Asrama Mahasiswa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA USU KWALA BEKALA DENGAN ASPEK KENYAMANAN TERMAL



SKRIPSI



OLEH AGNES NATHANIA TARIGAN 160406097



DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020



PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA USU KWALA BEKALA DENGAN ASPEK KENYAMANAN TERMAL



SKRIPSI



Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Dalam Departemen Arsitektur Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara



Oleh



AGNES NATHANIA TARIGAN 160406097



DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020



PERNYATAAN



PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA USU KWALA BEKALA DENGAN ASPEK KENYAMANAN TERMAL



SKRIPSI



Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.



Medan, 23 Juni 2020



(Agnes Nathania Tarigan)



Telah diuji pada Tanggal



: 23 Juni 2020



Panitia Penguji Skripsi Ketua Komisi Penguji



: DR. Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc



Anggota Komisi Penguji



: 1. Agus Jhonson, S.T, M.T. 2. Hilma Tamiami Fachrudin, S.T., M.Sc., Ph.D.



ABSTRAK



Adanya Perguruan Tinggi Negeri yang berkembang pesat seperti Universitas Sumatera Utara menjadikan banyaknya pendatang yang didominasi oleh kalangan pelajar. Semakin meningkatnya jumlah peminat PTN ini, semakin banyak mahasiswa pendatang ke kawasan USU Padang Bulan dari tahun ke tahun. Perkembangan yang pesat membuat pembangunan di kawasan USU Padang Bulan cenderung padat dan tidak beraturan sehingga dilakukan pengembangan lahan di Kwala Bekala dengan luas 300 ha. Hal ini tidak terlepas dari meningkatnya kebutuhan akan hunian bagi mahasiswa yang mendorong minat pengembang untuk membuat hunian di lingkungan universitas. Untuk itu diperlukan peninjauan lebih dalam mengenai pengertian hunian bagi mahasiswa, dalam hal ini diperlukan “asrama mahasiswa”. Tidak hanya berfungsi sebagai hunian, perancangan asrama mahasiswa ini mampu mendukung kegiatan nonakademik, seperti aktivitas olahraga dan pengembangan minat dan bakat dengan adanya sistem pembinaan yang membentuk kepribadian mahasiswa. Selain itu, dilakukan beberapa studi banding mengenai asrama mahasiswa di kota lain. Mengingat iklim di sekitar lokasi perancangan merupakan iklim tropis dengan suhu udara yang cukup panas, maka penulis menggunakan aspek kenyamanan termal yang menawarkan solusi sesuai dengan iklim setempat dan penggunaan energi listrik seminimal mungkin. Kata kunci : asrama, mahasiswa, kenyamanan termal, pencahayaan alami, pengahawaan alami



i



Universitas Sumatera Utara



ABSTRACT



The existence of rapidly developing State University such as Universitas Sumatera Utara makes many immigrants are dominated by studies. Increasing of the State University enthusiasts, more and more students come to USU Padang Bulan every year. Rapid development makes the development dense and irregular in USU Padang Bulan region so the development of site with 300 ha land in Kwala Bekala was carried out. This is inseparable from increasing needs of student housing that encourage developers to plan the occupancy in university region. For this reason, a deeper review is needed regarding the definition of student housing, so the ‘student dormitory’ is needed in this case. Not only as the residence, designing student dormitory can support non-academic activities, such as sport activities and talent development by coaching system to form student’s personality. In addition, several comparative studies are conducted on student dormitories in the other cities. Considering climate of design location is a tropical climate with fairly hot temperature, analysis and concept of this design are using the aspect of thermal comfort that offers the solutions according to the local climate and minimum usage of electrical energy. Keywords : dormitory, student, thermal comfort, natural lighting, natural ventilation



ii



Universitas Sumatera Utara



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kemurahan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh proses penyusunan tugas akhir ini sebagai persyaratan untuk memperoleh kelulusan gelar Sarjana Teknik di Departemen Arsitektur, Universitas Sumatera Utara. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis tidak terlepas dari beberapa pihak yang turut andil dalam menyukseskannya. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada : 1.



Ibu DR. Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc, Ph.D, selaku dosen pembimbing dan ketua departemen yang telah membimbing serta memberi masukan dan arahan yang sangat berguna dan memotivasi dari awal hingga akhir.



2.



Bapak Agus Jhonson, S.T., M.T dan Ibu Hilma Tamiami Fachrudin, S.T, M.Sc, Ph.D, selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik dalam perbaikan penulisan skripsi ini.



3.



Ibu Beny Octofryana Yousca Marpaung, S.T., M.T., Ph.D, selaku Sekretaris Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara.



4.



Bapak dan Ibu Dosen, selaku staff pengajar Departemen Arsitektur atas bimbingan selama masa perkuliahan.



5.



Bapak dan Ibu penulis yang selalu memberi dukungan, bantuan, dan doa untuk menyelesaikan studi dan skripsi penulis.



6.



Kedua saudara penulis, Charin Natasha Tarigan dan Axel Theo Benedict Tarigan yang membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.



iii



Universitas Sumatera Utara



7.



Feby, Ersi, Melanie, dan teman-teman stambuk 2016 yang membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini.



8.



Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam proses hingga penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini.



Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak agar kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak.



Medan, 23 Juni 2020



Agnes Nathania Tarigan 160406097



iv



Universitas Sumatera Utara



DAFTAR ISI ABSTRAK........................................................................................................................ i ABSTRACT .................................................................................................................... ii KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii DAFTAR TABEL ............................................................................................................ x DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................xi DAFTAR SKEMA ......................................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. x 1.1.



LATAR BELAKANG ......................................................................................... 1



1.1.1.



Pengenalan Universitas Sumatera Utara ........................................................ 1



1.1.2.



Alasan Perancangan Asrama Mahasiswa ....................................................... 2



1.2.



PERMASALAHAN PERANCANGAN............................................................... 3



1.3.



TUJUAN PERANCANGAN ............................................................................... 4



1.4.



SISTEMATIKA PEMBAHASAN ....................................................................... 4



1.5.



KERANGKA BERPIKIR .................................................................................... 6



BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 7 2.1.



TINJAUAN FUNGSI .......................................................................................... 7



2.1.1.



Terminologi Judul......................................................................................... 7



2.1.2.



Kriteria Pemilihan Lokasi ........................................................................... 17



2.1.2.1. Tinjauan Struktur Kota .......................................................................... 17 2.1.2.2. Pencapaian............................................................................................. 17 2.1.2.3. Area Pelayanan ...................................................................................... 18



v Universitas Sumatera Utara



2.1.3.



Deskripsi Pengguna dan Kegiatan ............................................................... 18



2.1.4.



Studi Banding Literatur dengan Fungsi Sejenis ........................................... 20



2.2.



TINJAUAN TEMA ........................................................................................... 31



2.2.1.



Pengertian Tema ......................................................................................... 31



2.2.2



Interpretasi Tema ........................................................................................ 31



2.3



Keterkaitan Tema dengan Judul ......................................................................... 51



2.4



Studi Banding Arsitektur dengan Tema Sejenis .................................................. 51



BAB III METODOLOGI .............................................................................................. 53 3.1



Metode Pemilihan Lokasi .................................................................................. 53



3.2.



Metode Penyelesaian Masalah / Tahapan Perancangan....................................... 53



BAB IV DESKRIPSI PROYEK .................................................................................... 56 4.1



Judul Proyek ...................................................................................................... 56



4.2



Luasan ............................................................................................................... 57



4.3



Batas Kawasan................................................................................................... 58



4.4



Fungsi Sekitar/Eksisting .................................................................................... 59



BAB V ANALISA PERANCANGAN ........................................................................... 60 5.1.



Analisis Sistem Kegiatan/Program Ruang .......................................................... 60



5.1.1.



Pelaku Kegiatan .......................................................................................... 60



5.1.2.



Macam dan Karakteristik Kegiatan ............................................................. 60



5.1.3.



Sifat Kegiatan ............................................................................................. 63



5.1.4.



Kebutuhan Ruang ....................................................................................... 64



5.2.



Analisa Perancangan Ruang Luar ....................................................................... 66



5.2.1.



Kondisi Eksisting ........................................................................................ 66



vi Universitas Sumatera Utara



5.2.2.



Analisa Pencapaian dan Sirkulasi ................................................................ 66



5.2.3.



Analisa Matahari ........................................................................................ 68



5.2.4.



Analisa Arah Angin .................................................................................... 70



5.2.5.



Analisa Curah Hujan................................................................................... 71



5.2.6.



Analisa View .............................................................................................. 73



5.2.7.



Analisa Kebisingan ..................................................................................... 75



5.2.8.



Analisa Vegetasi ......................................................................................... 76



5.3.



Analisa Tata Ruang Dalam ................................................................................ 77



5.3.1.



Zoning ........................................................................................................ 77



5.3.2.



Analisa Jumlah Mahasiswa ......................................................................... 77



5.3.3.



Persyaratan Area untuk Perabot di Asrama Mahasiswa ............................... 80



5.3.4.



Jenis Kamar Tidur di Asrama Mahasiswa ................................................... 81



5.3.5.



Fasilitas di dalam Asrama Mahasiswa ......................................................... 85



5.4.



Analisa Massa dan Perwajahan .......................................................................... 87



5.4.1.



Pendekatan Bentuk Massa .......................................................................... 87



5.4.2.



Pendekatan Tatanan Massa ......................................................................... 87



5.5.



Analisa Sistem Struktur/Konstruksi ................................................................... 88



5.5.1.



Struktur Bawah ........................................................................................... 88



5.5.2.



Struktur Tengah .......................................................................................... 92



5.5.3.



Struktur Atap .............................................................................................. 94



5.5.4.



Sistem Enclosure ........................................................................................ 96



5.6.



Analisa Sistem Utilitas ..................................................................................... 102



5.6.1.



Sistem Utilitas Air .................................................................................... 102



5.6.2.



Sistem Utilitas Listrik ............................................................................... 105



5.6.3.



Sistem Pembuangan Sampah .................................................................... 106



vii Universitas Sumatera Utara



5.6.4.



Sistem Utilitas Pencegahan Kebakaran ..................................................... 106



BAB VI KONSEP PERANCANGAN ........................................................................ 110 6.1.



Konsep Dasar .................................................................................................. 110



6.2.



Konsep Program Ruang ................................................................................... 110



6.3.



Konsep Perancangan Ruang Luar..................................................................... 114



6.3.1.



Akses dan Sirkulasi................................................................................... 114



6.3.2.



Konsep Tata Massa dan Orientasi ............................................................. 117



6.3.3.



Konsep View ............................................................................................ 117



6.3.4.



Konsep Kebisingan ................................................................................... 118



6.3.5.



Konsep Vegetasi ....................................................................................... 119



6.4.



Konsep Tata Ruang Dalam .............................................................................. 121



6.4.1.



Zoning ...................................................................................................... 121



6.4.2.



Sirkulasi dan Organisasi Ruang Vertikal dan Horizontal ........................... 122



6.5.



Konsep Massa dan Perwajahan ........................................................................ 123



6.6.



Konsep Struktur/Konstruksi ............................................................................. 124



6.6.1.



Struktur Bawah ......................................................................................... 124



6.6.2.



Struktur Tengah ........................................................................................ 125



6.6.3.



Struktur Atas ............................................................................................ 125



6.6.4.



Program Enclosure ................................................................................... 127



6.7.



Konsep Pencahayaan ....................................................................................... 128



6.8.



Konsep Penghawaan ........................................................................................ 129



6.9.



Konsep Sistem Utilitas ..................................................................................... 130



6.9.1.



Konsep Distribusi Air ............................................................................... 130



6.9.2.



Konsep Distribusi Listrik .......................................................................... 132



viii Universitas Sumatera Utara



6.9.3.



Konsep Persampahan ................................................................................ 133



6.9.4.



Konsep Proteksi Kebakaran ...................................................................... 134



6.9.5.



Konsep Penangkal Petir ............................................................................ 136



6.9.6.



Konsep Sistem Komunikasi ...................................................................... 137



6.9.7.



Konsep Transportasi Vertikal.................................................................... 137



BAB VII KESIMPULAN............................................................................................. 138 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 138 LAMPIRAN



ix Universitas Sumatera Utara



DAFTAR TABEL



No.



Judul



Hal



2.1



Peruntukan gedung asrama .............................................................. 21



2.2



Kapasitas gedung dan peruntukannya............................................... 24



2.3.



Perbandingan Asrama Mahasiswa UI dan Asrama Mahasiswa Bilkent University ........................................................................................ 28



2.4



Macam-Macam Shading Device....................................................... 48



5.1.



Analisa Kegiatan dan Kebutuhan Ruang .......................................... 64



5. 2.



Rata-rata Tekanan Udara, Kecepatan Angin, dan Penyinaran Matahari menurut bulan .................................................................................. 68



5.3.



Rata-rata Tekanan Udara, Kecepatan Angin, dan Penyinaran Matahari menurut bulan .................................................................................. 70



5.4.



Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Bulan ....................... 72



5.5.



Data jumlah mahasiswa yang berasal dari luar Medan berdasarkan jenjang pendidikan dalam 3 (tiga) tahun terakhir .............................. 78



5.6.



Perbandingan antara pria dan wanita berdasarkan jumlah mahasiswa aktif periode 2016 – 2018 ................................................................ 78



5.7.



Tabel Sistem Struktur Bawah ........................................................... 88



5.8.



Sistem Struktur Tengah.................................................................... 92



5.9.



Tabel Struktur Atap ......................................................................... 94



5.10.



Tabel Sistem Enclosure ................................................................... 96



6. 1.



Program Ruang Kelompok Hunian ................................................ 110



6. 2.



Program Ruang Kelompok Penunjang ........................................... 111



6. 3.



Program Ruang Kelompok Pengelola............................................. 112



6. 4.



Program Ruang Kelompok Servis .................................................. 113



x Universitas Sumatera Utara



DAFTAR GAMBAR



No.



Judul



Hal



2.1.



Single loaded corridor ..................................................................... 15



2.2.



Double loaded corridor ................................................................... 16



2 3.



Centered corridor ............................................................................ 17



2.4.



Peta Lokasi Kampus USU................................................................ 18



2. 5.



Interior single room ......................................................................... 21



2.6.



Interior suite room ........................................................................... 21



2.7.



Denah asrama .................................................................................. 22



2.8.



Denah asrama .................................................................................. 22



2.9.



Kamar triple room ........................................................................... 22



2.10.



Denah asrama .................................................................................. 23



2.11.



Eksterior Asrama UI ........................................................................ 24



2.12.



Interior kamar tidur asrama .............................................................. 25



2.13.



Lorong asrama ................................................................................. 25



2.14.



Ruang tunggu asrama UI.................................................................. 26



2.15.



Kantin asrama UI ............................................................................. 27



2.16.



Satuan Pengamanan UI .................................................................... 27



2.17.



ATM Asrama UI .............................................................................. 27



2.18.



Jendela Biasa ................................................................................... 42



2.19.



Jendela Boven.................................................................................. 43



2.20.



Jalusi ............................................................................................... 43



2.21.



Kaca nako ........................................................................................ 44



2.22.



Loster .............................................................................................. 45



2.23.



Cross Ventilation ............................................................................. 46



2.24.



Stack Ventilation .............................................................................. 47



2.25.



Pembayangan Kaca dan Transmisi Rendah ...................................... 48



2.26.



Pendistribusian Cahaya ke tempat yang dibutuhkan ......................... 50



xi Universitas Sumatera Utara



2.27.



Framing of View .............................................................................. 50



2.28.



Wisma Dharmala Sakti .................................................................... 52



4.1.



Peta Sumatera Utara ........................................................................ 56



4.2



Peta Kabupaten Deli Serdang ........................................................... 56



4.3



Peta Pancur Batu.............................................................................. 56



4.4



Masterplan USU Kwala Bekala ....................................................... 57



4.5



Lokasi Perancangan ......................................................................... 57



4.6.



Peta Lokasi USU Kwala Bekala ....................................................... 58



4.7.



Peta lokasi tapak .............................................................................. 59



5.1.



Lokasi sekitar tapak ......................................................................... 66



5.2.



Analisa Sirkulasi .............................................................................. 67



5.3.



Analisa Matahari ............................................................................. 68



5.4.



Analisa Arah Angin ......................................................................... 70



5.5.



View ke luar .................................................................................... 73



5.6.



View ke dalam ................................................................................. 74



5.7.



Analisa Kebisingan .......................................................................... 75



5.8.



Kondisi vegetasi di sekitar tapak ...................................................... 76



5.9.



Tata Letak Perabot ........................................................................... 81



5.10.



Layout Kamar Single Room ............................................................. 82



5.11.



Layout Kamar Double Room............................................................ 83



5.12.



Hirarki Ukuran Unit Tipikal Asrama ................................................ 86



5.13.



Pondasi Footplate ............................................................................ 89



5.14.



Pondasi Tiang Pancang .................................................................... 90



5.15.



Pondasi Bored Pile .......................................................................... 91



5.16.



Jenis Kolom ..................................................................................... 93



5.17.



Balok ............................................................................................... 93



5.18.



Plat Lantai ....................................................................................... 94



5.19.



Rangka baja ringan .......................................................................... 94



5.20.



Dak beton ........................................................................................ 95



5.21.



Lantai Keramik ................................................................................ 96



5.22.



Parket Kayu ..................................................................................... 97



xii Universitas Sumatera Utara



5.23.



Grass Brick ...................................................................................... 98



5.24.



Batu Bata ......................................................................................... 98



5.25.



Bata Ringan ..................................................................................... 99



5.26.



Plafond gypsum ............................................................................. 100



5.27.



Genteng keramik ........................................................................... 101



5.28.



Genteng Bitumen ........................................................................... 102



5.29.



Sistem Up-Feed ............................................................................. 103



5.30.



Sistem Down-Feed ........................................................................ 104



5.31.



Analisa jaringan listrik ................................................................... 106



5.32.



Alat Pemadam Api Ringan (APAR) ............................................... 107



5.33.



Hydrant ......................................................................................... 107



5.34.



Smoke Detector .............................................................................. 107



5.35.



Alarm ............................................................................................ 108



5.36.



Sprinkler ........................................................................................ 108



6.1.



Konsep sirkulasi ............................................................................ 115



6.2.



Sirkulasi roda empat ...................................................................... 115



6.3.



Sirkulasi roda dua menuju asrama putri.......................................... 116



6.4.



Sirkulasi roda dua menuju asrama putra ......................................... 116



6.5.



Akses masuk dan keluar pejalan kaki ............................................. 117



6.6.



Konsep View ................................................................................. 118



6.7.



Vegetasi peneduh........................................................................... 118



6.8.



Konsep plaza ................................................................................. 118



6.9.



Vegetasi pengarah.......................................................................... 120



6.10.



Vegetasi pembatas ......................................................................... 121



6.11.



Vegetasi estetika ............................................................................ 121



6.12.



Zoning Hunian ............................................................................... 122



6.13.



Zoning Penunjang (Bangunan Komunal) ....................................... 122



6.14.



Penerapan double-loaded corridor di asrama ................................. 123



6.15.



Gubahan massa bangunan .............................................................. 124



6.16.



Hasil akhir gubahan massa ............................................................. 124



6.17.



Sistem Rangka Kaku ...................................................................... 125



xiii Universitas Sumatera Utara



6.18.



Konsep bentuk atap bangunan asrama ............................................ 126



6.19.



Penerapan konsep green roof pada bangunan komunal................... 126



6.20.



Lapisan Green Roof ....................................................................... 127



6.21.



Panels/Awning ............................................................................... 127



6.22.



Vertical Louver .............................................................................. 127



6.23.



Cross-ventilation ........................................................................... 130



6.24.



Konsep Pagar Silang ...................................................................... 130



6.25.



Konsep Roster ............................................................................... 130



6.26.



Konsep persampahan ..................................................................... 134



xiv Universitas Sumatera Utara



DAFTAR SKEMA



No.



Judul



Hal



1.1. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 6 6.1. Skema distribusi air bersih ........................................................................ 131 6.2. Skema distribusi limbah cair ..................................................................... 132 6.3. Skema distribusi limbah padat ................................................................... 132 6.4. Skema distribusi listrik .............................................................................. 133



xv Universitas Sumatera Utara



BAB I PENDAHULUAN



1.1.



LATAR BELAKANG



1.1.1. Pengenalan Universitas Sumatera Utara Indonesia adalah negara yang luas, pertumbuhan penduduk yang semakin pesat membuat negara Indonesia harus bekerja keras dalam memenuhi sarana pendidikan yang layak bagi penduduk di negara ini. Pemerintah mencoba membangun sekolah-sekolah yang menjamin mutu serta kualitas pendidikan yang ada. Sampai saat ini pendidikan sekolah milik pemerintah masih menjadi prioritas masyarakat, khususnya pada masyarakat berpenghasilan rendah. Kini akibat dari besarnya tuntutan zaman, membuat masyarakat Indonesia menyadari pentingnya pendidikan. Oleh sebab itu, banyaknya keinginan masyarakat untuk menempuh pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi. Akibat Semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat Indonesia, membuat masyarakat bersaing untuk bisa mencapai pendidikan yang tinggi, sehingga setiap tahun jumlah siswa yang lulus Sekolah Menengah Atas yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi semakin besar. Umumnya masyarakat masih memilih Perguruan Tinggi Negeri sebagai salah satu pilihan terbaik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, karena masyarakat masih mempertimbangkan dari factor finansial serta sudah adanya



1 Universitas Sumatera Utara



kepercayaan masyarakat terhadap kualitas dari Perguruan Tinggi Negeri, khususnya Universitas Sumatera Utara. Universitas universitas



negeri



Sumatera



Utara



yang berlokasi



merupakan di



Medan,



salah dan



satu



merupakan



universitas negeri terbaik dan ternama yang ada di Sumatera Utara. Dengan adanya penambahan mahasiswa setiap tahunnya dan untuk memfasilitasi seluruh mahasiswa dan tim pengajar dengan sebaik-baiknya, USU melakukan pengembangan lahan ke daerah Kwala Bekala untuk mendapatkan kawasan yang lebih luas dan memungkinkan kegiatan keilmuan USU yang sesuai dengan visi barunya yaitu menjadikan USU terlibat lebih banyak kedalam perindustrian dan penelitian.



