11 0 127 KB
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN DYSPNEA DI RUANG FLAMBOYAN RSUD RAA SOEWONDO PATI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Stase Gerontik
Disusun Oleh : Nama
: Halimatus Sa’diah
NIM
: 82021040040
Prodi
: Profesi Ners
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS Jl. GANESHA 01 PURWOSARI KUDUS TAHUN AJARAN 2021 / 2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN DYSPNEA DI RUANG FLAMBOYAN RSUD RAA SOEWONDO PATI I.
PENGKAJIAN ASKEP GERONTIK A. Data Umum Nama
: Tn.H
Umur
: 62 Tahun
Jenis kelamin
: Laki-Laki
Suku bangsa
: Jawa
Pendidikan terakhir
: SD
Status perkawinan
: kawin
Keluarga yang dapat dihubungi
: Tn.N
Telp
: 0896****
Keluhan Utama
: Pasien mengatakan sesak
Riwayat Penyakit Sekarang
: Pasien datang dengan keluhan sesak napas. Pasien tidak memiliki riwayat paru-paru. Pasien dibawa ke RSUD RAA Soewondo Pati tanggal 9 Juni 2022 jam 12.32 WIB diruang IGD. Di IGD pasien dilakukan pemeriksaan TD: 232/174 mmHg, S: 36oC, N: 106 X/menit, RR: 27 X/menit, dapat terapi infuse RL 16 tpm, injeksi ezola 1x1, injeksi lasix 3x1, ISDN 3x1, amlodipin 10 mg 1x1, candesartan 16 mg 0-0-1, spironolacton 25 mg 1-0-0, alprazolam 0,5 mg 0-0-1, infus pamol 3x1 gram, flunarizin 2x1. Pasien juga mendapat edukasi dan saran dari dokter untuk opname. Kemudian pasien memilih opname di ruang Flamboyan.
Riwayat penyakit dahulu
: Pasien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi, tidak memiliki riwayat DM dan Asma.
Riwayat penggunaan obat- obatan
: Pasien mengatakan cuma minum obat dari dokter.
Riwayat Lansia 1) Saudara Kandung Nama
Alamat
Keterangan
1.. Tn. H
Juwana
Meninggal
2. Tn. S
Tayu
Meninggal
3. Tn. M
Juwana
Meninggal
4. Ny. R
Kauman
Meninggal
2) Riwayat kematian dalam lansia (1 tahun terakhir ) a) Nama
:-
b) Usia
:-
c) Penyebab
:-
B. Pengkajian Fisik 1.
2.
Data Klinik Tinggi badan
:165 cm
Temperatur
:36oC
Tekanan darah
:232/174 mmHg
BB Nadi
Pernafasan dan Sirkulasi Frekuensi nafas : 27 x/menit Kualitas : Normal Batuk
: Tidak
Auskutasi : Lobus kanan atas Lobus kiri atas
: normal : normal
Lobus kanan bawah : normal Lobus kiri bawah 3.
: normal
Metabolik Integumen a. Kulit Warna
:normal (sawo matang)
: 65 kg
: 106 x/menit
Turgor kulit : menurun Lecet
:tidak ada
Bengkak
:Tidak ada
Bercak
: tidak ada
Gusi
:normal
Gigi
: Normal
b. Abdomen : I : Perut datar ,simetris kanan dan kiri A :peristaltic usus 13 x/menit P : tidak ada nyeri tekan dan tidak masa P : thympani 4.
Persarafan sensori a. Pupil
: sama
b. Reaksi terhadap cahaya : bisa menangkap cahaya kanan dan kiri dengan baik c. Mata
: jelas
d. Penglihatan
: normal
e. Pendengaran : normal 5.
Muskuloskeletal a. Range of motion : pasien dapat melakukan beraktiftas sendiri b. Keseimbangan: stabil c. Menggenggam Kanan : kuat Kiri
: kuat
d. Kekuatan otot kaki Kanan :kuat Kiri : kuat Kekuatan otot
6.
5
5
5
5
Gastrointestinal : Pasien tidak ada keluhan, porsi makan dihabiskan.
BB: 65 kg, TB: 165 cm, IMT: 65/(1,65x1,65)= 23,8 (normal) 7.
