4 0 363 KB
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY.A DENGAN DIAGNOSA ARTHRITIS REUMATOID DI KALIWUNGU - KENDAL
OLEH: KLARA MITA APRILIYANI 2008037
PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN, BISNIS, DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG TAHUN 2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY.A DENGAN DIAGNOSA ARTHRITIS REUMATOID
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN I. DATA UMUM Hari/ tgl pengkajian
: Selasa, 1 Juni 2021
Oleh
: Klara Mita Apriliyani
Tempat
: Kaliwungu - Kendal
1.IDENTITAS a. Identitas Klien Nama
: Ny. A
Umur
: 81 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
: Tidak tamat SD
Pekerjaan
:-
Status
: Cerai mati
Suku/bangsa
: Jawa/ Indonesia
Alamat
: Kaliwungu Kendal
Diagnosa medis
: Arthritis Reumatoid
b. Identitas Penanggung jawab Nama
: Ny. S
Umur
: 50 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Wirausaha
Suku/bangsa
: Jawa /Indonesia
Alamat
: Kaliwungu Kendal
Hubungan dengan klien
: Anak
2. Status Kesehatan saat ini Klien mengatakan nyeri di area jari jemari tangan sebelah kanan, nyeri bertambah saat ditekuk, dengan skala nyeri 5. Klien tidak pernah memeriksakan keadaannya karena beranggapan ini adalah penyakit tua, walaupun diobati pasti akan kambuh lagi, jadi klien hanya membiarkan saja, dan mencoba untuk mengurangi aktivitas terkait aktivitas yang menggunakan tangannya. 3. Riwayat kesehatan lalu a. Penyakit yang pernah dialami (kaitkan dengan penyakit sekarang) Klien mengatakan bahwa sering merasa nyeri sudah lama ± 10 tahun yang lalu, namun terkadang kambuh terkadang tidak. Klien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan ataupun dirawat di RS/ instansi kesehatan lainnya dan tidak memiliki alergi terhadap apapun termasuk makanan, suhu, debu, dll. 4. Riwayat Kesehatan keluarga a. Susunan kesehatan keluarga
: meninggal : laki- laki : perempuan : klien/ Ny.A : tinggal serumah b. Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga Klien mengatakan dulu ibu klien pernah memiliki penyakit tersebut. 5. Riwayat kesehatan lingkungan a. Kebersihan rumah dan lingkungan
Berdasarkan hasil pengkajian secara objektif tampak kondisi rumah klien bersih, lantai bersih terbuat dari keramik dan sering dipel, sirkulasi dan pencahayaan cukup. b. Kemungkinan terjadinya bahaya Klien mengatakan tidak ada bahaya dirumah karena setiap depan pintu akan masuk ruangan diberikan lap kaki agar mencegah lantai licin dan terpeleset.
II. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL (DATA FOKUS) 1. Pola presepsi dan pemeliharaan kesehatan a. Presepsi klien tentang kesehatan diri Sebelum sakit, klien mengatakan kesehatan dimulai dari kebersihan, dan kebersihan adalah sebagian dari iman, maka dari itu untuk menjadi hamba yang baik hendaknya menjaga kebersihan dan kesehatan. Saat sakit, klien mengatakan tidak bisa beraktivitas seperti biasanya. b. Pengetahuan dan presepsi klien tentang penyakit dan perawatannya Sebelum sakit, klien mengatakan tidak mengetahui penyakit yang dideritanya. Saat sakit, klien mengatakan tidak paham dengan penyakit yang diderita dan cara merawatnya. c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan Sebelum sakit, klien mengatakan sering mengaji dan melakukan kegiatan keagamaan di kampungnya. Saat sakit, klien mengatakan hanya di rumah, tidak bisa melakukan aktivitas diluar rumah. d. Kemampuan klien utntuk mengontrol kesehatan Sebelum sakit, klien mengatakan masih mampu beraktivitas normal demi menjaga kesehatan. Saat sakit, klien mengatakan sementara ini tidak bisa melakukan aktivitas harian. e. Kebiasaan hidup Sebelum sakit, klien mengatakan selalu bangun dini hari jam 03.00 untuk shalat tahajud, kemudian tidur lagi sebentar lalu bangun lagi pukul 04.45 pagi karena shalat subuh.
