BAB 2 (Konsep Dasar Akuntansi Manajemen) [PDF]

  • Author / Uploaded
  • keke
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 2 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN Pembebanan Biaya : Penelusuran Langsung ( Direct Tracing) , Penelusuran Penggerak ( Driver Tracing), dan Alokasi ( Allocation) Dalam mempelajari Akuntansi Manajemen dibutuhkan pemahaman arti biaya dan terminology yang berkaitan dengan biaya. Pembebanan biaya pada produk, jasa, pelanggan, dan objek lain merupakan salah satu tujuan dasar dari sistem informasi akuntansi manajemen. Peningkatan keakuratan pembebanan biaya menghasilkan informasi yang lebih berkualitas tinggi dan dapat digunakan untuk membuat keputusan lebih baik. 



Biaya Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan member manfaat saat ini atau di masa depan bagi organisasi. Biaya dikatakan sebagai setara kas karena sumber nonkas dapat ditukar dengan barang atau jasa yang diinginkan. Sebagai contoh, menukar peralatan dengan bahan yang digunakan untuk produksi. Biaya bisa dianggap sebagai ukuran dolar dari sumber daya yang digunakan untuk mencapai keuntungan tertentu. Mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk mencapai manfaat tertentu berarti membuat perusahaan menjadi lebih efisien. Akan tetapi, biaya harus dikelola secara strategis. Biaya Peluang ( opportunity cost) adalah manfaat yang dikorbankan ketika satu alternative dipilih dari alternativ lainnya. Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat di masa depan. Pada perusahaan yang berorientasi laba, manfaat masa depan biasanya berarti pendapatan. Ketika biaya telah dihabiskan dalam proses menghasilkan pendapatan, biaya tersebut dinyatakan kadaluwarsa (expire). Biaya yang kadaluwarsa disebut beban ( expenses). Disetiap periode, beban akan dikurangkan dari pendapatan dalam laporan laba rugi untuk menentukan laba periode tersebut. Agar perusahaan tetap berjalan, pendapatan harus selalu melebihi beban dan laba yang dihasilkan harus cukup besar untuk memuaskan pemilik perusahaan. Jadi, biaya dan harga berkaitan dalam pengertian bahwa harga harus melebihi biaya agar menghasilkan laba yang cukup banyak. Selanjutnya, penurunan harga dapat meningkatkan nilai bagi pelanggan dalam mengurangi pengorbanan pelanggan dan kemampuan menurunkan harga berkaitan dengan kemampuan mengurangi biaya. Oleh sebab itu, para manajer perlu mengetahui biaya dan berbagai tren biaya. Akan tetapi, memahami biaya berarti benarbenar mengetahui biaya suatu objek. Oleh sebab itu, pembebanan biaya untuk menentukan biaya dari objek tersebut merupakan informasi penting yang perlu diketahui manajer. 



Objek Biaya Sistem akuntansi manajmen dibuat untuk megukur dan membebankan biaya pada entitas yang disebut sebagai objek biaya. Objek biaya dapat berupa apapun, seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas, dan lain-lain yang digunakan untuk mengukur dan membebankan biaya. Sebagai contoh, jika Blue Ribbon Baking ingin menentukan biaya penambahan kue kopi mini, maka objek biayanya adalah lini kue tart kopi mini. Beberapa tahun kemudian, “aktivitas” muncul sebagai objek biaya yang penting. Aktivitas adalah unit dasar dari kerja yang dilakukan dalam sebuah organisasi dan dapat juga dideskripsikan sebagai kumpulan tindakan dalam suatu organisasi yang berguna bagi manajer untuk melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengembalian keputusan. Aktivitas tidak hanya bertindak sebagai objek biaya, tetapi juga berperan utama dalam pembeban biaya untuk objek biaya lainnya. Contoh, aktivitas meliputi memasang peralatan untuk produksi, memindahkan bahan dan barang, membeli komponen, mengirim tagihan kepada pelanggan, membayar tagihan, memelihara peralatan, memenuhi pesanan, mendesain produk, dan memeriksa produk.



