15 0 364 KB
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.A DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI DENGAN DIAGNOSA MEDIS SKIZOFRENIA DENGAN GANGGUAN ALAM PERASAAN (AFEKTIF/MOOD) DIRUANG FLAMBOYAN
I. IDENTITAS KLIEN Inisial
: Ny. A
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 41 tahun
Informan
: Rekam Medik dan pasien
Tanggal Pengkajian
: 7 November 207
RM NO.
: 049xxx
II. ALASAN MASUK Keluhan Utama
: Saat pengkajian pasien tampak menyendiri dan banyak diam : Pasien mengatakan tidak tahu alasan dibawa ke RSJ menur, saat dibawa pasien sedang nonton TV. Kemudian oleh saudara dan tetangganya diangkat dan dimasukkan ke dalam mobil ke menur. Pasien hanya diam dan tidak bertanya apa-apa.
III. FAKTOR PRDISPOSISI 1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Tidak. 2. Pengobatan sebelumnya ? Tidak ada. 3. Pengalaman : a. Aniaya Fisik : tidak ada b. Aniaya seksual : tidak ada. c. Penolakan : tidak ada d. Kekerasan dalam keluarga : tidak ada e. Tindakan criminal : tidak ada
Penjelasan : pasien baru pertama kali dirawat di RSJ Menur. Pasien tidak memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan seperti aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan, kekerasan dalam keluarga maupun tindakan criminal. Masalah Keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan 4. Adakah keluarga yang menagalami gangguan jiwa ? Tidak. a. Hubungan Keluarga : tidak ada saudara pasien yang mengalami gangguan jiwa b. Gejala
: tidak ada keluarga pasien yang memiliki gejala gangguan
jiwa c. Riwayat Pengobatan/ perawatan : tidak ada anggota keluarga yang melakukan pengobtan/perawatan Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan 5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan Saat pengkajian pasien mengatakan tidak pernah mempunyai masalah dengan orang lain maupun keluarganya Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah Keperawatan
IV. FISIK 1. Tanda Vital
:
TD : 110/70 mmHg. N : 80 x/m 2. Ukur
:
TB : 170 cm. BB : 49 kg 3.
Keluhan Fisik
: Tidak.
Penjelasan
: Pasien tidak memiliki keluhan/kelainan terhadap fisiknya
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
V. PSIKOSOSIAL 1. Genogram : pasien merupakan anak ke-4 dari 5 bersaudara. Pasien mengatakan semenjak berpisah dengan suaminya dan anaknya yang kerja di Surabaya, dia tinggal
seorang diri di rumahnya lamongan, karena kedua orang tua yang sudah meninggal dan semua saudaranya yang sudah menikah. Sehingga pasien banyak menyendiri dan diam. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan 2. Konsep Diri a. Gambaran Diri : pasien mengatakan tidak ada yang istimewa dari bentuk tubuhnya. Pasien melihat fisiknya adalah sama. b. Identitas
: pasien mengatakan bahwa namanya adalah Asmatu Kolifah,
pasien juga merasa bangga menjadi perempuan sekaligus seorang ibu. c. Peran
: pasien mengatakan bahwa ia adalah seorang ibu sekaligus orang
tua tunggal dari satu anak laki-laki d. Ideal Diri
: pasien mengatakan bahwa keinginannya setelah ini adalah
menjalankan akltivitasnya menjadi seorang petani di daerahnya e. Harga Diri
: pasien mengatakan tidak ada yang berubah dengan dirinya selama
di RS. Pasien merasa biasa-biasa saja meskipun orang-orang tau bahwa dia sedang berobat di RSJ Menur. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan 3. Hubungan Sosial a. Orang yang berarti : pasien mengatakan orang yang paling dekat dengannya adalah anaknya. b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Pasien tampak jarang berkumpul dan bercerita dengan rekan-rekannya di sekitar RS, pasien belum pernah mengajak kenalan sesama klien. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan 4. Spiritual : a. Nilai keyakinan : pasien mengatakan dia beragama islam. Dia percaya adanya tuhan, dan dia percaya bahwa segala musibah dan sakit itu ujian dari Tuhan b. Kegiatan ibadah : selama di RS pasien tampak menjalankan sholat lima waktu, dan pasien mengatakan bahwa setelah sholat perasaanyaa menjadi tenang.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan GENOGRAM :
Keterangan :
= laki-laki
= menikah
= perempuan
= Berpisah
= pasien
VI. STATUS MENTAL 1. Penampilan Penjelasan
: Tidak rapi : pasien cenderung acuh dengan penampilannya, kadang-kadang mengganti pakaian jika disuruh, rambut tampak kusut dan banyak kutu.
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri; pakaian 2. Pembicaraan Penjelasan
: tidak mampu memulai pembicaraan : pasien pendiam, berbicara pelan, tidak pernah memulai pembicaraan jika tidak diajak bicara terlebih dahulu.
Masalah Keperawatan : Gangguan Komunikasi Verbal 3. Aktivitas motorik Penjelasan
: lesu : pasien tampak berjalan seperti tak berenergi, setiap diajak bicara gerakan matanya seperti mengantuk. Dan saat istrahat pasien tampak hanya tiduran saja.
Masalah Keperawatan : Intoleransi aktivitas 4. Alam Perasaan Penjelasan
: Putus asa : pasien mengatakan bahwa ia pasrah dengan tindakan dan masalah yang ada pada dirinya maupun keluarganya. Begitu pula selama ia di RS
Masalah Keperawatan : Keputusasaan 5. Afek Penjelasan
: Tumpul : pasien tampak muram, saat diajak bicara respon tidak ada namun kadang-kadang diberikan stimulus snyum pasien akan ikut tersenyum.
Masalah Keperawatan : Gangguan Komunikasi 6. Interaksi selama Wawancara : tidak kooperatif dan Defensif
Penjelasan : saat pengkajian pasien hanya terbaring dan diam menyendiri, ketika ditanya alasan masuk bahwa pasien pernah bertengkar dengan saudaranya, namun respon pasien hanya menggelengkan kepela atau mengucapkan kata “tidak” Masalah Keperawatan : Gangguan komunikasi 7. Persepsi ( Halusinasi ) : tidak ada : saat pengkajian dan ditanya ”apakah ada sesuatu yang di
Penjelasan
dengar/lihat selama ini?”. pasien hanya merespon dengan senyuman dan menggelengkan kepala. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan 8. Proses Pikir Penjelasan
: tidak ada : pasien berbicara dengan singkat dan jelas, suara yang rendah dan pelan
Masalah keperawatan ; tidak ada masalah keperawatan 9. Isi Pikir : tidak ada Waham : tidak ada Penjelasan : saat pengkajian pasien tidak bisa di ajak berbincang-bincang karena sikap pasien yang cenderung tertutup. Masalah Keperawatan : gangguan proses Berpikir 10. Tingkat Kesadaran : Normal Disorientasi
: tidak ada
Penjelasan
: pasien tampak dengan kesadaran penuh, mata, verbal, maupun
motoric
masih
dapat
berfungsi
tanpa
bantuan/rangsangan. Saat ditanya ‘siapa saya? Ibu A sekarang ada dimana? Sekarang jam berapa ? pasien menjawab dengan benar dan masih dapat mengingatnya. Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan 11. Memori Penjelasan
: tidak ada : saat pengkajian, pasien ditanya “bu, ingat gak kejadian tsunami tahun 2004 dulu di Indonesia, itu lokasinya dimana ? dan ingat
gak bu, tanggal brapa ibu masuk RSJ menur ini ?. pasien menjawab dengan respon pelan hampir tidak terdengar dan tersenyum. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan 12. Tingkat konsentrasi dan Berhitung
: normal
Saat dilakukan pengkajian dengan pertanyaan “ bu, 10-10 = berapa ? dan pasien menjawab nol dengan lambat, pelan sambil tersenyum. Pasien mengalami penurunan kognitif namun masih mampu dalam berhitung ringan. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan 13. Kemampuan Penilaian : tidak ada Penjelasan
: saat pengkajian pasien belum mampu mndeskripsikan tentang penyakitnya, karena respon pasien yang singkat. Sehingga ketika diajak berbicara pasien hanay diam dan menatap tanpa ucapan kata.
14. Daya tilik Diri : mengingkari penyakit yang di derita Penjelasan
: pasien mengatakan bahwa dirinya baik-baika saja, meskipun pasien menyadari bahwa dirinya jarang berinteraksi dengan orang lain.
Masalah keperawatan : resiko penatalaksanaan regimennterapi inefektif.
VII.
KEBUTUHAN PULANG 1. Kemampuan klien memenuhi/menyediakan kebutuhan: Makanan
: iya
Keamanan
: iya
Perawata kes.
: iya
Pakaian
: iya
Transportasi
: iya
Tempat tinggal
: iya
Uang
: iya
Penjelasan
: pasien tampak bisa melakukan hal-hal kebutuhannya secara
mandiri,
meski
jarang
beraktivitas
maupun
berinteraksi dengan lingkungannya namun pasien masih mampu melaksanakan kebutuhannya sesuai keinginan yang dibutuhkan, begitu pula dengan transportasi. 2. Kegiatan hidup sehari-hari : a. Perawatan diri : Mandi
: Bantuan minimal
Kebersihan
: Bantuan minimal
Makan
: Bantuan minimal
BAB/BAK
: Bantuan minimal
Ganti Pakaian
: Bantuan minimal
Penjelasan
:Dalam
kesehariannnya,
pasien
tampak
melakukan
perawatan diri sebagian karena tidak ada inisiatif sendiri sehingga hal-hal yang dilakukan atas bantuan/dorongan dari perawat atau tenaga medis lainya. Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri
b. Nutrisi -
Apakah anda merasa puas dengan pola makan anda ? ya.
-
Apakah anda makan memisahkan diri ? tidak
-
Jika ya, penjelasan : pasien mengatakan bahwa pola makannya normal
-
Frekuensi udapan sehari : 3 porsi
-
Nafsu makan ; normal
-
Diet khiusus : tidak ada.
Penjelasan ; pasien mengatakan bahwa nafsu makannya biasa saja. Tidak mengalami peningkatan atau penurunan. Masalah keperawatan ; tidak ada masalah keperawatan c. Tidur -
Apakah ada masalah : tidak
-
Apaka anda merasa segar setelah bangun tidur ? ya.
-
Apakah anda kebiasaan tidur siang ? ya. Lama tidur 2 jam
-
Apakah yang menolong anda tidur : pasien mengatakan disaat sendiri dan hening, pasien akan tidur.
-
Waktu tidur malam : jam 7-8 jam, waktu bangun jam: 05.00
-
sulit untuk tidur
-
Bangun terlalu pagi : tidak
-
Semnabolisme
-
Terbangun saat tidur : tidak
-
Gelisah saat tidur
-
Berbicara saat tidur : tidak
: tidak.
: tidak
: tidak
Penjelasan ; pasien mengatakan bahwa tidurnya nyenyak, terkadang malam terbangun namun tertidur lagi. Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan 3. Kemampuan klien dalam : -
Mengantisipasi kebutuhan sendiri : ya.
-
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : tidak
-
Mengatur penggunaan obat : tidak
-
Melakukan pemeriksaan kesehatan ( follow up) : ya.
Penjelasan : pasien tampak masih dapat memenuhi kebutuhannya sendiri meskipun hanya sebagian Masalah keperawatan : tidak ada maslah keperawatan 4. Klien memiliki system pendukung -
Keluarga : ya
-
Professional/terapis : ya
-
Teman sejawat : tidak ada
-
Kelompok sosial : tidak ada
Penjelasan : pasien mengatakan bahwa anggota keluarganya yang sering menanyakan kabarnya adalah saudara ketiga dana anaknya Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan 5. Apakah klien menikmati saat bekerja kegiatan yang menghasilkan : tidak. Penjelasan : pasien mengatakan bahwa selam di RS/ rumah tidak ada pekerjaan yang dilakukan apalagi mengerjakan hobby. Pasien hanya duduk diam dan nonton TV. Masalah keperawatan : deficit aktivitas difersional/hiburan
VIII. MEKANISME KOPING a. Adaptif : tidak ada. b. Maladaptif : reaksi lambat Masalah keperawatan : Mekanisme Koping individu inveter VIV. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN a. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik : pasien tidak pernah bergaul dengan rekannya di rumah/ RS, pasien cenderung menyendiri dan diam a. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik ; pasien hanya berdiam diri di rumah. b. Madalah dengan pendidikan, spesifik : pendidikan terakhir pasien adalah SMP c. Masalah dengan pekerjaan, spesifik : sebelum bercerai dengan suaminya pasien pernah dikeluarkan dari pekerjaannya di pabrik kompor d. Masalah dengan perumahan, spesifik : tidak ada. e. Masalah ekonomi, spesifik : pasien mengatakan setelah keluar dari pabrik pasien hanya bekerja sebagai petani, dan seminggu 1x akan dikirimi oleh anaknya. f. Masalh dengfan pelayanan kesehatan, spesifik : pasien mengatakan puas dengan pelayanan di RSJ Menur Masalah keperawatan : isolasi sosial ;menarik diri
X. PENGETAHUAN TENTANG a. Penyakit jiwa : tidak ada b. Faktor presipitasi : ada c. Koping : ada d. System pendukung : tidak ada e. Penyakit fisik : tidak ada f. Obat-obatan : ada. Lainnya, saat pengkajian pasien hanya menggelengkan kepala dan tersenyum saat ditanya. Masalah Keperawatan : mekanisme koping individu infektif XI.
DATA LAIN-LAIN Laboratorium
Hasil
Nilai Normal
SGOPT
13 ul
L = 37, P = 31
SGPT
11 ul
L = 40, P = 31
BUN
6,5 m/dl
4,5-23
Creatinin
0,7 m/dl
L = 0,6-11, P = 0,6-1,2
Asam urat
5,1 m/dl
L = 3,4-7,0 P = 2,5-6,0
97 mg/dl
75-115
Faal Ginjal
Gula Darah Gula puasa
XII.
ASPEK MEDIK a. Diagnosa Medik
: F 28 ad F 32+291.1
b. Terapi Medik
:
- cholorpromozine 2x100 mg - Risperidone 2x2 mg - THD/Trihexyphenidil 2x2 mg
XIII. KUMPULAN MASALAH KEPERAWATAN a. Mekanisme koping keluarga inefektif b. Isolasi sosial : menarik diri
c. Deficit perawatan diri : pakaian d. Gangguan komunikasi verbal e. Intoleransi aktivitas f. Keputusasaan g. Gangguan proses berfikir h. Resiko penatalaksanaan regimen terapi infektif i. Defisit aktivitas difersional/ hiburan j. Mekanisme koping individu inefektif XIX. DIAGNOSA KEPERAWATAN a. Isolasi sosial : Menarik Diri
-
ANALISA DATA SINTESA
NAMA : NY.A
NIRM : 049xxx
HARI/TANGGAL 07-08/11/2017
RUANGAN : FLAMBOYAN
DATA DS : 1. Pasien mengatakan jarang
ETIOLOGI Resiko perilaku
Isolasi social :
kekerasan
menarik diri
berinteraksi, ngobrol atau berkumpul dengan orang lain/ tetangga. 2. Pasien jika berbicara tidak
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
banyak, cenderung diam dirumah nonton tv DO :
Isolasi social :
1. Pasien cenderung acuh terhadap
Menarik Diri
penampilannya ( tidak rapi) 2. Pasien tampak sulit untuk memulai pembicaraan. 3. Pasien tampak lesu, menyendiri dan mengantuk 4. Pasien berbicara singkat, dengan nada rendah dan pelan 5. Ekspresi wajah kurang berseri (tumpul) 6. Kurang berenergi/bertenaga. 7. TTV : TD= 110/70 mmHg N = 88 x/m RR = 21 x/m S = 36
MASALAH
Gangguan Konsep Diri : HDR
RENCANA KEPERAWATAN JIWA
NAMA : NY.A
NIRM : 049xxx
RUANGAN : FLAMBOYAN PERENCANAAN
NO
TGL
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN Pasien mampu: 1. Melakukan hubungan BHSP 2. Menyadari penyebab isolasi social
1
7/11/20
Isolasi Sosial:
17
Menarik Diri
3. Berinteraksi dengan orang lain
KRITERIA EVALUASI Setelah pertemuan
SP 1, Pertemuan ke-1 :
yang ke-3, pasien
1. Melakukan BHSP dengan
mampu:
RASIONAL
TINDAKAN KEPERAWATAN
pasien
percaya 2. Menyadari penyebab isolasi social 3. Mengetahui keuntungan dan
rasa
nyaman kepada pasien
1. Membina hubungan saling
Memberikan
saat berinteraksi 2. Identifikasi penyebab: a. Siapa yang satu rumah dengan pasien? b. Siapa yang dekat dengan pasien? c. Siapa yang tidak dekat dengan pasien?
Agar pasien mampu mengenal
penyebab
menarik diri, sehingga perawat
dapat
mengerti
cara
mengatasi mengobatinya
/ dan
kerugian
membantu
berinteraksi
berusaha menghindari
dengan orang lain
penyebabnya
4. Mau melakukan
pasien
interaksi terhadap orang lain secara bertahap
SP 1, Pertemuan ke-2 : 1. Tanyakan keuntungan
apa keuntungan dan
dan kerugian jika tidak
kerugian
berinteraksi dengan Setelah lima kali
orang lain kepada
pertemuan,
pasien
Agar pasien mengerti
bila
berinteraksi dengan
mendorong
menjelaskan
social
orang
sehingga
keluarga mampu
tidak
lain, akan pasien
untuk bersosialisasi
tentang: 1. Masalah isolasi social dan
2. Mengajarkan klien
Agar pasien paham
dampaknya
berinteraksi secara
dengan
pada pasien
bertahap (berkenalan
berkenalan
dengan orang pertama
orang yang berjumlah
yaitu seorang perawat)
sedikit terlebih dahulu
2. Penyebab isolasi social
proses dengan
3. Sikap keluarga membantu pasien mengatasi
SP 2, Pertemuan ke-3 :
isolasi social
1. Mengajarkan klien
4. Pengobatan yang
berinteraksi secara bertahap (berkenalan
Setelah itu pasien akan paham secara bertahap untuk selanjutnya
perkenalan
berkelanjutan
dengan perawat dan
dan mencegah
klien lain)
putusnya minum obat
2. Mengajarkan klien
Agar pasien mau
brekenalan secara
berinteraksi social
bertahap ( perawat lain,
dengan kelompok
kelompok besar
besar maupun dengan lingkungannya di masyarakat
SP 3, Pertemuan ke-4 : 1. Diskusikan penggunaan
Untuk membantu
obat secara teratur
proses penyembuhan
seperti :
pasien.
a. Latih pasien minum
Agar menumbuhkan
obat dengan teratur
keinginannya sendiri untuk minum obat
b. Susun jadwal
Agar pasien tidak lupa
minum obat secara
dengan jadwal minum
teratur
obat
c. Evaluasi jadwal
Agar kegiatan minum
kegiatan harian
obat terjadwal secara
untuk berkenalan
teratur
dengan orang lain secara bertahap
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TGL 9/11/2017
DIAGNOSA KEPERAWATAN Isolasi social menarik diri
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Jam 16:00 SP 1: 1. Membina hubungan saling percaya S = Klien tersenyum dan dengan :
menyebut nama panggilan
a. Menyapa klien
saja
b. Memperkenalkan diri
O = Klien mau merespon
c. Menanyakan
nama
lengkap dengan berjabat tangan secara
serta alamat klien
lambat
2. Identifikasi penyebab
A = SP 1, No 1 tercapai
a. Siapa yang satu rumah dengan P = Lanjutkan intervensi SP 1 pasien? b. Siapa
nomor 2, 3 dan 4 yang
dekat
dengan
pasien? c. Siapa yang tidak dekat dengan pasien? 3. Menanyakan
keuntungan
dan
kerugian berinteraksi dengan orang lain, seperti :
a. Apa yang klien rasakan selama dirawat di rumah sakit? b. Jika klien tidak mau bergaul dengan orang lain menunjukan tanda-tanda seperti apa? 4. Mengajarkan
klien
berinteraksi
secara bertahap (berkenalan dengan orang
pertama
yaitu
seorang
perawat
10/11/2017 Isolasi sosial menarik diri
Jam 16:00 SP 1 1. Identifikasi penyebab
S
=
Pasien
hanya
a. Siapa yang satu rumah dengan mengangguk dan mengatakan “tidak apa-apa”
pasien? b. Siapa
yang
dekat
pasien?
dengan O = Klien merespon dengan menunjukkan
perubahan
c. Siapa yang tidak dekat dengan ekspresi di wajahnya pasien? 2. Menanyakan
A = SP 1, No 1 Tercapai keuntungan
dan sebagian
kerugian berinteraksi dengan orang P = Lanjutkan Intervensi SP lain, seperti :
1, No 1, 2 dan 3
a. Apa yang klien rasakan selama dirawat di rumah sakit? b. Jika klien tidak mau bergaul dengan orang lain menunjukan tanda-tanda seperti apa? 3. Mengajarkan
klien
berinteraksi
secara bertahap (berkenalan dengan orang
pertama
yaitu
seorang
perawat 12/11/2017
1. Identifikasi penyebab
S=
a. Siapa yang satu rumah dengan pasien? b. Siapa
a. Pasien mulai bercerita tentang alasan dibawa
yang
dekat
dengan
pasien?
menjelaskan
c. Siapa yang tidak dekat dengan pasien? 2. Menanyakan
kerumah sakit, sampai secara
singkat akibat tidak bersosialisasi
keuntungan
dan
b. Pasien
sudah
mau
kerugian berinteraksi dengan orang
berkenalan
dengan
lain, seperti :
orang pertama dengan
a. Apa yang klien rasakan selama
menyebutkan
nama
dirawat di rumah sakit? b. Jika klien tidak mau bergaul dengan orang lain menunjukan tanda-tanda seperti apa?
lengkap,
dan
alamatnya pada orang pertama. O = Pasien merespon dengan mengajak ngobrol terlebih dahulu sambil tertawa A = SP 1 tercapai P = Lanjutkan Intervensi SP2
POHON MASALAH :
Defisit aktifitas difersional/ hiburan
Intoleransi aktivitas
Ganggauan komunkasi verbal
Resiko perilaku kekerasan
Gangguan proses berfikir
Gangguan persepsi sensori : halusinasi
Resiko penatalaksanaan regimen terapi inefektif
Isolasi sosial : menarik diri
Gangguan Harga Diri : HDR
Keputusasaan
Mekanisme koping keluarga inefektif
Mekanisme koping individu inefektif
Defisit perawatan Diri