Bab Ii Penurunan Konsep [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



BAB II PENURUNAN KONSEP 2.1



Landasan Teori Landasan teori merupakan kumpulan dari teori-teori yang mendukung dan



menunjang pembuatan setiap hasil serta pembahasannya. Landasan teori akan menjadi dasar dari setiap langkah yang akan dilakukan dalam proses pembahasan hasil analisis proses pembuatan produk Rak Parfum. Berikut merupakan pembahasan teori-teori yang digunakan dalam modul penurunan konsep. 2.1.1



Pengembangan Produk dan Fasenya (0 Sampai 5) Pengembangan produk adalah merupakan penelitian terhadap produk yang



sudah ada untuk dikembangkan lebih lanjut agar mempunyai tingkat kegunaann yang lebih tinggi dan lebih disukai konsumen. Penelitian ini dapat bersifat penelitian lapangan (survey konsumen) serta dapat pula sebagai penelitian laboratoris (di dalam laboratorium perusahaan) atau dapat pula kedua-duanya. Di dalam penelitian lapangan akan dicari data-data mengenai produk yang akan dikembangkan. Pengembangan disini dapat meliputi pengembangan kualitasnya, kegunaannya, dan sebagainya, sesuai dengan selera konsumen. Sedangkan penelitian laboratorium menyangkut masalah penerapan pengembangan produk tersebut, terutama utuk produk-produk obat-obatan dan sebagainya. Adanya penelitian dan pengembangan produk ini diharapkan perusahaan selalu dapat menyesuaikan diri dengan produk- produk yang disenangi konsumen ( Nasution, 2003). Proses pegembangan produk secara umum terdiri dari tahapan-tahapan ataus sering juga disebut fase. Proses pengembangan produk secara keseluruhan terdiri dari (6) fase (Ulrich dan Eppinger, 2001: 15-17), yaitu : 1. Fase 0. Perencanaan Perencanaan produk atau disebut sebagai ‘zerofase’ yang merupakan proses awal dari pengembangan produk atau kegiatan untuk menyetujui proyek dan



II-1



II-2



proses peluncuran pengembangan produk aktual. Output dari proses ini adalah pernyataan misi proyek, yang merupakan input yang dibutuhkan untuk memulai tahap pengembangan konsep dan merupakan suatu petunjuk untuk tim pengembangan. 2. Fase 1. Pengembangan konsep Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternatif konsep-konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh. Konsep yang dimaksud di sini adalah uraian dari bentuk, fungsi, dan tampilan suatu produk dan biasanya disertai dengan sekumpulan spesifikasi, analisis produkproduk pesaing serta pertimbangan ekonomis proyek. 3. Fase 2. Perancangan tingkat sistem Fase perancangan tingkatan sistem ini mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk menjadi subsistemsubsistem serta komponen-komponen. Output pada fase ini biasanya mencakup tata letak bentuk produk, spesifikasi secara fungsional dari tiap 7 subsistem produk, serta diagram aliran proses pendahuluan untuk proses rakitan akhir. Gambaran rakitan akhir untuk sistem produksi biasanya didefinisikan selama fase ini 4. Fase 3. Perancangan detail Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material, dan toleransi-toleransi dari seluruh komponen unit pada produk dan identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari pemasok. Rencana proses dinyatakan dan peralatan dirancang untuk tiap komponen yang dibuat, dalam sistem produksi. Output dari fase ini adalah pencatatan pengendalian untuk produk, gambar pada file komputer untuk bentuk tiap komponen produk dan peralatan produksinya, spesifikasi komponen-komponen yang dapat dibeli, serta rencana untuk proses pabrikasi dan perakitan produk. 5. Fase 4. Pengujian dan perbaikan Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam-macam versi produksi awal produk. Prototype awal (alpha) biasanya dibuat dengan menggunakan komponen-komponen dengan bentuk Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



II-3



dan jenis material pada produksi sesungguhnya, namun tidak memerlukan proses pabrikasi dengan proses yang sama dengan yang dilakukan pada proses pabrikasi sesungguhnya. Prototype alpha diuji untuk menentukan apakah produk akan bekerja sesuai dengan apa yang direncanakan dan apakah produk memuaskan kebutuhan konsumen utama. Prototype berikutnya (beta) biasanya dibuat dengan komponen-komponen yang dibutuhkan pada produksi namun tidak dirakit dengan menggunakan 8 proses perakitan akhir seperti pada perakitan sesungguhnya. Prototype beta dievaluasi secara internal dan juga diuji oleh konsumen dengan menggunakannya secara langsung. Sasaran dari prototype beta biasanya adalah untuk menjawab pertanyaan mengenai kinerja dan keandalan dalam rangka mengidentifikasi kebutuhan perubahan-perubahan secara teknik untuk produk akhir. 6. Fase 5. Produksi awal Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang sesungguhnya. Tujuan dari fase ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam memecahkan permasalahan yang mungkin timbul pada proses produksi sesungguhnya. Produk-produk yang dihasilkan selama produksi awal kadangkadang disesuaikan dengan keinginan pelanggan dan secara hati-hati dievaluasi untuk mengidentifikasi kekurangankekurangan yang timbul. Peralihan dari produksi awal menjadi produksi sesungguhnya harus melewati tahap demi tahap. Pada beberapa titik pada masa peralihan ini, produk diluncurkan dan mulai disediakan untuk didistribusikan. 2.1.2



Pengertian Konsep Menurut Ulrich (2001) perencanaan produk adalah proses periodik yang



mempertimbangkan portofolio dari proyek pengembangan produk untuk dijalankan. Rencana produk mengidentifikasikan portofolio produk-produk yang dikembangkan oleh organisasi dan waktu pengenalannya ke pasar. Proses perencanaan



mempertimbangkan



peluang-peluang



pengembangan



produk.



Peluang-peluang itu diidentifikasi oleh banyak sumber, mencakup usulan bagian pemasaran, penelitian, pelanggan, tim pengembangan produk, dan analisis Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



II-4



keunggulan para pesaing. Rencana produk secara teratur diperbaharui agar mencerminkan adanya perubahan dalam lingkungan persaingan, teknologi dan informasi keberhasilan produk yang sudah ada. Rencana produk dikembangkan dengan memprediksi sasaran perusahaan, kemampuan, batasan dan lingkungan persaingan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsep berarti; pengertian, gambaran mental dari objek, proses, pendapat (paham), rancangan (cita-cita) yang telah dipikirkan. Agar segala kegiatan berjalan dengan sistematis dan lancar, dibutuhkan suatu perencanaan yang mudah dipahami dan dimengerti. Perencanaan yang matang menambah kualitas dari kegiatan tersebut. Di dalam perencanaan kegiatan yang matang tersebut terdapat suatu gagasan atau ide yang akan dilaksanakan atau dilakukan oleh kelompok maupun individu tertentu, perencanaan tadi bisa berbentuk ke dalam sebuah peta konsep. Pada dasarnya konsep merupakan abstraksi dari suatu gambaran ide, atau gambaran yang bersifat umum atau abstrak tentang sesuatu. Fungsi dari konsep sangat beragam, akan tetapi pada umumnya konsep memiliki fungsi yaitu mempermudah seseorang dalam memahami suatu hal. Karena sifat konsep sendiri adalah mudah dimengerti, serta mudah dipahami. 2.1.3



Kesalahan-Kesalahan Tim Pengembang Proses pengembangan produk merupakan usaha yang menyeluruh dan



kompleks. Hanya beberapa perusahaan yang berhasil untuk menyukseskan lebih dari separuh waktu pengembangan. Kenyataan ini menunjukkan tantangan yang berat bagi tim pengembang produk dan membuat tekanan dalam pengerjaannya, hal ini membuat Tim Pengembang akan melakukan kesalahan yang berakibat menurunkan konsep. (Ulrich dan Eppinger, 2001). Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh Tim Pengembang adalah sebagai berikut. 1. Hanya mempertimbangkan 1 atau 2 alternatif 2. Hanya melibatkan 1 atau 2 orang dalam proses 3. Kegagalan mempertimbangkan kegunaan konsep yang dipakai perusahaan lain 4. Integrasi yang tidak efektif dalam menemukan solusi parsial Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



II-5



5. Kesalahan mempertimbangkan seluruh kategori penyelesaian Penyelesaian masalah tersebut dapat diatasi dengan melakukan upaya penyusunan konsep. Metode penyusunan konsep yang diterapkan yaitu memiliki prinsip



kerja



untuk



memperjelas



masalah,



mengerti



masalah



dan



mendekomposisikanya menjadi sub masalah yang lebih sederhana, adapun metode terstruktur yang menyediakan prosedur secara bertahap untuk anggota tim pengembang yang kurang berpengalaman dalam kegiatan perancangan yang insentif dan memperbolehkan mereka untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pengembangan (Ulrich, 2001). 2.1.3



Langkah-Langkah Penyusunan Konsep Metode penyusunan konsep secara umum terdiri atas 5 langkah dengan



memecahkan sebuah masalah kompleks yang menjadi submasalah yang lebih sederhana. Berikut gambar dari lima langkah metode penyusunan konsep (Ulrich dan Eppinger, 2001: 104): 1. Memperjelas masalah Memperjelas masalah mencakup pengembangan sebuah pengertian umum dan pemecahan sebuah masalah menjadi submasalah. Membagi sebuah masalah menjadi sub masalah yang lebih sederhana disebut dekomposisi masalah. Macam-macam dekomposisi masalah, yaitu : a. Dekomposisi fungsi Dekomposisi fungsi sangat sesuai diaplikasikan pada produk teknik, tapi dapat juga diaplikasikan pada produk yang sederhana dan nonteknis b. Dekomposisi berdasarkan urutan penggunaan Pendekatan ini seringkali berguna untuk produk dengan fungsi teknis yang sangat sederhana melibatkan interaksi banyak pemakai c. Dekomposisi berdasarkan kebutuhan utama pelanggan. Pendekatan ini seringkali berguna untuk produk yang masalah utamanya adalah bentuk, bukan prinsip kerja atau teknologinya. Tujuan dari semua teknik dekomposisi ini adalah untuk membagi sebuah masalah kompleks menjadi sederhana sehingga dapat ditangani dengan lebih Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



II-6



terfokus. Setelah dekomposisi masalah selesai, tim memilih submasalah yang paling kritis untuk keberhasilan produk, dan mungkin paling bermanfaat jika diselesaikan melalui solusi baru atau solusi yang kreatif. 2. Pencarian Secara Eksternal Pencarian eksternal bertujuan untuk menemukan pemecahan keseluruhan masalah dan submasalah yang ditemukan selama langkah memperjelas masalah. Mengimplikasikan solusi yang sudah ada biasanya lebih cepat dan lebih mudah daripada mengembangkan sebuah solusi baru. Penggunaan bebas dari solusi yang sudah ada memungkinkan tim untuk memusatkan kreativitasnya pada submasalahsubmasalah kritis di mana tidak ada solusi terdahulu yang memuaskan. Lebih jauh sebuah solusi konvensional terhadap sebuah submasalah seringkali dapat digabungkan dengan sebuah solusi baru untuk submasalah lain sehingga menghasilkan sebuah rancangan keseluruhan yang unggul. Sedikitnya ada 5 cara yang baik untuk mengumpulkan informasi dari sumber eksternal, yaitu mewawancara pengguna utama, konsultasi dengan pakar, pencarian paten, pencarian literatur dan menganalisis (benchmarking) pesaing. 3. Pencarian Secara Internal Pencarian internal merupakan penggunaan pengetahuan dan kreavitas dari tim dan pribadi untuk menghasilkan konsep solusi. Pencarian internal dalam arti semua pemikiran yang timbul dari langkah ini dihasilkan dari ilmu pengetahuan yang ada dalam tim. Empat pedoman berguna untuk perbaikan baik pencarian internal individu maupun kelompok : a. Menunda keputusan b. Menghasilkan banyak ide/ pemikiran c. Terima ide-ide yang kelihatannya tidak dapat dilaksanakan d. Menggunakan media fisik dan alat bantu spesifik Beberapa cara untuk menghasilkan konsep solusi, yaitu : a. Membuat analogi b. Keinginan dan harapan Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



II-7



c. Menggunakan stimulus yang berkaitan d. Menggunakan stimulus yang tidak berhubungan e. Menetapkan sejumlah tujuan f. Menggunakan metode galeri 4. Menggali Secara Sistematis Sebagai hasil dari kegiatan pencarian secara eksternal dan internal, tim mengumpulkan puluhan atau ratusan penggalan konsep, yaitu yang merupakan solusi



untuk



mengarahkan



sub-submasalah.



Penggalian



ruang



kemungkinan



lingkup



sistematis



ditujukan



dengan



mengatur



untuk dan



mengumpulkan penggalan solusi ini. Dua alat spesifik untuk mengatur kerumitan dan mengatur pemikiran tim, yaitu : 1) Pohon klasifikasi Pohon klasifikasi membantu tim membagi beberapa penyelesaian yang mungkin menjadi kelompok yang independen. Pohon klasifikasi konsep digunakan untuk memisahkan keseluruhan penyelesaian yang mungkin menjadi beberapa kelas berbeda yang akan memudahkan perbandingan dan pemangkasan. Empat manfaat penting pohon klasifikasi : a. Memangkas cabang yang hanya sedikit memberi harapan b. Mengidentifikasikan pendekatan yang terpisah terhadap masalah c. Mengidentifikasikan perhatian yang tidak merata pada cabang-cabang tertentu d. Perbaikan dekomposisi masalh untuk cabang tertentu. 2) Tabel kombinasi Tabel



kombinasi



konsep



menyediakan



sebuah



cara



untuk



mempertimbangkan kombinasi solusi secara sistematis. Solusi untuk keseluruhan masalah diperoleh dengan mengkombinasikan satu penggalan dari tiap kolom. Memilih sebuah kombinasi dari penggalan tidak lantas secara spontan membawa kita pada penyelesaian keseluruhan masalah. Kombinasi dari penggalan biasanya harus dikembangkan dan disaring sebelum timbul suatu penyelesaian yang terintegrasi Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



II-8



5. Merefleksikan pada hasil dan proses Mengidentifikasi peluang untuk perbaikan pada iterasi berikutnya atau proyek yang akan datang. Derajat metrik diturunkan dari derajat kepentingan kebutuhan yang direfleksikannya. Untuk kasus dimana metrik dipetakan secara langsungdari satukebutuhan, derajat kepentingan kebutuhan otomatis menjadi derajat kepentingan metrik. Untuk kasus dimana metrik merefleksikan lebih dari



satu



kebutuhan,



derajatkepentingan



metrik



ditentukan



dengan



mempertimbangkan derajat kepentingan kebutuhan yang berkaitan dengan dan sifat dasar 2.2



Hasil dan Pembahasan



Hasil dan pembahasan adalah sebuah hasil dari pengamatan atau penelitian terhadap sesuatu sebagai pertimbangan atau acuan, untuk dijadikan sebagai sebuah teori. Berikut merupakan hasil dan pembahasan dari Laporan Akhir Praktikum Perancangan Teknik Industri 2. 2.2.1



HOUSE OF QUALITY House of Quality (HOQ) digunakan dengan menerjemahkan kebutuhan



atau permintaan pelanggan, berdasarkan riset pasar dan benchmarking data, dalam jumlah yang sesuai target yang harus dipenuhi oleh desain produk baru. HOQ didesain untuk membantu perusahaan agar dapat fokus pada karakteristik dari sebuah produk atau layanan yang ada dengan memperhatikan segmentasi pasar dan kebutuhan pengembangan teknologi. house of quality berisikan kebutuhan atau permintaan pelanggan menggunakan format matriks. house of quality berfungsi untuk memudahkan perusahaan dalam mengetahui konsep produk yang sesuai dengan kebutuhan atau permintaan pelanggan. Berikut merupakan tampilan kebutuhan atau permintaan pelanggan berupa Gambar 2.1 House of Quality Produk Rak Parfum.



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



II-9



Gambar 2.1 House of Quality Produk Rak Parfum



Berdasarkan Gambar 2.1 menunjukkan hasil dari House of Quality (HOQ) yang berdasarkan kebutuhan atau permintaan konsumen mengenai produk rak parfum. Berikut merupakan analisis House of Quality (HOQ). Customer needs merupakan bagian pertama yang diisi. Bagian ini, berisi tentang



kebutuhan



dan



keinginan



konsumen



yang



didapat



dari



tabel



benchmarking. Kebutuhan primer tersebut terdiri dari 3 kebutuhan sekunder yaitu durability, features dan performance. Durability memiliki kebutuhan pelanggan tersier yaitu produk memiliki sifat material yang kuat dengan bobot kepentingan 5 yang artinya sangat penting. Features memiliki kebutuhan pelanggan tersier yaitu produk memiliki inovasi dengan bobot kepentingan 5 yang artinya sangat penting.



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



II-10



Performance memiliki kebutuhan pelanggan tersier yaitu produk memiliki bobot yang ringan dengan bobot kepentingan 5 yang artinya sangat penting. Technical characteristics merupakan karakteristik teknis pada bagan HOQ yang berisikan penjelasan teknis yang diberikan tim pengembang untuk menanggapi persyaratan konsumen. Technical characteristics digunakan untuk menentukan spesifikasi produk dalam meyakinkan produk sesuai kebutuhan pelanggan. Technical characteristics terdiri dari karakteristik teknis primer yaitu rak parfum. Karakteristik primer terdiri dari 3 karakteristik teknis sekunder yaitu dimensi, inovasi, dan material. Karakteristik sekunder dimensi memiliki karakteristik teknis tersier yaitu panjang, lebar, tinggi dan berat. Karakteristik sekunder material memiliki karakterisktik teknis tersier yaitu jenis kayu. Karakteristik sekunder inovasi memiliki karakteristik teknis tersier yaitu jenis gantungan. Dimensi merupakan suatu besaran yang menggambarkan bagaimana besaran tersebut tersusun dari besaran-besaran pokok. Inovasi yang digunakan pada produk rak parfum adalah jenis gantungan. Correlation matrix between whats and hows menunjukkan hubungan antara keinginan konsumen yang terdapat pada bagan costumer needs dan menghubungkannya dengan bagan karakteristik teknis. Terdapat 4 simbol pada matriks korelasi untuk setiap hubungan, simbol pertama adalah kosong dengan bobot nilai 0, mengindikasikan bahwa tidak terdapat hubungan terhadap keinginan konsumen dengan karakteristik teknis. Simbol kedua adalah ∆ bernilai 1, berarti hubungan yang lemah. Simbol ketiga adalah Օ bernilai 3, berarti hubungan yang kuat. Terakhir adalah simbol  bernilai 9, berarti hubungan yang sangat kuat. Berdasarkan matriks HOQ, dapat diketahui bahwa kebutuhan pelanggan produk rak parfum memiliki sifat material yang kuat memiliki hubungan yang sangat kuat dengan karakteristik teknis jenis kayu, yang disimbolkan dengan lingkaran titik  bernilai 9, hal ini disebabkan karena jenis kayu sangat mempengaruhi tingkat kekuatan pada sifat material produk rak parfum. Kebutuhan pelanggan produk rak parfum memiliki inovasi memiliki hubungan yang sangat kuat dengan karakteristik teknis dimensi lebar, yang disimbolkan dengan lingkaran titik  bernilai 9, hal ini disebabkan karena inovasi pada produk rak parfum sangat Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



II-11



mempengaruhi karakteristik teknis dimensi lebar. Kebutuhan pelanggan produk rak parfum memiliki inovasi memiliki hubungan yang sangat kuat dengan karakteristik teknis inovasi jenis gantungan, yang disimbolkan dengan lingkaran titik bernilai 9, hal ini disebabkan karena penambahan gantungan sangat mempengaruhi inovasi pada produk rak parfum. Kebutuhan pelanggan produk rak parfum memiliki bobot yang ringan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan karakteristik teknis dimensi panjang, yang disimbolkan dengan lingkaran titik  bernilai 9, hal ini disebabkan karena dimensi panjang sangat mempengaruhi bobot pada produk rak parfum. Kebutuhan pelanggan produk rak parfum memiliki bobot yang ringan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan karakteristik teknis dimensi lebar, yang disimbolkan dengan lingkaran titik  bernilai 9, hal ini disebabkan karena dimensi lebar sangat mempengaruhi bobot pada produk rak parfum. Kebutuhan pelanggan produk rak parfum memiliki bobot yang ringan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan karakteristik teknis dimensi tinggi, yang disimbolkan dengan lingkaran titik  bernilai 9, hal ini disebabkan karena dimensi tinggi sangat mempengaruhi bobot pada produk rak parfum. Kebutuhan pelanggan produk rak parfum memiliki bobot yang ringan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan karakteristik teknis dimensi berat, yang disimbolkan dengan lingkaran titik  bernilai 9, hal ini disebabkan karena dimensi berat sangat mempengaruhi bobot pada produk rak parfum. Direction



of



improvement



digunakan



untuk



mengetahui



arah



pengembangan dari masing-masing respon teknis yang akan memberikan peningkatan



terhadap



kepuasan



pelanggan.



Terdapat



tiga



jenis



arah



pengembangan yaitu simbol (↑) berarti lebih baik jika karakteristik teknis lebih besar atau lebih tinggi dari produk pesaing, simbol (↓) berarti lebih baik jika karakteristik teknis lebih kecil atau rendah dari produk pesaing, simbol (Օ) berarti lebih baik jika karakteristik teknis berada pada batasan yang ada. Karakteristik teknis sekunder dimensi dengan tersier panjang diberi direction of improvement tanda panah keatas ↑ yang artinya lebih baik jika karakteristik teknis lebih besar atau lebih tinggi dari produk pesaing. Karakteristik teknis sekunder dimensi dengan tersier lebar diberi direction of improvement tanda panah keatas ↑ yang Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



II-12



artinya lebih baik jika karakteristik teknis lebih besar atau lebih tinggi dari produk pesaing Karakteristik teknis sekunder dimensi dengan tersier tinggi diberi direction of improvement tanda panah keatas ↑ yang artinya lebih baik jika karakteristik teknis lebih besar atau lebih tinggi dari produk pesaing, Karakteristik teknis sekunder dimensi dengan tersier berat diberi direction of improvement tanda panah keatas ↑ yang artinya lebih baik jika karakteristik teknis lebih besar atau lebih tinggi dari produk pesaing. Karakteristik teknis sekunder material dengan tersier jenis kayu diberi direction of improvement simbol lingkaran Օ yang artinya lebih baik jika karakteristik teknis berada pada batasan yang ada. Karakteristik teknis sekunder inovasi dengan tersier jenis gantungan diberi direction of improvement tanda panah keatas ↑ yang artinya semakin banyak atau besar nilainya karakteristik teknis tersebut semakin baik. How much merupakan salah satu bagian dari HOQ yang menjelaskan tentang seberapa banyak karakteristik teknis dari sebuah produk yang dibutuhkan untuk pengembangan. Berdasarkan matriks HOQ, dapat diketahui bahwa karakteristik teknis tersier panjang pada dimensi produk rak parfum terdapat target perbaikan ukuran sebesar 52 cm. Karakteristik teknis tersier lebar pada dimensi produk rak parfum terdapat target perbaikan ukuran sebesar 31 cm. Karakteristik teknis tersier tinggi pada dimensi produk rak parfum terdapat target perbaikan ukuran sebesar 40 cm. Karakteristik teknis tersier berat pada dimensi produk rak parfum terdapat target perbaikan ukuran sebesar ±2,5 kg. Karakteristik teknis tersier jenis kayu pada material produk rak parfum menggunakan kayu jati dan meranti. Karakteristik teknis tersier jenis gantungan pada inovasi produk rak parfum terdapat target perbaikan penambahan gantungan besi sejumlah 2 unit dengan ukuran (2 x 1 x 5) cm. Roof atas menunjukan ada atau tidaknya hubungan antar karakteristik teknik dan seberapa kuat hubungan tersebut. Roof atas memiliki 4 simbol, simbol pertama adalah  berarti sangat positif dengan bobot nilai 9. Simbol kedua adalah Օ berarti positif dengan bobot nilai 3. Simbol ketiga adalah X berarti negatif dengan bobot nilai -1. Simbol keempat adalah # berarti sangat negatif dengan bobot nilai -3. Berdasarkan matriks HOQ, dapat diketahui bahwa karakteristik Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



II-13



teknis tersier panjang memiliki hubungan sangat positif terhadap karakteristik teknis tersier lebar yang disimbolkan dengan lingkaran titik  dengan bobot nilai 9. Karakteristik teknis tersier panjang memiliki hubungan sangat positif terhadap karakteristik teknis tersier tinggi, panjang, lebar dan berat yang disimbolkan dengan lingkaran titik  dengan bobot nilai 9. Roof samping adalah tabel segitiga yang menunjukan ada atau tidaknya hubungan antar pelanggan, dan seberapa kuat hubungan tersebut. Roof samping memiliki 4 simbol, simbol pertama adalah  berarti sangat positif dengan bobot nilai 9. Simbol kedua adalah Օ berarti positif dengan bobot nilai 3. Simbol ketiga adalah X berarti negatif dengan bobot nilai -1. Simbol keempat adalah # berarti sangat negatif dengan bobot nilai -3. Berdasarkan matriks HOQ dapat diketahui bahwa kebutuhan tersier produk memiliki sifat yang kuat memiliki hubungan yang sangat positif terhadap produk memiliki bobot yang ringan yang disimbolkan dengan lingkaran titik  dengan bobot nilai 9. Kebutuhan tersier produk memiliki inovasi memiliki hubungan yang positif terhadap produk memiliki bobot yang ringan yang disimbolkan dengan lingkaran Օ dengan bobot nilai 3. Customer assessment adalah penilaian terhadap pelanggan yang bertujuan untuk mengevaluasi. Berdasarkan tabel kesimpulan benchmarking, skala yang digunakan dalam metode ini adalah skala likert yang terdiri dari bobot 1 artinya sangat tidak unggul, bobot 2 artinya tidak unggul, bobot 3 artinya cukup unggul, bobot 4 artinya unggul, bobot 5 sangat unggul. Berdasarkan matriks HOQ dapat diketahui bahwa kebutuhan tersier produk memiliki sifat material yang kuat pada kedua produk mempunyai nilai bobot yang sama yaitu 4 artinya cukup unggul. Hal ini berarti produk pesaing dan produk inovasi menggunakan bahan dasar yang sama yaitu kayu jati dan kayu meranti. Kebutuhan tersier produk memiliki inovasi pada produk pesaing memiliki nilai bobot 3 artinya cukup unggul dan produk inovasi memiliki nilai bobot 5 artinya sangat unggul. Kebutuhan tersier produk memiliki bobot yang ringan pada kedua produk mempunyai nilai bobot yang sama yaitu 5 yang artinya sangat unggul.



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



II-14



Technical assessment produk adalah proses penilaian atas produk dan prosedur yang menunjukan bagaimana produk, proses dan prosedur sudah memenuhi ketentuan-ketentuan yang ada didalam penilaian teknik. Berdasarkan tabel kesimpulan benchmarking, skala yang digunakan dalam metode ini adalah skala likert yang terdiri dari bobot 1 artinya sangat tidak unggul, bobot 2 artinya tidak unggul, bobot 3 artinya cukup unggul, bobot 4 artinya unggul, bobot 5 sangat unggul. Berdasarkan matriks HOQ, dapat diketahui bahwa karakteristik teknis dimensi panjang pada produk pesaing dan produk inovasi masing-masing memiliki nilai bobot 3 artinya cukup unggul dan 4 artinya unggul. Karakteristik teknis dimensi lebar pada produk pesaing dan produk inovasi keduanya memiliki nilai bobot 4 artinya unggul. Karakteristik teknis dimensi tinggi pada produk pesaing dan produk inovasi keduanya memiliki nilai bobot 3 artinya cukup unggul. Karakteristik teknis dimensi berat pada produk pesaing dan produk inovasi keduanya memiliki nilai bobot 4 artinya unggul. Karakteristik teknis material jenis kayu pada produk pesaing dan produk inovasi masing–masing memiliki nilai bobot 3 artinya cukup unggul dan 5 artinya sangat unggul. Karakteristik teknis inovasi jenis gantungan pada produk pesaing dan produk inovasi masing-masing memiliki nilai bobot 2 artinya tidak unggul dan 5 artinya sangat unggul. Organizational difficulty adalah tingkat kesulitan untuk memenuhi karakteristik teknis pada produk. Tingkat kesulitan dalam memenuhi karakteristik produk dapat ditentukan dengan skala, skala yang digunakan dari angka 1 sampai 5. Skala 1 berarti sangat mudah. Skala 2 berarti mudah. Skala 3 berarti cukup mudah. Skala 4 sulit. Skala 5 berarti sangat sulit. Semakin besar angka skala maka semakin sulit untuk memenuhi karakteristik teknis pada produk. Karakteristik teknis dimensi panjang memiliki nilai organizational difficulty sebesar 1 artinya sangat mudah. Karakteristik teknis dimensi lebar memiliki nilai organizational difficulty sebesar 1 artinya sangat mudah. Karakteristik teknis dimensi tinggi memiliki nilai organizational difficulty sebesar 1 artinya sangat mudah. Karakteristik teknis dimensi berat memiliki nilai organizational difficulty sebesar 2 artinya mudah. Karakteristik teknis material jenis kayu memiliki nilai Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



II-15



organizational difficulty sebesar 2 artinya mudah. Karakteristik teknis inovasi jenis gantungan memiliki nilai organizational difficulty sebesar 3 artinya cukup mudah. Weighted importance merupakan proses untuk mendapatkan informasi dan tingkatan dalam pengembangan desain produk. Weighted importance diperoleh melalui nilai customer importance dikali dengan bobot pada kolom matriks hubungan karakteristik teknis dan identifikasi kebutuhan pelanggan kemudian dijumlahkan. Matriks hubungan karakteristik teknis dan identifikasi kebutuhan pelanggan memiliki empat simbol dengan bobot berbeda, yaitu simbol  memiliki bobot sebesar 9, simbol Օ memiliki bobot 3, simbol ∆ memiliki bobot 1, dan simbol (kosong) memiliki bobot 0. Contoh perhitungan weighted importance yang didapatkan pada karakteristik teknis dimensi lebar dengan perhitungan (9 x 5) + (9 x 5) = 90,0, jadi nilai weighted importance pada karakteristik teknis dimensi lebar yaitu 90,0. Kesimpulannya adalah karakteristik teknis yang menjadi prioritas utama perbaikan adalah karakteristik teknis dimensi lebar. Urutan karakteristik teknis yang menjadi tingkat prioritas perbaikan tim pengembang dalam pembuatan produk inovasi adalah karakteristik teknis dimensi lebar, dimensi panjang, dimensi tinggi, dimensi berat, material jenis kayu, dan inovasi jenis gantungan. Relative importance adalah suatu kebutuhan yang beberapa kali lebih penting dibandingkan dengan kebutuhan lainnya bagi pelanggan dan tingkat kepentingan ini diukur dengan mebandingkan suatu atribut atau komponen dengan yang atribut atau komponen lainnya. Berdasarkan HOQ produk rak parfum, dapat ditentukan total dari nilai weighted importance untuk produk rak parfum. Total nilai weighted importance tersebut adalah sebesar 270,0. Contoh perhitungan nilai grafik batang untuk karakteristik teknis dimensi lebar adalah sebesar 33,33%. Hasil tersebut diperoleh berdasarkan pembagian antara nilai weighted importance dimensi lebar sebesar 90,0 dibagi dengan total nilai weighted importance sebesar 270,0 kemudian dikali 100%. 2.2.2



Pohon Klasifikasi Keseluruhan



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



II-16



Pohon Klasifikasi merupakan analisis yang menghasilkan aturan jikamaka, dengan bentuk umum ”jika karakteristiknya begini dan begitu, maka objek tersebut tergolong dalam kelas tertentu”. Karena aturan tersebut dapat digambarkan dalam bentuk yang menyerupai pohon, maka dikenal dengan istilah pohon klasifikasi. Pohon klasifikasi terbagi menjadi dua diantaranya adalah pohon klasifikasi konsep keseluruhan dan pohon klasifikasi konsep terpilih, berikut merupakan penjabaran pohon klasifiasi konsep keseluruhan. Pohon klasifikasi keseluruhan merupakan sebuah pohon keputusan yang digunakan untuk memprediksi sebuah kelas variabel dari satu atau lebih variabel menjadi beberapa kelas berbeda yang akan memudahkan perbandingan secara keseluruhan. Pohon klasifikasi dibuat berdasarkan data kebutuhan pelanggan yang terdapat pada HOQ. Berikut merupakan Gambar 2.2 Pohon Klasifikasi Konsep Keseluruhan Produk Rak Parfum.



Gambar 2.2 Pohon Klasifikasi Konsep Keseluruhan Produk Rak Parfum.



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



II-17



Berdasarkan



Gambar



2.2



merupakan



gambar



pohon



klasifikasi



keseluruhan yang dibuat berdasarkan data kebutuhan pelanggan yang terdapat pada HOQ. Produk Rak Parfum memiliki 4 konsep, dimana pada setiap konsep masing-masing memiliki tiga cabang yaitu produk bermaterial kayu, produk bersifat tahan lama, produk memiliki fitur tambahan, dan produk berukuran besar. Konsep tersebut dilihat dari data penunjang yang digunakan yaitu Matriks HOQ. Kebutuhan pelanggan untuk produk bermaterial kayu penurunan cabangnya ada 3 yaitu kayu meranti, kayu jati, dan kayu multipleks. Alasan menurunkan kayu meranti ialah karena bentuk dan ukuran kayu yang awet. Alasan menurunkan kayu jati ialah karena kayu amemiliki kualitas yang sangat kuat dan tahan lama serta tidak mudah rusak. Alasan menurunkan kayu multipleks ialah karena mudah dicari dan memiliki bobot ringan. Kebutuhan pelanggan untuk produk bersifat tahan lama penurunan cabangnya ada 3 yaitu cat, pernis, dan cat anti rayap. Alasan menurunkan cat ialah agar produk terlihat lebih berwarna. Alasan menurunkan pernis ialah agar dapat membuat kayu lebih awet dan tahan lama. Alasan menurunkan cat anti rayap ialah dapat melindungi kayu dari rayap dan bisa memperindah produk. Kebutuhan pelanggan untuk produk memiliki fitur tambahan penurunan cabangnya ada 3 yaitu roda, gantungan besi, dan cermin. Alasan menurunkan roda ialah agar produk mudah dipindahkan atau digeser. Alasan menurunkan gantungan besi ialah agar produk dapat digantung dan tidak memakan tempat. Alasan menurunkan cermin ialah agar terlihat lebih menarik. Kebutuhan pelanggan untuk produk berukuran besar penurunan cabangnya ada 3 ukuran yaitu (45 x 20 x 30)cm, (52 x 31 x 40)cm, dan (46 x 30 x 38)cm. Alasan menurunkan ukuran (45 x 20 x 30)cm ialah agar produk terlihat simetris. Alasan menurunkan ukuran (52 x 31 x 40)cm ialah agar produk memiliki kapasitas yang luas. Alasan menurunkan ukuran (46 x 30 x 38)cm ialah agar produk terlihat lebih seimbang.



2.2.3



Pohon Klasifikasi Terpilih Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



II-18



Pohon klasifikasi terpilih merupakan sebuah pohon keputusan yang digunakan untuk memprediksi sebuah kelas variabel dari satu atau lebih variabel menjadi beberapa kelas berbeda yang akan memudahkan perbandingan dimana pohon klasifikasi konsep terpilih telah memangkas beberapa cabang dari pohon klasifikasi konsep keseluruhan. Berikut merupakan Gambar 2.3 Pohon Klasifikasi Konsep Terpilih Produk Rak Parfum.



Gambar 2.3 Pohon Klasifikasi Konsep Terpilih Produk Rak Parfum.



Berdasarkan Gambar 2.3 merupakan gambar pohon klasifikasi terpilih yang dibuat berdasarkan pemangkas beberapa cabang dari pohon klasifikasi konsep keseluruhan. Produk Rak Parfum memiliki 4 konsep, yaitu produk bermaterial kayu, produk bersifat tahan lama, produk memiliki fitur tambahan, dan produk berukuran besar. Kebutuhan pelanggan untuk produk bermaterial kayu penurunan cabangnya dipangkas menjadi 2 yaitu kayu meranti dan kayu jati. Kekurangan



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



II-19



kayu meranti adalah tekstur cenderung kasar, kemudian kelebihannya adalah bentuk dan ukuran kayu yang awet. Kekurangan kayu jati adalah harganya yang mahal, kemudian kelebihannya adalah kayu memiliki kualitas yang sangat kuat dan tahan lama serta tidak mudah rusak. Alasan tidak menggunakan multipleks ialah karena kayu tidak kokoh dan rentan terhadap beban berat. Kebutuhan pelanggan untuk produk bersifat tahan lama penurunan cabangnya dipangkas menjadi 2 yaitu pernis dan cat anti rayap. Kekurangan pernis adalah lama kering jika diaplikasikan, kemudian kelebihannya adalah dapat membuat kayu lebih awet dan tahan lama. Kekurangan cat anti rayap adalah hanya berguna melapisi produk, kemudian kelebihannya adalah dapat melindungi kayu dari rayap dan bisa memperindah produk. Alasan tidak menggunakan cat ialah agar kayu terlihat lebih natural. Kebutuhan pelanggan untuk produk memiliki fitur tambahan penurunan cabangnya dipangkas menjadi 2 yaitu roda dan gantungan besi. Kekurangan roda adalah sering macet, kemudian kelebihannya adalah produk mudah dipindahkan atau digeser. Kekurangan gantungan besi adalah beresiko patah pada saat digantung, kemudian kelebihannya adalah produk dapat digantung dan tidak memakan tempat. Alasan tidak mengguankan cermin ialah karena rentan pecah. Kebutuhan pelanggan untuk produk berukuran besar penurunan cabangnya dipangkas menjadi 2 ukuran yaitu (45 x 20 x 30)cm dan (52 x 31 x 40)cm. Kekurangan ukuran (45 x 20 x 30)cm adalah terlalu banyak space yang tidak terpakai, kemudian kelebihannya adalah agar produk terlihat simetris. Kekurangan ukuran (52 x 31 x 40)cm adalah memakan banyak tempat, kemudian kelebihannya agar produk memiliki kapasitas yang luas. Alasan tidak menggunakan ukuran (46 x 30 x 38)cm ialah karena produk terlalu kecil. 2.2.4



Tabel Kombinasi Tabel kombinasi menyediakan suatu cara untuk mempertimbangkan



berbagai kombinasi dari solusi masalah yang ada dan digunakan untuk membagi seluruh solusi-solusi kedalam beberapa kelas yang terpisah, sehingga akan mempermudah perbandingan alternatif solusi secara sistematis. Tabel kombinasi Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



II-20



dibuat berdasarkan pohon klasifikasi. Berikut merupakan Tabel 2.1 Kombinasi Produk Rak Parfum.



Konsep A B C D E F G H I J K L M N O P



Produk



Tabel 2.1 Tabel Kombinasi Produk Rak Parfum Produk bersifat Produk memiliki



bermaterial kayu Meranti Meranti Meranti Meranti Meranti Meranti Meranti Meranti Jati Jati Jati Jati Jati Jati Jati Jati



tahan lama Pernis Pernis Cat anti rayap Cat anti rayap Pernis Pernis Cat anti rayap Cat anti rayap Pernis Pernis Cat anti rayap Cat anti rayap Pernis Pernis Cat anti rayap Cat anti rayap



fitur tambahan Roda Roda Roda Roda Gantungan besi Gantungan besi Gantungan besi Gantungan besi Roda Roda Roda Roda Gantungan besi Gantungan besi Gantungan besi Gantungan besi



Produk berukuran besar (52 x 31 x 40)cm (45 x 20 x 30)cm (52 x 31 x 40)cm (45 x 20 x 30)cm (52 x 31 x 40)cm (45 x 20 x 30)cm (52 x 31 x 40)cm (45 x 20 x 30)cm (52 x 31 x 40)cm (45 x 20 x 30)cm (52 x 31 x 40)cm (45 x 20 x 30)cm (52 x 31 x 40)cm (45 x 20 x 30)cm (52 x 31 x 40)cm (45 x 20 x 30)cm



Berdasarkan Tabel 2.1 Kombinasi Produk Rak Parfum menunjukkan beberapa konsep-konsep yang didapatkan setelah mengkombinasikan dan menterjemahkan kebutuhan atau permintaan pelanggan yang digunakan untuk mempertimbangkan kombinasi solusi secara sistematis. Tabel kombinasi mendapatkan 16 konsep yaitu konsep A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, O, dan P. Berikut merupakan penjelasan dari konsepnya. Konsep A pada produk bermaterial kayu yaitu meranti karena bentuk dan ukuran kayu yang awet, produk bersifat tahan lama yaitu pernis karena dapat membuat kayu lebih awet dan tahan lama, produk memiliki fitur tambahan yaitu roda karena produk mudah dipindahkan atau digeser, dan produk berukuran besar yaitu (52 x 31 x 40)cm agar produk memiliki kapasitas yang luas. Konsep B pada produk bermaterial kayu yaitu meranti karena bentuk dan ukuran kayu yang awet, produk bersifat tahan lama yaitu pernis karena dapat membuat kayu lebih awet dan tahan lama, produk memiliki fitur tambahan yaitu roda karena produk mudah dipindahkan atau digeser, dan produk berukuran besar yaitu (45 x 20 x 30)cm agar produk terlihat simetris.



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



II-21



Konsep C pada produk bermaterial kayu yaitu meranti karena bentuk dan ukuran kayu yang awet, produk bersifat tahan lama yaitu cat anti rayap karena dapat melindungi kayu dari rayap dan bisa memperindah produk, produk memiliki fitur tambahan yaitu roda karena produk mudah dipindahkan atau digeser, dan produk berukuran besar yaitu (52 x 31 x 40) cm agar produk memiliki kapasitas yang luas.



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021