Bab 1 Pendahuluan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia merupakan negara yang berkembang, yang mana pembangunan di segala bidang merupakan utamanya. Setiap pembangunan diharapkan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Untuk mendapatkan IPTEK yang memuaskan kita juga perlu membangun bidang olahraga, baik olahraga kebugaran jasmani ataupun olahraga untuk mencapai prestasi. Dalam olahraga diharapkan terciptanya masyarakat yang sehat jasmani dan rohani. Di samping itu, kegiatan olahraga juga diharapkan dapat membentuk watak dan kepribadian yang baik sehingga terciptanya manusia seutuhnya. Dalam mengisi pembangunan olahraga perlu ditingkatkan dan diperluas di pelosok tanah air dalam rangka memasyarakatkan olahraga. Olahraga memiliki banyak tujuan, olahraga rekreasi untuk mendapatkan kebugaran jasmani melalui kesenangan dengan unsur aktifitas fisik yang dilakukan pada waktu luang, olahraga kesehatan dilakukan sebagai bentuk peningkatan kebugaran seseorang, olahraga kesehatan dapat mencegah pengaruh negatif dari kurangnya gerak, dan olahraga kesehatan juga dapat membantu mengobati penyakit karena aliran darah menjadi lancar, serta olahraga kesehatan juga mampu sebagai pemulihan bagi penyandang cacat. Setelah membahas kedua olahraga di atas tentu belum lengkap rasanya bila tidak ada olahraga prestasi, olahraga prestasi merupakan kegiatan olahraga yang dilakukan dan dikelola secara profesional dengan tujuan untuk memperoleh prestasi yang optimal pada cabang-cabang olahraga. Olahraga merupakan aktivitas yang harus dilakukan setiap orang untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh dan psikologi. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Jika ingin memiliki jiwa yang sehat, maka harus punya tubuh yang sehat, hal ini bisa kita lihat ketika kita tidak dalam keadaan sehat, maka kita tidak akan berpikir secara sehat. Menurut Perkins (1938), Sehat adalah keadaan yang seimbang dan dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dan berbagai factor yang mempengaruhinya. WHO (1947) juga menambahkan sehat



adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental, dan social, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.



Menurut UU No. 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional Ketentuan Umum Pasal 1 Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial. Cabang dalam olahraga bermacam-macam meliputi: atletik (lari, lompat dan lempar), Permainan (sepak bola, bola voli, bulu tangkis, sepak takraw, bola basket dan sebagainya), Gymnastic ( senam ), Aquatic ( renang ), dan Bela diri (karate, pencak silat, taekwondo dan sebagainya ). Kesegaran jasmani merupakan satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan baik dalam meningkatkan maupun pemeliharaannya. Setiap individu atau atlet harus memiliki kesegaran jasmani yang bagus, teknik dasar yang baik dan mental bertanding yang baik pula. Keberhasilan akan diraih apabila latihan yang dilakukan sesuai dan berdasarkan prinsip latihan yang terencana, terprogram yang memenuhi tujuan tertentu. kesegaran jasmani atlet menjadi sumber bahan untuk dibina oleh pelatih selain teknik, taktik, mental dan kematangan bertanding. Menyatakan dalam pengembangan teknik, mental dan strategi bertanding, fisik merupakan unsur penting yang menjadi dasar setiap pemain agar selalu dalam kondisi prima. Sumatera Selatan merupakan salah satu propinsi yang mempunyai sekolah berkarakter olahraga yang dikhususkan bagi para atlet yaitu disebut dengan Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS), sekolah ini menggunakan kurikulum sama dengan sekolah pada umumnya yaitu: KTSP (Kurikulum tingkat satuan pendidikan).SMP-SMA Olahraga Negeri Sriwijaya Provinsi Sumatera Selatan didirikan pada tanggal 16 Juli 2005 atas prakarsa SMP-SMA Olahraga Negeri Sriwijaya Sumatera Selatan merupakan SKO yang didirikan setelah SMAN Ragunan (Jakarta), SMANOR Sidoarjo (Jawa



Timur) dan sebelum terbentuknya SMAN Aceh dan SMAN Internasional Kalimantan Timur. Dan memiliki pasilitas terlengkap disumatera untuk itu Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) layak dijadikan untuk tempat untuk observasi. Dalam hal ini



penulis melakukan observasi dari tanngal 22 sampai



dengan 24 Februari 2016 dimana pada hari pertama



penulis memfokuskan



observasi terhadap senam lantai cabang olahraga yang ada di SONS dimana penulis melihat secara langsung proses latihan senam lanta ipada saat latihan, banyak atlet senam yang kurang bersemangat dalam melakukan latihan dikarenakan kesehatan atlet menurun dan penulis juga melihat ada atlet yang sakit akibat tidak bisa mengimbangan antara istirahat,latihan fisik dan pola makan. Sehingga daya tahan tubuh atlet berkurang. Kebugaran jasmani yang baik serta penguasaan teknik yang baik dapat memberikan sumbangan yang cukup besar untuk memiliki kecakapan dalam melakukan gerakan-gerakan senam lantai, sehingga dalam pembinaan dan pengembangan atlit senam lantai nantinya menciptakan para atlet-atlet yang handal khususnya di Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) Palembang. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengambil judul yaitu ‘’ Pengaruh Kesehatan Atlet Terhadap Pencapaian Prestasi Olahraga Senam Lantai Di Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya ‘’ B. Rumusan Masalah Telah diuraikan dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah observasi ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh kesehatan atlet terhadap pencapaian prestasi di Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya? 2. Bagaimana cara pencapaian prestasi olahraga senam lantai di Sekolah Olahraga Negeri



Sriwijaya?



C. Tujuan Penulisan Laporan



Adapun tujuan penulisan dari kegiatan magang 2 ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh kesehatan atlet terhadap pencapaian di Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya. 2. Untuk mengetahui cara pencapaian prestasi olahraga senam lantai di Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya. D. Manfaat Penulisan Laporan Sesuai dengan tujuan penulisan dalam observasi ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan suatu sumbangan bagi pelatih/Pembina dan khususnya penulis untuk : 



Sebagai bahan masukan untuk pelatih dalam upaya menanggulangi kesehatan







atlit Bagi penulis, sebagai calon pendidik nantinya penulis lebih mengetahui upaya yang dilakukan dalam mengatasi kesehatan atlit



E. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Magang a. Waktu Pelaksanaan



Adapun kegiatan penulis pada saat observasi di Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) sebagai berikut: Rabu pagi, jam 06.00-07.15 dilapangan bola voly Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) itu sendiri.Selasa siang, jam 11.00-12.45 di Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) b. Tempat Pelaksanaan



Tempat pelaksanaan magang 2 di laksanakan di Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya



(SONS)



yang



beralamat



di



Jalan



Maluku



5



Jakabaring



Palembang,Sumatera Selatan kode pos 30275. F. Aktivitas Magang Beberapa aktivitas yang dilakukan selama magang 2 di Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) adalah sebagai berikut:



Observasi Pertama dilakukan pada hari senin tanggal 22 Februari 2016, jam 08:00 penerimaan mahasiswa magang oleh Deputi pendidikan menengah. Kemudian jam 11:00 dilanjutkan ke Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) yang disambut oleh Kepala Sekolah, segenap jajarannya, Ketua Asrama, Wakil Kesiswaan, Wakil Sarana dan Prasarana, dan sorenya jam 15:00 observasi olahraga prestasi di jakabaring sport city dengan cabor: athletic, senam, renang, voly pantai, tenis meja. Observasi kedua dilaksanakan pada hari selasa tanggal 23 Februari 2016, jam 08:00 observasi dayung bersama atlit nasional dayung kemudian jam 10:00 dilanjutkan observasi di Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) dimana yang penulis observasi dalam proses pembelajaran di kelas. Kemudian jam 15:00 observasi renang sesuai Cabor. Observasi ketiga dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 24 Februari 2016, jam 06:00 observasi dalam bentuk latihan fisik di Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) dimana dalam latihan fisik ini dibentuk menjadi 2 yaitu: latihan fisik SMP dan latihan fisik SMA. Kemudian jam 08:00 penutupan magang di Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) .



BAB II KAJIAN TEORITIS A. Definisi Kesehatan Ichsan (1988), Sehat adalah keadaan yang seimbang dan dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Who jaga menambahkan sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental, dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Sedangkan menurut white sehat adalah keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan apapun ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan.



Ariawan (2002), sehat adalah fungsi afektif dari sumber-sumber perawatan diri (self careresources) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri (self care action) merupakan pengetahuan keterampilan dan sikap. Self care action merupakan prilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi psikososial dan spriktual. Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam musawarah Nasional Ulama tahun 1983 kesehatan sebagai ketahanaan” jasmaniah, ruhaniah, dan sosial” yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disukuri dengan mengamalkan tentunannya, dan memelihara serta mengembangkannya. Menurut UU No 23 tahun 1992 Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memukinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Istilah kesehatan pada dasarnya berasal dari kata sehat yang artinya terbebas dari segala gangguan atau pun penyakit baik penyakit fisik maupun psikis. Jika diarikan dari kata dasarnya, maka kesehatan merupakan kondisi atau pun keadaan yang menggambarkan tubuh yang terbebas dari segala penyakit atau pun gangguan fisik atau pun psikis. Menurut Undang – Undang Republik Indonesia, pengertian kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkikan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.



Kesehatan adalah kondisi fisik, mental dan sosial yang sempurna, bukan hanya ketidak hadiran penyakit belaka, bukan hanya hanya ketidak hadiran penyakit belaka. Macam-macam kesehatan: Ada beberapa Jenis-jenis Kesehatan sebagai berikut :



1. Kesehatan Fisik Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.



2. Kesehatan Mental Kesehatan Mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual. 1. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran 2. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir. Sedih dan sebagainya. 3. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan yang Mahakuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan di mana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.Anak yang aktif dan berprestasi merupakan salah satu aspek kesehatan yang keempat adalah ekonomi dalam arti produktif. 3. Kesehatan sosial Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai. 4. Kesehatan ekonomi Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti



mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat



menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang belum dewasa (siswa ataum ahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secarasosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kesehatan adalah kondisi fisik, mental dan sosial yang sempurna, bukan hanya ketidak hadiran penyakit belaka, bukan hanya hanya ketidak hadiran penyakit belaka, ada 4 jenis kesehatan yang ada yaitu kesehatan fisik, kesehatan mental, kesehatan sosial dan kesehatan ekonomi apabila



ke empat kesehatan tersebut ada di dalam diri



seseorang maka dia dikatakan sehat jasmani maupun rohani.



B. Kebugaran jasmani Menurut Atmojo (2007), kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fiisk yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Tidak menimbulkan kelelahan yang berarti maksudnya ialah setelah seseorang melakukan suatu kegiatan / aktivitas, masih mempunyai cukup semangat dan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan lainnya yang mendadak. Ada beberapa Jenis-jenis kebugaran jasmani 1. Health related fitness : kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan. 2. Motor related fitness : kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan. 3. Komponen-komponen 4. Komponen kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan 5. Daya tahan paru jantung (cardiorespiratory endurance) 6. Kekuatan otot (muscle strength) 7. Daya tahan otot (muscle endurance) 8. Fleksibelitas/kelentukan (flexibility) 9. Lomposisi tubuh (body composition) 10. Komponen kebugaran yang berhubungan dengan ketrampilan 11. Kecepatan (speed) 12. Daya ledak (power) 13. Keseimbangan (balance) 14. Kelincahan (agility) 15. Koordinasi (coordination) 16. Dan ditambah komponen kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan Kesegaran Jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kebugaran jasmani berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dari hasil seminar kebugaran jasmani nasional pertama yang dilaksanakan diJakarta pada tahun 1971 dijelaskan bahwa fungsi kebugaran jasmani adalah untuk mengembangkan kekuatan, kemampuan, dan kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap manusia yang berguna untuk mempertinggi daya kerja dalam pembangunan dan pertahanan bangsa dan negara.



Fungsi khusus dari kesegaran jasmani terbagi menjadi tiga golongan sebagai berikut: a. Golongan pertama yang berdasarkan pekerjaan Misalnya kebugaran jasmani bagi olahragawan untuk meningkatkan prestasi, kebugaran jasmani bagi karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja, dan kebugaran jasmani bagi pelajar untuk mempertinggi kemampuan belajar. b. Golongan kedua berdasarkan keadaan Misalnya kebugaran jasmani bagi orangorang cacat untuk rehabilitasi, dan kebugaran jasmani bagi ibu hamil untuk mempersiapkan diri menghadapi kelahiran. c. Golongan ketiga berdasarkan umur Bagi anak-anak untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, kebugaran jasmani bagi orang



tua



untuk



meningkatkan daya tahan tubuh (Agus Mukholid, M.Pd, 2004: 3). Kesegaran jasmani terdiri dari dua bagian, yaitu :Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (healtah related fitness) terdiri dari : daya tahan jantung paru (cardiorespiatory), kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas, dan komposisi tubuh. Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan (skill related) terdiri dari : kecepatan, power, keseimbangan, kelincahan, koordinasi dan kecepatan reaksi (Mutohir dan Gusril, 2004 :72) Menurut Sadoso Sumosardjuno (1989 : 9), mengelompokkan Kesegaran jasmani dalam 4 komponen pokok diantaranya : A. B. C. D.



