6 0 214 KB
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA COVID-19
Dosen Pembimbing : Mumpuni DN, SST., M.Si Disusun Oleh : Kelompok 6 Anggota: 1 Galuh Ariani
(191401022)
. 2 Iftitah Dian k
(191401029)
. 3 Ika Wahyu Octaviana
(191401030)
. 4 Muhammad Hendrawan
(191401038)
. 5 Ninda Dheariska
(191401040)
. 6 Sofi putri Maulina
(191401056)
. 7 Tina Nur Hayati
(191401060)
. 8 Titin Alvi
(191401061)
.
S1 KEPERAWATAN STIKES PEMKAB JOMBANG 1
2021
2
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Asuhan keperawatan keluarga yang baru menikah”. Tujuan kami menyusun makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah “Keperwatan Keluarga II” guna untuk mengetahui dan lebih memahami tentang materi ”Tentang Asuhan keperawatan keluarga Covid-19”. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih belum sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang masih berhubungan dengan makalah ini sangat kami harapkan untuk menyempurnaan makalah ini.
Jombang, 02 Desember 2021
Pe ny us un
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................................2 DAFTAR ISI..........................................................................................................................................................3 BAB I......................................................................................................................................................................4 PENDAHULUAN..................................................................................................................................................4 1.1 Latar belakang..............................................................................................................................................4 1.2 Rumusan masalah.........................................................................................................................................5 1.3 Tujuan...........................................................................................................................................................5 BAB II....................................................................................................................................................................6 PEMBAHASAN.....................................................................................................................................................6 2.1 Konsep dasar keluarga..................................................................................................................................6 2.2 Konsep Covid-19........................................................................................................................................11 A. Definisi....................................................................................................................................................11 B. Etiologi....................................................................................................................................................11 C. Manifestasi Klinis....................................................................................................................................11 D. Patofisiologi Covid-19.............................................................................................................................12 E. Pemeriksaan Penunjang pada Pasien Covid 19.......................................................................................12 F.
Pencegahan.........................................................................................................................................13
G.
Komplikasi..........................................................................................................................................14
2.3 Asuhan Keperawatan Keluarga Covid-19..................................................................................................14 BAB III.................................................................................................................................................................29 PENUTUP............................................................................................................................................................29 3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................................29 3.2 Saran...........................................................................................................................................................29 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................................30
4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Coronavirus
adalah
kumpulan
virus
yang
bisa
menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virusini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona virus yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab MiddleEast Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang sama, yaitu corona virus, COVID19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala (A. Fadli, 2019). Indonesia masih bergelut melawan virus Corona hingga saat ini, sama dengan negara lain di dunia. Jumlah kasus virus Corona terus bertambah dengan beberapa melaporkan kesembuhan, tapi tak sedikit yang meninggal. Usaha penanganan dan pencegahan terusdilakukan demi melawan COVID-19 dengan gejala mirip flu. Kasus virus Corona diketahui lewat penyakit misterius yang melumpuhkan Kota Wuhan, China. Tragedi pada akhir 2019 tersebut terus berlanjut hingga penyebaran virus Corona mewabah ke seluruh dunia. Metode penyebaran virus ini sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan (A. Fadli, 2019). Penyebab dari Virus Corona ini adalah tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19 batuk atau bersin, Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuhbenda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19, serta kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19 (F. Ari, 2019). Sedangkan tanda dan gejala dari Covid-19 ini adalah Demam (Suhu tubuh di atas 380C), batuk, sesak nafas. Tanda 5
gejala ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah penderita terpapar virus Corona.
1.2 Rumusan masalah 1. Bagaimana konsep dasar keluarga ? 2. Bagaimana mengenai konsep Covid-19? 3. Bagaimana asuhan keperawatan keluarga Covid-19?
1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui tentang konsep dasar keluarga 2. Untuk mengetahui konsep Covid-19 3. Untuk mengetahui asuhan keperawatan keluarga Covid-19
6
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep dasar keluarga Keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (UU. No 10, 1992). keluarga adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (Friedman 1998). Whall (1986) dalam analisis konsep tentang keluarga sebagai unit yang perlu dirawat, ia mendefinisikan keluarga sebagai kelompok yang mengidentifikasikan diri dengan anggotanya yang terdiri dari dua individu atau lebih yang asosiasinya dicirikan oleh istilah-istilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum, tapi yang berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai sebuah keluarga . Hariyanto,2005. keluarga menunjuk kepada dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian dari keluarga . Dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang / lebih, memiliki ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi, punya peran masing-masing dan mempertahankan suatu budaya. Ciri-ciri keluarga, antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada hubungan darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing–masing, ada pengambil keputusan, kerjasama diantara anggota keluarg, interaksi, dan tinggal dalam suatu rumah Ciri-ciri struktur keluarga : -
Terorganisasi, bergantung satu sama lain
-
Ada keterbatasan,
-
Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing.
A. Tujuan Dasar Keluarga Karena keluarga merupakan unit dasar dari masyarakat. Unit dasar ini memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembangan individu-individu yang dapat menentukan keberhasilan kehidupan individu tersebut. Keluarga berfungsi 7
sebagai buffer atau sebagai perantara antara masyarakat dan individu, yakni mewujudkan semua harapan dan kewajiban masyarakat dengan memenuhi kebutuhan setiap anggota keluarga serta menyiapkan peran anggotanya menerima peran di masyarakat(supriadi, 1999) Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar baik yang menyangkut kebutuhan fisik, psikologis maupun social. Sebuah keluarga diharapkan dapat bertanggung jawab untuk memenuhi
kewajiban-kewajibannya
sebagai
anggota
masyarakat(supriadi,1999). B. Struktur Keluarga 1. Patrilineal, keluarga sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu berasal dari jalur ayah. 2. Matrilineal, keluarga sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi , dimana hubungan itu berasal dari jalur ibu. 3. Matrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah istri. 4. Patrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah suami. 5. Keluarga kawinan, hubungan. Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan sanak saudara baik dari pihak suami dan istri. C. Tipe Keluarga Menurut Sudiharto (2012),beberapa bentuk keluarga yaitu : 1. Keluarga inti (nuclear family) Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari suami, istridan anak-anak, baik karena kelahiran (natural) maupun adopsi. 2. Keluarga asal (family of origin) Keluarga asal (family of origin) merupakan suatu unit keluarga tempat asal seseorang dilahirkan. 3. Keluarga besar (extended family)
8
Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah keluarga yang lain (karena hubungan darah) misalnya kakek, nenek,bibi, paman, sepupu termasuk keluarga modern, seperti orang tua tunggal, keluarga tanpa anak,
sert
keluarga
pasangan
sejenis(guy
/lesbian
families). 4. Keluarga berantai (social family) Keluarga berantai (social family) adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan suatu keluarga inti. 5. Keluarga duda atau janda Keluarga duda atau janda adalah keluarga yang terbentuk karena perceraian dan kematian pasangan yang dicintai. 6. Keluarga komposit (composite family) Keluarga komposit (compositefamily) adalah keluarga dari perkawinan poligami atau perkawinan poliandri dan hidup bersama. 7. Keluarga kobilitasi (cohabitation) Keluarga kobilitasi (cohabitation) adalah dua orang menjadi satu keluarga tanpa pernikahan, bisa memiliki anak atau tidak. Bentuk keluarga ini tidak lazim dan bertentangan dengan budaya orang timur. Namun, lambat laun keluarga kohabilitasi ini mulai dapatditerima. 8. Keluarga inses (incest family) Keluarga inses (incest family) adalah bentuk keluarga yang tidak lazim, misalnya anak perempuan menikah dengan ayah kandungnya,ibu menikah dengan anak kandung laki-laki paman menikah dengan keponakannya, kakak menikah dengan adik dari satu ayah menikah dengan anak perempuan tirinya. 9. Keluarga tradisional dan nontradisional Keluarga tradisional diikat oleh perkawinan, sedangkan keluarga non tradisional tidak diikat oleh perkawinan. D. Fungsi Keluarga 1. Fungsi
afektif
dan
koping
keluarga
memberikan
kenyamanan emosional anggota, membantu anggota 9
dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress. 2. Fungsi sosialisasi keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah. 3. Fungsi
reproduksi
keluarga
menumbuh-kembangkan
melahirkan
anak
dan
anak,
meneruskan
keturunan. 4. Fungsi ekonomi keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarga nya dan kepentingan di masyarakat. 5. Fungsi
fisik,
kenyamanan
keluarga lingkungan
memberikan yang
keamanan,
dibutuhkan
untuk
pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit.
E. Tingkat Perkembanagan Keluarga Seperti individu yang mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan yang berturut-turut keluarga sebagai sebuah unit juga mengalami tahap-tahap perkembangan yang berturut-turut. Adapun delapan tahap siklus kehidupan keluarga menurut Friedman (2014) antara lain: a. Tahap I : keluarga pemula tugasnya adalah : 1) Membangun perkawinan yang saling memuaskan 2) Menghubungkan jalinan persaudaraan yang harmonis 3) Keluarga berencana b. Tahap II :keluarga yang sedang mengasuh anak tugasnya adalah: 1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap 2) Rekonsilasi tugas untuk perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga 3) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan 4) Memperluas
persahabatan
dengan
keluarga
besar
dengan
menambahkan peran orang tua, kakek dan nenek. c. Tahap III :keluarga dengan anak usia prasekolah 10
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti: rumah, privasi dan keamanan 2) Mensosialisasikan anak 3) Mengintegrasikan anak yang sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-anak yang lain 4) Mempertahankan
hubungan
yang
sehat
dalam
(hubungan
perkawinan, serta hubungan antara orang tua dan anak) dan diluar keluarga (keluarga besar dan komunitas). d. Tahap IV :keluarga dengan anak usia sekolah tugasnya adalah : 1) Mensosialisasikan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat. 2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan 3) Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga e. Tahap V : keluarga dengan anak usia remaja tugasnya adalah : 1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri 2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan 3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak
f. Tahap VI : keluarga yang melepaskan anak usia deasa muda tugasnya adalah : 1) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak. 2) Melanjutkan untuk memprbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan 3) Membantu orang tua lanjut usia saat sakit maupun sehat serta suami dan istri g. Tahap VII :orang tua usia pertengahan tugasnya adalah : 1) Menyelidiki lingkungan yang meningkatkan kesehatan 2) Mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orang tua, lansia dan anak. h. Tahap VIII : keluarga dalam masa pensiunan dan lansia tugasnya adalah : 1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan 11
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menrun 3) Mempertahankan hubungan perkawinan 4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan 5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi 6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka F. Tugas Keluarga Di Bidang Kesehatan Keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, meliputi (Suprajitno, 2004): 1. Mengenal masalah kesehatan keluarga. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian orang tua atau keluarga. 2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa di antara
keluarga
yang
mempunyai
kemampuan
memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan
tepat
agar
masalah
kesehatan
dapat
dikurangi atau bahkan teratasi. 3. Merawat
keluarga
yang
kesehatan.Memodifikasi
mengalami
lingkungan
gangguan
kelarga
untuk
menjamin kesehatan keluarga. 4. Memanfaatkan
fasilitas
pelayanan
kesehatan
di
sekitarnya bagi keluarga. 2.2 Konsep Covid-19 A. Definisi Virus
Corona
atau
severe
acute
respiratory
syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Coronavirus merupakan kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini 12
juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paruparu (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. B. Etiologi Corona juga menular dari manusia ke manusia. Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu: 1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19. 2. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19. 3. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan. C. Manifestasi Klinis Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Ciri-ciri virus Corona atau COVID-19 dan gejalanya kebanyakan muncul 2-10 hari setelah kontak dengan virus. Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona. Tapi pada beberapa kasus, ciri-ciri awal Coronavirus dan gejalanya baru muncul sekitar 24 hari. Virus corona dan influenza memiliki gejala yang mirip , membuat dokter sulit mendiagnosanya tanpa tes Covid-19.Untuk membedakan ciri-ciri awal Corona dan flu biasa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: a. Dalam 14 hari sempat bepergian ke negara yang dianggap sumber virus Corona 13
b. Sempat kontak dengan pasien yang mengalami infeksi Corona Berikut gejala-gejala Covid 19 : a. Gejala ringan kasus infeksi virus Corona atau COVID-19: 1. Batuk 2. Letih 3. Sesak napas dan ngilu di seluruh tubuh 4. Secara umum merasa tidak enak badan b. Gejala berat kasus infeksi virus Corona atau COVID-19: 1. Kesulitan bernapas 2. Infeksi pneumonia 3. Sakit di bagian perut 4. Nafsu makan turun D. Patofisiologi Covid-19 1. Coronavirus berasal dari banyak spesies hewan liar paling banyak pada spesies kelelawar, sama dengan MERS dan SARS 2. Penyebaran COVID-19 terjadi dari orang ke orang (person-toperson). Paling banyak ditularkan saat orang yang terinfeksi COVID-19 batuk, bersin, yang menginfeksi orang sehat. 3. Kasus Coronavirus jenis baru ini berawal dari Provinsi Wuhan, Cina. Dimana warga Wuhan sering mengonsumsi hewan liar yang tersedia bebas di pasar-pasar di Wuhan. E. Pemeriksaan Penunjang pada Pasien Covid 19 1. Skrining Pada tahap skrining dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium hematologi, rapid tes serta pemeriksan Molekuler. Parameter hematologi yang mendukung COVID-19 adalah penurunan jumlah lekosit / lekopenia, yaitu jumlah lekosit / sel darah putih < 4000 / ul); hitung netrofil absolute > 2500 / ul, hitung limfosit absolute / ALC : < 1500 / ul, netrofil limfosit rasio (NLR) : > 3,13 dan CRP : > 10 mg / L. Pemeriksan rapid tes dapat menggunakan rapid tes antigen atau antibody. Sedangkan pemeriksaan Molekuler terdiri dari Tes Cepat Molekuler (TCM) atau Real Time PCR. 2. Hematology Analyzer Pemeriksan hematologi dengan menggunakan alat hematology analyzer yang dilakukan di RSST, selain lebih cepat juga ada beberapa paremeter tambahan untuk membantu mendukung 14
diagnosis
COVID–19,
seperti
HFLC
(High Fluorescent
Lymphocyte Count), hitung Limfosit Absolute / ALC, Netrofil Limfosit Rasio (NLR). 3. Rapid Tes Antibody Rapid tes antibody tidak membutuhkan peralatan yang khusus. Selain itu hasil juga dapat dibaca dalam waktu 15-20 menit. Reagen rapid tes antibody ini ada yang berupa antibodi total dan ada juga yang berupa IgG dan IgM secara terpisah. Kedua tipe jenis reagen ini juga digunakan di laboratorium RSST. Tes immunoassay / seroimunologik untuk mendeteksi Antigen (Ag) atau Antibody (Ab) dinamakan rapid test adalah karena caranya mudah dan cepat namun akurasi masih rendah. 4. TCM (Tes Cepat Molekuler) Tes cepat berbasis molekuler ini mampu mendeteksi COVID–19 secara qualitative. Dengan target gen : multiple region of viral genom. Bahan sampel yang digunakan pada pemeriksaan ini adalah swab nasofaring. Alat TCM yang digunakan di RSST adalah GeneXpert dengan 4 modul. 5. RT PCR (Real Time Polymerase Chain Reaction) Teknik PCR merupakan gold standar pada pemeriksaan COVID-19 ini, dengan cara medeteksi adanya gen virus COVID-19. Teknik yang
digunakan
pada
pemeriksaan
ini
adalah
dengan
memperbanyak atau mereplikasi RNA virus secara enzimatik. Pemeriksaan PCR ini merupakan pemeriksaan spesifik untuk COVID-19. Kalau hasilnya positif, maka dapat dipastikan ada virus SARS CoV-2. Namun perlu juga temuan dan analisa klinis yang lainnya untuk mengkonfirmasi infeksi COVID-19. Sebaliknya kalau PCR negatif, tidak boleh disimpulkan, harus ada pemeriksaan dengan sampel kedua. Diambil dihari berikutmya. Bila sudah 2 kali negatif, baru dapat disimpulkan bahwa PCR negatif. F. Pencegahan a) Terapkan Physical Distancing minimal jaga jarak 1 meter dari orang lain. b) Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum. c) Rajin mencuci tangan. d) Tingkatkan daya tahan tubuh. 15
e) Jaga kebersihan dan penerapan hidup bersih dan sehat.
G. Komplikasi Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi berikut ini: 1. Pneumonia (infeksi paru-paru) 2. Infeksi sekunder pada organ lain 3. Gagal ginjal 4. Acute cardiac injury 5. Acute respiratory distress syndrome 6. Kematian 2.3 Asuhan Keperawatan Keluarga Covid-19 FORMAT PENGKAJIAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA NamaPuskesmas
Puskesmas Jabon
No. Register
2845
Nama Perawat
Ny. B
Tanggal Pengkajian
14 Juni 2021
A. DATA KELUARGA Nama Kepala Keluarga
Tn. Y
Bahasa sehari-hari
Bahasa Jawa, Indonesia
Alamat Rumah & Telp
Jombang (085634928635)
Yankesterdekat, Jarak
Puskesmas
Alat transportasi
Motor
Status KelasSosial
Menengah
Pekerjaan Agama & Suku
Islam, Jawa
DATA ANGGOTA KELUARGA
No
Nama
Umur
JK
Suku
Pendidika n Terakhir
1.
Tn. Y Kepala keluarga 41th
L
Jawa
SMA
Hubdgn KK
2.
Ny. J
Istri
46th
P
Jawa
SMA
3.
An. A
Anak
23th
L
Jawa
SMA
4.
An. P
Anak
18th
P
Jawa
SMA
Pekerjaan Saat Ini
Status Gizi (TB, BB, BMI)
Wiraswasta 170cm, 68kg,
TTV (TD, N, P, S)
a.
TD:120/80 mmHg
b. c. d.
N: 76x/menit
Status Imunisasi Dasar
Lengkap
P: 16x/menit
S: 36,5°C TD:150/90 mmHg b. N: 80x/menit c. P: 19x/menit d. S: 36,6°C Wiraswasta 168cm, a. TD:120/80 mmHg 60kg, b. N: 70x/menit c. P: 21x/menit d. S: 37°C Pelajar 153cm, a. TD:120/80 mmHg 50kg, b. N: 82x/menit c. P: 22x/menit
Ibu Rumah 150cm, a. Tangga 56kg,
16
Lengkap
Lengkap
Lengkap
d.
5
An. M
Anak
13th
P
Jawa
SD
130cm, e. 36kg,
Pelajar
f. g. h.
LANJUTAN No Nama
S: 36°C TD:120/80 mmHg N: 82x/menit P: 22x/menit S: 36°C
Alat Bantu/ Protesa
Status Kesehatan Saat ini
Riwayat Penyakit/ Alergi
1.
Tn. Y
Tidak ada
Sehat
Tidak ada
2. 3.
Ny. J An. A
Tidak ada Tidak ada
Sakit Sehat
Tidak ada Tidak ada
4. 5.
An. P An. M
Tidak ada Tidak ada
Sehat Sehat
Tidak ada Tidak ada
AnalisisMasalahKesehatanINDIVIDU : ________________________________________ B.
C.
Lengkap
TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia dewasa (pelepasan) Tahap Perkembangan Klg Saat Ini _______________________________________ Tugas Perkembangan Keluarga
:
Bila Tdk dijalankan, sebutkan
:
STRUKTUR KELUARGA Pola Komunikasi = Pola komunikasi anggota keluarga berjalan dengan baik. Kominikasi dilakukan secara terbuka. Setiap anggota keluarga dapat mengeluarkan pendapat dan dapat menerima pendapat orang lain. Peran Dalam Keluarga = - Tn. Y sebagaI kepala keluarga, bertanggung jawab mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari bekerja wiraswasta. - Ny. J sebagai istri yang berkewajiban melakukan kegiatan rumah seperti memasak, menyapu, membatu anak belajar.
√
Dapat dijalankan
.. .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ...
: √
: Nilai/Norma KLg Nilai/ norma keluarga tidak terdapat konflik. Masing-masing keluarga mematuhi aturan dan nilai-nilai yang berlaku dalam agama.
Tdk Dpt Dijalankan
√
: √
Baik
Disfungsional
Tdk Ada Masalah
Ada Masalah
Tdk ada konflik nilai
Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : pengambilan keputusan tergantung pada kepala keluarga Genogram
17
Genogram :
Bpk.Y
Ibu.J
Ank.A
Ank.P
Ank.M
Keterangan : : Laki-laki
: garis pernikahan
: Perempuan
: garis keturunan
: Meninggal
: tinggal serumah
: klien
18
D.
E.
FUNGSI KELUARGA Fungsi Afektif = Anggota keluarga saling menghargai dan menyayangi. Fungsi Sosial = Hubungan antar anggota keluarga dalam rumah berjalan dengan baik. Hubungan anggota keluarga dengan tetangga juga baik. Fungsi Ekonomi = Keluarga Bapak Y tergolong keluarga dengan status ekonomi menengah. Menurut Ibu J dari penghasilan yang didapat oleh Bapak Y tersebut paspasan, oleh karena itu dalam memenuhi kebutuhan, Ibu J harus bisa berhemat.
: √
Berfungsi
Tdk Berfungsi
: √
Berfungsi
Tdk Berfungsi
: √
Baik
Kurang Baik
POLA KOPING KELUARGA Mekanisme koping = Keluarga mengatasi stressor (masalah) dengan baik. Strategi koping yang digunakan adalah memecahkan masalah bersama dengan musyawarah.
Stressor yg dihadapi keluarga
: √ Efektif :Ibu J dan keluarga mengaku cemas dengan kesehatan anggota keluarganya namun keluarga tidak putus asa dan tidak terlihat menampilkan perilaku yang maladaptive.
Tidak Efektif
DATA PENUNJANG KELUARGA Rumah dan Sanitasi Lingkungan Kondisi Rumah Type rumah Lantai
: permanen/semi permanen* : tanah/plester/keramik,lainnya….
Kepemilikan rumah : sendiri / sewa* Ventilasi : Baik (10-15% dari luas lantai): ya/tidak* Jendela setiap hari dibuka: ya/tidak* = Agar udara didalam rumah menjadi lebih segar. PencahayaanRumah : = Baik, rumah dilengkapi ventilasi dan juga genteng kaca sehingga cahaya dapat menembus rumah. Saluran Buang Limbah : Tertutup/terbuka* Membuang sampah di kebun belakang pekarangan rumah, kemudian sampah dibakar Air Bersih : Sumber air bersih: sumur/PAM/sungai/lain-lain*, Sebutkan = Sumur
PHBS Di Rumah Tangga Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan : Ya/ Tidak* = persalinan di bantu oleh bidan praktik yang ada di daerahnya Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif : Ya/ Tidak* = Ya, di berikan asi eksklusif jika ada balita, Menimbang balita tiap bln : Ya/ Tidak* = membawa balita rutin ke posyandu Menggunakan air bersih untuk makan & minum: Ya/ Tidak* = Air yang digunakan berasala dari sumur bersih, jernih, dan tidak berbau Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri: Ya/ Tidak* = Air yang digunakan bersih, jernih, dan tidak berbau. Mencuci tangan dengan air bersih & sabun : Ya/ Tidak* = Sebelum dan sesudah melakukan aktivitas selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya : Ya/ Tidak* = Selalu membuang sampah pada tempat yang tersedia dirumah.
19
Kualitas air: Bersih, jernih, dan tidak berbau.
Menjaga lingkungan rumah tampak bersih ya/tidak = selalu membersihkan rumah dan membuang sampah pada tempat sampah .........................................................................................
Jamban Memenuhi Syarat : Kepemilikan jamban : ya/tidak* Jenis jamban : leher angsa/cemplung* Jarak septic tank dengan sumber air : 12 meter
Tempat Sampah: Kepemilikan tempat sampah ;Ya/Tidak* Jenis : Tertutup/Terbuka *
Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah 2
Anggota Keluarga (8m /orang) Ya/Tidak *
Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari : Ya/ Tidak* = mengkonsumsi ikan, hati, tempe tahu, dll Menggunakan jamban sehat : Ya/ Tidak* Memberantas jentik di rumah sekali seminggu : Ya/ Tidak* (menguras, mengubur, menutup) = Keluarga rajin membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, dan juga mmenutup tempat penampungan air seperti drum, toren air. Selain itu juga mengubur barang bekas yang memiliki potensi tempat perkembangbiakan nyamuk. Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/ Tidak* =Memanfaatkan buah dan sayur yang ada di pekarangan rumahnya. Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya/ Tidak* = melakukan aktivitas sehari hari degan normal Tidak merokok di dalam rumah : Ya/ Tidak* = ayahnya sering merokok di dalam rumah Penggunaan alkohol dan zat adiktif : ya/tidak = tidak mengkonsumsi alcohol
KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA 1.
Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit : Ada, saat salah satu anggota keluarga sakit langsung dibawa ke puskesmas terdekat
2.
Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : Mengetahui, Ketika salah satu sedang sakit selalu segera membawa ke pelayanan kesehatan
3.
Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : Tidak mengetahui karena kurangnya perhatian kepada anggota keluarganya
4.
Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : Mengetahui namun tidak mampu mengatasi masalah yang timbul
5.
Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak diobati/dirawat Tidak mengetahui karena sibuk dengan urusan masing masing
6.
Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang 20
dialami anggota keluarganya: Terkadang bertanya pada petugas kesehatan yang ada di puskesmas 7.
Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota : Keluarga yakin akan kesembuhan anggota keluarga
8.
Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif : (bagaimana bentuk tindakan upaya peningkatan kesehatan), Ya, pergi ke puskesmas atau rumah sakit terdekat
9.
Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialami anggota keluarganya Tidak mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialami anggota keluarganya
10.
Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya: Belum mengetahui karena kurangnya informasi yang di dapatkan
11.
Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya Ya dengan memperbaiki pola komunikasi dan perawatan kepada anggota keluarganya .
12.
Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan : Ya, keluarga memodifikasi lingkungan rumah dengan menjaga kebersihan,ventilasi dan pencahayaan cukup
13.
Apakah keluarga mampumenggali dan memanfaatkansumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya: Ya, jika salah satu keluarga yang sakit langsung di bawa ke puskesmas atau RS terdekat . KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria : 1. Menerima petugas puskesmas 2. Menerima yankes sesuai rencana
Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2 Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar Kemandirian III : jika memenuhi kriteria 1 s.d 6 4. 5. 6. 7.
Memanfaatkan faskes sesuai anjuran Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7
Kategori : Kemandirian I
Kemandirian III
Kemandi √ rian II Keman dirian IV
21
AnggotaKeluarga Nyeri spesifik:
1
2
3
4
5
Lokasi
-
-
-
-
-
Tipe
-
-
-
-
-
Gangg.Keseimb Sistem pencernaan:
1
2
3
-
-
4
Intake cairan kurang
-
-
-
Mual/muntah
-
-
-
5 -
-
-
-
-
Durasi
-
-
-
-
-
Intensitas
-
-
-
-
-
Status mental:
1
2
3
4
5
Nyeri perut
-
-
-
-
-
Muntah darah
-
-
-
-
-
Flatus
-
-
-
-
-
Distensi abdomen
-
-
-
-
-
Bingung
-
-
-
-
-
Colostomy
-
-
-
-
-
Cemas
√
√
√
√
√
Diare
-
-
-
-
-
Disorientasi
-
-
-
-
-
Konstipasi
-
-
-
-
-
Bising usus
-
-
-
-
-
Depresi
-
-
-
-
-
Terpasang Sonde
-
-
-
-
-
Menarik diri
-
√
-
-
-
Sistem persyarafan:
Sistem integumen:
1
2
3
4
5
1
-
-
-
Pusing
-
√
-
-
-
Tremor
-
√
-
-
-
Reflek pupil anisokor
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Akral Dingin
-
-
-
-
-
Diaporesis
-
-
-
-
-
Paralisis : Lengan
Jaundice
-
-
-
-
-
kiri/ Lengan kanan/
Luka
-
-
-
-
-
Mukosa mulut kering
-
-
-
-
-
Kapiler refil time lebih 2 detik Sistem Pernafasan
-
-
-
-
-
Perifer Riwayat Pengobatan Alergi Obat
Kaki kiri/ Kaki kanan
4
5
Stridor
-
-
-
-
-
Wheezing
-
-
-
-
-
Ronchi
-
-
-
-
-
Akumulasi sputum
-
-
-
-
-
Sistem perkemihan:
1
2
3
4
Anestesi daerah
-
4 -
-
-
-
5 -
-
-
-
-
-
5
-
-
-
Hematuria
-
-
-
-
-
Frekuensi
-
-
-
-
-
Asam Urat
Retensi
-
-
-
-
-
Cholesterol
Inkontinensia
-
-
-
-
-
3
3
PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
2
2 -
Dikonsumsi
-
1
1
Jenis obat yang
Disuria
Sistem Musculoskeletal
5
√
√
3
4
-
-
2
3
Nyeri kepala
Cianosis
1
2
4
Pemeriksaan Laboratorium GDP/2JPP/acak
1
2
3
4
5
Hb
5
Tonus otot kurang
-
√
-
-
-
Paralisis
-
-
-
-
-
Hemiparesis
-
-
-
-
-
ROM kurang
-
√
-
-
-
PENGKAJIAN FISIK INDIVIDU SEBAGAI BERIKUT :
22
23
ANALISA DATA N O. 1 DS :
DATA
PROBLEM
Pemeliharaan Kesehatan Tidak efektif Pada - Ibu J mengatakan tidak tahu Keluaraga Ibu J cara perawatan untuk pencegahan penyakit seperti yang mewabah saat ini yaitu Covid-19. - Ibu J mengatakan tidak biasa dengan penggunaan masker dan mencuci tangan - Ibu J mengatakan anakanaknya masih melakukan kegiatan di tempat umum seperti duduk dan makan di cafe. DO : -
2
ETOLOGI Ketidakmampuan mengatasi masalah pada keluarga Ibu J
Ibu J tampak bingung Ibu J tampak tidak bisa menjelaskan pencegahan Covid-19 Tampak Ibu J tidak menggunakan masker saat pengkajian Anak-anak ibu J tampak tidak dirumah saat pengkajian
DS : Manajemankesehatan Ibu J mengatakan tidak tidak efektif pada ibu J mengetahui tekanan darahnya tinggi Ibu J mengatakan jarang melakukan pemeriksaan tekanan darah Ibu J mengatakan masih mengkonsumsi garam berlebih dan makanan bersantan Ibu J mengatakan tidak berolahraga
Kurang terpapar informasi pada ibu J
DO : Pada saat dilakukan pemeriksaan TD di dapatkan hasil TD Ibu J diatas normal TD : 150/90 mmHg RR : 18x/menit Nadi : 88x/i
24
Ibu J tampak diam saat mengetahui tekanan darahnya tinggi
25
SKORING MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA: Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif Pada Keluarga Ibu J Kriteria SKOR Bobot Pembenaran SIFAT MASALAH Wellness Aktual : 3
3
1
perawatan untuk pencegahan penyakit seperti yang mewabah saat ini yaitu Covid-19.
Resiko : 2 Potensial :1 KEMUNGKINAN MASALAH DAPAT DIUBAH Mudah : 2
1
Masalah Ibu J mudah diubah karena Ibu J sangat kooperatif dan mau berubah
2
Sebagian : 1 Tidak dapat : 0 POTENSIAL MASALAH YANG DAPAT DICEGAH Tinggi : 3
Cukup : 2
1
2
Kemungkinan masalah dapat dicegah tinggi karena Ibu J menerapkan perawatan pada pencegahan Covid-19
2
Masalah Ibu J harus segera ditangani karena Ibu J sedang mengalami keluhan, dan Ibu J ingin segera dibantu untuk mengatasi masalahnya
Rendah : 1 MENONJOLNYA MASALAH
Segera : 2
1
Tak perlu : 1 Tak dirasakan : 0 Dilakukan di setiap diagnose keperawatan (Skore/angka tertinggi)xbobot 1 + 1 + 0,6 + 1 = 3,6
26
SKORING MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA: Manajeman kesehatan tidak efekti pada ibu J Kriteria SKOR Bobot Pembenaran SIFAT MASALAH Wellness Aktual : 3
2
1
Ibu J tidak mengetahui tekanan darahnya tinggi
Resiko : 2 Potensial :1 KEMUNGKINAN MASALAH DAPAT DIUBAH
Mudah : 2
2
Ibu J mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit segera dibawa kepelayanan kesehatan terdekat seperti bidan desa
2
Sebagian : 1 Tidak dapat : 0 POTENSIAL MASALAH YANG DAPAT DICEGAH Tinggi : 3 Cukup : 2
3
1
Ibu J mengatakan mengetahui apa saja yang harus dihindari untuk mencegah penyakit
2
Masalah Ibu J harus segera ditangani karena Ibu J sedang mengalami keluhan, dan Ibu J ingin segera dibantu untuk mengatasi masalahnya
Rendah : 1 MENONJOLNYA MASALAH
Segera : 2
1
Tak perlu : 1 Tak dirasakan : 0 Dilakukan di setiap diagnose keperawatan (Skore/angka tertinggi)xbobot 0,6 + 2 + 1 + 1 = 4,6
27
INTERVENSI KEPERAWATAN N Diagnosa o Keperawatan 1 Pemeliharaan kesehatan . tidak efektif pada keluarga ibu J ditandai dengan DS : -
Ibu J mengatakan tidak tahu cara perawatan untuk pencegahan penyakit seperti yang mewabah saat ini yaitu Covid-19. - Ibu J mengatakan tidak biasa dengan penggunaan masker dan mencuci tangan - Ibu J mengatakan anak-anaknya masih melakukan kegiatan di tempat umum seperti duduk dan makan di cafe. DO : -
Ibu J tampak bingung Ibu J tampak tidak bisa menjelaskan
Luaran Keperawatan (SLKI) Outcome Indikator 1) Menunjukkan perilaku Setelah dilakukan tindakan keperawatan adaptif meningkat 2) Menunjukkan pemahaman perilaku sehat meningkat 3) Kemampuan menjalankan perilaku sehat meningkat 4) menunjukkan minat meningkatakan perilaku sehat meningkat
dalam waktu 3 x 24 jam masalah pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga ibu J teratasi sebagian
Intervensi Keperawatan (SIKI) Intervensi Aktivitas Edukasi Observasi 1. Identifikasi kesiapan dan Kesehatan kemampuan menerima informasi 2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi hidup bersih dan sehat Terapeutik 3. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan 4. Jadwalkan pendidikam kesehatan sesuai kesepakatan 5. Berikan kesempatan untuk bertanya Edukasi 6. Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan 7. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat 8. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku
28
-
-
pencegahan Covid19 Tampak Ibu J tidak menggunakan masker saat pengkajian Anak-anak ibu J tampak tidak dirumah saat pengkajiankebutuh an fisik/ emosional/ spiritual anggota keluarga
2 DS : . Ibu J mengatakan tidak mengetahui tekanan darahnya tinggi Ibu J mengatakan jarang melakukan pemeriksaan tekanan darah Ibu J mengatakan masih mengkonsumsi garam berlebih dan makanan bersantan Ibu J mengatakan tidak berolahraga
hidup bersih dan sehat
1) Menunjukkan perilaku adaptif meningkat 2) Menunjukkan pemahaman perilaku sehat meningkat 3) Kemampuan menjalankan perilaku sehat meningkat 4) menunjukkan minat meningkatakan perilaku sehat meningkat
Setelah dilakukan
Edukasi
tindakan keperawatan
Kesehatan
dalam waktu 3 x 24 jam masalah manajeman kesehatan tidak efektif pada ibu J teratasi sebagian
Observasi 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi 2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi hidup bersih dan sehat Terapeutik 3. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan 4. Jadwalkan pendidikam kesehatan sesuai kesepakatan
29
DO : Pada saat dilakukan pemeriksaan TD di dapatkan hasil TD Ibu J diatas normal TD : 150/90 mmHg RR : 18x/menit Nadi : 88x/i Ibu J tampak diam saat mengetahui tekanan darahnya tinggi
5. Berikan kesempatan untuk bertanya Edukasi 6. Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan 7. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat 8. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
30
IMPLEMENTASI / TINDAKAN KEPERAWATAN N o
DX KEP
1 Pemeliharaan kesehatan . tidak efektif pada keluarga ibu J ditandai dengan DS : Ibu J mengatakan tidak tahu cara perawatan untuk pencegahan penyakit seperti yang mewabah saat ini yaitu Covid-19. - Ibu J mengatakan tidak biasa dengan penggunaan masker dan mencuci tangan - Ibu J mengatakan anak-anaknya masih melakukan kegiatan di tempat umum seperti duduk dan makan di cafe. DO :
WAKTU
08.00 08.15
-
-
-
-
Ibu J tampak bingung Ibu J tampak tidak bisa menjelaskan pencegahan Covid19 Tampak Ibu J tidak menggunakan masker saat pengkajian Anak-anak ibu J tampak tidak dirumah saat pengkajiankebutuha n fisik/ emosional/ spiritual anggota keluarga
08.30 08.35 08.50 08.55
09.00 09.15
IMPLEMENTASI
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi 2. Identifikasi faktorfaktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi hidup bersih dan sehat 3. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan 4. Jadwalkan pendidikam kesehatan sesuai kesepakatan 5. Berikan kesempatan untuk bertanya 6. Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan 7. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat 8. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
EVALUA TTD SI/RESPO N KLIEN Responsif Reni Responsif
Firda
Responsif
Ika
Responsif
Reni
Responsif
Firda
Responsif
Ika
Responsif
Reni
Responsif
Firda
31
2 DS : . Ibu J mengatakan tidak mengetahui tekanan darahnya tinggi Ibu J mengatakan jarang melakukan pemeriksaan tekanan darah Ibu J mengatakan masih mengkonsumsi garam berlebih dan makanan bersantan Ibu J mengatakan tidak berolahraga
08.00 08.15
08.30 08.35 08.50
08.55 DO : Pada saat dilakukan pemeriksaan TD di dapatkan hasil TD 09.00 Ibu J diatas normal TD : 150/90 mmHg 09.15 RR : 18x/menit Nadi : 88x/i Ibu J tampak diam saat mengetahui tekanan darahnya tinggi
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi 2. Identifikasi faktorfaktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi hidup bersih dan sehat 3. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan 4. Jadwalkan pendidikam kesehatan sesuai kesepakatan 5. Berikan kesempatan untuk bertanya 6. Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan 7. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat 8. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
Responsif
Reni
Responsif
Firda
Responsif
Ika
Responsif
Reni
Responsif
Firda
Responsif
Ika
Responsif
Reni
Responsif
Firda
32
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Coronavirus merupakan kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), MiddleEast Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
3.2 Saran Materi asuhan keperawatan keluarga Covid-19 sebaiknya dipelajari oleh seluruh mahasiswa sebagai bekal praktik lapangan di keperawatan keluarga, sehingga sebagai perawat kita dapat memaksimalkan peran promotif dan preventif terhadap kejadian permasalahan pada keluarga.
33
DAFTAR PUSTAKA
Ditelusuri pada tanggal 02 Desember 2021 https://repository.unsri.ac.id/31911
34