Auditing.2 - Kel.3 - Surat Pernyataan Langganan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Dian
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KELOMPOK



AUDITING II SURAT PERNYATAAN LANGGANAN (CLIENT REPRESENTATION LETTER)



OLEH : KELOMPOK 3 : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



WA ODE SRI RAHAYU F. ALAM TRI SAPUTRA ADE ASTRI SILMA AINUR RIZKI S.H. DIAN ANDRIANI



B1C1 18 037 B1C1 18 038 B1C1 18 039 B1C1 18 045 B1C1 18 046 B1C1 18 048



PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “SURAT PERNYATAAN LANGGANAN (CLIENT REPRESENTATION LETTER)” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta. Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas kelompok kami. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.



kendari, November 2020   Kelompok 3



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………………………….  KATA PENGANTAR ………………………………………………  DAFTAR ISI …………………………………………………………. BAB I PENDAHULUAN ……………………………………..  A. Latar Belakang ………………………………………….. B. Rumusan Masalah ………………………………………  C. Tujuan Penulisan ………………………………………..  BAB II PEMBAHASAN ……………………………………….  A. Pengertian client representation letter……………………………………  B. Kegunaan client representation letter …………………………………….. C. Isi dari client representation letter………………………………………. BAB III PENUTUP ………………………………………………  A. Kesimpulan ……………………………………………………  B. Saran ………………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………. 



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam menyelesaikan audit, auditor sering kali menghadapi kendala waktu yang ketat, terutama ketika klien berusaha mendapatkan tanggal yang cepat untuk menerbitkan laporan audit. Meskipun waktu bukan merupakan mitra bagi auditor, namun auditor harus memanfaatkan waktu tersebut untuk membuat pertimbangan professional yang baik dan menyatakan pendapat yang tepat dalam situasi bersangkutan. Untuk tujuan pembahasan, tanggung jawab auditor dalam menyelesaikan audit dibagi menjadi tiga kategori yaitu : 1. Menyelesaikan pekerjaan lapangan 2. Mengefaluasi temuan, dan 3. Berkomunikasi dengan klien. Setelah menjelaskan aktifitas-aktifitas yang terlibat dalam penyelesaian audit, kemudian harus diberikan pertimbangan pada tanggung jawab auditor sesudah audit. Tanggung jawab ini bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi sesudah tanggal laporan auditor. Dalam menyelesaikan pekerjaan lapangan, auditor melaksanakan prosedur audit spesifik untuk mendapatkan bukti audit tambahan. Prosedurnya adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Review Peristiwa Subsequent Event. Memahami Risalah Rapat Mendapatkan Bukti Mengenai Litigasi, Klaim, dan Penilaian. Client Represetation Letter Mendapatkan surat representasi klien Melaksanakan prosedur analit



· SA Seksi 333 (PSA No. 17) mensyaratkan Auditor untuk memperoleh representasi tertulis dari manajemen. Tujuan dari Representation Letter ini adalah untuk mengingatkan manajemen akan tanggung jawabnya mengenai asersi dalam laporan keuangan dan mendokumentasikan tanggapan manajemen atas pernyataan mengenai berbagai aspek audit.



B. RUMUSAN MASALAH 1. 2. 3. 4.



Apa yang dimaksud client representation letter ? Apa kegunaan client representation letter ? Apa isi dari client representation letter ? Bagaimana contoh dari Client Representation Letter ?



C. TUJUAN PENULISAN 1. 2. 3. 4.



Untuk mengetahui apa itu client representation letter Untuk mengetahui kegunaan dari client representation letter Untuk mengetahui isi dari client representation letter Untuk mnegetahui contoh dari Client Representation Letter



BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN CLIENT REPRESENTATION LETTER Dalam suatu general audit/financial audit (pemeriksaan umum), akuntan public pada akhir pemeriksaannya harus mengeluarkan laporan akuntan public yang terdiri dari pendapat auditor (auditor’s opinion) mengenai kewajaran laporan keuangan klien dan laporan keuangan yang telah diaudit, yang merupakan tanggung jawab manajemen (klien). Namun demikian, sebelum laporan audit diserahkan kepada klien, auditor harus meminta surat pernyataan langganan (client representation letter), dan klien harus memberikannya. Tanggal surat pernyataan langganan harus sama dengan tanggal tanggal selesainya pemeriksaan lapangan (audit field work) dan tanggal laporan akuntan public. Tanggal tersebut menunjukkan sampai batas waktu mana auditor harus menjelaskan hal-hal atau kejadian penting sesudah tanggal neraca.Surat pernyataan langganan tersebut harus ditandatangani pejabat perusahaan (klien) yang berwenang, biasanya Direktur Keuangan dan Akuntansi atau Direktur Utama dan ditik diatas kop surat klien, walaupun konsep surat tersebut disiapkan oleh kantor akuntan public. Jadi, surat pernyataan langganan surat yang dibuat oleh klien, ditujukan kepada kantor akuntan public, yang berisi pernyataan mengenai beberapa hal yang penting, antara lain : 1. Bahwa manajemen menyadari, merekalah yang bertanggung jawab terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia(Standar Akuntansi Keuangan). 2. Bahwa semua data, catatan akuntansi, notulen rapat direksi dan pemegang saham serta informasiinformasi yang diperlukan dalam pelaksanaan audit, seluruhnya sudah diperlihatkan kepada akuntan public dan tidak ada yang disembunyikan. 3. Penjelasan mengenai pos-pos laporan keuangan, misalnya :  Piutang yang disajikan di neraca semuanya bisa tertagih atau sudah dibuatkan penyisihan yang cukup untuk piutang yang diragukan bisa tertagih.  Aktiva tetap yang tercantum di neraca semuanya merupakan milik perusahaan dan dicatat berdasarkan harga perolehannya.  Hutang yang tercantum di neraca betul-betul merupakan kewajiban perusahaan dan tidak ada hutang atau kewajiban kepada pihak ketiga yang belum dicantumkan di neraca.



4. Menyatakan ada atau tidaknya aktiva perusahaan yang dijadikan jaminan atas kredit yang diperoleh dari bank. Jika ada aktiva yang dijadikan jaminan, harus dijelaskan aktiva apa saja yang dijaminkan dan dijaminkan kepada siapa. 5. Menyatakan ada atau tidaknya kewajiban bersyarat (contingent liability) per tanggal neraca. Kalau ada harus dijelaskan dalam bentuk apa. Contingent liability adalah kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga yang mungkin terjadi, mungkin juga tidak terjadi, tergantung pada kejadian di periode yang akan datang.Contingent liability bisa berasal dari pendiskontoan wesel tagih atau jika ada tuntutan terhadap perusahaan di pengadilan yang pada tanggal neraca, belum ada keputusan hukum dari pengadilan tersebut. 6. Menyatakan ada atau tidaknya transaksi-transaksi hubungan istimewa (related party transaction) dengan perusahaan induk (holding company) atau perusahaan afiliasi.Jika ada hubungan transaksi istimewa, misalnya dalam bentuk pembelian atau penjualan barang dagangan antar perusahaan dalam satu group, maka harus dinyatakan bahwa transaksi tersebut dilakukan dengan harga pasar yang wajar (arms lengthtransactions), dan harus dijelaskan juga berapa jumlah transaksi tersebut. 7. Menyatakan ada atau tidaknya kejadian penting sesudah tanggal neraca yang mempunyai pengaruh yang penting atau material terhadap kewajaran laporan keuangan, misalnya terjadinya kebakaran sesudah tanggal neraca namun sebelum laporan akuntan diterbitkan. B. KEGUNAAN CLIENT REPRESENTATION LETTER Manfaat client representation letter bagi kantor akuntan public sangat besar sekali. Misalnya jika ternyata klien tidak mencatat transaksi perusahaan secara keseluruhan atau ada bukti-bukti yang disembunyikan/tidak diperlihatkan kepada kantor akuntan, sehingga ada pihak-pihak yang menggunakan laporan keuangan klien dan merasa dirugikan lalu mengajukan tuntutan kepada akuntan public di pengadilan. Dalam hal ini akuntan public dapat menunjukkan surat pernyataan langganan tersebut sebagai bukti di pengadilan, sehingga tidak bisa disalahkan. Jika akuntan public tidak memiliki surat pernyataan langganan, maka ia bisa disalahkaan di pengadilan dan harus membayar ganti rugi atau dicabut izin prakteknya oleh Menteri Keuangan jika terbukti lalai dalam melakukan pemeriksaannya sehingga merugikan pihak lain.



C. ISI DARI CLIENT REPRESENTATION LETTER Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan dalam Standar Profesional Akuntan Publik (PSA No. 17), bahwa surat pernyataan langganan (representasi tertulis) umumnya meliputi hal-hal berikut, jika dimungkinkan: 1. Pengakuan manajemen mengenai tanggung jawabnya untuk menyajikan laporan keuangan secara wajar, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip



2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.



18. 19. 20.



akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Tersedianya catatan keuangan dan data yang berkaitan. Kelengkapan dan tersedianya semua notulen rapat pemegang saham, direksi dan dewan komisaris. Tidak terdapat kesalahan dalam laporan keuangan dan transaksi yang tidak tercatat. Informasi mengenai transaksi antar pihak yang memiliki hubungan istimewa dan piutang atau utang antar pihak yang memiliki hubungan istimewa. Ketidakpatuhan dengan pasal-pasal perjanjian kontrak yang mungkin berdampak terhadap laporan keuangan. Informasi mengenai peristiwa kemudian. Ketidakberesan yang melibatkan manajemen dan karyawan. Komunikasi dari instansi pemerintah mengenai ketidakpatuhan terhadap atau kelemahan dalam praktik pelaporan keuangan. Rencana atau maksud yang mungkin akan mempengaruhi nilai atau klasifikasi aktiva atau kewajiban. Pengungkapan saldo kompensasi atau perjanjian yang menyangkut pembatasan terhadap saldo kas, dan pengungkapan line-of-credit atau perjanjian yang serupa. Pengurangan kelebihan atau keusangan persediaan menjadi nilai yang dapat direalisasikan. Rugi dari komitmen penjualan. Hak atas aktiva, hak gadai atas aktiva, dan aktiva yang dijaminkan. Perjanjian untuk membeli kembali aktiva yang sebelumnya dijual. Rugi dari komitmen pembelian untuk jumlah persediaan yang melebihi kebutuhan atau pada harga diatas harga pasar. Pelanggaran atau kemungkinan pelanggaran hukum atau peraturan yang dampaknya harus dipertimbangkan untuk diungkapkan dalam laporan keuangan atau sebagai dasar untuk mencatat rugi bersyarat. Kewajiban lain dan laba atau rugi bersyarat yang harus diungkapkan. Tuntutan yang tidak diungkapkan meskipun telah diberitahukan kemungkinannya oleh penasihat hukum klien. Hak atau perjanjian pembelian kembali saham perusahaan atau modal saham yang disisihkan untuk hak pembelian saham, warrant, konversi, atau persyaratan lainnya.



D. CONTOH CLIENT REPRESENTATION LETTER



Berikut ini akan disajikan contoh dari surat pernyataan langganan, satu dalam bahasa Indonesia dan satu dalam bahasa Inggris.



Contoh Representation Letter dalam Bahasa Indonesia. No. : 13/II/2003 Hal : Representation Letter



Jakarta, 26 Februari 2003



Kepada Yth; Kantor Akuntan Dra. Astrid Krisanti, MM Jl. Tanjung Duren Barat No. 2R Jakarta 11470 Dengan Hormat, Hal : Pernyataan laporan keuangan konsolidasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002, dan 31 Desember 2001. Sehubungan dengan pemeriksaan Saudara atas laporan keuangan PT. RENIKU dan Perusahaan Anak untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2002 dan 2001, untuk tujuan memberikan pendapat mengenai kewajaran posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan dan Perusahaan Anak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK), dengan ini kami menegaskan kepada Saudara bahwa sepanjang pengetahuan kami, pernyataan-pernyataan berikut yang diberikan pada saat pemeriksaan Saudara berlangsung adalah benar: A. Umum Kami menyadari bahwa sebagai anggota manajemen perusahaan, kami bertanggung jawab atas kewajaran penyajian dalam laporan keuangan mengenai posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang termuat dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang diterapkan secara konsisten. Kami telah memberikan semua catatan dan data keuangan yang berhubungan dengan hal tersebut kepada Saudara sehingga laporan keuangan yang kami sajikan dapat digunakan untuk semua pihak yang berkepentingan dan kesimpulan yang akan diambil oleh masing-masing pihak dalam pengambilan keputusan tidak akan saling bertentangan. Tidak ada transaksi penting yang belum dibukukan secara benar dalam catatan pembukuan yang menjadi dasar penyusunan laporan keuangan. Semua pengeluaran dalam tahun berjalan telah mendapat persetujuan pejabat perusahaan yang berwenang dan dikeluarkan untuk keperluan perusahaan.



Kami tidak mempunyai rencana ataupun tujuan yang dapat secara berarti mempengaruhi kewajaran nilai buku atau pengklasifikasian aktiva dan pasiva. Kami menyadari bahwa pemeriksaan Saudara dilakukan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik dan terutama dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan, dan karenanya pengujian yang Saudara lakukan terhadap catatan-catatan pembukuan maupun prosedur pemeriksaan lainnya terbatas pada apa yang Saudara anggap perlu untuk tujuan tersebut. B. Aktiva a. Piutang 1.



Semua piutang per tanggal 31 Desember 2002 dan 31 Desember 2001 telah dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan sebagaimana mestinya dan merupakan tagihan-tagihan yang sah terhadap debitur-debitur yang bersangkutan yang belum diterima pembayarannya pada tanggal neraca.



2.



Perusahaan tidak membuat penyisihan piutang ragu-ragu tetapi langsung membebankan ke perkiraan rugi-laba atas piutang yang benar-benar tak tertagih.



3.



Tidak ada piutang yang dijadikan jaminan kepada pihak bank dan pihak ketiga lainnya.



b. Persediaan 1.



Perhitungan phisik terhadap persediaan perusahaan telah dilaksanakan sebagaimana mestinya dengan disaksikan oleh Akuntan Publik. Saldo persediaan telah disesuaikan setelah diadakan pisah batas (cut off) atas persediaan yang diterima maupun dikirimkan.



2.



Persediaan yang dilaporkan seluruhnya merupakan barang milik perusahaan, tidak ada barang milik orang/perusahaan lain yang dilaporkan dalam saldo persediaan perusahaan.



3.



Persediaan dinilai berdasarkan harga perolehan dengan menerapkan metode FIFO (First In First Out) untuk persediaan bahan baku serta metode rata-rata untuk persediaan barang jadi. Persediaan barang dalam proses (WIP) dinilai berdasarkan tahap-tahap penyelesaian dalam proses produksinya. Penilaian persediaan tersebut didasarkan atas taksiran-taksiran ekuivalen unit selesai dari WIP dari masingmasing tahap proses produksi yang bersangkutan.



c. Piutang Dalam Rangka Hubungan Khusus Seluruh saldo debet dan saldo kredit dari hubungan rekening koran dengan perusahaan dalam rangka hubungan khusus telah dilaporkan dalam laporan keuangan. d. Aktiva Lancar Lainnya Semua aktiva lancar lainnya telah dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan dengan jumlah dan klasifikasi sebagaimana mestinya. e. Penyertaan Dalam Bentuk Saham Semua penyertaan dalam bentuk saham yang mencakup 20% atau lebih yang dimiliki perusahaan per 31 Desember 2002 telah dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan berdasarkan metode Equity. f. Aktiva Tetap Perusahaan menyusutkan aktiva tetapnya dengan menggunakan straight line method. Seluruh aktiva tetap milik perusahaan per 31 Desember 2002 dan 31 Desember 2001 telah dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan berdasarkan harga perolehannya. Sebagian dari aktiva tetap perusahaan telah dijaminkan kepada pihak bank sehubungan dengan perolehan fasilitas kredit jangka pendek dan jangka panjang. g. Aktiva Lain-lain Seluruh aktiva lain-lain perusahaan telah dicatat dan dilaporkan sebagaimana mestinya. C. Kewajiban a. Kewajiban Lancar Semua kewajiban jangka pendek perusahaan, baik kepada bank dan lembaga keuangan lainnya, maupun kepada para kreditur lainnya per tanggal neraca telah dicatat dan dilaporkan secara semestinya dalam laporan keuangan. Pada tanggal neraca tidak ada pelanggaran hukum atau peraturan yang belum diselesaikan mengenai garansi, perjanjian kredit atau perjanjian lainnya yang pengaruhnya harus dipertimbangkan untuk diungkapkan di dalam laporan keuangan atau sebagai dasar untuk pencatatan suatu kerugian bersyarat.



Semua kewajiban pajak dan biaya yang belum ditagih pada tanggal Neraca telah diperhitungkan, dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan. b. Kewajiban Jangka Panjang Semua kewajiban jangka panjang pada tanggal Neraca telah dicatat dan dilaporkan sesuai dengan kenyataan yang ada didalam laporan keuangan. D. Ekuitas Ekuitas yang terdiri dari modal disetor dan sisa laba ditahan telah dicatat dan dilaporkan sebagaimana mestinya dalam laporan keuangan. E. Pendapatan, Beban dan Laba-Rugi Seluruh pendapatan dari kegiatan usaha maupun dari sumber-sumber lainnya telah dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan dengan menerapkan prinsip pisah batas secara semestinya. Penjualan diakui sebagai pendapatan pada saat penyerahan barang kepada pembeli. Harga pokok penjualan, beban pegawai, beban bunga dan seluruh beban-beban lainnya telah dicatat dan dilaporkan di dalam laporan keuangan secara semestinya. Taksiran beban pajak penghasilan telah dihitung atas dasar taksiran laba kena pajak, dan telah diperhitungkan dalam menetapkan laba bersih perusahaan untuk periodeperiode sampai dengan tanggal neraca. F. Ikatan Bersyarat Setelah Tanggal Neraca Semua ikatan bersyarat dan komitmen perusahaan yang penting, yang terjadi sampai dengan tanggal laporan akuntan telah dilaporkan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. G. Peristiwa Penting Setelah Tanggal Neraca Semua peristiwa penting setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan akuntan telah diungkapkan dalam laporan keuangan. H. Hal-hal Penting Lainnya. 1. Seluruh hasil / risalah rapat Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham perusahaan sampai dengan tanggal laporan akuntan telah diperlihatkan/



disampaikan kepada akuntan publik perusahaan. 2. Sampai dengan tanggal laporan akuntan publik tidak ada persengketaan yang berhubungan dengan transaksi usaha, perjanjian pinjaman dan lainnya. 3. Tidak ada tuduhan-tuduhan yang timbul karena pelanggaran undang-undang dan peraturan-peraturan pemerintah yang menimbulkan pengaruh yang besar terhadap posisi keuangan maupun hasil usaha perusahaan selama periode laporan akuntan sampai dengan tanggal laporan akuntan. 4. Seluruh transaksi perusahaan dengan pihak luar selama periode laporan keuangan sampai dengan tanggal laporan akuntan dilaksanakan secara wajar serta tidak ada pejabat-pejabat perusahaan yang mempunyai kepentingan langsung di dalam perusahaan lain yang mengadakan transaksi dengan perusahaan. 5. Semua catatan akuntansi dan keuangan perusahaan telah diperlihatkan kepada akuntan publik perusahaan dan tidak ada yang disembunyikan. 6. Tidak ada transaksi lain dengan pihak-pihak yang berhubungan kecuali yang telah diungkapkan di dalam laporan keuangan. 7. Tidak ada kecurangan maupun ketidak-beresan yang dijumpai selama periode laporan keuangan sampai dengan tanggal laporan akuntan. Demikianlah pernyataan kami, dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih PT. RENIKU



Dra. Renny Octavia Direktur Utama



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Surat pernyataan langganan adalah surat yang di buat oleh klien di tujukan kepada kantor akuntan public yang berisi penyataan mengenai beberapa hal penting antara lain: (1)Management menyadari merekalah yang bertanggung jawab terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan perusahaan sesuai PSAK, (2)Semua data-data sudah di perlihatkan kepada KAB(kantor akuntan public), (3)Penyelesaian yang di perlukan telah di jawabkan dengan sebenarnya, (4)Menyatakan aktiva perusahaan yang di jaminkan ke bank, (5)Menyatakan ada tidaknya kewajiban bersyarat, (6)Menyatakan ada tidaknya transaksi hubungan istimewa, dan (7)Menyatakan atau tidaknya kejadian penting sesudah tanggal neraca. B. SARAN Alhamdulillah Makalah ini kami telah kami selesaikan, dengan menyadari segalah kekurangan, kami mengharapkan saran dan kritikan yang membangun agar kedepanya dalam pembuatan makalah, kami dapat meminimalisir kesalahan dan kekurangan.



DAFTAR PUSTAKA https://fakhrurrazypi.wordpress.com/2010/07/16/surat-pernyataan-langganan-client-repsentasion-letter/



http://kikimartha25.blogspot.co.id/2011/07/laporan-audit-manajemen-letter-dan.html



http://nirwansuparwan2.blogspot.co.id/2012/06/client-representation-letter-surat.html



http://dexsuar.blogspot.co.id/2013/07/memahami-tahapan-proses-penyelesaian.html