KEAKURATAN PEMBEBANAN Pembebanan biaya secara akurat pada objek sangatlah penting. Keakuratan tidak direvaluasi berdasarkan pengetahuan tentang biaya yang “sebenarnya”. Keakuratan adalah suatu konsep yang relative dan harus dilakukan secara wajar logis terhadap penggunaan metode pembebanan biaya. Tujuannya adalah mengukur dan membebankan biaya dari sumber daya yang dikonsumsi objek biaya sebaik mungkin Pembebanan biaya yang terdistorsi dapat menghasilkan keputusan yang salah dan evaluasi yang buruk. 



Ketelusuran (tracebility) Biaya dapat berkaitan dengan objek biaya secara langsung atau tidak langsung. Biaya tidak langsung ( indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah dan akurat secara objek biaya. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang yang dapat ditelusuri dengan mudah dan akurat sebagai objek biaya. “Ditelusuri dengan mudah” berarti biaya dapat dibebankan dengan cara yang layak secara ekonomi, sedangkan “ditelusuri dengan akurat” berarti biaya dapat dibebankan dengan menggunakan hubungan sebab-akibat. Jadi, “Ketelusuran” adalah kemampuan membebankan biaya pada objek biaya dengan cara yang layak secara ekonomi dan berdasarkan hubungan sebab-akibat.Semakin besar biaya yang dapat ditelusuri pada objeknya, semakin akurat pembebanan biayanya. Ketelusuran adalah unsur utama dalam pengembangan pembebanan biaya yang akurat. Sebagai contoh, jika rumah sakit merupakan objek biaya,maka biaya pemanas dan pendingin ruang rumah sakit adalah biaya langsung. Akan tetapi, jika objek biayanya adalah produk yang dihasilkan oleh rumah sakit tersebut, maka biaya utilitas ini merupakan biaya tidak langsung. 



Metode Penelusuran Ketelusuran bererti biaya dapat dibebankan dengan mudah dan akurat, sedangkan “Penelusuran” (tracing) berarti pembebanan aktual biaya pada objek biaya dengan menggunakan ukuran yang dapat diamati atas sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Penelusuran biaya pada objek biaya dapat terjadi melalui salah satu dari dua cara berikut ini : 1. Penelusuran langsung atau 2. Penelusuran penggerak. Penelusuran langsung (direct tracing) adalah suatu proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang berkaitan secara khusus dan fisik dengan suatu objek. Penelusuran ini paling sering dikerjakan melalui pengamatan secara fisik. Penelusuran penggerak (driver tracking) adalah penggunaan penggerak untuk membebankan biaya pada objek biaya. Didalam konteks pembebanan biaya,penggerak adalah faktor penyebab yang dapat diamati dan factor penyebab yang mengukur konsumsi sumber daya objek biaya. Oleh sebab itu, penggerak adalah factor yang menyebabkan perubahan dalam penggunaan sumber daya dan memiliki hubungan sebab-akibat dengan biaya yang berhubungan dengan objek biaya. Penelusuran penggerak biasanya kurang akurat dibandingkan penelusuran langsug. Akan tetapi, jika hubungan sebab-akibatnya kuat, maka tingkat keakuratan yang lebih tinggi dapat diperkirakan. Penelusuran penggerak, dapat menghasilkan pembebanan biaya yang kurang akurat daripada penelusuran langsung. Perhatian yang lebih penting adalah situasi saat objek biaya bukan merupakan pemakai sumber daya satu-satunya, dan tidak ada hubungan sabab-akibat yang dapat ditetapkan (atau adanya kendala biaya jika menggunakan hubungan sebab-akibat). 



Membebankan Biaya Tidak Langsung Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan pada objek-objek biaya, baik dengan menggunakan penelusuran langsung maupun penggerak. Hal ini, berarti tidak ada hubungan sebab akibat antara biaya dan objek biaya, atau penelusuran tidak layak dilakukan secara ekonomis. Pembebanan biaya secara tidak langsung disebut alokasi. Karena tidak ada hubungan sebab-akibat, pengalokasian biaya tidak langsung didasarkan pada kemudahan atau beberapa asumsi yang berhubungan. Cara mudah untuk pengalokasian biaya adalah hanya dengan membebankannya secara proposional pada jam tenaga kerja langsung yang digunakan setiap produk. Pembebanan biaya tidak



