Makalah Kel 6. Askep Ibu Hamil Covid [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN IBU HAMIL YANG TERKENA COVID-19



DOSEN PENGAMPU: Ns. Titi Astuti., M.kep., Sp. Mat.



Disusun Oleh: Kelompok 6



 Dhea Februliza Mylanda (2014401051)  Rivan Mirando (2014401086)  Olsa Maharani (2014401101)



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG PRODI D-III KEPERAWATAN TANJUNG KARANG TAHUN 2021/2022



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan HidayahNya kami bisa menyelesaikan makalah yang diberi judul "ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN IBU HAMIL YANG TERKENA COVID-19’’ tepat pada waktunya. Makalah ini kami buat berdasarkan tugas yang diberikan. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak sckali kekurangnnya, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran serta masukan dari pembaca sekalian yang bersifat membangun. Kami juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.



Bandar lampung, 29 juli 2021



Penyusun



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2 DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................4 1.1 Latar belakang...................................................................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................5 1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................................5 BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................6 2.1 Pengertian corona virus Disease........................................................................................................6 2.2 Penularan corona virus Disease.........................................................................................................6 2.3 Dampak covid bagi ibu hamil.............................................................................................................7 2.4 Pencegahan yang dapat dilakukan kepada ibu hamil agar tidak terkena covid.................................8 2.5 Pengobatan corona virus...................................................................................................................9 BAB III TINJAUAN KASUS............................................................................................................................10 3.1 Kasus................................................................................................................................................10 3.2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL (NY S) DENGAN COVID-19...........................................10 BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................................19 4.1 Kesimpulan......................................................................................................................................19 4.2 Saran...............................................................................................................................................19 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................20



BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Coronavirus disease (Covid-19) yang ditemukan pertama kali di Wuhan dengan sebutan novel coronavirus 2019 (2019-nCoV) yang disebabkan olch virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) (WHO, 2020). Di Indonesia angka morbiditas dan mortalitas terus terjadi. Hingga bulan juli tahun 2021 angka kematian dikarenakan Covid-19 di Indonesia mencapai jumlah 88.659 orang dinyatakan meninggal dan 3,29 jt orang terkonfirmasi positif, dan 2,64 jt orang dinyatakan smbuh (Kementerian Kesehatan RI., 2021), ibu hamil merupakan salah satu kelompok khusus yang rentan terkena virus Covid-19 (samji. 020). Sclama hamil terjadi penurunan kekebalan parsiat, schingga mengakibatkan ibu bamil lebih rentan terhadap infeksi virus. Perubahan fisiologis dan imunologis yang terjadi sebagai komponen normal kehamilan dapat memiliki efek sistemik yang meningkatkan risiko komplikasi obstetrik dari infeksi pernapasan pada ibu bamil ( Khan et al., 2020). Hal ini berisiko terhadap terjadinya komplikasi pada ibu selama kehamilan baik berupa gangguan pernafasan seperti penurunan kapasitas paru dan sistem kardiovaskular seperti terjadinya takikardi (Samji.2020), bahkan kekurangan nutrisi ( Khan et al, 2020). Hingga saat ini infornasi tentang Covid-19 pada kchamilan masih terbatas yang dapat memberikan dampak negatif bagi Kesehatan ibu hamil dalam menjalani kehamilannya pada masa pandemi Covid-19 (Liang & Acharya, 2020). Karena selama masa pandemi terjadi perubahan yang signifikan pada peayanan Keschatan terutama ibu hamil. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes RI) kunjungan pemeriksaan kehamilan juga mengalani penurunan, bahkan hanya 19,2% posyandu yang masih aktif selama pandeni (Mar'ah, 2020). Sehurusnya ibu hamil memiliki pengetabuan dan pemahaman yang baik tentang cara menjaga diri agar terhindar dari Covid-19. Melalui pengetahaun yang adekuat harapannya ibu juga dapat memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam menjalani kehidupannya seharihari. Sehingga berdasarkan fenomena tersebut maka kamitertarik untuk membuat makalah tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu hamil dalam menjalani kehamilan di masa pandemi Covid-19.



1.2 Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Jelaskan pengertian corona virus Disease? Jelaskan penularan corona virus Disease? Apa saja dampak covid bagi ibu hamil? Jelaskan pencegahan yang dapat dilakukan kepada ibu hamil agar tidak terkena covid? Jelaskan pengobatan corona virus? Asuhan keperawatan dengan ibu hamil yang terkena covid?



1.3 Tujuan Penulisan 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Mengetahui pengertian corona viris disease Mengetahui penularan corona virus Disease Mengetahui dampak corona virus kepada ibu hamil Mengetahi pencegahan covid pada ibu hamil Mengetahui pengobatan corona virus Mengetahui asuhan keperawatan dengan ibu hamil yang terkena covid



BAB II PEMBAHASAN BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian corona virus Disease Corona virus (CoV) adalah keluarga besar dari virus yang menyebabkan penyakit, mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah, seperti Middle Easl Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiralory Syndrome (SARS). Corona virus 2019 (COVID-19) merupakan corona virus jenis baru yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan mulai dari tlu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti pneumonia dan pada akhirnya dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok yang rentan seperti orang tua, anak-anak, dan orang-orang dengan kondisi kesehatan yang kurang adekuat. Sebagian besar coronavirus adalah virus yang tidak bcrbahaya. Virus corona pada manusia pertama kali ditemukan pada tahun 1960 dalam hidung pasien yang terkena flu biasa (common cold). Virus ini diberi nama berdasarkan struklur mirip mahkota di permukaannya. "Corona" dalam bahasa Latin berarti "halo" atau ''mahkota". Dua corona virus pada manusia, yailu OC43 dan 229E, adalah yang berlanggung jawab alas lerjadinya sebagian flu biasa. Penyakit SARS, MERS, dan COVID-19 yang menjadi pandemi saat ini disebabkan oleh tipe coronavirus lain. Corona virus merupakan virus zoonosis, artinya virus ini menyebar dari hewan ke manusia. Investigasi menunjukkan bahwa virus corona penyebab SARS (SARS-CoV) ditularkan dari musang ke manusia. Pada wabah MERS, hewan yang menycbarkan coronavirus MERS-CoV ke manusia adalah unta dromedaris. Sementara itu, coronavirus yang menyebabkan COVID-19 (SARS-CoV-2) diduga kuat bcrasal dari trcnggiling. Kriteria klinis CDC unluk pasien COVID19 yang sedang diselidiki (PUL - Patient Under Investigation / PDP - Pasien dalam Pengawasan) telah dikembangkan berdasarkan apa yang dikelahui tentang MERS-CoV dan SARS-CoV dan dapat berubah ketika informasi tambahan tersedia. Awalnya, banyak pasien dalam wabah di Wuhan, Cina dilaporkan memiliki hubungan dengan pasar makanan Laut dan howan yang besar, menunjukkan penyebaran dari hewan ke orang. Namun, semakin banyak pasicn yang dilaporkan bolum momiliki paparan ke pasar hewan, menunjukkan penycbaran orang-ke--orang scdang terjadi. 2.2 Penularan corona virus Disease Penyebaran corona virus sama seperti virus yang penyebab flu lainnya, yakni dari batuk dan bersin, atau dari sentuhan orang yang terinfeksi. Virus ini juga dapat menular apabila Anda menyentuh barang yang terkontaminasi, lalu menyentuh hidung, mata, dan mulut tanpa mencuci tangan. Hampir semua orang pernah terinfeksi virus corona setidaknya sekali seumur hidupnya, biasanya terjadi pada anak-anak. Meskipun umumnya muncul pada musim gugur dan dingin, corona virus juga bisa muncul di Indonesia yang beriklim tropis. Pada awal Januari 2020, pemerintah Tiongkok melaporkan kasus infeksi corona virus jenis baru yang menyebabkan



gejala mirip pneumonia. Virus tersebut tidak memiliki kesamaan dengan tipe coronavirus manapun. Virus tersebut mulanya dikenal sebagai novel coronavirus 2019 (2019-nCoV). Setelah melewati berbagai pengamatan dan penelitian, 2019- nCoV secara resmi berganti nama menjadi SARS-CoV penyebab COVID-19 dicurigai menular dari hewan kelelawar dan ular ke manusia. Akan tetapi, pada akhir Januari, virus ini juga telah dikonfirmasi menular dari manusia ke manusia. Penularan antar-manusia juga bisa terjadi walau belum diteliti secara khusus. Secara umum, penularan corona virus terjadi melalui: 1. Melalui udara (virus keluar dari mereka yang batuk dan bersin tanpa menutup mulut). 2.Sentuhan atau jabat tangan dengan pasien positif. 3.Menyentuh permukaan benda yang terdapat virus kemudian menyentuh wajah (hidung, mata, dan mulut) tanpa mencuci tangan.



2.3 Dampak covid bagi ibu hamil 



Gejala yang Lebih Parah



Mengingat ibu hamil memiliki sistem imunitas tubuh yang rendah, COVID-19 bisa saja menginfeksi kapanpun. Meski gejala umum yang dialami akan sama saja dengan pengidap lainnya, ibu hamil yang telah memiliki penyakit bawaan, seperti penyakit paru-paru, asma, atau kerusakan hati, akan memiliki gejala yang lebih parah. Virus corona pada ibu hamil akan membuat sejumlah penyakit yang telah ada menimbulkan gejala yang parah, bahkan menjurus pada komplikasi dari masing-masing penyakit. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran berlebih, mengingat ibu hamil dan janin akan lebih sukar sembuh karena imunitas yang lemah. 



Kelahiran Prematur



Virus corona pada ibu hamil kerap menimbulkan berita yang simpang siur, salah satunya adalah kelahiran prematur pada janin. Meski masih simpang siur, kelahiran bayi premature merupakan langkah awal dalam mencegah janin terinfeksi COVID-19, meskipun hingga saat ini belum ditemukan bukti yang kuat. Kelahiran prematur akan menjadi langkah medis yang diambil oleh dokter berdasarkan pertimbangan yang matang. 



Cacat pada Janin



Dilansir dari Akademi Obstetri dan Ginekologi Amerika Serikat (ACOG), hingga saat ini masih belum ditemui fakta apakah virus ini mampu menembus plasenta. Namun, pada sebuah kejadian nyata, ibu yang terinfeksi virus corona mampu melahirkan bayi sehat dan normal tanpa terinfeksi COVID-19. 



Janin Terinfeksi



Saat masih menjadi wabah di Wuhan, Tiongkok pernah ditemukan kasus bayi yang positif terinfeksi COVID-19 30 jam setelah kelahiran. Meskipun bisa saja terinfeksi karena telah berada di luar rahim, penyebab bayi yang terinfeksi COVID-19 tersebut belum bisa dipastikan. Sebagian peneliti berpendapat jika bayi tertular dengan cara konvensional, yaitu terinfeksi lewat percikan air liur.



2.4 Pencegahan yang dapat dilakukan kepada ibu hamil agar tidak terkena covid Sistem imun yang menurun selama kehamilan menyebabkan ibu hamil harus lebih waspada terhadap virus Corona. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus Corona pada ibu hamil: 



Mencuci tangan



Membiasakan cuci tangan menggunakan air dan sabun dapat mencegah infeksi virus Corona pada ibu hamil. Mencuci tangan dengan benar dapat membunuh virus dan kuman yang ada di tangan. Setelah itu, keringkan tangan menggunakan tisu, handuk bersih, atau mesin pengering tangan. Jika tidak ada air dan sabun, Bumil bisa menggunakan hand sanitizer. Hand sanitizer dengan kadar alkohol minimal 60% cukup efektif untuk membasmi kuman di tangan. 



Menjaga daya tahan tubuh



Infeksi virus Corona pada ibu hamil dapat dicegah dengan daya tahan tubuh yang baik. Agar daya tahan tubuh kuat, Bumil disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat, misalnya sayur, buah, dan makanan tinggi protein. Bumil juga bisa mengonsumsi suplemen atau vitamin prenatal sesuai anjuran dokter untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan. Selain itu, berolahraga secara rutin dan beristirahat yang cukup juga penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh. 



Menggunakan masker saat bepergian



Ibu hamil disarankan untuk menggunakan masker saat berada di dekat orang sakit atau berada di keramaian. Contoh masker yang dapat mencegah penularan virus Corona adalah masker bedah dan masker N95. Selain menggunakan masker, Bumil juga disarankan untuk menjaga jarak kirakira 1 meter dari orang-orang yang sedang batuk dan bersin.



2.5 Pengobatan corona virus Tidak ada pengobatan antivirus khusus yang direkomendasikan untuk infeksi COVID-19, dan tidak ada vaksin saat ini untuk mencegahnya. Sebagian besar penyakit akibat virus termasuk COVID-19 adalah self- limiting disease. Artinya, penyakit tersebut bisa sembuh dengan sendirinya. Walau demikian, ada hal-hal yang dapat meredakan gejala penyakit akibat corona virus, antara lain: 1. Minum obat flu atau pereda nyeri yang disarankan. 2. Gunakan pelembap ruangan atau mandi dengan air panas untuk melegakan sakit tenggorokan dan batuk. 3. Jika mengalami sakit ringan, minum banyak air dan beristirahat di rumah.



BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 Kasus Tn. R 39 tahun mempunyai istri Ny S 37 tahun mereka menikah pada 2020. Dan saat ini ny s sedang mengandung anak pertama. Kehamilan ny s sudah masuk usia 35 minggu, dibawa ke UGD rumah sakit dikarenakan kontraksi.keluhan tidak ada demam, ada batuk,ny s jarang makan makanan yang bergizi hasil pemeriksaan laboratorim limfositofenia, hasil rontgen thorax pneumonia. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD: 130/90 mmHg. HR: 118 x/menit, saturasi O₂:80%, RR: 34 x/menit, Suhu: 41°C,DJJ janin 1: 130x/menit 3.2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL (NY S) DENGAN COVID-19 A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada Kamis 29 Juli 2021 pada hari sabtu jam 09.00 WIB. 1. Identitas Nama Pasien



: Ny. S



Umur



: 37 th



Suku/bangsa



: Indonesia



Agama



: Islam



Pendidikan



: SMA



Pekerjaan



: Ibu rumah tangga



Alamat



: Jl mawar



Status perkawinan



: Menikah



Nama suami



: Tn. R



Umur



: 39 tahun



Suku/bangsa



: Indonesia



Agama



: Islam



Pendidikan



: S1



Pekerjaan



: Pengusaha



Alamat



: Jl mawar



Status perkawinan



: Menikah



Diagnosa Medis



: COVID-19



a. Alasan di bawa ke IGD



: pasien kontraksi dan mengalami gejala covid-19



b. Riwayat penyakit sekarang : pasien di bawa oleh suaminya ke UGD rumah sakit dengan gejala covid-19 dan terjadi kontraksi pada pasien c. Riwayat penyakit dahulu : pasien memiliki riwayat perjalanan pulang dari bisnisnya di Singapore 2 minggu yang lalu.



B. ANALISA DATA Nama



: ny s



Umur



: 37tahun



No



Data



1.



DS: Pasien mengatakan sering batuk dan mengeluarkan lendir Pasien mengatakan sesak nafas



Etiologi



Masalah



virus covid-19



Diagnosa keperawatan



Bersihan jlan nafas tidak Bersihan jalan nafas efektif tidak efektif b/d Hipersekresi jalan napas



terkontaminasi covid19 dari orang/benda yang positif covid-19



DO: -batuk -sputum



Virus masuk dan mengiritasi jalan nafas



-TTV TD: 130/90 mmHg. HR: 118 x/menit, saturasi O₂: 80%, RR: 34 x/menit, Suhu: 41°C



Fungsi silia menurun



Produksi sekret meningkat



Mukus kental



Batuk



Bersihan jalan nafas tidak efektif 2



Ds: Klien mengeluh darah tinggi



virus covid-19



Resiko gangguan ibu dan Resiko gangguan ibu dan janin janin



Usia kehamilan minggu



37



terkontaminasi covid19 dari orang/benda yang positif covid-19



Do: TD 130/90mmHg



Virus masuk



Penurunan aliran darah ke plasenta



Iskemia plasenta



Stress oksidatif



Merusak endhotel pembuluh darah



Prostasklin menurun, tromboxan meningkat



TD naik



Vasokontriksi pembuluh darah



Perfusi darah di plasenta yang membawa oksigen dan nutrisi ke janin



b/d adanya kontraksi



masalah



terganggu



Resiko gangguan hubungan ibu dan janin 3



Ds: Klien mengatakan cemas pada keadaan hamilnya sekarang



Do: Klien rajin memeriksa kehamilannya



virus covid-19



Ansietas



Ansietas b/d krisis situasional



terkontaminasi covid19 dari orang/benda yang positif covid-19



Virus masuk



Wajah pasien cemas Klien takut janinnya akan terdampak virus covid-19



Klien rajin periksa kehamilan dan menanyakan kondisi kehamilan



cemas



C. Diagnosa keperawatan 1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan napas 2. Resiko cedera pada janin berhubungan dengan adanya masalah kontraksi 3. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional D. Intervensi Diagnosa



Tujuan dan kriteria Intervensi hasil



1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan napas



Dalam 24 jam, bersihan jalan napas efektif dengan kriteria hasil: batuk efektif meningkat, sputum berkurang, wheezing menurun



Rasional



1. Monitor pola napas (frekuensi, 1. untuk kedalaman, usaha napas) mengidentifikasi terjadinya hipoksia 2. Monitor sekret (jumlah, warna, melalui tanda bau, konsistensi). peningkatan frekuensi, 3. Monitor kemampuan batuk efektif kedalaman dan usaha napas 4. Posisikan semi-Fowler/Fowler 5. Berikan minum hangat



2. Tanda infeksi berupa 6. Lakukan penghisapan lendir secret tampak keruh kurang dari 15 detik dan berbau. Sekret kental dapat 7. Anjurkan asupan cairan 2000 meningkatkan ml/hari hipoksemia dan dapat menandakan dehidrasi 8. Ajarkan teknik batuk efektif 9. Kolaborasi bronkodilator dan/atau mukolitik, jika perlu



3. untuk menilai kemampuan mengeluarkan sekret dan mempertahankan jalan napas tetap paten



4. untuk meningkatkan ekskursi 26 diafragma dan ekspansi paru



5. untuk memberikan efek ekspektorasi pada jalan napas



6. untuk mengeluarkan sekret jika batuk tidak efektif



7. jika tidak kontraindikasi, untuk meningkatkan aktivitas silia mengeluarkan sekret dan kondisi dehidrasi dapat meningkatkan viskositas sekret



8. untuk memfasilitasi pengeluaran sekret



2. Resiko cedera pada janin berhubungan dengan adanya masalah kontraksi



Dalam 24 jam, tingkat cedera menurun dengan kriteria hasil: pergerakan janin aktif, Denjut jantung janin 120160 x/ menit



1. Identifikasi status dan riwayat 1. untuk mengetahui obstetrik penanganan apa saja yang pernah diberikan 2. Identifikasi adanya penggunaan terhadap pasien terkait obat,diet tertentu kondisi hamil 3. Identifikasi pemeriksaan sebelumnya Kehamilan sebelumnya 4. Periksa DJJ selama 1 menit



2. meminimalisir 5. Monitor gerak janin dan hitung pemberian



gerak janin



obat berlebih dan untuk memantau efek 6. Monitor DJJ berkala memonitor samping obat yang kesejahteraan janin dalam dikonsumsi kandungan 3. untuk 7. Monitor tanda vital Ibu mengidentifikasi mengidentifikasi kesesuaian kondisi janin sepanjang kondisi ibu dengan janin kehamilan 8. Atur posisi bu meningkatkan kenyamanan dan memfasilitasi keakuratan pemeriksaan 4. Untuk memastikan janin memiliki denyut 9. Jelaskan tujuan dan prosedur jantung yang teratur pemantauan 10. Informasikan hasil pemantauan 11. Kolaborasi jika perlu



pemeriksaan



5.untuk meningkatkan CTG, trust dan keterlibatan pasien dalam rangka pemantauan janin



6. meningkatkan kenyamanan dan rasa percaya terhadap perawatan yang diberikan



3. Ansietas Dalam 24 jam, berhubungan Tingkat Ansietas dengan krisis Menurun dengan situasional kriteria hasil: Perasaan bingung menurun, perasaan khawatir menurun, gelisah menurun, tegang menurun



1. Monitor tanda-tanda (verbal dan nonverbal)



ansietas 1. Covid dapat berkembang menjadi kondisi mengancam 2. Temani pasien untuk mengurangi jiwa yang kecemasan mengakibatkan dan 3. Dengarkan dengan penuh kecemasan pada perhatian untuk mendorong berdampak dan keterbukaan dan perasaan frekuensi kedalaman napas diperhatikan sehingga dapat 4. Gunakan pendekatan yang tenang



dan meyakinkan untuk mempengaruhi GDA meningkatkan stabilitas perasaan pasien 5. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami. Informasi yang adekuat dapat menurunkan kecemasan akibat ketidaktahuan 6. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi untuk memberikan kejelasan persepsi dan perasaan serta meningkatkan koping 7. Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat untuk meningkatkan rasa pengendalian (sense of control) dan mekanisme koping 8. Latih teknik relaksasi untuk menurunkan stres dan ketegangan



2. Memungkinkan untuk meningkatkan dukungan keluarga dan memberikan keamanan/kenyamanan



BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Corona virus (CoV) adalah keluarga besar dari virus yang menyebabkan penyakit, mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah, seperti MERS dan (SARS). Gejala ringan kasus infeksi virus Corona atau COVID-19: Batuk, Letih, Sesak napas dan ngilu di seluruh tubuh dan Secara umum merasa tidak enak badan. Gejala berat kasus infeksi virus Corona atau COVID-19: Kesulitan bernapas, Infeksi pneumonia. Sakit di bagian perut dan Nafsu makan turun. Ciri-ciri virus Corona atau COVID-19 dan gejalanya kebanyakan muncul 2-10 hari setelah kontak dengan virus. Seharusnya ibu hamil memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang cara menjaga diri agar terhindar dari Covid-19. Melalui pengetahaun yang adekuat harapannya ibu juga dapat memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Sehingga berdasarkan fenomena tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu hamil dalam menjalani kehamilan di masa pandemi Covid-19. Sehingga menurut Khoramabadi (2015), pemberian informasi yang lebih komprehensif bagi ibu hamil selama kunjungan kehamilan terkait cara menjaga kesehatannya selama menjalani kehamilan di masa pandemi Covid-19, baik berupa tanda gejala, prognosis, cara pengobatan, akses pelayanan yang cepat dan tepat, serta tata cara protokol kesehatan yang harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari (Khoramabadi et al., 2015). Dengan memiliki pengetahuan yang baik, ibu hamil juga akan terhindar dari cemas dan stress dalam kehamilan yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin (Ben-Ari et al., 2020). 4.2 Saran Dalam pebuatan makalah ini juga penulis menyadari bahwa dalam pebuatan makalah masi terdapat banyak kesalahan, kekurangan serta kejanggalan baik dalam penulisan maupun dalam pengonsepan materi. Utnuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepan lebih baik dan penulis berharap kepada semua pmbaca mahasiswa khususnya, untuk lebih ditingkatkan dalam pembuatan makalah yang akan datang.



DAFTAR PUSTAKA Dwiky,Muhamad Tantona.(2020).Gangguan Kecemasan pada Wanita Hamil di Saat Pandemi Covid-19. Dalam Jurnal Penelitian Perawat Profesional https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_Coronavirus_di_Indonesia Depkes RI (2020) Pedoman penatalaksanaan covid pada ibu hamil, ibu nifas dan bbl https://covid19.kemkes.go.id/protokol-covid-19/pedoman-bagi-ibu-hamil-ibu-nifas-dan-bblPurwaningsih, Heni (2020). Analisis Masalah Psikologis pada Ibu Hamil Selama Masa Pandemi Covid-19 : Literature Review Anonim. 2020. Press Conference Respon Covid-19. Yogyakarta: FKKMK UGM Anonim, Infeksiemerging Kemkes.Go.Id Fathiyah Isbaniah, Dkk. 2020. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Coronavirus Disease (2019 Neov), Dirjen Pengendalian Dan Pencegahan Penyakit (P2P) Kemenkes RI Jakarta Kemenkes RI