Ketahanan jantung dan peredaran darah (cardiovascular endurance) Kekuatan (strength) Ketahanan otot (muscular endurance) Kelenturan (flexibility) Berdasarkan uraian di atas, dapat disarikan bahwa komponen-komponen



pokok yang berkaitan dengan kesegaran jasmani, yaitu:Kesanggupan dan kemampuan



(kapasitas)



seseorang



dalam



melakukan



tugas



sehari-hari.



Meningkatkan daya kerja terutama fungsi jantung, peredaran darah, paru dan otot. Tanpa mengalami kelelahan yang berarti, yakni : adanya pemulihan kembali. Masih memiliki cadangan energi Secara umum membantu peningkatan kualitas hidup seseorang.



Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani adalah aspek-aspek kemampuan fisik yang menunjang kesuksesan seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas dalam kehidupannya. Semakin tinggi tingkat Kesegaran jasmani seseorang, maka semakin besar pula kemungkinannya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan semakin besar pula untuk menikmati kehidupan. Untuk peningkatan dan pemeliharaan kebugaran jasmani tidak terlepas dari latihan jasmani yang membina keseimbangan unsur kesegaran jasmani. Untuk membina atau memelihara kesegaran jasmani, salah satu caranya adalah dengan melakukan latihan fisik atau latihan jasmani. Suatu latihan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesegaran jasmani, harus dilakukan menurut aturan atau cara tertentu. Hal ini berkaitan pula dengan jenis kegiatan jasmani yang terbagi dalam beberapa jenis, yaitu kegiatan yang bersifat aerobic (latihan yang membutuhkan oksigen) dan kegiatan yang bersifat anaerobic (latihan yang tidak membutuhkan oksigen), dan yang tergantung pada keterampilan. (Sadoso Sumardjuno, 1989 : 12) menyatakan bahwa untuk meningkatkan dan mempertahankan kesegaran jasmani dengan baik, haruslah memenuhi tiga macam takaran, antara lain sebagai berikut : a. Intensitas latihan Intensitas latihan kesegaran jasmani berkisar antara 72 % – 87 % dari denyut nadi maksimal . artinya bagi seseorang yang umurnya 45 tahun, bila melakukan latihan, maka intensitas latihan yang dilakukan haruslah sampai denyut nadi mencapai paling sedikit 126 per menit (72% dari denyut nadi maksimal) dan paling tinggi 152 denyut permenit (87% dari denyut nadi maksimal). b. Lamanya Latihan Lama latihan yang baik dan tidak berbahaya harus berlatih mencapai zone latihan (traning zone) dan berada dalam zone latihan 15-25 menit. c. Takaran latihan



Jika intensitas latihan lebih tinggi, maka waktu latihan dapat lebih pendek. Sebaliknya jika intensitas latihannya lebih kecil, maka waktu latihan harus lebih lama. Takaran lamanya latihan untuk olahraga kesehatan antara 20-30 menit dalam zone latihan, lebih lama lebih baik. Latihan-latihan tidak akan efisien atau kurang membuahkan hasil, kalau kurang dari takaran tersebut. Alat untuk mengukur Tingkat Kesegaran Jasmani seseorang berbedabeda menurut jenjang sekolah, yaitu untuk Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Menangah Atas /Kejuruan. 1. Tes Kesegaran Jasmani yang digunakan untuk anak-anak dari usia Sekolah Dasar, Sekolah lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Menengah Atas antara lain : 2. Tes Kesegaran Jasmani untuk siswa Sekolah Dasar (kelas 1,2 dan 3), rangkaian butir tesnya terdiri dari : 1). Lari cepat 30 meter, 2). Angkat tubuh 30 detik, 3). Baring duduk 30 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari 600 meter. 3. Tes Kesegaran Jasmani untuk siswa Sekolah Dasar (kelas 4, 5 dan 6), rangkaian butir tesnya terdiri dari : 1). Lari cepat 40 meter, 2). Angkat tubuh 30 detik, 3). Baring duduk 30 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari 600 meter. 4. Tes Kesegaran Jasmani untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, rangkaian butir tesnya terdiri dari : 1). Lari cepat 50 meter, 2). Angkat tubuh (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra), 3). Baring duduk 60 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari jarak jauh (800 meter untuk putri dan 1000 meter untuk putra). 5. Tes Kesegaran Jasmani untuk Sekolah Menengah Atas, rangkaian butir tesnya terdiri dari : 1). Lari cepat 50 meter, 2). Angkat tubuh (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra), 3). Baring duduk 60 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari jarak jauh (800 meter untuk putri dan 1000 meter untuk putra).(Nurhasan, 2001 :149) Adapun beberapa macam bentuk pelatihan olahraga sebagai sarana untuk pembinaan dan pemeliharaan kesegaran jasmani, yaitu antara lain : jalan, joging, bersepeda, berenang dan bentuk-bentuk pelatihan fisik lain yang penting ada penekanan pada unsur aerobik. Sedangkan mengenai takarannya, sumosarjuno (1983) dalam Wiryosaputro (1988 : 230), mengemukakan bahwa agar pelatihan



fisik dapat berjalan dengan aman dan efektif, maka dibutuhkan catatan yang harus memperhatikan 3 faktor yaitu : a. Intensitas pelatihan Intensitas pelatihan fisik yang dianjurkan dalam rangka meningkatkan kesegaran jasmani sebaiknya antara 60% dan 80% dari kapasitas aerobic maksimal, atau antara 72%/87% dari denyut nadi yang dianjurkan akan berdampak kurang baik terhadap kesehatan. b. Lamanya pelatihan Sebaiknya pelatihan fisik yang dianjurkan adalah berlatih sampai mencapai “training zone” (sesuai dengan denyut nadi maksimal), dan berada dalam training zone selama 15-25 menit. c. Frekuensi latihan Dianjurkan untuk melakukan pelatihan fisik dengan frekuensi pelatihan 3-5 kali setiap minggu yang berhubungan erat dengan intensitas dan lamanya pelatihan. Berkaitan dengan takaran pelatihan seperti tersebut diatas Giam dan Teh (1992:17), menyatakan bahwa bagi mereka yang cukup sehat dan memiliki kebugaran yang baik, sesuai petunjuk resep FITT dapat memberikan manfaat maksimal terhadap tingkat kebugaran. Adapun anjuran tersebut adalah sebagai berikut : Frekuensi adalah 3-5 kali setiap minggu, Intensitas adalah kurang lebih 60-85% dari denyut nadi maksimal. Tipe (macam pelatihan) adalah suatu macam kombinasi pelatihan aerobik dan aktifitas kalestenik (senam). Pilihan aktifitas tersebut berdasarkan selera, keadaan dan kebugaran tersedianya fasilitas yang digunakan. Time (waktu pelatihan) adalah 15-20 menit pelatihan yang bersifat aerobik yaang dilakukan terus-menerus dan didahului dengan pemanasan 5-10 menit dan diakhiri dengan pendinginan selama 5-10 menit. C. Olahraga



Menurut Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolaragaan Nasional yaitu “olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan”. Artinya pembinaan olahragawan dilakukan dan dikembangkan secara terencana dan berkelanjutan untuk mecapai suatu prestasi dan didukung ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam mewujudkan pembinaan olahraga yang dimaksud dimulai dari kalangan sekolah melalui kegiatan pengembangan diri. olahraga menurut Jayawardana (2010:1) merupakan kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang bisa dikembangkan dan dilatih untuk kepentingan kesehatan bagi dirinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa olahraga itu mungkin sama tuanya dengan keberadaan manusia itu sendiri. Olahraga memiliki tujuan dan cara-cara yang berguna untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam beradaptasi dengan alam dan lingkungan tempat tinggalnya. Berolahraga secara teratur akan menjaga kesehatan dan meningkatkan kebugaran tubuh. Aliran darah menjadi lancar sehingga proses pengangkutan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh menjadi lancar pula. Begitu pula halnya dengan suplai oksigen ke otak menjadi lebih cepat dan banyak sehingga membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan kejernihan berpikir. Bahkan Daniel Landers, seorang profesor pendidikan olahraga dari Arizona State University, menemukan manfaat lain olahraga untuk otak manusia. Menurut Daniel Landers, (dalam Jawardana, 2010:28-29) manfaat olahraga bagi otak alah sebagai berikut : a. Meningkatkan kemampuan otak Latihan Fisik yang rutin dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas dan kesehatan mental. Karena olahraga dapat meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli percaya bahwa hal-hal itu dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik. b. Membantu menunda proses penuaan



Riset membuktikan bahwa latihan sederhana seperti jalan kaki secara teratur dapat membantu mengurangi penurunan mental pada wanita di atas 65 tahun. Semakin sering dan lama mereka melakukannya, penurunan mental pun kian lambat. c. Mengurangi stres Olahraga dapat mengurangi kegelisahan. Bahkan lebih jauh lagi, bisa membantu kita mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan jantung dan membuat kita lebih cepat mengatasi stres. Aktivitas seperti jalan kaki, berenang, bersepeda dan lari merupakan cara terbaik mengurangi stres.



d. Menaikkan daya tahan tubuh Olahraga yang dilakukan secara rutin meskipun tidak terlalu lama atau olahraga yang dilakukan dengan santai dapat meningkatkan zat-zat kimia dalam otak seperti adrenalin, serotonim, dopamin dan endrofin. Zat-zat kimia tersebut memiliki fungsi yang berkaitan dengan daya tahan tubuh. e. Memperbaiki kepercayaan diri Umumnya semakin mahir seseorang dalam suatu jenis aktivitas, kepercayaan dirinya pun akan meningkat. Bahkan suatu riset membuktikan bahwa remaja yang aktif berolahraga merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan temantemannya yang tidak melakukan olahraga. Dalam bukunya Jawardana (2010:29-30) menyatakan bahwa berdasarkan tujuannya, olahraga mempunyai empat tujuan dasar yaitu pencegahan, pengobatan, pemulihan dan peningkatan kesehatan. Secara lebih rinci dijelaskan bahwa, tujuan dasar olahraga yaitu : 1. Pencegahan penyakit



Bagaimanapun juga mencegah lebih baik daripada mengobati. Itulah slogan kesehatan yang sering kita kenal. Salah satu cara untuk mencegah agar tubuh tidak mudah sakit yaitu dengan cara berolahraga dengan teratur serta memakan makanan yang mengandung nutrisi yang seimbang 2. Pengobatan penyakit Olahraga dapat membantu proses penyembuhan penyakit kardiovaskular, kencing manis, rematik, asma, keropos tulang dan sebagainya. Peredaran darah orang yang berolahraga lebih lancar sehingga racun yang menumpuk dalam tubuh cepat dikeluarkan. 3. Pemulihan rasa sakit Olahraga membantu dalam proses pemulihan dari sakit. Berolahraga secara teratur dapat meningkatkan imunitas tubuh, sehingga tubuh tidak rentanterhadap organisme patogen. Olahraga juga perlu dilakukan oleh penyandangcacat agar organ tubuh yang cacat tersebut dapat cepat pulih atau normal kembali. Bahkan, beberapa penderita cacat tubuh dapat menunjukkan prestasi yang sangat baik di bidang olahraga tertentu. 4. Peningkatan kesehatan Orang yang bebas dari penyakit belum tentu dinyatakan sehat. Sehat atau tidaknya seseorang dapat dilihat dari kebugarannya. Latihan fisik yang teratur dan terukur, disertai dengan makan makanan yang bergizi, akan sangat membantu menjaga dan meningkatkan kebugaran seseorang. Kebugaran itu ditandai oleh daya tahan jantung, otot, kelenturan tubuh, proporsi tubuh, kecepatan gerak, kelincahan, denyut nadi dan lain sebagainya. Olah raga merupakan suatu aktivitas yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. Aktivitasnya yang bila dilakukan dengan benar dan tetapi, akan menghasilkan hidup yang berkualitas. Olah raga juga dapat dibentuk dan disusun sebagai kegiatan pembelajaran, oleh karena itu, Pendidikan Luar Sekolah harus mampu memberikan suatu kontribusi yang dapat menjadikan kegiatan olah raga yang bersifat edukatif. Sehingga Kelompok Belajar Olah Raga (KBO) harus



mampu ditinjau dari aspek keilmuan Pendidikan Luar Sekolah. Pelaksanaan program Kelompok Belajar Olah Raga (KBO) sebagai suatu pendekatan kegiatan pembelajaran pada Pendidikan Luar Sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran olah raga. Program merupakan salah satu komponen yang dapat menjalankan sebuah sistem. Demikian halnya dengan sistem pembinaan olahraga, sudah seharusnya memiliki sebuah program yang mampu menunjang keberlangsungan sistem tersebut. Dari penjelasan tentang pengertian program dan pengertian olahraga maka dapat disimpulkan bahwa program dalam pembinaan olahraga yang terpenting adalah melakukan latihan secara rutin, teratur dan tentu saja harus terbimbing. Selain latihan rutin, bentuk latihan yang kerap dijalani para anggota tim Kelompok Belajar Olahraga adalah dengan mengadakan sparing (bertandang dan bertanding di desa/kelurahan lain yang memiliki komunitas olahraga). Meski belum memiliki catatan gemilang, keikutsertaan sebuah Kelompok Belajar Olahraga dalam turnamen dalam dan antar kabupaten, mengisyaratkan bahwa warga belajar dianggap telah siap untuk berinteraksi tanpa perlu rendah diri. Dalam dunia olahraga terdapat beberapa cabang olahraga yang dapat dijadikan sebagai pembinaan. Sehingga dalam penentuan cabang olahraga yang dapat dibina melalui kelompok belajar olahraga, dapat dilakukan melalui penelusuran minat serta bakat dan antusias masyarakat terhadap sebuah cabang olahraga. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan kegiatan dalam sebuah Kelompok Belajar Olahraga dapat terlaksana secara optimal karena adanya dukungan dari masyarakat itu sendiri. D. Olahraga prestasi Menurut Sadoso Sumo Sardjuno (1989), olahraga prestasi adalah kegiatan olahraga yang dilakukan dan dikelola secara profesional dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang olahraga. Atlet yang menekuni salah satu cabang olahraga tertentu untuk meraih prestasi, dari mulai tingkat daerah, nasional , serta internasional, mempunyai syarat memiliki tingkat



