Bab Ii-2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB II KAJIAN SITUASI MANAJEMEN KEPERAWATAN RUANG MAWAR A. Kajian Situasi Rumah Sakit 1. Sejarah dan Perkembangan RSUD Lakipadada Tana Toraja



Rumah Sakit Umum Daerah Lakipadada awal berdirinya adalah rumah sakit Type D, kemudian di tingkatkan pelayanannya menjadi Rumah Sakit Kelas B diproyeksikan sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk wilayah Kabupaten Tana Toraja dan sekitarnya. Pada saat ini saja potensi pasar yang dilayani khususnya di wilayah Tana Toraja dan wilayah Toraja Utara masih cukup besar, mengingat daerah ini merupakan salah satu daerah yang berkembang cepat baik dari segi pemukiman maupun untuk daerah wisata. Oleh sebab itu RSUD Lakipadada semakin meningkatkan kinerjanya untuk dapat memberikan pelayanan yang semakin bermutu sehingga dapat memuaskan masyarakat yang dilayaninya. RSUD Lakipadada merupakan Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Tana Toraja yang berlokasi di Jalan Pongtiku, Kelurahan Bungin, Kecamatan Makale, berjarak lebih kurang 6 km dari Ibukota Kabupaten dengan luas tanah 40.557 m². Rumah Sakit ini menjadi pusat rujukan dari Puskesmas yang berada di wilayah Kabupaten Tana Toraja. RSUD Lakipadada dibangun pada tahun 1987 atas bantuan Bank Dunia. Kegiatan pelayanan kesehatan diawali dengan Rawat Jalan pada bulan Januari 1989 dan dilanjutkan dengan rawat inap pada bulan April 1989. Diresmikan tanggal 18 Januari 1990 oleh Menteri Kesehatan RI menjadi Rumah Sakit 3



Umum kelas D dengan kapasitas 50 tempat tidur. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 397/MENKES/SK/IV/94, tanggal 28 April 1994 ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Umum Kelas C dengan kapasitas 54 tempat tidur. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, tahun 1996/1997 diadakan penambahan gedung perawatan kelas utama (VIP) atas bantuan dana dari APBN, APBD Tk. I dan II. Tahun 2003 dibangun Gedung Perawatan Anak dan Interna laki/mawar dengan kapasitas 48 tempat tidur. Tahun 2003 ditingkatkan menjadi Badan Pengelola RSUD Lakipadada Sesuai surat keputusan Bupati Tana Toraja Nomor 821-21-6 Tanggal 14 Pebruari 2002 dan Terakreditasi 5 pelayanan (Administrasi, Pelayanan Medik, Rekam Medik, UGD dan Keperawatan) pada tanggal 8 Pebruari 2008. Pada bulan Desember Tahun 2011 dengan berpedoman pada peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2010 tentang stuktur Kelembagaan berubah menjadi Rumah sakit Umum Daerah Lakipadada. Pada bulan Pebruari 2012, Tahun 2012 diadakan penambahan gedung perawatan utama Krisan dengan kapasitas 9 Tempat tidur. Kemudian pada Tahun 2012/2013 diadakan penambahan gedung perawatan utama (VIP) atas bantuan dana dari APBN, APBD Tk I dan II dengan kapasitas 17 (tujuh belas) tempat tidur dan pada Tahun 2014 total kapasitas tempat tidur sebesar 190 Tempat Tidur dan Tahun 2015 total kapasitas tempat tidur sebesar 217 Tempat Tidur sedangkan Tahun 2016 sebanyak 196 Tempat Tidur.



Pada tanggal 7 Juli 2015 RSUD Lakipadada ditetapkan oleh Bupati Tana Toraja menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), tetapi implementasi mulai dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2016. 4



RSUD. Lakipadada juga berkomitmen untuk senantiasa mengupayakan keselamatan pasien & karyawan dan kepuasan pelanggan serta perbaikan yang berkesinambungan dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pelanggan. Komitmen ini ditunjukkan dengan keberhasilan RSUD. Lakipadada meraih Akreditasi dengan Status Utama 4 Bintang Versi 2012 yang di keluarkan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) yang berlaku sampai dengan 4 Desember 2020. 2. Landasan Hukum Nama Rumah Sakit Pemilik Alamat



: RSUD. Lakipadada : Pemerintah Kabupaten Tana Toraja : Jl. Pongtiku Kelurahan Tambunan Kecamatan Makale



Telepon Kelas Izin Operasional



Utara : 0423 – 22881 Fax. 0423 – 22881 :B : Izin Operasional Berlaku mulai tanggal 9 Oktober



2015 sampai dengan 8 Oktober 2020. Jumlah Tempat Tidur : 196



5



3. VISI RUMAH SAKIT “Terwujudnya Pelayanan Bermutu dan Terjangkau.”



4. MISI RUMAH SAKIT a. Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit b. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sarana dan Prasarana Rumah Sakit c. Meningkatkan Kemampuan Profesional Medis, Para Medis dan Non Medis 5. MOTTO “Hari Ini Baik, Besok Lebih Baik”



B. Kajian Situasi Di Ruang Perawatan Interna Laki/Mawar



1. Karakteristik Unit Kerja a. Model Layanan Dari hasil wawancara dan angket tentang model asuhan keperawatan yang digunakan saat ini didapatkan bahwa model yang digunakan di ruang Mawar yaitu Fungsional b. Letak Ruang Ruang perawatan interna laki/mawar RSUD Lakipadada terletak di bagian timur kompleks rumah sakit yang terdiri atas 1 lantai yang bersebelahan dengan ruang perawatan Interna Wanita/Melati



A. Gambar 2.1 denah ruangan Interna/Mawar RSUD Lakipadada



S T



PERSAWAHAN



B U



TERAS WC KM 8 KM 7



W C



6 Gudang



KORIDOR



RUANG PERAWAT



KM 6



Ruang Tindakan



Mw 6



KORIDOR



wc



RUANG STERILISA TOR



KM 5



KM 3 wc



GUDAN G



Mw 5



wc



TERAS



c. Kapasitas Unit Ruang Ruang perawatan interna laki/mawar terdiri dari 7 kamar pasien masingmasing: Kamar 1 kelas II terdiri dari 4 bed Kamar 2 kelas III terdiri dari 6 bed Kamar 3 kelas I terdiri dari 2 bed Kamar 4 kelas I terdiri dari 2 bed Kamar 5 kelas II terdiri dari 4 bed (Ruang kohor) Kamar 6 kelas III terdiri dari 6 bed Kamar 7 kelas 1 terdiri dari 1 bed Terdapat satu ruang untuk kepala ruangan, ners station masing-masing 1 ruang. Ruang perawatan Interna Laki/Mawar memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 25 tempat tidur. Beradasarkan Kelas Perawatan, Ruang Perawatan interna laki/mawar di bagi atas: a.



Kelas III



: 2 kamar terdapat 12 tempat tidur



b.



Kelas II



: 2 kamar terdapat 8 tempat tidur



c.



Kelas I



: 3 kamar terdapat 5 tempat tidur 7



2. Analisis Terhadap Klien a. Karakteristik Berdasarkan data dari buku register ditemukan data pelanggan yang menggunakan jasa layanan kesehatan di RSUD Lakipadada sebagian besar berasal dalam daerah itu sendiri yaitu Kabupaten Tana Toraja tetapi ada sebagian yang berasal dari luar Tana toraja. Usia klien bervariasi, kisaran usia antara 17-80 tahun. Mayoritas pelanggan, berusia 17-35 tahun . RSUD Lakipadada merupakan rumah sakit tipe B dengan fasilitas sarana dan prasarana yang menunjang. b. Tingkat Ketergantungan Tingkat ketergantungan pasien yang menggunakan jasa layanan kesehatan di ruangan interna laki/mawar terbagi 3 kategori yang didasarkan pada kebutuhan terhadap asuhan keperawatan yaitu tingkat ketergantungan minimal care, tingkat ketergantungan parsial, dan tingkat ketergantungan total. Kriteria tingkat ketergantungan pasien berdasarkan kebutuhan terhadap asuhan keperawatan menurut nursalam yaitu: a) Asuhan Keperawatan Minimal (Minimal Care), dengan criteria : 1) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri 2) Makan dan minum dilakukan sendiri 3) Ambulasi dengan pengawasan 4) Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap sift 5) Pengobatan minimal, status psikologi stabil b) Asuhan Keperawatan Sedang, dengan criteria: 1) Kebersihan diri, dibantu, makan minum dibantu 2) Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam 3) Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali c) Asuhan Keperawatan Agak Berat, dengan criteria: 1) Sebagian besar aktivitas dibantu 2) Observasi tanda-tanda vital setiap 2-4 jam sekali 3) Terpasang folley chateter, intake output dicatat 4) Terpasang infuse 5) Pengobatan lebih dari sekali 6) Persiapan pengobatan memerlukan prosedur 8



d) Asuhan Keperawatan Maksimal, dengan criteria: 1) Segala aktivitas dibantu oleh perawat 2) Posisi pasien diatur dan observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam 3) Makan memerlukan NGT dan menggunakan suction 4) Gelisah/disorientasi Tabel 2.1 Tingkat ketergantungan pasien di ruang perawatan Interna laki/mawar No. 1. 2. 3.



Tingkat Ketergantungan Minimal care Parcial care Total care



Jumlah Pasien 8 6 4



3. Sumber Daya a. Sumber Daya Manusia (M1-Man) 1) Ketenagaan a) Struktur Organisasi Ruangan Ruang perawatan Interna Laki/Mawar dipimpin oleh seorang kepala ruangan dan 17 perawat asosiatif dan 2 Cleaning service. Adapun struktur organisasi di ruang perawatan interna laki/mawar yaitu:



PERAWAT PELAKSANA



PERAWAT PELAKSANA



1. Nike Ruru, S.Kep.Ns.



1. Hernice Momeng, S.Kep.,Ns.



2. Mety, S.Kep.,Ns.



2. Rosalina Payung, S.Kep.,Ns.



3. Fourmawati Timbayo, KEPALA RUANGAN 3. Herlina Rammang, S.Kep. S.Kep.,Ns. 4. Aprida Patibong, S. Kep.,Ns. YOHANA PONGBULAAN., S.Kep. 4. Rita Daju, S.Kep. 5. Indranovianti R, S.Kep.Ns 5. Novita Andilolo, S.Kep.,Ns. 6. Mangarianus T.L.A, 6. Indryani Mallisa, Amd. Kep. S.Kep.,Ns. 7. Sumiarti, S.Kep.,Ns.



7. Santi Bandaso, S.Kep.,Ns.



8. Rudianto S, S.Kep.,Ns.



8. Serapina Mersi, S.Kep.



9. Sari Wahyuni N, S.Kep.Ns.



9



b) Jumlah tenaga di ruang Interna Laki/Mawar



Tabel 2.2 komposisi ketenagaan keperawatan ruang perawatan interna laki/mawar No 1.



Kualifikasi S 1 Keperawatan Ners



Jumlah



Keterangan



12 orang



Perawat Pelaksana



2.



S 1 Keperawatan



4 orang



3.



D III keperawatan



2 orang



1 kepala ruangan 3 Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana dan administrasi



Tabel 2.3 Komposisi Ketenagaan Non Keperawatan Ruang perawatan interna laki/mawar No. 1.



Kualifikasi Cleaning Service



Jumlah 2 orang



c) Pengaturan ketenagaan Jumlah tenaga kerja menurut Depkes tahun 2005 dan berdasarkan BOR rata-rata ruangan rawat inap maka diperoleh hasil sebagai berikut : Diketahui : Jumlah tempat tidur pasien di Ruang Mawar = 25 TT, Jam perawatan pasien sebagai berikut : No Jenis/katagori 1



(a) Pasien Interna/ Neurologi



Rata-rata pasien / hr (b) 20



Rata-rata jml jam perawatan pasien /hari (c) 4



Jlh jam perawatan/hr (d) 80



10



1) Perhitungan dengan BOR a) Kebutuhan tenaga adalah : 80 ----------- = 11,4 orang Perawat 7 jam



b) Kebutuhan tenaga dengan Faktor koreksi I : Loss Day 78 ----------- x 11,4= 3,09 orang perawat 287



c) Kebutuhan tenaga dengan faktor koreksi 2 : pekerjaan non keperawatan 25 % 11,4+3,09 --------------- x 25 = 3,6 orang perawat 100



d) Total kebutuhan tenaga untuk ruang interna adalah : (A+B+C ) = 11,4 + 3,09 + 3,6 = 18 + 1 Karu = 19 orang perawat. 2) Alokasi dan distribusi tenaga dalam 24 jam a. Non Aktif (Libur, cuti) = 5 orang, Maka tenaga yang harus aktif bekerja adalah 17 – 5 = 12 orang . b. Dinas Pagi = 47 % x 12 = 6 orang + 1 Karu c. Dinas Sore = 36 % x 12 = 4 orang d. Dinas malam = 17 % x 12 = 2 orang -----------------------------------------------------------Total 13 orang



11



3)