Saat sakit, klien mengatakan untuk sementara tidak bisa melakukan shalat tahajud, namun masih mampu melakukan shalar subuh. f. Faktor sosioekonomi yang berhubungan dengan kesehatan Sebelum sakit, klien mengatakan memiliki BPJS KIS jadi saat berobat ke Puskesmas tidak membayar. Saat sakit, klien mengatakan tidak berobat ke Puskesmas walaupun tidak membayar karena takut disuntik. 2. Pola Nutrisi dan metabolik a. Pola makan Sebelum sakit, klien mengatakan makan sehari 3x sehari, dengan porsi sedang, makanan selalu habis. Saat sakit, klien mengatakan makan sehari 3x sehari, dengan porsi sedang, makanan tidak selalu habis, terkadang masih sisa. b. Apakah keadaan sakit saat mempengaruhi pola minum Klien mengatakan tidak terganggu pola minumnya karena bagi klien minum itu penting untuk mempercepat kesembuhan penyakitnya c. Makanan yang disukai klien Sebelum sakit, klien mengatakan suka makanan dengan tekstur lembut / tidak keras, klien paling suka dengan bubur halus. Saat sakit, klien mengatakan suka makanan dengan tekstur lembut / tidak keras, klien paling suka dengan bubur halus. d. Adakah keyakinan atau kebudayaan yang dianut yang mempengaruhi diet Sebelum sakit, klien mengatakan tidak pernah diet, ketika mau makan dan minum klien selalu berdoa dan mencuci tangan. Saat sakit, klien mengatakan tidak pernah diet, ketika mau makan dan minum klien selalu berdoa dan mencuci tangan. e. Kebiasaan mengkonsumsi vitamin/obat penambah nafsu makan Sebelum sakit, klien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi suplemen penambah nafsu makan atau obat obatan tertentu. Saat sakit, klien mengatakan tidak mengkonsumsi obat/ suplemen tertentu. f. Keluhan dalam makan
Sebelum sakit, klien mengatakan tidak memiliki keluhan dalam makan seperti mual atau muntah. Saat sakit, klien mengatakan tidak memiliki keluhan dalam makan seperti mual atau muntah.. g. Adakah penurunan berat badan dalam 6 bulan terakhr. Sebelum sakit : BB klien 58 kg Saat sakit : BB klien 58 kg BB tidak ada penurunan sebelum dan saat ini IMT
: (BB : TB2) = (58 : 155) = 24,1 (normal)
BB ideal : (TB-100) – ((TB-100) x 10%)) = (155-100) – ((55)x10%) = 49kg Kebutuhan kalori orang dewasa perempuan adalah 2500 kalori. h. Pola minum Sebelum sakit, klien mengatakan minum 8 gelas sehari dengan variasi air putih, dan the manis. Saat sakit, klien mengatakan minum lebih dari 8 gelas sehari, klien beranggapan minum air putih saat sakit itu penting untuk mempercepat kesembuhan penyakitnya. i. Bila klien terpasang inpus berapa cairan yang masuk dalam sehari Klien tidak dipasang infus karena klien berada di rumah j. Adanya keluhan demam Klien tidak mengeluhkan adanya demam, suhu normal 36,5⁰C. 3. Pola eliminasi a. Eliminasi feses Sebelum sakit, klien mengatakan BAB sehari sekali pada saat bangun tidur setelah shalat subuh berjamaah. Feses lembek padat, bau khas, warna kuning. Saaat sakit, klien mengatakan BAB sehari sekali pada saat bangun tidur setelah shalat subuh berjamaah. Feses lembek padat, bau khas, warna kuning. b. Pola BAK Sebelum sakit, klien mengatakan BAK 4-5 kali dalam sehari, warna kuning jernih, tidak ada keluhan nyeri saat/ setelah BAK.