Seksual : Tidak ada kelainan pada genetalia
8.
Eliminasi a. BAK :bak sehari ± 4 x sehari pasien terpasang pampers b. BAB :bab normal 1 – 2 x sehari c. Aktifitas dan Latihan
C. Kemampuan perawatan diri : NO KRITERIA
DENGAN
MANDIRI SKOR
BANTUAN
KETERANGAN
YANG DI DAPAT
1
Makan
5
10
10
FREKUENSI JUMLAH JENIS
2
Minum
5
10
10
FREKUENSI JUMLAH JENIS
3
Berpindah dari kursi roda 5-10 ke
tempat
15
5
5
0
5
10
5
(menyiram, 5
15
5
tidur
dan
sebaliknya 4
Personal
Toilet
(cuci 0
FREKUENSI
muka, menyisir rambut, gosok gigi) 5
Keluar masuk toilet
6
Mandi
FREKUENSI
menyeka tubuh) 7
Jalan di permukaan datar
0
15
5
8
Naik turun tangga
5
10
5
9
Mengenakan pakaian
5
10
10
10
Kontrol bowel (BAB)
5
10
10
FREKUENSI
KONSISTENSI 11
Kontrol bladder (BAK)
5
10
5
FREKUENSI WARNA
12
Olahraga/Latihan
5
10
5
JENIS FREKUENSI
13
Pemanfaatan
waktu 5
10
5
JENIS
luang/rekreasi FREKUENSI Jumlah
80
Interpretasi : : Ketergantungan Total 65-125 : Ketergantungan Sebagian 130
: Mandiri
Kesimpulan : Ketergantungan sebagian D. Kognitif dan perseptual 1. Status mental : Tingkat kesadaran : composmentis Afasia
:tidak
Dimensia
:tidak
Orientasi
:normal
2. Bicara
: normal
3. Bahasa yang digunakan
: Bahasa Jawa
4. Kemampuan membaca
: Bisa
5. Kemampuan interaksi
: Sesuai
6. Vertigo
: Tidak
E .Lingkungan 1. Jenis lantai
: ubin
2. Kondisi lantai
: lembab
3. Tangga rumah
: ada
4. Penerangan
: cukup
5. Tempat tidur
: aman
6. Alat dapur
: tertata rapi
7. WC
: ada (tidak aman,lantai licin, tidak ada pegangan)
8. Kebersihan lingkungan: bersih tidak ada barang yang membahayakan F . Psikologis 1. Apakah lansia mengenal masalah-masalah utamanya Ya, pasien mengerti saat ini tidak bisa berjalan karena karena sakit 2. Bagaimana sikapnya lansia terhadap proses penuaan Ya, pasien menerima proses penuaan yang terjadi pada dirinya. 3. Apakah dirinya dibutuhkan atau tidak Ya, pasien merasa dibutuhkan keluarganya. 4. Apakah lansia optimis dalam memandang suatu kehidupan Ya, pasien merasa optimis 5. Bagaimana lansia mengatasi stress yang dialami Pasien bila ada masalah selalu menyelesaikannya dengan cara berdiskusi dengan anakanaknya. 6. Apakah lansia mudah menyesuaikan diri Ya, pasien secara mudah bisa menyesuaikan diri 7. Apakah lansia sering mengalami kegagalan Tidak 8. Apakah harapan lansia pada saat ini dan akan datang Saat ini pasien berharap bisa cepat sembuh. Harapan yang akan datang pasien bisa diterima keluarganya dengan proses penuannya. 9. Daya ingat : a. Jangka pendek : normal, pasien dapat mengingat jangka pendek. b. Jangka panjang : normal, pasien dapat mengingat jangka panjang. 10. Proses pikir : normal, proses pikir lansia dapat berpikir secara logis. 11. Alam perasaan : normal, pasien bisa mengungkapkan perasaan yang dirasakannya 12. Orientasi : normal, pasien dapat menyesuaikan diri G . Sosial ekonomi
1. Sumber keuangan pasien dari anak anaknya. 2. Untuk mengisi waktu luang pasien sering berkumpul dengan tetangga dan keluarga 3. Pasien tinggal serumah dengan istri dan anak yang terakhir 4. Pasien tidak mengikuti kegiatan organisasi apapun 5. Pandangan pasien terhadap lingkungan : Lingkungan dimana tempat dia tinggal masih memperhatikan keberadaannya, anak-anaknya masih merawat dirinya ketika sakit 6. Pasien sering dikunjungi saudara dan tetangga 7. Pasien dalam beraktifitas sehari hari tergantung sama anggota keluarga lain. H. Pengkajian Status Mental Short Portable Mental Status Questioner (SPSMQ) Skor +
NO
Pertanyaan
1 2
Tanggal berapa hari ini? Hari apa sekarang ini ? (hari tanggal, tahun) Apa nama tempat ini ? Berapa nomer telepon anda Dimana alamat anda? (tanyakan hanya bila klien tidak mempunyai telepon) Berapa umur anda? Kapan anda lahir ? Siapa presiden indonesia sekarang? Siapa presiden sebelumnya?
