9 0 182 KB
ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI CA. MAMMAE PADA NY.S DI RUANG CENDRAWASIH RSUD WANGAYA
A. PENGKAJIAN 1. Identitas a. Identitas pasien Nama
: Ny. S
Umur
: 57 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Status Pernikahan
: Kawin
Alamat
: Randukuning, Lampar Musuk, Boyolali
b. Penanggung Jawab (Keluarga) Nama
: Tn.K
Umur
:55 th
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Status Pernikahan
: Kawin
Hubungan dengan klien : Suami 2. Keluhan Utama: Klien mengeluh nyeri 3. Riwayat Penyakit: a. Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien mengatakan pada mamae kanan terdapat benjolan sebesar bola bekel yang terasa nyeri jika digerakkan. Awalnya benjolan hanya kecil karena semakin membesar pasien membawanya ke bidan, dan diberi obat asam mefenamat 3x1 tablet, dan amoxcilin 3x 1 tablet. Karena tidak sembuh pasien datang ke poli bedah RSUD Wangaya pada tanggal 19 November 2020, setelah di lakukan pemeriksaan pasien di
diagnosa kanker mamae dextra, TTV pasien saat diperiksa TD 130/80 mmHg, S: 36,4OC, N: 80x/mnt, RR : 18x/mnt. dari poli bedah pasien di sarankan untuk rawat inap. Pasien menjalani operasi (mastektomi) tanggal 21 November 2020 ± pukul 10.15 WITA dan dibawa menuju bangsal pukul 11.30. Pasien mendapatkan Regional Anestesi (RA) pada bagian mamae dextra. Terdapat luka post operasi tertutup kasa steril berukuran 14 x 5 cm (banyaknya jahitan belum terkaji, karena luka masih baru). Pasien mengeluhkan nyeri pada luka operasi, pasien tampak meringis kesakitan, nyeri bertambah bila saat bergerak atau bergeser, skala nyeri 7 nyeri seperti di tusuk, pasien tampak keringat dingin, pada pemeriksaan dada didapatkan data tampak adanya luka operasi, terdapat drinase, pasien juga mengatakan tidurnya juga terganggu karena nyerinya. Pasien mendapatkan terapi cefotaxim 3x500mg secaraiv, infus RL 20tpm, ketorolak 2x 30 mg, b. Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien mengatakan bahwa ini pertama kalinya pasien dirawat di rumah sakit dengan penyakit kangker mamae. Sebenarnya sudah sejak 6 bulan yang lalu terdapat benjolan di mamae kanan, pasien mengatakan hanya diperiksakan ke bidan di desa pasien, pasien mengatakan baru pertama kali ini di rawat di rumah sakit dan belum pernah dioperasi. c. Riwayat Penyakit Keluarga: Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti pasien. Dan dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti diabetes melitus, hipertensi, pasien juga mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular, seperti HIV/AIDS dan TBC. 4. Pengkajian Pola Fungsional a. Pola penatalaksanaan kesehatan/persepsi sehat Sebelum sakit
: pasien mengatakan bahwa kesehatan sangat
penting Selama sakit
: pasien takut bila penyakitnya bertambah parah
b. Pola nutrisi – metabolik Sebelum sakit
: pasien mengatakan makan 3x sehari dengan menu
nasi, ikan sayur dan kadang dengan buah, minum 8 gelas air Selama sakit
: pasien makan 3x sehari dengan menu nasi, ikan,
sayur dan buah, minum 5 gelas air c. Pola eliminasi Sebelum sakit
: pasien BAK 4x sehari dengan warna kuning dan
bau yang khas, BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek, warna kuning dan
bau
yang
khas
Selama sakit : pasien BAK 4x sehari dengan warna kuning dan bau yang khas, BAB 2x sehari dengan konsistensi lembek, warna kuning dan bau yang khas d. Pola aktivitas - Latihan 1) Sebelum Sakit a)
Keadaan aktivitas sehari – hari Pasien mengatakan ibu rumah tangga yang membantu suaminya berjualan angkringan.
b) Keadaan pernafasan Suara nafas vesikuler, tidak ada wheezing c)
Keadaan Kardiovaskuler Pasien mengatakan tidak sesak nafas
2) Selama Sakit a)
Keadaan aktivitas sehari – hari Pasien hanya tiduran saja.
b) Keadaan pernafasan Suara nafas vesikuler, tidak ada wheezing, dan tidak ada kesulitan bernafas. c)
Keadaan kardiovaskuler Pasien mengatakan tidak sesak nafas.
e.
Pola tidur dan istirahat Sebelum sakit 21.00-05.00
: pasien mengatakan tidur 7-8 jam sehari, dari jam
Selama sakit
: pasien mengatakan tidur 3-4 jam sehari dari jam
23.00-03.00, sering terbangun di malam hari karena nyerinya.
5. Pemerikasaan Fisik : a. Keadaan Umum : •
Kesadaran
: Composmentis
•
Vital Sign
: TD
: 110/70 mmHg
Nadi
: 90 x/m
Respirasi
: 20x/m
Suhu
: 36,8°C
b. Kepala : 1)
Bentuk : mesochepal normal tidak ada keluhan
2)
Kulit
3)
Rambut : bersih
4)
Muka
: simetris
5)
Mata
: simetris, conjunctiva : merah muda, sclera : tidak anemis
6)
Hidung : normal tidak ada secret
7)
Mulut
c. Leher
: bersih tidak ada lesi
: normal, gigi : bersih, bibir : mukosa bibir lembab : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe,
d. Tenggorokan : tidak ada nyeri telan e. Dada
: bentuk normoches, terdapat luka post operasi di
mamae kanan, luka post operasi tertutup kasa steril berukuran 14x5 cm, terjadi pembengkakan, kulit sekitar luka terdapat warna kemerahan, Kassa terlihat bersih tidak ada cairan yang merembes 1. Paru a) Inspeksi
: simetris
c) Perkusi
: Sonor kanan kiri
d) Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan 2.
Jantung a) Inspeksi
: tidak tampak ictus cordis
b) Palpasi
: tidak teraba ictus cordis
d) Auskultasi : reguler tidak ada suara tambahan f. Abdomen
: bentuk normal tidak ada asites
a) Inspeksi
: normal
b) Auskultasi
: peristaltik usus 12 x/menit
c) Perkusi
: thimpany
d) Palpasi
: tidak nyeri tekan
g. Genetalia : Pasien mengatakan genetalianya bersih, tidak keluar sekret yang berlebihan. h. Rektum : tidak ada hemoroid i. Ekstremitas : a) Atas
: Terpasang infuse di tangan kiri
b) Bawah :Tidak ada kelainan 6. Pemeriksaan Penunjang Tgl
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
WBC
12.0
4.8 – 10.8
RBC
4.41
3.7 – 6.5
HGB
12
12 – 17
HCT
37.3
47 – 75
MCV
84.6
80 – 99
MCH
27.2
27 – 31
MCHC
32.2
33.37
PLT
267
150 – 450
RDW
40.0
35 – 47
PDW
9.2
9 – 13
MPV
7.9
7.2 – 11.1
P-LCR
12.0
15 – 25
26/4/13
7. Terapi Medis :
Cairan IV : RL 20 tpm Obat Parenteral : cefotaxim 2x 500 mg Ketorolac 2x 30 mg
B. ANALISA DATA NO 1.
DATA FOKUS DS:
ETIOLOGI
PROBLEM
Faktor predisposisi dan
Nyeri Akut
P: Pasien mengatakan nyeri
factor resiko tinggi
pada luka operasi
hiperplasi pada sel mamae
Q: Rasa nyeri seperti tertusuk tusuk R: nyeri pada mamae kanan S : Skala nyeri 7
Mendesak sel saraf Interupsi sel saraf
untuk bergerak Nyeri Akut ·Pasien
tampak
meringis
kesakitan ·Pasien terlihat berkeringat dingin ·Pada abdomen tampak luka operasi TTV:
•
TD
: 110/70 mmHg
Nadi
: 90 x/m
Respirasi : 20x/m Suhu 2.
: 36,8°C
DS:
Faktor predisposisi dan
Gangguan
Pasien mengeluh nyeri pada luka
factor resiko tinggi
Integritas
oprasinya
hiperplasi pada sel
Kulit/
mamae
Jaringan
DO: - Terjadi pembengkakan, kulit
Mendesak jaringan sekitar kemerahan
-
Pasien
tampak
meringis
menahan nyeri
Menekan jaringan pada mamae Peningkatan konsistensi pada mamae Mamae membengkak Masa tumor mendesak kejaringan luar Perfusi jaringan terganggung Ulkus Gangguan Integritas Kulit/ Jaringan
DS : Pasien mengatakan pada
Faktor predisposisi dan
luka jahitananya terasa gatal
factor resiko tinggi
DO: Terdapat luka post op pada
hiperplasi pada sel
mamae dextra
mamae Mendesak pembulur darah Aliran darah terhambat Hipoksia
Resiko infeksi
Nekrosis jaringan Bakteri pathogen Resiko Infeksi
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN: TGL 21
NO 1
DIAGNOSA
TTD
Nyeri akut b.d insisi bedah d.d pasien mengatakan nyeri pada
NOV
luka operasi, rasa nyeri seperti tertusuk tusuk, nyeri pada
2020
mamae kanan, skala nyeri 7, nyeri akan bertambah jika untuk bergerak, pasien tampak meringis kesakitan, pasien terlihat berkeringat dingin, pada abdomen tampak luka operasi. TTV: TD: 110/70 mmHg, Nadi: 90 x/m, Respirasi: 20x/m, Suhu:36,8°C
21
2
Gangguan integritas kulit/ jaringan b.d factor mekanis d.d
NOV
pasien
mengeluh
nyeri
pada
luka
oprasinya,
terjadi
2020
pembengkakan, kulit sekitar luka berwarna kemerahan, pasien tampak meringis menahan nyeri
21
3
Resiko infeksi b.d terbukanya pintu masuk mikroorganisme d.d
NOV
pasien mengatakan pada luka jahitananya terasa gatal, terdapat
2020
luka post op pada mamae dextra
D. INTERVENSI TGL
DX
21 NOV (D.0077) 2020 Nyeri Akut
Tujuan dan Kriteria Hasil Tingkat Nyeri (L.08066) Setelah
diberikan tingkat
Rasional
Manajemen nyeri (I.08238)
Manajemen nyeri
asuhan Observasi
keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
Intervensi
nyeri
menurun dengan kriteria hasil: a. Keluhan nyeri menurun
Observasi
a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi,
kualitas,
adanya
komplikasi
imtensitas nyeri b. Identifikasi skala nyeri
b. membantu
b. Meringis menurun c. Sikap protektif menurun
a. mengidentifikasi
mengidentifikasi
skala nyeri c. Identifikasi nyeri nonverbal
c. membantu
mengavulasi
d. Gelisah menurun
pernyataan verbal keefektifan
e. Kesulitan tidur membaik
nyeri
f. Frekuensi nadi membaik
d. Identifikasi
factor
yang
d. mengetahui
factor
yang
memperberat dan memperingan
membuat nyeri dan mengurangi
nyeri
nyeri
Terapiutik a. Berikan teknik nonfarmakologis
Terapiutik a. memberikan rasa rileks dan
untuk
mengurangi
rasa
nyeri
(mis. TENS, hypnosis, akupresur,
meningkatkan
kemampuan
koping
terapi music, biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi,
Teknik
imajinasi termbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain) b. Kontrol
lingkungan
yang
memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan,
b. memberikan lingkungan yang nyaman bagi pasien
pencahayaan,
kebisingan) c. Fasilitasi istirahat dan tidur Edukasi a. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri b. Jelaskan strategi meredakan nyeri
c. memberikan kenyamanan Edukasi a. meminimalisir timbulnya rasa nyeri b. mengurangi dirasakan
c. Ajarkan teknik nonfarmakologis
nyeri
yang
untuk mengurangi rasa nyeri
c. membantu mengurangi nyeri
Kolaborasi a. Kolaborasi pemberian analgetic, Kolaborasi a. membantu jika perlu
mengurangi
rasa
nyeri 201 NOV 2020
(D.0129) Integritas Kulit dan Jaringan Ganggu (L.14125) an Integrita Setelah dilakukan asuhan s Kulit / keperawatan selama 3 x 24 Jaringa n jam integritas kulit dan jaringan
meningkat
dengan
Perawatan
Intergritas
Kulit Perawatan Intergritas Kulit
(I.11353) Observasi a. Identifikasi
Observasi penyebab
gangguan
a. Mengetahui
integritas kulit (mis. perubahan
menyebabkan
sirkulasi, perubahan status nutrisi,
gangguan integritas kulit
kriteria hasil:
penurunan kelembaban, penurunan
a. Elastisitas meningkat
mobilitas)
b. Perfusi jaringan meningkat
Terapeutik
Terapeutik
c. Kerusakan
a. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah
a. Mengurangi
jaringan
menurun d. Kerusakan
baring lapisan
kulit
factor
Edukasi
terjadinya
terjadinya
pada kulit (deskubitus) Edukasi
yang
luka
menurun
a. Anjurkan minum air yang cukup
e. Nyeri menurun
keelastisitasan
kulit
dengan minum air putih
f. Perdarahan menurun
b. Anjurkan
g. Kemerahan menurun
nutrisi
h. Nekrosis menurun
a. Menjaga
c. Anjurkan
i. Suhu kulit membaik
meningkatkan
asupan b. Memberikan asupan yang cukup
meningkatkan
asupan
buah dan sayur
c. Untuk memberikan nutrisi dan menjaga kesehatan kulit
Perawatan Luka (I.14564) Observasi
Perawatan Luka Observasi
a. Monitor karakteristik luka (mis.
a. Mengetahui karakteristik luka
drainase, warna, ukuran, bau) b. Monitor tanda – tanda infeksi Terapeutik a. Lepaskan
balutan
secara perlahan
dan
plester
b. Mengetahui ada/tidaknya tanda infeksi Terapeutik a. Memberikan luka ruang untuk bernafas
b. Bersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih nontoksik sesuai
b. Mencegah
kuman
penyebab
infeksi
kebutuhan c. Bersihkan jaringan nekrotik
c. Mencegah resiko infeksi pada luka
d. Berikan salep yang sesuai ke kulit /
d. Membantu
lesi, jika perlu
agar
luka
cepat
kering
e. Pasang balutan sesuai jenis luka
e. Untuk mencegah luka terkena infeksi
f. Pertahankan
teknik
steril
saat
melakukan perawatan luka
f. Untuk mencegah luka terkena infeksi
Edukasi
Edukasi
a. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
a. Memberikan
pemahaman
mengenai infeksi b. Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein c. Ajarkan prosedur perawatan luka
b. Membantu mengurangi factor infeksi c. Membantu agar pasien bisa
secara mandiri
merawat luka
Kolaborasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antibiotik
Membantu
menjaga
kekebalan
tubuh pasien 21 NOV (D.0142) 2020 Resiko Infeksi
Tingkat Infeksi (L.14137) Setelah
dilakukan
Pencegahan Infeksi (I.14539)
Pencegahan Infeksi
asuhan Observasi
Observasi
keperawatan selama ...x 24 jam Monitor tanda dan gejala infeksi local Mengetahui tanda-tanda infeksi diharapkan
tingkat
infeksi dan sitemik
menurun, dengan kriteria hasil:
Terapeutik
a. Nafsu makan meningkat
a. Batasi jumlah pengunjung
a. Mencegah penyebaran kuman
b. Demam menurun
b. Berikan perawatan kulit pada area
b. Untuk mencegah luka terkena
edema
c. Kemerahan menurun e. Bengkak menurun sel
membaik
darah
infeksi
c. Cuci tangan sebelum dan sesudah
d. Nyeri menurun f. Kadar
Terapeutik
kontak putih
dengan
pasien
dan
lingkungan pasien d. Pertahankan teknik aseptic pada pasien berisiko tinggi
c. Mencegah penyebaran kuman yang bisa menyebabkan infeksi pada pasien d. Mengurangi pencetus infeksi
factor
atau
Edukasi
Edukasi
a. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
a. Menambah pemahaman pasien mengenai infeksi
b. Ajarkan cara dengan benar
mencuci
tangan
b. Mencegah penyebaran kuman yang bisa menyebabkan infeksi pada pasien
c. Ajarkan cara memeriksa kondisi
c. Agar pasien mengetahui apakah
luka atau luka operasi d. Anjurkan meningkatkan
lukanya terjadi infeksi/tidak d. Membantu mencegah factor
asupan
nutrisi e. Anjurkan
infeksi meningkatkan
asupan
cairan
e. Membantu mengurangi resiko infeksi
Kolaborasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian imunisasi, jika
Membantu
perlu
tubuh agar tidak terkena infeksi
menjaga
kekebalan
E. IMPLEMENTASI Tgl/Jam
Dx
Implementasi
Respon
21 nov 2020 1
Mengkaji skala nyeri berdasarkan DS : pasien mengatakan nyeri di bagian
11.00
PQRST
bekas operasinya. P : nyeri post op ca mamae
R: nyeri di bagian payudara kanan S : skala nyeri 5 T : nyeri hilang timbul
11.07
11.10
1
3
Melihat reaksi non verbal dari rasa Ds : nyeri Do : pasien terlihat meringis
Menanyakan hal yang dapat Ds : pasien mengatakan jika bergerak memperberat dan memperingan nyeri payudaranya terasa nyeri, dan nantinya nyeri hilang dengan sendirinya. Do : -
11.14
3
Melihat adanya tanda – tanda infeksi
Ds: pasien mengatakan balutan lukanya terlalu besar Do: adanya pembengkakan, dan kulit sekitar luka berwarna kemerahan, tidak ada
11.20
1 Menjelaskan tanda dan gejala infeksi Ds: pasien mengatakan paham akan tanda pada pasien –Dotanda infeksi : pasien tampak kooperatif saat perawat
11.30
2,3
menjelaskan
Ttd
Memberikan teknik nonfarmakologi Ds : pasien mengatakan mau di komres 11.32
3
kompres hangat untuk mengurangi hangat nyeri
Do : pasien terlihat nyaman saaat di berikan terapi
14.07
3 Menganjurkan
14.10
pasien
untuk Ds : pasien mengatakan akan makan
meningkatkan asupan cairan, nutrisi, makanan yang bergizi makanan yang berprotein tinggi, Do : pasien minum dan di bantu oleh buah dan sayuran
14.15
keluarganya
1 Mencuci
tangan
setelah
kontak Ds : -
dengan pasien 14.18
Do: -
2 Mencuci tangan sebelum kontak Ds : pasien menjawab sapaan perawat dan
14.20
1
dengan pasien
mengeluh masih merasakan nyeri Do : pasien dalam posisi terlentang
Mengecek tanda – tanda vital 14. 30
14.35
Ds: pasien mengatakan sempat tertidur tadi
1
1
Do:
Melakukan
kolaborasi
kolaborasi
pasien
N : 96x/mnt
S : 36.9 C
Do : obat masuk, tidak ada reaksi alergi
pemberian Ds :
antibiotik cefotaxim 500 mg IV/set Mengajarkan
RR : 20x/mnt
pemberian Ds :
analgetik keterolac 30 mg IV/set Melakukan
Td : 130/90 mmHg
Do : tidak ada reaksi alergi
teknik Ds
:
pasien
nonfarmakologi untuk mengurangi melakukannya
mengatakan
mampu
nyeri
Do : pasien terlihat mampu mengikuti intruksi perawat
meidentifikasi
factor
yang Ds :pasien mengatakan merasa nyeri saat
memperberat dan memperingan nyeri ingin merubah posisi ataupun bangun untuk duduk Do : saat ini pasien terlihat tenang dan Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
tidak meringis Ds: pasien dapat mengatakan penyebab nyeri ataupun pemicu nyeri Do : pasien terlihat kooeratif saat diberikan penjelasan.
22 nov 2020 3
Mencuci tangan sebelum konntak Ds:
08.30
dengan pasien
08.35
Do:
1
Ds : passien mengatakan tidur dengan Menanyakan pasien
kualitas tidur
pada nyenyak dan terbangun karna nyeri namun tertidur kembali
Do: keadaan umum pasien terlihat baik 08.40
1 DS : pasien mengatakan nyeri di bagian Mengkaji skala nyeri berdasarkan bekas operasinya. PQRST
P : nyeri post op ca mamae Q: nyeri tersasa seperti tertusuk R: nyeri di bagian payudara kanan
08.46
S : skala nyeri 4
1
T : nyeri hilang timbul Do : pasien terlihat menahan nyeri 08.55
1
Ds:Menganjurkan
pasien
untuk Do
:
pasien
melakukan teknik nonfarmakologi melakukan yang telah diajarkan 09.10
terlihat teknik
sudah
mampu
nonfarmakologi
relaksasi nafas dalam
3 Ds: pasien mengatakan nyerinya sudah Memberikan teknik nonfarmakologi mulai berkurang
09.15
3
kompres hangat untuk mengurangi Do : pasien terlihat nyaman. nyeri Ds: pasien mengatakan akan membatasi Menganjurkan pasien dan keluarga keluarga yang ingin berkunjung untuk membatasi pengunjung
09.26
2,3
Do: pasien dan keluarga terlihat paham alasan membatasi pengunjung Ds : pasien ddapat menyebutkan urutan
Mengajarkan pasien dan keluarga cuci tangan yang benar 09.28
3
cara mencuci tangan yang baik dan Do benar
14.15
1
:
pasiendan
keluarga
mampu
mempraktekan cara mencuci tangan yang benar
14.18
2
Ds : pasien mengatakan sudah makan meningkatkan asupan cairan, nutrisi, Do : pasien makan telur ayam rebus dan di makanan yang berprotein tinggi, bantu oleh keluarganya buah dan sayuran Ds :Mencuci
tangan
sesudah
kontak Do : -
dengan pasien dan lingkungannya Ds: Melakukan
kolaborasi
pemberian Do : obat sudah masuk, tidak ada reaksi
analgetik keterolac 30 mg iv/set
alergi
Ds: Melakukan kolaborasi pemberian Do : obat sudah masuk, tidak ada reaksi antibiotik cefotaxim 500 mg IV/set alergi 23 nov 2020 3
Mencuci tangan sebelum kontak Ds :-
09.00
dengan pasien dan lingkungannya
Do :
Monitor karakteristik luka
Ds:
2 09.05
pasien
mengatakan
perban
pada
lukanya belum diganti Do : luka post op tidak merembes, tidak ada bau pada luka, jaringan nekrotik tidak ada
09.18
2
09.20
2
Monitor tanda tanda infeksi
Ds:Do: adanya kemerahan pada daerah sekitar
membuka balutan plaster pada luka
Ds: Do: terdapat jaritan 15 pada luka
09.24
2 membersihkan luka menggunakan
Ds: pasien mengatakan lukanya terasa
NaCl 09.25
2
Do : luka sudah dibersihkan Mempertahankan teknik steril
09.28
2
09.30
3
dingin
Ds:Do:-
memberikan salep pada daerah luka
Ds: pasien mengatakan senang karna lukanya dibersihkan Do : luka sudah bersih dan diberi salep
09.38
3
memasang balutan kembali
Ds: pasien mengucapkan terimakasih Do: luka sudah di tutup dengan plaster.
mengajarkan cara perawatan luka Ds: pasien mengatakan sudah paham 11.00
1
secara mandiri
penjelasan dari perawat Do:pasien bisa menjelaskan kembali cara perawatan luka mandiri.
mengajarkan cara memeriksa kondisi Ds: pasien mengatakan sudah paham luka atau luka operasi
penjelasan dari perawat Do:pasien bisa menjelaskan kembali cara memeriksa kondisi luka
Mengkaji skala nyeri berdasarkan DS : pasien mengatakan nyerinya sudah PQRST
berkurang P : nyeri post op ca mamae Q: nyeri tersasa seperti tertusuk R: nyeri di bagian payudara kanan S : skala nyeri 3 T : nyeri timbul pada saat bergerak saja
Do : pasien terlihat tenang .
F. EVALUASI Tgl/Jam
Dx
23 november
1
Evaluasi S:
2020 -pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang, hanya timbul pada saat bergerak saja
13.00
-pasien mengatakan skala nyerinya 3 rasa nyerinya seperti tertusuk dan -pasien juga sudah bisa mengatasi rasa nyerinya dengan relaksasi nafas dalam -pasien tidak mengeluh gelisah lagi dan bisa tidur dengan nyenyak O: pasien terlihat tenang, pasien terlihat sudah mampu melakukan relaksasi nafas dalam TD : 120/80, N: 80 x/mnt A : masalah point a,b,c,d,f teratasi P : lanjutkan intervensi. 23 november 2020
2
S: -pasien mengatakan lukanya tidak terlalu nyero
O: 13.00
-terdapat kemerahan pada daerah luka -daerah sekitar payudara membengkak -S: 36,7 C -tidak terdapat jaringan nekrosisi pada luka
Ttd
23 november 2020
3
S:
- pasien mengatakan rassa gatal pada lukanya sudah berkurang -pasien mengatakan sudah makan
13.00
O: -terdapat kemerahan pada sekitar luka -payudara masih terlihat bengkak -pasien terlihat menghabiskan semua makanan yang di dapat di RS