BAB II Stratigrafi Regional [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB II STRATIGRAFI REGIONAL Pembahasan mengenai stratigafi regional bertujuan memberi gambaran umum tentang daerah penelitian mahasiswa mengenai beberapa formasi dan urutan-urutan perlapisan batuan didaerah penelitian, baik berdasarkan umur, ciri litologi, sejarah pembentukannya, dan posisi stratigrafi yang berdasarkan dengan prinsip superposisi. Daerah penelitian telah lebih dulu diteliti, baik secara umum maupun khusus membahas



daerah penelitian, diantaranya adalah Sudjatmiko (1972) dalam Peta Geologi Lembar Cianjur. Terurut dari formasi batuan tertua sampai yang termuda yang berada di daerah penelitian adalah sebagai berikut : 2.1 Formasi Cantayan Formasi Cantayan terdiri atas breksi vulkanik polimik, batupasir tufaan, dan batulempung karbonatan. Formasi Cantayan diendapkan pada lingkungan laut dalam dengan mekanisme arus gravitasi. Berumur sekitar miosen tengah. Sudjatmiko (1972) dalam peta geologi lembar Cianjur, membagi formasi Cantayan menjadi empat anggota (satuan), yaitu : 1. Formasi Cantayan, Anggota Batugamping, tebal antara 0-60 m, berupa batugamping koral di selatan waduk jatiluhur. Penyebarannya berupa lensa dalam mttc. 2. Formasi Cantayan, Anggota Batulempung, tebal antara 0-2200 m, berupa batulempung, serpih tufaan mengandung belerang, lignit, dan kongkresi-kongkresi batulempung, sisipan-sisipan batugamping. 3. Formasi Cantayan, Anggota Batupasir, tebal antara 0-2700 m, berupa batu pasir kotor berlapis baik, serpih pasiran, lempung serpihan, breksi laut dan konglomerat. 4. Formasi Cantayan, Anggota Breksi, tebal antara 0-1700 m, berupa breksi polimik mengandung komponen-komponen bersifat basal, andesit, dan batugamping koral. Sisipan batupasir andesit pada bagian atas. Di beberapa tempat mengandung juga batuan-batuan intrusi andesit. Anggota ini ditindih secara selaras oleh formasi



bojongmanik dan menindih selaras formasi klapanunggal. Umur anggota breksi ini miosen tengah. 2.2 Formasi Jatiluhur Formasi Jatiluhur berupa napal dan serpih lempungan, dan sisipan batupasir kuarsa, bertambah pasiran kearah timur. Bagian atas formasi menjemari dengan formasi klapanunggal , dan berumur miosen awal. Sudjatmiko (1972) dalam peta geologi lembar Cianjur, membagi formasi Jatiluhur menjadi empat anggota (satuan), yaitu : 1. Formasi Jatiluhur, Anggota Batugamping, berupa batugamping sama dengan mk, tetapi tetapi terdapat dalam formasi jatiluhur sebagai sisipan-sisipan tipis (ludwig, 1933). 2. Formasi Jatiluhur, Anggota Napal dan Batupasir Kuarsa, berupa napal abu-abu tua batulempung Napalan dan serpih lempungan dengan sisipan-sisipan batupasir kuarsa, kuarsit, dan batugamping napalan. 3. Formasi Jatiluhur, Anggota Batupasir Kuarsa, batupasir kuarsa merupakan lapisanlapisan tipis dan tebal. Jalur-jalur tipis batubara dan lembar-lembar kecil muskovit dengan kandungan batugamping yang tak seberapa jumlahnya. Pada beberapa tempat, terdapat juga lapisan-lapisan kuarsit berwarna abu-abu muda. 4. Formasi Jatiluhur, Anggota Basal dan Breksi Tufaan, aliran lava bersifat basal tertutup breksi tufaan, bahan-bahan tufaan yang lebih halus dan batulempung. Terdapat disekitar sodong, sisi barat waduk jatiluhur.