Askep Fraktur Humerus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN “HUTAMA ABDI HUSADA” Ijin Pendirian Mendiknas RI Nomor : 113/D/O/2009 Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Telp./Fax: 0355322738 Tulungagung 66224 Alamat E-mail : [email protected] PENGKAJIAN DATA DASAR DAN FOKUS Pengkajian diambil tgl



: 23 Juni 2020



Jam



: 08.00



Tanggal Masuk



: 22 Juni 2020



No. reg : 13947646



Ruangan / Kelas



: Flamboyan / II



No. Kamar



: Bed 8



Diagnosa Masuk



: Fraktur humerus



Diagnosa Medis



: Fraktur humerus



1. Biodata a. Identitas Klien Nama



: Tn. A



Umur



: 42 tahun



Jenis Kelamin



: Laki-laki



Pendidikan



: SMU



Pekerjaan



: Anggota TNI



Status Marital



: Kawin



Agama



: Islam



Tanggal masuk



: 22 Juni 2020



Tanggal Pengkajian



: 23 Juni 2020



Ruang



: Flamboyant



Diagnosa medis



: Fraktur Humerus dextra 1/3 distal terbuka.



b.



Identitas Penanggung Jawab Nama



: Ny. N



Umur



: 39 Tahun



Jenis Kelamin



: Perempuan



Pekerjaan



: Ibu Rumah Tangga



Agama



: Islam



Alamat



: Kodim 0614, Kec. Pagerwojo, Kab Tulungagung



Hubungan dengan Klien : Istri 2. Keluhan Utama: Klien mengeluh nyeri di daerah lengan kanan atas 3. Riwayat kesehatan Sekarang: Pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan, setelah mengalami kecelakaan pada tanggal 20 Juni 2020 jam 23.00 WIB nyeri daerah lengan atas tangan kanan terus-menerus, rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk benda tajam, bertambah nyeri pada saat tangan digerakan, nyeri terasa hanya di sekitar luka dengan skala nyeri 8 (skala 0 – 10), Pasien masih berunding dengan keluarga terkait rencana tindakan operasi. 4. Riwayat Kesehatan Dahulu Klien mengatakan belum pernah mengalami sakit seperti sekarang 5. Riwayat Keshatan Keluarga Klien mengatakan dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti DM. Hypertensi, dan riwayat penyakit menular seperti TBC



6. Kebutuhan Dasar a.



Rasa nyaman dan Kebersihan DS : Klien mengeluh nyeri pada daerah lengan atas tangan kanan, klien bisa melakukan personal hygine walaupun dibantu DO: Klien tampak kesakitan dengan memegang darah yang sakit, dan personal hygine cukup.



b.



Oksigenisasi DS: Klien tidak mengeluh sesak napas, tidak ada nyeri dada, tidak ada sumbatan jalan napas. DO: RR 16 X/menit, Tidak ada otot-otot napas tambahan



c.



Cairan dan Nutrisi DS: Klien tidak mengeluh mual ataupun muntah, DO: Makan 3/4 porsi habis, turgor kulit baik



d.



Aktivitas dan Istirahat



No



Aktivitas



Di rumah/ sebelum sakit



Di rumah sakit/ sesudah



1.



Pola Nutrisi:



Pagi jam 08.00 WIB: bubur,



sakit Klien makan 3x/ hari :



daging I porsi



bubur, ayam, sayur habis



1. Pola makan



Siang jam 14.00 WIB: Nasi, lauk pauk, sayur-sayuran Malam jam 19.30 WIB: Nasi, lauk pauk:1/2-1 piring 2. Pola minum



5-6 gelas @ 250 ml. 1000-



4 gelas @ 250 ml. 800-



1500 cc/ hari



1000 cc



Pantang minum kopi



2.



Pola Eliminasi 1. BAB



Frekuensi 1x/ hari, konsistensi



Frekuensi



1x/



hari,



lembek, tidak nyeri saat BAB



konsistensi lembek, tidak nyeri saat BAB



2. BAK



3.