langsung pada objek biaya secara arbitrer mengurangi keakuratan pembebanan biaya secara keseluruhan. Oleh sebab itu, kebijakan perhitunga biaya yang terbaik mungkin hanya membebankan biaya (ang ditelusuri) langsung pada objek biaya. Ringkasan: Tiga metode pembebanan biaya pada objek biaya : penelusuran langsung, penelusuran penggerak, dan alokasi. Penelusuran langsung merupakan metode yang paling akurat. Metode ini bergantung pada hubungan sebab-akibat yang dapat diamati secara fisik. Penelusuran penggerak bergantung pada faktorfaktor sebab-akibat, yaitu penggerak untuk membebankan biaya pada objek biaya. keakuratan penelusuran penggerak bergantung pada kualitas hubungan sebab-akibat yang digambarkan penggerak. Biaya pengidentifikasian penggerak dan penilaian kualitas dari hubungan sebab-akibat jauh lebih besar dibandingkan dengan penelusuran langsung atau alokasi. Salah satu keunggulan alokasi adalah kemudahan dan rendahnya biaya implementasi. Akan tetapi, alokasi adalah motode yang tingkat keakuratan pembebanan biayanya paling rendah dan penggunaanya harus sedapat mungkin dihindari. Pada banyak kasus, manfaat dari peningkatan keakuratan melebihi biaya pengukuran tambahan yang berkaitan dengan penelusuran penggerak. HARGA POKOK PRODUK DAN JASA Keluaran (output) organisasi merupakan salah satu objek biaya terpenting. Ada 2 jenis keluaran, yaitu produk berwujud dan jasa (perishability). Produk berwujud (intangible product) adalah barang yang dihasilkan dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan tenaga kerja dan masukan (input) modal, seperti pabrik, lahan dan mesin. Televisi, hamburger, mobil, komputer, pakaian, dan perabotan adalah contoh produk berwujud. Jasa (service) adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan untuk pelanggan atau aktivitas yang dijalankan oleh pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi. Jasa merupakan produk yang tidak tahan lama, maksudnya adalah pemanfaatan produk berupa jasa hanya dilakukan pada saat tertentu saja. Jasa juga diproduksi dengan menggunakan bahan, tenaga kerja, dan masukan modal. Perlindungan asuransi,perawatan kesehatan, perawatan gigi, jasa pemakaman, dan akuntansi adalah contoh berbagai aktivitas jasa yang dilakukan untuk pelanggan. Jasa berbeda dengan produk berwujud dalam empat dimensi penting : tak berwujud (inseparability), dan tidak selalu sama (heterogenity). Tak berwujud berarti pembeli jasa tidak dapat melihat, merasaksan, mendengar atau mencicipi suatu jasa sebelu jasa tersebut dibeli. Jadi, jasa produk tak berwujud. Tidak tahan lama, berarti jasa tidak dapat disimpan untuk kegunaan masa depan oleh pelanggan ( ada beberapa kasus yang tidak umum, yaitu saat barang-barang berwujud tidak dapat disimpan), tetapi harus dikonsumsi saat diadakan.



Metode Pembebanan Biaya Biaya Sumber Daya



Penelusuran langsung



Penelusuran Penggerak



Alokasi



Penelusuran Penggerak



Hubungan sebabakibat



Hubungan yang Diasumsikan



Biaya Sumber Daya



Contoh jasa yang berulang adalah jasa rekening giro, jasa penjagaan rumah, dan binatu. Tidak dapat dipisahkan berarti produsen dan pembeli jasa biasanya harus melakukan kontak langsung saat terjadi pertukaran. Akibatnya, jasa kerap tidak dapat dipisahkan dari produsennya. Tidak selalu sama berarti terdapat peluang variasi yang lebih besar pada penyelengaraan jasa daripada produksi produk. Penyelenggara jasa bisa saja dipengaruhi oleh pekerjaan yang dilakukan, bauran individu lainnya yang bekerja dengan mereka, pendidikan dan pengalaman mereka, serta faktor-faktor pribadi seperti kehidupan rumah tangga. Faktor-faktor ini membuat penyelengaraan tingkat jasa yang konsisten menjadi sulit. Pengukuran produktivitas dan kualitas pada perusahaan jasa harus dilakukan secara terus menerus. Perbedaan ini memengaruhi jenis informasi yang diperlukan untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Organisasi yang membuat produk berwujud disebut “organisasi manufaktur”. Organisasi yang memproduksi produk tak berwujud disebut “organisasi jasa”. Interaksi Jasa dengan Akuntansi Manajemen Fitur



Sifat Turunan



Tak Berwujud



Jasa tidak dapat disimpan. Tidak ada perlindungan paten. Tidak dapat menampilkan atau mengomunikasikan jasa. Harga sulit ditetapkan. Manfaat jasa cepat kadaluwarsa. Jasa sering berulang untuk satu pelanggan.



Tidak Tahan Lama



Tidak dapat dipisah



Dampak pada Akuntansi Manajemen Tidak ada persediaan. hak Kode etik yang ketat. Perlu adanya pembebanan biaya yang lebih akurat Tidak ada persediaan. Perlu adanya standard an konsistensi kualitas yang tinggi.



Pelanggan terlibat langsung Biaya diperhitungkan sesuai dalam produksi jasa. dengan jenis pelanggan. Produksi jasa secara missal dan tersentralisasi sulit dilakukan. Menuntut pengukuran dan pengendalian kualitas untuk



Tidak selalu sama



Variasi yang mungkin terjadi.



luas



mempertahankan konsistensi sangat Pengukuran produktivitas dan kualitas, serta pengendalian harus dilakukan terus-menerus. Manajemen kualitas total adalah hal yang penting.



Manajer dari kedua jenis organisasi perlu mengetahui besar biaya setiap produk. Harga Pokok Produk yang akurat adalah penting untuk analisis profitabilitas dan keputusan strategis yang berkenaan dengan desain produk, penetapan harga, dan bauran produk. Biaya setiap produk berlaku untuk produk berwujud dan tak berwujud. Jadi, ketika membahas masalah harga pokok produk, kita mengacu pada produk berwujud dan tak berwujud. 



Biaya yang berbeda untuk Tujuan yang berbeda Harga pokok produk adalah pembebanan biaya yang mendukung tujuan manajerial yang spesifik. Arti “harga pokok produk” bergantung pada tujuan manajerial yang sedang berusaha dicapai. Hal ini meilustrasikan prinsip manajemen biaya yang fundamental, yaitu “biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda”. Rantai nilai internal perusahaan adalah seperangkat aktivitas yang dibutuhkan untuk mendesain, mengembangkan, memproduksi, memasarkan, menditribusikan, dam melayani produk. Rantai nilai harga pokok produk diperolah dengan membebankan biaya pada serangkaian aktivitas yang mendefiniskan rantai nilai, kemudain membebankan biiaya dari berbagai aktivitas itu pada produk. Peraturan dan ketentuan yang mengatur laporan keuangan eksternal menyatakan hanya harga pokok produksi yang dapat digunakan dalam perhitungan biaya produk. 



Harga Pokok Produk dan Pelaporan Keuangan Eksternal Salah satu tujuan system manajemen biaya adalah perhitungan biaya produk untuk pelaporan keuangan eksternal. Dalam perhitungan biaya produk, konvensi yang berlaku secara eksternal menyatakan biaya tidak dapat diklasifikasikan. Menurut tujuan khusus atau fungsi yang hendak dicapai. Biaya dikelompokkan dalam dua kategori fungsional utama : produksi dan nonproduksi. Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Biaya nonproduksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi desain, pengembangan, pasaran, distribusi, layanan pelanggan, dan administrasi umum. Biaya nonproduksi sering dibagi dalam dua kategori umum: biaya penjualan yang mencakup biaya pemasaran , disrtribusi, dan layanan pelanggan, dan administrasi yang mencakup biaya desain, pengembangan, dan administrasi umum. Untuk barang berwujud, biaya produksi dan nonproduksi sering disebut sebagai “biaya manufaktur dan nonmanufaktur”. Biaya produksi dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Dalam pelaporan keuangan eksternal, hanya ketiga elemen biaya ini yang dapat dibebankan pada produk. Aktivitas rantai nilai internal Mendesain – Mengembangkan – Memproduksi – Memasarkan – Menditribusikan – Melayani Harga pokok produk dalam perusahaan manufaktur biasanya berasal dari biaya produksi yang menghitung tiga jenis biaya, antara lain: Bahan Langsung. Bahan langsung adalah bahan yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa yang sedang diproduksi. Biaya bahan ini dapat langsung dibebankan pad produk karena pengamatan secara fisik dapat digunakan untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi setiap produk.



