insulin dalam darah harus seimbang dengan makanan yang dikonsumsi. Jika makanan yang anda konsumsi kurang maka keseimbangan ini terganggu dan terjadilah hipoglikemia. 3. Aktifitas terlalu berat. Olah raga atau aktifitas berat lainnya memiliki efek yang mirip dengan insulin. Saat anda berolah raga, tubuh akan menggunakan glukosa darah yang banyak sehingga kadar glukosa darah akan menurun. Maka dari itu, olah raga merupakan cara terbaik untuk menurunkan kadar glukosa darah tanpa menggunakan insulin. 4. Minum alkohol tanpa disertai makan. Alkohol menganggu pengeluaran glukosa dari hati sehingga kadar glukosa darah akan menurun. 5. Menggunakan tipe insulin yang salah pada malam hari. Pengobatan diabetes yang intensif terkadang mengharuskan anda mengkonsumsi obat diabetes pada malam hari terutama yang bekerja secara lambat. Jika anda salah mengkonsumsi obat misalnya anda meminum obat insulin kerja cepat di malam hari maka saat bangun pagi, anda akan mengalami hipoglikemia. 6. Penebalan di lokasi suntikan. Dianjurkan bagi mereka yang menggunakan suntikan insulin agar merubah lokasi suntikan setiap beberapa hari. Menyuntikan obat dalam waktu lama pada lokasi yang sama akan menyebabkan penebalan jaringan. Penebalan ini akan menyebabkan penyerapan insulin menjadi lambat. 7. Kesalahan waktu pemberian obat dan makanan. Tiap tiap obat insulin sebaiknya dikonsumsi menurut waktu yang dianjurkan. Pasien harus mengetahui dan mempelajari dengan baik kapan obat sebaiknya disuntik atau diminum sehingga kadar glukosa darah menjadi seimbang. 8. Penyakit yang menyebabkan gangguan penyerapan glukosa. Beberapa penyakit seperti celiac disease (penyakit autoimun yang terjadi akibat mengonsumsi gluten) dapat menurunkan penyerapan glukosa oleh usus. Hal ini menyebabkan insulin lebih dulu ada di aliran darah dibandingan dengan glukosa. Insulin yang kadung beredar ini akan menyebabkan kadar glukosa darah menurun sebelum glukosa yang baru menggantikannya. 9. Gangguan hormonal. Orang dengan diabetes terkadang mengalami gangguan hormon glukagon. Hormon ini berguna untuk meningkatkan kadar gula darah. Tanpa hormon ini maka pengendalian kadar gula darah menjadi terganggu. 10. Pemakaian aspirin dosis tinggi. Aspirin dapat menurunkan kadar gula darah bila dikonsumsi melebihi dosis 80 mg. 11. Riwayat hipoglikemia sebelumnya. Hipoglikemia yang terjadi sebelumnya mempunyai efek yang masih terasa dalam beberapa waktu. Meskipun saat ini anda sudah merasa baikan tetapi belum menjamin tidak akan mengalami hipoglikemia lagi. Logbook Askep III DM



4



12. Bayi dari ibu dengan diabetes melitus (IDM) 13. Kecemasan



Aktifitas 5 Identifikasi faktor penyebab masalah dan faktor resiko pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hipoglikemi) secara mandiri dengan menggunakan pohon masalah



Sumber : http://www.kitapastisehat.com/2018/08/laporan-pendahulan-lp-askephipoglikemia-lengkap-download-pdf-doc.html



Aktifitas 6 Identifikasi hal-hal yang perlu dipelajari pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hipoglikemi) secara mandiri 1. 2. 3.



Pengertian hipoglikemia penyebab patofisilogo



Logbook Askep III DM



5



4. 5. 6. 7.



tanda dan gejala penanganan hipoglikemia obat-obat yang digunakan penatalaksanaan hipoglikemia dirumah atau TKP dan di RS



Aktifitas 7 Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hipoglikemi) secara mandiri (Gunakan SDKI dari PPNI) 1. Ketidakstabilan Kadar glukosa darah 2. Intoleransi Aktivitas 3. Defisit pengatahuan



Aktifitas 8 Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka kaki diabetik secara mandiri. (Gunakan SLKI dari PPNI) 1.



Ketidakstabilan kadar glukosa darah Setelah dilakuakn intervensi keperawatan selama ... x 24 jam maka kestabilan kadar glukosa darah meningkat dengan kriteria hasil : • Kesadaran meningkat • Tidak lelah/lesu • Klien tidak kesulitan berbicara • Kadar glukosa dalam darah membaik Intervensi : Observasi 1. Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia 2. Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia Terapeutik 1. Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu 2. Hubungi layanan medis darurat, jika perlu Edukasi 1. Anjurkan monitor kadar glukosa darah 2. Jelaskan interaksi antara diet, insulin/agen oral. Dan olahraga 3. Ajarkan pengelolaan hipoglikemia (mis. Tanda dan gejala, faktor risiko, dan pengobatan hipoglikemia) 4. Ajarkan perawatan mandiri untuk mencegah hipoglikemia (mis. Mengurangi insulin/agen oral dan/atau meningkatkan asupan makanan untuk berolahraga) Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian dekstrose, jika perlu 2. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama .... x 24 jam maka Tingkat keletihan menurun dengan kriteria hasil : • Verbilisasi kepulihan energi meningkat • Tenaga meningkat • Klien tidak lesu • Tidak ada keluhan lelah Intervensi :



Logbook Askep III DM



6



Observasi 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional Terpeutik 1. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif 2. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan Edukasi 1. Anjurkan tirah baring 2. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap Kolaborasi 1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan 3.



Defisit pengetahuan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama .... x 24 jam maka Tingkat pengetahuan meningkat dengan kriteria hasil : • Perilaku sesuai anjuran meningkat • Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun Intervensi : Observasi 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi Terapeutik 1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan 3. Berikan kesempatan untuk bertanya Edukasi 1. Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan



Logbook Askep III DM



7