Saat sakit, klien mengatakan BAK 4-5 kali dalam sehari, warna kuning jernih, tidak ada keluhan nyeri saat/ setelah BAK. 4. Pola aktifitas dan latihan Sebelum sakit klien mampu melakukan semua aktifitas secara mandiri (mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah, kontinen, makan) Saat ini klien masih mampu melakukan aktivitas secara mandiri, nilai indek katz A (semua aktivitas dilakukan secara mandiri tanpa terkecuali) No
Aktivitas
Dibantu
Mandiri
1
Mandi
-
√
2
Berpakaian
√
-
3
Ke toilet
-
√
4
Berpindah
-
√
5
Kontinen
-
√
6
Makan
-
√
5. Pola Istirahat dan Tidur a. Kebiasaan Tidur Sebelum sakit : klien mengatakan tidur 7-8 jam di malam hari, tidur siang 1-2 jam. Saat sakit : klien mengatakan tidur 7-8 jam di malam hari, tidak tidur siang. b. Kesulitan tidur Sebelum sakit : klien mengatakan tidak ada keluhan saat beristirahat Saat sakit : klien mengatakan tidak ada keluhan saat beristirahat. 6. Pola Kognitif-Preseptual sensori a. Keluhan yang berkenaan dengan kemampuan sensasi (penglihatan, pendengaran) Sebelum sakit, klien mengatakan tidak ada keluhan pada panca inderanya Saat sakit, klien mengatakan tidak ada keluhan panca indera. b. Kemampuan kognitif Sebelum sakit, klien mengatakan tidak ada kemampuan kognitif yang terganggu, semua berjalan dengan normal Saat sakit, klien mengatakan tidak ada kemampuan kognitif yang terganggu, semua berjalan dengan normal. c. Kesulitan yang dialami
Sebelum sakit, klien mengatakan tidak ada keluhan terkait kesehatannya. Saat sakit, klien mengatakan khawatir dengan kondisinya saat ini. d. Presepsi terhadap nyeri Sebelum sakit, klien tidak ada gangguan rasa nyaman nyeri. Saat ini, klien mengatakan merasa nyeri dengan karakteristik: P
: nyeri saat bergerak
Q
: seperti tertusuk-tusuk
R
: persendian jari jemari sebelah kanan
S
: skala 6
T
: hilang timbul
7. Pola persepsi diri dan konsep diri a. Persepsi diri Sebelum sakit, klien mengatakan sebagai seorang wanita tua sehat adalah sebuah anugerah luar biasa, sakit pun tetap perlu disyukuri karena sudah menjadi wajar. Selama sakit, klien mengatakan ketika sakit harus lebih bersabar dan banyak berdoa, makan dan istirahat yang cukup adalah solusi. b. Status emosional Sebelum sakit, klien mengatakan tidak gampang emosi, semua bisa diselesaikan secara santai. Saat sakit, klien mengatakan saat gejala menyerang lebih baik diam dan berdzikir memohon kesembuhan pada Allah. c. Konsep diri : 1) Citra diri / body image Sebelum sakit, klien merasa tubuhnya terasa segar dan sehat Saat sakit, klien mengatakan masih kurang dalam menjaga kesehatan 2) Identitas Sebelum sakit, klien merasa bangga bahwa dirinya seorang wanita yang kuat walaupun sudah tua tetapi masih mampu melakukan segala sesuatu secara mandiri Saat sakit, klien merasa bangga bahwa dirinya seorang wanita tua yang kuat yang mampu melakukan segala sesuatu secara mandiri
3) Peran Sebelum sakit, klien mengatakan dia adalah ibu dari 8 anaknya, klien bersyukur disaat suaminya telah tiada, dia masih memiliki anak yang sholeh sholehah bahkan sampai dengan anaknya sudah menikah dan memiliki cucu semuanya berbakti pada klien. Saat sakit, klien mengatakan dia adalah ibu dari 8 anaknya, saat sakit klien mendapat banyak perhatian dan bantuan dari anak-anaknya, menantu bahkan cucu nya. 4) Ideal diri Sebelum sakit, klien berharap memiliki tubuh yang sehat, tidak gampang sakit. Saat sakit, klien mengatakan sakit adalah tanda bahwa Allah menyayangi dia sebagai hambaNya. 5) Harga diri Sebelum sakit, klien mengatakan banyak orang yang beranggapan bahwa dirinya adalah seorang yang gigih, penolong, dan ceria. Saat sakit, klien mengatakan klien mengatakan banyak orang yang beranggapan bahwa dirinya adalah seorang yang gigih, penolong, dan ceria.. 8. Pola mekanisme koping a. Bagaimana klien dalam mengambil keputusan Sebelum sakit, klien mengatakan dalam mengambil keputusan selalu mempertimbangkan pendapat atau masukan dari anak. Saat
sakit,
klien
mengatakan
dalam
mengambil
keputusan
selalu
mempertimbangkan pendapat atau masukan dari anak. b. Yang dilakukan jika menghadapi masalah Sebelum sakit, klien mengatakan lebih baik diam dulu dan banyak beristighfar. Saat sakit, klien mengatakan banyak beristighfar dan tetap semangat. c. Bagaimana upaya klien menghadapi masalahnya sekarang Sebelum sakit, klien mengatakan harus selalu berusaha maksimal ketika ada masalah. Saat sakit, klien mengatakan sudah mengupayakan dengan minum obat dan berusaha ikhlas serta tetap sabar atas cobaan sakit yang dialami.