Frekuensi 5-6 x/ hari warna



Frekuensi 5-6 x/ hari warna



kuning dan tidak ada keluhan



kuning



BAK



keluhan BAK



Pola Istirahat dan



Siang ± 2 jam



Siang ± 5 jam



tidur.



Malam 5-6 jam, tidur nyenyak



Malam ± 3 jam, tidur



dan tidak ada gangguan tidur



sering



dan



tidak



terbangun



ada



karena



nyeri daerah lengan kanan atas 4.



Personal Hygiene



Mandi 2x/ har pakai sabun



Mandi di lap 1x/hari pakai



Gosok gigi 2x/ hari pakai pasta



sabun



gigi dapat dilakukan sendiri



Gosok gigi dibantu oleh keluarga.



e. Keselamatan dan Keamanan Data subjektif: klien mengeluh cemas akan penyakitnya bertambah parah. Data objektif: Klien tampak cemas dan bingung, serta selalu bertanya tentang penyakitnya. f.



Peran seksual Klien sudah menikah dan mempunyai dua anak perempuan, berperan sebagai keluarga.



g.



Psikososial Dalam keluarga klien mampu mengungkapkan atau mengekspresikan perasaan diantara anggota keluarga dan apabila ada waktu luang atau acara tertentu mereka selalu berkumpul. Selalu berhubungan baikatau bergaul dengan tetangga.



7. Pemeriksaan Fisik a.



Penampilan umum: Klien tampak lemah dan kesadaran composmentis. GCS: E = 4 M = 5 V = 5. TD: 130/90 mmHG R: 16x/ menit S: 36,8ºC N: 80x/menit BB: 50 Kg TB 160 Kg



b.



Kepala dan leher Kepala ukuran proporsional konsistensi keras, distribusi rambut merata bersih tida ada alopesia warna hitam dan beruban. Leher: Tidak ada pembesaran KGB dan peningkatan vena jugularis.



c.



Mata Posisi simetris, sudut mata sejajar dengan spina, konjungtiva bulbar bening dan bersih,



konjungtiva



palpebra



ananemis,



sclera



anicterik,



lensa



mata



bening.Fungsi penglihatan baik (bisa membaca koran). d.



Telinga Eksterna: ukuran dan bentuk simetris tidak ada nodul dan tidak ada nyeri palpasi. Interna: Mukosa warna pink, ada serumen warna coklat konsistensi coklat.



Fungsi pendengaran baik dibuktikan dengan tes bisik, mampu menjawab sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. e.



Hidung Eksterna: ukuran dan bentuk simetris, kokoh, tidak ada massa dan tidak ada nyeri palpasi. Interna: Mukosa hidung warna pink, lembab, tidak ada secret tidak ada nodul dan tidak ada massa. Fungsi penciuman baik dibuktikan dengan mampu membedakan antara bau kopi dan alcohol dengan mata ditutup.



f.



Mulut dan Kerongkongan Bibir warna tidak pucat, mukosa lembab, jumlah gigi 30 buah ada caries, warna gigi kuning gading dan bersih.Gusi warna pink, batas jelas, lembab dan konsistensi lunak.Tidak ada sakit menelan.



g.



Dada Dada simetris, tidak ada retraksi interkosta dada, tidak ada lesi, respirasi tidak menggunakan otot-otot asesoris pernafasan.Taktil premitus kanan dan kiri teraba sama, tidak ada lesi.



h.



Jantung dan Paru-paru: Jantung; bunyi S1: S2: murni , regular, HR : 80 x/menit Bunyi nafas pada trachea tidak terdengar ronchi, cabang bronchus tidak terdengar ronchi dan di paru-paru terdengar bunyi nafas vesikuler.RR : 16 x/menit.



i.



Abdomen Bentuk simetris, Bising usus 5x/menit pada setiap kuadran, tidak ada asites, tidak ada pembesaran hati.Tidak ada nyeri tekan, tidak ada defense muskular perkusi timpani.



j.



Ginjal Tidak ada nyeri ketok, tidak ada pembesaran ginjal dan BAK tidak ada kelainan.



k. Ekstremitas Atas: Tangan kiri : bahu bisa elevasi, depresi, siku bisa fleksi dan ekstensi lengan bawah bisa supinasi dan pronasi, pergelangan tangan bisa ekstensi, fleksi, hiperekstensi, radial fleksi, ulnar fleksi, jari bisa fleksi dan ekstensi, kekuatan tonus otot +5, tidak nyeri akral hangat, caffilery reffil < 2 detik, tidak tampak sianosis, tidak ada oedema pada lengan kiri, turgor kulit baik(< 2 detik). Tangan kanan : bahu tidak bisa elevasi, depresi, siku tidak bisa fleksi dan ekstensi, lengan bawah tidak bisa supinasi dan pronasi, pergelangan tangan bisa ekstensi, fleksi, hiperekstensi, radial fleksi, ulnar fleksi, jari bisa fleksi dan ekstensi, kekuatan otot +2, akral hangat, caffilery reffil< 2 detik, tidak tampak sianosis, oedema pada lengan kanan atas, turgor kulit baik(< 2 detik). Bawah : Pangkal paha bisa abduksi, adduksi, rotasi dalam dan luar, lutut bisa fleksi dan ekstensi, kekuatan otot +5, tidak ada nyeri akral hangat, tidak tampak sianosis, caffilery reffil < 2 detik, tidak tampak oedema, turgor kulit baik (< 2 detik). a. Punggung Bentuk simetris, tidak ada dekubitus, tidak ada kelainan tulang belakang, dan tidak ada nyeri tekan. b. Genitalia Tidak ada nyeri tekan pada blass, pola berkemih teratur, kebersihan genetalia cukup.



b. Pemeriksaan Penunjang NO. TANGGAL 1.



23 Juni 2020



JENIS



HASIL



NILAI NORMAL



PEMERIKSAAN Laboratorium :



14,1 %



14-18 gr %



Hb



8000 /mm3



4000-10000/mm3



Leukosit



43 %



40-48 %



Hematokrit



254000



150.000-390.000/mm3



Trombosit 2.



23 Juni 2020



Radiologi : Fraktur communitive inter condelais os. Humerus dextra.



c. Penatalaksanaan a. Cefotaxim 2 x 1 gram b. Ketorolac 2 x 1 amp c. Ranitidin 1 x 1 amp



ASKEP DENGAN SDKI, SLKI, SIKI 1. Analisa Data NO 1.



SYMTOM Gejala & tanda mayor : DS : Pasien mengeluh nyeri daerah lengan atas tangan kanan dengan skala nyeri 8 (skala 0-10) DO : Klien tampak meringis kesakitan, lengan kanan atas tampak bengkak, TD: 130/90 mmHG R: 16x/ menit S: 36,8ºC N: 80x/menit Gejala & tanda minor : DS : Pasien mengeluh merasa takut mengalami cidera berulang



ETIOLOGI



PROBLEM



Kondisi muskuloskeletal kronis



Nyeri Kronis



DO : - Protektif menghindari nyeri - Waspada - Pola tidur berubah 2.



- Fokus menyempit Gejala & tanda mayor :



Nyeri



Gangguan mobilitas fisik



DS : Pasien mengeluh sulit menggerakkan ekstremitas (lengan bagian kanan atas) DO : - Kekuatan otot menurun - Rentang gerak (ROM) menurun Gejala & tanda minor : DS : Pasien mengeluh nyeri saat bergerak DO : - Sendi kaku - Fisik lemah SDKI (dx kep) Nyeri kronis b/d kondisi



SLKI (luaran/criteria hasil) Ekspektasi :



muskuloskeletal kronis d/d :



Menurun



SIKI (intervensi) Observasi 



Identifikasi lokasi, krakteristik,



durasi, frekuensi, kualitas, intensitas Gejala & tanda mayor :



nyeri



DS :



Setelah dilakukan tindakan







Indentifikasi skala nyeri



Pasien mengeluh nyeri daerah lengan atas



keperawatan 2x24 jam di harapkan :







Identifikasi respons nyeri non verbal







Identifikasi faktor yang memperberat



tangan kanan dengan skala nyeri 8 (skala 0-10)







Keluhan nyeri menurun



DO :







Meringis menurun



Klien tampak meringis kesakitan, lengan







Perasaan takut cidera berulang



kanan atas tampak bengkak,



menurun



TD : 130/90 mmHG







Pola tidur membaik



R : 16x/ menit







Fokus membaik



dan memperingan nyeri 



pengetahuan tentang nyeri 



Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri







S : 36,8ºC N : 80x/menit



Identifikasi keyakinan dan



Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup







Monitor keberhasilan terhadap komplementer yang sudah diberikan



Gejala & tanda minor : DS :







analgetik



Pasien mengeluh merasa takut mengalami cidera berulang DO : - Protektif menghindari nyeri - Waspada



Monitor efek samping penggunaan



Terapeutik 



Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri







Kontrol lingkungan yang



- Pola tidur berubah



memperberat rasa nyeri



- Fokus menyempit







Fasilitasi istirahat dan tidur







Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri



Edukasi 



Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri







Jelaskan strategi meredakan nyeri







Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri







Anjurkan mengguanakan analgetik secara tepat







Ajarkan teknik nonfarmakologis untul mengurangi rasa nyeri



Kolaborasi  Gangguan mobilitas fisik b/d nyeri d/d :



Ekspetasi : Meningkat



Kolaborasi pemberian analgetik, jika



perlu Observasi : 



Identifikasi adanya nyeri atau



Gejala & tanda mayor :



keluahan fisik lainnya 



DS : Pasien mengeluh sulit menggerakkan



Setelah dilakukan tindakan



ekstremitas (lengan bagian kanan atas)



keperawatan 2x24 jam di harapkan :



Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi







Monitor frekuensi jantung dan



DO :







Pergerakan ekstremitas meningkat



tekanan darah sebelum memulai



- Kekuatan otot menurun







Kekuatan otot meningkat



ambulasi



- Rentang gerak (ROM) menurun







Rentang gerak (ROM) meningkat







Kaku sendi menurun







Kelemahan fisik menurun







Nyeri menurun



Gejala & tanda minor : DS : Pasien mengeluh nyeri saat bergerak







melakukan ambulasi Terapeutik : 



DO : - Sendi kaku



Monitor kondisi umum selama



Fasilitasi aktifitas ambulasi dengan alat bantu







- Fisik lemah



Fasilitasi melakukan mobilisasi, jika perlu







Libatkan keliarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi



Edukasi : 



Jelaskan tujuan dan prosedur



ambulasi 



Anjurkan melakukan ambulasi dini







Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan



Dx no. 1.



Hari/tgl/ Jam 24 Juni 2020



Implementasi Mengkaji Nyeri Kronis



Hari/tgl/ jam 14.00



Evaluasi (SOAP) S : Px mengatakan nyeri berkurang



08.00 P = Nyeri saat digerakkan



O : Px mengatakan berkurangnya rasa seperti ditusuk-tusuk



Q = Seperti ditusuk-tusuk A : Masalah teratasi sebagian R = Lengan bagian atas P : Intervensi dilanjutkan S = Skala nyeri 8 (0-10) T = Nyeri pasien terjadi setelah pasien mengalami kecelekaan 10.00



Memberi terapi analgetik



11.00



Mengajarkan pasien teknik kompres air hangat untuk mengurangi rasa nyeri



2.



25 Juni 2020



Mengkaji Mobilitas Fisik



16.00



S : Px mengatakan tidak nyeri lagi



TTD



08.00



Menganjurkan melakukan ambulasi dini



O : Px tidak tampak nyeri lagi setelah dilakukan terapi



10.30



Membantu melakukan ambulasi A : Masalah teratasi



12.00



Memberikan terapi P : Intervensi dihentikan