Bab 4 Senyawa Turunan Alkana-Ling [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 4 SENYAWA TURUNAN ALKANA 4.1 Gugus Fungsi 4.2 Tata Nama Senyawa Turunan Alkana 4.3 Keisomeran 4.4 Reaksi-reaksi Senyawa Karbon 4.5 Kegunaan dan Dampak Beberapa Senyawa Turunan Alkana



Senyawa Turunan Alkana Senyawa turunan alkana adalah senyawa yang dapat dianggap berasal dari alkana dengan satu atau lebih atom H diganti oleh gugus fungsi tertentu.



Tata Nama Senyawa Turunan Alkana 1. Mengidentifikasi gugus fungsi. 2. Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi. 3. Menuliskan nomor, dimulai dari salah satu ujung sedemikian sehingga posisi gugus fungsi mendapat nomor terkecil. 4. Menuliskan nama, dimulai dengan nama cabang (cabangcabang), kemudian nama rantai induk. Cabang-cabang sejenis digabung dan dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra, dan seterusnya. Penulisan cabang yang berbeda diurutkan sesuai dengan urutan abjad.



Alkohol/ Alkanol Rumus umum: CnH2n+2O Gugus fungsi: -OH Rumus molekul : R-O-H / ROH R=alkil (rantai karbon) Penamaan: 1. Cari rantai utama yg langsung mengikat gugus fungsi –OH 2. Rantai utama yg plg panjang dan byk cabang 3. Penomoran atom C dr yg dekat gugus fungsi



Tata Nama Alkanol (Alkohol) a. Nama IUPAC Nama alkanol diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi ol. Contoh: Alkana CH4 : metana C2H6 : etana



Alkanol CH3OH : metanol C2H5OH : etanol



Posisi gugus fungsi ditunjukkan bila ada kemungkinan isomer.



Tata Nama Alkanol (Alkohol) a. Nama IUPAC No cabang- nama cabang-no gugus fungsi-nama rantai induk+ ol. H CH3 │ │ H3C – C – C – CH3 │ │ OH CH3



3,3 – dimetil – 2 - butanol



Contoh: CH3 CH2 CH3 CH3 5



CH3 – CH – CH – CH – C – CH3 4



6



CH2



3



2



1



4-etil-2,3,5-trimetil-2-heptanol



OH



7



CH3



Nama lazim dari monoalkanol adalah alkil alkohol. Contoh: CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH



butil alkohol



Membentuk struktur dari nama IUPAC 1. Buat rangka utama 2. Beri nomor 3. Masukkan cabang-nya dan gugus fungsi sesuai nomor Contoh: 4-etil-2-heptanol



latihan



Nama Lazim Selain nama IUPAC, alkohol sederhana juga mempunyai nama lazim: Alkil alkohol.



Nama cabang-Alkohol



1.



Alkanol primer; adalah alkanol yang gugus –OH-nya terikat pada atom C primer. Contoh:



CH3 – CH2 – CH2 – OH 1–propanol Rumus Umum: R – CH2 – OH 2. Alkanol sekunder; adalah alkanol yang gugus –OH-nya terikat pada atom C sekunder. Contoh: CH2 – CH2 – CH – CH3 2–butanol | OH Rumus umum: R – CH – R΄ | OH



3. Alkanol tersier Alkanol tersier adalah alkanol yang gugus –OH-nya terikat pada atom C tersier. Contoh: CH3 | CH3 – C – CH3 2–metil–2–propanol | OH R | Rumus umum: R΄ – C – R΄΄



| OH



Eter/ Alkoksi Alkana Rumus umum: CnH2n+2O Gugus fungsi: -ORumus molekul : R-O-R’ / ROR’ R=alkil (rantai karbon) Penamaan: 1. R=Gugus alkoksi yg py atom C lebih sedikit 2. R’=Cari rantai induk( alkana) yg langsung mengikat gugus fungsi yg plg panjang 3. no alkoksi-Alkoksi–Alkana



Tata Nama Alkoksialkana (Eter) Nama IUPAC Nama turunan alkana eter adalah alkoksialkana. Eter dianggap sebagai turunan alkana dengan satu atom H alkana itu diganti oleh gugus alkoksi (—OR).



a.



b.



Jika gugus alkilnya berbeda, maka alkil yang terkecil dianggap sebagai gugus alkoksi, sedangkan gugus alkil lainnya dianggap sebagai alkana (sebagai induk). Beri nomor pada rantai induk (alkana) saja. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian sehingga letak gugus alkoksi mendapat nomor terkecil.



• CH3 – O – CH3 • CH3 – O – CH2- CH3 • CH3 – O – CH – CH3 │ CH3



metoksi metana metoksi etana 2 – metoksi propana



CH3 │ • CH3 – CH2 - O – CH2 – C – CH3 │ CH3 1 – etoksi – 2,2 – dimetil propana



Nama Lazim Eter sederhana biasanya dinamai sebagai: Alkil alkil eter yaitu nama kedua gugus alkil diikuti kata eter. Alkil diurut dari yang punya atom C plg sedikit



Contoh:



Contoh: CH3 – O – CH2 – CH2 – CH3



1–metoksipropana



CH3 – O – CH – CH3 | CH3



2–metoksipropana



2. Lazim Contoh: CH3 – O – CH2 – CH3



etil metil eter



CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3



dietil eter



CH3 – O – CH2 – CH2 – CH3



metil propil eter



Latihan



Aldehid/ Alkanal Rumus umum: CnH2nO



O ||



Gugus fungsi: -C -H Rumus molekul : R- CHO / RCHO R=alkil (rantai karbon) Penamaan: 1. Cari rantai induk yg langsung mengikat gugus fungsi yg plg panjang 2. Atom C pada RCHO selalu bernomor 1 3. no cabang-nama cabang-rantai induk+al



Tata Nama Alkanal Nama IUPAC Nama alkanal diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi al.



Tata nama alkanal bercabang sama seperti tata nama alkanol, tetapi posisi gugus fungsi (—CHO) tidak perlu dinyatakan karena selalu menjadi atom karbon nomor satu. Contoh:



1. Nama IUPAC Nama IUPAC untuk aldehida adalah alkanal. a. Rantai pokok adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi . b. Nama alkanal sesuai nama rantai pokok, diberi nama akhiran al. c. Penomoran nama dimulai dengan nama cabang-cabang yang disusun menurut abjad, kemudian nama rantai pokok. d. Posisi gugus fungsi tidak perlu disebutkan karena selalu pada atom C nomor satu. Contoh: CH3 – CH2 – CH – CH2 – CO – H 3–metilpentanal | CH3



Nama Lazim Nama lazim aldehida diturunkan dari nama lazim asam karboksilat yang sesuai dengan mengganti akhiran at menjadi aldehida dan membuang kata asam.



2. Nama Lazim Nama lazim dari aldehida menggunakan akhiran aldehida.



Contoh: H – CO – H



formaldehida



C2H5 – CO – H



propianaldehida



CH3 – CO – H



asetaldehida



C3H7 – CO – H



butiraldehida



latihan



Keton/ Alkanon Rumus umum: CnH2nO



O ||



Gugus fungsi: -C Rumus molekul : R- CO-R’ / RCOR’ R=alkil (rantai karbon) Penamaan: 1. Cari rantai induk plg panjang yg langsung mengikat gugus fungsi –CO2. Penomoran yg plg dekat –CO3. no cbg-nama cbg-no ggs fungsi-nama r.induk +non



Tata Nama Alkanon (Keton) Nama IUPAC Nama alkanon diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi on. Contoh:



Nama Lazim Nama lazim keton adalah Alkil alkil keton. Kedua gugus alkil disebut secara terpisah kemudian diakhiri dengan kata keton. Contoh:



Tata Nama Alkanon (Keton) Nama Lazim Nama lazim keton adalah Alkil alkil keton. Kedua gugus alkil disebut secara terpisah kemudian diakhiri dengan kata keton. Alkil alkil keton. R- CO-R’ atom karbon pada gugus fungsi tidak dihitung Contoh:



Contoh CH3 – CO – CH2 – CH – CH3 2 4 1 3 5 | CH3



4–metil–2–pentanon



CH3 – CH2 – CO– CH – CH3 2 5 4 3 1 | CH3



2–metil–3–pentanon



2. Nama lazim



Nama lazim alkanon adalah alkil keton. Jika gugus alkil sama disebut dialkil keton. Urutan alkil sesuai dengan abjad. Contoh: CH3 – CO – CH3 dimetil keton (aseton) CH3 – CO – C2H5 etil metil keton



Latihan



Asam karboksilat/ Asam Alkanoat Rumus umum: CnH2nO2



O ||



Gugus fungsi: -C -OH Rumus molekul : R- COOH / RCOOH R=alkil (rantai karbon) Penamaan: 1. Cari rantai induk yg langsung mengikat gugus fungsi -COOH 2. Atom C pada gugus fungsi selalu bernomor 1 3. no cabang-nama cabang-rantai induk+noat



Tata Nama Asam (Asam Karbonat) Nama IUPAC Nama asam alkanoat diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi oat dan memberi awalan asam. Contoh: Alkana Metana Etana



Asam alkanoat Asam metanoat Asam etanoat



Tata nama asam alkanoat bercabang pada dasarnya sama seperti tata nama aldehida, yakni posisi gugus fungsi tidak perlu dinyatakan



Contoh: CH3 – CH – CO – OH | CH3



asam 2–metilpropanoat



CH2 – CH – CH2 – CO – OH | Cl



asam 3–klorobutanoat



Asam alkanoat yang mempunyai dua gugus fungsi disebut asam alkanadioat, sedangkan asam alkanoat yang mempunyai tiga gugus fungsi disebut asam alkanatrioat.



Nama Lazim Nama lazim asam karboksilat didasarkan pada sumber alami asam yang bersangkutan. Misalnya, asam metanoat disebut asam formiat (asam format) atau asam semut karena ditemukan pada semut formica rufa;



(lihat buku berdasarkan jumlah atom C



Contoh: HCOOH



: asam semut atau asam formiat (asam format) karena diketemukan pada semut (formica = semut). CH3 – COOH : asam cuka atau asam asetat (acetum = cuka) C2H5 – COOH : asam propionat (propion = lemak awal) C3H7 – COOH : asam butirat (butyrum = mentega)



2. Nama Lazim Nama lazim atau nama trivial asam alkanoat diambil dari nama asal asam tersebut di alam. Contoh: HCOOH CH3 – COOH C2H5 – COOH C3H7 – COOH C4H9 – COOH



: asam semut atau asam formiat (asam format) karena diketemukan pada semut (formica = semut). : asam cuka atau asam asetat (acetum = cuka) : asam propionat (propion = lemak awal) : asam butirat (butyrum = mentega) : asam valerat (velere = nama sejenis tanaman)



Selain nama lazim berdasarkan asal asam, asam alkanoat juga diberi nama dengan nama asam karboksilat. Contoh: CH3 – COOH : asam metanakarboksilat C2H5 – COOH : asam etanakarboksilat



Ester/ Alkil Alkanoat Rumus umum: CnH2nO2



O



O



||



||



Gugus fungsi: -C –OR-C –O-R’ Rumus molekul : R- COOR’ / RCOOR’ Penamaan: 1. R’ =gugus alkil =ggs yg berikatan dg atom O 2. R= gugus alkanoat= ggs yg berikatan dgn C pd gugus fungsi (rantai utama) 3. nama alkil-nama rantai utama+noat



Tata Nama Alkil Alkanoat (Ester) Ester turunan alkana diberi nama alkil alkanoat. Yang disebut alkil pada nama itu adalah gugus karbon yang terikat pada atom O (gugus R), sedangkan alkanoat adalah gugus R—COO—.



Latihan



Haloalkana/ Alkil halida Rumus umum: CnH2n+1X ,X=F,Cl,Br,I Gugus fungsi: -X Rumus molekul : R-X / RX Penamaan:(F=fluoro, Cl=kloro, Br=bromo, I=iodo) 1. Cari rantai utama yg langsung mengikat gugus fungsi –X 2. Prioritas penomoran dr F-Cl-Br-I 3. Penulisan nama sesuai abjad (bromo lebih dulu ditulis dari kloro



Tata Nama Haloalkana Haloalkana adalah senyawa turunan alkana dimana satu atau lebih atom H digantikan oleh atom halogen. Nama halogen ditulis sebagai awalan dengan sebutan bromo, kloro, fluoro, dan iodo.



Aturan Penamaan Haloalkana a. Jika terdapat lebih dari sejenis halogen, maka prioritas penomoran didasarkan pada kereaktifan halogen, yaitu dalam urutan F—Cl—Br—I. Akan tetapi, penulisan nama tetap berdasarkan abjad. Jadi, urutan penulisan halogen adalah bromo, kloro (chloro), fluoro, dan iodo. b. Jika terdapat rantai samping (cabang alkil), maka halogen didahulukan. Contoh:



Nama Lazim Nama lazim: alkil halida Nama halogen + akhiran –ida Cl => klorida Fluoro => fluorida



Contoh: CH3-CH2-Cl etil klorida



Tata nama Freon (CFC) CFC=> kloro fluoro alkana Aturan 90 Contoh: Freon-12 (bilangan freon =12) • Tambahkan 90 ke bil freon: 12 +90 = 102 • Digit pertama => Σ atom C =1 Cl • Digit kedua => Σ atom H =0 Cl – C – F • Digit ketiga => Σ atom F =2 F • C py 4 tangan mk tangan yang tersisa => Σ atom Cl



• Apabila ada lebih dari satu gugus fungsi dalam suatu senyawa maka yg menjadi prioritas adalah dalam urutan: CnH2nO2, CnH2nO, CnH2n+2O, CnH2n+1X • Gugus yang tidak menjadi gugus fungsi utama akan menjadi cabang) Contoh: O ||



CH3 – CH2 – CH – C – C – OH | | | Asam 2-etoksi-3-kloro OH Cl OCH3 -4-hidroksi pentanoat



Latihan



Keisomeran Senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama tapi bentuk struktrur molekul yang berbeda



Keisomeran Struktur a. Keisomeran Kerangka Senyawa-senyawa yang merupakan isomer kerangka mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi yang sama, tetapi berbeda rantai induknya.



b. Keisomeran Posisi Senyawa-senyawa yang merupakan isomer posisi mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi serta kerangka yang sama, tetapi berbeda letak (posisi) gugus fungsinya.



c. Keisomeran Gugus Fungsi Keisomeran gugus fungsi terjadi antarsenyawa dengan rumus molekul sama, tetapi berbeda gugus fungsinya.



Terdapat 3 pasangan homolog yang mempunyai rumus umum yang sama, yaitu: • Alkanol dengan alkoksialkana, keduanya mempunyai rumus umum CnH2n+2O. • Alkanal dengan alkanon, keduanya mempunyai rumus umum CnH2nO2. • Asam alkanoat dengan alkil alkanoat, keduanya mempunyai rumus umum CnH2nO2.



Keisomeran Ruang a. Keisomeran Geometri Keisomeran geometris terdapat dalam senyawa yang molekulnya mempunyai bagian yang kaku, seperti ikatan rangkap. Keisomeran geometri mempunyai dua bentuk yang ditandai dengan cis dan trans. 1. Cis : Gugus sejenis terletak pada sisi yang sama 2. Trans : Gugus sejenis terletak berseberangan



X Y C=C A A cis



A



Y C=C



X



A trans



Keisomeran Ruang Keisomeran Geometri



Keisomeran Ruang b. Isomer optis Isomer optis dapat terjadi pada senyawa yang mempunyai atom C tidak simetris. Senyawa demikian disebut sebagai senyawa kiral. Atom C tidak simetris (asimetris) adalah atom C yang mengikat empat gugus yang berbeda. Atom C asimetris diberi tanda asterik (*) P S – C *– Q



R Struktur tetrahedral



Menurut Vant Hoff dan Le Bel, jika atom C mengikat 4 gugus yang berbeda pada sudut-sudut tetrahedral, akan ada kemungkinan terbentuknya dua struktur molekul senyawa karbon dengan bayangan cerminnya.



Senyawa karbon yang mempunyai struktur geometris berbeda mempunyai kemampuan untuk memutar bidang polarisasi sinar terkutub, sehingga mempunyai sudut putar tertentu dari aslinya. Senyawa yang memutar bidang polarisasi sinar terkutub ke kanan disebut dextro dan diberi tanda d atau (+). Senyawa yang memutar sinar terkutub ke kiri disebut levo dan diberi tanda l atau (–). Senyawa yang memutar ke kanan dan memutar ke kiri tersebut mengalami keisomeran optis dan disebut enantiomer.



Contoh: Isomer optis



• Bila suatu senyawa mengandung n atom karbon asimetris maka ada sebanyakbanyaknya 2n isomer. • Bila ada 2 atom asimetris maka ada 22 =4 isomer • ENANTIOMER = isomer optis yang merupakan bayangan cermin satu sama lain • DIASTEREOISOMER = isomer yang bukan bayangan cermin (dipelajari di karbohidrat)



Menentukan jumlah isomer struktur



Berbagai Jenis Reaksi Senyawa Karbon a. Substitusi Pada reaksi substitusi, atom atau gugus atom yang terdapat dalam suatu molekul digantikan oleh atom atau gugus atom lain.



Adisi Pada reaksi adisi, molekul senyawa yang mempunyai ikatan rangkap menyerap atom atau gugus atom sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal.



Eliminasi Pada reaksi eliminasi, molekul senyawa berikatan tunggal berubah menjadi senyawa berikatan rangkap dengan melepas molekul kecil.



Reaksi-reaksi Alkohol a. Reaksi dengan Logam Aktif Atom H dari gugus —OH dapat disubstitusi oleh logam aktif seperti natrium dan kalium, membentuk alkoksida dan gas hidrogen. b. Substitusi Gugus —OH oleh Halogen Gugus OH alkohol dapat disubtitusi oleh atom halogen bila direaksikan dengan HX pekat, PX3 atau PX5 (X = halogen). c. Oksidasi Alkohol Alkohol sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. d. Pembentukan Ester (Esterifikasi) Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester dan air.



e. Dehidrasi Alkohol Jika alkohol dipanaskan bersama asam sulfat pekat akan mengalami dehidrasi (melepas molekul air) membentuk eter atau alkena.



Reaksi-reaksi Eter a. Pembakaran Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. b. Reaksi dengan Logam Aktif Berbeda dengan alkohol, eter tidak bereaksi dengan logam natrium (logam aktif). c. Reaksi dengan PCl5 Eter bereaksi dengan PCl5, tetapi tidak membebaskan HCl. d. Reaksi dengan Hidrogen Halida (HX) Eter terurai oleh asam halida, terutama oleh HI.



Membedakan Alkohol dengan Eter Alkohol dan eter dapat dibedakan berdasarkan reaksinya dengan logam natrium dan fosforus pentaklorida.



a. Alkohol bereaksi dengan logam natrium membebaskan hidrogen, sedangkan eter tidak bereaksi. b. Alkohol bereaksi dengan PCl5 menghasilkan gas HCl, sedangkan eter bereaksi tetapi tidak menghasilkan HCl. R–O–H + PCl5 → R–Cl + H–Cl + POCl3 R–O–R` + PCl5 → R–Cl + R`–Cl + POCl3



Reaksi-reaksi Aldehida a. Oksidasi 1. Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah. 2. Pereaksi Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. 3. Oksidasi aldehida menghasilkan asam karboksilat.



b. Adisi Hidrogen (Reduksi) Ikatan rangkap —C==O dari gugus fungsi aldehida dapat diadisi gas hidrogen membentuk suatu alkohol primer.



Reaksi-reaksi Keton a. Oksidasi 1. Keton merupakan reduktor yang lebih lemah daripada aldehida. 2. Zat-zat pengoksidasi lemah seperti pereaksi Tollens dan pereaksi Fehling tidak dapat mengoksidasi keton. 3. Oleh karena itu, aldehida dan keton dapat dibedakan dengan menggunakan pereaksi-pereaksi tersebut.



Aldehida + pereaksi Tollens → cermin perak Keton + pereaksi Tollens → tidak ada reaksi Aldehida + pereaksi Fehling → endapan merah bata Keton + pereaksi Fehling → tidak ada reaksi Reduksi keton menghasilkan alkohol sekunder.



Reaksi-reaksi Asam Karboksilat a. Reaksi Penetralan Contoh: Asam karboksilat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air. CH3COOH + NaOH → NaCH3COO + H2O



b. Reaksi Pengesteran Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk ester. Reaksi ini disebut esterifikasi (pengesteran).



Reaksi-reaksi Ester a. Ester dapat terhidrolisis dengan pengaruh asam membentuk alkohol dan asam karboksilat. b. Reaksi hidrolisis merupakan kebalikan dari pengesteran. Contoh: Hidrolisis etil asetat menghasilkan etil alkohol dan asam asetat.



Reaksi-reaksi Holoalkana a. Substitusi Atom Halogen dengan Gugus —OH Atom halogen dari haloalkana dapat diganti oleh gugus —OH jika haloalkana direaksika dengan suatu larutan basa kuat, misalnya dengan NaOH. CH3—CH2—Cl + NaOH CH3—CH2—OH + NaCl



b. Eliminasi HX Haloalkana dapat mengalami eliminasi HX jika dipanaskan bersama suatu alkoksida.



Kegunaan Holoalkana a. Haloalkana Sebagai Zat Anestesi Kloroform (CHCl3) pernah digunakan secara luas sebagai zat anestesi (pembius), tetapi kini sudah ditinggalkan Kloroetana (C2H5Cl) digunakan sebagai bahan anestesi lokal. b. Haloalkana sebagai Antiseptik Iodoform (CHI3) adalah suatu zat berwarna kuning, berbau khas, dan digunakan sebagai antiseptik. c. Haloalkana sebagai Pelarut Tetraklorometana (CCl4) digunakan sebagai pelarut untuk oli dan lemak dan dalam pencucian kering (dry cleaning).



d. Haloalkana sebagai Bahan Pemadam Api



Alkana terhalogenasi sempurna, seperti karbon tetraklorida, CCl4, dan bromoklorodifluorometana (dikenal dengan nama BCF) dapat memadamkan api. e. Senyawa Klorofluorokarbon (CFC) dan Freon



Freon merupakan nama dagang bagi suatu golongan senyawa klorofluorokarbon (CFC) yang digunakan sebagai cairan pendingin (refrigerant) atau sebagai propelan aerosol. f. Berbagai Jenis Senyawa Haloalkena



Vinilklorida dan kloroprena merupakan bahan dasar pada industri plastik dan karet sintetis.



e. Senyawa Klorofluorokarbon (CFC) dan



Freon Freon merupakan nama dagang bagi suatu golongan senyawa klorofluorokarbon (CFC) yang digunakan sebagai cairan pendingin (refrigerant) atau sebagai propelan aerosol. f. Berbagai Jenis Senyawa Haloalkena



Vinilklorida dan kloroprena merupakan bahan dasar pada industri plastik dan karet sintetis.



Kegunaan Alkohol a. Metanol 1. 2. 3.



Sebagian besar produksi metanol diubah menjadi metanal (formaldehida) yang digunakan untuk membuat polimer (plastik). Metanol juga digunakan sebagai pelarut dan untuk membuat senyawa organik lain, seperti ester. Metanol dapat dicampurkan dengan bahan bakar bensin sampai kadar 15% tanpa mengubah konstruksi mesin kendaraan.



b. Etanol Dalam kehidupan sehari-hari, etanol dapat kita temukan dalam spiritus, dalam alkohol rumah tangga (alkohol 70% yang digunakan sebagai pembersih luka), dalam minuman beralkohol (bir, anggur, dan wiski) atau dalam air tape.



Kegunaan Eter Eter yang terpenting adalah dietil eter yang dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam perdagangan disebut eter. Kegunaan utama eter: a. sebagai pelarut b. obat bius (anestesi) pada operasi dietil eter adalah obat bius yang diberikan melalui pernapasan, seperti halnya kloroform atau siklopropana. c. Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan sebagai aditif bensin, yaitu untuk menaikkan nilai oktan.



Kegunaan Aldehida Formaldehida merupakan aldehida yang paling banyak diproduksi dan mempunyai banyak kegunaan antara lain: 1. Untuk membuat formalin Formalin yaitu larutan 40% formaldehida dalam air. Formalin digunakan untuk mengawetkan contoh biologi dan juga mengawetkan mayat, tetapi tidak boleh digunakan untuk mengawetkan makanan. 2. Untuk membuat berbagai jenis plastik termoset (plastik yang tidak meleleh pada pemanasan).



Kegunaan Keton Keton yang paling banyak penggunaannya adalah propanon, yang dalam dunia perdagangan dan kehidupan sehari-hari disebut aseton. Kegunaan utama aseton antara lain: a. sebagai pelarut, khususnya untuk zat-zat yang kurang polar dan nonpolar. b. sebagai pembersih pewarna kuku (kutek) c. bahan untuk membuat parfum karena berbau harum.



Beberapa Asam Karboksilat dalam Kehidupan Sehari-hari a. Asam Format (Asam Semut) 1. Asam format adalah cairan tak berwarna, berbau tajam, mudah larut dalam air, alkohol, dan eter. 2. Dalam jumlah kecil juga terdapat dalam keringat. 3. Asam format tergolong asam lemah, tetapi merupakan yang terkuat di antara asam alkanoat.



b. Asam Asetat (Asam Cuka) Asam asetat adalah asam yang terdapat dalam cuka makan. Kadar asam asetat yang terdapat dalam cuka makan sekitar 20–25%.



Ester Berdasarkan jenis asam dan alkohol penyusunnya, ester lazim dikelompokkan ke dalam tiga golongan berikut. a. Ester Buah-buahan Ester yang memiliki sepuluh atom karbon atau kurang pada suhu kamar berupa zat cair yang mudah menguap dan mempunyai aroma yang sedap.



b. Lilin Lilin (wax) adalah ester dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol berantai panjang. c. Lemak dan Minyak Lemak adalah ester dari gliserol dengan asamasam karboksilat suku tinggi. Kegunaan utama lemak adalah sebagai bahan makanan (minyak goreng dan margarin) dan untuk membuat sabun.