7 0 132 KB
PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
Ruang rawat
: Ruang Rawat Inap RSJ
Tanggal dirawat
: November 2021
Tanggal Pengkajian
: November 2021
I. IDENTITAS KLIEN Nama Initial
: Tn.F
No. RM
: 002xxx
Umur
: 30 tahun
Status
: Belum Menikah
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
:-
II. ALASAN MASUK a. Keluhan Utama Saat MRS: Keluarga klien mengatakan klien sering menyendiri, bicara sendiri, sulit tidur, keringat dingin malam hari, ketakutan, Karena kondisi tersebut pada tangal 5 Oktober 2021 keluarga membawa klien ke Rumah Sakit Jiwa Daerah di Naimata. b. Keluhan Utama Saat Pengkajian: Keluarga klien mengatakan klien sering menyendiri, bicara sendiri, sulit tidur, keringat dingin malam hari, ketakutan, Karena kondisi tersebut pada tangal 5 Oktober 2021 keluarga membawa klien ke Rumah Sakit Jiwa Daerah di Naimata. Keluhan Utama saat pengkajian, keluarga klien mengatakan klien sering menyendiri, tidak mau bergaul dengan orang lain, berdiam diri di kamar tidak mau berbicara. Klien tampak menyendiri, tidak bersemangat, malumalu ketika diajak berbicara, suara pelan hampir tidak terdengar, kontak mata kurang, selalu menunduk, sering garuk-garuk kepala ketika diajak berbicara, tidak berani memulai pembicaraan, klien tampak tidur telentang menghadap keatas dengan kedua tangan
diletakan didada. c. Riwayat Penyakit : Sejak tahun 2015, klien mulai mengalami sakit, awal mulanya klien berbicara sendiri,tidak lagi mengenal anggota keluarga maupun orang- orang disekitarnya, kemudian oleh keluarga dibawa ke tim doa, dan selama kurang lebih 5 bulan klien pulih kembali. Pada tahun 2019 klien mengalami depresi karena terlambat skripsi, klien mengurung diri, berbicara sendiri, kemudian klien dibawa berobat ke Psikiater, klien rutin mengkonsumsi obat sampai pada tahun 2020. Pada bulan juni 2021 lalu, klien berhenti mengkonsumsi obat sehingga sakitnya kambuh lagi, sering mengurung diri, tidak suka bergaul dengan orang-orang disekitarnya. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? Ya Tidak Keluarga klien mengatakan klien pernah mengalami sakit yang sama pada tahun 2015 dan tahun 2019, klien sakit di Bajawa. Pernah berobat pada tahun 2019 di psikiater namun putus obat pada bulan Juni 2021 sehingga sakitnya kambuh lagi. Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil Klien putus obat. 2. Trauma
usia
pelaku
korban
saksi
Aniaya fisik
-
-
-
-
Aniaya seksual
-
-
-
-
Penolakan
-
-
-
-
Kekerasan dalam keluarga
-
-
-
-
Tindakan kriminal
-
-
-
-
Jelaskan : Klien pernah gagal skripsi pada tahun 2019. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ? Ada Tidak Kalau ada : - Hubungan keluarga : - Gejala Riwayat pengobatan : 3. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : Klien gagal kuliah, sebab terlambat menyelesaikan skripsi pada tahun 2019. I. PEMERIKSAAN FISIK 1. TTV X/mnt
: TD : 100/60 mmHg
N : 86 X/mnt
2. Ukur
: BB : 68 Kg TB : 167 cm
3. Keluhan fisik : Gatal-gatal pada kaki dan tangan. II. PSIKOSOSIAL 1. Genogram :
Keterangan : : laki-laki : perempuan : kakak perempuan angkat (anak adopsi) : klien
S : 36 °C
P : 20
Pada penjelasan genogram, Klien Tn. F.P.B (30th) merupakan anak tunggal dari pasangan bapak Tn.F.M (67th) dan ibu Ny.O.L (62th). Klien memiliki seorang kakak perempuan (anak adopsi) Nn.M.Y.M (31th).