Bahan yang menjadi bagian produk berwujud atau bahan yang digunakan dalam penyediaan jasa umumnya diklasifikasikan sebagai bahan langsung. Tenaga Kerja langsung. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa yang sedang diproduksi. Item ini biasanya dihitung dengan satuan waktu atau lama pekerja menyelesaikan sebuah pekerjaan. Pengamatan secara fisik/langsung dilakukan untuk mengidentifikasi besar biayanya. Overhead. Overhead merupakan pos terakhir dimana biaya-biaya yang ada tidak dapat dimasukkan pada bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Biaya overhead juga menampung biayabiaya tidak langsung yang dipakai untuk mendukung produksi. Semua biaya produksi-selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung-dikelompokkan dalam satu kategori yang disebut overhead. Pada perusahaan manufaktur, overhead juga dikenal sebagai bahan pabrik dan overhead manufaktur. Kategori biaya overhead memuat berbagai hal, Selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung, banyak masukan diperlukan untuk membuat produk. Perlengkapan adalah bahan-bahan yang tidak diperlukan untuk produksi yang tidak menjadi bagian dari poduk jadi atau yang tidak digunakan dalam penyediaan jasa. Bahan langsung yang merupakan bagian tidak signifikan dari produk jadi umumnya dimasukkan dalam kategori overhead sebagai jenis khusus dari bahan tidak langsung. Biaya lembur tenaga kerja langsung biasanya juga dibebankan pada overhead. Biaya lembur adalah hal yang umum bagi semua operasi produksi sehingga merupakan biaya manufaktur tidak langsung. Contoh Definisi Harga Pokok Produk Definisi harga pokok Rantai nilai harga pokok produksi produk Penelitian dan pengembangan Produksi Pemasaran Tujuan Manjerial



Layanan Pelanggan Keputusan penetapan harga Keputusan Bauran Produk Analisis tingkat laba strategis



Harga pokok operasional



produk Harga pokok produk tradisional



Produksi Pemasaran



Produksi



Layanan Pelanggan Keputusan desain strategis Anlisis tingkat laba taktis



Biaya utama dan Konversi. Biaya utama adalah jumlah dari biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya konversi adalah jumlah dari biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Biaya Penjualan dan Administrasi. Biaya nonproduksi 2 kategori : biaya penjualan dan biaya administrasi. Untuk pelaporan keuangan eksternal, biaya penjualan dan administrasi disebut biaya yang tidak bisa diinventarisasi atau biaya periode. Biaya yang tidak dapat diinvetarisasi dibebankan dalam perode waktunya terjadinya.Jadi biaya-biaya ini tidak ada satupun yang dapat dibebankan pada produk atau muncul sebagai bagian dari nilai persediaan yang dilaporkan pada laporan posisi keuangan. Pada organisasi jasa, kepentingan relative dari biaya penjualan dan administrasi bergantung pada sifat jasa yang diproduksi. Biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan, mendistribusikan, dan melayani produk atau jasa merupakan biaya pemsaran (penjualan). Biaya ini sering disebut sebagai biaya mendapatkan pesanan dan biaya memenuhi pesanan. Seluruh biaya yang berkaitan dengan penelitian, pengembangan,dan



administrasi umum pada organisasi yang dapat dibebankan pada pemasaran ataupun produksi, dikelompokkan sebagai biaya adminitrasi. LAPORAN KEUANGAN EKSTERNAL Ketika menyusun laporan laba rugi, biaya produksi dipisahkan dari biaya penjualan dan administrasi. Hal ini dilakukan karena biaya produksi dipandang sebagai harga pokok produk, sedangkan biaya penjualan dan administrasi dipandang sebagai biaya periode. Jadi, biaya produksi yang melekat pada produk yang terjual diakui sebagai beban (beban pokok penjualan) pada laporan laba rugi. Biaya produksi yang melekat pada produk yang belum terjual dilaporkan sebagai persediaan di lapran posisi keuangan. Baban penjualan dan administratif dianggap sebagai biaya periode dan harus dikurangi setiap periode sebagai beban; hal ini tidak tampak pada laporan posisi keuangan. 



Laporan Laba Rugi : Perusahaan Manufaktur Menurut pendekatan perhitungan biaya absorpsi, beban dipisahkan menurut fungsi, kemudian dikurangi dari penjualan untuk menghasilkan laba sebelum pajak. Beban memiliki dua kategori fungsional utama : beban pokok penjualan dan beban operasi. Setiap kategori tersebut berhubungan dengan beban manufaktur dan nonmanufaktur perusahaan. Baban pokok penjualan adalah biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang melekat pada unit yang terjual. Untuk menghitung beban pokok penjualan, pertama-tama, perlu menentukan beban pokok produksi. Beban Pokok Produksi. Beban pokok produksi mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan. . Biaya yang hanya dibebankan pada barang yang diselesaikan adalah biaya manufaktur dari bahanlangsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Biaya pada barang dalam proses akhir dkurangi dari total biaya manufaktur untuk mendapatkan beban pokok produksi. Barang dalam proses terdiri atas semua unit yang telah diselesaikan sebagian dalam produksi pada titik waktu tertentu. Barang dalam proses wala terdiri atas unit yang diselesaikan sebagian dan telah apa pada awal periode. Barang dalam proses akhir terdiri atas unit yang ada pada akhir periode. Dalam laporan beban pokok produksi, biaya unit yang diselesaikan sebagia dilaporkan sebagai biaya barang dalam proses awal dan biaya barang dalam proses akhir. BIaya barang dalam proses awal mencerminkan biaya manufaktur yang tercatat dari peiode sebelumnya, sedangkan biaya barang dalam proses akhir mencerminkan biaya manufaktur yang akan dicatat pada periode selanjutnya. 



Laporan Laba Rugi : Perusahaan Jasa Pada perusahaan jasa, perhitungan biaya jasa yang terjual berbeda dari biaya penjualan daam perusahaan manufaktur. Perusahaan jasa tidak memilki persediaan awal atau akhir barang jadi. Berbeda dari perusahaan manufaktur, perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang jadi karena tidak mungkin menyimpan jasa. Jadi, jika dibandingkan dengan perusahaan manufaktur, biaya penjualan jasa dapat disamakan dengan beban pokok produksi. Selain itu harga pokok penjualan jasa selama suatu periode (sama dengan harga pokok produksi) dapat dihitung dengan format yang sama dengan ilustrasi yang terlihat diatas. Barang dalam proses merupakan hal yang mungkin bagi produk jasa. Contohnya : seorang arsitek mungkin memiliki gambar dalam proses dan seorang dokter gigi memiliki beberapa pasien dengan berbagai tahap proses pemansangan kawat gigi. JENIS-JENIS SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN: GAMBARAN UMUM SINGKAT Sistem akuntansi manajemen dapat diklasifikasikan secara umum sebagai system berdasarkan fungsi da system berdasarkan aktivitas. Pendekataan berdasarkan fungsi dan aktivitas dapat ditemukan dalam praktik nyata.







