9 0 252 KB
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA (STIKes PERTAMEDIKA) ABDUL AZIZ/21218234/2019 Program Profesi/Ners S1 Keperawatan
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA STIKes PERTAMEDIKA A. PENGKAJIAN Tanggal Pengkajian : 12 Nopember 2019 Ruang Rawat : Cempaka Tanggal Dirawat : 5 Nopember 2019 I. IDENTITAS KLIEN Nama : Ny. B.E.L Umur : 38th Status Perkawinan : Janda Cerai Agama : Kristen
Nomor Register : 00023313 Diagnosa Medis : Gangguan Bipolar
Sumber Informasi : Pasien Suku Bangsa : Cina-Indonesia Pendidikan : SMK Alamat : Jembatan 5
II. ALASAN MASUK Sebelum masuk RSJ klien bertengkar dengan mama dan adiknya, klien marah besar, lalu karena merasa tidak dihargai selama ini, klien pergi ke bandara naik taksi dalam keadaan marah. Saat dibandara klien melaporkan kejadian dirumah kepada petugas keaamanan, lalu petugas keamanan menelpon keluarga dan oleh keluarga pasien dibawa ke RSJ III. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
√ Ya Tidak. 2. Pengobatan sebelumnya : Berhasil
√
Kurang Berhasil
3.
Pelaku/Usia Aniaya fisik
Tidak Berhasil Korban/Usia
Saksi/Usia
√
Aniaya seksual Penolakan
√
Kekerasan dalam keluarga
√
Tindakan criminal Jelaskan No. 1, 2, 3 : Menurut keterangan klien, dirumah penghuni sibuk masingmasing, klien sering cekcok dengan mama dan adiknya, ketika cekcok kadang adiknya menampar klien, klien merasa mamanya tidak suka dengannya karena gajinya kecil Cuma 2juta dan tidak bisa memberikan mamanya uang, sebelumnya klien riwayat menikah dengan status sekarang cerai dikarenakan suami berselingkuh yang diketahui klien Masalah Keperawatan :
1
Regimen Teraupetik Inefektif Resiko Perilaku kekerasan Koping Keluarga INefektif 4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa :
√ Tidak.
Ya Hubungan Keluarga
Gejala
Riwayat Pengobatan/perawatan
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah 5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : Pada Umur 30th Suami Klien berselingkuh yang diketahui langsung oleh klien, sehingga menimbulkan cekcok dalam rumah tangga dan akhirnya bercerai, setelah bercerai terjadi perebutan hak asuh perawatan anak antara klien, suami, dan mertua klien dan pengadilan memutuskan hak asuh jatuh ketangan suami klien Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
IV. FISIK o 1. Tanda vital : TD: 110/80 mmHg N: 78 x/mnt S:37,3 C P: 16 x/menit 2. Ukur : TB: 160 cm BB: 60 kg
3. Keluhan fisik:
Ya
√
Tidak
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah V.
PSIKOSOSIAL 1.
Genogram :
Ket : : Pria : Wanita
: Klien
: Meninggal
- - - - - : tinggal serumah
Jelaskan: klien merupakan anak pertama dari empat bersaudara, klien tinggal serumah bersama mama dan ketiga adiknya. Menurut keterangan klien, Pola Asuh Orang Tua klien Otoriter dan sangat ketat dalam mengatur anak-anaknya. Pengambil keputusan dalam rumah tangga adalah mama dan adiknya, Komunikasi diantara anggota keluarga jarang terjadi karena sibuk dengan urusan masing-masing, setelah sampai rumah lebih sering dikamar, jika berbicara klien dan mamanya sering cekcok hanya gara-gara hal sepele, misalnya klien belum menyapu dan diingatkan, klien bisa menjadi marah-marah.
2
Masalah Keperawatan : Koping Keluarga In Efektif Harga Diri Rendah Resiko Perilaku Kekerasan 2. Konsep diri a. Gambaran Diri
: Klien menganggap tidak ada kekurangan dengan dirinya
b. Identitas diri
: Klien mengatakan puas dengan dirinya yang dilahirkan
sebagai seorang perempuan c. Peran : Klien mengatakan bekerja di toko tas dari jam 10.00 – 16.00, setelah pulang dirumah klien menagih utang pelanggan toko tas tempat bekerjanya lewat Whatsapps. d. Ideal diri : Klien mengatakan saat ini tidak sakit, klien difitnah oleh ibunya sakit jiwa, klien sering bertanya apakah bosnya mau menerima dirinya bekerja kembali di toko Tas lagi e. Harga diri : Klien mengatakan bahwa hubungan klien dengan mama dan saudaranya tidak dekat, hanya sebatas bicara biasa, klen kadang merasa tidak dihargai oleh mama dan adiknya yang menurut klien dikarenakan pekerjaan klien yang gajinya hanya 2 juta perbulan, sehingga tidak mampu membantu ibunya dalam kebutuhan bulanan, berbeda dengan adiknya yang memberikan uang 500 ribu tiap minggu ke mamanya. Masalah keperawatan : Harga diri rendah 3.
Hubungan Sosial: a. Orang yang berarti : Klien mengatakan saat ini tidak ada orang yang dekat dengan dirinya, jika ada masalah yang berat klien pergi kegereja untuk berdoa. b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Klien mengatakan tidak ikut kegiatan kelompok masyarakat karena jika pulang bekerja dirumah dia masih punya tugas menagih utang pelanggan toko tas tempat dia bekerja via whatsapps c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien mengatakan saat di tempat kerja klien berbicara dengan temannya biasa, tetapi klien tidak mempunya teman yang dekat untuk bercerita, didalam keluarga juga tidak ada anggota keluarga yang dekat dengan klien. Masalah Keperawatan: Isolas Sosial
4.
Spiritual: a.
Nilai dan Keyakinan : Klien menyatakan percaya dengan tuhan dan beragama Kristen.
b. Kegiatan ibadah : Klien mengikuti kegiatan ibadah selama di RSJ setiap hari senin dan kamis Masalah keperawatan : tidak ada VI. STATUS MENTAL 1. Penampilan Tidak Rapih
penggunaan pakaian
Cara berpakaian
3
tidak sesuai
√
Seperti biasanya
jelaskan: klien berpakain rapih, klien juga berdandan setelah mandi pagi masalah Keperawatan : tidak ada
Inkoheren
2. Pembicaraan :
√
Cepat
√
Apatis
Keras
Gagap
Lambat
Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
jelaskan: saat berkomunikasi klien mampu melakukan kontak mata dan menjawab pertanyaan perawat, hanya saat ditanya tentang marah, pasien terlihat berbicara cepat dan gugup dengan intonasi yang keras, mata menatap tajam dan muka merah dan badan bergetar. masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
3. Aktivitas Motorik : Lesu
Tegang
Tik
Grimasen
√ Gelisah Tremor
Agitasi Kompulsif
Jelaskan: Klien tampak tegang dan gelisah saat wawancara, klien juga sering memainkan jari tangannya Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
4
4. Alam perasaan : Sedih
√
khawatir
Ketakutan
Putus asa
gembira
berlebihan
Jelaskan: klien selalu bertanya kepada perawat, apakah setelah keluar dari RSJ Bosnya di toko tas masih mau menerima dia bekerja kembali Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah 5. Afek : Datar
Tumpul
Labil
Tidak sesuai
Jelaskan: Emosi klien sesuai dengan stimulus yang diberikan Masalah Keperawatan : Tidak Ada 6. Interaksi Selama Wawancara : Bermusuhan
Tidak Kooperatif
Mudah tersinggung
Kontak mata (-)
Defensif
Curiga
Jelaskan: Selama wawancara dan interaksi Klien kooperatif, kontak mata ada Hanya jika membicarakan tentang marah pasien, pasien terlihat berbicara cepat dan gugup dengan intonasi yang keras, mata menatap tajam dan muka merah dan badan bergetar. Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan 7. Persepsi : Pendengaran
Penglihatan
Pengecapan
Penghidu
Peraba
Jelaskan: klien tidak ada masalah pada persepsi pendengaran, penglihatan, peraba, pengecapan maupun penhidu. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah 8. Proses Pikir : Sirkumtansial
Tangensial
kehilangan asosiasi
Flight of idea
Blocking
Pengulangan pembicaraan/ persevarasi
Jelaskan: Pembicaraan dengan klien jelas dan jawaban sesuai dengan yang dimaksud, Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah 9. Isi Pikir :
Obsesi
Fobia
Hipokondria
Depersonalisasi
Ide yang terkait
Pikiran Magis
Agama
Somatik
Siar Pikir
kebesaran
nihilistik
Sisip Pikir
Curiga
Kontrol Pikir
Waham
Jelaskan: Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah 10. Tingkat Kesadaran : Bingung
Sedasi
Stupor
Tempat
Orang
Disorientasi Waktu
jelaskan: Klien dapat menjelaskan dimana ia sekarang berada dan tidak mengapa berada di RSJ. Klien tidak mengalami Disorientasi Masalah Keperawatan : Tidak Ada 11. Memori Gangguan daya ingat jangka panjang Pendek
Gangguan daya ingat jangka
Gangguan daya ingat saat ini
Konfabulasi
jelaskan: klien tidak memiliki masalah daya ingat baik jangka panjang maupun jangka pendek. Klien masih menggingat angota keluarganya, dan jadwal minum obat masalah Keperawatan : tidak ada masalah 12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung: Mudah beralih Tidak Mampu Konsentrasi
Tidak Mampu berhitung sederhana
jelaskan: Klien mampu berkonsentrasi dan tidak ada masalah dalam berhitung.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah 13. Kemampuan Penilaian Gangguan Ringan
Gangguan Bermakna
Jelaskan: Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana, klien plin plan dalam mengambil keputusan, klien mengkhawatirkan dan sering bertanya apakah akan diterima kembali di tempat kerja yang lama, atau mencari pekerjaan baru, apakah ada yang mau menerima dia bekerja Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah 14. Daya Tilik Diri
√ Mengingkari penyakit yang diderita
menyalahkan
dirinya
hal-hal
Jelaskan: Klien menyangkal dan merasa dirinya tidak menderita gangguan jiwa Masalah Keperawatan : Koping Individu In efektif VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG 1. Makan Bantuan Minimal
Bantuan total
2. BAB/BAK Bantuan Minimal
Bantuan total
jelaskan: Klien dapat melaksanakan kebutuhan perawatan diri tanpa dibantu masalah Keperawatan : tidak ada masalah 3. Mandi Bantuan Minimal
Bantuan total
4. Berpakaian/berhias Bantuan Minimal 5.
Bantuan total
Istirahat dan tidur Tidur siang lama: jarang tidur siang Tidur malam lama: 21.00 s/d 05.00 Kegiatan sebelum/sesudah tidur: tidak ada
6. Penggunaan obat
√ Bantuan Minimal
Bantuan total
7. Pemeliharan Kesehatan YA Perawatan lanjutan Perawatan pendukung
√ √
TIDAK
diluar
8. Kegiatan didalam rumah Mempersiapkan makan
√
Ya
Tidak
Menjaga kerapian rumah
√
Ya
Tidak
Mencuci Pakaian
√
Ya
Tidak
Pengaturan Keuangan
√
Ya
Tidak
Belanja
√
Ya
Tidak
Transportasi
√
Ya
Tidak
Lain-lain
√
Ya
Tidak
9. Kegiatan diluar rumah
jelaskan: Kegiatan klien di luar RSJ bekerja di toko Tas masalah Keperawatan : tidak ada masalah VIII. MEKANISME KOPING Adatif
Maladatif Bicara dengan orang lain
Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah
√
Reaksi lambat/berlebihan
Teknik Relokasi
√
Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruksi
√
Menghindar
Olah raga
Mencederai diri
Lainnya: ___________
Lainnya: berdiam diri dirumah
