Askep Fraktur Radius Ulna [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.F DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL FRAKTUR FADIUS ULNA DEXTRA TERBUKA DI RUANG KHATIJAH 2 RS PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO



A. PENGKAJIAN Tanggal masuk



: Kamis, 20 Juni 2019 Pukul 08.00 WIB



Tanggal pengkajian



: Kamis, 20 Juni 2019 Pukul 09.00 WIB



Ruang



: Bangsal Khatijah 2



1. Data subjektif a. Identitas pasien 1) Nama



: An. F



2) Umur



: 13 Tahun



3) Jenis kelamin



: Laki-laki



4) Alamat



: Jambusari Kertek



5) Pekerjaan



: Pelajar



6) Agama



: Islam



7) Status



: Belum Menikah



8) Diagnosa medix : Ulkus Fraktur Radius Ulna Dextra b. Identitas penanggung jawab 1) Nama



: Tn.M



2) Jenis kelamin



: Laki-laki



3) Agama



: Islam



4) Alamat



: Jambusari Kertek



5) Hubungan dengan klien : Ayah c. Keluhan utama



: Nyeri pada tangan kanan akibat fraktur di bagian



radius ulna dextra terbuka. d. Riwayat kesehatan 1) Riwayat kesehatan sekarang Pasien datang ke IGD RS PKU Muhammadiyah Wonosobo pada tanggal 20 Juni 2019 pukul 08.00 WIB karena mengeluh nyeri di 1



bagian tangan kanan akibat fraktur radius ulna D terbuka dan pasien mengeluh cemas karena melihat tanganya fraktur dan tangan kanannya tidak bisa digerakan. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 20 Juni 2019 pukul 09.00 WIB di bangsal Khatijah 2 pasien mengeluh nyeri di tangan kananya, bengkak di tangan kanan dan cemas. Pasien tampak cemas karena menahan sakit, tampak adanya jejas dan lacerasi di bagian tangan kanan. Pasien mengatakan nyeri bertambah ketika digerakan, nyeri berkurang ketika istirahat atau tiduran, nyeri seperti berdenyut-denyut, skala nyeri 4 , nyeri hilang timbul. Hasil pemeriksaan TTV, TD : 110/80 mmhg, Suhu : 36,7 derajat celcius, RR : 20x/menit, nadi : 86x/menit, GCS 15. 2) Riwayat kesehatan Dahulu Pasien mengatakan ia belum pernah masuk rumah sakit, pasien mengatakan belum pernah menderita penyakit seperti patah tulang. 3) Riwayat kesehatan Keluarga Pasien mengatakan didalam keluarganya tidak terdapat penyakit menurun seperti hipertensi, DM atau asma dan tidak terdapat keluarga yang menderita penyakit menular seperti hepatitis dan TBC. e. Pola pemenuhan kebutuhan dasar manusia virginia henderson 1) Oksigenasi Sebelum sakit



: pasien dapat bernafas dengan spontan tanpa menggunakan alat bantu nafas.



Saat dikaji



: pasien mengatakan tidak ada gangguan nafas dan tidak menggunakan alat bantu nafas. RR : 20x/menit



2) Nutrisi Sebelum sakit



: pasien makan 3x sehari dengan menu bervariasi seperti nasi, sayur dan lauk, pasien tidak memiliki pantangan dan alergi terhadap makanan, pasien mempunyai pola makan tidak teratur, pasien minum air putih 6-8 gelas per hari. 2



Saat dikaji



: pasien makan 3x sehari dengan menu makanan yang disediakan oleh rumah sakit. Pasien hanya mampu menghabiskan ½ porsi makanan yang disajikan, pasien minum air putih 4-7 gelas per hari.



3) Eliminasi Sebelum sakit



: pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi lunak, warna kuning. Pasien BAK 4-5x sehari warna kuning jernih.



Saat dikaji



: pasien mengatakan BAB 1 hari sekali dengan konsistensi lunak, berwarna kuning berbau khas feses tidak ada darah. Pasien mengatakn BAK 3-4x sehari tanpa terpasang kateter warna urin kuning jernih.



4) Istirahat dan tidur Sebelum sakit



: pasien mengatakan biasa tidur 5-8 jam per hari dengan nyenyak



Saat dikaji



: pasien tidak bisa tidur nyenyak karena nyeri yang dirasakan pada tangan kanan, pasien tidur 4-6 jam perhari.



5) Personal hygiene Sebelum sakit



: pasien mengatakan biasa mandi 1-2 x sehari, sikat gigi ketika mandi, keramas seminggu 3x.



Saat dikaji



: pasien mengatakan mandi diseka oleh keluarganya



6) Rasa aman dan nyaman Sebelum sakit



: pasien mengatakan merasa aman dan nyaman berada di rumah.



Saat dikaji



: pasien mengatakan tidak nyaman karena sakit yang dideritanya. Pengkajian nyeri : - P : Pasien mengeluh nyeri saat digerakan. - Q: nyeri seperti berdenyut-denyut. 3



- R: nyeri di tangan kananya. - S : Skala nyeri 4 - T: nyeri hilang timbul, nyeri bertambah ketika saat



digerakan,



nyeri



berkurang



ketika



istirahat/tiduran. 7) Aktivitas Sebelum sakit



: pasien mengatakan bisa melalkukan aktivitas nya secara mandiri tanpa bantuan orang lain



Saat dikaji



: pasien mengatakan hanya terbaring di tempat tidur karena nyeri pada bagian tangan kanan yang patah, pasien tidak dapat melakukan aktivitas secara mandiri.



8) Pola pertahanan suhu tubuh Sebelum sakit



: pasien mengatakan biasa menggunakan selimut, ketika kedinginan dan biasa menggunakan kipas angin ketika kepanasan.



Saat dikaji



: pasien mengatakan bisa menyesuaikan dengan suhu ruangan. Suhu 36,7 C



9) Pola berpakaian Sebelum sakit



: pasien menagatakan biasa ganti baju 1x sehari setelah mandi tanpa bantuan orang lain



Saat dikaji



: pasien mengatakan berpakaian dibantu oleh keluarganya.



10) Pola komunikasi Sebelum sakit



: pasien mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik



Saat dikaji



: pasien kooperatif dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain dengan jelas dan mudah dimengerti.



11) Pola belajar 4



Sebelum sakit



:pasien mengatakan tidak tahu mengenai penyakit yang



Saat dikaji



dideritanya



: pasien mengatakan bahwa ia mendapatkan informasi melalui dokter dan perawat.



12) Pola bekerja Sebelum sakit



: pasien mengatakan masih menjadi seorang pelajar.



Saat dikaji



: pasien mengatakan hanya bisa terbaring lemas dibed rumah sakit dan tidak bisa sekolah seperti biasanya.



13) Pola hiburan Sebelum sakit



: pasien mengatakan saat pulang sekolah dia biasa bermain dengan teman-temannya



Saat dikaji



: pasien mengatakan merasa kesepian dan hanya terbaring lemas sambil bermain hp.



14) Pola ibadah Sebelum sakit



: pasien mengatakan biasa melaksanakan sholat 5 waktu berjamaah di masjid



Saat dikaji



: pasien mengatakan melakukan sholat ditempat tidur.



5



2. Data objektif a. Pemeriksaan umum 1) Tanda tanda vital a) Td



: 110/80 mmhg



b) Suhu



: 36,7 c



c) Nadi



: 86x/menit



d) Rr



: 20x/menit



2) Kesadaran



: Komposmentis, GCS : 15



b. Pemeriksaan fisik 1) Kepala



: mesochepal, bersih, warna rambut hitam lurus, tidak rontok



2) Muka



: pucat



3) Mata



:konjungtiva anemis, pupil isokor 3mm/3mm, sclera anikterik, reflek cahaya positif, tidak ada gangguan penglihatan



4) Hidung



:bersih, tidak ada secret, tidak ada pembesaran polip, tidak terpasang O2, RR= 20X/menit



5) Mulut



: mulut dan gigi tampak bersih dan tidak terdapat stomatitis dan peradangan pada gusi, mukosa bibir lembab



6) Telinga



: telinga bersih, tidak ada penumpukan serumen, fungsi pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu pendengaran



7) Leher



: tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat pembesaran vena jugularis



8) Dada



: a)- paru paru I = Simetris, tidak ada jejas, tidak terdapat retraksi dinding dada P = Tidak ada nyeri tekan, vokal vremitus teraba seimbang P = perkusi paru sonor 6



A = terdengar vesikuler dipermukaan paru b)- jantung I = tidak tampak ictus cordis P = ictus cordis teraba pada intercosta ke 5 mid clavikularis



sinistra



P = redup A = tidak terdapat suara tambahan, S1 S2 reguler. 9) Abdomen



: I = datar, tidak ada jejas A = terdengar bissing usus 14 x / menit P = tidak adanya nyeri tekan, tidak teraba massa P = tympani



10) Ekstremitas - Atas



:



= terdapat jejas dan laserasi, bengkak di tangan kanan, kekuatan otot 3, terpasang infus RL 20 tpm pada tangan kiri



- Bawah = tidak ada luka dan edema alat gerak tidak ada masalah 11) Kulit



: Tampak bengkak dan luka di bagian tangan kanan



12) Genetalia



: Bersih, tidak terpasang kateter



c. Pengkajian nyeri 1) P : Pasien mengeluh nyeri saat digerakan 2) Q : Nyeri seperti berdenyut-denyut 3) R : Nyeri di tangan kanan 4) S : Skala nyeri 4 5) T : Nyeri hilang timbul, nyeri bertambah ketika digerakan, nyeri berkurang ketika istirahat/tiduran.



7



d. Pemeriksaan penunjang 1) Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 20 Maret 2019 Pukul 16.58 WIB No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.



Pemeriksaan Leukosit Eritrosit Hemoglobin Hematocrit MCV MCH MCHC RDW-CV Trombosit MPV PDW PCT



Hasil 8.33 5.80 15.3 g/dl 45.3 % 78.1 fl 26.4 pg 33.8 % 13 % 206 10.2 fl 16.6 fl 0.210 %



e. Terapi 1) Infus RL 20 tpm 2) Injeksi a) Inj. Ketorolax 3x1 b) Inj. Ceftriaxon 2 gr c) Inj. Ranitidin 2x1 d) Inj. Ceftriaxore 2 gr



8



Nilai normal 4.0 – 12.0 3.50 – 5.20 12.0 – 16.0 35.0 – 49.0 80.0 – 100.0 27.0 – 34.0 31.0 – 37.0 11.0 – 16.0 100 – 300 6.5 – 12.0 9 – 17 0.108 – 0.282