1.1.2. Alasan Perancangan Asrama Mahasiswa Mahasiswa USU tidak hanya berasal dari kota Medan, tetapi juga dari berbagai daerah di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Papua, dan sebagainya. Semakin banyak calon mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan di universitas ini, semakin meningkat pula kebutuhan akan hunian, khususnya bagi mereka yang berasal dari luar kota dan tidak memiliki keluarga di Medan. Berbagai macam hunian yang ditawarkan, seperti kos-kosan dan kontrakan bagi mereka yang berasal dari luar kota ataupun yang jauh dari tempat tinggal orangtua. Para mahasiswa berkeinginan untuk bertempat tinggal di tempat yang aman dan terkontrol, apalagi sekarang ini banyak



2 Universitas Sumatera Utara



terjadi kekerasan maupun pencurian yang terjadi terutama pada mahasiswa yang rentan terhadap kekerasan. Asrama yang dikontrol biasanya lebih memperhatikan keamanan dan kenyamanan. Tidak terlepas dari itu, asrama juga harus bisa memenuhi kebutuhan penghuninya, mulai dari luasan atau besaran kamar yang mencukupi, ketersediaan air bersih dan fasilitas penunjang lainnya yang tidak ada atau jauh dari sekitar asrama, seperti sarana ibadah, tempat makan yang bersih dan sehat, fasilitas olahraga, dan lain sebagainya.Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia no. 40 tahun 1981 tentang pembangunan asrama mahasiswa, universitas ini akan menambah fasilitas berupa asrama mahasiswa. Fasilitas ini merupakan alternatif



hunian yang sangat tepat bagi



mahasiswa baru dalam mempersiapkan diri untuk memasuki dunia perkuliahan. Asrama mahasiswa ini akan menjadi fasilitas penunjang untuk peningkatan kualitas pendidikan di Universitas Sumatera Utara Kampus Kwala Bekala. Dalam perkembangannya, asrama tidak hanya sebagai tempat belajar dan beristirahat, namun direncanakan dapat mendukung aktivitas non-akademik, seperti aktivitas olahraga dan pengembangan minat dan bakat dengan adanya sistem pembinaan yang membentuk kepribadian mahasiswa.



1.2.



PERMASALAHAN PERANCANGAN Masalah-masalah yang ditimbulkan dalam perancangan ini adalah :



3 Universitas Sumatera Utara



1.



Menentukan konsep perancangan asrama mahasiwa sebagai tempat tinggal yang aman dan nyaman untuk ditempati



2.



Menentukan bagaimana cara memanfaatkan lahan yang ada untuk mewadahi kegiatan mahasiswa



3.



Menentukan bagaimana merancang ruang publik pada bangunan asrama mahasiswa sebagai tempat bersosialisasi



1.3.



TUJUAN PERANCANGAN Adapun tujuan perancangan ini adalah : 1.



Merencanakan asrama mahasiswa sebagai alternatif



hunian dan



wadah pengembangan diri bagi mahasiswa. 2.



Merancang asrama mahasiswa dengan menerapkan aspek kenyamanan termal, baik ruang luar maupun ruang dalam.



1.4.



SISTEMATIKA PEMBAHASAN BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, permasalahan perancangan, tujuan perancangan, sistematika pembahasan, dan kerangka berpikir.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang terminology judul, tinjauan fungsi, tinjauan tema, serta studi banding proyek sejenis dan tema.



4 Universitas Sumatera Utara



BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Berisi tentang metodologi pemilihan lokasi, dan pendekatan penyelesaian masalah perancangan.



BAB IV DESKRIPSI PROYEK Berisi tentang judul proyek, luasan, batas kawasan, dan fungsi sekitar.



BAB V ANALISIS PERANCANGAN Berisi tentang analisis sistem kegiatan/ program ruang, analisis perancangan ruang luar/ tapak, analisis tata ruang dalam, analisis massa dan perwajahan, analisis sistem struktur, dan analisis sistem utilitas.



BAB VI KONSEP PERANCANGAN Berisi tentang konsep dasar, konsep sistem kegiatan/ program ruang, konsep perancangan ruang luar/ tapak, konsep tata ruang dalam, konsep massa dan perwajahan, konsep sistem struktur, dan konsep utilitas.



DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



5 Universitas Sumatera Utara



1.5.



KERANGKA BERPIKIR Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan akan hunian bagi mahasiswa, khusunya yang berada di luar Medan untuk berkuliah di Universitas Sumatera Utara Kampus Kwala Bekala.



Maksud Merencanakan asrama mahasiswa sebagai alternatif hunian dan wadah pengembangan diri bagi mahasiswa.



Permasalahan Menentukan konsep perancangan asrama mahasiswa sebagai tempat tinggal yang aman dan nyaman untuk ditempati dengan pemanfaatan lahan yang ada, serta ruang publik sebagai tempat bersosialisasi.



Analisa



Pengumpulan Data -



Site



1. Studi Banding



-



Lingkungan



2. Studi Lapangan



-



Fungsi



Design



Konsep



Skema 1. 1. Kerangka Berpikir 6 Universitas Sumatera Utara



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1.



TINJAUAN FUNGSI



2.1.1. Terminologi Judul Judul yang akan diajukan dalam proyek ini adalah Perancangan Asrama Mahasiswa USU Kwala Bekala dengan Pendekatan Arsitektur Tropis, yang memiliki pengertian sebagai berikut. a.



Perancangan Menurut KBBI, Perancangan merupakan proses, cara, perbuatan merancang.



b. Asrama Menurut KBBI, asrama merupakan bangunan tempat tinggal bagi kelompok orang untuk sementara waktu, terdiri dari sejumlah kamar, dan dipimpin oleh seorang kepala asrama. c.



Mahasiswa Mahasiswa merupakan seseorang yang sedang dalam proses menimba ilmu ataupun belajar dan terdaftar menjalani pendidikan pada salah satu bentuk perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institute, dan universitas (Hartaji, 2012 : 5).



d. USU Kwala Bekala



7 Universitas Sumatera Utara



Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di kota Medan. Kwala Bekala merupakan kelurahan di kecamatan Medan Johor, Medan, Sumatera Utara.



2.1.1.1.



Pengertian Asrama Mahasiswa Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 40/1981 mendefiniskan asrama mahasiswa sebagai : “Suatu lingkungan perumahan sebagai tempat tinggal mahasiswa, yang dalam perkembangan lebih lanjut, dimungkinkan memiliki sarana lingkungan untuk melengkapinya, seperti perpustakaan, pengadaan buku, kantin, olah raga, dan sarana lainnya yang diperlukan yang dikelola oleh mahasiswa dalam bentuk koperasi.” Menurut Peraturan Menteri No. 9 tahun 2008, asrama adalah rusunawa yang diperuntukkan bagi mahasiswa/siswa/santri. Sementara itu Garis Panduan dan Peraturan Bagi Perancangan Bangunan Malaysia tahun 2008 menyebutkan bahwa asrama dikategorikan berdasarkan pengguna dan juga



pembagian kamar. Asrama sekolah menengah



disarankan menggunakan sistem dormitory dimana satu kamar ditempati oleh 8-12 penghuni. Sementara asrama yang sifatnya mendukung program-program pelatihan diperlakukan layaknya hostel dengan sistem kamar individual atau double room. Dalam panduan yang sama disebutkan bahwa pada asrama pendidikan tinggi, disarankan untuk menggunakan sistem double room, tidak disarankan



8 Universitas Sumatera Utara



penggunaan single room. Adapun fasilitas yang perlu disediakan antara lain kamar mandi, area cuci, area rekreasi, ruang tamu, musholla, perpustakaan, ruang manajemen. Tidak disebutkan aturan terkait psikologi pengguna atau pola perilaku penghuni secara spesifik, tetapi disebutkan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam lingkungan asrama.



2.1.1.2.



Macam-Macam Hunian Mahasiswa 1. Room in private homes Tempat tinggal berupa rumah pondokan atau saat ini biasa disebut kos – kosan, dengan jumlah kamar, fasilitas, dan peralatan yang sangat terbat. Biasanya menempel jadi satu pemilik rumah sebagai pengelola bangunan.



2. Cooperative house Tempat tinggal dengan sistem sewa yang diatur dan diurus bersama dengan penghuninya, yang biasa disebut rumah kontrakan. Terpisah dari pemilik rumah, memiliki fasilitas ruang peralatan yang lebih baik dari room in private homes.



3. Hostel



9 Universitas Sumatera Utara



Tempat tinggal yang hampir sama dengan dormitory, tetapi bersifat lebih santai dan biasanya tidak dihuni oleh satu disiplin ilmu. Memiliki fasilitas ruang dan peralatan yang cukup.



4. Apartemen Biasanya target penghuninya adalah mahasiswa yang sudah berkeluarga, dan memiliki fasilitas ruang dan peralatan yang lengkap.



5. Perkampungan mahasiswa Merupakan tempat tinggal masyarakat kecil yang memiliki kesamaan tujuan, yaitu kuliah. Karena penghuninya adalah mahasiswa heterogen dalam jenis kelamin, tingkat studi, dan disiplin ilmu, sehingga hunian ini memiliki fasilitas sosial yang sangat mempengaruhi pembentukan watak atau kepribadian mahasiswa dan mampu menjembatani dunia kuliah dengan masyarakat sekitar.



2.1.1.3.



Faktor Penunjang Fungsi Asrama Mahasiswa 1. Faktor kebutuhan mahasiswa, terdiri dari : a.



Kebutuhan akan tempat tinggal yang aman, layak, dan nyaman



b.



Kebutuhan akan tempat dan suasana yang dapat mendorong semangat belajar tanpa adanya paksaan



10 Universitas Sumatera Utara



2. Faktor tuntutan dan tujuan belajar Tuntutan belajar bagi seorang pelajar merupakan keseluruhan pembinaan kepribadian yang dilakukan dengan sadar dan bertujuan serta bertanggungjawab secara sistematis untuk mendorong mengembangkan diri pribadi ke tingkat yang lebih tinggi, seperti yang dikemukakan oleh Ir. Arijo dalam bukunya Pedoman Belajar (1955), belajar berarti: a. Memperkuat kedudukan ekonomis di kemudian hari b. Menciptakan kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam masyarakat c. Menimbulkan kepuasan bagi diri sendiri karena bertambahnya ilmu dan semakin luasnya pengetahuan



2.1.1.4.



Aspek yang Mempengaruhi Faktor Penunjang Fungsi Asrama Mahasiswa 1. Aspek Sosial Menyangkut hubungan antara asrama dan lingkungannya, maupun hubungan antara individu dalam asrama.



2. Aspek Ekonomis Menyangkut



kebiasaan



pemenuhan



kebutuhan



baik



untuk



kehidupan sehari-hari maupun untuk belajar.



11 Universitas Sumatera Utara



3. Aspek Psikologis Menyangkut kebiasaan dan kondisi individu yang berkaitan dengan faktor kenyamanan terhadap suasana serta tata ruang dalam dan ruang luar, terutama untuk keberhasilan belajar.



2.1.1.5.



Fungsi Asrama Mahasiswa 1. Asrama sebagai Tempat Tinggal Fungsi utama asrama mahasiswa adalah menyediakan fasilitas tempat tinggal bagi mahasiswa yang berasal dari luar daerah, negara, dan kota dengan tujuan agar mahasiswa dapat beradaptasi dengan mudah di lingkungan yang baru.



2. Asrama sebagai Tempat Belajar Asrama merupakan fasilitas dari suatu lembaga atau perguruan tinggi yang diwajibkan memiliki fasilitas dan suasana yang kondusif untuk belajar selama tinggal di asrama.



3. Asrama sebagai Tempat Pembinaan Penyesuaian pribadi dan sosial secara umum, dalam arti tanpa pembatasan kelompok sosial, terutama bagi masyarakat yang cepat berubah, merupakan hal yang sangat penting. Asrama mahasiswa dapat berfungsi juga sebagai tempat pembinaan mahasiswa secara mental dan hidup mandiri jauh dari orang tua.



12 Universitas Sumatera Utara



4. Asrama sebagai Interaksi Sosial Dalam kehidupan sehari-hari di asrama mahasiswa, mahasiswa mengalami interaksi dengan mahasiswa lainnya yang dari berbagai negara, kota, dan daerah. Dengan adanya asrama mahasiswa dapat bersosialisasi, beradaptasi, membentuk karakteristiknya, dapat menghargai dan menghormati penghuni asrama lainnya. Hal ini bertujuan untuk mempererat hubungan antar mahasiswa atau antar penghuni.



2.1.1.6.



Jenis Asrama Mahasiswa 1. Berdasarkan kepemilikannya a. Asrama Perguruan Tinggi Asrama yang dibangun dan dimiliki oleh suatu perguruan tinggi tertentu, dikelola dan dikontrol oleh pihak perguruan tinggi.



b. Asrama Pemerintah Daerah Asrama yang dibangun dan dikelola oleh pemda tertentu untuk memfasilitasi mahasiswa yang berasal dari daerah mereka.



c. Asrama Yayasan Asrama yang dibangun dan dikelola oleh suatu yayasan tertentu dengan sasaran penghuni mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah.



13 Universitas Sumatera Utara



d. Asrama Milik Swasta Asrama yang dibangun dan dikelola oleh pihak perorangan atau swasta dengan tujuan memperoleh keuntungan.



2. Berdasarkan penghuninya a. Asrama Mahasiswa Putra Asrama mahasiswa yang penghuninya adalah mahasiswa putra. Keuntungannya : memiliki kemudahan dalam pengawasan dibandingkan



dengan



asrama



campur.



Kerugiannya



:



menimbulkan kekurangan dalam bersosialisasi dengan teman teman mahasiswa putri.



b. Asrama Mahasiswa Putri Asrama mahasiswa yang penghuninya adalah mahasiswa putri. Keuntungannya : memiliki kemudahan dalam pengawasan dibandingkan



dengan



asrama



campur.



Kerugiannya



:



menimbulkan kekurangan dalam bersosialisasi dengan teman teman mahasiswa putra.



c. Asrama Mahasiswa Campuran Asrama mahasiswa yang penghuninya berupa mahasiswa putri dan putra.



Keuntungannya



:



menimbulkan



bersosialisasi



dan



berinteraksi yang baik bagi penghuni asrama. Kerugiannya :



14 Universitas Sumatera Utara



diperlukan pengawasan yang lebih ketat dibandingkan asrama sejenis.



3. Berdasarkan Sirkulasi Horisontal a. Open corridor/Single loaded corridor Sirkulasi memanjang yang meletakkan ruang-ruang hunian hanya pada salah satu sisi selasar, sedangkan sisi satunya merupakan open view. Kelebihannya adalah pencahayaan dan penghawaan alami pada sirkulasi ruang maupun bangunan lebih maksimal sedangkan kekurangannya adalah membutuhkan lahan yang luas untuk sirkulasi dan pencapaian ke sirkulasi vertical dari ruang hunian kurang terjaga.



Gambar 2.1. Single loaded corridor (sumber : internet)



b. Double loaded corridor Sirkulasi memanjang yang berada di antara ruang-ruang hunian yang saling berhadapan. Pemanfaatan ruang sirkulasi dan ruang bersama lebih efisien dan ruang hunian dapat dicapai dari berbagai



15 Universitas Sumatera Utara



arah. Namun, privasi ruang hunian tidak terjaga karena menyatu dengan aktivitas yang terjadi di sepanjang selasar, pencahayaan alami dan ventilasi silang hanya dapat dirasakan oleh ruang hunian yang berada di tepi selasar, serta memungkinkan kesan monoton dan masalah orientasi ruang hunian.



Gambar 2.2. Double loaded corridor (sumber : internet)



c. Centered corridor Sirkulasi utama terpusat di seputar sirkulasi vertical. Adapun kelebihan dari jenis koridor ini adalah pemanfaatan ruang sirkulasi vertical cukup efektif dan privasi ruang hunian cukup tinggi. Sedangkan kelemahannya adalah ruang hunian memiliki jumlah yang terbatas di tiap lantainya dan memungkinkan adanya ruang hunian yang memiliki orientasi yang tidak menguntungkan.



16 Universitas Sumatera Utara



Gambar 2 3. Centered corridor (sumber : internet)



2.1.2.



Kriteria Pemilihan Lokasi



2.1.2.1.



Tinjauan Struktur Kota Berdasarkan ketetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo tahun 2011 menyatakan bahwa perkembangan kawasan perkotaan Pancur Batu di kabupaten Deli Serdang terdiri dari : a. Pusat pemerintahan kecamatan b. Pusat kegiatan perdagangan dan jasa lokal c. Pusat pelayanan pendidikan tinggi d. Pusat pelayanan olahraga skala lokal e. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal f. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional g. Pusat kegiatan pariwisata



2.1.2.2.



Pencapaian Kampus USU Kwala Bekala terletak di Pancur Batu, kabupaten Deli Serdang dengan jarak ±14 km dari kampus USU Padang Bulan. Kawasan ini memiliki lahan seluas 300 ha.



17 Universitas Sumatera Utara



Gambar 2.4. Peta Lokasi Kampus USU (Sumber : Google Satelite)



Kampus ini dapat diakses dari Jln. Jamin Ginting, Perumnas Simalingkar, atau dari Kebun Binatang Medan.



2.1.2.3.



Area Pelayanan Kawasan Pancur Batu, kabupaten Deli Serdang termasuk ke dalam pusat pelayanan kawasan, dimana memiliki pusat pelayanan pendidikan tinggi. Maka daripada itu, USU melakukan pengembangan kampus yang berlokasi di kawasan perkotaan Pancur Batu, kabupaten Deli Serdang, tepatnya di Kwala Bekala.



2.1.3.



Deskripsi Pengguna dan Kegiatan



2.1.3.1.



Deskripsi Pengguna a. Pelaku utama



18 Universitas Sumatera Utara



Mahasiswa/i yang berasal dari berbagai disiplin ilmu dan tingkat studi dan berasal dari luar kota Medan.



b. Pengelola asrama Pengelola asrama merupakan petugas yang bertanggung jawab untuk mengurus segala keperluan di asrama, baik secara administrasi maupun fisik bangunan. Pengelola asrama terdiri dari 2 bagian, yaitu ; 1. Pengelola dari instansi Bertugas mengatur jalannya program di asrama, antara lain : o Kepala asrama o Karyawan administrasi 2. Penglola maintenance gedung Bertugas mengatur jalannya kegiatan pemeliharaan di asrama, antara lain : o Petugas kebersihan o Teknisi elektrikal o Teknisi plumbing o Teknisi genset o Keamanan gedung



c. Tamu asrama



19 Universitas Sumatera Utara



Tamu mahasiswa atau penghuni asrama, masyarakat, tamu kegiatan asrama.



2.1.3.2.



Deskripsi Kegiatan Menurut



Times



Saver



Standard,



kegiatan



mahasiswa



yang



berlangsung di asrama adalah : a. Belajar Kegiatan belajar di asrama biasanya dilakukan di dalam kamar masing-masing atau di ruang sosialisasi dalam bentuk diskusi kelompok di setiap lantai. b. Beristirahat c. Bersosialisasi Kegiatan bersosialisasi akan terjadi apabila tersredia fasilitasfasilitas yang memungkinkan terjadinya sosialisasi dan interaksi antar penghuni asrama.



2.1.4.



Studi Banding Literatur dengan Fungsi Sejenis



2.1.4.1.



Asrama Mahasiswa Universitas Bilkent, Turki Asrama mahasiswa Universitas Bilkent terdiri dari 26 bangunan dengan berbagai desain dan fitur yang memeberikan fasilitas hunian untuk lebih dari 4.000 mahasiswa Turki dan internasional dari berbagai daerah.



20 Universitas Sumatera Utara



Seluruh kamar asrama dilengkapi dengan satu tempat tidur, meja, kursi, rak buku, lemari, keranjang sampah, mini kulkas, serta memiliki telepon langsung lokal dan internasional. Asrama ini memiliki area umum, seperti dapur, TV (social lounge), study lounge, binatu, ruang olahraga, dan kamar mandi bersama di setiap lantai asrama.



Tabel 2. 1 Peruntukan gedung asrama Kode



Jenis Kamar



DT



52



Single room (22 kamar) dan 69



Hunian :



Suite room (1 kamar)



a.



orang



Fasilitas



Single



room



berukuran 4,30 x 2,25 m b.



Suite



room



yang



terdiri dari : - R. tidur berukuran 2,80 x 2,20 m Gambar 2. 5. Interior single room



(Sumber :www.bilkent.edu.tr)



- R.



tamu



berukuran



4,30 x 2,25 m - K. mandi berukuran 2,20 x 1,40 m Penunjang : Ruang binatu, Gambar 2.6. Interior suite room



kamar



mandi



bersama,



21 Universitas Sumatera Utara



(Sumber :www.bilkent.edu.tr)



ruang



belajar



bersama,



ruang televisi, resepsionis, kantin.



Gambar 2.7. Denah asrama (Sumber : www.bilkent.edu.tr)



54



Double room (10 kamar/ 100



Hunian : Kamar ganda



lantai)



berukuran 3,55 x 2,85 m



orang



Penunjang : Ruang binatu, kamar



mandi



bersama,



ruang



belajar



bersama,



ruang main (tenis meja & Gambar 2.8. Denah asrama



billiard),



resepsionis,



(Sumber : www.bilkent.edu.tr)



dapur bersama. 71



Triple room (8 kamar/lantai)



160



Hunian : kamar ganda tiga



orang



berukuran 6,10 x 3,40 m Penunjang : Ruang binatu,



Gambar 2.9. Kamar triple room (Sumber :www.bilkent.edu.tr)



kamar



mandi



bersama,



ruang



belajar



bersama,



resepsionis,



dapur



bersama.



22 Universitas Sumatera Utara



Gambar 2.10. Denah asrama (Sumber : www.bilkent.edu.tr)



2.1.4.2.



Asrama Mahasiswa UI Asrama Universitas Indonesia ini berlokasi di Depok dan terletak di kawasan kampus Universitas Indonesia. Asrama tersebut berdiri di lahan seluas 4,158 Ha dengan perbatasan pada bagian utara adalah rumah penduduk, bagian selatan hutan Universitas Indonesia, bagian timur hutan Universitas Indonesia dan bagian barat rumah penduduk. Asrama UI memiliki 7 unit gedung asrama seluas ± 5950 m² dengan jumlah kamar sebanyak 1.225 kamar, satu unit gedung serba guna dan kantin seluas ± 900 m², dan fasilitas parkiran motor dan mobil seluas ± 180 m². Parkiran mobil diperuntukan untuk jumlah mobil sedikit dikarenakan mahasiswa yang berasal dari luar daerah ini tidak ada yang membawa mobil ke kampus. Mahasiswa yang menginap pada tahun 2007 berjumlah total 1.402 orang dengan mahasiswa putri berjumlah 655 orang dan mahasiswa putra 747 orang. Mahasiswa yang boleh menginap di asrama ini adalah mahasiswa dua tahun pertama, setelah dua tahun ia harus mencari tempat tinggal lain diluar.