Klien tinggal
bersama
kedua
orangtua
dan kakak
perempuannya. Orang terdekat dengan klien adalah ibunya. 2. Konsep diri a. Citra tubuh : Anggota tubuh yang paling disukai adalah dada, karena menurut klien paling dekat dengan organ tubuh lainnya seperti jantung dan paru-paru, dan yang paling tidak disukai adalah model kepalanya, b. Identitas : Merasa bangga menjadi anak laki-laki tunggal sehingga disayang oleh mama dan bapaknya c. Peran : Klien seorang laki-laki dewasa yang sudah berusia 30 tahun, namun tidak bekerja, dan hanya mampu melakukan pekerjaan membantu ibunya mencuci piring. d. Ideal diri : Klien menginginkan cepat sembuh, cita-cita klien sejak kecil adalah ingin menjadi seorang Arsitektur namun gagal skripsi. e. Harga diri : Klien merasa malu apabila keluar rumah, Sebab sejak kecil klien tidak pernah diijinkan orang tuanya keluar rumah sendrian, bermain, dan bergaul dengan tetangga sebab klien anak tunggal. 3. Hubungan sosial a. Orang yang berarti : Orang yang sangat berarti bagi klien adalah kedua orang tuanya. b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Sebelum sakit klien pernah mengikuti kegiatan Legio Maria 4. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien jarang berinteraksi dengan orang lain, selain dengan anggota keluarganya. 5. Spiritual a. Nilai dan keyakinan : Klien menganut agama dan kepercayaan
Katolik. b. Kegiatan ibadah : Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan keagamaan karena sakit III. STATUS MENTAL 1. Penampilan Cara berpakaian rapi, penampilan dari rambut sampai kaki rapi dan bersih. 2. Pembicaraan Klien tidak mampu memulai pembicaraan, dan berbicara hanya bila diberi pertanyaan saja. 3. Aktivitas Motorik Klien tampak tegang apabila diajak berinteraksi. 4. Alam perasaan Klien mengatakan malu dan takut ketika keluar rumah, dan merasa tertekan dengan kejadian dimasa lalu karena gagal menyelesaikan skripsi. 5. Afek Klien berbicara hanya ketika ditanya saja. 6. Interaksi selama wawancara Klien selalu menundukan kepalanya ketika diajak berbicara. 7. Persesi Halusinasi : Tidak ada gangguan persepsi sensori penginderaan. 8. Isi pikir Klien merasa asing ketika berinteraksi dengan orang baru ataupun lingkungan yang baru. 9. Arus pikir Klien tidak memiliki arus pikir seperti sirkumstansial, tangensial, kehilangan asosiasi, flight of idea, blocking dan perverasi sebab klien cenderung diam.
10. Tingkat Kesadaran Klien tampak bingung ketika diajak berkomunikasi. 11. Memori Klien kadang sudah melupakan kejadian masa lalu seperti lupa menyebutkan nama sekolah sewaktu SMA dulu. 12. Tingkat konsentrasi dan berhitung Klien mampu berhitung dengan benar angka 1-20 dengan penuh konsentrasi. 13. Kemampuan penilaian Ketika diberi pertanyaan klien selalu melihat orang tuanya, seperti mengharapkan orang tuanya yang menjawab pertanyaan yang diberikan. 14. Daya tilik diri Klien tidak tahu kalau dirinya mengalami gangguan jiwa. IV. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG 1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan Ya Makanan
√
Keamanan
√
Perawatan kesehatan
√
Pakaian Transportasi
√ √
Tempat tinggal
√
Uang
Tidak
√
Jelaskan : Klien mampu memenuhi semua kebutuhan kecuali uang, sebab klien tidak mempunyai pekerjaan.
2. Kegiatan hidup sehari-hari a. Perawatan diri
BT
BM
Mandi
√
Kebersihan
√
Makan
√
BAB / BAK
√
Ganti pakaian
√
Jelaskan : Klien mampu memenuhi semua kebutuhan perawatan dirinya secara maksimal a) Nutrisi Apakah anda puas dengan pola makan anda ? Ya Tidak b) Apakah anda memisahkan diri ? Ya, jelaskan : Saat makan klien tidak mau bergabung dengan orang lain. Tidak c) Frekuensi makan sehari: 3 X Frekuensi kudapan sehari : 3 X Nafsu makan : Meningkat d) Berat Badan : Meningkat BB terendah : 50 Kg,
BB tertinggi : 73 Kg
Nafsu makan klien meningkat, sehingga berat badan klien meningkat, BB sekarang 68 Kg. b. Tidur Apakah ada masalah tidur ?
Ya
Tidak
Apakah merasa segar setelah bangun tidur ?
