Askep Chikungunya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN A. DEFINISI Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada penderita, yang berarti “posisi tubuh meliuk atau melengkung” (that which contorts or bends up),mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia). Nyeri sendi ini, menurut lembar data keselamatan (MSDS) Kantor Keamanan Laboratorium Kanada, terutama terjadi pada lutut, pergelangan kaki, persendian tangan dan kaki. Chikungunya ialah sejenis demam dan boleh dikatakan ‘bersaudara’ dengan demam berdarah, karena ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypty maupun albopictus. Bedanya, jika virus demam berdarah menyerang pembuluh darah, sedangkan virus Chikungunya menyerang sendi dan tulang. Penyakit demam Chikungunya ini merupakan penyakit endemik. Wabah penyakit ini pertama kali menyerang di Tanzania, Afrika pada tahun 1952. B. ETIOLOGI Penyakit chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus Chikungunya. Virus ini termasuk keluarga Togaviridae, genus alphavirus atau “group A” antropho borne viruses. Virus ini telah berhasil diisolasi di berbagai daerah di Indonesia. Sejarah Chikungunya di Indonesia Penyakit ini berasal dari daratan Afrika dan mulai ditemukan di Indonesia tahun 1973. Vektor penular utamanya adalah Aedes aegypti (the yellow fever mosquito), nyamuk yang sama juga menularkan penyakit demam berdarah dengue. Meski masih “bersaudara” dengan demam berdarah, penyakit ini tidak mematikan, namun virus ini juga dapat diisolasi dari nyamuk Aedes africanus, Culex fatigans dan Culex tritaeniorrhynchus. Aedes albopictus (the Asian tiger mosquito) mungkin juga berperanan dalam penyebaran penyakit ini di kawasan Asia. Dan beberapa jenis spesies nyamuk tertentu di daerah Afrika juga ternyata dapat menyebarkan penyakit Chikungunya. Akan tetapi, nyamuk yang membawa darah bervirus didalam tubuhnya akan kekal terjangkit sepanjang hayatnya. Tidak ada bukti yang menunjukkan virus Chikungunya dipindahkan oleh nyamuk betina kepada telurnya sebagaimana virus demam berdarah. C. MANIFESTASI KLINIS



Gejala penyakit ini sangat mirip dengan demam berdarah. Hanya saja kalau Chikungunya akan membuat semua persendian terasa ngilu. a. Demam Biasanya demam tinggi, timbul mendadak disertai menggigil dan muka kemerahan. Demam penyakit ini ditandai dengan demam tinggi mencapai 39-40 derajat C. Secara mendadak penderita akan mengalami demam tinggi selama lima hari, sehingga dikenal pula istilah demam lima hari. b. Sakit persendian Nyeri sendi merupakan keluhan yang sering muncul sebelum timbul demam dan dapat bermanifestasi berat, sehingga kadang penderita “merasa lumpuh” sebelum berobat. Sehingga ada beberapa orang yang menamainya sebagai demem tulang atau flu tulang. Sendi yang sering sering dikeluhkan: sendi lutut, pergelangan , jari kaki dan tangan serta tulang belakang. c. Nyeri otot Nyeri bisa pada seluruh otot atau pada otot bagian kepala dan daerah bahu. Kadang terjadi pembengkakan pada otot sekitar mata kaki. d. Bercak kemerahan (ruam) pada kulit Bercak kemerahan ini terjadi pada hari pertama demam, tetapi lebih sering pada hari ke 4-5 demam. Lokasi biasanya di daerah muka, badan, tangan, dan kaki, terutama badan dan lengan. Kadang ditemukan perdarahan pada gusi. e. Sakit kepala Sakit kepala merupakan keluhan yang sering ditemui, conjungtival injection dan sedikit fotophobia. f.



Kejang dan penurunan kesadaran



g. Kejang biasanya pada anak karena panas yang terlalu tinggi, jadi bukan secara langsung oleh penyakitnya. Gejala lain Gejala lain yang kadang dijumpai adalah pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher dan kolaps pembuluh darah kapiler. Selain itu, kadang dijumpai mata merah yang diikuti dengan gejala flu. Sehingga banyak orang awam yang mengira ini adalah penyakit demam biasa.



Gejala yang timbul pada anak-anak sangat berbeda seperti nyeri sendi tidak terlalu nyata dan berlangsung singkat. Ruam juga lebih jarang terjadi. Tetapi pada bayi dan anak kecil timbul. Bedanya dengan demam berdarah dengue, pada Chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan (shock) maupun kematian. Pada virus DBD akan ada produksi racun yang menyerang pembuluh darah dan menyebabkan kematian. Sedangkan pada virus penyebab chikungunya akan memproduksi virus yang menyerang tulang D. PATOFISIOLOGI Demam Chikungunya mempunyai masa inkubasi (periode sejak digigit nyamuk pembawa virus hingga menimbulkan gejala) sekitar 2 hingga 4 hari. Setelah masa inkubasi tersebut, gejala yang ditimbulkan -mirip dengan gejala penyakit Demam Berdarah- adalah demam tinggi (39 – 40 derajat Celsius), menggigil, dan sakit kepala.



E. PATHWAY Aedes Aegypty



(Virus Cikungunya)



Masuk ke darah



Trombnosit



Leukosit



Hipertermi Suhu



Nyeri Sendi Nyeri Otot



Mual, Muntah, Anoreksia



Devisit volume cairan



F. CARA PENULARAN Penularan demam Chikungunya terjadi apabila penderita yang sakit digigit oleh nyamuk penular , kemudian nyamuk penular tersebut menggigit orang lain. Virus menyerang semua usia, baik anak-anak maupun dewasa di daerah endemis (berlaku dengan kerap di suatu kawasan atau populasi dan senantiasa ada). Selain manusia, primata lainnya diduga dapat menjadi sumber penularan. Selain itu, pada uji hemaglutinasi inhibisi, mamalia, tikus, kelelawar, dan



burung



juga



bisa



mengandung



antibodi



terhadap



virus



Chikungunya.



Seseorang yang telah dijangkiti penyakit ini tidak dapat menularkan penyakitnya itu kepada orang lain secara langsung. Proses penularan hanya berlaku pada nyamuk pembawa. Masa inkubasi dari demam Chikungunya berlaku di antara satu hingga tujuh hari, biasanya berlaku dalam waktu dua hingga empat hari. Manifestasi penyakit berlangsung tiga sampai sepuluh hari. G. PENATALAKSANAAN Tidak ada vaksin maupun obat khusus untuk Chikungunya. Pengobatan terhadap penderita ditujukan terhadap keluhan dan gejala yang timbul. Perjalanan penyakit ini umumnya cukup baik, karena bersifat “self limited disease”, yaitu akan sembuh sendiri dalam waktu tertentu. Tetapi apabila kecurigaan penyakit adalah termasuk campak atau demam berdarah dengue, maka perlu kesiapsiagaan tatalaksana yang berbeda, penderita perlu segera dirujuk apabila terdapat tanda-tanda bahaya. Demam Chikungunya termasuk ?Self Limiting Disease? atau penyakit yang sembuh dengan sendirinya. Tak ada vaksin maupun obat khusus untuk penyakit ini. Pengobatan yang diberikan hanyalah terapi simtomatis atau menghilangkan gejala penyakitnya, seperti obat penghilang



rasa sakit atau demam seperti golongan parasetamol. Sebaiknya dihindarkan penggunaan obat sejenis asetosal. Antibiotika tidak diperlukan pada kasus ini. Penggunaan antibiotika dengan pertimbangan mencegah infeksi sekunder tidak bermanfaat. Untuk memperbaiki keadaan umum penderita dianjurkan makan makanan yang bergizi, cukup karbohidrat dan terutama protein serta minum sebanyak mungkin. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar atau minum jus buah segar. Pemberian vitamin peningkat daya tahan tubuh mungkin bermanfaat untuk penanganan penyakit. Selain vitamin, makanan yang mengandung cukup banyak protein dan karbohidrat juga meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang bagus dan istirahat cukup bisa mempercepat penyembuhan penyakit. Minum banyak juga disarankan untuk mengatasi kebutuhan cairan yang meningkat saat terjadi demam. H. CARA PENCEGAHAN Satu-satunya cara mencegah penyakit ini adalah membasmi nyamuk pembawa virusnya, termasuk memusnahkan sarangpembiakan larva untuk menghentikan rantai hidup dan penularannya. Cara sederhana yang sering dilakukan masyarakat misalnya: 



Menguras bak mandi, paling tidak seminggu sekali. Mengingat nyamuk tersebut berkembang biak dari telur sampai dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari.







Menutup tempat penyimpanan air







Mengubur sampah







Menaburkan larvasida.







Memelihara ikan pemakan jentik







Pengasapan







Pemakaian anti nyamuk







Pemasangan kawat kasa di rumah. Selain itu, nyamuk juga menyenangi tempat yang gelap, lembab, dan pengap. Pintu dan jendela rumah dibuka setiap hari mulai dari pagi hingga sore, agar udara segar dan



sinar matahari dapat masuk, sehingga terjadi pertukaran udara dan pencahayaan yang sehat. Insektisida yang digunakan untuk membasmi nyamuk ini adalah dari golongan malation, sedangkan themopos untuk mematikan jentik-jentiknya. Malation dipakai dengan cara pengasapan, bukan dengan menyemprotkan ke dinding. Hal ini dikarenakan nyamuk Aedes aegypti tidak suka hinggap di dinding, melainkan pada benda-benda yang menggantung. Halaman atau kebun di sekitar rumah harus bersih dari benda-benda yang memungkinkan menampung air bersih, terutama pada musim hujan seperti sekarang. Pintu dan jendela rumah sebaiknya dibuka setiap hari, mulai pagi hari sampai sore, agar udara segar dan sinar matahari dapat masuk, sehingga terjadi pertukaran udara dan pencahayaan yang sehat. Dengan demikian, tercipta lingkungan yang tidak ideal bagi nyamuk tersebut. Pencegahan individu dapat dilakukan dengan cara khusus seperti penggunaan obat oles kulit (insect repellent) yang mengandung DEET atau zat aktif EPA lainnya. Penggunaan baju lengan panjang dan celana panjang juga dianjurkan untuk dalam keadaan daerah tertentu yang sedang terjadi peningkatan kasus.



ASUHAN KEPERAWATAN CHIKUNGUNYA 1. TINJAUAN KASUS Tn A umur 30 tahun masuk RSUD M Haulussy 2 hari yang lalu, istrinya mengatakan bahwa suaminya panas tinggi selama 5 hari, Tn A juga mengatakan bahwa ia merasakan sakit pada persendian terutama di bagian lutut dan tangan, sakit kepala, flu, dari pengkajian yang dilakukan perawat didapat adanya bercak merah pada kulit terutama di badan, kaki dan tangan. S : 39 oc , TD : 130/90, N : 100x/menit. conjungtival injection dan sedikit fotophobia. a. Pengkajian 1)



Identitas klien Nama



: Tn A



Umur



: 30 thn



Agama



: islam



Pendidikan



: SMA



Suku/bangsa



: ambon/Indonesia



Stasus



: menikah



2)



Keluhan utama



3)



Riwayat keluhan saat ini



4)



Riwayat kesehatan masa lalu a) Penyakit yang pernah diderita b) Hospitalisasi/tindakan operasi



5)



Riwayat social



6)



Pengkajian pola kesehatan klien saat ini a) Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan b) Nutrisi c) Cairan d) Aktivitas e) Tidur dan istirahat



b. Diadnossa Keperawatan 1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue. 2. Devisist volume cairan tubuh kurang dari kebutuhan



berhubungan dengan



peningkatan permeabilitas kapiler, muntah . 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, tidak ada nafsu makan. c. Intervensi Keperawatan 1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue Tujuan



: dalam 2x24 jam diharapkan Hipertermi dapat teratasi



Kriteria hasil : Suhu tubuh kembali normal Intervensi : -



Observasi tanda-tanda vital terutama suhu tubuh



-



Berikan kompres dingin (air biasa) pada daerah dahi dan ketiak



-



Ganti pakaian yang telah basah oleh keringat



-



Anjurkan keluarga untuk memakaikan pakaian yang dapat menyerap keringat sepertterbuat dari katun.



-



Anjurkan keluarga untuk memberikan minum banyak kurang lebih 1500 – 2000 cc per hari



-



kolaborasi dengan dokter dalam pemberian Therapi, obat penurun panas.



2. Devisit



volume cairan tubuh kurang dari kebutuhan berhubungan dengan



peningkatan permeabilitas kapiler, perdarahan , muntah Tujuan



: Gangguan volume cairan tubuh dapat teratasi



Kriteria hasil : Volume cairan tubuh kembali normal Intervensi : -



Kaji KU dan kondisi pasien



-



Observasi tanda-tanda vital ( T, S, N, RR )



-



Observasi tanda-tanda dehidrasi



-



Observasi tetesan infus dan lokasi penusukan jarum infuz



-



Balance cairan (input dan out put cairan)



-



Beri pasien dan anjurkan keluarga pasien untuk memberi minum banyak



-



Anjurkan keluarga pasien untuk mengganti pakaian pasien yang basah oleh keringat dan menganjurkan menggunakan pakaian yang menyerap keringat



3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, tidak ada nafsu makan. Tujuan



: Gangguan pemenuhan nutrisi teratasi



Kriteria hasil : Intake nutrisi klien meningkat Intervensi : -



Kaji intake nutrisi klien dan perubahan yang terjadi



-



Berikan klien makan dalam keadaan hangat dan dengan porsi sedikit tapi sering



-



Beri minum air hangat bila klien mengeluh mual



-



Lakukan pemeriksaan fisik Abdomen (auskultasi, perkusi, dan palpasi).



-



Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian Therapi anti emetik.



-



Kolaborasi dengan tim gizi dalam penentuan diet.



DAFTAR PUSTAKA Soedarto.,2007 SINOPSIS KEDOKTERAN TROPIS, (251-252) Budiarto, Eko. 2002. Pengantar Epidemiologi. Jakarta : EGC. Halstead, S. B., Nimmannitya, S. & Margiotta, M. R. (1969a). Dengue and chikungunya virus infection in http://ms.wikipedia.org/wiki/Demam_Chikungunya http://www.polimalang.com/viewtopic.php? p=259&sid=19649ab076653f201f4fafd0c8e2b6d2chikungunya.



TUGAS INDIVIDU TENTANG



“ ASUHAN KEPERAWATAN CHIKUNGUNYA”



OLEH :



NAMA



: KHAIRUL H. MAASILY



NMP



: 1230509121062



KELAS



: A1 ( Pagi )



PROGRAM STUDI KEPERAWATAN



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MALUKU HUSADA KAIRATU 2015