Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Reproduksi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI



Nama : Dwi Puspita Sari



I.



II.



DATA ANAMNESA A. Identitas Klien 1. Nama : Ny. S 2. Umur : 53 tahun 3. Alamat : Jl. Sukamaju 4. Pendidikan terakhir: SMA 5. Agama : Islam 6. No. Medrek : 1308342 B. Identitas Penanggung Jawab 1. Nama : Tn. O 2. Umur : 53 tahun 3. Alamat : Jl. Sukamaju 4. Pendidikan terakhir : SMA 5. Agama : Islam 6. Hubungan dengan klien : suami C. Keluhan utama saat pengkajian Nyeri di bokong dan anus sejak 9 bulan yang lalu disertai panas perih di abdominalis anterior, keinginan BAB sering 5x sehari. D. Riwayat kesehatan sekarang Alergi : tidak ada Imunisasi : polio, campak, cacar Tes krining : Aktivitas : Bekerja sebagai PNS ABRI (aktif) Diet dan terapi: banyak makan sayur-sayuran dan buah-buahan, terapi pronstan PENGKAJIAN FISIK 1. Penampilan umum - Perubahan mood : tidak ada - Kelelahan : tidak ada 2. TTV TD : 160/100mmGH S : 36,6oC RR : 17x/mt HR : 88x/mt 3. Kulit : kering, sedikit keriput 4. Payudara



: tidak terkaji



III.



5. Abdomen : pembesaran pada perut sebesar bola tenis 6. Eksternal genitalia : tidak terkaji 7. Introitus : tidak terkaji 8. Urination : BAK normal 9. Pemeriksaan Penunjuang : belum ada hasil 10. Psikologis dan social 1) Pengkajian psikologis : ibu merasa pasrah terhadap penyakit yang dia derita dan berkeinginan untuk sembuh namun tidak ingin dikemo. 2) Ketakutan akan pengobatan : ibu menyatakan tidak ingin dikemo. 3) Ketakutan pada nyeri : tidak 4) Apakah apsien mengalami stress? Tidak 5) Pengetahuan: penyakit, terapi, perawatan  ibu mengetahui tentang penyakit yang dia derita dan pengobatan yang akan dia jalani. 11. Pengkajian spiritual : baik, sering ikut pengajian seminggu sekali. ANALISA DATA DATA



ETIOLOGI



DS : Pasien mengatakan Nyeri di bokong dan anus sejak 9 bulan yang lalu disertai panas perih di abdominalis anterior, keinginan BAB sering 5x sehari. DO : Pembesaran abdomen anterior, pasien mengkonsumsi pronstan untuk mengatasi rasa nyeri. TD : 160/100mmGH RR : 17x/mt HR : 88x/mt



IV.



Infasi sel kanker ↓ Nekrosis jaringan serviks ↓ Nyeri



MASALAH KEPERAWATAN Nyeri kronis b.d nekrosis jaringan pada serviks akibat penyakit kanker serviks.



RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN Nyeri kronis b.d nekrosis jaringan pada serviks akibat penyakit kanker serviks.



TUJUAN



INTERVENSI



Setelah 1. Lakukan diberikan pengkajian nyeri asuhan secara keperawatan komprehensif selama …x ( catat keluhan, 24 jam, lokasi nyeri, diharapkan frekuensi, durasi, nyeri pasien dan intensitas



RASIONAL 1.



Membantu membedakan penyebab nyeri dan memberikan informasi tentang kemajuan atau perbaikan penyakit, terjadinya komplikasi dan keefektifan



berkurang atau terkontrol. Kriteria hasil: 1. Pasien mengatakan skala nyeri yang dialaminya menurun 2. TTV pasien dalam batas normal  HR: 60100x/mt, RR: 1624x/mt, TD: 100-140/6090 mmHg 3. Pasien tampak tenang (tidak gelisah 4. Pasien dapat melakukan teknik relaksasi dan distraksi dengan tepat sesuai indikasi untuk mengontrol nyeri.



(skala 0-10) dan intervensi. tindakan penghilangan nyeri yang dilakukan. 2. Pantau TTV 2. Peningkatan nyeri akan mempengaruhi TTV 3. Ajarkan 3. Memungkinkan teknik distraksi dan pasien untuk secara relaksasi misalnya aktif mengontrol rasa dengan nafas nyeri yang dialami. dalam, membaca buku, menonton tv, dan sentuhan terapeutik. 4. Berikan 4. Memberikan posisi yang rasa nyaman pada nyaman sesuai pasien, meningkatkan kebutuhan pasien. relaksasi, dan membantu pasien memfokuskan kembali perhatiannya. 5. Dorong 5. Dapat pengungkapan mengurangi ansietas perasaan pasien dan rasa takut, sehingga mengurangi persepsi pasien akan 6. Evaluasi intensitas rasa sakit. upaya 6. Tujuan yang penghilangan ingin dicapai melalui nyeri/ control pada upaya control adalah pasien. control nyeri yang maksimum dengan pengaruh/ efek samping yang 7. Tingkatkan minimum. tirah baring 7. Menurunkan gerakan yang dapat 8. Kolaborasi meningkatkan nyeri. pemberian 8. Pemberian analgetik sesuai analgetik dapat indikasi. mengurangi nyeri yang dialami pasien.