12 0 61 KB
ASUHAN KEPERAWATAN POST NATAL CARE PADA NY.R DENGAN SECTIO CAESAR KETUBAN PECAH DINI DI RSUD PESAWARAN A. Pengkajian - Nomor Rm - Tanggal pengkajian - Anamnesa oleh - Waktu - Tempat pengkajian
: 00037594 : 27 Oktober 2020 : Apri Handoyo,S.Kep : 09:00 Wib : Ruang Gelatik
1. Identitas pasien a. Nama pasien
: Ny. R
b. Usia
: 31 Tahun.
c. Jenis Kelamin
: Perempuan
d. Agama
: Islam
e. Pendidikan
: SMP
f. Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
g. Alamat -
: Kebagusan
Identitas Kepala Keluarga a.
Nama kepala keluarga (KK) : Tn. L
b.
Usia
: 33 Tahun.
c.
Jenis Kelamin
: Laki-laki.
d.
Agama
: Islam
e.
Pendidikan
: SMP
f.
Pekerjaan
: Wiraswasta
g.
Alamat
: kebagusan
2. Keluhan Utama Pasien mengatakan merasakan nyeri disekitar jahitan, pasien mengatakan nyeri seperti terbakar, nyeri dirasakan disekitaran luka (SC), nyeri dirasakan hilang timbul, skala nyeri 5. 3. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien dengan G2P1A0 umur kehamilan 36 minggu, merasa kontraksi terus menerus, keluar cairan kunin pervagina dibawa ke RS pukul 07:30 Wib. Pasien
tidak dengan hist sehingga tim dokter merencanakan tindakan operasi sc. Dengan indikasi ketuban pecah dini (KPD). Operasi dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2020 pada pukul 08:30 wib dan selesai pukul 09:35 wib dan bayi lahir dengan BB 2750 Gr, Lk: 34 Cm, LD: 31 Cm, setelah post sc pasien mengeluhkan nyeri didaerah insisi. 4. Riwayat Kesehatan keluarga Menurut Pasien tidak ada anggota keluarganya maupun suaminya yang menderita penyakit berat atau menahun seperti darah tinggi, diabetes, hepatitis, penyakit jantung, atau penyakit lainnya. 5. Pemeriksaan Visik TTV, TD: 120/70MmHg Nadi: 85×/m RR: 20×/m S:36,5 ͦ c, setelah dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan reguler, bunyi nafas vesikuler, terdapat luka insisi post operasi sc. 6. Kebutuhan Sehari-Hari a. Pola Nutrisi Mengembangkan kebutuhan nutrisi ibu apakah sudah tercukupi sesuai gizi seimbang dengan kebutuhan ibu. b. Pola Eliminasi Menggambarkan pola ekskresi dan tanyakan perubahan yang terjadibaik BAB/BAK setelah melahirkan. c. Pola Aktivitas Untuk mengetahui pola pekerjaan ibu sehari-hari terlalu beresiko dan mempengaruhi penyembuhan luka insisi post operasi sc. d. Pola Istirahat Menggambarkan pola istirahat ibu yaitu, berapa jam ibu tidur siang maupun tidur malam. Kebiasaan ibu sebelum tidur misalnya membaca e. Pola Personal Higine Menggambarkan pola higen pasien, menggosok gigi, berapa kali ganti pakaian dalam sehari dan keramas dalam satu minggu.
7. Pemeriksaan Penunjang Nomor
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Nilai Satuan
1.
Hemoglobin
10,5
L: 14-16 g/dl
g/dl
P: 12-14 g/dl 2.
Leukosit
11,0
5000-10000
10^3/ul
scl/ul 3.
Trombosit
175.000
150.000-
10^3/ul
450.000/ul 4.
Hematokrit
34,0
35-55٪
٪
5.
Eritrosit
5,0
3,5-5,5 juta
10^3/ul
6.
Golongan Darah
B
8. Penatalaksanaan 1. Melakukan pengawasan yaitu KU, TD setiap 4 jam sekali: TD: 120/70MmHg Nadi: 85×/m RR: 20×/m S:36,5 ͦ c, skala nyeri 5 2. Memberitahu pemeriksaan pasien kepada keluarga 3. Mengatasi rasa nyeri yang dirasakan pasien dengan memberikan dukungan emosional dan mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam 4. Memberikan nutrisi kepada pasien 5. Mengatur posisi senyaman mungkin 6. Menganjurkan ibu untuk berkemih jika ibu dapat berkemih sendiri, jika tidak bisa dilakukan pemasangan kateterisasi 7. Melakukan perawatan luka SC • Data Fokus NO. 1.
Data Fokus
Ds: - Pasien mengatakan nyeri dibagian luka post operasi Sc
Etiologi Luka insisi post operasi Sc
problem Nyeri b.d injuri fisik (luka / jahitan post operasi)
Luka insisi yang belum kering
Resiko infeksi b.d insisi pembedahan
Do:
2.
- Pasien tampak meringis,skala nyeri 5 Ds: - Pasien mengatakan terdapat luka post operasi Sc Do:
- Tampak luka post operasi Sc
• Analisa Data No 1.
2.
Data S: -pasien mengatakan nyeri dibagian luka post op sc O: -pasien tampak meringis, skala nyeri 5 - S: - Pasien mengatakan terdapat luka post operasi Sc O: - Tampak luka post operasi Sc yang belum mengering
Penyebab Luka insisi post operasi sc Luka insisi yang belum kering
Masalah Nyeri b.d injuri fisik (luka / jahitan post operasi) Resiko infeksi b.d insisi pembedahan
• Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri b.d injuri fisik (luka / jahitan post operasi) 2. Resiko infeksi b.d insisi pembedahan • Rencana Keperawatan No.d x
1.
2.
Tujuan Setelah dilakukan perawatan selama 3×24 jam, diharapkan nyeri berkurang atau hilang KH:
Intervensi
- Kaji tingakt nyeri ringan, sedang, berat - Beri posisi - Pasien mengatakan tidak nyeri lagi senyaman - Skala nyeri 0 mungkin - Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam - Kolaborasi pemberian antibiotik Setelah dilakukan perawatan selama 3×24 - Kaji pemenuhan jam, pasien bisa melakukan aktivitas kebutuhan secara mandiri aktifitas seharihari - Kolaborasi pemberian fisiotrafi dan bantu ambulasi
Rasional
- Dapat dilakukan penanganan cepat dan tepat - Mengurangi rasa nyeri
- Dapat mengetahui tingkat kemampuan pasien dalam memenuhi kebutuhan seharihari - Membantu merawat luka agar cepat segera sembuh
• Catatan Perkembangan Hari,tgl.pkl Selasa, 27 oktober 2020
No dx
1.
(13:00)
2.
Implementasi
- Mengkaji tingkat nyeri dan memberikan rasa aman dan nyaman - Memberikan posisi senyaman mungkin - Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotik
- Mengkaji kebutuhanpemenuhan aktivitas sehari-hari - Kolaborasi pemberian fisiotrafi dan bantu ambulasi
paraf Apri
evaluasi S: -pasien mengatakan nyeri berkurang, skala nyeri 3 O: -pasien sudah bisa mengatasi nyeri dengan tehnik relaksasi nafas dalam A: -masalah teratasi sebagian P: -lanjutkan intervensi
1. Kaji tingkat nyeri 2. Beri posisi nyaman 3. Kolaborasi pemberian antibiotik - Dapat mengevaluasi kemampuan pasien dalam melakukan aktifitas sehari-hari - Membantu mempercepat penyembuhan luka