23 Universitas Sumatera Utara



Gambar 2.11. Eksterior Asrama UI (Sumber : www.asrama.ui.ac.id)



a.



Fasilitas  Kamar Tabel 2. 2 Kapasitas gedung dan peruntukannya Blok Peruntukan



Kapasitas



Keterangan



A



Putri



107



1 kamar = 1 orang



B



Putri



86



1 kamar = 1 orang



C



Putri



154



1 kamar = 1 orang



D



Putra



234



1 kamar = 1 orang



E



Putri



265



1 kamar = 1 orang



F



Putri



268



1 kamar = 1 orang



G



Putra Lt.1



96



1 kamar = 1-3 orang



G



Putra Lt. 2-4



186



1 kamar = 1-2 orang



H-1



Putra



142



1 kamar = 1-2 orang



24 Universitas Sumatera Utara



Untuk gedung A,B,C,D,E, dan F memiliki kamar single dengan ukuran 2,5 m x 3 m (tipe standard) dengan kamar mandi bersama sebanyak 8 buah di masing-masing gedung. Untuk gedung G, kamar berisi 2-3 penghuni dengan luas 3 x 5 m (tipe kamar besar).



Gambar 2.12. Interior kamar tidur asrama



(Sumber : http://asrama.ui.ac.id/site/kamar)



Gambar 2.13. Lorong asrama (Sumber: http://library.binus.ac.id/)



 Ruang Tunggu Ruang tunggu diperuntukkan bagi tamu mahasiswa yang tinggal di asrama. Selain itu, ruang ini juga dapat difungsikan



25 Universitas Sumatera Utara



sebagai ruang komunal, yaitu tempat berkumpul antar mahasiswa.



Gambar 2.14. Ruang tunggu asrama UI (Sumber : http://asrama.ui.ac.id/site/photo-stream/images-gallery)



 Kamar Mandi Umum Kamar mandi tidak berada di dalam kamar melainkan di luar kamar. Fasilitas ini berada di sudut bangunan guna memperlancar utilitas air kotor dan air bersih.  Kantin Asrama Selain memenuhi kebutuhan para penghuni asrama, kantin asrama UI berperan sebagai sarana interaksi sosial dan budaya antar penghuni, pengelola, dan pengunjung asrama.



26 Universitas Sumatera Utara



Gambar 2.15. Kantin asrama UI (Sumber : https://www.flickr.com/photos/msani/9537727002)



 Keamanan Asrama Mahasiswa juga terdapat Satuan Pengamanan (Satpam) yang terintegrasi dengan Satuan Pengamanan UI dibawah koordinasi Subdit-PLK UI yang bertugas selama 24 jam untuk



melindungi dan



memantau keamanan di



lingkungan asrama mahasiswa.



Gambar 2.16. Satuan Pengamanan UI (Sumber : http://asrama.ui.ac.id/site/keamanan)



 ATM Salah satu fasilitas asrama UI adalah Anjungan Tunai Mandiri (ATM), salah satunya adalah ATM BNI.



Gambar 2.17. ATM Asrama UI (Sumber : http://asrama.ui.ac.id/site/atm)



27 Universitas Sumatera Utara



Tabel 2.3. Perbandingan Asrama Mahasiswa UI dan Asrama Mahasiswa Bilkent University Pembanding



Asrama Mahasiswa UI



Asrama Mahasiswa Bilkent University



Lokasi



Kompleks UI di Depok



Kompleks Bilkent University di Turki



Jenis asrama



Asrama putra dan putri



Asrama putra dan putri



Jumlah lantai tiap



2 – 4 lantai



4 – 6 lantai



1 – 2 mahasiswa



1 – 3 mahasiswa



Single room & double room



Single room, double room,



asrama Kapasitas tiap kamar Tipe kamar



triple room Jumlah penghuni



1.402 mahasiswa



Lebih dari 4000 mahasiswa



Fasilitas di dalam



1.



Tempat tidur



1.



Tempat tidur



kamar



2.



Kursi & meja belajar



2.



Kursi & meja belajar



3.



Lemari pakaian



3.



Lemari pakaian



4.



Kamar mandi (suit room)



5.



Rak buku



6.



Kulkas mini



7.



Keranjang sampah



Fasilitas



1.



R. komunal



1.



R. komunal



penunjang



2.



R. Laundry



2.



R. Laundry



3.



Kamar mandi umum



3.



Kamar mandi umum tiap



tiap lantai



lantai



4.



Kantin



4.



Kantin



5.



Toko ATK



5.



Ruang tenis meja &



28 Universitas Sumatera Utara



6.



Warung



billiard



7.



Warnet



6.



Ruang televise



8.



Musholla



7.



Internet lounge



9.



Lap. Parkir



8.



R. reseprionis



10. Pos jaga



9.



Dapur bersama



11. ATM



10. Kantor pengelola



12. Kantor pengelola Utilitas bangunan



1.



Fire alarm



1.



Fire alarm



2.



Kotak hydrant



2.



Kotak hydrant



3.



Tangga sebagai



3.



Tangga sebagai



transportasi bangunan



transportasi bangunan 4.



Sprinkler



Pengelola



Pihak universitas



Pihak universitas



Sasaran pengguna



Mahasiswa UI tahun



Mahasiswa Bilkent University



pertama dan kedua dari luar



tahun pertama sampai ketiga



Jabodetabek



Berdasarkan hasil studi literatur pada 2 asrama mahasiswa, dapat ditarik kesimpulan yang dapat membantu memberikan ide-ide rancangan mengenai kebutuhan dan pola ruang. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Asrama mahasiswa berdasarkan jenis penghuninya terdiri dari asrama putra dan putri. 2. Lokasinya mempertimbangkan akses menuju kampus 3. Dikelola oleh pihak universitas.



29 Universitas Sumatera Utara



4. Asrama diperuntukkan untuk mahasiswa tingkat awal (2 tahun pertama). 5. Bangunan terdiri atas 3 – 6 lantai. 6. Tiap kamar dihuni oleh 1 – 3 mahasiswa. 7. Jenis kamar asrama, yaitu single room, double room, dan triple room. 8. Fasilitas di dalam kamar, yaitu : a. Tempat tidur b. Kursi & meja belajar c. Lemari pakaian d. Kamar mandi (suit room) e. Rak buku f. Kulkas mini g. Keranjang sampah. 9. Dilengkapi dengan fire alarm, sprinkler, kotak hydrant, dan tangga sebagai transportasi bangunan. 10. Fasilitas penunjang a. R. komunal sebagai ruang belajar bersama ataupun sekedar berkumpul antar sesame penghuni asrama b. R. Laundry c. Kamar mandi umum tiap lantai d. Kantin e. Lapangan olahraga



30 Universitas Sumatera Utara



f. Lapangan parkir g. Ruang televise h. Internet lounge i.



Musholla



j.



Kantor pengelola



k.



Resepsionis.



2.2.



TINJAUAN TEMA



2.2.1.



Pengertian Tema Proyek Asrama Mahasiswa USU Kwala Bekala ini menggunakan pendekatan Arsitektur Tropis yang memfokuskan pada kenyamanan termal berupa pencahayaan dan penghawaan alami. Arsitektur tropis merupakan salah satu cabang ilmu arsitektur yang mempelajari tentang arsitektur yang berorientasi pada iklim dan cuaca, pada lokasi dimana massa bangunan atau kelompok bangunan berada, serta dampak, tautan, ataupun pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar yang tropis.



2.2.2



Interpretasi Tema



2.2.2.1 Permasalahan iklim Tropis Daerah dengan iklim tropis memiliki tingkat panas sinar matahari yang tinggi, maka perancangan dalam suatu bangunan sangat diperhatikan



31 Universitas Sumatera Utara



yaitu orientasi bangunan supaya bisa mengantisipasi pengaruh buruk dari sinar matahari.



Sinar matahari dipagi hari sangat baik untuk kesehatan, sehingga bagian timur cenderung dibuka untuk memasukan sinar matahari. Namun sinar matahari yang baik hanya bertahan hingga pukul 09.00 WIB yang selanjutnya akan memberikan efek panas yang menyengat. Sedangkan pada pukul 14.00 merupakan puncak dari panasnya terik matahari. Hal ini dalam perancangan bangunan bisa diantisipasi dengan dibuatkannya tritisan atau double layer.



2.2.2.2 Kriteria Perencanaan pada Iklim Tropis Lembab Kondisi iklim tropis lembab membutuhkan syarat khusus dalam perancangan



bangunan



dan



lingkungan



binaan.



Kondisi



yang



berpengaruh dalam perancangan bangunan pada iklim tropis lembab adalah sebagai berikut. 1.



Kenyamanan Thermal Menurut ASHRAE (American Society of Heating, Refrigating, Air Conditioning Engineers, 1989), Kenyamanan thermal adalah sebuah



32 Universitas Sumatera Utara



kondisi dimana seseorang merasakan kenyamanan terhadap suhu lingkungannya, yang apabila digambarkan dalam konteks dimana seseorang tidak merasakan suhu udara yang terlalu panas maupun terlalu dingin. Hal ini berarti keadaan tubuh yang mampu menyeimbangkan suhu tubuh dari proses metabolism dengan cara evaporasi, radiasi, konveksi, dan konduksi. Melalui proses tersebut, dapat diartikan bahwa kecepatan produksi dan kecepatan buang panas tubuh ke lingkungan harus seimbang. Kenyamanan termal dapat dicapai dengan mengendalikan perpindahan panas yang dilakukan oleh tubuh manusia. Sumber panas yang berasal dari tubuh manusia berasal dari pembakaran kalori dalam tubuh, suhu udara sekitar yang tinggi, dan radiasi matahari secara langsung maupun tidak langsung. Tubuh manusia dapat melepaskan panas dengan 4 cara, yaitu : a.



Konduksi Merupakan perpindahan panas yang dihasilkan dari kontak langsung antar permukaan. Tubuh memperoleh panas dari lingkungan atau melepaskannya melalui konduksi



b.



Konveksi Merupakan perpindahan panas berdasarkan pergerakan fluida, dalam hal ini adalah udara. Panas yang diperoleh dapat berkurang tergantung pada suhu udara yang mengenai tubuh manusia.



33 Universitas Sumatera Utara



c.



Evaporasi Merupakan keadaan dimana suhu tubuh manusia hanya melepaskan panas. Hal ini terjadi karena kelembaban di permukaan di kulit manusia menguap ketika udara melintasi tubuh.



d.



Radiasi Merupakan



perpindahan



panas



berdasarkan



gelombang



elektromagnetik. Dalam hal ini, tubuh manusia memperoleh panas dari permukaan yang suhunya lebih tinggi.



Secara teori, ada 6 faktor yang mempengaruhi tingkat kenyamanan termal, yakni 4 faktor iklim (suhu udara, suhu radian, kelembapan udara, kecepatan angin) dan 2 faktor individual (jenis pakaian dan aktivitas). a.