Ya
Tidak
Apakah ada kebiasaan tidur siang ?
Ya
Tidak
Lama tidur siang : 2 jam Apa yang menolong tidur ?
Tidur malam jam : 20.00 , bangun jam 06.00 Gangguan tidur : Klien hanya mengalami gangguan tidur ketika lapar. Kemampuan klien dalam mengantisipasi kebutuhan sendiri Ya Tidak Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri Ya Tidak Mengatur penggunaan obat Ya Tidak Melakukan pemeriksaan kesehatan Ya Tidak 3. Klien memiliki sistem pendukung Keluarga :
Ya : √
Terapis :
Ya : √
Teman sejawat :
Ya :
Kelompok sosial :
Ya:
Tidak : Tidak Tidak : √ Tidak : √
Jelaskan : Selama sakit klien hanya mendapat dukungan dari keluarga dan tenaga medis. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi ? Ya Tidak Jelaskan : Klien hanya berdiam diri dan tidak melakukan aktivitas. V. ASPEK MEDIS Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid. Terapi : Nama Obat
Indikasi Obat
Kontraindikasi Obat
Haloperidol 2 x 2,5 mg
1. Meredakan
gejala 1. Memiliki
skizofrenia
hipersensitif
2. Mengobati skizofrenia 3. Mengobati
gerakan
alergi dan
terhadap
kandungan obat ini
ucapan spontan yang tidak 2. Penderita terkontrol
pada
penderita
penderita sindrom tourette 4. Mengatasi
perilaku
kekerasan tidak terkontrol pada anak-anak hiperaktif
5. Mengatasi tindakan agitasi).
atau
penyakit
parkinson 3. Klien depresi berat SSP 4. Penderita
supresi
sumsum tulang
5. Memiliki
penyakit
jantung 6. Penderita
gangguan
fungsi hati kronis 7. Klien koma 8. Klien
lansia
memiliki demensia.
yang
penyakit
Trihexyphenidyl sebagai terapi penunjang pada Tidak boleh digunakan 2 x 2 mg
penyakit
post
encephalitic, pada
klien-klien
sindrom parkinson akibat obat dengan susunan syaraf pusat.
glukoma,
penyakit gastrointestinal obstuktif,
atau
penyakit saluran kemih dan klien lanjud usia dengan kemungkinan hipertropi dan
prostatik,
klien yang
hipersensitif terhadap komponen obat ini.
1. Analisa Data No. 1.
2
3.
4.
Data Subyektif
Data Obyektif
Masalah
–
keluarga klien – mengatakan klien sering menyendiri
Klien tampak menyendiri, menundukan kepalanya ketikadiajak berbicara.
–
- Keluarga klien – mengatakan klien tidak mau bergaul dengan orang lain
Isolasi sosial : Klien tampak malu- malu menarik diri ketika diajak berbicara, tidak berani memulai pembicaraan, kontak mata kurang.
–
Klien mengatakan malu – karena skripsi nya tidak selesai.
Klien tampak berbicara pelan. Klien tampak tidak bersemangat
Klien mengatakan malas – mandi.
Klien tampak penampilan tidak sesuai.
–
–
Keluarga klien mengatakan klien berbicara sendiri, sulit tidur, ketakutan dan keringat dingin pada malam hari.
Harga diri rendah.
–
Defisit perawatan diri Rambut klien tampak kusut.
–
Kulit klien tampak bersisik
–
Klien tampak tidur telentang lurus menghadap keatas dengan kedua tangan diletakan didada,
–
Klien tampak memegangi kepalanya.
a. Rumusan Masalah 1) Isolasi Sosial : Menarik Diri 2) Harga Diri Rendah 3) Defisit Perawatan Diri 4) Resiko Gangguan Presepsi Sensori
Resiko gangguan sensori persepsi pendengaran
b. Pohon Masalah Resiko gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran
↑ ISOLASI SOSIAL
→ Defisit Perawatan Diri
↑ Harga Diri Rendah c. Diagnosa Keperawatan 1) Isolasi Sosial : Menarik Diri 2) Harga Diri Rendah 3) Defisit Perawatan Diri 4) Resiko Gangguan Presepsi Sensori halusinasi pendengaran
c. Intervensi Keperawatan Damaiyanti, M & Iskandar (2012. 62) N o 1
Diagnosa Keperawatan Isolasi Sosial : Menarik Diri
Perencanaan Intervensi Tujuan Kriteria Hasil TUM : Ekspresi wajah bersahabat, Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan Klien dapat menunjukkan rasa senang, prinsip komunikasi terapeutik: berinteraksi ada kontak mata, mau – Sapa klien dengan ramah, baik verbal maupun non dengan orang lain. berjabat tangan, mau verbal menyebutkan nama, mau – Perkenalkan diri dengan sopan TUK 1 : menjawab salam, klien mau – Tanyakan nama lengkap klien & nama panggilan Klien dapat duduk berdampingan yang disukai klien membina dengan perawat, mau – Jelaskan tujuan pertemuan hubungan saling mengutarakan masalah – Jujur dan menepati janji percaya. yang di – Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa hadapi. adanya – Beri perhatian pada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien TUK 2 : Klien dapat menyebutkan – Kaji perilaku klien tentang perilaku menarik diri dan Klien dapat penyebab menarik diri yang tanda-tandanya. menyebutkan berasal dari: – Beri kesempatan kepda klien untuk mengungkapkan penyebab menarik – Diri sendiri perasaan penyebab menarik diri atau tidak mau diri. – Orang lain bergaul. – Lingkungan – Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta penyebab yang muncul. – Berikan pujian terhadap kemampuan klien dalam mengungkapkan perasaannya. TUK 3 : Klien dapat – Kaji pengetahuan klien tentang manfaat
Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain, dan kerugian tidak berhubungan dengan irang lain.
Menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain
– –
Klien dapat menyebutkan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain TUK 4 : Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap.
– –
Klien dapat mendemonstrasikan hubunganm sosial secara bertahap antara : – Klien-Perawat, – Klien-Perawat-Klien,
dan keuntungan berhubungan dengan orang lain. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain. Diskusikan bersama klien tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan pengungkapan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain.
– Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain – Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain. – Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain. – Beri reinforcement positif terhadap kemampuan pengungkapan perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain. – Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain. – Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain melalui tahap : Klien-Perawat, Klien-Perawat-Perawat lain, KlienPerawat-Perawat lain-Klien lain, Klien- PerawatKeluarga-Kelompok-Masyarakat.
–
Klien-PerawatKeluarga, Klien-PerawatKelompok
– Beri reinforcement terhadap keberhasilan yang telah dicapai. – – Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan – Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien lain dalam mengisi waktu – Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan – Beri reinforcement atas kegiatan klien dalam ruangan. TUK 5 : Klien dapat – Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya Klien dapat mengungkapkan bila berhubungan dengan orang lain. mengungkapkan perasaannya setelah – Diskusikan dengan klien tentang perasaan manfaat perasaannya berhubungan dengan orang berhubungan dengan orang lain. setelah lain : – Beri reinforcement positif atas kemampuan klien berhubungan mengungkapkan manfaat berhubungan dengan orang – Diri sendiri dengan orang lain. lain.memanfaatka – Orang lain. n obat dengan baik TUK 6 : – Keluarga dapat – Bisa berhubungan saling percaya dengan keluarga Klien dapat menjelaskan :Salam perkenalkan diri, Sampaikan tujuan, Buat memberdayakan perasaannya kontak, Eksplorasi perasaan keluarga. sistem pendukung – Menjelaskan cara – Diskusikan dengan anggota keluarga tentang : atau keluarga merawat klien menarik perilaki menarik diri, penyebab perilaku menarik mampu diri. diri, akibat yang akan terjadi jika perilaku menarik mengembangkan – Mendemonstrasik an diri tidak ditanggapi, cara keluarga menghadapi kemampuan cara perawatan klien menarik diri. klien untuk – klien menarik diri. – Dorong anggota keluarga untuk memberi dukungan
2
Harga Diri Rendah
berhubungan dengan orang lain.
–
TUM : Kien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.
–
TUK 1 : Klien membina hubungan percaya.
Berpartisipasi dalam merawat klien menarik – diri.
kepda klien untuk berkomunikasi dengan orang lain. Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien minimal satu minggu sekali. – Beri reinforcement atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga. Bina hubungan saling percaya dengan menerapkan prinsip komunikasi terapeutik: – – –
dapat
– – –
saling
– TUK 2 Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki TUK 3 Klien dapat
–
–
–
Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien. Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien. Utamakan memberi pujian yang realistik.
–
Diskusikan
–
–
Sapa klien dengan ramah secara verbal dan nonverbal Perkenalkan diri dengan sopan Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien Jelaskan tujuan pertemuan Jujur dan menepati janji Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien
kemampuan
yang
masih
dapat
menilai kemampuan yang masih dapat dilakukan TUK 4 Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki TUK 5 Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kemampuan TUK 6 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada 3
Defisit Perawatan Diri
TUM : Klien dapat melakukan perawatan diri secara mandiri
– –
– – –
–
– –
–
– – –
dilakukan. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat klien lakukan. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan. Diskusikan pelaksanaan kegiatan dirumah Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara mearwat klien dengan harag diri rendah. Bantu keluarga memberiakn dukungan selama klien dirawat. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan rumah.
Klien menunjukkan tanda – Bina hubungan saling percaya dengan : tanda percaya pada perawat – Beri salam setiap berinteraksi : – Perkenalkan nama, nama panggilan perawat, dan – Wajah cerah, tujuan perawat berinteraksi. tersenyum – Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
–
Mau berkenalan
–
Ada kontak mata
–
Bersedia menceritakan perasaan
–
Bersedia mengungkapkan masalahnya
–
Tunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi.
–
Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien
–
Buat kontrak interaksi yang jelas
–
Dengarkan dengan empati
–
Penuhi kebutuhan dasar klien
TUK 2 : Klien menyebutkan : Diskusikan dengan klien : Klien mengetahui – Penyebab tidak – Penyebab klien tidak merawat diri pentingnya merawat diri perawatan diri – Manfaat menjaga perawatan diri untuk keadaan – Manfaat menjaga fisik, mental dan sosial perawatan diri – Tanda-tanda perawatan diri yang baik – Tanda-tanda bersih dan – Penyakit atau gangguan kesehatan yang bisa rapi dialami oleh klien bila perawatan diri tidak adekuat – Gangguan yang dialami jika perawatan diri tidak diperhatikan TUK 3 : Klien menyebutkan Diskusika frekuensi menjaga perawatan diri selama ini Klien mengetahui frekuensi menjaga – Mandi cara-cara perawatan diri : melakukan – Gosok gigi – Frekuensi mandi perawatan diri – Keramas
–
Frekuensi gosok gigi
–
Berpakain
–
Frekuensi keramas
–
Berhias
–
Frekuensi ganti pakaian
–
Gunting kuku
–
Frekuensi berhias
–
Diskusikan cara praktek perawatan diri yang baik dan Frekuensi gunting kuku benar
Klien menjelaskan cara menjaga perawatan diri :
TUK 4 : Klien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan perawat
–
Mandi
–
Gosok gigi
–
Cara mandi
–
Keramas
–
Cara gosok gigi
–
Berpakain
–
Cara keramas
–
Berhias
–
Cara berpakaian
–
Gunting kuku
–
Cara berhias
–
Cara gunting kuku
Berikan pujian untuk setiap respon kliken yang positif
Klien mempraktekan Bantu klien saat perawatan diri : perawatan diri dengan – Mandi dibantu oleh perawat : – Gosok gigi – Mandi – Keramas – Gosok gigi – Berpakain – Keramas
TUK 5 : Klien dapat melaksanakan perawatan secara mandiri
–
Berpakain
–
Berhias
–
Berhias
–
Gunting kuku
–
Gunting kuku
Beri pujian setelah perawatan diri
klien
selesai
melaksanakan
Klien melaksanakan Pantau klien dalam melaksanakan perawatan diri : praktek perawatan diri – Mandi secara mandiri : – Gosok gigi – Mandi 2x sehari – Keramas – Gosok gigi sehabis makan – Berpakain –
Keramas 2x seminggu
–
Berhias
–
Ganti pakaian 1x sehari
–
Gunting kuku
–
Berhias sehabis mandi
Beri pujian saat klien melaksanakan perawatan diri Gunting kuku secara mandiri setelah mulai panjang TUK 6 : Diskusikan dengan keluarga : – Keluarga dapat Klien menjelaskan cara-cara – Penyebab klien tidak melaksanakan perawatan diri mendapatkan membantu klien dalam dukungan – Tindakan yang telah dilakukan klien selama di memenuhi kebutuhan keluarga untuk Rumah Sakit dalam menjaga perawatan diri dan perawatan dirinya meningkatkan kemajuan yang telah dialami oleh klien perawatan diri – Keluarga menyiapakan –
–
sarana perawatan diri – Dukungan yang bisa diberika oleh keluarga untuk klien : sabun mandi, meningkatkan kemempuan klien dalam perawatan pasta gigi, sikat gigi, diri sampo, handuk, pakaian bersih, sandal Diskusikan denagn keluarga tentang : dan alat berhias – Sarana yang diperlukan untuk menjaga perawatan Keluarga diri klien mempraktekan – Anjurkan kepada keluarga menyiapkan sarana perawatan diri kepada tersebut klien Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang dilakukan keluarga dalam perawatan diri :
4.