d. Menurut klien apa yang dilakukan perawat atau petugas medis agar klien merasa nyaman Sebelum sakit, klien mengatakan orang yang bekerja dengan tujuan mengupayakan kesehatan seseorang adalah orang yang mulia. Saat sakit, klien mengatakan akan berusaha menjadi orang mulia untuk dirinya sendiri dengan mengupayakan agar kesehatan klien membaik. 9. Pola seksual-reproduksi a. Bagaiama pemahaman klien tentang fungsi seksual Sebelum sakit : klien mengatakan mengerti tahap-tahap perkembangan seksual Saat sakit : klien mengatakan paham dengan tahap- tahap perkembangan seksual b. Adakah gangguan hubungan seksual disebabkan berbagai kondisi Sebelum sakit, klien mengatakan tidak ada gangguan dalam hubungan seksual Saat sakit, klien mengatakan tidak melakukan hubungan seksual karena statusnya janda. c. Adakah permasalahan selama melakukan aktifitas seksual Sebelum sakit, klien mengatakan tidak ada permasalahan Saat sakit, klien mengatakan tidak melakukan aktifitas seksual karena statusnya janda/ cerai. 10. Pola peran-hubungan dengan orang lain a. Kemampuan klien dalam berkomunikasi Sebelum sakit, klien mengatakan tidak ada hambatan komunikasi verbal Saat sakit, klien mengatakan tidak ada hambatan komunikasi verbal b. Siapa orang yang terdekat dan lebih berpengaruh pada klien Sebelum sakit, klien mengatakan orang yang paling berpengaruh dalam hidupnya adalah anaknya. Saat sakit : klien mengatakan anaknya adalah orang terbaik karena selalu sabar merawatnya saat sakit c. Kepada siapa klien meminta bantuan bila mempunyai masalah Sebelum sakit, klien mengatakan bisa meminta bantuan ke siapapun karena tidak pernah memiliki masalah pada keluarga, saudara, maupun tetangga. Saat sakit, klien mengatakan biasanya minta tolong ke keluarga (anak)
d. Adakah kesulitan dalan keluarga Sebelum sakit, klien mengatakan tidak ada. Saat sakit, klien mengatakan tidak ada. 11. Pola nilai dan kepercayaan a. Bagaimana klien menjalankan kegiatan agama atau kepercayaan Sebelum sakit, klien mengatakan selalu shalat wajib subuh, magrib dan isya secara berjamaah di masjid dekat rumah, dan shalat dzuhur dan ashar ditempat kerjanya. Saat sakit, klien mengatakan shalat wajib 5 waktu dirumah. b. Masalah yang berkaitan dengan aktifitasnya tersebut selama dirawat Sebelum sakit, klien mengatakan tidak ada kendala aktifitas Saat sakit, klien mengatakan aktivitasnya sedikit terganggu karena pusing. c. Adakah keyakinan atau kebudaan yang dianut klien yang bertentangan dengan kesehatan Sebelum sakit, klien mengatakan tidak ada. Saat sakit, klien mengatakan tidak ada. d. Adakah pertentangan nilai/keyakinan/kebudayaan terhadap pengobatan yang dijalani Sebelum sakit, klien mengatakan tidak ada. Saat sakit, klien mengatakan tidak ada. III. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE) 1. Kesadaran Pengkajian CGS : E:4, V:5, M:6 Tingkat Kesadaran : Composmentis 2. Penampilan: Lemah 3. Vital sign a. Suhu Tubuh
: 36,5⁰C
b. Tekanan Darah
: 120/70 mmHg
c. Respirasi
: 20x/menit
d. Nadi
: 84x/menit
4. Kepala, bentuk kepala mesochepal, warna rambut hitam, bersih, tidak ada massa, dan tidak ada nyeri tekan. 5. Mata, simetris, pupil isokor, sclera tidak ikterik, konjunctiva tidak anemis, dan tidak ada nyeri tekan.. 6. Hidung, tidak ada polip, tidak ada pembengkakan, tidak ada secret, tidak ada cuping hidung. 7. Telinga, simetris, tidak ada serumen, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa dan klien tidak perlu disentuh ketika dipanggil. 8. Mulut dan tenggorokan, mukosa mulut agak kering, tidak sianosis, lidah tidak sulit untuk digerakkan, dan tidak ada gangguan menelan. 9. Dada Jantung Inspeksi
: tidak tampak ictus cordis
Palpasi
: ictus cordis teraba pada ICS 5 midclavicula
Perkusi
: pekak
Auskultasi
: s1 s2 regular, lub dub
Paru- paru Inspeksi
: simetris, tidak ada benjolan
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan
Perkusi
: sonor
Auskultasi
: vesikuler
10. Abdomen Inspeksi
: tidak tampak lesi
Auskultasi
: bising usus 10x/menit
Perkusi
: tympani
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan
11. Genetalia didapatkan area genetial bersih, tidak ada tanda- tanda infeksi, tidak terpasang kateter, tidak ada hemoroid. 12. Ekstremitas atas dan bawah Ekstremitas atas
Pada ekstremitas atas : ekstremitas kanan : kuku pendek dan bersih, tidak oedem, tidak menggunakan alat bantu gerak, pergerakan normal, tidak terpasang infus, CRT < 2detik, ekstremitas kiri : kuku pendek dan bersih, nyeri pada persendian jari jemari saat bergerak, tidak menggunakan alat bantu gerak, pergerakan lemah, tidak terpasang infus, CRT < 2detik. Ekstremitas bawah Pada ekstremitas bawah bagian kanan dan kiri, pergerakan normal, tidak terpasang infus, kuku pendek dan bersih, tidak ada oedem, tidak menggunakan alat bantu gerak. 13. Kulit, didapatkan kulit bersih, warna sawo matang, turgor kulit baik, kulit tidak kering, tidak ada edema. 14. Data penunjang : -
B. ANALISA DATA Tgl / jam
Data Fokus
01/06/2021 DS: klien mengeluh nyeri dengan karakteristik: P : nyeri semakin parah saat malam hari
Masalah
Etiologi
Nyeri akut
Agen
(SDKI- D.0077)
pencedera
Q : seperti tertusuk-tusuk
TTD √
fisiologis
R : persendian jari jemari sebelah kanan S : skala 6 T : hilang timbul DO: klien tampak menahan sakit, meringis, gelisah Suhu Tubuh
: 36,5⁰C
Tekanan Darah
: 120/70 mmHg
Respirasi
: 20x/menit
Nadi
: 84x/menit
01/06/2021 DS: klien mengatakan ekstremitas (jari tangan kiri) Gangguan sulit
digerakkan,
klien juga khawatir saat Mobilitas Fisik
digerakkan akan menimbulkan nyeri DO: klien tampak enggan menggerakan jari tangan kirinya.
(SDKI- D.0054)
Nyeri
√
01/06/2021 DS: klien mengatakan tidak paham mengapa sendi di jari tangan kirinya sering terasa
Ansietas
Kurang
(SDKI- D.0080)
terpapar
nyeri
√
informasi
DO: klien tampak gelisah saat hendak melakukan pergerakan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI) 1. (D.0077) Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis. 2. (D.0054) Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan nyeri 3. (D.0077) Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi.
D. INTERVENSI KEPERAWATAN (SIKI) Diagnosa Tgl / jam
keperawatan (SDKI)
01/06/2021 (SDKI-
Tujuan &
(L.08066)
A. MANAJEMEN NYERI
D.0077)
Setelah
Nyeri Akut
keperawatan selama 3x8 jam
berhubungan
diharapkan skala nyeri klien
dengan agen
menurun dengan kriteria hasil :
pencedera
- Klien
fisiologis.
Intervensi
Kriteria Hasil (SLKI)
dilakukan
mampu
tindakan (I. 08238)
melaporkan
nyeri menurun
1. Observasi
Identifikasi karakteristik nyeri
2. Terapeutik
Berikan teknik
- Sikap meringis menurun
nonfarmakologis untuk
- Gelisah menurun
mengurangi rasa nyeri
- Kesulitan tidur menurun
(mis. TENS, hypnosis,
- Frekuensi nadi membaik
akupresur, terapi musik,
- Pola nafas membaik
biofeedback, terapi pijat,
- Tekanan darah membaik
aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
TTD √
Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
3. Edukasi
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
01/06/2021 (SDKI-
(SLKI- L.05042) dilakukan
DUKUNGAN
D.0054)
Setelah
Gangguan
keperawatan selama 3 X 8 jam
Mobilitas
maka diharapkan mobilitas fisik
Fisik
meningkat. Dengan kriteria hasil
berhubungan
:
dengan nyeri
-
Pergerakan
AMBULASI
Tindakan (I.06171)
ekstremitas
meningkat
1. Observasi
atau keluhan fisik lainnya 2. Terapeutik
-
Kekuatan otot meningkat
-
Rentang
gerak
(ROM)
meningkat -
Nyeri menurun
-
Kecemasan menurun
-
Kaku sendi menurun
-
Kelemahan fisik menurun
Identifikasi adanya nyeri
Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
3. Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
Anjurkan melakukan ambulasi dini
√
01/06/2021 (SDKI-
(SLKI- L.09093)
A. REDUKSI ANXIETAS
D.0077)
Setelah dilakukan Tindakan
(I.09314)
Ansietas
keperawatan selama 3 X 8 jam
berhubungan
maka diharapkan ansietas
dengan kurang
menurun. Dengan kriteria hasil :
terpapar
-
informasi
1.
Monitor tanda anxietas (verbal dan non verbal)
2. Terapeutik
menurun -
Observasi
Klien melaporkan kecemasan
√
Ciptakan
Klien melaporkan
suasana terapeutik untuk
kekhawatiran akibat kondisi
menumbuhkan
menurun
kepercayaan
-
Perilaku gelisah menurun
3. Edukasi
-
Perilaku tegang menurun
-
TD membaik
factual mengenai
-
Pola nafas membaik
diagnosis, pengobatan,
-
Nadi membaik
dan prognosis
Informasikan secara
Latih teknik distraksi
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Tgl / jam 01/06/2021
Dx
Implementasi
Kep I
09.00
Respon
TTD
Mengidentifikasi
S: klien mengeluh nyeri pda sendi jari tangan
√
karakteristik nyeri
O: P : nyeri semakin parah saat malam hari Q : seperti tertusuk-tusuk R : persendian jari jemari sebelah kanan S : skala 6 T : hilang timbul
09.05
I
Memberikan teknik
S: klien mengatakan bersedia
nonfarmakologis untuk
O: klien tampak menikmati
mengurangi rasa nyeri (kompres hangat)
√
09.25
09.30
I
I
Mengkontrol lingkungan
S: klien mengatakan nyaman di tempat tenang
yang memperberat rasa
O: klien tampak nyaman duduk di teras rumah
nyeri
memandang kebun miliknya
Mengajarkan teknik
S: -
nonfarmakologis (relaksasi
O: klien memperhatikan dan mempraktekan
√
√
nafas dalam) untuk mengurangi rasa nyeri 09.40
09.45
I
II
Mengkolaborasi pemberian S: klien mengatakan tidak minum obat analgetik, jika perlu
O: -
Mengidentifikasi adanya
S: klien mengatakan nyeri saat jari tangan kiri
nyeri atau keluhan fisik
digerakan
lainnya
O: klien tampak membatasi aktivitas yang
√ √
berkaitan dengan jari tangan kiri 09.50
II
Memfasilitasi melakukan
S: klien mengatakan masih ada tangan kanan
mobilisasi fisik, jika perlu
yang bisa digunakan
√
O: klien tampak lebih tenang 09.55
II
Melibatkan keluarga untuk
S: klien mengatakan mendapat banyak
membantu pasien dalam
perhatian dari keluarganya
meningkatkan ambulasi
O: tampak anak klien sedang membantu klien
√
berganti pakaian 10.00
10.05
II
II
Menjelaskan tujuan dan
S: klien mengatakan bersedia mendengarkan
prosedur ambulasi
O: klien tampak memperhatikan
Menganjurkan melakukan
S: klien mengatakan bisa melakukan aktivitas
