b0219035 - Muhammad Alif Vo - Uts Kritik Sastra (A) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KRITIK SASTRA CERPEN KADO ISTIMEWA KARYA JUJUR PRANANTO Muhammad Alif Vindi Oktodena – B0219035 – (A)



Karya sastra tercipta kadang hanya sekedar untuk memberikan kenikmatan bagi para pembacanya. Karya sastra juga mempunyai peran/ fungsi sebagai penghantar pendidikan karakter, moral, agama dan fungsi-fungsi sosial. Selain itu, relevansi yang ada didalam karya sastra seperti cerpen juga sangat erat dalam kehidupan di kenyataannya. Salah satu cerpen yang akan dibahas kali ini, yakni cerpen dari Jujur Prananto yang berjudul “Kado Istimewa”. Cerpen buatannya ini merupakan sebuah cerita yang mengangkat/ menyajikan kisah yang bertemakan sosial. Jenis cerpen seperti ini sebenarnya cukup banyak ditemui seperti cerpen-cerpen lainnya, karena cerita yang disuguhkan seperti realitas pada kehidupan nyata. Didalamnya mengisahkan, sebuah hubungan sosial antara tokoh utamanya yakni Bu Kustiyah dengan cerita masalalunya dengan Pak Hargi. Menurutnya, Pak Gi merupakan sesosok pahlawan, karena ia telah membebaskan bangsa ini dari penjajahan. Ia juga merupakan orang yang bijaksana dan tidak membedakan stratifikasi sosial terhadap bawahannya. Hal tersebut Bu Kus utarakan, karena dulunya ia merupakan seorang bawahannya. Sampai dimana pada saat tiga puluh tahun tak bertemu, Bu Kus merasa sangat rindu terhadap beliau hingga pada suatu saat ia mengetahui acara resepsi pernikahan putra dari Pak Hargi. Disitulah ia sangat berambisi untuk bertemu tehadap soksok Pak Gi. Walau tak diundang, dengan keras kepala ia-pun merelakan diri untuk melakukan perjalanan jauh sendirian menggunakan kereta dengan segala ketergesaannya. Pada akhirnya, Bu Kus berhasil mendatangi acara resepsi anak dari Pak Gi tersebut dengan dibawakannya kado istimewa yang berupa makanan pada masa penjajahan, yakni thiwul. Akan tetapi, pada akhirnya kado yang ia bawa harus dibuang lantaran bau-nya yang sudah mulai membusuk. Karakter dari tokoh Bu Kus memiliki karakter yang sama dengan realita. Walaupun karakter yang sebenarnya bisa saja kita anggap sebagai hal yang biasa, tetapi hal tersebut diubah oleh penulis menjadi sosok yang ngeyel dan pantang menyerah. Realita selanjutnya bisa dilihat pada paragraf ketiga, dimana terdapat representasi perpindahan kekuasaan masa orde lama ke orde baru yang menunjukkan kebesaran wibawa Pak Gi pada lingkungan pemerintahan. Hal ini menunjukkan perpindahan dari orla ke orba yang sangat kacau, karena gerakan komunis Indonesia yang ingin menghabisi para Jenderal AD. Menurutnya, Jenderal AD memiliki progress untuk mengendalikan stabilitas bangsa yang saat itu sedang genting, dan para komunis



Indonesia berupaya mengkudeta. Namun, pada akhirnya hal tersebut gagal karena AD lebih sigap dalam menangani hal ini, hal tersebut sidikir mengurai sejarah Gestapu. Jika ditinjau lewat pendekatan sosiologi sastra, maka cerpen Kado Istimewa ini memiliki hubungan dengan kenyataan yang dimana kenyataan tersebut terdapat pada karya sastra itu. Kenyataan ini mengandung arti, bahwa penulis menggarap karya sastra ini dengan merelevansikan dengan sejarah pada zaman dahulu yang pernah terjadi pada tempat tersebut. Hingga pada akhirnya para pembaca memandang cerpen ini sebagai sesuatu yang sangat relevan dengan sejarah yang sudah terjadi di Indonesia. Alur yang disuguhkan-pun teratur mengingat penulis menggunakan alur maju. Terkait konflik yang terdapat pada cerpen tersebut, menurut saya sangat kompleks mengingat terdapat beberapa permasalahan yang dialami tokoh utama. Selain itu, pilihan kata/ diksi yang terdapat pada cerpen inipun sangat mudah dimengerti dan bahasa yang disuguhkan-pun tidak boros. Oleh karena itu, cerpen ini akan mudah dipahami dan sangat nyaman jika dibaca.