Bab III Tulang Rawan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB III TULANG RAWAN Secara umum jaringan penyokong terdiri atas dua jenis yaitu tulang rawan (rawan) dan tulang sejati (tulang). Tulang rawan dan tulang merupakan jaringan ikat khusus, dan seperti halnya semua jaringan ikat, terdiri atas unsur sel, serabur, dan subtansi dasar.



Serabut dan subtansi dasar bersama-sama membentuk subtansi



intersel atau matriks. Seperti jaringan ikat lain, rawan berkembang dari jaringan mesenkim yang diturunkan dari mesoderem embrional. Tulang rawan memiliki beberapa sifat yaitu (i) matriks ekstra selnya padat, (ii) sel-selnya disebut kondrosit, terdapat di dalam rongga-rongga yang disebut lakuna, (iii) bersifat avaskuler, tidak mempunyai serabut saraf, dan pembuluh limfe. Pada kehidupan pasca natal, jaringan rawan hanya ditemukan pada dua jenis tempat dan tidak bertumbuh lagi yaitu (i) tulang rawan ekstrakletal misalnya pada tulang rawan periode prenatal umumnya bersifat sementara saja dan akan diganti oleh tulang, namun pembentukannya merupakan tahapan menentukan dalam perkembangan tulang panjang.



A.



FUNGSI RAWAN 1.1.



Menyokong jaringan lunak



1.2.



Mempermudah gerakan tulang. Hal ini dapat berlangsung sebab permukaan rawan halus sehingga memberikan suatu daerah pergeseran yang baik bagi persendian.



B.



1.3.



Untuk pertumbuhan tulang panjang sebelum dan setelah lahir.



1.4.



Sebagai kerangka pada embrio dan pada individu dewasa



KOMPOSISI Tulang rawan terdiri atas dua komponen utama yaitu komponen seluler dan



komponen non-seluler atau bahan intrasel (matriks rawan).



Komponen-komponen seluler berupa kondrosit yang terdapat di dalam suatu rongga yang disebut lacuna. Kondrosit mensintesa dan mempertahankan matriks rawan. Matriks mengandung serabut yang terdiri atas serabut kolagen dan serabut elastin serta air dengan perbandingan yang cukup tinggi (sampai 70%) membentuk dasar sifat penyokong dari tulang rawan. Variasi dalam kadar dan jenis serabut kolagen dan elastik menentukan jenis tulang rawan.



C.



NUTRISI Tulang rawan tidak mengandung pembuluh darah, pembuluh limfa dan



pembuluh saraf. Karena tidak mengandung pembuluh darah, maka makanannya harus mencapai sel-sel melalui diffusi dari kapiler dalam jaringan penyambung di dekatnya atau melalui cairan sinovial dari cavum sendi.



D.



HISTOGENESIS Tulang rawan berasal dari sel-sel mesenkim (gambar 1). Perubahan pertama



yang dapat diamati adalah sel-sel mesenkim menjadi bulat dengan cara manarik juluran sitoplasmanya dan dengan cepat berfloriferasi membentuk kumpulan sel-sel yang rapat. Sel-sel yang didapat dari hasil differensiasi langsung sel-sel mesenkim ini disebut kondroblas, mempunyai sitoplasma basofilik yang banyak mengandung ribosom. Sintesis dan pengumpulan matriks menyebabkan kondroblas terpisah satu sama lain. Differensiasi tulang rawan terjadi dari bagian tengah ke luar. Oleh sebab itu sel-sel yang terdapat di tengah memiliki ciri-ciri kondrosit, sedangkan bagian tepi merupakan kondroblas yang khas.



Gambar 1. Histogenesis rawan



E.



PERTUMBUHAN TULANG RAWAN Pertumbuhan secara interstitial terjadi pada tulang rawan yang relatif muda



dan lunak sehingga memungkinkan pengembangan dari dalam. Pertumbuhan ini disebabkan oleh pembelahan mitosis kondrosit yang sudah ada yang diikuti dengan penambahan matriks rawan yang ada, sehingga sel-sel rawan letaknya menjadi berjauhan. Cara ini berlangsung pada rawan muda dan relatif lama. Pertumbuhan aposisi merupakan suatu proses penambahan lapisan rawan pada permukaannya akibat aktivitas lapisan dalam perikondrium, yaitu pembungkus fibrosa sekeliling tulang rawan. Pertumbuhan ini disebabkan oleh differensiasi sel-sel perikondrium perifer. Pertumbuhan rawan berlangsung pada permukaan rawan yang sudah ada. Berlangsung pada rawan yang sudah tua dan relatif tidak lama. Pada pertumbuhan secara aposisi. Sel-sel fibroblas pada bagian perifer perikondrium berubah menjadi kondroblas dan kemudian menjadi kondrosit. Kondrosit di sini juga mensintesis matriks tulang rawan seperti pada pertumbuhan intertitial. Pada kedua cara pertumbuhan tersebut kondrosit yang baru dibentuk mensintesis serabut kolagen dan glikosaminoglikan yang amorf. Pertumbuhan interstitial hanya berlangsung pada awal pembentukan tulang rawan dan ketika ia meningkatkan massa jaringan dengan memperbanyak matriks tulang rawan dari dalam. Ketika matriks menjadi keras, tulang rawan hanya tumbuh secara aposisi. Sel perikondrium di dekat tulang rawan



berploriferasi dan berdifferensiasi menjadi kondroblas yang kemudian menjadi kondrosit dalam tulang rawan yang sudah ada (gambar 2).



Gambar 2. Pertumbuhan rawan secara aposisi



F. PERIKONDRIUM Semua tulang rawan hialin dilapisi oleh suatu lapisan jaringan penyambung padat yang disebut perikondrium yang penting bagi pertumbuhan dan pemeliharaan tulang rawan kecuali pada kartilago artikularis persendian (rawan persendian). Perikondrium mengandung serabut kolagen dan sel-sel yang menyerupai fibroblas yang diduga sebagai kondrogenik atau sel-sel mesenkim yang belum berdifferensiasi dan dapat berdifferensiasi menjadi kondroblas (gambar 2).



G. JENIS-JENIS TULANG RAWAN Berdasarkan perbedaan jenis dan jumlah serabut yang terdapat di dalam matriknya, dikenal tiga macam rawan, yaitu :



a. Rawan hialin; matriksnya mengandung serabut kolagen dalam jumlah moderat. b. Rawan elastik; matriksnya mengandung serabut kolagen dan sejumlah besar serabut elastik. c. Rawan serabut atau fibrosa (Fibrokartilago) : mengandung matriks yang umumnya dibentuk oleh suatu jalinan jala-jala serabut kolagen kasar. 1. Rawan Hialin Tulang rawan hialin merupakan jenis yang paling umum dijumpai. Di dalam keadan segar berwarna putih kebiru-biruan dan tembus cahaya. Pada embrio berfungsi sebagai rangka sementara sampai ia digantikan secara berangsur-angsur oleh tulang. Diantara diafisis yang sedang tumbuh “discus efiseal” rawan hialin bertanggungjawab untuk pertumbuhan longituginal dari tulang. Serabut-serabut kolagen tersebar diseluruh jaringan dalam bentuk anyaman halus dan rapat. Sel-sel rawan disebut kondrosit dan yang mudah disebut kondroblas dalam sitoplasma kondrosit, terdapat butir-butir lemak dan glikogen. Tulang rawan hialin terdapat dalam lempengan tertentu membentuk kelompok sel isogen atau cell nest (gambar 3). Pada bagian perifer terdapat perikondrium longgar dan pada bagian dalam terdapat perikondrium padat. Kondrosit terdapat dalam lacuna. Dinding lacuna disebut kapsul yang tidak lain adalah matriks rawan yang sangat muda. Matriks di sekitar kapsula disebut matriks rawan teritorium yang banyak mengandung kondromukoid. Kondromukoid tidak lain sebagai kompleks protein karbohidrat. Matriks rawan sisanya disebut daerah interteritorium. Pada rawan hialin, endapan kalsium terjadi pada kehidupan yang sangat dini. Empat puluh persen berat kering tulang rawan terdiri atas kolagen yang terdapat di dalam zat amorf intersel. Glikosaminoglikan merupakan komponen utama matriks rawan. Terdiri atas dua golongan utama yaitu asam hialuronat. Suatu polisakarida tidak bercabang yang panjang dan proteoglikan yang terdiri atas suatu



inti protein dari inti ini tersebar banyak mukopolisakarida fosfat (Kondrotin 4- sulfat), kondrotin 6 – sulfat dan keratin sulfat) pendek dan tidak bercabang. Tulang rawan hialin dapat dijumpai pada dinding saluran pernapasan, ujungujung ventral dari rusuk dan persendian ada tulang.



Gambar 3. Rawan Hialin 2.



Tulang rawan Elastik Pada dasarnya tulang rawan elastik identik dengan tulang rawan hialin kecuali



bahwa disamping serabut kologen, ia mengandung banyak jala-jala serabut elastik halus. Dalam keadaan segar berwarna kekuning-kuningan disebabkan oleh adanya elastin di dalam serabut elastik tersebut. Seperti pada tulang rawan hialin, tulang rawan elastik memiliki perikondrium dan pertumbuhannya terutama berlangsung secara oposisi dan jarang terjadi proses kalsifikasi (pengendapan garam-garam kapur) seperti sering terjadi pada rawan hialin. Rawan elastik dapat dijumpai pada daun telinga, dinding kanalis auditorius eksternal, tuba auditorius (saluran eustachius), epiglottis dan beberapa tulang rawan larinks (gambar 4).



Gambar 4. Rawan elastik 3.



Tulang Rawan Serabut Tulang rawan serabut adalah suatu jaringan dengan sifat-sifat pertengahan



diantara sifat jaringan penyambung padat dan tulang rawan hialin. Ia ditemukan di dalam discus intervertebralis, pada perlekatan ligamen tertentu ke tulang dan di dalam simfisis pubis. Fibrokartilago selalu berhubungan dengan jaring penyambung padat dan daerah perbatasan diantara kedua jaringan ini tidak jelas, tetapi memperlihatkan suatu peralihan secara berangsur-angsur. Fibrokartilago tidak memiliki perikondrium, serabut kolagen banyak sekali sehingga matriks rawan menjadi sangat sedikit, mengandung kondrosit yang mirip dengan kondrosit tulang rawan hialin baik tunggal maupun dalam kelompok isogen kecil. Jumlah sel rawan sedikit dan jauh lebih kecil dibandingkan dengan sel rawan biasa. Umumnya terdapat di tempat-tempat yang sering mengalami tarikan, dan susunan serabutnya sejajar dengan arah tarikan tersebut (gambar 5)



Gambar 5. Rawan serabut