Jelaskan : menurut keterangan klien mempunyai kecenderuangan bereaksi yang berlebihan jika ditegur untuk melakukan sesuatu, semisal mamanya menyuruh menyapu jika diingatkan klien cenderung marah, klien juga mengatakan dirinya bekerja dengan berlebihan, sehabis bekerja di toko tas klien menagih hutang pelanggan toko sampai jam 12 malam, klien cenderung diam dikamar, dan walaupun berkumpul dengan teman-temannya klien cenderung diam dan mengamati, klien tidak bercerita jika tidak ditanya, klien tidak punya orang yang dekat dengannya. Masalah keperawatan : Isolasi social, Resiko Perilaku Kekerasan
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
√ Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik : Menurut keterangan klien dirumah anggota keluarga sibuk masing-masing, jarang mengobrol,
√
Masalah berhubungan dengan lingkungan,spesifik : klien keluar rumah hanya untuk bekerja, klien tidak pernah berinteraksi dengan tetangga sekitar rumahnya
-
Masalah dengan pendidikan, spesifik: Klien mampu menyelesaikan pendidikan sampai SMK jurusan Sekretaris
Masalah dengan pekerjaan, spesifik: Klien bekerja di toko tas, tetapi klien tidak mempunyai teman yang dekat dengannya
-
Masalah dengan perumahan, spesifik: klien tinggal serumah dengan mama dan adiknya
Masalah dengan ekonomi, spesifik : Klien sering merasa gajinya terlalu kecil hanya 2 juta, sehingga tidak dapat membantu ekonomi keluarga
-
Masalah dengan pelayanan kesehatan : tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan, klien rajin kontrol ke klinik RS diantar oleh mamanya Masalah lainnya, spesifik : tidak ada
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah, Isolasi sosial
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
√
Penyakit jiwa
sistem pendukung
faktor presipitasi koping
Lainnya : _______________
penyakit fisik obat-obatan
Masalah Keperawatan : Kurang pengetahuan XI. ASPEK MEDIK Diagnosa medik : Gangguan Bipolar Terapi medik
:
Clozapine 25 mg 1x1tab per oral Frimania 200 mg 2X1tab per oral Serequel 200 mg 2x1tab per oral (PAGI) Serequel 300 mg 2x1tab per oral (MALAM)
XII. ANALISA DATA DATA SUBYEKTIF :
MASALAH HARGA DIRI RENDAH
Menurut keterangan klien, klien sering cekcok dengan mama dan adiknya, ketika cekcok kadang adiknya menampar klien, klien merasa mamanya tidak suka dengannya karena gajinya kecil Cuma 2juta dan tidak bisa memberikan mamanya uang, sebelumnya klien riwayat menikah dengan status sekarang cerai dikarenakan suami berselingkuh yang diketahui klien. Menurut keterangan klien,Pada Umur 30th Suami Klien berselingkuh yang diketahui langsung oleh klien, sehingga menimbulkan cekcok dalam rumah tangga dan akhirnya bercerai, setelah bercerai terjadi perebutan hak asuh perawatan anak antara klien, suami, dan mertua klien dan pengadilan memutuskan hak asuh jatuh ketangan suami klien. Menurut keterangan klien, Pola Asuh Orang Tua klien Otoriter dan sangat ketat dalam mengatur anak-anaknya. Pengambil keputusan dalam rumah tangga adalah mama dan adiknya, Komunikasi diantara anggota keluarga jarang terjadi karena sibuk dengan urusan masing-masing, setelah sampai rumah lebih sering dikamar, jika berbicara klien dan mamanya sering cekcok hanya gara-gara hal sepele, misalnya klien belum menyapu dan diingatkan, klien bisa menjadi marahmarah. Klien mengatakan saat ini tidak sakit, klien difitnah oleh ibunya sakit jiwa, klien sering bertanya apakah bosnya mau menerima dirinya bekerja kembali di toko Tas lagi. Klien mengatakan bahwa hubungan klien dengan mama dan saudaranya tidak dekat, hanya sebatas bicara biasa, klen kadang merasa tidak dihargai oleh mama dan adiknya yang menurut klien dikarenakan pekerjaan klien yang gajinya hanya 2 juta perbulan, sehingga tidak mampu membantu ibunya dalam kebutuhan bulanan, berbeda dengan adiknya yang memberikan uang 500 ribu tiap minggu ke mamanya.
OBYEKTIF : Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana, klien plin plan dalam mengambil keputusan, klien terlihat khawatirkan dan sering bertanya apakah akan diterima kembali di tempat kerja yang lama, atau mencari pekerjaan baru, apakah ada yang mau menerima dia bekerja. SUBYEKTIF :
ISOLASI SOSIAL
Menurut keterangan klien, Pola Asuh Orang Tua klien Otoriter dan sangat ketat dalam mengatur anak-anaknya. Pengambil keputusan dalam rumah tangga adalah mama dan adiknya, Komunikasi diantara anggota keluarga jarang terjadi karena sibuk dengan urusan masing-masing, setelah sampai rumah lebih sering dikamar, jika berbicara klien dan mamanya sering cekcok hanya gara-gara hal sepele, misalnya klien belum menyapu dan diingatkan, klien bisa menjadi marahmarah. Klien mengatakan saat ini tidak ada orang yang dekat dengan dirinya, jika ada masalah yang berat klien pergi kegereja untuk berdoa. Klien mengatakan tidak ikut kegiatan kelompok masyarakat karena jika pulang bekerja dirumah dia masih punya tugas menagih utang pelanggan toko tas tempat dia bekerja via whatsapps Klien mengatakan saat di tempat kerja klien berbicara dengan temannya biasa, tetapi klien tidak mempunya teman yang dekat untuk bercerita, didalam keluarga juga tidak ada anggota keluarga yang dekat dengan klien. Menurut keterangan klien mempunyai kecenderuangan bereaksi yang berlebihan jika ditegur untuk melakukan sesuatu, semisal mamanya menyuruh menyapu jika diingatkan klien cenderung marah, klien juga mengatakan dirinya bekerja dengan berlebihan, sehabis bekerja di toko tas klien menagih hutang pelanggan toko sampai jam 12 malam, klien cenderung diam dikamar, dan walaupun berkumpul dengan temantemannya klien cenderung diam dan mengamati, klien tidak bercerita jika tidak ditanya, klien tidak punya orang yang dekat dengannya. Menurut keterangan klien dirumah anggota keluarga sibuk masing-masing, jarang mengobrol, klien keluar rumah hanya untuk bekerja, klien tidak pernah berinteraksi dengan tetangga sekitar rumahnya, Klien bekerja di toko tas, tetapi klien tidak mempunyai teman yang dekat dengannya,
SUBYEKTIF : Menurut keterangan klien, dirumah penghuni sibuk masing-masing, klien sering cekcok dengan mama dan adiknya, ketika cekcok kadang adiknya menampar klien, klien merasa mamanya tidak suka dengannya karena gajinya kecil Cuma 2juta dan tidak bisa
KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF
memberikan mamanya uang, sebelumnya klien riwayat menikah dengan status sekarang cerai dikarenakan suami berselingkuh yang diketahui klien Menurut keterangan klien, Pola Asuh Orang Tua klien Otoriter dan sangat ketat dalam mengatur anak-anaknya. Pengambil keputusan dalam rumah tangga adalah mama dan adiknya, Komunikasi diantara anggota keluarga jarang terjadi karena sibuk dengan urusan masing-masing, setelah sampai rumah lebih sering dikamar, jika berbicara klien dan mamanya sering cekcok hanya gara-gara hal sepele, misalnya klien belum menyapu dan diingatkan, klien bisa menjadi marahmarah. SUBYEKTIF : Menurut keterangan klien, dirumah penghuni sibuk masing-masing, klien sering cekcok dengan mama dan adiknya, ketika cekcok kadang adiknya menampar klien, klien merasa mamanya tidak suka dengannya karena gajinya kecil Cuma 2juta dan tidak bisa memberikan mamanya uang, sebelumnya klien riwayat menikah dengan status sekarang cerai dikarenakan suami berselingkuh yang diketahui klien SUBYEKTIF : Menurut keterangan klien, Pola Asuh Orang Tua klien Otoriter dan sangat ketat dalam mengatur anak-anaknya. Pengambil keputusan dalam rumah tangga adalah mama dan adiknya, Komunikasi diantara anggota keluarga jarang terjadi karena sibuk dengan urusan masing-masing, setelah sampai rumah lebih sering dikamar, jika berbicara klien dan mamanya sering cekcok hanya gara-gara hal sepele, misalnya klien belum menyapu dan diingatkan, klien bisa menjadi marahmarah. Menurut keterangan klien mempunyai kecenderuangan bereaksi yang berlebihan jika ditegur untuk melakukan sesuatu, semisal mamanya menyuruh menyapu jika diingatkan klien cenderung marah, klien juga mengatakan dirinya bekerja dengan berlebihan, sehabis bekerja di toko tas klien menagih hutang pelanggan toko sampai jam 12 malam, klien cenderung diam dikamar, dan walaupun berkumpul dengan temantemannya klien cenderung diam dan mengamati, klien tidak bercerita jika tidak
REGIMEN TEURAPETIK IN EFEKTIF
RESIKO PERILAKU KEKERASAN
ditanya, klien tidak punya orang yang dekat dengannya. OBYEKTIF : Saat berkomunikasi klien mampu melakukan kontak mata dan menjawab pertanyaan perawat, hanya saat ditanya tentang marah, pasien terlihat berbicara cepat dan gugup dengan intonasi yang keras, mata menatap tajam dan muka merah dan badan bergetar.