Kesimpulan : Tenaga yang tersedia saat ini a. Diploma III Kep = 2 orang b. S1 Kep = 4 orang c. S1 Kep + Ners = 12 orang Kurang tenaga perawat 4 orang Data diagnosis penyakit terbanyak yang didapat pada 3 bulan terakhir dari Maret – Mei 2019 yaitu : Tabel 2.5. Sepuluh Penyakit Terbanyak di ruang perawatan interna laki/mawar



No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



10 Penyakit Terbanyak Dari bulan Februari-AprilTahun 2014 Penyakit Maret April Demam typoid 8 5 Febris 6 5 Dispepsia 2 8 TB Paru 6 1 Bronchitis 5 5 CHF 5 4 Infark Cerebri 3 4 Radikulopati 4 2 Bronkopnemoni 2 3 Hipertensi 4 Jumlah 41 41



Mei 13 9 5 8 4 4 6 5 4 2 60



12



b. Non Manusia (Methode, Material, Money, Marketing) a) Peralatan dan Fasilitas Fasilitas untuk pasien Tabel 2.6. Daftar fasilitas untuk pasien ruang perawatan interna laki/mawar No 1 2 3



Nama barang Tempat tidur Lemari pasien Tiang infus



Jumlah



Kondisi



Ideal



Usulan



25



Baik



1:1



Perlu dipelihara



25



Baik



1:1



perlu dipelihara



25



23 Baik, 2 rusak



1:1



4



Kursi roda



2



Baik



5



Branchart



-



-



2 buah setiap ruangan 2 buah setiap kamar



- 2 Tidak 6



Jam dinding



6



berfungsi



1 buah setiap



- 1 tidak ada



kamar



- 4 baik



Perlu perbaiki/diganti Perlu pemeliharaan Perlu ada Perlu diperbaiki/ diganti



1 buah dalam 7



Timbangan



1



Baik



ruang Interna



Perlu dipelihara



Laki Kamar



Kelas 2= 1:2



8



mandi dan



7



Baik



10 11



WC Washtafel Handrub Kursi



1 5



Baik Baik



Perlu ada Perlu ada



Perlu dipelihara Perlu dipelihara



12



penjaga



25



Baik



1:1



Perlu dipelihara



Kelas 3= 1:5



Perlu dipelihara



pasien 13



2) Fasilitas dan alat kesehatan yang ada di interna laki/mawar Tabel 2.7 Fasilitas dan alat kesehatan interna laki/mawar No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11 11. 12. 13. 15. 16. 17. 18. 19 20. 21. 22. 23. Selain



Nama barang



Jumlah



Kondisi



Bengkok 3 Baik Tensimeter air raksa 1 Baik Termometer axilla 3 Baik Timbangan 1 Baik Alat EKG 1 Baik Brankart 2 Baik Kursi roda 2 Baik Tabung oksigen besar 3 Baik Tabung oksigen kecil 3 Baik Kereta oksigen besar 1 Baik Kereta Oksigen kecil 2 Baik Loyang stainless Baik Trolley stainless kecil 2 Baik Trolley stainless Besar Baik Kom 1 Baik Tromol 1 Baik Bak Instrumen 1 Baik Korentang Baik Pinset anatomi 1 Baik Klem 1 Baik Gunting jaringan Baik Urinal 2 Baik Pispot 1 Baik hasil dari data sekunder diatas, berdasarkan angket yang



disebarkan, dari 17 perawat terdapat 6 orang (35,29%) yang mengatakan bahwa fasilitas diruangan belum lengkap untuk pelayanan perawatan. Kepala ruangan juga menyatakan bahwa fasilitas yang tersedia belum memadai dalam melakukan tindakan keperawatan. b)



Administrasi Penunjang Sarana dan prasarana di ruang perawatan interna secara keseluruhan belum lengkap, tetapi secara khusus untuk administrasi penunjang 14



sudah cukup baik. Fasilitas penunjang seperti 11 kamar mandi bisa digunakan. Setiap pagi ruangan dibersihkan oleh petugas CS dan kondisi ruangan cukup tenang. Jumlah tabung O 2 ada 3 buah dan O2 transfer 2 buah . Semua perawat diruangan mampu menggunakannya dengan baik. Kondisi administrasi penunjang cukup baik, yang terdiri atas: 1 buku injeksi, 1 buku observasi TTV, 1 buku register, 2 buku laporan, 2 buku visite.



15



1)



Metode Asuhan keperawatan (M3-Method) a) Overan Overan dilakukan 3 kali dalam sehari, yaitu pada pergantian sift malam kepagi (07.50) dan pagi kesore (13.40) dan sore kemalam (20.30). Overan dilakukan di depan pasien. Kadang- kadang overan diikuti oleh semua perawat tapi kadang-kadang pula tidak dihadiri oleh sebagian perawat. Dari kuesioner yang dibagikan diperoleh data, 17 perawat (100%) menyatakan melakukan pelaksanaan overan dan dipimpin oleh teman perawat. Untuk hal-hal yang perlu disiapkan dalam overan, semua perawat dapat menyebutkan dengan benar dan menyiapkan hal-hal yang akan dibutuhkan dalam overan meliputi catatan perkembangan pasien, buku laporan dan lain-lain. Pelaporan overan dicatat dalam buku laporan yang ditanda tangani oleh perawat yang melaporkan dan tidak ada kesulitan dalam mendokumentasikan laporan . Overan yang dilakukan oleh perawat di interna tidak dilakukan diruangan perawat tetapi didalam ruangan pasien. b)



Sentralisasi Obat Di ruang perawatan interna sudah terdapat sentralisasi obat dan sudah dilaksanakan secara optimal,



hanya saja ruangannya masih



digabung dengan ruangan perawat. Selama ini format yang ada masih obat oral dan injeksi, dan yang lain tercampur pada salah satu dari keduanya. Adapun data tentang alur penerimaan obat, obat yang diperoleh dari keluarga langsung dibawah ke ruang sentralisasi pengelolaan obat. 16



c) Perencanaan Pulang Dari hasil angket yang sudah disebarkan dan observasi yang sudah di lakukan kepada perawat di ruangan, didapatkan hasil



bahwa



seluruh perawat sudah mengerti tentang perencanaan pulang pasien, namun belum sepenuhnya dilakukan. Perawat telah memberikan penjelasan perencanaan pulang pada pasien dengan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh pasien. d) Supervisi Berdasarkan hasil wawancara bersama kepala ruangan didapatkan data bahwa belum ada supervisi kepada tenaga perawat ruangan. Selain itu pihak RS juga belum melakukan supervisi di ruang perawatan Interna Laki/Mawar. e) Dokumentasi Berdasarkan hasil wawancara, perawat menyatakan bahwa sudah ada format pendokumentasian. Sedangkan hasil angket yang di isi oleh Kepala ruangan didapatkan bahwa pendokumentasian (ASKEP)



sudah ada format



yang sesuai standar ASKEP lengkap



sudah diketahui oleh semua staf perawat diruangan dan sudah dilaksanakan. Sistem pendokumentasian secara menyeluruh dilakukan secara manual. Catatan keperawatan berisikan jawaban terhadap order dokter dan tindakan mandiri perawat. 1) Keuangan (M4-Money) Biaya perawatan pasien di Ruangan interna menggunakan yaitu:  Umum  JKN  JKD 2) Pemasaran (M5-Marketing termasuk mutu) 17



Pelanggan yang menggunakan jasa layanan kesehatan di RSUD. Lakipadada sebagian besar berasal dari Tana Toraja tetapi ada sebagian yang berasal dari luar daerah Tana Toraja. Usia klien bervariasi kisaran usia 17-90 tahun. RSUD. Lakipadada merupakan rumah sakit tipe B sebagai rumah sakit Pusat Rujukan Daerah dan dengan fasilitas sarana dan prasarana yang masih kurang memadai. a) BOR Pasien BOR (Bed Occupation Rate) adalah rata-rata penggunaan tempat tidur dalam ruang rawat inap. Tabel 2.8 Indikator pelayanan dalam 3 Bulan Terakhir Indikator Jumlah Tempat Tidur Jumlah Pasien Awal Jumlah Pasien Masuk Jumlah Pasien dirawat Jumlah Pasien Keluar Hidup Jumlah Pasien Mati < 48 jam > 48 jam Jumlah Hari rawat Rata-rata pasien/hari BOR



Maret 25 19 108 127 124



April 25 16 87 103 102



Mei 25 12 119 131 130



3 675 20 87



1 435 18 58



1 660 20 85,1



b. Mutu Pelayanan Keperawatan RSUD. Lakipadada Tana Toraja menerapkan upaya penjaminan mutu perawatan pasien, dimana terdapat beberapa aspek penilaian penting yang terdapat didalamnya, diantaranya: 1) Meningkatkan mutu pelayanan Indikatornya dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:  Kejadian dekubitus tidak ada dalam 3 bulan terakhir 2) Upaya pengurangan infeksi nosokomial (Inos) Indikator penilaian Inos adalah:  flebitis (tidak direkapitulasi)  Mempertahankan kesterilan alat 18



 Mengurangi pengunjung



19



3) Indikator Mutu a) Tingkat Kepuasan Pasien Berikut akan dipaparkan mengenai kepuasan pasien terhadap kinerja perawat. Pelaksanaan evaluasi menggunakan koesioner yang berisi 21 soal berbentuk pertanyaan pilihan. Pertanyaan pilihan mencakup pemberian penjelasan orientasi ruangan, pemberian penjelasan setiap prosedur tindakan dan sikap perawat selama memberikan asuhan keperawatan. Jawaban pada pertanyaan pilihan terdiri atas lima jawaban yaitu: Selalu, Sering, kadang-kadang, Jarang dan tidak pernah. Adapun indikator kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan dinilai berdasarkan kuesioner yang berjumlah 21 pertanyaan, masingmasing pertanyaan diberi nilai berdasarkan jawaban kemudian ditotal tiap-tiap responden dan dijumlah secara keseluruhan. Kriteria penilaian: a. Jika menjawab ‘Selalu’ bernilai 5 b. Jika menjawab ‘Sering’ bernilai 4 c. Jika menjawab ‘Kadang-kadang’ bernilai 3 d. Jika menjawab ‘Jarang’ bernilai 2 e. Jika Menjawab ‘Tidak Pernah’ bernilai 1



20



f. Penilaian kepuasan dilakukan berdasarkan rentang persentase



yang diadopsi dari kriteria Notoadmodjo dimana < 56% menunjukkan kurang puas, 56-75% menunjukkan cukup puas, dan 75-100% menunjukkan puas. Pengkajian dilakukan pada 21 responden.



Keterangan: : Puas : Cukup puas : Kurang puas Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa 19 % responden menjawab puas, 43% responden menjawab cukup puas, 38 % responden menjawab kurang puas. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien di ruang interna laki/mawar terhadap kinerja perawat adalah “cukup puas”.



21



b)



Keamanan Pasien Indikator penilaian peningkatan mutu pelayanan dapat dilihat jumlah pengulangan KTD (Kejadian Tidak Diharapkan), angka kejadian flebitis, angka kejadian kesalahan pemberian



c)



obat dan kejadian jatuh. ALOS (Averange Long of Stay) Lama rawat inap pasien di ruang perawatan Interna Laki/Mawar pada bulan maret - Mei 2019 rata-rata adalah 6 hari, pulang dengan kondisi membaik (tidak direkapitulasi), pulang dengan kondisi belum sembuh (tidak direkapitulasi). Data selama maret - Mei 2019 untuk perhitungan ALOS adalah 1770 hari (jumlah hari perawatan total) dengan jumlah total pasien 361 orang. Dari perhitungan, didapatkan hasil rata-rata lama rawat inap adalah 6



hari untuk 1 pasien. 4. Kajian Indikator Mutu Ruangan (BOR, LOS, TOI, BTO dll) Tabel 2.9 Indikator pelayanan 3 Bulan Terakhir (Maret, April, dan Mei) Indikator Jumlah Tempat Tidur Jumlah Pasien Awal Jumlah Pasien Masuk Jumlah Pasien dirawat Jumlah Pasien Keluar Hidup Jumlah Pasien Mati < 48 jam > 48 jam Jumlah Hari rawat Rata-rata pasien/hari BOR ALOS BTO



Maret 25 19 108 127 124



April 25 16 87 103 102



Mei 25 12 119 131 130



3 675 20 87 5 5



1 518 18 58 4 4



1 607 20 85,1 5 5 22



TOI



5



6



5



5. Pendidikan Berdasarkan observasi, tingkat pendidikan pada tenaga keperawatan di Ruang perawatan Interna Laki/Mawar yaitu: No. 1.



Kualifikasi S 1 Keperawatan



Jumlah 13 orang



Keterangan Perawat Pelaksana



2.



Ners S 1 Keperawatan



4 orang



3.



D III keperawatan



1 orang



1 kepala ruangan 3 Perawat pelaksana Perawat Pelaksana



6. Pelatihan Tenaga perawat di ruang perawatan Interna Laki/Mawar sebagian mengikuti pelatihan secara bergiliraan yang jadwalnya disesuaikan dengan permintaan dari pimpinan rumah sakit atau keinginan dari perawat itu sendiri misalnya BTCLS, K3, PPI, MPKP.



23