Jawaban
-
3 4 5 6 7 8 9 10 11
Siapa nama kecil ibu anda? Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru, semua secara menurun Jumlah kesalahan total
Penilaian SPMSQ: 1.
Salah 0-3 : Fungsi intelektual utuh
2.
Salah 4-5 : kerusakan intelektual ringan
3.
Salah 6-8 : kerusakan intelektual ringan
4.
Salah 9-10 : kerusakan intelektual berat
Kesimpulan : fungsi intelektual utuh
9 Kamis
RS Soewondo 0896*****
Juwana 62 tahun
15 Mei 1960 Bpk. Jokowi Bpk Susilo bambang yudoyono Ny. N
0
I. Pengkajian spiritual 1. Pasien teratur dalam melaksanakan ibadah sesuai kenyakinan yang dianut 2. Pasien sering mengikuti pengajian di lingkungan rumahnya 3. Cara lansia menyelesaikan masalahnya dengan bercerita pada anak-anaknya terkadang juga meminta pendapat orang lain 4. Pasien sadar menghadapi kondisinya saat ini dan yakin/percaya bahwa Tuhan akan menolong dalam menghadapi situasi sakit saat ini . J. Riwayat pekerjaan 1. Selama sakit, pasien tidak bekerja 2. Sumber pendapatan pasien dari anaknya I. ANALISA DATA Hari/Tanggal
Data Fokus
Problem
Etiologi
Kamis/
DS : Pasien mengatakan sesak napas
Pola napas
hambatan upaya
9 Juni 2022
DO :
tidak
napas
08.00
Pasien terpasang nasal kanul 3 liter
efektif
(kelemahan otot
Pasien terlihat lemas
pernapasan)
TD: 232/174 mmHg, S: 36oC, N: 106 X/menit, RR: 27 X/menit Kamis/
DS :
Ketidaksei
Penurunan
9 Juni 2022
Pasien mengatakan badannya lemas
mbangan
masukan oral,
08.00
Pasien mengatakan tidak menghabiskan porsi
nutrisi
anoreksia, mual,
makanan yang dihidangkan, masih merasa
kurang
peningkatan
mual dan tidak ada nafsu makan
dari
metabolisme
DO :
kebutuhan
protein dan
Pasien terlihat bibir kering, lemah, tampak sakit
tubuh
lemak
Pasien tampak porsi makannya tidak habis II. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan metabolisme protein dan lemak
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas (kelemahan otot pernapasan). III. INTERVENSI KEPERAWATAN NO 1
DIAGNOSA
NOC
Pola napas tidak efektif berhubungan
dengan
hambatan upaya napas (kelemahan
otot
pernapasan).
NIC Monitor
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam
tambahan (gurgling, mengi, wheezing, ronki) Posisikan semifowler
efektifan pola napas
Kolaborasi
dapat teratasi.
pemberian
bronkodilator
Kriteria hasil: Kapasitas
vital
membaik Frekuensi pernapasan dalam rentang normal ada
napas
Monitor saturasi oksigen
diharapkan ketidak
Tidak
bunyi
Posisikan setengah duduk Lakukan nebulizer Ajarkan teknik relaksasi napas dalam.
