BAB 2. Hal 45-47 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Metode Harga Pokok Pesanan Setelah diuraikan karakteristik metode harga pokok pesanan, selanjutnya akan diuraikan proses pengumpulan tiap unsur biaya produksi dengan menggunakan metode harga pokok pesanan. Pembahasan metode harga pokok produksi akan diawali dengan uraian prosedur pencatatan biaya bahan baku, kemudian akan dilanjutkan dengan uraian pencatatan biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik dan pencatatan harga pokok produk jadi yang ditransfer dari bagian produksi ke bagian gudang. Berikut adalah contoh pengumpulan biaya produksi dengan menggunakan metode harga pokok pesanan dan pendekatan full costing dalam penentuan harga pokok produksi



PT. Eliona berusaha dalam bidang percetakan. Semua pesanan diproduksi berdasarkan spesifikasi dari pemesan, dan biaya produksi dikumpulkan menururt pesanan yang diterima. Pendekatan yang digunakan perusahaan dalam penentuan harga pokok produksi adalah full costing. Untuk dapat mencatat biaya produksi, tiap pesanan diberi nomor, dan setiap dokumen sumber dan dokumen pendukung diberi identitas nomor pesanan yang bersangkutan. Dakam bulan November 20X1, PT. Eliona mendapat pesanan untuk mencetak undangan sebanyak 1.500 lembar dari PT. Rimendi. Harga yang dibebankan kepada pemesan tersebut adalah Rp.3.000 per lembar. Dalam bulan yang sama perusahaan juga menerima pesanan untuk mencetak pamflet iklan sebanyak 20.000 lembardari PT. Oki, dengan harga yang dibebankan kepada pemesan sebesar Rp.1.000 per lembar. Pesanan dari PT. Rimendi diberi nomor 101 dan pesanan dari PT. Oki diberi nomor 102. Berikut ini adalah kegiatan produksi dan kegiatan lain untuk memenuhi pesanan tersebut. 1. Pembelian bahan baku dan bahan penolong. Pada tanggal 3 November perusahaan membeli bahan baku dan bahan penolong berikut ini: Bahan Baku Kertas jenis X Kertas jenis Y Tinta jenis A Tinta jenis B



85 rim @ Rp.10.000 10 roll @ Rp. 350.000 5 kg @ Rp. 100.000 25 kg @ Rp. 25.000



Rp.



850.000 3.500.000 500.000 625.000



Jumlah bahan baku yang dibeli Bahan Penolong Bahan penolong P 17 kg @ Rp. 10.000 Bahan penolong Q 60 liter @ Rp. 5.000



Rp.



5.475.000



Rp.



170.000 300.000



Jumlah bahan penolong yang dibeli



Rp.



470.000



Jumlah total



Rp.



5.945.000



Bahan baku dan bahan penolong tersebut dibeli oleh bagian pembelian. Bahan tersebut kemudian disimpan dalam gudang menanti saatnya dipakai dalam proses produksi untuk memenuhi pesanan tersebut. Perusahaan menggunakan dua rekening kontrol untuk mencatat persediaan bahan: Persediaan bahan baku dan persediaan bahan penolong. Pembelian bahan baku dan bahan penolong tersebut dijurnal sebagai berikut: Jurnal #1: Persediaan Bahan Baku Utang Dagang



Rp. 5.475.000



Jurnal #2: Persediaan Bahan Penolong Utang Dagang



Rp. 470.000



Rp. 5.475.000



Rp. 470.000



2. Pemakaian bahan baku dan penolong dalam produksi. Untuk dapat mencatat bahan baku yang digunakan dalam tiap pesanan, perusahaan menggunakan dokumen yang disebut bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang. Dokumen ini diisi oleh bagian produksi dan diserahkan kepada bagian gudang unutk meminta bahan yang diperlukan oleh bagian produksi. Bagian gundang akan mengisi jumlah bahan yang diserahkan kepada bagian produksi pada dokumen tersebut, dan kemudian dokumen ini dipakai sebagai dokumen sumber untuk dasar pencatatan pemakaian bahan. Untuk memproses pesanan #101 dan #102, bahan baku yang digunakan adalah sebagai berikut: Bahan Baku untuk Pesanan #101: Kertas jenis X Tinta jenis A



85 rim @ Rp. 10.000 5 kg @ Rp. 100.000



Jumlah bahan baku untuk pesanan #101 1.350.000



Rp.



850.000 500.000



Rp.



Bahan Baku untuk Pesanan #102: Kertas jenis Y Tinta jenis B



10 roll @ Rp. 350.000 25 kg @ Rp. 25.000



Rp.



Jumlah bahan baku untuk pesanan #102 4.125.000



Rp.



Jumlah bahan baku yang dipakai



Rp.



3.500.000 625.000



5.475.000



Pada saat memproses dua pesanan tersebut, perusahaan menggunakan bahan penolong sebagai berikut: Bahan penolong P Bahan penolong Q



10 kg @ Rp. 10.000 40 liter @ Rp. 5.000



Rp.



100.000 200.000



Jumlah bahan penolong yang dipakai dalam produksi Rp. 300.000



Pencatatan pemakaian bahan baku dalam metode harga pokok pesanan dilakukan dengan mendebit rekening batang dalam proses dan mengkredit rekening persediaan bahan baku atas dasar dokumen bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang. Pendebitan rekening barang dalam proses ini diikuti dengan pencatatan rincian bahan baku yang dipakai dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan