9 0 193 KB
STASE KEPERAWATAN GERONTIK ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N DENGAN ASAM URAT DI WISMA ANDONG SUMAWI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTA UNIT ABIYOSO
Disusun Oleh : MUHAMMAD NURUL ANWAR 193203066
PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XIV FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2020
LEMBAR PENGESAHAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N DENGAN ASAM URAT DI WISMA ANDONG SUMAWI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTA UNIT ABIYOSO
Disusun Oleh : MUHAMMAD NURUL ANWAR 193203066 Telah disetujui pada Hari
:
Tanggal
:
Pembimbing Akademik
(
Pembimbing Klinik
)
(
)
PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK Nama Mahasiswa
: ANWAR
Tempat Praktik
: BPSTW Abiyoso Yogyakarta
Tanggal Praktik
: 18 Agustus 2020-29 agustus 2020
Tanggal Pengkajian
: senin,17 agustus 2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N DENGAN ASAM URAT DI WISMA ANDONG SUMAWI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTA UNIT ABIYOSO 1. RIWAYAT KLIEN/ DATA UMUM KLIEN Nama Tempat/ tgl lahir Alamat Jenis kelamin Suku Agama Pendidikan Status Perkawinan Masuk BPSTW
: Ny. N : 1945 : Bale Catur, Gamping, Yogyakarta : Perempuan : Jawa : Islam : SD : Janda : 10/08/17
2. KELUARGA/ PENANGGUNG JAWAB Nama
: Ny.S
Alamat
:Sumber, Gamping, Yogyakarta
Hubungan dgn klien
: Keponakan
Alasan datang ke BPSTW adalah : klien mengatakan alasan masuk ke BPSTW Abiyoso adalah setelah suami sudah meninggal, pasien tinggal bersama keponakannya dan pasien dalam keadaan sakit selama enam bulan, setelah pasien merasa sembuh pasien akan pergi ke magelan tempat keluarga orangtuanya, tetapi keponakan tidak membolehkan dan akhirnya pasien dibawa oleh keponakan ke BPSTW Abiyoso Pakem Sleman Yogyakarta agar keponakan tidak begitu jauh dengan pasien agar tetap bisa terpantau.
Genogram
c
As.urat
c
(75th)
c
c
Keterangan: 1.
: Laki-laki
2.
: Perempuan
3.
: Meninggal
4.
: Garis keturunan
5.
: Tinggal satu rumah
6.
: Klien
7.
: Bercerai/putus hubungan
3. STATUS KESEHATAN SAAT INI Status kesehatan umum selama 1 tahun : klien mengatakan tidak sakit parah selama 1 tahun ini, hanya linu-linu saja bagian lutut dan kaku-kaku apalagi saat dingin. Keluhan utama saat ini : klien mengeluh linu-linu bagian lutut kanan dan kiri pada saat dingin, sampai menggunakan kaos kaki dan tidak akan pernaah lepas dari kaos kaki. Riwayat kesehatan keluarga : klien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang mengidap penyakit parah. Riwayat penyakit dahulu : klien tidak mengalami sakit dahulu hanya batuk dan demam saja Riwayat alergi : klien mengatakan memiliki alergi ketika dingin pasien merasakan gatalgatal 4. Pola Kebiasaan Sehari – hari a. Nutrisi BB : 46 kg
TB : 155 cm
IMT: BB kg
= 46
(TB)2m
= 19 (normal)
2.40
Gizi kurang Frekuensi makan
√Gizi cukup
Gizi baik
Gizi lebih
: 3 kali sehari, kadang makan tidak habis. 1 porsi nasi, satu potong
ikan, 1 potong tempe disertai sayur Nafsu makan Jenis makanan
: klien mengatakan tidak memiliki nafsu makan yang menurun.. : nasi, sayur, ikan, buah, tempe, dan sayur
Keluhan yang b/d Makan : Klien tidak memiliki keluhan terhadap makanan yang diberikan Alergi makanan Minum
: klien mengatakan tidak ada riwayat akergi makanan : air putih 800 CC (3 gelas), teh manis 200 cc (2 gelas).