sianosis
dan dispneu 2
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang
kebutuhan berhubungan
Setelah diberikan dari tindakan keperawatan tubuh selama 2x24 jam,
dengan diharapkan
penurunan masukan oral, ketidakseimbangan anoreksia,
mual, nutrisi kurang dari
peningkatan metabolisme kebutuhan tubuh dapat protein dan lemak
Timbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering Libatkan keluarga pasien pada pengawasan diet Observasi tanda-tanda
teratasi.
hipogrikemia seperti
Kriteria hasil:
perubahan tingkat kesadaran,
Adanya peningkatan
kulit lembab/dingin, denyut
berat badan sesuai
nadi cepat, lapar, peka
dengan tujuan
rangsang, cemas, sakit kepala
Berat badan ideal
sesuai dengan tinggi
Kolaborasi dengan ahli diet
badan
untuk mengetahui diet yang
Mampu
tepat
mengidentifikasi kebutuhan nutrisi Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti IV. NO
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DX
TGL/JAM
IMPLEMENTASI
Kamis, 9
Memonitor
Juni 2022
napas
08.15
(gurgling,
WIB
wheezing, ronki)
RESPON
TTD
KEP 1
I
bunyi DS : Pasien mengatakan sesak napas
N
tambahan DO : mengi,
Pasien terpasang nasal kanul 3 liter Pasien terlihat lemas TD: 232/174 mmHg, S: 36oC, N: 106 /menit, RR: 27 x/menit
X
08.30
Memonitor saturasi
DS : Pasien mengatakan mau di saturasi
WIB
oksigen
oksigen oleh perawat
08.45 WIB 09.00 WIB
DO : SPO2 pasien 98 % Memposisikan
DS : Pasien mengatakan minta
semifowler
diposisikan setengah duduk DO : Pasien terlihat nyaman
Berkolaborasi
DS : Pasien menagatakan mau diberikan
pemberian
bronkodilator
bronkodilator.
DO : Pasien mau diberikan
N
N
N
bronkodilator agar tidak terjadi sesak napas. 2
II
Jumat, 10
Menimbang berat
DS : Pasien mengatakan selama sakit
Juni 2022
badan setiap hari
merasa berat badannya turun
N
09.00
atau sesuai indikasi
WIB
DO : Berat badan sebelum sakit 68 kg. berat badan selama sakit 65 kg.
09.15
Menganjurkan
DS : Pasien mengatakan tidak
pasien makan
menghabiskan porsi makanan yang
sedikit tapi sering
dihidangkan, masih merasa mual dan
WIB
N
tidak nafsu makan DO : Pasien tidak menghabiskan porsi
09.30 Mengobservasi
WIB
tanda-tanda 09.45 WI B
hipogrikemia seperti perubahan tingkat kesadaran,
makanan yang dihidangkan. DS : Pasien mengatakan masing terasa
N
lemas DO : Pasien lemas karena tidak nafsu
N
makan
kulit lembab/dingin, denyut nadi cepat, lapar, peka rangsang, cemas, sakit kepala V.
EVALUASI KEPERAWATAN
TGL/JAM
DX KEP
EVALUASI
TTD
Jumat, 10
2
S : Pasien mengatakan sesak napas
N
Juni 2022
O:
09.15
Pasien terpasang nasal kanul 3 liter
WIB
Pasien terlihat lemas TD: 232/174 mmHg, S: 36oC, N: 106 X/menit, RR: 27 x/menit A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi
Monitor bunyi napas tambahan (gurgling, mengi, wheezing, ronki)
Sabtu, 11
2
Monitor saturasi oksigen
Posisikan semifowler
Kolaborasi pemberian bronkodilator.
S:
N
Juni 2022
Pasien mengatakan badannya lemas
10.00
Pasien mengatakan tidak menghabiskan porsi makanan yang
WIB
dihidangkan, masih merasa mual dan tidak ada nafsu makan O: Pasien terlihat bibir kering, lemah, tampak sakit Pasien tampak porsi makannya tidak habis A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi
Timbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi
Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering
Libatkan keluarga pasien pada pengawasan diet
Observasi tanda-tanda hipogrikemia seperti perubahan tingkat kesadaran, kulit lembab/dingin, denyut nadi cepat, lapar, peka rangsang, cemas, sakit kepala
Kolaborasi dengan ahli diet untuk mengetahui diet yang tepat