kebugaran dan harus memiliki keterampilan pada salahsatu cabang olahraga yang ditekuninya tentunya diatas rata-rata non atlet. Untuk mencapai prestasi tentunya harus tetap berlatih. Di dalam undang-undang No 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. olahraga prestasi dapat didapatkan dengan persiapan yang matang, agar tercapai akhir yang memuaskan. Prestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya hasil dari usaha yang telah dekerjakan. Dari pengertian prestasi tersebut, maka pengertian prestasi diri, adalah hasil dari usaha yang dilakukan seseorang. Prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual. serta ketahanan diri dalam menghadapi situasi segala aspek kehidupan. Karakter orang yang berprestasi adalah mencintai pekerjaan, memiliki inisiatif dan kreatif, pantang menyerah, serta menjalankan tugas dengan sungguhsungguh. Kerakter-kerakter tersebut menunjukan bahwa untuk meraih prestasi tertentu, dibutuhnya, kerja keras .yang sangat optimal sehingga tujuan prestasinya bisa terlaksana. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa olahraga prestasi merupakan olahraga yang membina dan mengembangkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual yang dilakukan dengan usaha yang terencana, berjenjang dan berkelanjutan serta didukung oleh



ilmu pengetahuan dan teknologi



keolahragaan. Untuk tercapainya suatu tujuan dari olahraga prestasi sangat dibutuhkan kerja keras yang sangat optimal sehingga membentuk karakter orang itu sendiri serta tujuan prestasinya bisa terlaksana. E. Sejarah Senam di Indonesia Olahraga senam di Indonesia dimulai dari zaman jepang yang masuk ke dalam wilayah Indonesia. Pada masa itu tentara PETA jepang mulai memperkenalkan olahraga senam ayng dulu dikenal dengan nama senam Talso. Pada Tahun 1963 digelar pertama kali pertandingan kejuaraan pesta olahraga Internasional GANEFO (Games The New Amarging Force). Untuk organisasi



senam lantai di Indonesia dinaungi oleh Persani (Persatuan Senam Seluruh Indonesia). Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Bentuk modern dari senam ialah : Palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam lantai. Bentuk-bentuk tersebut konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh bangsa Yunani kuno untuk menaiki dan menuruni seekor kuda dan pertunjukan sirkus. Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau menenangkan pikiran, biasanya ada yang melakukannya di rumah, di tempat fitness, di gymnasium maupun di sekolah.Sekarang, sejak kecil banyak anak sudah terbiasa diajarkan senam, baik oleh orang tua, maupun oleh pengajar olahraga di sekolah. Senam sangat penting untuk pembentukan kelenturan tubuh,yang menjadi arti penting bagi kelangsungan hidup manusia. Senam ada berbagai macam, diantaranya senam lantai, senam hamil, senam aerobik, senam pramuka, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), dll. Biasanya disekolah dasar, guru-guru mengajarkan senam-senam yang mudah dicerna oleh murid, seperti SKJ dan senam pramuka. Namun ketika beranjak remaja, banyak orang melakukan senam aerobik, ataupun senam lain termasuk meditasi untuk menenangkan diri. Gerakangerakan senam sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani. Gerakannya merangsang perkembangan komponen kebugaran jasmani seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Disamping itu, senam juga berpotensi mengembangkan keterampilan gerak dasar, sebagai landasan penting bagi penguasan keterampilan teknik suatu cabang olahraga. Pengertian senam begitu luas cakupannya yang meliputi berbagai karakteristik geraknya. 1. Rol depan Guling ke depan adalah berguling ke depan atas bagian belakang badan (tengkuk, punggung, pinggang, dan panggul bagian belakang). Latihan guling ke depan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : guling ke depan dengan sikap awal jongkok dan guling ke depan dengan sikap awal berdiri.



Cara melakukannya sebagai berikut: a. Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu. b. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada. c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki dilipat rapat pada dada. d. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun. e. Kembali berusaha bangun .2. Rol Kebelakang Guling ke belakang adalah menggulingka badan ke belakang ,dimana posisi badan tetap harus membulat,yaitu kaki dilipat,lutut tetap melekat di dada,kepala ditundukan sampai dagu melekat di dada. Cara melakukan guling ke belakang : a. Sikap permulaan dalam posisi jongkok,kedua tangan di depan dan kaki sedikit rapat b. Kepala ditundukan kemudian kaki menolak ke belakang c. Pada saat panggul mengenai matras,kedua tangan segera dilipat ke samping telinga dan telapak tangan menghadap ke bagian atas untuk siap menolak d. Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala,dengan dibantu oleh kedua tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat di atas matras,ke sikap jongkok. 3. Lompat Harimah a) Sikap awal: · berdiri tegak kemudian mengambil sikap siap berlari dengan kecepatan tertentu.



·



jarak pengambilan awalan bisa bervariasi beberapa langkah atau banyak langkah tergantung ketinggian penanda yang ada.



b) Rangkaian loncat harimau dan berguling ke depan: · Mengambil posisi berdiri tegak kemudian berlari cepat. · Setelah mendekati penanda segera melakukan tolakan dengan menumpu pada kedua kaki. · Badan terangkat keatas atau meloncat melewati penanda yang ada, setelah melewati penanda tangan bersiap-siap untuk menumpu pada matras diikuti tengkuk kemudian punggung yang menyentuh matras dilanjutkan dengan gerakan guling ke depan. c) Sikap akhir · Melakukan guling depan sampai 2 atau 3 kali,kemudian kembali ke posisi jongkok, · Kedua kaki menapak sempurna, tangan lurus kedepan badan tidak terjatuh ke samping kanan atau ke samping kiri, kemudian berdiri tegak,kembali ke sikap. 4. Berdiri dengan Kepala (Headstand) Headstand adalah posisi keseimbangan yang memanfaatkan kekuatan kedua lengan dan kepala (otot leher) sebagai titik tumpunya. Posisi ini diawali dari posisi jongkok dan menempatkan ujung kepala dan kedua telapak tangan di lantai. Ketika titik tumpu (kepala dan kedua lengan) sudah siap, pelan-pelan titik berat badan dipindahkan ke titik tumpu dan secara perlahan mengangkat kedua kaki yang dibengkokkan ke atas, sehingga panggul dan kedua kaki berada di atas kepala. Kemudian, secara perlahan pula, luruskan kedua kaki hingga terbentuk posisi badan dan kaki lurus membentuk satu garis Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua tangan.



Ø Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan tangan membentuk segitiga sama sisi. Ø Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur. Ø Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas. 5. Berdiri Atas Tangan (Handstand) Hands stand adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kedua tangan ,kedua kaki rapat dan lurus ke atas .suatu hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan hands stand adalah harus di lakukan di atas landasan atau alas yang keras (misal lantai).karena akan memudahkan dalam bertumpu,jika dibandingkan melakukannya di atas alas yang lunak (misal kasur). Cara melakukan gerakan handstand yaitu: Ø Berdiri tegak kaki diceraikan ke muka dan belakang. Ø Bungkukkan badan, tangan menumpu selebar bahu, lengan lurus, pandangan agak ke depan, pantat diangkat setinggi-tinginya, tungkai ke depan bengkok, sedang tungkai belakang lurus. Ø Ayunkan tungkai belakang ke atas diikuti tungkai yang lain. Ø Kedua tungkai rapat clan lurus, membentuk satu garis dengan badan dan lengan. Ø Pertahankan keseimbangan. 6.MERODA Sikap permulaanBagi yang baru belajar, berdiri menyampingi arah gerakan, kedua kaki dibuka lebar, kedua lengan lurus ke atas di samping kepala serong ke samping dan telapak tangan menghadap ke atas Cara melakukan gerakan handstand yaitu: ·



Awali dengan sikap siap melakukan dengan mengakat salah satu tangan



·



Bertumpu tangan, mencoba melewatkan kedua kaki secara bergantian



·



Seperti di atas, benda yang dilewati harus lebih tinggi.



·



kemudian turunkan kaki satu persatu dengan kaki terbuka lebar



·



dan akhir dengan sikap sempuran dengan kedua tanggan di angakat.



7. ROUND OFF Bagi yang baru belajar, berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua lengan di samping badan. Cara melakukan gerakan round off a. Ayunkan kedua lengan keatas sejajar bahu lurus kedepan serong ke atas. b Sambil mengangkat dan melangkahkan kaki ke kiri ke depan, badan putar kesamping kiri. c. Bersamaan dengan meletakkan kedua telapak tangan pada matras sejajar bahu, lemparkan kaki kanan lurus ke atas, kemudian diikuti kaki kiri hingga pada posisi handstand. d. Lemparkan kedua kaki sejauh mungkin. e. Mendarat pada kedua kaki dan badan menghadap ke tempat semula. 8. Loncat Kangkang Loncat kangkang adalah gerakan melompati suatu alat dengan cara bertumpu pada alat tersebut. Dalam latihan gerakan ini dapat dapat dilakukan pada peti lompat atau pada teman yang membungkuk. Cara melakukan loncat kangkang: Ø Awalan lari cepat badan condong ke depan. Ø Kedua kaki menolak pada papan tolak sekuat-kuatnya disertai ayunan dari belakang bawah ke depan. Badan lurus, tungkai dipisahkan.



Ø Saat tangan menyentuh pada bagian pangkal kuda-kuda segera menolak sekuat-kuatnya. Ø Badan melayang di atas kuda-kuda sikap lurus, lengan direntangkan, tungkai lurus dipisahkan (dibuka lebar) pandangan ke depan. Ø Mendarat dengan ujung kaki mengeper lengan direntangkan ke atas. 9. Lompat Jongkok Teknik gerakannya sama dengan lompat kangkang menggunakan kudakuda, tetapi karena peti lompat lebih panjang maka memerlukan awalan yang lebih panjang dan tolakan yang lebih kuat lagi. Cara melakukan lompat jongkok:  



Awalan lari cepat badan condong ke depan. Kedua kaki menolak pada papan tolak sekuat-kuatnya, badan condong ke depan dan kedua tangan diayun ke depan dengan sasaran tumpuan tangan pada







ujung akhir bagian peti lompat. Saat melayang badan lurus kaki rapat, kemudian dengan tangan lurus







menumpu pada peti lompat. Kedua tangan menolak kuat pada peti lompat dan dibuka selebar bahu, kemudian kedua kaki ditekuk di dekatkan pada dada dan masuk di antara kedua







lengan. Luruskan badan dan kedua kaki rapat,sesaat sebelum mendarat, pandangan







tetap ke depan. Mendarat lunak, pertahankan keseimbangan.



10. KAYANG Kayang adalah posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang. Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu, bukan kelentukan pinggang. Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut.



a. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul. b. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang. c. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan. d. Posisi badan melengkung bagai busur.



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN



A. Profil Sekolah Profil SMP sampai SMA Olahraga Negeri Sriwijaya Propinsi Sumatera Selatan Tahun Pelajaran 2015-2016



1. Identitas Sekolah Nama Sekolah : SMP-SMA Olahraga Negeri Sriwijaya Alamat Sekolah Propinsi : Sumatera Selatan Kabupaten / Kota : Palembang Desa / Kelurahan : 15 Ulu Jalan : Maluku V Komp. OPI Jaka Baring Kode Pos : 30257 Telephon / Fax : 0711 7538491 E-mail : Nomor Rekening : 801-09-80898 Nama Bank : Bank Sumsel Syari’ah Pemegang Rekening 1. Kepala Sekolah : Mitrisno, S.Pd., M.Pd. 2. Bendahara Sekolah : Syafruddin 1. Identitas Kepala Sekolah 2. Nama dan Gelar : Mitrisno, S.Pd., M.Pd.AIFO 3. Pendidikan terakhir : S.2 4. Jurusan / Ijazah : Tehnologi Pendidikan 1. Visi Terbangunnya bibit-bibit atlet berbakat yang memiliki potensi prestasi tinggi dikalanganpelajar berlandaskan IPTEK dan IMTAQ 1. Misi



1. 2.



Menyiapkan program pelatihan olahraga yang kondusif Menyelenggarakan pelatihan olahraga secara intensif sesuai dengan cabang olahraga



spesialisasi siswa



3. 4. 5. 6.



Memotivasi siswa dalam mencapai prestasi olahraga secara maksimal Menciptakan suasana belajar-mengajar yang kreatif dan kondusif Memotivasi siswa dalam mencapai prestasi akademik secara maksimal Memotivasi siswa untuk dapat bersaing secara positif dengan siswa sekolah



lain dalam upaya melanjutkan pendidikan 7. Melakukan tindakan-tinakan pembinaan pelaksanaan ibadah 8. Melakukan tindakan-tindakan pembinaan akhlak 2. Nama pelatih Lama Tahun



Nama Pelatihan



Pelatihan



Tempat



(hari/bulan) 1999



Pelatih Dasar Atletik Nasional



6 hari



Jakarta



2000



Pelatih Madya Atletik Nasional



8 hari



Jakarta



2001



Course Sprint&Hurdles IAAF



4 hari



2002



Wasit Dasar Atletik Nasional



4 hari



2003



Course Measurement Track&Field



5 hari



2003



Wasit Madya Atletik Nasional



5 hari



2005



Course Measurement Rood Race



6 hari



2005



Wasit Utama Atletik Nasional



7 hari



Jakarta



2006



Pelatih Sumsel Bangkit



4 hari



Palembang



2007



Pelatih Fisik Nasional



6 hari



Semarang



2008



Seleksi Pelatih Fisik Internasional



4 hari



Jakarta



2008



Australian Strength Condicioning Level I



4 hari



Jakarta



2008



Australian Strength Condicioning Level II



7 hari



Australia



2009



PenatarPelatihFisik Wilayah Sumbagsel



4 hari



Jakarta



RDCJakarta Jakarta RDCJakarta Jakarta RDCJakarta



3. Keadaan Sekolah Dan Potensi Sekolah 1. Lingkungan Sekolah SMP-SMA Olahraga Negeri terletak diwilayah Kota Palembang dengan jumlah penduduk 1,455 juta jiwa (sensus tahun 2010). Lokasi sekolah berada di Jakabaring dalam wilayah kecamatan Seberang Ulu I yang memiliki jumlah penduduk ± 114.268 jiwa, luas kecamatan Seberang Ulu I 843,75 ha. Akses transportasi mudah dijangkau dengan menggunakan transportasi umum seperti Oplet, Bajaj OPI Jakabaring yang bermuara dari Pasar 16 Ilir juga ada Trans Musi maupun kendaraan pribadi. Di lingkungan SMP-SMA Olahraga juga terdapat PAUD Negeri, TK Pembina Negeri, TK Depag, SDN 87 Palembang, SMA N 19 Palembang, dan MAN 1 Palembang. 2. Keadaan Sekolah 1. Sarana Prasarana b. Tanah dan Halaman Status



: Milik Negara



Luas Tanah



: 24.800 m2



Luas Bangunan



: 5.714 m2



Pagar



: 813 m2



c. Gedung Sekolah No



Ruang



Jumlah



Luas (m2)



Kondisi



1



Ruang Kepala Sekolah



1



18



Baik



2



Ruang Guru



1



70



Baik



3



Ruang Tata Usaha



1



60



Baik



4



Ruang Teori/Kelas



4



216



Baik



5



Laboratorium Olahraga



1



300



Baik



6



Laboratorium IPA



1



420



Baik



7



Laboratorium Komputer



1



120



Baik



4. 1.



8



Ruang Perpustakaan



1



120



Baik



9



Ruang BP/BK



1



60



Baik



10



Ruang UKS



1



60



Baik



11



Ruang OSIS



1



60



Baik



12



Kamar mandi/WC siswa



1



21



Baik



13



Kamar mandi/WC guru



1



90



Baik



14



Instalasi listrik



2



12000 v



Baik



15



Telephon



1



-



16



Lapangan Olahraga



7



1.3420



Baik



17



Gedung Olahraga



1



600



Baik



18



Judul buku



-



-



-



19



Jumlah buku



-



-



-



20



Komputer



24



-



Baik



21



Internet



2



-



Baik



22



Ruang ibadah



1



70



Baik



23



Gudang umum



1



70



Baik



24



Gudang alat olahraga



1



70



Baik



25



Asrama



2



1.500



Baik



26



Ruang Makan



1



500



Baik



Anggaran Sekolah SMA Tahun



5.



Pemerintah



Orang tua masyarakat (Rp)



Jumlah (Rp)



2008-2009



-



-



-



2009-2010



108.810.000 (BSG)



-



108.810.000



2010-2011



123.840.000 (BSG)



-



123.840.000



2011-2012



126.162.000 (BSG)



-



126.162.000



Personil Sekolah



SMP-SMA Olahraga Negeri Sriwijaya didirikan pada tahun 2005.Pimpinan sekolah yang pernah bertugas di SMP-SMA Olahraga Negeri Sriwijaya Sumatera Selatan sejak awal berdirinya (2005) adalah: NAMA 1. Dr. Sukirno 2. Mitrisno, S.Pd., M.Pd



PERIODE TUGAS



Jabatan



2005 s.d 2010



kepala sekolah



2010 s.d sekarang



kepala sekolah



Jumlah seluruh personil SMP-SMA Olahraga Negeri Sriwijaya sebanyak 53 orang, terdiri atas



a. Guru SMA: 27 orang (PNS: 27 orang) b. Karyawan tata usaha:8 orang (PNS: 6 orang dan Honorer: 2 orang)



6. 1.



Keadaan Personil Sekolah SMA No



Nama



1



Mitrisno, S.Pd., M.Pd



2



Jabatan



Mata Pelajaran Yang Diampu



KepalaSekolah



Penjaskes



Drs. Nazirin



Guru Madya



PKn



3



Drs. ZainulAbidin



Guru Madya



Biologi



4



Drs. Rusydi



Guru Madya



PAI



5



Zulkaryadi, SH, S.Pd



Guru Madya



PKn



6



Dra. Lena Sumarni



Guru Madya



Ekonomi



7



ElviSukaisih, S.Pd



Guru Madya



Bahasa Indonesia



8



Hj. Rita Rahmawati, M.Pd



Guru Madya



BahasaIndoensia



9



Dra.Ema Nurnisya Putri, MM



Guru Madya



Matematika



10



Ridwan, S.Pd, M.Si



Guru Madya



Ekonomi



11



Drs. Sunardi



Guru Madya



Ekonomi



12



Wahyono, S.Pd



Guru Madya



BK



13



Sri Haryati Kohar, S.Pd



Guru Madya



Sejarah



14



Dewa Made SukmaRnanjaya, S.Pd



Guru Madya



BahasaInggris



15



Muflihah, M.Pd



Guru Madya



BahasaIndoensia



16



Drs. Suparmin, M.Si



Guru Madya



Biologi



No



7. 1. 1.



Nama



Mata Pelajaran Yang



Jabatan



Diampu



17



RadenDen,S.Pd



Guru Muda



Penjaskes



18



Dra. Rosita



Guru Muda



BahasaIndoensia



19



NovitaBebrisia, S.Pd



Guru Muda



Matematika



20



MeliDamayanti, S.Pd



Guru Muda



BahasaInggris



21



Indri Setyowati, S.Pd



Guru Pertama



Matematika



22



Erika Agustina, S.Pd



Guru Pertama



BahasaInggris



23



DewiKurniasih, S.Pd



Guru Pertama



Matematika



24



GandaSautSianturi



Guru Pertama



SeniBudaya



25



Ayu Anzela Sari, S.Pd



Guru Pertama



Matematika



26



Sriningsih, S.Pd



Guru Pertama



Sosiologi



27



LamtaridaDeasy M.LT, S.Sos



Guru Pertama



Sosiologi



Keadaan Siswa SMA Jumlah Siswa 3 (tiga) tahun terakhir Keadaan



Tahun



Siswa



Pelajaran



Jumlah Siswa



Kelas X (orang)



Kelas XI



Kelas XII



Jumlah



(orang)



(orang)



(orang)



2013-2014



46



45



29



120



2014-2015



45



49



42



136



2015-2016



42



37



38



117



b. Kondisi Siswa Jumlah Siswa Tahun Pelajaran



Pendaftar



Diterima



Persetase Diterima (%)



2013-2014



273



51



7.5



2014-2015



315



80



25,40



2015-2016



205



43



20,98



c. Lulusan 3 (tiga) tahun terakhir Tamatan



Rata-rata



Siswa yang melanjutkan



(%)



Nilai UN



Perguruan Tinggi (%)



Tahun Pelajaran Jumlah



Target



IPS



Jumlah



Target



2013-2014



100



100



7,63



26



29



2014-2015



100



100



7,43



36



40



2015-2016



100



100



7,51



28



31



d. Data Ruang Kelas No



Jenjang/Kelas



Banyaknya



Kondisi



1



X



2



Baik



2



XI. IS



2



Baik



3



XII. IS



2



Baik



Jumlah Ruang



6



e. Kondisi Orang tua siswa 1. SMA Jumlah



Persentase ( % )



PNS



30



25,21



TNI / Polri



10



8,40



Pegawai Swasta



33



27,73



Petani



15



12,61



Pedagang



24



20,17



Nelayan



-



Lain-lain



7



5,88



119



100%



Pekerjaan



Jumlah



f. Kerja sama dengan sekolah g. Kerja sama dengan orang tua



Kerja sama dengan orang tua peserta didik dilaksanakan melalui Komite Sekolah. Ada limaperan orang tua dalam pengembangan sekolah, yaitu sebagai:



1. 2. 3. 4.



mitra sekolah dalam pembinaan pendidikan; mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik; mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan; dan sumber belajar.



h. Kerja sama dengan Alumni i.



Kerjasama dengan Kementrian Olahraga



j.



Kerjasama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Subdit, Dikdas dan Dikmen



k. Kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan l.



Kerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan



m. Kerjasama dengan Disdikpora Kota Palembang n. Kerja sama dengan KONI Provinsi Sumatera o. Kerjasama dengan Dispora Provinsi Sumatera Selatan p. Kerjasama dengan Pengprov Cabang Olahraga masing-masing q. Kerjasama Pemerintah Kabupaten/Kota Se Sumatera Selatan r.



Kerjasama BUMN/BUMD di Sumatera Selatan



8.



Prestasi yang pernah dicapai oleh sekolah (3 tahun terakhir) No



No



Kejuaraan



Nama/Tempat



Tahun



1



Atletik, P. Silat, Senam dll



POPNAS/Kaltim



2007



2



Dayung



Singapura Opent



2007



3



Sepak Bola



Sukan -Malaysia



2007



4



Senam



TC Internasional di Cuba



2007



5



Atletik, P.Silat, Senam, Dayung



PON XVII Kaltim



2008



6



Atletik



Asia School Thailand



2008



7



Senam



Inter. Gymnastic Thailand



2008



8



Dayung



Perahu Naga Singapura



2008



9



Atletik, P. Silat, Senam dll



POPNAS/Yogyakarta



2009



10



Sepak Bola



SFC/Bank Sumsel



2009



11



Dayung



Kejuras Muna Sulteng



2009



12



Senam, Atletik



Pelatnas Sea Games



2009



13



Squash



Kejurnas Pra PON



2011



14



Karate



Gubernur Cup



2010



15



Anggar



Championship Brunei



2010



2.



Hasil Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS), menggunakan kurikulum



sama dengan sekolah pada umumnya yaitu: KTSP (Kurikulum tingkat satuan pendidikan). SMP-SMA Olahraga Negeri Sriwijaya Provinsi Sumatera Selatan didirikan pada tanggal 16 Juli 2005 atas prakarsa Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. SMP-SMA Olahraga Negeri Sriwijaya Sumatera Selatan merupakan SKO yang didirikan setelah SMAN Ragunan (Jakarta), SMANOR Sidoarjo (Jawa Timur) dan sebelum terbentuknya SMAN Aceh dan SMAN Internasional Kalimantan Timur. Dan memiliki pasilitas terlengkap disumatera untuk itu Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) layak dijadikan untuk tempat untuk observasi. Berdasarkan uraian diatas kurangnya perhatian pihak sekolah terhadap pembelajaran akademik di Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) Palembang yang menyebabkan turunya semangat belajar siswa akibat latihan kondisi fisik olahraga prestasi sehingga terdapat kesenjangan antara kegiatan akademik dan prestasi olahraga di SONS.



3. Pembahasan Masalah yang mempengaruhi proses pembelajaran yang menyebabkan kuranya minat belajar dan keseriusan siswa dalam melakasanakan kegiatan belajar



mengajar di Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) Palembang, yaitu faktor kelelahan yang dialami oleh siswa sehingga diwaktu belajar mengajar dimulai siswa tersebut kurang semangat dan terlihat juga siswa yang mengantuk dalam mengikuti pembelajaran. Disinilah peran penting guru untuk membangkitkan semangat belajar siswa agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif melalui motivasi belajar yang diberikan oleh guru. Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) Palembang ini dilihat dari hasil observasi penulis pada tanggal 22 sampai dengan 24 Febuari 2016 penulis melihat sekolah ini dituntut untuk berprestasi dibidang olahraga, selain dari prestasi olahraga siswa SONS juga harus menguasai prestasi dibidang akademik, karena sekolah ini juga menggunakan kurikulum yang sama dengan sekolah pada umumnya yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)



BAB IV PENUTUP A.



Kesimpulan Dalam penulisan laporan ini , penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil observasi penulis yang dapat ditemukan beberapa kesimpulan, kurangnya motivasi belajar siswa dikarenakan ada kesenjangan antara hubungan akademik dan prestasi olahraga 2. Adapun upaya untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa dengan cara meberikan hadiah, pujian, gerakan tubuh, memberikan tugas,mengetahui hasil dan hukuman



B.



Saran 1.



Dalam penulisan laporan ini, penulis memberikan saran sebagai berikut : Dari pihak sekolah hendaknya memperhatikan proses pembelajaran akademik dan tidak hanya prestasi olahraga sehingga tercapailah tujuan pendidikan



nasional 2. Bagi siswa diharapkan dapat memiliki motivasi eksternal maupun internal dalam belajar