Temperatur Udara Penyebab utama terjadinya perubahan dan perbedaan suhu udara adalah intensitas radiasi panas matahari yang diterima. Matahari meradiasikan energy panas dalam intensitas yang konstan, tetapi ada faktor tertentu yang mengakibatkan tidak semua energi tersebut dapat diterima oleh suatu daerah di bumi. Faktor penentu penerimaan intensitas radiasi panas matahari yang berakibat pada suhu udara yaitu :  Rotasi Bumi



34 Universitas Sumatera Utara



Perputaran bumi pada porosnya mengakibatkan terjadinya siang dan malam serta perubahan sudut jatuh sinar matahari.  Revolusi Bumi Peredaran



bumi



mengelilingi



matahari



mengakibatkan



terjadinya pergantian musim  Kondisi Langit Awan di langit, debu, dan gas polusi yang tersebar di angkasa, juga debu dan awan panas hasil aktivitas gunung berapi dapat menghalangi penerimaan radiasi panas matahari di bumi.  Topografi dan Elevasi Bumi Kontur pada bumi membentuk dataran dan pegunungan menghasilkan perbedaan elkevasi. Semakin tinggi elevasi, maka semakin rendah suhu udaranya. Hal ini disimpulkan bahwa semakin panas udara, maka tubuh semakin memperoleh panas, terutama dengan cara konveksi melalui udara, juga konduksi dan radiasi dari material di sekitarnya. b.



Kelembaban udara Nilai kelembapan udara adalah indikator banyaknya kandungan uap air di udara. Semakin banyak uap airnya, maka udara semakin lembap. Sumber uap air di udara berasal dari :  Penguapan air di permukaan (sumber utama)



35 Universitas Sumatera Utara



Contoh : air kolam, danau, sungai, laut.  Penguapan air tanah  Respirasi (pernapasaan) dan transpirasi (penguapan) Contoh : air yang terkandung dalam tumbuhan. Hal ini disimpulkan bahwa semakin lembab udara, maka semakin sulit keringat menguap sehingga panas tubuh sulit dilepaskan. c.



Kecepatan Udara Pergerakan udara terjadi karena perbedaan suhu dan perbedaan tekanan dimana berasal dari tempat yang bertekanan tinggi (suhu dingin) ke tempat yang bertekanan rendah (tekanan udara menurun bila udara memuai karena panas). Untuk mencapai kenyamanan termal, kecepatan udara yang diperlukan adalah 0,6 m/s – 1,5 m/s. Udara harus bergerak dengan arah yang tepat dan kecepatan



gerak



yang



cukup



agar



dapat



memperoleh



kenyamanan termal. Arah dan kecepatan gerak udara ini dapat dikendalikan dalam site oleh desain bangunan dan penataan tanaman agar potensi yang ada dapat dioptimalkan. d.



Temperatur Radiant Radiasi matahari mempunyai pengaruh besar terhadap sensasi thermal.



e.



Insulasi Pakaian



36 Universitas Sumatera Utara



Jenis dan bahan pakaian yang dikenakan berpengaruh terhadap kenyamanan thermal. Maka, pilihlah jenis pakaian yang sesuai dengan keadaan lingkungan sekitar. f.



Aktivitas Segala aktivitas yang dilakukan manusia berpengaruh pada peningkatan metabolisme tubuh.



Selain itu, kenyamanan termal dapat dipengaruhi oleh kondisi dalam maupun luar ruangan. Kondisi termal dalam ruang yang memburuk dapar dikendalikan dengan pendekatan buatan, seperti penggunaan AC. Namun, dapat juga dilakukan melalui pendekatan



arsitektural



dengan



mengkondisikan



dengan



lingkungan luar dan ventilasi bangunan. Selain itu, kenyamanan termal dapat dikendalikan dengan meningkatkan



fungsi



bukaan.



Bukaan



berfungsi



untuk



mengendalikan udara ke dalam dan mengurangi kelembaban udara. Beberapa aspek yang mempengaruhi desain bukaan ruangan adalah : a. Orientasi Bukaan Bukaan sebaiknya diletakkan pada arah datangnya angin menuju bangunan. Untuk memaksimalkan pergerakan udara dalam bangunan, bukaan inlet diletakkan pada zona bertekanan positif dan bukaan outlet pada zona bertekanan



37 Universitas Sumatera Utara



negatif. Bukaan juga mempengaruhi kualitas pencahayaan alami ke dalam ruangan. Hal ini berarti semakin luas dimensi bukaan, semakin banyak cahaya yang masuk ke dalam ruangan. b. Posisi Bukaan Salah satu syarat bukaan yang baik adalah terjadinya cross ventilation. Peletakan bukaan pada dua sisi ruangan yang saling berlawanan akan memberi peluang udara untuk mengalir masuk dan keluar. Bukaan pengeluaran udara lebih baik diletakkan sedikiti lebih tinggi dari bukaan masuk agar udara panas dapat dikeluarkan tanpa tercampur dengan udara segar dari bukaan masuk. c. Dimensi Bukaan Semakin besar dimensi dan semakin banyak jumlah bukaan, semakin besar tingkat pertukaran udara yang terjadi pada suatu ruangan. d. Tipe Bukaan Perbedaan tipe bukaan akan menentukan arah pergerakan udara dalam ruangan. Tipe bukaan yang baik adalah bukaan yang mampu mengalirkan udara dengan persentase terbesar. Persentase bukaan terbesar didapatkan dari jendela tipe casement (90%) dan tipe till-turn : open position (90%).



38 Universitas Sumatera Utara



Selain faktor bukaan ruangan, kenyamanan termal juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu peletakan vegetasi. Vegetasi



merupakan



elemen



lansekap



yang



berfungsi



menurunkan suhu udara di sekitarnya. Hal ini terjadi karena radiasi matahari akan diserap untuk proses fotosintesis dan penguapan. Bayangan yang ditimbulkan oleh vegetasi dapat menghalangi pemanasan permukaan bangunan secara langsung. Jarak pohon terhadap bangunan dapat mempengaruhi ventilasi bangunan. Vegetasi dapat dimanfaatkan untuk mengatur aliran udara ke dalam bangunan. Saat udara bergerak di bawah kanopi pepohonan, suhu udara cenderung berkurang karena radiasi panas matahari disaring oleh dedaunan.



2.



Penghawaaan Alami Penghawaan alami atau ventilasi alami adalah proses pertukaran udara di dalam bangunan melalui bantuan elemen-elemen bangunan yang terbuka. Pertimbangan utama dalam perancangan optimalisasi penghawaan alami adalah dengan menganalisis datangnya arah angin. Secara umum angin memiliki arah yang dipengaruhi iklim makro. Sebagai contoh di wilayah Indonesia angin dalam iklim makro mengalir dari arah tenggara ke barat daya. Namun demikian iklim mikro yang dipengaruhi cuaca dan bentuk-bentuk di sekitar bangunan akan lebih mempengaruhi aliran angin tersebut.



39 Universitas Sumatera Utara



Untuk penataan ruang dalam bangunan juga dapat diatur hingga ada aliran angin dari lokasi ruang yang dingin menuju ke lokasi ruang lain yang panas. Hal ini perlu dipahami dengan ilmu fisika yang menetapkan bahwa udara akan mengalir dari tempat bertekanan rendah pada suhu yang dingin menuju tempat bertekanan tinggi pada suhu yang panas. Jika dalam satu bangunan terdapat ruang panas dibagian atap, sedang ruang dingin di bagian bawah yang terteduhi pohon atau terdinginkan dengan kolam, maka perlu diatur ruangruang diantaranya sehingga menjadi penghubung dua lokasi ruang yang berbeda tekanan dan suhu tersebut. Ruang-ruang antara ini selayaknya memiliki bukaan atau dibuat dengan partisi yang tidak memenuhi dinding sehingga dapat mengalirkan angin. Adapun hal-hal yang sangat berkaitan dengan sistem penghawaan alami adalah sebagai berikut ini. a.



Pencahayaan Kebutuhan penerangan pada suatu ruang yang kita buat, terutama untuk pemanfaatan penerangan dari cahaya alami karena berhubungan dengan pembukaan.



b.



Kelembaban Banyaknya uap air pada udara dalam ruangan.



c.



Luas Bukaan Bukaan pada ruangan yang memungkinkan adanya pergantian udara, dan masuknya cahaya. Bukaan dapat berupa pintu,



40 Universitas Sumatera Utara



jendela, jalusi, lubang angin atau lostos atau lupangan, dan lubang-lubang lain yang mungkin ada pada suatu ruangan.



Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengoptimalkan kondisi penghawaan adalah : 



Orientasi Bangunan Radiasi matahari adalah penyebab utama tingginya suhu di dalam rumah. Sebisa mungkin untuk menghindari banyak bukaan di arah timur dan barat. Apabila tidak bisa dihindari, bisa diupayakan adanya barrier terhadap radiasi panas matahari, terutama matahari sore di arah barat. Barrier bisa berupa tanaman atau vegetasi, atau elemen bangunan berupa sun shading. Sun shading berupa elemen vertikal (sirip) atau elemen horizontal (topi-topi/over hang).







Perbanyak bukaan Bukaan atau ventilasi udara yang dianjurkan adalah paling tidak sebesar 15% dari luas lantai bangunan.







Atur letak bukaan Ventilasi udara haruslah berada di kedua sisi bangunan atau ruangan. Tidak akan banyak manfaatnya apabila bukaan hanya berada di salah satu sisi bangunan. Udara luar tidak akan bisa masuk ke dalam rumah bila tidak ada lubang yang lain untuk jalan keluar udara. Jadi, harus dihindari memanfaatkan seluruh



41 Universitas Sumatera Utara



kavling hingga ke belakang. Dalam satu ruangan pun, sebaiknya, jendela/bukaan tidak berada pada sisi yang sama.  Jenis Penghawaan Alami Berdasarkan cara membukanya, ventilasi dibagi menjadi ventilasi yang terbuka permanen dan ventilasi temporer (dapat dibuka dan ditutup). Ventilasi permanen untuk menjamin pertukaran udara minimal setiap hari sedangkan ventilasi temporer difungsikan apabila memerlukan kondisi penghawaan yang lebih baik, misalnya ketika jumlah penghuni rumah sedang banyak, atau ketika cuaca sangat panas. a. Jenis ventilasi alami temporer  Jendela Biasa



Gambar 2.18. Jendela Biasa (Sumber : framealumika.blogspot.com)



 Jendela Boven



42 Universitas Sumatera Utara



Gambar 2.19. Jendela Boven (Sumber : jsoalan.blogspot.com)



Boven biasanya berada di atas kusen, bisa menjadi satu atau terpisah. Boven ada beberapa macam, ada boven yang mempunyai daun seperti jendela biasa, ada boven yang diisi dengan 2 bilah kaca yang menyisakan celah udara di antaranya seperti yang banyak dipakai di kamar mandi, atau boven yang yang diisi dengan ram kayu. Ram kayu berguna untuk faktor keamanan, yaitu supaya tidak ada orang yang bisa menerobos masuk melalui lubang boven.  Jalusi



Gambar 2.20. Jalusi (Sumber : dekoruma.com)



43 Universitas Sumatera Utara



Jalusi atau kerpyak adalah bilah-bilah kayu yang terpasang permanen di kusen. Celah-celah di antara bilah-bilah inilah yang akan menjadi lubang untuk aliran udara alami.



 Kaca Nako



Gambar 2.21. Kaca nako (Sumber: basuhrumahbarusemenyihberanang.wordpress.com)



Kaca naco adalah jendela yang kacanya dibagi menjadi beberapa segmen dan mempunyai mekanisme yang bisa digerakkan membuka dan menutup. Kaca naco mempunyai kelemahan berupa faktor keamanan yang tidak terlalu baik. Selain itu, kaca naco termasuk kurang ekonomis.



b. Jenis ventilasi alami permanen  Loster



44 Universitas Sumatera Utara



Gambar 2.22. Loster (Sumber : pavingblokindonesia.com)



Ornamen yang mengisi lubang ventilasi di dinding. Kegunaan loster sama seperti ram, yaitu untuk memperkecil ukuran lubang karena faktor keamanan. Loster sendiri ada yang terbuat dari kayu, beton, keramik.  Strategi Penghawaan Alami a. Ventilasi Silang (Cross Ventilation) Sistem ini meletakkan bukaan pada arah yang berhadapan, sehingga terjadi pertukaran udara dari dalam keluar bangunan. Efektivitas tercapai dari ukuran bukaan (inletoutlet), hasilnya adalah adanya peningkatan kecepatan udara dan turunnya suhu ruangan.



45 Universitas Sumatera Utara



Gambar 2.23. Cross Ventilation (Sumber : uruhara69.blogspot.co.id)



Ventilasi silang yang sukses membutuhkan sebuah bentuk bangunan yang memaksimalkan eksposur ke arah angin yang berlaku, menyediakan untuk inlet yang memadai daerah, penghalang internal yang minimal (antara inlet dan outlet), dan menyediakan untuk area



outlet yang



memadai. Pertimbangan peletakan bukaan memperhatikan juga sumber kebisingan.



b. Ventilasi Pasif / Ventilasi Cerobong (Stack Ventilation) Sistem ventilasi ini merupakan sistem ventilasi yang diarahkan secara vertikal bahkan sampai melintasi atap bangunan. Secara alamiah, prinsip ventilasi cerobong lebih banyak disebabkan adanya faktor “hisapan” dari bagian atas yang dapat terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara yang cukup besar antara bagian atas dan bagian bawah.



46 Universitas Sumatera Utara



Gambar 2.24. Stack Ventilation (Sumber : pinterest)



3.



Pencahayaan Alami Pencahayaan alami merupakan sumber cahaya yang berasal dari cahaya matahari. Matahari memiliki kuat sinar terbesar sehingga keberadaannya bermanfaat pada penerangan dalam ruang. Cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan memiliki interaksi dengan ruang luar. Melalui pencahayaan alami, ruangan akan terasa lebih hangat sehingga aktivitas di dalamnya dapat berjalan dengan baik. Strategi Pencahayaan Alami terdiri dari : a. Pembayangan (Shading) Penggunaan orientasi ke arah utara dan selatan secara maksimal membuat pembayangan dan pengalihan cahaya matahari lebih efisien dan mudah karena pembayangan pada orientasi ke arah timur dan barat secara permanen tidak dapat mengontrol silau saat fajar dan senja.



47 Universitas Sumatera Utara



Gambar 2.25. Pembayangan Kaca dan Transmisi Rendah (Sumber : library.binus.ac.id)



Tabel 2. 4 Macam-Macam Shading Device (sumber : binus.ac.id) Jenis



Kelebihan



Overhang



Kekurangan Tidak



dapat



Dapat menahan menahan



sinar



sinar



yang



matahari matahari



dari atas



datang dari sudut rendah



Awning Dapat



Menghalangi



menghalangi



pandangan ke luar



sinar dari



Vertical Louver



matahari dan cahaya langit sudut sehingga ruangan



rendah



menjadi gelap



Menghalangi



Masih



48 Universitas Sumatera Utara



sinar



matahari memungkinkan



dari



samping masuknya cahaya



dengan



sudut matahari



kedatangan cahaya



dalam



jumlah banyak yang



rendah Horizontal Louver



Dapat menghalangi



Tidak



dapat



masuknya sinar diaplikasikan pada matahari



bangunan tinggi



langsung



49 Universitas Sumatera Utara



b. Redirection (Pengalihan Pencahayaan Alami) Penyebaran cahaya ke tempat yang dibutuhkan untuk meminimalisir



kebutuhan



cahaya



buatan.



Pengalihan



pencahayaan bertujuan untuk mengoptimalkan keseimbangan penerangan di dalam ruangan melalui penyebaran cahaya seluas mungkin.



Gambar 2.26. Pendistribusian Cahaya ke tempat yang dibutuhkan (Sumber : library.binus.ac.id)



c. Framing of View (Pengambilan View) Memaksimalkan view yang baik ke luar bangunan dan memblokir view yang kurang bagus.



Gambar 2.27. Framing of View (Sumber : caseymcleanphoto.weebly.com)



50 Universitas Sumatera Utara



2.3



Keterkaitan Tema dengan Judul Pancur Batu berada di area yang memiliki iklim tropis, dimana memiliki curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari sepanjang tahun. Maka, dalam merancang asrama mahasiswa ini diperlukan pertimbangan yang matang agar bangunan dapat bertahan lama dan hemat energi. Selain itu, kenyamanan di dalam ruangan juga harus dipertimbangkan. Pada perancangan asrama mahasiswa ini, fokus terhadap pencahayaan dan penghawaan yang akan diterapkan demi menciptakan hunian yang hemat energy tanpa menghilangkan estetika sehingga mahasiswa tetap nyaman tinggal dalam hunian ini.



2.4



Studi Banding Arsitektur dengan Tema Sejenis 1. Wisma Dharmala Sakti (Jakarta) Wisma Dharmala Sakti dirancang oleh arsitek keenam asal AS, Paul Rudolph. Bangunan ini memiliki semboyan “Health of Future”. Gedung ini memiliki fasad yang unik dan artistik serta memiliki kelebihan dalam kaitanya dengan iklim tropis. Bentuk atap yang di rancang Paul Rudolph terinspirasi dari bentuk atap Indonesia yang memiliki overstek sebagai solusi dalam merespon iklim tropis.



51 Universitas Sumatera Utara



Gambar 2.28. Wisma Dharmala Sakti (Sumber : pinterest)



Desain Wisma Dharma Sakti ini menerapkan konsep Tropis vernakular. Arsitek mengkombinasikan berbagai potensi alami yang tersedia di lingkungan site berada, dan memanfaatkan untuk membantu life cycle bangunan. Dengan pemanfaatan bidang-bidang miring pada fasade yang berfungsi sebagai kanopi dan sunlouver (perisai matahari) membuat udara di dalam ruangan tidak panas serta adanya void di tengah-tengah gedung membuat sirkulasi udara berjalan dengan baik. Dengan adanya tanaman rambat yang hijau membuat atmosfer udara yang sejuk di sekitar bangunan. Dengan terjadinya pergerakan udara, maka disebut sebagai penghawaan alami.



52 Universitas Sumatera Utara



BAB III METODOLOGI



Penulisan skripsi ini dilakukan dengan studi literature, survei lapangan untuk mengamati kondisi tapak, dan survei lapangan mengenai fungsi sejenis.



3.1



Metode Pemilihan Lokasi Metode pemilihan lokasi dilakukan dengan mempelajari masterplan USU Kwala Bekala. Melalui pengamatan zona pada masterplan, maka dapat diketahui bahwa kawasan hunian terdapat di zona pendukung. Di zona ini, terdapat beberapa area yang akan dijadikan fungsi perancangan yang berbeda, salah satunya adalah site khusus perancangan Asrama Mahasiswa. Setelah itu, diperlukan tahap mempelajari lokasi yang ada untuk menentukan site yang tepat dalam perancangan asrama mahasiswa. Adapun kriteria pemilihan lokasi sitenya adalah lokasi yang strategis dimana berada di jalan utama kawasan, akses yang dapat dijangkau menuju gedung perkuliahan maupun fasilitas umum lainnya, serta kemudahan pencahayaan dan penghawaan alami.



3.2.



Metode Penyelesaian Masalah / Tahapan Perancangan Metode deskriptif menjadi dasar dari perancangan Asrama Mahasiswa USU Kwala Bekala. Metode ini berupa paparan yang terjadi saat ini disertai dengan berbagai literatur yang mendukung teori-teori yang



53 Universitas Sumatera Utara



dihadapi. Dilakukan melalui pengumpulan, pengolahan, dan analisis data untuk menghasilkan suatu kesimpulan. Data – data yang digunakan terbagi menjadi 2 (dua), yaitu : 1.



Data primer Merupakan pengambilan data secara langsung pada lokasi, yaitu : 



Observasi Lapangan Metode observasi merupakan suatu metode yang digunakan dengan cara pengamatan dan pencatatan data secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam metode ini dilakukan dengan mengadakan studi banding secara langsung.







Metode Dokumentasi Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, dan lain sebagainya. Dalam proses ini, pencarian data digunakan dalam bentuk foto maupun rekaman wawancara.



2.



Data Sekunder  Studi literature Mencari referensi teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Referensi ini dapat dicari dan ditemukan melalui buku, jurnal, artikel, maupun laporan penelitian. Tujuannya adalah untuk memperkuat permasalahan serta sebagai



54 Universitas Sumatera Utara



teori dalam melakukan studi dan juga menjadi dasar dari penelitian ini. 



Studi Banding Metode ini bertujuan untuk mendapatkan data mengenai bangunan sejenis.



55 Universitas Sumatera Utara



BAB IV DESKRIPSI PROYEK



4.1



Judul Proyek Proyek ini berjudul Perancangan Asrama Mahasiswa USU Kwala Bekala yang menggunakan pendekatan Arsitektur Tropis dengan menerapkan aspek kenyamanan termal. Lahan pada lokasi perancangan terletak di zona pendukung USU Kwala Bekala ini terletak di lahan seluas 2,1 ha.



Gambar 4. 1. Peta Sumatera Utara (Sumber : Google Satelite)



Gambar 4. 2 Peta Kabupaten Deli Serdang



Gambar 4. 3 Peta Pancur Batu



(Sumber : Google Satelite)



56 Universitas Sumatera Utara



Gambar 4. 4 Masterplan USU Kwala Bekala (Sumber : Masterplan USU Kwala Bekala)



Gambar 4. 5 Lokasi Perancangan (Sumber : Masterplan USU Kwala Bekala)



4.2



Luasan Kasus Proyek



: Asrama Mahasiswa USU Kwala Bekala



Status Proyek



: Fiktif



Lokasi Lahan



: USU Kwala Bekala (Zona Pendukung)



Luas Lahan



: 21.000 m2



57 Universitas Sumatera Utara



4.3



KDB



: 20,47 %



KLB



: 2,4



GSB



: 5 meter



Batas Kawasan Adapun batasan kawasan USU Kwala Bekala terdiri dari : a. Utara : Perumnas Simalingkar b. Selatan : Rumah Mbacang c. Timur : Kecamatan Medan Johor, Kebun Binatang Medan d. Barat : Pusat Kegiatan Pancur Batu Jln. Letjen Jamin Ginting, Perumahan Milala, Simpang Lau Cih



Gambar 4.6. Peta Lokasi USU Kwala Bekala (Sumber : Google Satelite)



Adapun batasan-batasan di sekitar lokasi perancangan diuraikan sebagai berikut. Batas Utara



: Gedung Perkuliahan dan Visitor Center



Batas Timur



: Arboretum USU Kwala Bekala



Batas Selatan



: Jalan lingkungan



58 Universitas Sumatera Utara



Batas Barat



4.4



: Gedung Perkuliahan.



Fungsi Sekitar/Eksisting Fungsi sekitar lokasi perancangan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.



Gambar 4.7. Peta lokasi tapak (Sumber : Masterplan USU Kwala Bekala)



59 Universitas Sumatera Utara



BAB V ANALISA PERANCANGAN



5.1.



Analisis Sistem Kegiatan/Program Ruang



5.1.1. Pelaku Kegiatan 1.



Mahasiswa Merupakan



orang



yang



belajar



di



perguruan



tinggi.



Yang



menggunakan asrama mahasiswa ini adalah mahasiswa USU Kwala Bekala yang berasal dari luar kota Medan.



2.



Pengelola Pihak yang bertanggungjawab terhadap segala sesuatu yang mencakup pelayanan,



baik



bagi



penghuni



maupun pengunjung



asrama



mahasiswa.



3.



Pengunjung Pihak luar atau tamu yang berkunjung dan mempunyai kepentingan dengan penghuni maupun pengelola asrama mahasiswa.



5.1.2. Macam dan Karakteristik Kegiatan 1.



Kegiatan bertempat tinggal Merupakan kegiatan utama yang dilakukan di dalam asrama dengan frekuensi waktu yang tinggi. Kegiatan yang dilakukan di dalam asrama mahasiswa adalah beristirahat, mandi, makan, mencuci, dsb.



60 Universitas Sumatera Utara



Karakteristik kegiatan bertempat tinggal : a. Beristirahat  Memerlukan sarana ruang tidur atau ruang duduk bersama  Mengelompokkan mahasiswa yang sejenis dalam setiap ruang  Bersifat privasi karena memerlukan ketenangan dan tidak berhubungan dengan penghuni luar kamar b. Mandi  Bersifat privasi karena tidak berhubungan dengan luar lingkungan hunian  Jarak pencapaian ke ruang tidur lebih dekat c. Makan dan minum  Memerlukan ruang makan bersama  Bersifat semi public karena berhubungan dengan seluruh penghuni asrama d. Mencuci dan Menyetrika  Kegiatan yang dilakukan pada tempat cuci dan ruang setrika  Bersifat privasi karena dilakukan di dalam hunian



2.



Kegiatan Belajar Disamping bermukim maka asrama mahasiswa juga berfungsi sebagai penunjang dalam belajar. Kegiatan belajar dilakukan secara individu maupun bersama. Karakteristik kegiatan :



61 Universitas Sumatera Utara



 Kegiatan belajar secara individu pada ruang tidur  Kegiatan belajar secara kelompok di perpustakaan atau ruang lain  Dilakukan secara bersama dengan penghuni asrama dan di luar penghuni asrama (rekan kampus)  Menggunakan meja dan kursi secara bersamaan



3.



Kegiatan Penunjang Kegiatan yang berhubungan dengan perkembangan kepribadian mahasiswa baik dalam interaksi sosial antar sesame penghuni maupun bukan penghuni asrama. a. Kegiatan beribadah Karakteristik kegiatan beribadah :  Memerlukan sarana ruang ibadah khusus  Bersifat semi publik karena kegiatan dilakukan oleh seluruh penghuni asrama b. Kegiatan olahraga  Dilakukan di lapangan olahraga  Kegiatan ini bersifat publik karena di samping berhubungan dengan masyarakat sekitarnya, juga berhubungan dengan seluruh penghuni asrama



4.



Kegiatan Pengelolaan dan Pelayanan



62 Universitas Sumatera Utara



Kegiatan yang berhubungan dengan administrasi, kepengurusan asrama, pelayanan teknis, seperti : pelayanan makan, pelayanan perpustakaan, keamanan, dan sebagainya.



5.1.3. Sifat Kegiatan 1.



Publik Kegiatan yang berhubungan langsung dengan pihak di luar asrama mahasiswa baik, seperti kunjungan, kegiatan sosial, maupun pengembangan diri.



2. Semi Privat Kegiatan yang sifatnya melayani kepentingan penghuni asrama dan kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama meskipun terbatas di kalangan penghuni asrama saja, seperti belajar bersama, makan bersama, beribadah, rekreasi, dan diskusi.



3.



Privat Kegiatan yang bersifat pribadi dan tidak berhubungan dengan pihak luar maupun pengelola asrama mahasiswa, seperti beristirahat, belajar, mandi,dan mencuci.



4.



Servis



63 Universitas Sumatera Utara



Kegiatan yang bersifat melayani keperluan pribadi para pemakai gedung, seperti penggunaan ruang dapur, gudang, ruang cuci dan jemur.



5.1.4. Kebutuhan Ruang Tabel 5.1. Analisa Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Kelompok



Rincian



Pelaku



Kebutuhan



Kegiatan



Kegiatan



Kegiatan



Ruang



 Istirahat Kamar Tidur  Belajar



Penghuni



Mandi



Kamar Mandi



Memasak



Dapur



Berdiskusi



Mahasiswa



R. Diskusi



Mencuci, menjemur,



R. Cuci dan



menyetrika



Jemur



pakaian



Pengelola



Mengurus



Staff



administrasi dan



Administrasi



pengarsipan



dan arsip



Melakukan



 Operator







R. Kontrol



pengawasan



 Satpam







Lobby



R. Tata Usaha



64 Universitas Sumatera Utara



Membersihkan



Seluruh ruangan



ruangan



Petugas



Menyimpan



Kebersihan



asrama.



Gudang inventaris  R. Panel



Melakukan penanganan



Penunjang



Teknisi



 R. Pompa



teknis gedung



 R. Genset



Parkir



Lap. Parkir



Bertamu



R. Tamu



Berdiskusi



R. Diskusi



Berbelanja



Koperasi  Mahasiswa  Pengunjun g asrama



Olahraga



 Karyawan



 Lap. Olahraga  R. Senam  Area Gym  Area tenis meja



Melaksanakan R. Komunal kegiatan/acara



(Sumber : Analisa Penulis)



65 Universitas Sumatera Utara



5.2.



Analisa Perancangan Ruang Luar



5.2.1. Kondisi Eksisting Lokasi perancangan berada di kawasan USU Kwala Bekala, Pancur Batu, kabupaten Deli Serdang. Site ini berada di kawasan dengan kepadatan penduduk yang cukup rendah. Lokasi ini berada di zona pendukung universitas.



Gambar 5.1. Lokasi sekitar tapak (Sumber : Analisa Penulis)



Keterangan : Gedung Perkuliahan Arboretum



5.2.2. Analisa Pencapaian dan Sirkulasi Lokasi tapak terletak di jalan kolektor USU Kwala Bekala, kecamatan Pancur Batu, kabupaten Deli Serdang. Pencapaian lokasi ini dapat dilalui dengan kendaraan beroda 2 maupun beroda 4. Lokasi tapak dapat dicapai



66 Universitas Sumatera Utara



melalui jalan arteri, jalan kolektor, dan jalan lingkungan USU Kwala Bekala. 1.



Sirkulasi Kendaraan  Jalan di sekitar tapak terdiri dari 2 bagian, yaitu : jalan kolektor dan jalan lingkungan. Sirkulasi pada jalan kolektor memiliki lebar 8 meter. Jalan ini merupakan sirkulasi dua arah yang dapat dilalui dengan kendaraan bermotor, seperti mobil, sepeda motor, dan lain sebagainya.  Jalan lingkungan merupakan sirkulasi satu arah yang juga dapat dilalui kendaraan bermotor.



Gambar 5.2. Analisa Sirkulasi (Sumber : Analisa Penulis)



2.



Sirkulasi Pejalan Kaki



67 Universitas Sumatera Utara



 Jalur pedestrian memiliki lebar 3 meter yang berada di sisi setiap jalan.



5.2.3. Analisa Matahari Sisi panjang tapak mengarah ke barat laut, yang menyatakan bahwa matahari terbit dari timur berada di belakang tapak, sedangkan matahari terbenam dari barat berada di depan tapak.



Gambar 5.3. Analisa Matahari (Sumber : Analisa Penulis)



Untuk data penyinaran matahari di kabupaten Deli Serdang per tahunnya sebesar 50,02%. Berikut data penyinaran matahari sepanjang tahun 2019.



Tabel 5. 2. Rata-rata Tekanan Udara, Kecepatan Angin, dan Penyinaran Matahari menurut bulan (Sumber : Badan Pusat Statistika Kabupaten Deli Serdang, 2019)



68 Universitas Sumatera Utara



Potensi : 



Sisi terpanjang pada tapak mendapatkan sinar matahari terbanyak sebagai sumber pencahayaan.







Adanya arboretum memungkinkan terhalangnya sinar matahari dari arah timur



Kendala :  Sisi yang akan dijadikan fasad bangunan cenderung menghadap ke arah barat laut sehingga memungkinkan terjadinya paparan matahari secara langsung dari arah barat.



Respon :



69 Universitas Sumatera Utara



 Pemberian barrier berupa taman atau vegetasi dan sun-shading pada permukaan bangunan yang terpapar sinar matahari  Pemberian lapisan khusus (secondary skin) pada bangunan



5.2.4. Analisa Arah Angin



Gambar 5.4. Analisa Arah Angin (Sumber : Analisa Penulis)



Untuk data tekanan udara di kabupaten Deli Serdang per tahunnya sebesar 1.008,41 mb dan kecepatan angin sebesar 0.95 km/jam .



Tabel 5.3. Rata-rata Tekanan Udara, Kecepatan Angin, dan Penyinaran Matahari menurut bulan (Sumber : Badan Pusat Statistika Kabupaten Deli Serdang, 2019)



70 Universitas Sumatera Utara



Potensi : 



Pada sisi utara dan selatan tapak cenderung mendapatkan penghawaan alami.



Kendala : 



Lingkungan luar yang penuh dengan perkerasan atau terbuka dengan penutup tanah berpotensi menerbangkan debu hingga terbawa angin masuk ke dalam bangunan.



Respon :  Menambah pepohonan ataupun tanaman di sekeliling bangunan sebagai filter debu sekaligus pendingin suhu



5.2.5. Analisa Curah Hujan



71 Universitas Sumatera Utara



Tabel 5.4. Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Bulan (Sumber : Badan Pusat Statistika Kabupaten Deli Serdang, 2019)



Untuk curah hujan di kabupaten Deli Serdang per tahunnya sebesar 157,66 mm. Sifat hujan dibagi menjadi 3 kriteria, yaitu : 1. Atas Normal (AN) jika nilai perbandingan curah hujan terhadap rataratanya >115%. Curah hujan pada kategori ini terjadi pada bulan April, Mei, Agustus, September, Oktober, November, Desember. 2. Normal (N) jika nilai perbandingan curah hujan terhadap rata-ratanya antara 85-115%. Curah hujan pada ketgori ini terjadi pada bulan Juli 3. Bawah Normal (BN) jika nilai perbandingan curah hujan terhadap rataratanya