Resiko gangguan sensori
TUK 1
perlu
–
Anjurkan keluarga untuk mempraktekan perawatan diri (mandi, gosok gigi, keramas, ganti baju, berhias dan gunting kuku)
–
Ingatkan klien waktu mandi, gosok gigi, keramas, ganti baju, berhias dan gunting kuku
–
Bantu jika klien mengalami hambatan dalam perawatan diri
–
Berikan pujian atas keberhasilan klien
Pasien dapat membina – hubungan saling percaya –
Sapa pasien dengan ramah baik verbal maupun non verbal Perkenalkan nama perawat
persepsi pendengaran
– – – – – TUK 2
Pasien dapat halusinasinya
mengenali – – – – –
TUK 3
Pasien dapat mengontrol – halusinasinya – – –
TUK 4
Pasien dapat dukungan dari – keluarga dalm mengontrol halusinasinya –
Tanya nama lengkap dan panggilan pasien Jelaskan tujuan pertemuan Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya Bantu klien mengenali halusinasinya Diskusikan dengan klien situasi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasinya,waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi Tanyakan kepada klien apa yang diraskan saat halusinasi (Marah,takut,sedih atau senang) Identifikasi bersama klien cara tindakn yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah, menyibukkan diri dll) Diskusikan manfaat cara yang dilakukan klien jika bermanfaat beri pujian Diskusikan cara baru untuk memutus atau mengontrol halusinasi Bantu klien memilih dan melatih cara memutus halusinasi secara bertahap Anjurkan klien untuk memberi tahu keluarga jika mengalami halusinasi Diskusikan dengan keluarga pada saat kunjungan rumah
3. Implementasi Keperawatan Dan Evaluasi Keperawatan Tindakan Keperawatan Hari/tanggal
Evaluasi Keperawatan
: Nov 2021
Hari/tanggal
Tindakan keperawatan :
S : Selamat pagi, nama saya D, umur
Membina hubungan saling percaya antara klien dan perawat dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terapeutik : verbal maupun non verbal
menikah, pendidikan terakhir SMA, biasa keluar rumah sendiri, saya gagal menyelesaikan skripsi, keuntungannya
2. Memperkenalkan diri dengan sopan
banya teman dan bisa berbagi cerita,
3. Menanyakan nama lengkap klien & nama panggilan yang disukai klien
kerugiannya tidak ada teman, bersalaman, ucapkan salam, sebutkan
4. Menjelaskan tujuan pertemuan sikap
30 tahun, tidak bekerja, belum saya malu dan takut, dari kecil tidak
1. Menyapa klien dengan ramah, baik
5. Menunjukkan
: Nov 2021
nama, hobi dan asal, jadwalnya jam
empati
dan
08.00 ibu.
menerima klien apa adanya O : Klien mampu menjawab sapaan,
Rencana Tindak Lanjut :
mau berjabat tangan mampu
SP 1 klien: 1. Mengidentifikasi
penyebab
Isolasi
kontak mata, afek tumpul, bicara
Sosial 2. Berdiskusi
dengan
klien
tentang
keuntungan bila berhubungan dengan
kerugian
lambat (suara pelan hampir tidak terdengar), mau duduk berdampingan dengan perawat, mampu mengutarakan
orang lain. 3. Berdiskusi
menyebutkan nama lengkap tidak ada
dengan bila
tidak
klien
tentang
berhubungan
4. Mengajarkan klien cara berkenalan klien
memasukan
kegiatan latihan berkenalan kedalam kegiatan harian.
menyebutkan keuntungan dan kerugian berkenalan, mampu menyebutkan cara
dengan orang lain. Menganjurkan
masalah yang dihadapi, mampu
berkenalan, klien mau memasukan latihan berkenalan kedalam jadwal harian jam 08.00 A : BHSPdan SP 1 berhasil, P :lanjutkan SP 2.
Hari/tanggal
: Nov 2021
Hari/tanggal : Nov 2021
jam : 10.00
jam : 10.00
Tindakan keperawatan :
S : Selamat pagi, tadi jam
SP 2 klien:
08.00 saya latihan berkenalan,
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
selamat pagi perkenalkn nama saya
klien
D hobi main sepak bola, asal saya
2. Memberikan kesempatan pada klien
dari Bajawa, nama suster siapa,
memperaktikan cara berkenalan.
hobi suster apa, asal suster dari
3. Mengajarkan klien berkenalan dengan orang pertama (seorang perawat) Menganjurkan klien memasukan kedalam jadwal kegiatan harian.
O :Klien menyebutkan cara cara berkenalan dengan seorang
SP 3 klien : 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien 2. Memberikan kesempatan kepada klien memperaktikan cara berkenalan dengan orang pertama 3. Melatih klien berinteraksi secara bertahap (Berkenalan dengan orang kedua seorang klien) klien
16.00
berkenalan, klien memperaktekan
Rencana Tindak lanjut :
Menganjurkan
mana. Jadwalnya jam 08.00 dan
memasukan
kedalam jadwal kegiatan harian.
perawat, kontak mata kurang, afek tumpul, bicara lambat, klien dapat memasukan jadwal berkenalan jam 08.00 dan 14.00. A : SP 2 tercapai. P: lanjutkan SP 3
Hari / tanggal : Nov 2021
Hari/tanggal
SP 3 klien :
Jam 10.30
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
S : Selamat Pagi, sudah kemarin sore
: Nov 2021
jam 16.00 dan tadi pagi jam 08.00
klien 2. Memberikan kesempatan kepada klien
latihan berkenalan dengan perawat dan
memperaktikan cara berkenalan dengan
teman
sekamar,
selamat
pagi,
orang pertama
perkenalkan nama saya D, hobi saya secara
main sepak bola, asal saya dari bajawa,
bertahap (Berkenalan dengan orang
nama bapak siapa, hobi bapak apa, asal
kedua seorang klien)
bapak dari mana, besok latihan lagi
3. Melatih
klien
Menganjurkan
berinteraksi
klien
memasukan
kedalam jadwal kegiatan harian.
jam 11.00. O
:
Klien
mempraktekan
cara
berkenalan dengan seorang perawat dan kien lainnya, kontak mata kurang, afek tumpul, bicara lambat (suara pelan hampir
tidak
terdengar,
klien
memasukan jadwal latihan berkenalan dengan orang kedua kedalam jadwal hariannya yaitu pukul 10.00. A : SP 3 tercapai. P: Lanjutkan SP 3 P Isolasi Sosial pada pertemuan empat pada hari Kamis 20 Nov 2021 pukul 10.00, diruang perawatan klien. Klien : Memotivasi klien latihan berkenalan dengan perawat lain sesuai jadwal yang dibuat.
Hari/tanggal
: Kamis 20 Nov 2021
Hari/tanggal
Kamis 20 Nov
jam : 11.00
2021
Tindakan keperawatan : Mengevaluasi
Jam : 11.00.
SP 3 klien:
S : Selamat pagi, saya sudah latihan
Mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian
klien
berkenalan dengan teman sekamar saya,
5. Memberikan kesempatan kepada klien
saya
sudah
berkenalan,
melatih
selamat
pagi,
memperaktikan cara berkenalan dengan
perkenalkan nama saya F.P.B, biasa
orang pertama
dipanggil D, hobi saya main sepak
6. Melatih
klien
secara
bola, asal saya dari bajawa, nama
bertahap (Berkenalan dengan orang
teman siapa, senang dipanggil apa,
kedua seorang klien)
asalnya darimana, hobinya apa.
Menganjurkan
berinteraksi
klien
memasukan
kedalam jadwal kegiatan harian
O : Klien mempraktekan cara berkenalan dengan perawat dan teman sekamarnya, kontak mata kurang,
bicara
lambat,
klien
memasukan
jadwal
latihan
berkenalan
kedalam
jadwal
hariannya yaitu pada pukul 16.00. A : SP 3 P tercapai. P : Perawat : lanjutkan mengevaluasi SP 3