BAB I Skripsi Aksara Lontara [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1. Latar Belakang Suku Bugis dikenal sebagai salah satu suku di Indonesia yang sangat kental menganut dan melaksanakan ajaran-ajaran agama Islam. Untuk keperluan itu, mereka sangat bergantung pada apa yang mereka peroleh dari al-Qur‘an, sehingga tafsir al-Qur‘an memegang peranan penting dalam kehidupan keagamaannya. (Posingbanne, 2010:23) Upaya untuk menerjemahkan Al-Quran ke aksara lontara’ (aksara Sulawesi Selatan) sebenarnya telah dimulai sejak 1948 oleh almarhum Anre Gurutta (sebutan untuk kiyai di Sulawesi Selatan) H. Daud Ismail, namun karya tersebut hanya terdiri dari 3 juz yaitu juz 1,2 dan 3. Upaya ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat Bugis untuk lebih mudah mengakses dan memahaminya. Terutama sekali adalah agar aksara Lontara, yaitu huruf abjad bahasa Bugis, tidak lekas punah (Syaifullah, 2009:2). Upaya membukukan terjemahan aksara lontara’ juga dilakukan oleh Alm. Anre Gurutta KH. Abduh Pabbaja, namun karena terkendala dana yang



1



dibutuhkan untuk distribusinya, maka pembuatannya belum maksimal dan tidak merata. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Drs. H. Safaruddin M.Ag selaku kepala Kementrian Agama Kota Parepare dinyatakan bahwa pelestarian kebudayaan lokal dalam hal ini adalah terjemahan al-quran ke aksara lontara’ sangat minim di mana belum adanya kitab terjemahan alQuran ke aksara lontara’ di perpustakaan kantor Kementrian Agama Kota Parepare tetapi di Kementrian Agama Kabupaten Bone sudah ada kitab terjemahan Al-Quran ke aksara lontara’ namun pembuatannya belum maksimal dan tidak merata. Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan di Kementrian Agama



Kota



Parepare



bahwa



Kementrian



membutuhkan adanya database terjemahan



Agama



Kota



Parepare



al-Quran ke aksara lontara’



berbasis digital. Adapun fitur yang dibutuhkan adalah: 1. Terjemahan al-Quran ke aksara lontara’ yang diterjemahkan ayat per ayat. 2. Terdapat database sound untuk melafalkan terjemahan aksara lontara’. 3. Terdapat fitur kamus Indonesia-Aksara Lontara’. Salah satu alternatif sebagai solusi dalam uraian tersebut adalah membuat sebuah aplikasi media interaktif tentang aksara lontara’.



2



Multimedia interaktif adalah integrasi teks digital, grafik, animasi, audio, gambar dan video dengan cara menyediakan user sebuah tingkat kontrol dan interaktif (Purnama, 2013:5). Dengan aplikasi interaktif diharapkan distribusi akan lebih mudah dan murah dibandingkan dengan pembukuan manual. Pelestarian dalam bentuk penyimpanan terjemahan juga diharapkan akan lebih mudah jika dalam bentuk aplikasi komputasi. Suatu era komputer memberikan kemampuan komputer untuk mengajar, memberi informasi dan menyajikan hiburan. Multimedia mempunyai kemampuan yang menakjubkan yaitu dapat menyajikan sesuatu menurut kepentingan user. (Sutopo 2003:2). Multimedia interaktif berbasis komputer merupakan kolaborasi antara aplikasi teknologi dengan unsur informasi, contohnya pada pembuatan media interaktif dengan lingo. Bahasa pemrograman Lingo adalah bahasa pemrograman berorientasi obyek dari Adobe Director yang berguna untuk menciptakan interaksi antara pemakai dengan movie yang istilah populernya disebut movie interactive. Dengan lingo, programmer dapat mengontrol movie agar memberikan respon dari suatu kondisi dan kejadian tertentu. (Chandra, 2005:2) Dari paparan tersebut, peneliti mengusulkan judul “Aplikasi Terjemahan Surah Al-Mufashshal ke dalam Aksara Lontara’ Berbasis Multimedia Interaktif ”.



3



1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut terdapat tiga permasalahan sebagai berikut: 1. Bagamimana digitalisasi aksara lontara’ ke media komputer? 2. Bagaimana membuat database terjemahan ayat al-Quran ke aksara lontara’? 3. Bagaimana mendistribusikan aplikasi terjemahan ayat suci al-Quran ke aksara Lontara’ secara maksimal? 1.3. Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah sebelumnya, terdapat lima batasan masalah sebagai berikut: 1. Aplikasi



yang



dibuat



berbasis



desktop



menggunakan



bahasa



pemrogaraman lingo. 2. Aksara yang digunakan adalah aksara lontara’ bahasa Bugis Sulawesi Selatan. 3. Surah yang diterjemahkan adalah surah Al-Mufashshal (surah pendek) yaitu surah al-Fatihah, an-Nas, al-Falaq, al-Ikhlas, al-Lahab, an-Nasr, alKafirun, al-Kautsar, al-Mau’n, al-Quraish, al-Fil, al-Humazah, al-A’sr, atTakatsur, al-Qoria’h, al-A’diyah, al-Zalzalah. 4. Kitab acuan yang digunakan dalam terjemahan ayat al-Quran ke aksara Lontara’ adalah kitab yang dibuat oleh Anre Gurutta KH. Abduh Pabbaja



4



5. Pengguna untuk aplikasi Terjemahan Surah Al-Mufashshal ke dalam Aksara Lontara’ adalah masyarakat Sulawesi Selatan yang beragama Islam dan bersuku bugis. 6. Konten yang digunakan dalam pembuatan aplikasi Terjemahan Surah AlMufashshal ke dalam Aksara Lontara’ adalah teks, gambar, animasi, video dan audio. 1.4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah: 1. Digitalisasi terjemahan ayat Al-Quran ke aksara lontara’ 2. Merancang dan membangun sebuah aplikasi media interaktif tentang aksara lontara’ dengan pemrograman Bahasa lingo. 3. Mendistribusikan aplikasi terjemahan ayat suci al-Quran ke aksara Lontara’ secara maksimal. 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat yang didapatkan dalam melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini adalah: 1. Menambah ilmu pengetahuan tentang Bahasa pemrograman lingo dan aksara lontara’. 2. Mempermudah



masyarakat



Sulawesi



Selatan



dalam



mengetahui



terjemahan ayat suci Al-Quran ke aksara lontara’ dengan teknologi multimedia interaktif



5



3. Meningkatkan minat maysarakat untuk mempelajari aksara lontara 4. Dapat membantu melestarikan kebudayaan di Indonesia khususnya Sulawesi Selatan dengan menyimpan arsip terjemahan aksara lontara’ secara digital.



1.6. Metodologi Penelitian Dalam proses penelitian ini, penulis menggunakan metodologimetodologi yang umum digunakan peneliti lainnya, metodologi yang digunakan adalah : 1.6.1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam aplikasi ini terdiri dari dua jenis yaitu metode studi lapangan dan studi literatur. Metode lapangan mengunakan metode wawancara, kuesioner awal dan kuesioner evaluasi. 1.6.2. Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah tahap pengembangan versi Luther. Menurut Luther (1994) metodologi pengembangan multimedia dilakukan melalui 6 tahapan, yaitu



konsep



(concept),



desain



atau



perancangan



(design),



pengumpulan bahan material (material collecting), pembuatan



6



(assembly), pengujian (testing), dan distribusi (distribution). (Sutopo, 2003:32).



1.7. Sistematika Penulisan BAB I



Pendahuluan Pendahuluan memberikan uraian mengenai alasan dalam pemilihan judul atau latar belakang masalah dan dijelaskan pula mengenai perumusan masalah, pembatasan masalah, serta metode pengumpulan data.



BAB II



Landasan Teori Landasan teori memberikan uraian mengenai teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan yang diambil penulis. Teori-teori tersebut diambil dari literatur-literatur, dokumentasi, serta informasi dari pihak yang bersangkutan.



BAB III Metodologi Penelitan Metodologi penelitian memberikan gambaran mengenai metode yang digunakan dalam skripsi ini, teknik pengumpulan data, teknik analisa data, metode pengembangan system dan lain lain. BAB IV Perancangan Program dan Implementasi Bab ini berisi analisa kebutuhan sistem, pembuatan aplikasi, konsep, implementasi dari aplikasi dan uji coba terhadap aplikasi.



7



BAB V



Penutup Penutup memberikan uraian mengenai kesimpulan serta saran bagi pembaca



8