Bab 1 Sist - Bil Riil OK OK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Sistem bilangan riil BAB I SISTEM BILANGAN RIIL Notasi : 𝐑 , di definisikan sebagai 𝐑 = {π‘₯|βˆ’βˆž < π‘₯ < ∞} Pohon Bilangan Real



Real



Rasional



Irasional √𝟐 ;βˆšπŸ‘; 𝝅 ; e



Genap Ganjil



Bulat



Pecahan Satu



Bulat negatif



Nol



Bulat Positif / Asli



Prima Komposi t



Diagram Venn Himpunan Bilangan Real



R Q Z N



1 Prima Komposit



R = himpunan bilangan real Q = himpunan bilangan rasional Z = himpunan bilangan bulat N = himpunan bilangan asli πβŠ‚π™βŠ‚πβŠ‚π‘



Komponen Bilangan Real : Bilangan 0 , 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dinamakan angka atau digit untuk bilangan berbasis sepuluh (decimal). Sebuah bilangan merupakan susunan sekelompok angka yang memenuhi aturan tertentu. βˆ™ Bilangan asli, digunakan untuk menghitung banyaknya objek suatu himpunan. Himpunan bilangan asli di notasikan : 𝐍 = {1, 2, 3, β‹― } Bilangan asli N terdiri dari tiga komponen yaitu bilangan 1, bilangan prima dan bilangan komposist βˆ™ Bilangan satu ,yaitu 1 , mempunyai tepat satu pembagi bulat yaitu 1 sendiri. βˆ™ Bilangan prima, adalah bilangan asli yang mempunyai tepat dua factor pembagi bulat , yaitu {2, 3, 5, 7, 11, β‹― } βˆ™ Bilangan komposit, adalah bilangan asli yang mempunyai lebih dari dua factor pembagi bulat , yaitu {4, 6, 8, 9, 10, β‹― }



1



Sistem bilangan riil βˆ™ Bilangan cacah, adalah bilangan asli beserta unsur nol, yaitu {0, 1, 2, 3, β‹― } βˆ™ Bilangan bulat negatif (negative bilangan asli) , yaitu {β‹― , βˆ’3, βˆ’2, βˆ’1} βˆ™ Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif , nol dan bilangan asli, yaitu 𝐙 = {β‹― , βˆ’3, βˆ’2, βˆ’1, 0, 1, 2, 3, β‹― } βˆ™ Bilangan genap, adalah bilangan bulat kelipatan dua dinotasikan : 2𝑛, 𝑛 bilangan bulat, yaitu {β‹― , βˆ’4, βˆ’2, 0, 2, 4, β‹― } βˆ™ Bilangan ganjil, adalah bilangan bulat bukan kelipatan dua dinotasikan : 2𝑛 + 1 , atau {β‹― } 𝑛 bilangan bulat, yaitu , βˆ’5, βˆ’3, βˆ’1, 1, 3, 5, β‹―



2𝑛 βˆ’ 1 ,



π‘š



βˆ™ Bilangan rasional, adalah bilangan berbentuk , m , n bilangan bulat dengan 𝑛 β‰  0 (penyebut tidak nol). Disini 𝑛 π‘₯ merupakan bilangan bulat bila m habis dibagi n, dan x bilangan pecahan bila m tidak habis dibagi n. Bilangan 1 rasional dalam bentuk desimal mempunyai ciri selalu berakhir atau berulang. Contoh : π‘₯ = = 0.5000 β‹― = 0.5 2 2 ; π‘₯ = = 0.6666 β‹― = 0. 6Μ… ; π‘₯ = 0.329999 β‹― = 0.329Μ… ; (tanda bar diatas bilangan menunjukkan bilangan 3



berulang) π‘₯=



βˆ’7 11



π‘₯ = 17.153153153 β‹― = 17. Μ…Μ…Μ…Μ…Μ… 153



Μ…Μ…Μ… ; = βˆ’0.636363 β‹― = βˆ’0. Μ…63



βˆ™ Bilangan irasional, adalah bilangan yang bukan rasional. Bilangan ini bukan hasil bagi bilangan bulat, artinya, π‘š bilangan irrasional tidak dapat dituliskan dalam bentuk pembagian dua bilangan bulat dan juga tidak 𝑛



mempunyai bentuk decimal berulang atau berakhir. Contoh bilanga irrasioanl: √2 = 1,4142135 β‹― ; √3 = 3 1.7320508 β‹― ; √4 = 1.58740105 β‹― πœ‹ = 3.141592654 β‹― ;



𝑒 = 2.718281 β‹― ;



3



log 2 = 0.63092975 β‹―



bilangan-bilangan ini dalam bentuk desimal mempunyai ciri tidak berakhir ataupun tidak berulang. Catatan: Di bangku SMA, sering dituliskan bahwa πœ‹ = pendekatan



22 7



= 3.14. Nilai ini hanyalah sebuah pembulatan atau nilai



Contoh Tunjukkan bahwa bilangan π‘₯ = 0.616161 β‹― adalah bilangan rasional Μ…Μ…Μ…Μ… Solusi π‘₯ = 0.616161 β‹― = 0. 61 Μ…Μ…Μ… Kalikan 100 menjadi 100 x = 61.616161 β‹― = 61. Μ…61 Μ… Μ… Μ… π‘₯ = 0.616161 β‹― = 0. 61Μ… (-) 61 99π‘₯ = 61, π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘₯ = . Kesimpulan , bilangan π‘₯ = 0.616161 β‹― adalah rasional karena dapt dinytakan dalam bentuk



π‘š 𝑛



99



, 𝑛 β‰  0 (pembagian dua bilangan bulat)



Interval (Selang) Penulisan selang



Penulisan himpunan



Interval terbuka : (π‘Ž, 𝑏)



{π‘₯ ∈ 𝑅|π‘Ž < π‘₯ < 𝑏}



Interval tertutup : [π‘Ž, 𝑏]



{π‘₯ ∈ 𝑅|π‘Ž ≀ π‘₯ ≀ 𝑏}



Interval setengah buka : (π‘Ž, 𝑏] Interval setengah buka : [π‘Ž, 𝑏)



gambar garis bilangan



π‘Ž



𝑏



π‘Ž



𝑏



{π‘₯ ∈ 𝑅|π‘Ž < π‘₯ ≀ 𝑏} {π‘₯ ∈ 𝑅|π‘Ž ≀ π‘₯ < 𝑏}



π‘Ž



𝑏



π‘Ž



𝑏



atau



( π‘Ž



atau



[ π‘Ž



) 𝑏 ] 𝑏



atau



( π‘Ž



] 𝑏



atau



[ π‘Ž



) 𝑏



Interval lainnya :



2



Sistem bilangan riil (π‘Ž, ∞) = {π‘₯ ∈ 𝑅|π‘₯ > π‘Ž} [π‘Ž, ∞) = {π‘₯ ∈ 𝑅|π‘₯ β‰₯ π‘Ž}



π‘Ž π‘Ž



(βˆ’βˆž, 𝑏) = {π‘₯ ∈ 𝑅|π‘₯ < 𝑏}



𝑏 (βˆ’βˆž, 𝑏] = {π‘₯ ∈ 𝑅|π‘₯ ≀ 𝑏}



𝑏 contoh selang



(βˆ’2,3] = {π‘₯ ∈ 𝑅|βˆ’2 < π‘₯ ≀ 3}



atau



0



βˆ’2



3



(



βˆ’2



0



] 3



Urutan Bilangan-bilangan real tak nol dapat dipisah menjadi dua himpunan terpisah, yakni bilangan real positif dan bilangan real negatif. Fakta ini memungkinkan kita memperkenalkan relasi urutan ο€Ό (dibaca ”kurang dari ” atau ”lebih kecil dari”) Perhatikan relasi urutan : π‘₯ < 𝑦 jika dan hanya jika 𝑦 βˆ’ π‘₯ adalah positif . Jadi π‘₯ < 𝑦 ⇔ 𝑦 βˆ’ π‘₯ > 0 Tafsiran geometri bahwa π‘₯ < 𝑦 berarti bahwa



Sifat-sifat urutan 1. 2. 3. 4.



x



x berada di sebelah kiri y pada garis real.



y



Trikotomi, Jika x dan y adalah dua bilangan real , maka pasti satu diantara hubungan berikut berlaku : π‘₯ < 𝑦 atau π‘₯ = 𝑦 atau π‘₯ > 𝑦 Transitif, Jika π‘₯ < 𝑦 dan 𝑦 < 𝑧 , maka π‘₯ < 𝑧 Penambahan dan pengurangan , Jika π‘₯ < 𝑦, maka π‘₯ + 𝑧 < 𝑦 + 𝑧 dan π‘₯ βˆ’ 𝑧 < 𝑦 βˆ’ 𝑧 Perkalian, Jika π‘₯ < 𝑦 dan 𝑧 positif, maka π‘₯𝑧 < 𝑦𝑧, Jika π‘₯ < 𝑦 dan 𝑧 negatif, maka π‘₯𝑧 > 𝑦𝑧 , (terjadi perubahan tanda pertaksamaan)



Relasi urutan



ο‚£ (dibaca ” kurang dari atau sama dengan”) didefinisikan sebagai



π‘₯ ≀ 𝑦 jika dan hanya jika 𝑦 βˆ’ π‘₯ β‰₯ 0 NILAI MUTLAK DAN AKAR KUADRAT Konsep nilai mutlak sangat berguna dalam kalkulus, oleh karenanya perlu terampil dalam bekerja dengannya. Nilai mutlak suatu bilangan real x , dinyatakan dengan |π‘₯|, didefinisikan sebagai : x , jika x β‰₯ 0 |x| = { βˆ’x , jika x < 0 Misalnya,



5 ο€½ 5, 0 ο€½ 0, ο€­ 5 ο€½ ο€­ (ο€­5) ο€½ 5 . 3



Sistem bilangan riil Dari definisi terlihat bahwa, untuk setiap bilangan real π‘₯, berlaku |π‘₯| β‰₯ 0 Salah satu cara terbaik untuk membayangkan nilai mutlak adalah jarak (tak berarah). Khususnya , antara



x adalah jarak



x dengan titik asal. Demikian juga, x ο€­ a adalah jarak antara x dengan a .



Sifat-sifat nilai mutlak |π‘₯𝑦| = |π‘₯| |𝑦| (i) |π‘₯|



π‘₯



(ii)



| | = |𝑦|



(iii)



|π‘₯ + 𝑦| ≀ |π‘₯| + |𝑦|



(iv)



|π‘₯ βˆ’ 𝑦| = ||π‘₯| βˆ’ |𝑦||



𝑦



(ketidaksamaan segitiga)



KETIDAKSAMAAN YANG MENYANGKUT NILAI MUTLAK (i)



|π‘₯| < π‘Ž ⟺ βˆ’π‘Ž < π‘₯ < π‘Ž ,



(ii)



|π‘₯| > π‘Ž ⇔ π‘₯ < βˆ’π‘Ž π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ π‘₯ > π‘Ž



π‘Ž positif



Kita dapat menggunakan fakta diatas untuk menyelesaikan yang menyangkut nilai mutlak. Contoh 1.



|π‘₯ βˆ’ 4| < 1.5



Selesaikan ketaksamaan



Penyelesaian , berdasar sifat (i), maka |π‘₯ βˆ’ 4| < 1.5 ⟺ βˆ’1.5 < π‘₯ βˆ’ 4 < 1.5 . Kemudian masing-masing ruas ditambahkan 4, maka ketidaksamaan menjadi 2.5 < π‘₯ < 5.5 . Jadi Himpunan penyelesaiannya dalam bentuk selang adalah (2.5 , 5.5), lihat gambar



0



1



2



3



4



6



5



2.5 < x < 5.5 Contoh 2. Selesaikan ketaksamaan |3π‘₯ βˆ’ 5| β‰₯ 1 Peyelesaian, berdasar sifat (ii), maka Ketaksamaan ini dapat ditulis secara berurutan sebagai 3π‘₯ βˆ’ 5 ≀ βˆ’1 atau 3π‘₯ βˆ’ 5 β‰₯ 1 3π‘₯ ≀ 4 atau 3π‘₯ β‰₯ 6 π‘₯≀



4 3



atau π‘₯ β‰₯ 2



Jadi Himpunan penyelesaiannya adalah berupa gabungan dua buah 4 3



selang yaitu : ∴ π‘₯ ∈ (βˆ’βˆž, ] βˆͺ [2, ∞), lihat gambar 0



1



]



[



4 3



2



3



4



π‘₯≀3 βˆͺ π‘₯β‰₯2



4



Sistem bilangan riil AKAR KUADRAT



a adalah bilangan real tak negatif. Akar dari a (ditulis : a ) adalah bilangan tak negatif yang kuadratnya sama dengan a . Karena hanya ada satu bilangan tak negatif yang memenuhi definisi ini, definisi ini Misalkan



dikatakan well-defined Catatan



a dengan a ο‚³ 0 sebagai penyelesaian dari



Jangan mendefinisikan



x2 ο€­ a ο€½ 0 Karena penyelesaian persamaan ini bisa bernilai negatif, yaitu



xο€½ a



dan



xο€½ο€­ a



Tetapi kita bisa mendefinisikannya sebagai penyelesaian tak negatif dari persamaan tersebut. Perhatikan, untuk setiap bilangan non negatif a , berlaku



a ο‚³ 0 dan



a 2 ο€½ a.



Sifat-sifat Akar kudrat



ab ο€½



(i)



a b aο€Ό b



a ο€Ό b jika dan hanya jika



(ii)



2 1 1 , 2, 3 , bilangan manakah yang terbesar dan terkecil? 3 2 3 Untuk menjawab pertanyaan ini , kuadratkan ketiga bilangan tersebut, masing-masing adalah 4 9 , 2 4 , 3 9 . Contoh 3.



Karena



Diantara ketiga bilangan real



1 1 3ο€Ό2 3 ο€Ό 2 3 2



3 9 ο€Ό 4 9 ο€Ό 4 8 , maka



Berikut kenyataan penting yang bermamfaat untuk diingat



x2 ο€½ x



Soal-soal latihan Tentukan himpunan penyelesaian dan gambar garis bilangannya dari pertaksamaan berikut π‘₯



1.



a. |2π‘₯ βˆ’ 7| < 3



b. | βˆ’ 2| ≀ 6



c. |3π‘₯ + 4| < 8



2.



a. |2π‘₯ βˆ’ 3| > 6



b. | + 1| β‰₯ 3



c. 0 < 2π‘₯ + 3 ≀ 4



3 π‘₯ 2



Sifat Misalkan π‘Ž, 𝑏, 𝑐 dan 𝑑 bilangan reel, maka 1. 2. 3. 4.



π‘Ž 𝑐 π‘Ž 𝑐



𝑏



π‘Ž+𝑏



𝑐



𝑐



+ = 𝑏



π‘Žπ‘‘+𝑏𝑐



𝑑



𝑐𝑑



+ =



π‘Ž 𝑏



π‘Žπ‘



𝑐 𝑑



𝑐𝑑



. =



π‘Ž ⁄𝑐 𝑏⁄𝑑



π‘‘π‘Žπ‘›



π‘Ž 𝑐



𝑏



π‘Žβˆ’π‘



𝑐



𝑐



βˆ’ =



, 𝑐≠0



π‘Ž



𝑏



π‘Žπ‘‘βˆ’π‘π‘



𝑐



𝑑



𝑐𝑑



π‘‘π‘Žπ‘› βˆ’ =



, 𝑐, 𝑑 β‰  0



, 𝑐, 𝑑 β‰  0



π‘Ž 𝑑



π‘Žπ‘‘



𝑐 𝑏



𝑏𝑐



= . =



, 𝑏, 𝑐, 𝑑 β‰  0



5



Sistem bilangan riil JARAK ANTARA DUA TITIK, GRADIEN DAN PERSAMAAN GARIS LURUS Jika diketahui dua titik yaitu P(X1 , Y1 ) dan Q(X2 , Y2 ) maka dapat diketahui : 1.



Jarak anatar titik P dan Q adalah d(PQ) = √(X2 βˆ’ X1 )2 + (Y2 βˆ’ Y1 )2



2.



Gradien garis lurus yang melalui titik P dan Q adalah m=



Y2 βˆ’ Y1 X2 βˆ’ X1



Persamaan garis melalui sebuah titik P(X1 , Y1 ) dengan gradient m adalah



3.



Y βˆ’ Y1 = m (X βˆ’ X1 ) Persamaan garis lurus melalui dua titik P(X1 , Y1 ) dan P(X2 , Y2 ) adalah



4.



Y βˆ’ Y1 X βˆ’ X1 = Y2 βˆ’ Y1 X2 βˆ’ X1 GARIS SEJAJAR DAN TEGAK LURUS Misalakan diketahui dua garis, yaitu garis 𝑙: Y = m1 X + n1 dan garis β„Ž: Y = m2 X + n2 , maka 1.



Jika garis 𝒍 𝒔𝒆𝒋𝒂𝒋𝒂𝒓 𝒉 (𝒍 β†—β†— 𝒉) , maka π‘š1 = π‘š2 (gradiennya sama)



2.



Jika garis 𝒍 π’•π’†π’ˆπ’‚π’Œ 𝒍𝒖𝒓𝒖𝒔 𝒉 (𝒍 βŠ₯ 𝒉) , maka π‘š1 Γ— π‘š2 = βˆ’1 atau π‘š2 =



1 βˆ’π‘š1



(gradient berkebalikan



dan berlawanan tanda) Contoh 1 Diketahui dua titik : 𝑷(βˆ’πŸ’, 𝟐) 𝐝𝐚𝐧 𝑸(πŸ”, βˆ’πŸ) , maka 1.



Jarak titik P ke titik Q adalah d(PQ) = √(X2 βˆ’ X1 )2 + (Y2 βˆ’ Y1 )2 d(PQ) = √(6 βˆ’ (βˆ’4))2 + ((βˆ’1) βˆ’ 2)2 = √(6 + 4)2 + (βˆ’3)2 = √(10)2 + (βˆ’3)2 = √100 + 9 = √109



2.



Gradien garis lurus yang melalui titik P dan Q adalah Y2 βˆ’ Y1 X2 βˆ’ X1 βˆ’1 βˆ’ 2 βˆ’3 βˆ’3 m= = = 6 βˆ’ (βˆ’4) 6 + 4 10 m=



3.



Persamaan garis melalui sebuah titik P(βˆ’4,2) dengan gradient π‘š =



βˆ’3 10



adalah



Y βˆ’ Y1 = m (X βˆ’ X1 ) βˆ’3 (X βˆ’ (βˆ’4)) Yβˆ’2= 10



6



Sistem bilangan riil βˆ’3



Yβˆ’2= 4.



10



(X + 4) β†’



Yβˆ’2=



βˆ’3 10



Xβˆ’



12 10



β†’



Y=



βˆ’3 10



Xβˆ’



12 10



+2 β†’



βˆ’3



Y=



10



X+



8 10



Persamaan garis lurus melalui dua titik P(βˆ’4 , 2) dan P(6 , βˆ’1) adalah Y βˆ’ Y1 X βˆ’ X1 = Y2 βˆ’ Y1 X2 βˆ’ X1 Yβˆ’2 X βˆ’ (βˆ’4) = (βˆ’1) βˆ’ 2 6 βˆ’ (βˆ’4) Yβˆ’2 βˆ’3



=



X+4 10



atau



10(π‘Œ βˆ’ 2) = βˆ’3(𝑋 + 4)



10π‘Œ βˆ’ 20 = βˆ’3𝑋 βˆ’ 12 β†’ 10π‘Œ = βˆ’3π‘₯ βˆ’ 12 + 20



β†’ 10π‘Œ = βˆ’3π‘₯ + 8



β†’π‘Œ=



βˆ’3 10



𝑋+



8 10



Contoh 2 a.



Tentukan persamaan garis melalui sebuah titik 𝑃(2,3) dan sejajar dengan garis 𝑋 + 3π‘Œ βˆ’ 3 = 0



b.



Garis melalui titik 𝑃(βˆ’1, βˆ’4) dan tegak lurus garis 𝑋 βˆ’ 2𝑦 + 2 = 0



Jawab a.



Ubah lebih dahulu persamaan garis 𝑋 + 3π‘Œ βˆ’ 3 = 0 kedalam bentuk π‘Œ = π‘šπ‘‹ + 𝑛 (untuk mencari gradiennya) sebagai berikut : 3π‘Œ = βˆ’π‘‹ + 3 atau π‘Œ =



βˆ’1 3



𝑋 + 1, jadi π‘š1 = βˆ’



1 3



Jadi persamaan garis melalui titik 𝑃(2,3) dengan gradient π‘š2 adalah Y βˆ’ Y1 = m2 (X βˆ’ X1 ) 1 Y βˆ’ 3 = βˆ’ (X βˆ’ 2) 3 1



2



3



3



Yβˆ’3 =βˆ’ 𝑋+



β†’



1



2



3



3



Y=βˆ’ 𝑋+ +3



β†’



1



11



3



3



Y=βˆ’ 𝑋+



b. Garis melalui titik 𝑃(βˆ’1, βˆ’4) dan tegak lurus garis 𝑋 βˆ’ 2𝑦 + 2 = 0 Jawab. Cari dulu gradient dari garis βˆ’2π‘Œ + 2 = 0 , yaitu 𝑋 + 2 = 2π‘Œ ⟺ 2π‘Œ = 𝑋 + 2 atau



1



1



2



2



π‘Œ = 𝑋 + 1 , dengan gradient π‘š1 =



Karena persamaan garis yang dicari adalah tegak lurus dengan garis dicari adalah π‘š2 =



1 βˆ’π‘š1



=



1 1 2



βˆ’( )



1



π‘Œ = 𝑋 + 1 , maka gradient garis yang 2



= βˆ’2



sehingga persamaan garis melalui titik 𝑃(βˆ’1, βˆ’4) dengan gradient π‘š2 = βˆ’2 adalah Y βˆ’ Y1 = m2 (X βˆ’ X1 ) Y βˆ’ (βˆ’4) = βˆ’2 (X βˆ’ (βˆ’1)) Y + 4 = βˆ’2(X + 1) Y + 4 = βˆ’2X βˆ’ 2 β†’ Y = βˆ’2X βˆ’ 2 βˆ’ 4 β†’ Y = βˆ’2X βˆ’ 6



7



Sistem bilangan riil



Sistem Koordinat Cartesien Sistem Koordinat Cartesien



y + + + 2 + + 1 + + + + + + +



- - - - - -3



-2



-1



0 -1 -2 -



(0,4)



y



4



1



2



4



(3,2)



2 1



x



3



(1,0)



(2,3)



P(x,y)



x



4 -3 (-3,-2)



-2



-1



0 -1



-2



1



2



3



4



(0,-3) (-2,0)



Jarak dua titik dan Gradien Garis lurus Jarak dari tititk P ke Q adalah



Gradien/slop/kemiringan garis lurus melalui titik P dan Q adalah



Persamaan garis lurus Persamaan garis melalui sebuah titik



dengan



Persamaan garis melalui dua titik



8



Sistem bilangan riil



Garis sejajar dan Tegak lurus Jika diketahui dua buah garis



Soal dan pemecahan 1.



a. Tuliskan himpunan nilai x yang memenuhi selang pada garis bilangan berikut



( a. 1:



βˆ’1



]



2



a. 2:



]



(



3



5



b. Gambarkan selang pada garis bilangan dari himpunan bilangan berikut b1 . {π‘₯ ∈ 𝑅|π‘₯ < 1 βˆͺ π‘₯ β‰₯ 3} : Gambr 𝑏1 : b2 . {π‘₯ ∈ 𝑅|βˆ’2 ≀ π‘₯ ≀ 2} 2.



3.



4.



: Gambr 𝑏2 :



Diberikan dua titik 𝑃(1, βˆ’1) dan 𝑄(2,3), tentukan a. Jarak antara titik P dan Q, yaitu 𝑑𝑃𝑄 = b. Gradien garis lurus melalui P dan Q, yaitu π‘šπ‘ƒπ‘„ = c. Persamaan garis lurus melalui P dan Q: Tentukan a. Persamaan garis lurus melalui titi 𝑃(1,2) dan sejajar garis 𝑙: π‘₯ + 3𝑦 βˆ’ 3 = 0 b. Persamaan garis melalui titik 𝑅(3, βˆ’1) dan tegak lurus terhadap garis 𝑔: π‘₯ βˆ’ 2𝑦 + 1 = 0 a. b.



Tulisan nilai-nilai x yang memenuhi nilai mutlak |π‘₯ βˆ’ 2| = Tentukan nilai-nilai x yang memenuhi pertaksamaan harga mutlak |2π‘₯ βˆ’ 5| < 1



Pemecahan (Solusi) 1. a. Himpunan nilai x yang memenuhi gambar selang berikut



( βˆ’1



]



2



]



(



3



5



masing-masing adalah {π‘₯ ∈ 𝑅|π‘₯ < βˆ’1π‘₯ ≀ 2} a. 1: a. 2: {π‘₯ ∈ 𝑅|π‘₯ ≀ 3 βˆͺ π‘₯ > 5} b. Gambar selang dari himpunan bilangan berikut masing-masing disebelah kanannya [ b1 . {π‘₯ ∈ 𝑅|π‘₯ < 1 βˆͺ π‘₯ β‰₯ 3} : ) b2 . {π‘₯ ∈ 𝑅|βˆ’2 ≀ π‘₯ ≀ 2}



:



[



1



βˆ’2



3



] 2



9



Sistem bilangan riil 2.



Diberikan dua titik 𝑃(1, βˆ’1) dan 𝑄(2,3), maka a.



Jarak titik P dan Q, yaitu 𝑑𝑃𝑄 =√(𝑦2 βˆ’ 𝑦1 )2 + (π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 )2 = √(3 + 1)2 + (2 βˆ’ 1)2 = √17



b.



Gradien garis lurus melalui P dan Q, yaitu π‘šπ‘ƒπ‘„ =



c.



Persamaan garis lurus melalui P dan Q: yaitu persamaan garis melalui titik 𝑃(1, βˆ’1) dengan gradien π‘š = 4, yaitu : 𝑦 βˆ’ 𝑦1 = π‘š(π‘₯ βˆ’ π‘₯1 ) β†’ 𝑦 + 1 = 4(π‘₯ βˆ’ 1) ⟹ 𝑦 = 4π‘₯ βˆ’ 5



a.



Persamaan garis lurus melalui titi 𝑃(1,2) dan sejajar garis 𝑙: π‘₯ + 3𝑦 βˆ’ 3 = 0.



𝑦2 βˆ’π‘¦1 π‘₯2 βˆ’π‘₯1



=



3+1 2βˆ’1



=4



3. 1



1



Garis 𝑙 π‘‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘‘ 𝑑𝑖𝑑𝑒𝑙𝑖𝑠 π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š π‘π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ ∢ 𝑦 = βˆ’ π‘₯ + 1, dengan gradien π‘šπ‘™ = βˆ’ . Garis yang diminta 3



3



1



sejajar dengan garis 𝑙 , maka gradiennya haruslah sama yaitu π‘š = βˆ’ . sejajar. Jadi persamaan garis 3



yang diminta adalah 1



1



7



3



3



3



𝑦 βˆ’ 𝑦1 = π‘š(π‘₯ βˆ’ π‘₯1 ) ⟹ 𝑦 βˆ’ 2 = βˆ’ (π‘₯ βˆ’ 1) ⟹ 𝑦 = βˆ’ π‘₯ +



b.. Persamaan garis melalui titik 𝑅(3, βˆ’1) dan tegak lurus terhadap garis 𝑔: π‘₯ βˆ’ 2𝑦 + 1 = 0. 1



1



1



2



2



2



Garis 𝑔 π‘‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘‘ 𝑑𝑖𝑑𝑒𝑙𝑖𝑠 π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š π‘π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ ∢ 𝑦 = π‘₯ + dengan π‘šπ‘” = . Karena garis yang diminta tegak lurus g, maka gradiennya haruslah berkebalikan dan berlawanan tanda, yaitu π‘š = βˆ’2. Jadi persamaan garisnya adalah 𝑦 βˆ’ 𝑦1 = π‘š(π‘₯ βˆ’ π‘₯1 ) ⟹ 𝑦 + 1 = βˆ’2(π‘₯ βˆ’ 3) ⟹ 𝑦 = βˆ’2π‘₯ + 5 4. a. Nilai-nilai x yang memenuhi nilai mutlak |π‘₯ βˆ’ 2| = adalah π‘₯ βˆ’ 2, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž π‘₯ β‰₯ 2 |π‘₯ βˆ’ 2| = { βˆ’π‘₯ + 2, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž π‘₯ < 2 b.. Nilai-nilai x yang memenuhi pertaksamaan harga mutlak |2π‘₯ βˆ’ 5| < 1 adalah ⟺ βˆ’1 < 2π‘₯ βˆ’ 5 < 1 ⟺ 4 < 2π‘₯ < 6 ⟺ 2