XIII. POHON MASALAH Resiko Perilaku Kekerasan
Regimen Terupetik In Efektif
Harga Diri Rendah
Koping Keluarga Tidak efektif
XIV. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN 1.
Harga Diri Rendah
2.
Isolasi sosial
3.
Koping Keluarga Tidak Efektif
4.
Regimen Terapeutik In Efektif
5.
Resiko Perilaku Kekerasan
XV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Isolasi Sosial
XVI. IMPLEMENTASI KEARAWATAN HARI/TG IMPLEMENTASI DAN RESPON L SELASA, DS : 12 klien mengatakan kadang merasa tidak dihargai oleh ibu dan adiknya yang Novembe menurut klien karena gajinya kecil, hanya 2 juta, sehingga tidak mampu r 2019 membantu kebutuhan sehari-hari Ibunya, tidak seperti adiknya yang memberikan kepada ibunya 500rb tiap minggu, Klien sering bertanya apakah nanti bosnya masih mau menerima dirinya kerja kembali setelah pulang dari RS. DO : klien terlihat berkumpul bersama teman-temanya nonton TV, berkumpul dan mengikuti TAK, tetapi klien masih terlihat diam dan tidak dapat memulai pembicaraan, kadang-kadang klien terlihat menatap mata lawan bicara walaupun hanya beberapa detik saja. Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah T: 1. Mengajak klien berkenalan, menyapa klien dengan ramah dan menjaga kontak mata, Respon klien : klien bersedia berjabat tangan dan kontak mata 2. Memperkenalkan nama, nama penggilan, dan tujuan perawat berkenalan, Respon Klien : klien mampu merespon saat ditanya kembali nama perawat Aziz 3. Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien, Respon Klien : Klien mengatakan nama lengkap B. E. L, dan senang dipanggil E 4. Membuat kontrak pertemuan topik, waktu, lama dan tempat, Respon Klien : Klien setuju dan bersedia kontrak dengan topik kemampuan dan aspek positif klien, tempat di teras kamar, waktu 30 menit. 5. Menggali aspek positif yang dimiliki klien Respon : klien mampu menyebutkan kemampuan dan aspek positifnya, yaitu : 1. Bisa bahasa mandarin, 2. Bisa Komputer,
EVALUASI
PARAF
S: Klien mengatakan senang karena mampu berlatih merapikan tempat tidur sendiri dan mendapatkan pujian, Klien masih sering bertanya apakah nanti setelah keluar dari RS bosnya mau membolehkan dia bekerja kembali. O: Klien terlihat senang dan tersenyum A : Harga Diri Rendah P: Latih klien dalam melakukan kemampuan dan aspek positif yang bisa di lakukan di RS : Menyapu Buat jadwal kegiatan harian klien
AZIZ
6.
7. 8. 9. 10.
3. Mengurus rumah, 4. Menyapu, 5. Mengepel, 6. Cuci baju, 7. Cuci piring, 8. Rapikan tempat tidur Menanyakam kemampuan dan aspek positif yang masih bisa dilakukan di RS Respon : klien mengatakan yang masih bisa dilakukan di RS adalah : 1. Merapikan tempat tidur, 2. Cuci piring 3. Menyapu 4. Cuci baju, 5. Mengepel. Menanyakan dari 5 aktivitas yang bisa dilakukan di RS mana yang mau dilatih dan dilakukan hari ini : Respon : klien mengatakan mau berlatih merapikan tempat tidur Memberi contoh merapikan tempat tidur dan setelahnya meminta klien merapikan tempat tidur sendiri Respon : klien mampu merapikan tempat tidur Memberi pujian atas kemampuan klien dan menanyakan perasaan klien Respon : Klien senang dan tersenyum Membuat kontrak pertemuan berikutnya : Topik : berlatih mencuci piring, waktu 13 november 2019 jam 15.00, dan tempat di teras kamar Respon : Klien bersedia
RTL 1. Evaluasi SP 1 Klien, 2. Berlatih kemampuan positif ke 2 menyapu, 3. Buat jadwal harian klien, 4. Observasi kegiatan harian klien.