18 0 494 KB
BAB I PERENCANAAN GORDING 1.1
Data-data Perencanaan Bangunan dibawah ini (satuan meter)
Dengan ketentuan sebagai berikut a. Penutup atap
: Asbes gelombang
b. Spesifikasi asbes
: B 100 Uk, 150x102cm, Tebal 5mm
c. Berat penutup atap
: 11kg/m2 (PPI 1983 hal.12)
d. Penutup dinding
: Batu bata
e. Jarak antar kuda-kuda (Lb)
:5m
f. Jumlah gording ½ kuda-kuda
: buah
g. Sudut atap
: 25°
h. Tinggi gedung
:6m
i. Bentang kuda kuda
: 15 m
j. Mutu baja
: BJ 37, Fu 370MPa, Fy 240 MPa
k. Modulus elastisitas
: 2,1 x 106 kg/cm2
TUGAS BAJA – BAGUS CHISTIYANSAH (1814221018)
Page 1
1.2
Perhitungan Gording 1.2.1. Perhitungan panjang ½ kuda-kuda/ lereng utama atap (S) C
1
S
2
AC = cos α
25°
A
Lb
1
=
×15
2
cos 25 °
= 8,275 m ≈ 8,3 m
B
½L
1.2.2. Perhitungan panjang lereng kantilever (over steak) atap (S) Dengan Lb = 0,5 m C
1
S
2
A’C’ = cos α
25°
A
Lb
1
=
×0,5
2
cos 25 °
= 0,45 m ≈ 0,45 m
B
½L
1.2.3. Jumlah dan jarak miring gording ½ kuda-kuda Penutup atap Asbes Gelombang
= 150 cm
Over laps
= 20 cm -
Asbes Gelombang berguna
= 130 cm
AC+ A ' C ' 875 = Jadi direncanakan jumlah gording = Asbes Berguna 130 875 = 7
dengan jarak antar gording 1.3
= 6,73 → 7 Buah,
= 125 cm = 1,25 m
Perkiraan Profil Gording Profil gording yang dipakai : Profil C 150.50.50.4,5 (Light Channel) (Tabel Profil Kontruksi Baja, Ir. Rudi Gunawan dengan petunjuk Ir. Morisco) A
= 150 mm
B
= 75
t
= 4,5 mm
mm
Section Area = 12,83 cm2
= 1283 mm2
Weight(W)
= 10,1 kg/m
Cx
= 0 cm
=0
Cy
= 2,08 cm
= 20,8 mm
Ix
= 438 cm4
= 438x104 mm4
TUGAS BAJA – BAGUS CHISTIYANSAH (1814221018)
mm
Page 2
1.4
Iy
= 71,4 cm4
= 71,4x104 mm4
ix
= 5,84 cm4
= 58,4x104 mm4
iy
= 2,36 cm4
= 2,36x104 mm4
Zx
= 58,4 cm4
= 58400 mm4
Zy
= 13,2 cm4
= 13200 mm4
Analisa Pembebanan
1.4.1. Beban Mati (DL) Berat penutup atap
: 1,25 x 1 x 11
= 14,3
kg/m
Berat sendiri gording :
= 10,1
kg/m
Berat aksesoris
=
kg/m +
: 10% (14,3+10,1) qDL
Momen akibat beban mati 1
Mx = =
8
2,44
= 26,84
kg/m
:
×( q DL ×cos α )×Lb 2
1 ×(26,84 × cos 25 ° )× 52 8
= 76,02 kgm My = =
L 500 1 ×(26,84 × sin 25 °) ׿ 8
= 3,96 kgm 1.4.2. Beban Hidup (LL)
Beban pekerja Beban pekerja terpusat
: 100 kg (PPI 1983 pasal 3.2 (2). b)
Momen akibat beban hidup
:
TUGAS BAJA – BAGUS CHISTIYANSAH (1814221018)
Page 3
1 1 Akibat Px => Mx= ( px . cos 25¿ . Lb ) = (100. cos 25 ) .5=113,29 kgm 4 4 Akibat Py => Mx=
1 1 1 1 py . sin 25 ¿ . Lb = ( 100.sin 25 ) . 5=17,64 kgm 4 3 4 3
(
)
Beban air hujan Beban air hujan (qH) = (40 – 0,8 α) kg/m2 ≤ 20kg/m2 (PPI 1983 Pasal 3.2.(2).a) = (40 - 0,8 x 25) = 20 kg/m2 ≤ 20 kg/m2 (oke) Momen akibat beban air hujan Mx
=
1 1 x qH x cos ∝ x lb 2= x 20 x co s 25 x 52=56,64 kgm 8 8
My
=
1 1 1 2 2 x qH x sin ∝ x lb = x 20 x sin 25 x 5 =2,95 kgm 8 8 3
Maka yang dipakai beban pekerja Mx = 113,29 , dan My = 17,64 1.4.3. Beban Angin (W) Koefisien angin antara -0,5−(−0,4−
α ) dengan besar beban angin diambil 300
minimal 25 kg/m2. Beban Angin (W)
= 25 kg/m2 (PPI 1983 pasal 4.2(3) dan 4.2(1))
Koefisien angin tekan ( C )
= 0,5
Beban angin tekan (Wtekan) = jarak antar gording x C x W = 1,25 x 0,5 x 25 = 16,625 kg/m Koefisien angina hisap
(
= −0,4−
25 = -0,483 300
)
Beban angin hisap (Whisap) = 1,25 x (-0,483) x 25 = -15,09 Momen akibat beban angin: Momen angin tekan
(Mx) =
1 xWtekanxl 8
1 = x 15,09 x 5 8 = 9,4 kgm (My) = 0 kgm (karena gaya searah sumbu Y gording) TUGAS BAJA – BAGUS CHISTIYANSAH (1814221018)
Page 4
Momen angin hisap
= momen tidak dihitung karena memperingan Struktur.
1.4.4. Kombinasi Pembeban Berdasarkan semua beban tersebut, struktur baja harus mampu memikul semua kombinasi pembebanan sesuai SNI 03-1729-2002. Disini saya kombinasikan beban mati (DL), beban hidup (LL), beban angina (W), dan beban hujan(H). Kombinasi 1,2 DL + 1,6 L + 0,8W
Mux = (1,2 x 76,02) + (1,6 x 113,29) + (0,8 x 9,4) = 91,224 + 181,26 + 7,52 = 280,004 kgm
Muy = (1,2 x 3,96) + (1,6 x17,64 ) + (0,8 x 0) = 4,752 + 28,22 + 0 = 32,972 kgm
1.5
Kontrol Kekuatan Profil
1.5.1. Kontrol Kelangsingan Penampang Asumsi penampang kompak memacu pada SNI 03-1729-2002 Tabel 7.5-1 Cek
: Flens / Sayap λf ≤ λp B 170 ≤ 2t √ f y 75 170 ≤ 2.4,5 √ 240 8,33 ≤ 10,97
(OKE)
Web / Badan λw ≤ λt A 1680 ≤ t √f y 150 1680 ≤ 4,5 √ 240 33,33 ≤ 108,44
(OKE),
Maka asumsi profil penampang kompak Benar. TUGAS BAJA – BAGUS CHISTIYANSAH (1814221018)
Page 5
1.5.2. Kontrol Lendutan Pxtotal = P cos α
= 100 x cos 25 = 90,631 kgm = 0,91 kgcm
Pytotal = P sin α
= 100 x sin 25 = 42,262 kgm = 0,42 kgcm
qxtotal = qDL cos α + qH cos α = 26,84 x cos 25 + 20 x cos 25 = 24,33 + 18,13 = 42,46 kgm = 4.246 kgcm qytotal = qDL sin α + qH sin α = 26,84 x sin 25 + 20 x sin 25 = 11,34 + 8,45 = 19,79 kgm = 1.979 kgcm
Lendutan yang terjadi : fijin =
l 500 = =2,78 cm (PPBBI 1984 Pasal 15.1 tabel 31) 180 180
Lendutan terhadap sumbu x 5 . qx . l 4 Px .l 3 5 . 0,42 .500 4 0,91 . 5003 + = + =0,37 Fx = 384 . E . Ix 48 . E . Ix 384 .2,1. 106 . 438 48 . 2,1. 106 . 438
Lendutan terhadap sumbu y Fy =
5 . qy .l 4 Py . l 3 5 . 0,19 .500 4 0,42 . 5003 + = + =1,05 384 . E . Iy 48 . E . Iy 384 .2,1. 106 .71,4 48. 2,1. 106 .71,4
f =√ f ¿ ¿ f = 1,11 < 2,78
(OKE)
1.5.3. Kontrol Terhadap Momen
Momen nominal yang bekerja pada profil Mnx
= Zx . Fy = 58400 mm3 . 240 N/mm2 = 131616000 Nmm
Mny
= Zy . Fy = 31200 mm3 . 240 N/mm2 = 3168000 Nmm
TUGAS BAJA – BAGUS CHISTIYANSAH (1814221018)
Page 6
Kontrol tegangan lentur Berdasarkan momen kombinasi Mux(total)
= 280,004 kgm
= 2800040 Nmm
Mux(total)
= 32,972 kgm
= 329720 Nmm
Mux Muy + φb . Mnx φb . Mny
≤
1
0,14
≤
1
2800040 329720 + 0,9 .131616000 0,9. 3168000
≤
(OKE)
1.5.4. Kontrol Tahanan Nominal Lentur Penampang Terhadap Tekuk Lateral Jarak penahan lateral (Lb) Lp
= 50 cm
√
= 1,76 . iy .
6 E = 1,76 . 1,11 . 2,1.10 = 182,743 cm fy 240
√
(bentang pendek Lb
L 500
10>
208,6 500
10 > 0,4172 (OKE) IKATAN ANGIN PADA ATAP a.
Data Perhitungan -
H
=6m
-
Koefisien angin
= 0,8 (peraturan PMI pasal 4.3
ayat 3) Tekanan angin
-
Jarak antar gording
-
Jarak antar kuda-kuda
=5m
-
b
= 3,75 m
TUGAS BAJA – BAGUS CHISTIYANSAH (1814221018)
(ω)
= 25 kg/m2
-
= 1,25 m
Page 10
2.6 Analisa Pembebanan Tekanan angin (W)
: 25 kg/m2 (PPI 1983 pasal 4.2(3) dan 4.2.(1))
Koefisien angin (C)
: 0,5
Gaya yang berkerja akibat tiupan angin
R = W.C.A
Tinggi bidang vertikal a. h1 = Tinggi = 6m b. h2 = Tinggi+¿ = 6+ ¿ = 7,75 m c. h3 = Tinggi h 2+¿ = 7,75+¿ = 9,49 m
Luas bidang vertikal
TUGAS BAJA – BAGUS CHISTIYANSAH (1814221018)
Page 11
a. A1 = 1/2 x ( 6+7,75 ) x 3 , 75 = 25,8 m 2 b. A2 = 1/2 x ( 7,75+9,49 ) x 3,75 = 32,3 m2
Gaya akibat beban angin a. R1 = C x W x A = 0,5 x 25 Kg/m x 25,8 m2=322,5 Kg b. R2 = C x W x A = 0,5 x 25 Kg/m x 32,3 m2 =403,75 Kg R total
2.6.
= 726,25 Kg
Gaya Pada Ikatan Angin
a=tan−1
8,75 =60,26 ° 5 Σv
= 0, RA = R1+T1.cos a T1
2.7.
=
R total −R 1 726,25−322,5 = =814,01 kg(Tarik) cos a cos 60,26
Dimensi Ikatan Angin Pu = 814,01kg
Kuat Leleh (φ=0,9)
TUGAS BAJA – BAGUS CHISTIYANSAH (1814221018)
Page 12
Pu
= φ . √fy . Ag
814,01
= 0,9 . √2400 . Ag
Ag
= 0,377 cm2
Kuat Putus (φ=0,75) Pu
= φ . fu . Ag
814,01
= 0,75 . 3700 . Ag
Ag
= 0,293 cm2
Dipilih Ag = 0,377 cm2
d=
√
Ag 0,377 = =0,69 cm 0,25 . π 0,25 .3,14
√
Maka diameter batang tarik ϕ = 10 mm 2.8.
Kontrol Kelangsingan 2
L= √ 8,75 +5
2
¿ 10,08 m=¿ 1.008 cm ϕ>
L 500
0,5>
1.008 500
0,5>2,016 Karena diameter lebih kecil dari syarat kontrol kelangsingan, maka yang digunakan diameter tulangan ikat angin yang lebih besar dari 20,2 mm yaitu 22 mm.
TUGAS BAJA – BAGUS CHISTIYANSAH (1814221018)
Page 13
BAB III PERENCANAAN KUDA-KUDA 3.1. Data-data Perencanaan
Penutup asbes
: Asbes gelombang
Berat asbes
: 11 Kg/m2 (PPI 1983 Hal. 12)
Jarak kuda-kuda
:5m
Jarak gording
: 1,25 m
Berat gording
: 10,1 Kg/m
Panjang sisi miring
: 8,75 m
Sudut atap (α)
: 25⁰
Tegangan ijin baja
: 1600 kg/cm2
Modulus elastisitas
: 2 x 106 kg/cm2
TUGAS BAJA – BAGUS CHISTIYANSAH (1814221018)
Page 14
3.2 Perkiraan Profil Kuda-kuda Direncanakan menggunakan mutu 37 WF 300 x 300 x 12 x 12 (Tabel Profil Konstruksi Baja, Ir. Rudi Gunawan dengan petunjuk Ir. Morisco) Data-data profil WF 300 x 300 x 12 x 12 A
=
294 mm
B
=
302 mm
t1
=
12 mm
t2
=
12 mm
r
=
18 mm
Ag
= 107,7 mm
Weight
= 84,5 Kg/m
Jx
= 16900 cm4
Jy
= 5520 cm4
Ix
= 12,5 cm
iy
= 7,16 cm
Zx
= 1150 cm3
Zy
= 365 cm3
3.3 Analisa Pembebanan Pembebanan pada kuda-kuda akibat beban-beban yang dipikul oleh 1 gording dengan bentang 5 meter. 3.3.1. Beban Mati
Gording P1 & P7 (karena terletak pada ujung, maka menerima beban setengah jarak gording = 0,625 m)
Berat sendiri penutup atap :
5 m x 11 kg/m² x 0,625 m
= 34,375
kg
Berat sendiri gording :
5 m x 10,1 kg/m
= 50,5
kg
Berat sendiri kuda-kuda :
0,625 m x 84,5 kg/m
= 52,81
kg
Berat alat penyambung :
10% x 52,81 kg
= 5,281
kg
Gording P2 s/d P6 (karena terletak pada tengah kuda-kuda, maka menerima beban satu kali jarak gording = 1,25 m) Berat sendiri penutup atap : 5 m x 11 kg/m2 x 1,25 m
= 68,75
kg
Berat sendiri gording :
= 50,5
kg
5 m x 10,1 kg/m
TUGAS BAJA – BAGUS CHISTIYANSAH (1814221018)
Page 15
Berat sendiri kuda-kuda :
1,25 m x 84,5 kg/m
= 105,63
kg
Berat alat penyambung :
10% x 105,63 kg
= 10,563
kg
Dengan cara yang sama untuk mempermudah perhitungan beban-beban pada gording, dilakukan secara tabel sebagai berikut : No
Pembebanan
P1 dan P7 (Kg)
P2 dan P6 (Kg)
34,375
68,75
1
Berat penutup atap
2
Berat gording
50,5
50,5
3
Berat sendiri kuda-kuda
52,81
105,63
4
Berat alat sambung
5,281
10,563
142,966
235,443
∑P Beban merata akibat beban mati:
∑P 1461,147 2 ( 141,966 ) +5 ( 235,443 ) 1 = = = 194,819 kg/m L 7,5 0,5 x 15 2
q=
3.3.2. Beban Hidup Dipilih yang terbesar antara beban pekerja atau beban air hujan Beban pekerja
= 100 kg
Beban air hujan (qAH)
= (40 – 0,8 α) kg/m2 (PPI 1983 Pasal 3.2.(2).a) = 40 – 0,8 x 25) = 20 kg/m2
P
= qAH x jarak antar gording x jarak antar kuda = 20 kg/m2 x 1,25 m x 5 m = 125 kg Maka beban hidup yang di gunakan adalah beban air hujan = 125 kg
3.3.3. Beban Angin Tekanan angin = 25 kg/m2 (PPI 1983 Pasal 4.2.(3) & 4.2.(1))
Tekanan angin pada bidang atap Koefisien angin tekan Ctk = 0,5 Wt
= 0,5 x 25 kg/m2 x 5 m = 62,5 kg/m
Koefisien angin hisap Chs = -0,45 Wh
= -0,45 x 25 kg/m2 x 5 m = -56,25 kg/m
TUGAS BAJA – BAGUS CHISTIYANSAH (1814221018)
Page 16
Tekanan angin pada bidang dinding Koefisien angin tekan Ctk = 0,9 Wt
= 0,9 x 25 kg/m2 x 5 m = 112,5 kg/m
Koefisien angin hisap Chs = -0,4 Wh
= -0,4 x 25 kg/m2 x 5 m = -50 kg/m
3.3.4. Kombinasi Pembebanan Pada Bidang Atap Untuk kombinasi pembebanan ini, beban angin pada atap dirubah menjadi vertikal dahulu : q = Wt x cos 25
= 62,5 x cos 25
= 56,64 kg/m
q’ = Wh x cos 25
= -56,25 x cos 25
= -50,97 kg/m
Dari beban angin di atas diambil beban angin yang terbesar yaitu 56,64 kg/m. kombinasi pembebanan (q) = 1,2D + 1,6L + 0,8W q
= (1,2 x 194,819) + (1,6 x 125) + (0,8 x 56,64) = 233,783 + 200 + 45,31 = 479,093 kg/m
Mux = 1/8 x q x cos α x 1/2L² = 1/8 x 479,093 x cos 25 x 7,5² = 3051,972 kgm Muy
= 1/8 x q x sin α x 1/2L² = 1/8 x 479,093 x sin 25 x 7,5² = 1424,927 kgm
3.4 Kontrol Kekuatan Profil 3.4.1. Kontrol Terhadap Momen Tahanan (Zx) Syarat : Zx hitung < Zx rencana Zx rencana = 1150 cm³ Mmax = 3051,97 kgm = 305197 kgcm Zx hitung =
305197 1600
Zx hitung