ambulasi dini
kecuali berpakaian dan mandi
√ √
O: klien tampak sedih 10.15
III
Memonitor tanda anxietas
S: klien mengatakan khawatir dengan
(verbal dan non verbal)
kondisinya
√
O: klien tampak gelisah 10.20
III
Menciptakan
S:klien mengatakan senang jika ada orang
suasana terapeutik untuk
yang bisa diajak berbagi
menumbuhkan kepercayaan
O: klien tampak antusias
√
10.25
III
√
Menginformasikan secara
S: -
factual mengenai
O: klien memperhatikan
diagnosis, pengobatan, dan prognosis 10.30
III
Melatih teknik distraksi
S: klien mengatakan senang membayangkan
√
saat-saat anak beliau masih kecil O: klien tampak tersenyum 02/06/2021
I
09.00
Mengidentifikasi
S: klien mengeluh nyeri sendi jari tangan
karakteristik nyeri
O: P : nyeri semakin parah saat malam hari
√
Q : seperti tertusuk-tusuk R : persendian jari jemari sebelah kanan S : skala 5 T : hilang timbul 09.05
I
Memberikan teknik
S: klien mengatakan bersedia
nonfarmakologis untuk
O: klien tampak lebih rileks
√
mengurangi rasa nyeri (kompres hangat) 09.25
09.30
I
I
Mengkontrol lingkungan
S: klien mengatakan nyaman di tempat tenang
yang memperberat rasa
O: klien tampak nyaman duduk di teras rumah
nyeri
memandang kebun miliknya
Mengajarkan teknik
S: -
nonfarmakologis (relaksasi
O: klien memperhatikan dan mempraktekan
√
√
nafas dalam) untuk mengurangi rasa nyeri 09.40
09.45
I
II
Mengkolaborasi pemberian S: klien mengatakan minum viostin DS analgetik, jika perlu
O: terdapat obat klien di meja
Mengidentifikasi adanya
S: klien mengatakan nyeri saat jari tangan kiri
nyeri atau keluhan fisik
digerakan
lainnya
O: klien tampak membatasi aktivitas yang berkaitan dengan jari tangan kiri
√ √
09.50
II
Melibatkan keluarga untuk
S: klien mengatakan mendapat banyak
membantu pasien dalam
perhatian dari keluarganya
meningkatkan ambulasi
O: tampak anak klien sedang membantu klien
√
berganti pakaian 09.55
10.00
II
II
Menjelaskan tujuan dan
S: klien mengatakan bersedia mendengarkan
prosedur ambulasi
O: klien tampak memperhatikan
Menganjurkan melakukan
S: klien mengatakan bisa melakukan aktivitas
ambulasi dini
kecuali berpakaian dan mandi
√ √
O: klien tampak sedih 10.05
III
Memonitor tanda anxietas
S: klien mengatakan khawatir dengan
(verbal dan non verbal)
kondisinya
√
O: klien tampak gelisah 10.15
10.20
III
III
Menciptakan
S:klien mengatakan senang jika ada orang
suasana terapeutik untuk
yang bisa diajak berbagi
menumbuhkan kepercayaan
O: klien tampak antusias
Melatih teknik distraksi
S: klien mengatakan senang membayangkan
√
√
saat-saat anak beliau masih kecil O: klien tampak tersenyum 03/06/2021
I
09.30
Mengidentifikasi
S: klien mengeluh nyeri sendi jari tangan
karakteristik nyeri
O: P : nyeri semakin parah saat malam hari
√
Q : seperti tertusuk-tusuk R : persendian jari jemari sebelah kanan S : skala 3 T : hilang timbul 09.35
I
Memberikan teknik
S: klien mengatakan bersedia
nonfarmakologis untuk
O: klien tampak lebih rileks
√
mengurangi rasa nyeri (kompres hangat) 09.45
I
Mengajarkan teknik
S: -
nonfarmakologis (relaksasi
O: klien memperhatikan dan mempraktekan
√
nafas dalam) untuk mengurangi rasa nyeri 09.50
I
09.55
II
Mengkolaborasi pemberian S: klien mengatakan minum viostin DS analgetik, jika perlu
O: terdapat obat klien di meja
Mengidentifikasi adanya
S: klien mengatakan nyeri sudah berangsur
nyeri atau keluhan fisik
berkurang
lainnya
O: klien tampak mulai memakai baju dengan
√ √
perlahan 10.00
II
Melibatkan keluarga untuk
S: klien mengatakan mendapat banyak
membantu pasien dalam
perhatian dari keluarganya
meningkatkan ambulasi
O: tampak anak klien masih membantu klien
√
berganti pakaian 10.15
III
Memonitor tanda anxietas
S: klien mengatakan sudah lebih rileks karena
(verbal dan non verbal)
nyerinya berkurang
√
O: klien tampak lebih tenang 10.20
III
10.30
III
Menciptakan
S:klien mengatakan senang jika ada orang
suasana terapeutik untuk
yang bisa diajak berbagi
menumbuhkan kepercayaan
O: klien tampak antusias
Melatih teknik distraksi
S: klien mengatakan senang membayangkan
√
√
saat-saat anak beliau masih kecil O: klien tampak tersenyum
F. EVALUASI KEPERAWATAN Tgl / jam 01/06/2021 15.00
Dx
Catatan Perkembangan
Kep I
S: klien mengeluh nyeri pda sendi jari tangan O: P : nyeri semakin parah saat malam hari Q : seperti tertusuk-tusuk R : persendian jari jemari sebelah kanan S : skala 6 T : hilang timbul
TTD √
A: masalah belum teratasi P : pertahankan intervensi
Mengidentifikasi karakteristik nyeri
Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (kompres hangat)
Mengkontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Mengajarkan teknik nonfarmakologis (relaksasi nafas dalam) untuk mengurangi rasa nyeri
II
Mengkolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
S: klien mengatakan nyeri saat jari tangan kiri digerakan
√
O: klien tampak membatasi aktivitas yang berkaitan dengan jari tangan kiri A: masalah belum teratasi P: pertahankan intervensi
Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
III
Menjelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
Menganjurkan melakukan ambulasi dini
S : klien mengatakan khawatir dengan kondisinya
√
O : klien tampak cemas gelisah A: masalah belum teratasi P: pertahankan intervensi
02/06/2021 15.00
I
Memonitor tanda anxietas (verbal dan non verbal)
Menciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
Melatih teknik distraksi
S: klien mengeluh nyeri sendi jari tangan O: P : nyeri semakin parah saat malam hari Q : seperti tertusuk-tusuk R : persendian jari jemari sebelah kanan
√
S : skala 5 T : hilang timbul A: masalah belum teratasi P : pertahankan intervensi
Mengidentifikasi karakteristik nyeri
Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (kompres hangat)
Mengajarkan teknik nonfarmakologis (relaksasi nafas dalam) untuk mengurangi rasa nyeri
II
Mengkolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
S: klien mengatakan nyeri saat jari tangan kiri digerakan
√
O: klien tampak membatasi aktivitas yang berkaitan dengan jari tangan kiri A: masalah belum teratasi P: pertahankan intervensi
Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
III
S : klien mengatakan lebih tenang disbanding kemarin
√
O : klien tampak lebih rileks A: masalah teratasi sebagian P: pertahankan intervensi
03/06/2021 15.00
I
Memonitor tanda anxietas (verbal dan non verbal)
Menciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
Melatih teknik distraksi
S: klien mengeluh nyeri sendi jari tangan O: P : nyeri semakin parah saat malam hari Q : seperti tertusuk-tusuk R : persendian jari jemari sebelah kanan S : skala 3
√
T : hilang timbul A: masalah teratasi sebagian P : pertahankan intervensi
Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (kompres hangat)
II
Mengkolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
S: klien mengatakan nyeri sudah berangsur berkurang
√
O: klien tampak mulai memakai baju dengan perlahan A: masalah teratasi sebagian P: pertahankan intervensi
Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
III
S: klien mengatakan sudah lebih rileks karena nyerinya berkurang O: klien tampak lebih tenang A: masalah teratasi sebagian P: pertahankan intervensi
Menciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
√