b. Eliminasi 1) BAK Frekuensi dan waktu : 3-4 kali sehari dengan waktu pagi –siang 3 kali, malam hari sebanyak 1 kali saja, kurang lebih BAK 1100 cc/24 jam Keluhan yang b/d BAK : Tidak ada keluhan BAK, BAK kuning jernih dan tidak ada nyeri saat BAK. 2) BAB Frekuensi dan waktu
: Tidak menentu terkadang 2 hari sekali
Konsistensi
: Lunak, berwarna kuning, dan berbau khas
Keluhan yg b/d BAB
: Tidak ada keluhan saat BAB
Riwayat penggunaan laksatif : Tidak ada penggunaan laksatif c. Personal Hygiene 1) Mandi Frekuensi dan waktu
: 2x sehari, pagi jam 02:30, sore jam 16:00
Pemakaian sabun
: Iya
Observasi : Badan tampak bersih, kulit lembab, tidak bau dan penampilan rapi. 2) Oral Hygiene Frekuensi dan waktu gosok gigi : 2 x sehari (setiap mandi)
Menggunakan pasta gigi
: Ya
Observasi : Gigi tampak bersih agak kuning, gusi bersih, lidah bersih, ada beberapa gigi yang sudah tanggal, dan tidak bau mulut. 3) Cuci Rambut Frekuensi
: seminggu 2 kali
Penggunaan Shampo
: Ya, menggunakan sampo
Observasi : Rambut tampak bersih, kulit kepala bersih, pertumbuhan rambut merata, dan sebagian besar rambut berwarna putih. 4) Kuku dan Tangan Frekuensi gunting kuku : setiap terlihat pajang langsung dipotong sekitar seminggu sekali Kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun : ya, cuci tangan pake sabun, belum sesuai 6 langkah mencuci tangan. Observasi : Kuku tampak bersih dan nampak panjang 5) Penampilan Klien tampak bersih tidak berbau, rambut dan kulit tampak bersih, ganti baju setiap 3 hari sekali maksimal. d. Istirahat dan Tidur Lama tidur malam : 6 jam Tidur siang
: 1/2 jam
Keluhan b/d tidur : Kadang terbangun karena nyeri pada kaki ketka kedinginan tetapi bisa tidur kembali Nyeri yang dirasakan sudah lebih dari 6 bulan apalagi ketika dingin akan menyebabkan nyeri hebat pada lutut. P : nyeri saat kedinginan Q : tertusuk-tusuk R : bagian lutut kanan dan kiri S: skala 6 nyeri sedang T : hilang timbul PSQI
: 4 ( tidak ada gangguan tidur)
e. Kebiasaan Mengisi Waktu Luang Olahraga
: klien rutin mengikuti senam setiap pagi
Nonton TV
: klien meonton TV pada siang hari.
Ketrampilan
: klien mengikuti kegiatan keterampilan rutin seminggu sekali
f. Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan )Jenis/ frekuensi/ Jumlah/ lama pakai) Merokok : Tidak Minuman keras : Tidak Ketergantungan terhadap obat : Tidak Senin Jenis Kegiatan 1. Bangun tidur 2. Mandi 3. Sholat subuh 4. Mencuci pakaian 5. Sarapan pagi 6. Senam pagi 7. Istrahat 1 Kegiatan Senin (pengajian) 2 Sholat dzuhur 3 Makan siang 4 Istrahat 5 Membersihkan wisma 6 Mandi sore 7 Makan sore 8 Sholat magrib 9 Sholat isya 10 Tidur malam
Lama waktu untuk setiap kegiatan 10 menit 10 menit 15 Menit 5 menit 30 menit 1 Jam 2 Jam 10 menit 10 menit 1 jam 25 menit 10 menit 10 menit 10 menit 10 menit 6 jam
selasa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jenis Kegiatan Bangun tidur Mandi Sholat subuh Mencuci pakaian Sarapan pagi Senam pagi Istrahat Duduk-duduk diteras
9. Sholat dzuhur 10. Makan siang
Lama waktu untuk setiap kegiatan 10 menit 10 menit 15 Menit 5 menit 30 menit 1 Jam 2 Jam 10 menit 10 menit
11. Istrahat 12. Membersihkan wisma 13. Mandi sore 14. Makan sore 15. Sholat magrib 16. Sholat isya 17. Tidur malam Rabu
1 jam 25 menit 10 menit 10 menit 10 menit 10 menit 6 jam
Jenis Kegiatan 8. Bangun tidur 9. Mandi 10. Sholat subuh 11. Mencuci pakaian 12. Sarapan pagi 13. Senam pagi 14. Istrahat 15. Duduk –duduk diteras
Lama waktu untuk setiap kegiatan 10 menit 10 menit 15 Menit 5 menit 30 menit 1 Jam 2 jam
16. Sholat dzuhur 17. Makan siang 18. Istrahat 19. Membersihkan wisma 20. Mandi sore 21. Makan sore 22. Sholat magrib 23. Sholat isya 24. Tidur malam
10 menit 10 menit 1 jam 25 menit 10 menit 10 menit 10 menit 10 menit 6 jam
Kamis 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Jenis Kegiatan Bangun tidur Mandi Sholat subuh Mencuci pakaian Sarapan pagi Senam pagi Istrahat Kegiatan Kamis (bimbingan rohani)
10. Sholat dzuhur 11. Makan siang 12. Istrahat 13. Membersihkan wisma
Lama waktu untuk setiap kegiatan 10 menit 10 menit 15 Menit 5 menit 30 menit 1 Jam 2 jam 10 menit 10 menit 1 jam 25 menit
14. Mandi sore 15. Makan sore 16. Sholat magrib 17. Sholat isya 18. Tidur malam
10 menit 10 menit 10 menit 10 menit 6 jam
Jumat Jenis Kegiatan 1. Bangun tidur 2. Mandi 3. Sholat subuh 4. Membersihkan wisma 5. Mencuci pakaian 6. Sarapan pagi 7. Senam pagi 8. Istrahat 9. Kegiatan 10. Jumat (psikologi)
Lama waktu untuk setiap kegiatan 10 menit 10 menit 20 menit 15 Menit 5 menit 30 menit 1 Jam 2 Jam
11. Sholat dzuhur 12. Makan siang 13. Istrahat 14. Mandi sore 15. Makan sore 16. Sholat magrib 17. Sholat isya 18. Tidur malam
10 menit 10 menit 1 jam 10 menit 10 menit 10 menit 10 menit 6 jam
Sabtu Jenis Kegiatan Bangun tidur Mandi Sholat subuh Membersihkan wisma Mencuci pakaian Sarapan pagi Senam pagi Istrahat Kegiatan Sabtu (kesenian) 10. Sholat dzuhur 11. Makan siang 12. Istrahat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Lama waktu untuk setiap kegiatan 10 menit 10 menit 20 menit 15 Menit 5 menit 30 menit 1 Jam 2 Jam 10 menit 10 menit 1 jam
13. Duduk diteras 14. Mandi sore 15. Makan sore 16. Sholat magrib 17. Sholat isya 18. Tidur malam
1 jam 10 menit 10 menit 10 menit 10 menit 6 jam
5. Pemeriksaan Fisik a. Umum Keadaan umum : klien tampak bersih dan rapi. Pasien dapat melakukan ADL seperti mandi, makan, mencuci secara mandiri TD : 130/80
RR : 20 x/mnt
HR : 80 x/mnt
b. Sistem persepsi sensori Pendengaran - Perubahan pendengaran : Tidak mengalami penurunan pendengaran. Tidak terdapat serumen, tidak ada kelainan pada bentuk daun telinga, tidak ada nyeri dan tidak ada luka pada telinga. - Sensitivitas pendengaran : Sensitivitas pendengaran baik - Lain-lain/ket : tidak menggunakan alat bantu dengar Penglihatan - Perubahan penglihatan : Penglihatan klien masih bagus. Bola mata: bentuknya simetris, tidak ada perbedaan kiri kanan. Konjungtiva : tidak anemis (-/-), Sklera : tidak ikterik (-/-), tidak ada penyempitan lapang pandang. VOD 6/6 dan VOS 6/6 dapat menghitung jari pada jarak 6 meter. Klien tidak dapat membaca kartu sehingga dilakukan penghitungan jari. - Kacamata/ lensa kontak : klien tidak menggunakan kaca mata Pengecap/Penghidu Tidak terdapat gangguan pada sistem pengecap, masih berfungsi dengan normal, lidah klien tampak bersih, dapat membedakan antara rasa manis, asin, pahit, dan asam. Klien dapat mencium bau harum dan bau tidak sedap. Tidak ada obstruksi pada hidung (polip)
Mulut
: Tampak gigi atas dan bawah beberapa sudah tanggal. tidak menggunakan
gigi palsu. gusi tidak ada yang luka, lidah bersih, keadaan bibir lembab dan tidak ada stomatitis.
Kesulitan menelan : Tidak ada kesulitan menelan Peraba :
klien mampu merasakan stimulasi sentuhan perawat. Masih dapat
membedakan rangsangan rasa panas, dingin, sakit maupun nyeri.Turgor kulit menurun, kulit tampak keriput dan tidak elastis. c. Sistem Pernapasan RR : 20x/menit Thorax Inspeksi
: Bentuk normal, pengembangan dada normal, simetris kiri dan kanan, tidak terdapat jejas, tidak ada massa
Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan, perkembangan dada seimbang, tidak ada massa.
Perkusi
: Suara paru sonor pada semua lapang paru
Auskultasi
: bunyi vesikuler terdengar disemua lapang paru, inspirasi lebih panjang
dari ekspirasi. d. Sistem Kardiovaskular TD : 130/80 mmHg Capillary refill : 65) 2. Nyeri kronis berhubungan dengan gangguan muskuluskeletal (agen cedera biologis) ANALISA DATA No 1
Data Ds :
-
Problem Resiko jatuh
Etiologi Faktor resiko - Penurunan kekuatan ekstremitas bawah - Usia > 65 tahun
Nyeri kronis
Agen cedera biologis, Gangguan muskuloskletal
Klien mengatakan usianya 65 tahun Klien mengatakan lututnya nyeri dan kaku otot. Klien mengatakan jalan menggunakan tongkat sudah lama sebelum masuk abiyoso juga sudah menggunakan tongkat (payung) Klien mengatakan alasan menggunakan tongkat karena takut jatuh dan agar jalannya cepat
Do :
-
-
2
Berdasarkan hasil pengkajian menggunakan kuesioner TUG didapatkan hasil 20-29 yang menggambarkan bahwa klien memiliki gangguan keseimbangan tinggi. Hasil pebgkajian VOD 6/6 dan VOS 6/6 Tampak terjadi penurunan kekuatan otot pada ekstremitas bawah yaitu : 5555 5555 4444 4444
DS:
-
Klien mengatakan nyeri bagian lutut kanan dan kiri - Nyeri sudah lama sudah lebih dari 6 bulan - Klien mengatakn memiliki asam urat sudah lama dengan diperiksa terakhir nilainya 8 mg/dl - Klien mengatakan: P: nyeri hebat jika terkena dingin Q: terasa senut-senut R: area lutut kanan dan kiri S: skala 5 (rentan 1-10) T: hilang timbul DO: - Tampak menggunakan kaos kaki setiap saat - Klien tampak memijat-mijat area lutut sebelah bagian dextra sinistra - Terapi analgesic (ibu profen) - TD: 130/80 mmHg RR: 20 x/menit
3
Nilai As.urat:8 mg/dl DS:
-
klien mengatakan berusaha tidak meninggalkan sholat 5 waktu klien mengatakan kalo ada masalah diserahkan semua kepada Allah SWT klien mengatakan seminggu duakali mengikuti pengajian rutin setiap hari senin dan kamis di BPSTW
DO: - klien tampak aktif mengikuti kegiatan kerohanian - klien terlihat pergi ke masjid melaksanakan sholat berjamaah setiap waktu
Kesiapan meningkatkan religiositas
RENCANA KEPERAWATAN N O 1
DIAGNOSA KEPERAWA TAN Resiko jatuh dibuktikan dengan penurunan kekuatan ekstremitas bawah
NOC
NIC
Setelah dilakukan tindakan Pencegahan jatuh keperawatan selama 1x7 jam 1. Identifikasi kekurangan kognitif atau diharapkan masalah nyeri akut fisik klien yang mungkin dapat teratasi dengan kriteria hasil: Kejadian jatuh 1. Klien tidak mengalami jatuh saat berdiri 2. Klien tidak mengalami jatuh saat berjalan 3. Klien tidak mengalami jatuh saat ke kamar mandi Keseimbangan
2. 3. 4. 5.
meningkatkan potensi jatuh pada lingkungan tertentu Identifikasi perilaku dan faktor yang mempengaruhi jatuh Monitor gaya berjalan kecepatan dan keseimbangan Dukung pasien untuk menggunakan tongkat atau walker Instruksikan pasien mengenai penggunaan tongkat atau walker
1. Klien dapat mempertahankan Terapi latihan keseimbangan* keseimbangan dari posisi duduk ke 1. Monitor respon klien pada latihan posisi berdiri keseimbangan 2. Klien dapat mempertahankan 2. Tentukan kemampuan klien untuk keseimbangan saat berdiri berpartisipasi dalam kegiatan – 3. Klien dapat mempertahankan kegiatan yang membutuhkan keseimbangan saat berjalan keseimbangn 3. Instruksikan pasien mengenai Perilaku pencegahan jatuh pentingnya terapi latihan dalam 1. Menggunakan pegangan tangan menjaga dan meningkatkan yang diperlukan dari jarang keseimbangan (tandem exercise) menunjukkan menjadi sering yang merupapakn salah satu latihan
Rasional -
-
Penggunaan alat bantu (walker) untuk membantu pasien pada saat berjalan dan mengatur keseimbangan Melakukan terapi keseimbangan exercise agar pasien melatih cara keseimbangan tubuh dan mengontrol keseimbangan
menunjukkan 2. Menggunakan alat bantu dengan benar jarang menunjukkan menjadi sering menunjukkan
2
yang mempunyai tujuan mengontrol keseimbangan lansia, melatih sikap atau posisi tubuh lansia pada saat berjalan, memposisikan tubuh dan menjaga tubuh diposisi yang benar pada saat berjalan dengan cara mempersempit langkah dalam berjalan satu garis lurus. 4. Sediakan alat bantu berjalan (tongkat)
Nyeri kronis Setelah dilakukan tindakan Label : Manajemen Nyeri b/d Gangguan keperawatan selama 3x7 jam muskuloskletal diharapkan masalah nyeri akut Definisi : Pengurangan atau reduksi dapat teratasi dengan kriteria hasil: nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien Label : Tingkat Nyeri 1. Definisi : Keparahan dari nyeri secara verbal dan non verbal. yang di amati atau yang dilaporkan 2. karakteristik, onset/durasi, - Mengontrol nyeri, dengan frekuensi, kualitas, dan beratnya indikator : nyeri. - Mengenal faktor-faktor 3. analgetik dengan tepat. penyebab 4. - Mengenal onset nyeri efektif untuk mengetahui respon - Tindakan pertolongan non penerimaan pasien terhadap nyeri. farmakologi 5. - Menggunakan analgetik (ibu kontrol nyeri profen) 6. aktual maupun potensial. - Melaporkan gejala-gejala nyeri 7.
untuk mengurangi nyeri untuk mengetahui tingkat nyeru klien untuk mengetahi sejauh mana nyeri klien membantu klien menjadi rileks untuk mengurangi rasa nyeri 2.
-
kepada tim kesehatan. Nyeri terkontrol
8. menambah ungkapan nyeri. 9. farmakologi dengan kompres jahe hangat selama nyeri berlangsung
3
Kesiapan meningkatkan religiositas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x7 jam diharapkan kesiapan meningkatkan religiositas dapat teratasi dengan kriteria hasil: Kehatan spiritual 1. Klien dapat merasakan Perasaan kedamaian 2. Kemampuan berdoa dari sangat terganggu menjadi sedikit terganggu 3. Pengalaman spiritual dari banyak terganggu menjadi cukup terganggu 4. Kepuasan spiritual yang awalnya banyak terganggu menjadi cukup terganggu 5. Berpartisipas dalam bacan spiritual yang awalnya cukup terganggu menjadi sedikit terganggu
CATATAN PERKEMBANGAN KLIEN
Fasilitasi pengembangan spiritual 1. Tunjukkan perhatian melalui aktivitas yang menghadirkan diri dengan meluangkan waktu bersama pasien 2. Bantu pasien untuk mengidentifikasi halangan dan sikap yang menghalangi peningkatan spiritual 3. Dukung pasien dalam berpartisipasi dalam perkumpulan keagamaan 4. Rujuk klien pada dukungan kelompok keagamaan yang tepat 5. Dukung pembicaraan yang membantu pasien untuk menyeleksi apa yang menjadi perhatian secara spiritual. 6. Tawarkan dukungan untuk mendoakan baik individu maupun kelompok.
untuk meningkatkan nilai keagamaan dan sosial bagi klien untuk meningkatkan sosialisasi bagi para lansia dengan selalu membuat kelompok keagaamaan
Hari pertama senin, 17/08/20 No 1
Diagnosa Resiko jatuh
Waktu
Implementasi 1. Mengidentifikasi keterbatasan yang berpotensi jatuh dilingkungan. 2. Mengingatkan klien agar meminta bantuan saat keluar dari tempat tidur dengan tepat 3. Menginstruksikan pasien mengenai penggunaan tongkat atau walker dengan tepat 4. Mendukung pasien untuk menggunakan tongkat atau walker dengan tepat. 5. Menyarankan menggunakan alas kaki yang aman. 6. menentukan kemampuan klien untuk berpartisipasi dalam kegiatan – kegiatan yang membutuhkan keseimbangn 7. mengajarkan tandem exercise
17/08/20 (10:00) (10:30)
(11:00)
2
Nyeri kronis
17/08/20 (08:00)
1.
(11:20) (11:50)
-
Klien mengatakan nyeri bagian lutut
O: Klien menggunakan alat bantu jalan Berdasarkan hasil pengajian nilai TUG klien masuk dalam dengan kategori gangguan keseimbangan tinggi (20detik). - Klien tampak mengalami penurunan pada kekuatan otot ekstremitas bawah. A : Masalah Keperawatan risk jatuh belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi, kelola indicator 1. mengajarkan tandem exercise
S: kualitas,
dan
3. analgetik dengan tepat. 4. untuk mengetahui respon penerimaan pasien terhadap nyeri. 5. nyeri 6. maupun potensial.
anwar
-
2. onset/durasi, frekuensi, beratnya nyeri.
Ttd anwar
-
secara verbal dan non verbal.
(08:50) (10:40)
Evaluasi S:
-
Klien mengatakan merasakan nyeri lutut kanan dan punggung skala 5 Klien mengatakan menggunakan kaoskaki
O: Tampak mengelus-elus lutut TD : 130/80 mmHg, N; 80x/mnt A : Masalah nyeri kronik belum teratasi - Klien mengatakan sudah melakukan Tarik napas dalam
-
P: lanjutkan intervensi
7. 8.
menambah ungkapan nyeri.
9.
-
sebelum atau sesudah nyeri berlangsung. 10. dapat digunakan untuk menurunkan skala nyeri saat nyeri tibul dengan kompres jahe hanaget 3
Kesiapan meningkatkan religiositas
17/08/20 (11:00) (11.10) (11:15)
1. Menunjukkan perhatian melalui aktivitas yang menghadirkan diri dengan meluangkan waktu bersama pasien 2. Membantu klien untuk mengidentifikasi halangan dan sikap yang menghalangi peningkatan spiritual 3. Mendukung klien dalam berpartisipasi dalam perkumpulan keagamaan 4. Merujuk klien pada dukungan kelompok keagamaan yang tepat
Mengajarkan penggunaan tehnik relaksasi sebelum atau sesudah nyeri berlangsung. Mengajarkan terapi nonfarmakologi dengan kompres jahe hangat saat nyeri tiba.
S:
-
anwar Klien mengatakan sangat antusias jika adanya pengajian di BPSTW Klien mengatakan akan memperbanyak istighfar dan berdoa. Klien mengatakan lebih ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT
O:
-
klien tampak selalu mengusahakan sholat 5 waktu dimushola klien tampak selalu membawa tasbih klien tampak lebih tenang
A: masalah kesiapan meningkatkan religiositas belum teratasi P: lanjutkan intervensi
-
Dukung pasien dalam berpartisipasi dalam perkumpulan keagamaan Rujuk klien pada dukungan kelompok keagamaan yang tepat Dukung pembicaraan yang membantu pasien untuk menyeleksi apa yang menjadi perhatian secara spiritual. Tawarkan dukungan untuk
mendoakan baik individu maupun kelompok
Hari kedua selasa, 18/08/20 No 1
Diagnosa Resiko jatuh
Waktu 18/08/20 (11:15) (11: 25) (11: 35)
3
Nyeri kronis
18/08/20 (10:45)
1. 2.
(10: 50) (11:00) (11:10)
3. 4.
Implementasi 1. Mengidentifikasi keterbatasan yang berpotensi jatuh dilingkungan. 2. Mengingatkan klien agar meminta bantuan saat keluar dari tempat tidur dengan tepat 3. Menginstruksikan pasien mengenai penggunaan tongkat atau walker dengan tepat 4. Mendukung pasien untuk menggunakan tongkat atau walker dengan tepat. 5. Menyarankan menggunakan alas kaki yang aman. 6. menentukan kemampuan klien untuk berpartisipasi dalam kegiatan – kegiatan yang membutuhkan keseimbangn 7. mengajarkan tandem exercise Mengobservasi respon ketidaknyamanan secara verbal dan non verbal. Mengkaji keluhan nyeri, lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, dan beratnya nyeri. Memastikan pasien menerima perawatan analgetik dengan tepat. Menggunakan strategi komunikasi yang efektif untuk mengetahui respon penerimaan pasien terhadap nyeri.
Evaluasi S:
-
Ttd anwar
Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
O: Klien tidak menggunakan alat bantu jalan Berdasarkan hasil pengajian nilai TUG klien masuk dalam dengan kategori gangguan keseimbangan tinggi. - Klien tampak mengalami penurunan pada kekuatan otot ekstremitas bawah. A : Masalah Keperawatan risk jatuh belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi, kelola indicator 1. mengajarkan tandem exercise
-
S:
anwar
-
Klien mengatakan merasakan nyeri lutut kanan dan punggung skala 4 Klien mengatakan memberikan koyo area lutut
O: Tampak mengelus-elus lutut TD : 120/80 mmHg, N; 80x/mnt A : Masalah nyeri kronik belum teratasi
-
5. Mengevaluasi keefektifan penggunaan kontrol nyeri 6. Memonitoring perubahan nyeri baik aktual maupun potensial. 7. Menyediakan lingkungan yang nyaman. 8. Mengurangi faktor-faktor yang dapat menambah ungkapan nyeri. 9. Mengajarkan penggunaan tehnik relaksasi sebelum atau sesudah nyeri berlangsung. 6
Kesiapan meningkatkan religiositas
18/08/20 (11:15) (11: 25) (11: 35)
1. Menunjukkan perhatian melalui aktivitas yang menghadirkan diri dengan meluangkan waktu bersama pasien 2. Membantu pasien untuk mengidentifikasi halangan dan sikap yang menghalangi peningkatan spiritual 3. Mendukung pasien dalam berpartisipasi dalam perkumpulan keagamaan 4. Merujuk klien pada dukungan kelompok keagamaan yang tepat
-
Klien mengatakan sudah melakukan Tarik napas dalam
P: lanjutkan intervensi - Mengajarkan penggunaan tehnik relaksasi sebelum atau sesudah nyeri berlangsung. S:
-
Klien mengatakan sangat antusias jika adanya pengajian di BPSTW Klien mengatakan akan memperbanyak istighfar dan berdoa Klien mengatakan lebih ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT
O:
-
klien tampak selalu mengusahakan sholat 5 waktu dimasjid klien tampak selalu membawa tasbih klien tampak lebih tenang
A: masalah kesiapan meningkatkan religiositas belum teratasi P: lanjutkan intervensi
-
Dukung pasien dalam berpartisipasi dalam perkumpulan keagamaan Rujuk klien pada dukungan kelompok keagamaan yang tepat Dukung pembicaraan yang membantu pasien untuk menyeleksi apa yang menjadi perhatian secara spiritual. Tawarkan dukungan untuk mendoakan baik individu maupun
kelompok Hari ketiga rabu, 19/08/20 No 1
Diagnosa Resiko jatuh
Waktu 19/08/20 (11:15) (11: 25) (11: 35)
3
Nyeri kronis
19/08/20 (10:45) (10: 50) (11:00) (11:10)
Implementasi 8. Mengidentifikasi keterbatasan yang berpotensi jatuh dilingkungan. 9. Mengingatkan klien agar meminta bantuan saat keluar dari tempat tidur dengan tepat 10. Menginstruksikan pasien mengenai penggunaan tongkat atau walker dengan tepat 11. Mendukung pasien untuk menggunakan tongkat atau walker dengan tepat. 12. Menyarankan menggunakan alas kaki yang aman. 13. menentukan kemampuan klien untuk berpartisipasi dalam kegiatan – kegiatan yang membutuhkan keseimbangn 14. mengajarkan tandem exercise 10. Mengobservasi respon ketidaknyamanan secara verbal dan non verbal. 11. Mengkaji keluhan nyeri, lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, dan beratnya nyeri. 12. Memastikan pasien menerima perawatan analgetik dengan tepat. 13. Menggunakan strategi komunikasi yang efektif untuk mengetahui respon penerimaan pasien terhadap nyeri. 14. Mengevaluasi keefektifan penggunaan kontrol nyeri 15. Memonitoring perubahan nyeri baik aktual
Evaluasi S:
-
Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
O: Klien tidak menggunakan alat bantu jalan Berdasarkan hasil pengajian nilai TUG klien masuk dalam dengan kategori gangguan keseimbangan tinggi. - Klien tampak mengalami penurunan pada kekuatan otot ekstremitas bawah. A: Masalah Keperawatan risk jatuh belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi, kelola indicator mengajarkan tandem exercise
-
S:
-
Klien mengatakan merasakan nyeri lutut kanan dan punggung skala 4 Klien mengatakan memberikan koyo area lutut
O: Tampak mengelus-elus lutut TD : 120/80 mmHg, N; 80x/mnt A : Masalah nyeri kronik belum teratasi - Klien mengatakan sudah melakukan Tarik napas dalam
-
P: lanjutkan intervensi
Ttd anwar
6
Kesiapan meningkatkan religiositas
19/08/20 (11:15) (11: 25) (11: 35)
maupun potensial. 16. Menyediakan lingkungan yang nyaman. 17. Mengurangi faktor-faktor yang dapat menambah ungkapan nyeri. 18. Mengajarkan penggunaan tehnik relaksasi sebelum atau sesudah nyeri berlangsung.
-
5. Menunjukkan perhatian melalui aktivitas yang menghadirkan diri dengan meluangkan waktu bersama pasien 6. Membantu pasien untuk mengidentifikasi halangan dan sikap yang menghalangi peningkatan spiritual 7. Mendukung pasien dalam berpartisipasi dalam perkumpulan keagamaan 8. Merujuk klien pada dukungan kelompok keagamaan yang tepat
S:
-
Mengajarkan penggunaan tehnik relaksasi sebelum atau sesudah nyeri berlangsung.
anwar Klien mengatakan sangat antusias jika adanya pengajian di BPSTW Klien mengatakan akan memperbanyak istighfar dan berdoa Klien mengatakan lebih ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT
O:
-
klien tampak selalu mengusahakan sholat 5 waktu dimasjid klien tampak selalu membawa tasbih klien tampak lebih tenang
A: masalah kesiapan meningkatkan religiositas belum teratasi P: lanjutkan intervensi
-
Dukung pasien dalam berpartisipasi dalam perkumpulan keagamaan Rujuk klien pada dukungan kelompok keagamaan yang tepat Dukung pembicaraan yang membantu pasien untuk menyeleksi apa yang menjadi perhatian secara spiritual. Tawarkan dukungan untuk mendoakan baik individu maupun kelompok