Sistem Akuntansi FBM versus ABM Elemen utama dari model FBM adalah fungsi, sedangkan elemen utama dari model ABM adalah aktivitas. Fungsi-fungsi biasanya dikelompokkan dalam unit-unit organisasional, seperti departemen dan pabrik. Aktivitas-aktivitas dengan tujuan umum dikelompokkan bersama dalam satu bentuk proses. Sebagai contoh pembelian barang, penerimaan barang, dan pembayaran barang yang diterima adalah aktivitas utama yang menggambarkan proses pengadaan persediaan. Tinjauan Biaya FBM. Dalam Sistem akuntansi FBM, biaya-biaya sumber daya dibebankan pada unit-unit yang berfungsi, kemudian pada produk. Dalam pembebanan biaya, penelusuran langsungdan penelusuran penggerak digunakan. Namun, penelusuran penggerak dalam system FBM hanya menggunakan penggerak produksi (tingkat unit) yang merupakan pengukuran konsumsi yang sangat berkolerasi dengan keluaran produksi. Jadi, unit-unit produk atau penggerak yang sangat berkolerasi dengan unit-unit diproduksi, seperti jam kerja dan tenaga kerja langsung, bahan langsung dan jam tenaga mesin adalah hanya penggerak yang diasumsikan penting. Karena system FBM hanya menggunakan pneggerak yang berhubungan dengan fungsi produksi untuk membebani biaya, pendekatan pembebanan biaya ini dianggap sebagai perhitungan biaya berdasarkan prduksi atau fungsi (FBC) Produksi atau penggerak tingkat unit dimana FBC sering bergantung padanya adalah bukan satu-satunya penggerak yang menjelasksan hubungan sebab akibat. Selain penggerak produksi, penggerak yangmendeskripsikan hubungan sebab-akibat dianggap sebagai penggerak tingkat nonunit. Tujuan perhitungan biaya produk dari perhitungan biaya berdasarkan fungsi dapat dipenuhi dengan pembebanan biaya-biaya produksi ke persediaan dan beban pokok penjualan untuk tujuan pelaporan keuangan eksternal. Tinjauan Biaya ABM Dalam Biaya perhitungan berdasarkan aktivitas, biaya ditelusuri hingga aktivitas, kemudian produk. Jadi, pembebanan biaya berdasarkan aktivitas menekankan pada penelusuran alokasi, bahkan bisa disebut sebagai penelusuran yang intensif. Penggunaan penggerak unit dan nonunit menigkatkan keakuratan pembebanan biaya, kualitas keseluruhan dan informasi biaya yang relevan. Perhitungan biaya proses berdasarkan aktivitas cenderung fleksibel. Definisi peritungan biaya produk yang lebih komprehensif ditekankan untuk perencanaan, pengndalian, dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Tinjauan Efisiensi Operasional FBM. Kinerja diukur dengan mebandingkan hasil actual dengan standat atau hasil yang dianggarkan. Penekanannya adalah ukuran keruangan dari kinerja (ukuran nonkeuangan biasanya diabaikan). Tinjauan Efisiensi Operasional ABM Secara signifikan,subsistem pengendalian berdasarkan aktivitas berbeda dengan system berdasarkan fungsi.Penekanan berdasarkan fungsi adalah pengelolaan biaya. Bentuk pengendalian ini mengakui bahwa memaksimalkan efisiensi dari subunit individual tidak selalu mengarah pada efisiensi maksimum untuk system secara keseluruhan. Perbandingan antara Sistem Manajemen Biaya berdasarkan Fungsi dan Aktivitas Berdasarkan fungsi Berdasarkan Aktivitas 1. Penggerak berdasarkan unit 1. Penggerak berdasarkan unit dan nonunit 2. Intensif dalam pengalokasian 2. Intensif dalam penelusuran 3. Perhitungan biaya produk secara sempit 3. Perhitungan biaya produk secara luas dan dan kaku fleksibel 4. Berfokus pada pengelolaan biaya 4. Berfokus pada pengelolaan aktivitas 5. Informasi aktivitas sedikit 5. Informasi aktivitas terperinci 6. Maksimalisasi kinerja unit individual 6. Maksimalisasi kinerja seluruh system 7. Penggunaan ukuran keuangan untuk 7. Penggunaan ukuran keuangan dan kinerja nonkeuangan untuk kinerja







Pilihan dari Sistem Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas menawarkan keuntungan yang signifikan, termasuk memperbaiki keakuratan perhitungan biaya produk, memperbaiki pengambilan keputusan, serta menigkatkan perencanaan strategis dan kemampuan yang baik dalam mengelola aktivitas. Secara khusus, system berdasarkan aktivitas sesuai untuk mendukung sasaran perbaikan berkelanjutan yang merupakan tujuan penting bagi perusahaan untuk bersaing secara global.



REFERENSI :  Hansen, Don. R.,Maryanne M. Mowen. (2009) . Managerial Accounting, Akuntansi Manajerial . Buku 1 Edisi 8 : Jakarta: Salemba Empat  Daljono.(2004). Akuntansi Biaya Penentuan Harga Pokok & Pengendalian. Edisi 2: Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro