BAB 5 - Filsafat Pendidikan Pragmatisme [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



: Ismah Nurfauziah



NIM



: 1807348



Prodi



: Administrasi Pendidikan (2A)



Matkul



: Filsafat Pendidikan



Syarifudin, Tatang & Kurniasih (2017). Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung : Percikan Ilmu



Pada bab ke 5 buku ini menjelaskan Filsafat Pendidikan Pragmatisme, mengawali sub bab ini menjelaskan konsep filsafat umum dan implikasi terhadap pendidikan. Konsep filsafat dan Implikasi terhadap pendidikan. Oleh karena itu, buku ini sangat tepat dijadikan sebagai bahan pembelajaran. Pada bab ini penulis mengulas materi dengan detail, dimulai dari pragmatisme merupakan suatu filsafat yang menggunakan konsekuensi-konsekuensi praktis sebagai standar untuk menentukan nilai dan kebenaran. Metafisika. Menurut penganut aliran ini, hakikat realitas adalah segala sesuatu yang dialami manusia (pengalaman), dan terus menerus berubah. Manusia tidak terpisah dari realitas, karena realias terus mengalami perubahan dan manusia menrupakan bagian dari perubahan tersebut. Perubahan yang terus menerus terjadi akan muncul berbagai permasalahan dalam kehidupan pribadi dan masyarakat. Epistemologi, segala sesuatu dapat diketahui melalui pengalaman, dan cara – cara memperoleh pengetahuan adalah metode ilmiah. Fenomena terus berubah, maka pengetahuan dan kebenaran tentang fenomena mungkin berubah. Nilai diperoleh melalui proses yaitu tindakan / perbuatan manusia itu sendiri. Tindakan baik atau buruknya manusia dinilai dari perbuatannya di masyarakat. Nilai etika dan estetika bergantung pada sistuasi yang terjadi. Menurut para filsuf pragmatisme, tujuan pendidikan harus mengajarkan seseorang tentang berpikir dan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi di masyakarat. Sekolah harus bertujuan mengembangkan pengalaman-pengalaman yang terarah kepada kehidupan yang lebih baik meliputi kesehatan yang baik, keterampilan, minat, serta berinteraksi



secara efektif dengan masalah sosial. Kurikulum pendidikan menurut Edward J. Power (1982) berisi tentang pengalaman yang telah teruji, sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Metode pendidikan menurut Callahan dan Clark (1983) menggunakan metode pemecahan masalah serta metode penyelidikan dan penemuan. Guru juga harus memberi pengalaman yang membangkitkan motivasi, membimbing siswa untuk merumuskan batasan masalah secara spesifik, mengumpulkan informasi berkenaan dengan masalah, mengevaluasi apa yang telah dipelajari dan informasi baru yang diterima siswa temukan dari guru tersebut Bab 5 Filsafat Pendidikan Idealisme dalam buku Pengantar Filsafat Pendidikan karangan Tatang Syaripudin dan Kurniasih sangat menarik untuk dibaca, karena pemaparannya jelas dan bahasa yang digunakan mudah dimengerti. Selain itu juga, dalam bab ini masih memiliki kekurangan dari segi isi, pengarang hanya mengambil hal penting nya saja tanpa dijelaskan secara rinci. Dalam halnya pemaparan pada awal pembahasan atau latar belakang sangat sedikit. Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa filsafat pendidikan pragmatisme merupakan suatu filsafat yang menggunakan konsekuensi-konsekuensi praktis sebagai standar untuk menentukan nilai dan kebenaran. Dengan kata lain, pragmatisme lebih mementingkan hasil akhir daripada nilai-nilai dalam masyarakat.



Referensi: Syaripudin, Tatang dan Kurniasih. (2015). Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung : Percikan Ilmu.