B. Pengertian Variabel Dan Data [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



1-B PENGERTIAN VARIABEL DAN DATA



# PENGERTIAN VARIABEL DAN MACAMNYA # 



Variabel/Peubah = sesuatu hal yang spesifik yang mencirikan suatu gejala dan yang membedakannya dengan gejala/fenomena lainnya. Contoh: Tubuh manusia bukan variabel karena sifatnya sangat umum. Jika dari tubuh kita batasi pada sesuatu yang sifatnya khas, seperti tinggi tubuh, berat badan, warna rambut, barulah hal itu disebut variabel.







Macam variabel dilihat dari keterukurannya: 1)



Variabel Kualitatif = Variabel yang tidak dapat dinyatakan dengan angka. Variabel kualitatif disebut juga variabel atribut. Contoh: jenis kelamin (lakilaki dan perempuan) dan jenis sampah (sampah organik dan sampah anorganik). Beberapa variabel kualitatif tidak dapat diukur namun dapat diurutkan peringkatnya, variabel demikian disebut variabel berperingkat. Contoh: jenjang pendidikan (1 = SD, 2 = SLTP, 3 = SLTA, 4 = PT) dan status sosial (1 = kalangan bawah, 2 = kalangan menengah, 3 = kalangan atas).



2)



Variabel Kuantitatif = Variabel yang dapat dinyatakan dengan angka. Variabel kuantitatif disebut juga variabel terukur. Ada 2 macam variabel terukur: a.



Variabel Kontinu = variabel yang secara teoritik berupa nilai-nilai yang tidak terbatas jumlahnya yang terbentang di antara 2 titik. Contoh: tinggi tubuh, berat badan, dan panjang rambut.



b.



Variabel Diskontinu/Variabel Diskret = variabel berupa nilai-nilai yang pasti, yang tidak memiliki nilai antara. Contoh: jumlah jari, jumlah sayap, dan jumlah ruas tubuh insekta.



2







Macam variabel dalam penelitian eksperimen atau penelitian noneksperimen yang mengamati gejala “pengaruh”: 1)



Variabel Bebas = Variabel yang mempengaruhi variabel lain, biasanya disimbolkan sebagai “X”. Contoh: dosis pupuk.



2)



Variabel Terikat = Variabel yang dipengaruhi variabel lain, biasanya disimbolkan sebagai “Y”. Contoh: tinggi tanaman.



3)



Variabel Acak = Variabel yang tidak akan berpengaruh atau mengganggu jalannya eksperimen sehingga boleh diabaikan. Contoh: pakaian peneliti tidak akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman saat peneliti melakukan eksperimen.



4)



Variabel Penekan/Penggangu/Ekstra/Asing = variabel yang jika dibiatkan maka variabel tersebut dapat mengganggu atau mempengaruhi jalannya eksperimen. Contoh: pertumbuhan gulma di sekitar tanaman yang dicobakan.







Macam



variabel



dalam



penelitian



eksperimen



dilihat



dari



penetapannya: 1)



Variabel Acak = variabel bebas yang ditetapkan dalam eksperimen model acak (random model). Contoh: variabel bebas dalam penelitian hubungan besarnya dosis pupuk urea terhadap pertumbuhan tanaman. Variabel dosis pupuk urea dalam penelitian ini merupakan variabel yang memiliki “p” taraf yang tak terhingga banyaknya, mulai dari 0,0 kg/ha ... 0,001 kg/ha ... 100,00 kg/ha ... ∞ kg/ha. Jika kita menetapkan eksperimen hanya akan menggunakan taraf 0,0 kg/ha, 50,0 kg/ha, dan 100 kg/ha, maka ketiga taraf ini merupakan variabel dosis pupuk dari “p” taraf yang mungkin yang ditetapkan secara acak.



2)



Variabel Pasti/Tetap = variabel bebas yang ditetapkan dalam eksperimen model pasti/tetap (fixed model). Contoh: variabel bebas dalam penelitian pemberian jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan produktivitas padi. Variabel jenis pupuk kandang berbahan dasar kotoran sapi, kotoran kambing, dan kotoran ayam merupakan variabel yang tetap. Jika nantinya hasil eksperimen menunjukkan perbedaan hasil maka perbedaan tersebut hanya berlaku pada ketiga macam



3 pupuk tersebut, misalnya produktivitas padi yang diberi pupuk kotoran kambing paling baik. # PENANGANAN VARIABEL PENGGANGGU/PENEKAN/EKSTRA/ASING # 



Pada penelitian hubungan pemberian dosis pupuk terhadap pertumbuhan tanaman, agar perbedaan pertumbuhan tanaman yang terjadi benar-benar sebagai akibat perbedaan dosis pupuk, maka faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi jalannya percobaan harus dikendalikan/dikontrol  faktor-faktor lain yang harus dikendalikan disebut variabel penekan/pengganggu/ekstra/asing. Contoh: jenis tanah yang digunakan sebagai media, adanya gulma, varietas padi, jenis air yang digunakan untuk mengairi, cara tanam, dan kondisi lingkungan percobaan  variabel-variabel ini perlu dikontrol dan dijaga sehomogen mungkin.







Karena perlu dikontrol, variabel pengganggu/penekan/ekstra/asing disebut juga variabel kontrol.







Untuk menentukan variabel kontrol dalam suatu penelitian perlu kajian pustaka yang mendalam.







Dalam keadaan tertentu, kita tidak dapat mehomogenkan suatu variabel pengganggu. Contoh: Penelitian untuk melihat pengaruh 3 jenis pakan terhadap pertumbuhan anak ayam kampung, penelitian akan dilakukan dengan 10x ulangan. Dalam penelitian ini diperlukan 30 ekor anak ayam yang homogen, yaitu yang berasal dari 1 kali penetasan dari induk ayam yang sama, dan hal ini tidak mungkin didapatkan. Untuk meminimalkan variabel pengganggu, peneliti dapat menggunakan 10 grup anak ayam dari 10 induk ayam  dari tiap induk ayam diambil 3 ekor anak ayam yang seragam penampakannya  tiap ekor anak ayam dari 3 ekor tersebut akan diundi untuk menetapkan perlakukan yang akan diberikan kepadanya. Cara ini disebut cara pengeblokan (blocking).



# PENGERTIAN DATA DAN MACAMNYA # 



Data = hasil pengamatan terhadap fenomena/gejala.







Secara umum ada 2 macam data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif = data yang tidak berupa angka nominal, sering juga disebut data kategorikal.



4 Data kuantitatif = data yang merupakan angka nomibla dalam arti sebenarnya.







Ada 2 jenis skala data kualitatif, yaitu: 1)



Skala Nominal Cirinya hanyalah bisa dibedakan. Data dengan skala nominal disebut juga data kategori. Contoh: jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), jenis angkutan umum (taksi, kereta, kapal).



2)



Skala Ordinal Skala data ordinal selain bisa dibedakan juga mempunyai urutan tingkatan. Contoh: tingkat kepuasa pelanggan (sangat tidak puas, tidak puas, biasa saja, puas, dan sangat puas). Jenis skala data ordinal, dalam praktiknya diubah ke dalam bentuk bilangan agar memudahkan pengolahan data. Misalnya: sangat tidak puas = 1, tidak puas = 2, biasa saja = 3, puas = 4, dan sangat puas = 5.







Ada 2 jenis skala data kuantitatif, yaitu: 1)



Skala Interval Cirinya skala interval selain dapat dibedakan dan mempunyai tingkatan, juga memiliki nilai yang tidak mutlak. Contoh: suhu; jika ditunjukkan suhu 0 oC bukan berarti tidak ada suhu tetapi hanya sebagai petunjuk tingkat suhu rendah.



2)



Skala Rasio Jenis skala yang memiliki kesamaan dengan skala interval, tetapi memiliki nilai nol mutlak. Artinya apabila menunjuk pada angka 0, maka berarti benarbenar nol, tidak ada, atau kosong. Contoh: jumlah pekerja dalam satu stasiun dan jumlah komponen yang diproduksi.



Tabel 1.



Skala Pengukuran



DATA KUALITATIF DATA KUANTITATIF



BISA DIBEDAKAN



ADA URUTAN TINGKATAN



ORDINAL



√ √







INTERVAL











NOMINAL



INTERVAL SAMA







MEMILIKI TINGKATAN



5 RASIO



















# MACAM DATA YANG PERLU DIKOLEKSI DALAM EKSPERIMEN # a.



DATA POKOK ATAU DATA PENGGANTI Data pokok (primary data) = hasil pengamatan yang menunjukkan harga variabel terikat dari eksperimen yang dilakukan. Data pengganti/data substituso (substitute data) = data yang dikoleksi peneliti apabila peneliti tidak melakukan pencatatan terhadap data pokok. Pencatatan data pokok tidak dilaksanakan dengan pertimbangan: (1) biaya untuk mengoleksi data pokok sangat mahal, (2) peralatan untuk mengoleksi data pokok tidak tersedia, (3) waktu untuk mengoleksi data pokok terlalu lama. Contoh: Penelitian pengaruh kemasan penyimpan terhadap kualitas cabe, tidak dilakukan analisis laboratorium terhadap kandungan vitamin dan mineral cabe, namun hanya mengumpulkan data berdasarkan hasil pengamatan organoleptik responden (bentuk, rasa, dll).



b.



DATA PENJELAS Data penjelas = data lain yang dikumpulkan yang mampu menjelaskan hubungan antara faktor perlakuan (variabel bebas) dengan variabel terikatnya. Contoh: Pada penelitian pengaruh pemupukan dosis urea terhadap produksi buah apel varietes unggul dan lokal, maka selain data pokok berupa hasil panen per hektar juga dikoleksi data penjelas seperti: kelebatan daun, tinggi dan diameter batang apel, serta percabangan pohon dari kedua jenis apel tersebut. Dengan demikian kita dapat menjelaskan apakah efek pemberian pupuk tersebut lebih banyak terhadap produksi buah atau justru terhadap organ selain buah.



c.



DATA SUPLEMEN Yaitu data sbb: 1)



Data yang dapat meningkatan ketepatan atau presisi eksperimen. Yaitu dengan mencatat kondisi awal yang dicurigai dapat mempengaruhi kondisi akhir (variabel ini disebut variabel peragam/kovariat). Contoh: pengamatan berat awal hewan percobaan sebelum pemberian dosis ransum.



6 2)



Data untuk mendeteksi adanya interaksi antara faktor perlakuan dengan bahan uji. Dikatakan ada interaksi jika variasi di dalam kelompok perlakuan pada taraf yang rendah jauh lebih kecil atau lebih besar dibanding variasi yang ada dalam kelompok perlakuan pada taraf yang lebih tinggi. Hal ini dapat dilihat dari besarnya simpangan baku atau varian (ragam) yang ada. Contoh: pada percobaan dengan dosis toksis 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, dan 20 ppm. Data menunjukkan simpangan baku pada perlakuan 0 ppm = 2 ons, pada perlakukan 5 ppm = 2 ons, pada perlakukan 10 ppm = 7 ons, pada perlakukan 15 ppm = 10 ons, dan pada perlakuan 20 ppm = 20 ons. Hal ini menunjukkan adanya interaksi [Note:



simpangan



baku



=



ukuran



yang



menunjukkan



standar



penyimpangan dari rata-ratanya. Varians/ragam = harga kuadrat dari simpangan baku] d.



DATA UNTUK MENGECEK PERLAKUKAN YANG DIBERIKAN Dalam melaksanakan eksperimen peneliti perlu mengecek apakah level/taraf faktornya sudah terukur sesuai dengan rencananya. Contoh: jika taraf toksisyang digunakan untuk membunuh serangga ditentukan 0 ppm, 5 ppm, dan 10 ppm, perlu dicek apakah benar dosis yang digunakan memang benar-benar sebesar itu. Agar tidak terjadi kesalahan maka akan terbantu dengan mencantumkan data dalam bentuk label.



e.



DATA UNTUK MENGECEK KONDISI EKSTERNAL/LINGKUNGAN LUAR Kondisi eksternal atau lingkungan luar yang sekiranya dapat mengganggu jalannya eksperimen juga perlu dicatat. Contoh: pertumbuhan tanaman akibat pemberian pupuk tidak terlepas dari faktor klimat, seperti: suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya.