BAB II Kajian Literatur [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB II KAJIAN LITERATUR



2.1.



Definisi Tempat Makan Rumah makan adalah istilah umum untuk menyebut usaha gastronomi yang



menyajikan hidangan kepada masyarakat dan menyediakan tempat untuk menikmati hidangan tersebut serta menetapkan tarif tertentu untuk makanan dan pelayanannya. Meski pada umumnya rumah makan menyajikan makanan di tempat, tetapi ada juga beberapa yang menyediakan layanan take-out dining dan delivery service sebagai salah satu bentuk pelayanan kepada konsumennya. Rumah makan biasanya memiliki spesialisasi dalam jenis makanan yang dihidangkannya. Sebagai contoh yaitu rumah makan chinese food, rumah makan Padang, rumah makan cepat saji (fast food restaurant) dan sebagainya. Di Indonesia, rumah makan juga biasa disebut dengan istilah restoran. Restoran merupakan kata resapan yang berasal dari bahasa Perancis yang diadaptasi oleh bahasa inggris; "restaurant" yang berasal dari kata "restaurer" yang berarti "memulihkan". Tempat makan adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisir secara komersil, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua konsumennya baik berupa makanan maupun minuman. Tujuan operasional tempat makan atau rumah makan adalah untuk mencari keuntungan. Selain bertujuan bisnis atau mencari keuntungan, membuat puas para konsumennya pun merupakan tujuan operasional tempat makan yang utama. Pengertian tempat makan atau rumah makan menurut Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No.KN.73/PVVI05/MPPT-85 tentang Peraturan usaha Rumah Makan, dalam peraturan ini yang dimaksud dengan pengusaha Jasa Pangan adalah : “Suatu usaha yang menyediakan jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial”. Sedangkan menurut peraturan Menteri Kesehatan RI No. 304/Menkes/Per/89 tentang persyaratan rumah makan maka yang dimaksud rumah makan adalah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penjualan makanan dan minuman bagi umum di tempat usahanya. Secara umum, restoran merupakan tempat yang dikunjungi orang untuk mencari berbagai macam makanan dan minuman. Tempat makan biasanya juga menyuguhkan keunikan tersendiri sebagai daya tariknya, baik melalui menu masakan, hiburan maupun tampilan fisik bangunan.



2.2



Klasifikasi Tempat makan / restoran 1. Coffee Shop atau brasserie Coffee Shop atau brasserie adalah suatu restoran yang pada umumnya berhubungan dengan hotel, suatu tempat di mana tamu bisa mendapatkan makan pagi, makan siang dan makan malam secara cepat dengan harga yang cukupan. Pada umumnya sistem pelayanannya adalah dengan American Service di mana yang diutamakan adalah kecepatannya. Ready on plate service, artinya makanan sudah diatur dan disiapkan diatas piring. Kadang-kadang penyajiannya dilakukan dengan cara Buffet atau prasmanan. 2. Cafetaria atau cafe Cafetaria atau cafe adalah suatu restoran kecil yang mengutamakan penjualan cake (kue-kue), sandwich (roti isi), kopi dan teh. Pilihan makanannya terbatas dan tidak menjual minuman yang beralkohol. 3. Canteen Canteen adalah restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik, atau sekolah, tempat di mana para pekerja dan para pelajar bisa mendapatkan makan siang dan coffee break, yaitu acara minum kopi disertai makanan kecil untuk selingan jam kerja, jam belajar ataupun dalam acara rapat-rapat dan seminar. 4. Continental Restaurant Continental Restaurant adalah suatu restoran yang menitik-beratkan hidangan continental pilihan dengan pelayanan elaborate atau megah. Suasananya santai, susunannya agak rumit, disediakan bagi tamu yang ingin makan secara santai atau relax. 5. Carvery Carvery adalah suatu restoran yang sering berhubungan dengan hotel di mana para tamu dapat mengiris sendiri hidangan panggang sebanyaknya yang mereka inginkan dengan harga hidangan yang sudah ditetapkan. 6. Dining Room



Dining Room yang terdapat di hotel kecil, Motel atau Inn, merupakan tempat yang tidak lebih ekonomis daripada tempat makan biasa. Dining Room pada dasarnya disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel itu, namun juga terbuka bagi para tamu dari luar. 7. Fish and Chip Shop Fish and Chip Shop ialah suatu restoran yang banyak terdapat di Inggris, di mana kita dapat membeli macam-macam kripik (chips) dan ikan goreng, biasanya berupa ikan Cod, dibungkus dalam kertas dan dibawa pergi. Jadi makanannya tidak dinikmati di tempat itu. 8. Grill Room (Rotisserie) Grill Room (Rotisserie) adalah suatu restoran yang menyediakan bermacammacam daging panggang. Pada umumnya antara restoran dengan dapur dibatasi oleh sekat dinding kaca sehingga para tamu dapat memilih sendiri potongan daging yang dikehendaki dan melihat sendiri bagaimana memasaknya. Grill Room kadang-kadang disebut juga sebagai Steak House. 9. Inn Tavern Inn Tavern ialah suatu restoran dengan harga cukupan yang dikelola oleh perorangan di tepi kota. Suasananya dibuat sangat dekat dan ramah dengan tamutamu, sedangkan hidangannya pun lezat-lezat. 10. Night Club/Super Club Night Club/Super Club ialah suatu restoran yang pada umumnya mulai dibuka menjelang larut malam, menyediakan makan malam bagi tamu-tamu ingin santai. Dekorasinya mewah, pelayanannya megah. Band merupakan kelengkapan yang diperlukan. Para tamu dituntut berpakaian resmi dan rapi sehingga menaikkan gengsi. 11. Pizzeria Pizzeria adalah suatu restoran yang khusus menjual pizza. Kadang-kadang juga berupa spaghetti serta makanan khas Italia yang lain. 12. Pan Cake House/Creperie Pan Cake House/Creperie ialah suatu restoran yang khusus menjual Pan Cake serta Crepe yang diisi dengan berbagai macam manisan di dalamnya.



13. Snack Bar/Cafe/Milk Bar Snack Bar/Cafe/Milk Bar adalah semacam restoran cukupan yang sifatnya tidak resmi dengan pelayanan cepat, di mana para tamu mengumpulkan makanan mereka di atas baki yang diambil dari atas counter dan kemudian membawanya ke meja makan. Para tamu bebas memilih makanan yang disukainya. Makanan yang disediakan pada umumnya adalah hamburger,sausages dan sandwich. 14. Specialty Restaurant Specialty Restaurant adalah restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan atau temanya. Restoran-restoran semacam ini menyediakan masakan Cina, Jepang, India, Italia dan sebagainya. Pelayanannya sedikit banyak berdasarkan tatacara negara tempat asal makanan special itu. 15. Terrace Restaurant Terrace Restaurant adalah suatu restoran yang terletak di luar bangunan, namun pada umumnya masih berhubungan dengan hotel maupun restoran induk. Di negara-negara Barat pada umunya restoran tersebut hanya buka pada waktu musim panas saja. 16. Gourmet Restoran Gourmet Restoran ialah suatu restoran yang menyelenggarakan pelayanan makan dan minum untuk orang-orang yang berpengalaman luas dalam bidang rasa makanan dan minuman. Keistimewaan restoran ini ialah makanan dan minumannya yang lezat-lezat, pelayanannya megah dan harganya cukup mahal. 17. Family Type Restaurant Family Type Restaurant ialah suatu restoran sederhana yang menghidangkan makanan dan minuman dengan harga tidak mahal, terutama disediakan untuk tamutamu keluarga maupun rombongan. 18. Main Dining Room Main Dining Room ialah suatu restoran atau ruang makan utama yang pada umumnya terdapat di hotel-hotel besar, di mana penyajian makanannya secara resmi, pelan tapi pasti terikat oleh suatu peraturan yang ketat. Pelayanannya bisa



mempergunakan pelayanan a la Perancis atau Rusia. Tamu-tamu yang hadir pun pada umumnya berpakaian resmi atau formal.



2.3



Definisi Desain Interior Pengertian desain interior menurut D.K. Ching (2002:46) adalah sebuah perencanaan



tata letak dan perancangan ruang dalam di dalam bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar kita akan naungan dan perlindungan, mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kita danmengekspresikan gagasan yang menyertai tindakan kita, disamping itu sebuah desain interior juga mempengaruhi pandangan, suasana hati dan kepribadian kita.Oleh karena itu tujuan dari perancangan interior adalah pengembangan fungsi, pengayaan estetis dan peningkatan psikologi ruang interior. Desain interior adalah Ilmu yang mempelajari perancangan suatu karya seni yang ada di dalam suatu bangunan dan digunakan untuk memecahkan masalah manusia. Salah satu bidang study keilmuan yang didaarkan pada ilmu desain, bidang keilmuan ini bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik maupun nonfisik. Sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya menjadi lebih baik. Perancangan interior meliputi bidang arsitektur yang melingkupi bagian dalam suatu bangunan. Contoh : Perancangan interior tetap, bergerak, maupun decoratif yang bersifat sementara Definisi di atas menjelaskan jika desain interior merupakan sebuah perencanaan tata letak dan perancangan ruang dalam di dalam bangunan. Keinginan memenuhi kebutuhan akan naungan dan hunian, mempengaruhi segala aktivitas dan aspirasi kita dalam mengekspresikan gagasan berupa tindakan kita. Sebuah desain interior sangat mempengaruhi pandangan, suasana hati dan kepribadian. Oleh sebab itu tujuan perancangan interior sebagai pengembangan fungsi, pengayaan estetis dan peningkatan psikologi ruang interior. Ada tiga hal utama yang menjadi kajian dalam desain interior, yaitu: 1. Ruang 2. Alat 3. Manusia (user)



Sebuah desain dianggap baik dan bagus menurut pendapat perancangnya,kliennya atau orang lain yang dan menggunakan desain tersebut, karena salah satu dari beberapa alasan sebagai berikut : 



Sebuah desain dianggap bagus sebab telah memenuhi fungsinya dengan baikdesain berhasil.







Sebuah desain dianggap bagus sebab biaya murah-ekonomis,efesien dan tahan lama.







Sebuah desain dianggap bagus sebab tanpak indah- secara estetis menyenangkan.







Sebuah desain dianggap bagus sebab dapat menimbulkan kembali perasaan dan ingatan akan suatu waktu dan tempat- membawa arti.







Dalam penataan ruang interior hal-hal yang terkait seperti : 1. Furniture 2. Cermin 3. Lukisan 4. Armatur Lampu 5. Tanaman Indoor 6. Partisi 7. Cat Dekoratif 8. Wallpaper, dll



Desain interior terletak antara teknik dan seni. Keduanya harus proporsional agar terjadi keselarasan menciptakan sesuatu bangun yang aman dan fungsional, namun juga indah dipandang. Dan didalam bidang desain interior, hal ini pun memiliki prinsip, yaitu ; 1. Proporsi serta skala, prinsip ini selalu berhubungan dengan bentuk dan ukuran agar terlihat lebih seimbang 2. Warna, dengan warna akan mempengaruhi psikologis anda yang berada pada ruangan tersebut. 3. Focal point atau bisa juga disebut dengan daya tarik ruangan misalkan posisi pintu atau jendela. 4. Ritme, merupakan pengulangan semua pola tentang visual, bisa juga didefenisikan sebagai pergerakan terorganisir. 5. Detail, yakni pemilihan sakelar, letak pot bunga, tata cahaya pada suatu ruangan. 6. Keseimbangan 2.4



Jenis gaya interior



Gaya atau style dalam Arsitektur maupun Interior merujuk pada bagaimana metode sebuah bangunan itu dibangun, karakteristik sebuah bangunan yang membuat bangunan tersebut patut diperhatikan, termasuk didalamnya elemen seperti bentuk, material, karakter suatu dearah, dan metode konstruksi. Aspek tema dan gaya desain interior merupakan aspek pendukung (augmented product) yang mampu membedakan antara restoran satu dengan lainnya untuk menarik pengunjung. Berikut adalah gaya-gaya interior yang sering diaplikasikan pada restoran-restoran atau tempt makan : 1. Gaya Urban Furnitur cenderung ke arah rendah dan modular, dengan sedikit ornamentasi. Aksesoris mungkin lebih bermanfaat, termasuk cermin, fitur pencahayaan, jendela, bahan furnitur sebagai titik fokus, sebuah lukisan besar di daerah yang terlihat paling menghibur. Untuk warna, desain urban menggunakan padu-padan warna yang jika dulu warna yang digunakan untuk mengisi perabot rumah tangga pada ruang cenderung monoton dengan warnawarna alami dan aman, lebih menonjolkan tekstur dan memperlihatkan kesan natural. Dalam sumber yang lain disebutkan bahwa gaya dekorasi urban style adalah desain yang lebih lembut dan lebih nyaman daripada ‘industrial’ styles yang mana selalu dihubung-hubung kan dengan kata ‘urban’. Ciri-ciri gaya urban adalah desain ruangan dan furniture yang multifungsi, material menggunakan bahan industry, filosofi tempat kerja sekaligus tempat tinggal, efektifitas ruang, kesan ruangan lebih luas dari yang sebenarnya. 2. Gaya Retro Gaya ini adalah gaya 50-an, 60-an atau 70-an. Dalam periode itu desain memiliki pendekatan menyenangkan, struktur lucu, bentuk dan permainan warna dan motif yang ditemukan di setiap bagian. Motif dengan bentuk geometris, garis, kotak-kotak atau ilustrasi gaya Pop Art. Dengan demikian gaya ini sering juga disebut gaya Pop Art. Pop Art yang sedang trend adalah segala sesuatu yang kental dengan benua



Eropa, seperti Miniatur Menara Eifel,Telephone Box berwarna merah khas negeri Inggris, dan lukisanwanitaala60-an.



Inovasi material dalam dunia industri pada masa 1960-an sampai 1970-an juga mendorong terciptanya kreasi baru dalam elemen-elemen interior. Plastik, akrilik, fiberglass, vinil, dan teknologi baru dalam pengolahan kayu lapis dimanfaatkan dalam pembuatan elemen interior, mulai dari finishing dinding, lantai, plafon, sampai furnitur. Pemanfaatan material ini pun mampu menembus batasan fungsional. Penggunaan warna-warna yang berani, seperti oranye tua, hijau lemon, merah menyala, serta kuning yang menyerupai warna mostar, di periode ini menjadi tren. Op art dan pop art pun meramaikan periode ini. Op art, yang merupakan kependekan dari optical art, adalah seni yang menggali efek gerak atau ilusi bagi pengamatnya. Pengaruh op art ini diekspresikan mulai dari elemen interior sampai pada motif kain dalam busana. Sementara itu, pop art yang tumbuh sebagai reaksi dari seni abstrak, memberi sentuhan pada periode ini melalui spirit penciptaan karya yang lebih ekspresif. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang didominasi oleh pemikiran fungsional dari Bauhaus, tatanan interior tahun 60-an dan 70-an ditandai dengan tampilan yang imajinatif dan dekoratif. Bauhaus merupakan sebuah sekolah seni yang didirikan di Jerman tahun 1906 dan ditutup oleh Nazi pada tahun 1933. Misalnya, kursi sebagai furnitur dan juga salah satu elemen interior tidak lagi dipandang hanya dari segi fungsinya, tetapi juga dipandang sebagai elemen estetis. Hal ini sangatlah berbeda dengan furnitur pada jaman Bauhaus dengan bentuk-bentuk yang simpel dan fungsional, dengan material besi, aluminium, dan plywood. Kursi di era 60-an dan 70- an tidak seperti itu. Ditunjang material dan pemikiran baru, lahirlah kursi yang plastis nan estetis yang dapat diibaratkan karya pahat (sculpture) yang bersifat sculptural. Sementara itu, tata ruang dalam era ini masih meneruskan tantanan interior periode sebelumnya, yaitu dengan konsep open plan. Konsep ini ditandai dengan penataan ruang-ruang yang tidak dibagi-bagi ke dalam ruang tertentu untuk fungsi



tertentu. Ruang dalam yang ditata dengan konsep ini mempunyai ruang gerak atau fleksibilitas yang sangat tinggi. Untuk membedakan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya, salah satu strateginya adalah dengan menggunakan partisi yang dapat dipindah-pindahkan sesuai dengan kebutuhan. Dan di saat-saat tertentu, partisi itu pun dapat menjadi latar belakang (backdrop), contohnya silvered acrylic bubbles dari op art. 3. Industrialis Gaya industrial ini menghasilkan tampilan yang rustic dan unfinished, tetapi kesan keseluruhan ruangan akan menjadi terlihat unik dan berbeda. Berikut 5 ciri utama gaya industrial. Ciri-cirinya antara lain : a) Kabel dan pipa yang diekspos b) Dinding ruang pada gaya industrial umumnya hadir dalam bentuk bata ekspos atau beton, sementara lantai dapat berupa lantai semen atau kayu. c) Meja kayu dengan kaki metal, rangka-rangka metal yang diekspos pada jendela, plafon, atau tangga. Sementara unsur kayu dapat hadir melalui furnitur, plafon, atau lantai. d) Karena material yang biasa digunakan dalam gaya ini ialah metal dan kayu, tak heran warna yang mendominasi ialah, cokelat, abu-abu, putih, atau gradasi dari warna-warna tersebut (warna netral). e) Furnitur-furnitur tua dan “berumur” ini dapat melengkapi kesan industrial yang cenderung raw, rustic, dan unfinished. 4. Vintage Tema ini memiliki model klasik atau antik yang menghadirkan suasana kembali ke masa lalu. Banyak sekali gaya yang bertemakan vintage, salah satunya adalah Shabby Chic yang cukup populer dan menjadi tren saat ini. Ciri khas utamanya adalah warna putih dan pastel yang lembut dikombinasikan dengan motif bunga, polkadot ataupun garis-garis sehingga memberikan suasana ringan, feminim, dan ramah. Keindahannya membuat gaya ini sangat digemari oleh para wanita. Dalam dekorasi ruang, diperlukan pemilihan furnitur yang tepat, serta detail pernak-pernik dan aksesoris model antik. Biasanya barang-barang dengan penampakan usang ataupun ‘sudah lama terpakai’ dapat menjadi pelengkap, seperti lemari yang warnanya sudah tidak rata, tempat lilin, pigura foto, ataupun wadah pastel berukir. Gaya vintage merupakan gaya yang berkesan mengembalikan atmosfer tempo dulu tanpa meninggalkan unsur modern yang clean. Ciri-cirinya antara lain :







Pelapis dinding (wallpaper) bermotif lengkung, misalnya sulur bunga, abstrak, atau mirip pohon.







Menggunakan penutup lantai seperti teraso atau parket (lantai kayu) yang sangat cocok untuk memunculkan kesan jadul.







Penutup sofa dan bantal sofa sangat kuat memengaruhi kesan ruang.







Pernik-pernik



tempo



dulu



yang



sesuai. Misalnya, telepon yang masih berbunyi ‘kring’, pajangan foto dari bahan kayu pejal, atau satu set teko jaman dahulu, sepeda jaman dahulu.



5. Modern minimalis Gaya



modern



menggambarkan



minimalis



bentuk



yang



disederhanakan. Gaya ini memiliki bentuk akurasi ekstrim, tidak terlalu banyak motif atau detail lainnya, tanpa latar belakang yang berat.



Penekanannya



adalah



pada



kesederhanaan, dengan warna yang gelap atau cerah dan mencolok. Konsep bentuk geometris - persegi, persegi panjang, bulat, tetapi permukaan yang bersih, tidak ada detail. 6. Country Ciri-ciri arsitektur berkonsep country bisa dilihat dari material bangunan yang digunakan. Rumah bergaya country kebanyakan menerapkan material alami, seperti batu alam. Batubatuan alam itulah yang kerap menghiasi seluruh atau sebagian permukaan dinding rumah. Selain batu, kayu juga banyak diaplikasikan untuk dinding. Sebagai pemanis, biasanya rumah country dilengkapi dengan aneka tanaman yang akan membuat bangunan tampak lebih asri. Sementara dari sisi atap, ciri yang menonjol adalah penggunaan atap berbentuk pelana, atau atap yang mempunyai dua



sisi miring dengan ditopang kuda-kuda kayu. Rumah country juga umumnya mengadopsi warna-warna alam, seperti kuning kecoklatan sehingga kesan yang muncul adalah kehangatan dan homey. Tapi, tidak jarang orang menerapkan warna asli dari bahan alam yang digunakan, yaitu warna batu dan kayu, atau warna hijau daun.



7. Classic “Klasik” biasanya mengungkapkan beberapa kualitas artistik - ekspresi hidup, kebenaran, dan keindahan. Kalasik memiliki daya tarik universal tertentu. Gaya ini adalah gaya yang elegan dan kaya detail, yang ditemukan baik dalam struktur furnitur, pencahayaan, dan sebagainya termasuk dalam motif. Furniture yang digunakan merupakan karya "seni", penuh ukir atau hiasan mendetail. Dihiasi dengan unsur bunga, sayuran, berbagai motif utama atau adegan yang diambil dari legenda. Pilar-pilar besar, bentuk lengkung di atas pintu, atap kubah, dsb adalah sebagian



ciri



Arsitektur



Klasik.



Ornamen-ornamen ukiran yang rumit dan detail juga kerap menghiasi gedung-gedung yang dibangun di masa sekarang. Banyaknya permainan ornamen arsitektur romawi maupun yunani seperti profil maupun patung-patung bergaya klasik yang menempel pada bangunan klasik, bentuk pilar yang besar, bentuk lengkung di atas pintu maupun kubah. 8. Kontemporer Ciri-ciri yang mendasar pada gaya kontemporer terliahat pada konsep ruang yang terkesan terbuka atau open plan, harmonisasi ruangan yang menyatu dengan ruang luar, memiliki fasad yang terbuka. Arsitektur ini dikenali lewat karakter desain yang praktis dan fungsional dengan pengolahan bentuk geometris yang simple dan warnawarna netral dengan tampilan yang bersih. Penggunaan jendela besar, serta kombinasi bentuk yang unik dan aneh. Banyak menggunakan material alam. Detail detail



bergaris lurus. Kenyamanan dan awat tahan lama merupakan nilai penting dalam bangunan kontemporer. Selain itu, dalam hal interior desain kontemporer banyak berpadu dengan tata cahaya untuk menghasilkan kesan ruang yang selalu segar, sebisa mungkin selalu selaras dengan perkembangan desain kekinian. Ciri-cirinya antara lain :    



Ada cahaya alami dalam ruangan Menggunakan percikan warna cerah Penggunaan material alami pada interior misal kayu atau batu Gaya desain perabotannya memberikan kesan yang ringan dan sederhana pada



 



tampilan akhir ruangan. Lantai polos dengan finishing cantik Rumah huni bergaya kontemporer tampil dengan ciri seakan menyatukan semua ruangan dalam hunian. Batas kabur antara ruangan yang satu dengan yang lainnya adalah konsep open plan sempurna untuk gaya kontemporer. Sebuah denah terbuka sangat ideal dan ikonik untuk rumah bergaya







kontemporer. Dominasi Elemen Garis



9. Rustic Struktur gaya berupa detail kasar, elemen struktur furniture batang pohon, kayu, cabang, goni dan sebagainya. Gaya ini banyak ditemukan di vila-vila gunung dan pedesaan. Gaya ini mendapat pengaruh dari Inggris, Perancis atau Klasik Skandinavia yang biasa rural chic. Furniture difinishing bagus -dicat atau kadang-kadang diberi sedikit patina, dengan warna-warna terang, warna putih, warna-warna pastel dan bentuk yang mengambil alih furnitur tradisional tetapi tidak terlalu banyak dekorasi.



10. Tradisional Desain



interior



bangunan



bergaya



tradisional



merupakan



desain



yang



mengutamakan bahan alami seperti kayu serta dipolesi ukiran yang rumit dan bahan alam yang lainnya serta penataan tata ruang yang mengikuti tradisi . Dengan perpaduan antara konsep modern dan tradisional ini akan menimbulkan tampilan yang akan menonjolkan nilai seni dan modern atau tradisi dan modern. Pada konsep ini kesan alami, seni dan tradisi nanti akan lebih ditampilkan berupa furniturenya dan pada konsep modern lebih di tampilkan pada penataan tata ruang pada masa kini. Dalam penerapan nantinya terdapat beberapa bahan kunci yang bisa menggambarkan desain tradisional modern. Seperti kayu, batu alam, dan lain-lain, terdapat juga ornamen atau ukiran dan juga permainan warna yang nantinya akan di tampilkan ke dalam desiannya untuk menonjolkan kesan elegan. Ciri-ciri : 



Adanya pola bunga







Ornamen dan furniture serba sepasang







Ornamen



halus



dan



lengkung 



Teratur, konsisten dan detail







Lampu redup-redup







Suasana



alam



tumbuhan) 



Furnitur kayu



(air



dan



2.5 Elemen dasar dan pengaruh interior Penataan ruang yang fungsional mampu menciptakan pengawasan terhadap keamanan koleksi perpustakaan. Secara langsung dari kerusakan faktor manusia. Dalam penataan ruang perpustakaan yang baik seharusnya mempertimbangkan aspek-aspek tertentu yaitu : a.



Bentuk ruang;



b.



Warna dan penerangan (pencahayaan);



c.



Ventilasi;



d.



Rambu ruang; dan



e.



Perabot ruang.



Antara desain dan manusia terjadi interaksi, dalam desain berfungsi sebagai alat yang mengandung nilai kegunaan yang mengacu ke arah fungsi, keselamatan, kenyamanan, keamanan, dan efisiensi. Sedangkan manusia memanfaatkan desain sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan. Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah penilaian komprehensif seseorang terhadap lingkungan. Oleh karena itu kenyamanan tidak dapat diwakili oleh satu angka tunggal. Kenyamanan merupakan sesuatu yang menyejukkan dan menyegarkan perasaan seseorang. Apabila dikaitkan dengan ruangan perpustakaan, seseorang yang merasa nyaman dapat dilihat dari berapa lama orang itu melakukan aktifitas di ruang perpustakaan dan seberapa besar intensitas kunjungan ke ruang layanan tersebut. Jika merujuk pada pendapat di atas, desain interior berperan sebagai alat yang menjembatani antara perpustakaan dan pengguna. Maksud dan tujuan desain interior yang pada mulanya hanya menitikberatkan fungsi semata-mata, tetapi kemudian berkembang dengan jangkauan lebih luas yang mencakup semua unsur keindahan berbagi macam aspek untuk memberikan kepuasan fisik dan spiritual bagi seseorang yang masuk keruangan tersebut. Perancang menciptakan suasana interior sedemikian rupa sehingga mampu memberikan kenyamanan, keamanan serta menimbulkan rasa betah kepada penggunanya. Perancangan desain interior harus memiliki kerjasama yang erat dengan arsitek untuk merencanakan ruang dalam bangunan agar sesuai dengan kebutuhan dan selera penggunanya. Karakter ruangan tidak hanya ditentukan oleh dimensi fisik, tetapi juga oleh elemen-elemen seperti penerangan baik alami maupun buatan, warna, dekorasi dan perlengkapan perabotan. Dalam bidang ini perancang desain interior memegang peranan yang besar. Faktor-faktor kepuasan pengguna yaitu, kualitas koleksi atau up date, biaya yang dibebankan kepada pemustaka, pelayanan pemberian informasi (service quality)/ kemudahan memperoleh informasi (emotional factor), kecepatan mendapatkan informasi.



Berdasarkan teori Irawan peneliti dapat mendefinisikan kepuasan sebagai hasil luaran yang dimunculkan dari diri sendiri, dari suatu proses kebutuhan yang direncanakan dan pada akhirnya terpenuhi. Beberapa elemen tema gaya desain interior, yakni fasad bangunan, dinding, lantai, plafond, furniture dan ornamen aksesoris yang mendukung tema gaya desain interior restoran secara keseluruhan. 1. Elemen Dasar Interior Plafon Plafon adalah langit-langit rumah yang terletak di bawah atap dan berada di atas lantai. Fungsi plafon adalah :     



Untuk mengurangi panas dari sinar matahari yang melalui bidang atap. Untuk menahan kotoran yang jatuh dari bidang atap. Untuk menahan percikan air hujan, agar ruangan dan isinya selalu terlindung. Supaya ruangan di bawah atap selalu nampak bersih. Menambah estetika ruangan, karena konstruksi plafon bisa dibuat beraneka







macam bentuk Sebagai filter terhadap pelapukan dan uraian dari bahan rangka atap (misalnya kayu)dan penutup atap (genteng), tidak akan langsung jatuh ke dalam ruangan karena ada plafon yang menyekatnya, sehingga kesehatan yang menempati







ruangan tersebut bisa terjaga. Menetralisir suhu lembab maupun panas yang dihantarkan oleh rangka atap dan atap ke dalam ruangan yang ada dibawahnya, sehingga suhu di dalam ruangan







bisa netral / stabil. Membuat skala ruang menjadi proporsi dengan skala manusia. Karena jika ruangan terlalu tinggi dan luasakan mempengaruhi mental orang yang berada di dalamnya merasa kecil sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman. Memasang plafon dengan berbagai bentuk dan corak yang dimilikinya, kesan tersebut dapat diatasi.



2. Dinding Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan beban) dan ada yang berupa dinding struktural (bearing wall). Dinding pengisi/ partisi yang sifatnya non struktural harus diperkuat dengan rangka (untuk kayu) dan kolom praktis-sloof-ringbalk (untuk bata). Dinding dapat dibuat dari bermacam-macam material sesuai kebutuhannya, antara lain : a). Dinding batu buatan : bata dan batako b). Dinding batu alam/ batu kali c). Dinding kayu: kayu log/ batang, papan dan sirap d). Dinding beton (structural – dinding geser, pengisi – clayding wall/ beton pra cetak)



3. Lantai Lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran penting untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. Fungsi lantai adalah sebagai berikut.    



Menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk karakter ruang. Lantai digunakan untuk meletakkan barang-barang Mendukung beban-beban langsung dari barang-barang dan aktivitas di atasnya. Memperindah ruang dan membentuk karakter ruang.



4. Furnitur Furnitur adalah istilah yang digunakan untuk perabot rumah tangga yang berfungsi sebagai tempat penyimpan barang, tempat duduk, tempat tidur, tempat mengerjakan sesuatu dalam bentuk meja atau tempat menaruh barang di permukaannya. Misalnya furnitur sebagai tempat penyimpan biasanya dilengkapi dengan pintu, laci dan rak, contoh lemari pakaian, lemari buku dan lain-lain. Furnitur dapat terbuat dari kayu, bambu, logam, plastik dan lain sebagainya. Furnitur sebagai produk artistik biasanya terbuat dari kayu pilihan dengan warna dan tekstur indah yang dikerjakan dengan penyelesaian akhir yang halus. Haryanto, Eko (2004: 17) mengatakan kata furnitur berasal dari bahasa Prancis fourniture yang artinya perabotan rumah tangga. Fourniture mempunyai asal kata fournir yang artinya furnish atau perabot rumah atau ruangan. Walaupun mebel dan furnitur punya arti yang beda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari, dan seterusnya. Dalam kata lain, mebel atau furnitur adalah semua benda yang ada di rumah dan digunakan oleh penghuninya untuk duduk, berbaring, ataupun menyimpan benda kecil seperti pakaian atau cangkir. 5. Pewarnaan Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh bendabenda yang dikenainya (Departemen Pendidikan Nasional, 2008: 1617). Warna mempunyai sifat yang memberikan kesan panas atau dingin, warna panas adalah kelompok warna yang mengandung banyak unsur warna merah dan kuning (warna yang mirip api dan matahari), sedang warna dingin adalah kelopok warna antara biru, hijau (Prasojo, 2003: 20). Warna memberikan ekspresi kepada pikiran atau jiwa manusia yang melihatnya. Sebab itu warna juga sedikit banyak menentukan karakter serta dapat menjadi sarana yang mempengaruhi kondisi manusia dalam berbagai perasaan dan emosi. Secara khusus, warna dapat mengangkat mood dan meningkatkan energi, menenangkan dan rileks, meningkatkan atau menurunkan selera seseorang.



Penggunaan warna untuk penataan ruang dalam sebuah bangunan tidak lepas dari fungsi bangunan serta fungsi ruangan di dalamnya. Tujuan pewarnaan interior tidak hanya terbatas untuk sekedar menyenangkan mata saja, tetapi mempunya tujuan lain, misalnya untuk peningkatan efisien kerja, penyembuhan dan mengundang selera. Penataan harus dirancang dengan baik sehingga baik dari segi keindahan maupun dari segi fungsi keduanya bias tercapai. Di dalam fungsi artistik praktisnya pada objek kantor, masalah yang mungkin dapat dipecahkan dengan menggunakan warna adalah masalah



yangberhubungan



dengan



sifat



manusianya.



Misalnya



kelelahan



bekerja,kebosanan sehari-hari, kebosanan para tamu menunggu, perasaan yang tertekaatau terhimpit, dan dengan warna masalah-masalah tersebut mungkin dapatdiatasi sehingga akhirnya merasa senang serta bekerja dengan baik. Karenabadan, mata maupun emosi tidak merasa tertekan oleh keadaan. Warna memberikan ekspresi kepada pikiran atau jiwa manusia yang melihatnya. Sebab itu warna juga sedikit banyak menentukan karakter. Idarmadi Kosam (2006: 360) menguraikan karakter dari warna.



No 1



Warna Merah



2



Biru



3 4



Kuning Hijau



5



Ungu



6 7 8



Orange Cokelat Abu-abu



9



Putih



10



Hitam



Karakter Power, energi, kehangatan, cinta, nafsu, agresif, bahaya. Kepercayaan. Konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, keteraturan. Alami, sehat, keberuntungan, pembaharuan. Optimis, harapan, filosofi, ketidakjujuran, pengecut (untuk budaya barat), penghianatan. Spiritual, misteri, kebangsawanan, transformasi, kekasaran, keangkuhan. Energi, keseimbangan, kehangatan. Tanah / bumi, realibility, comfort, daya tahan. Intelek, masa depan (seperti warna milinium), kesederhanaan, kesedihan. Kesucian, kebersihan, ketepatan, ketidaksalahan, steril, kematian Power, seksualitas, kecanggihan, kematian, misteri, ketakutan, kesedihan, keanggunan.



Menurut Lasa (2005: 166), pemilihan warna yang sesuai untuk ruang dalam akan memberi kesan: a. Suasana yang menyenangkan dan menarik.



b. Secara tidak langsung dapat meningkatkan semangat dan gairah kerja. Dengan demikian diharapkan akan mampu meningkatkan produktifitas kerja. c. Mengurangi kelelahan.



IV. DAFTAR PUSTAKA 1.



Sunarti. 2007. Tata Ruang Perpustakaan Prodi Keperawatan Magelang Ditnjau Dari Tanggapan Pemakai. Semarang : Universitas Diponegoro



2.



Admin. 2009. Tinjauan Dalam Menata Ruangan Perpustakaan. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2010, pada pukul 22.00 WIB



3.



http://praboto.wordpress.com. 2008. Desain Perpustakaan. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2010, pada pukul 22.00 WIB http://interiordesainadia.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-desain-interior.html http://dwiyani-interior.blogspot.co.id/2013/03/penjelasan-atau-pengertian-interior.html http://any.web.id/definisi-interior-dan-ruang-lingkup-desain-interior.info https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_makan http://pariwisatadanteknologi.blogspot.co.id/2010/06/pengertian-dan-klasifikasi-rumahmakan.html http://prodezign.web.id/?p=279



Lasa, HS. 2005. Manajemen Perpustakaan . Yogyakarta : Gama Media. D.K.Ching, Francis. Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Susunannya. Cetakan ke-7. Jakarta: Erlangga,1999. Prasojo, GA, 2003. Tata Ruang Rumah Tinggal. Yogyakarta: Yayasan Indonesia Sejahtera Haryanto, Eko. 2004. Ragam Hias Kursi Kayu Tungal Jawa tengah abad ke 17 20. Tesis Program Studi Desain, Institut Teknologi Bandung. Bandung: ITB