Bab Iv Teks Tanggapan Kelas 9 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB IV TEKS TANGGAPAN Pengertian Teks Tanggapan Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata “Tanggapan” didefinisikan sebagai sambutan terhadap ucapan yang bisa berupa kritik, komentar, dan sebagainya. Sementara itu dilansir dari repository Universitas Islam Negeri (UIN), Tanggapan didefinisikan sebagai salah satu pengalaman tentang objek peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menggunakan informasi dan menafsirkan pesan.  Dilansir dari repository Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), menurut Sujanto tahun 2004, tanggapan adalah gambaran pengamatan yang tinggal di kesadaran kita sesudah mengamati.  Lalu bagaimana dengan pengertian dari teks tanggapan? Berdasarkan pengertian diatas, dapat kita simpulkan bahwa teks tanggapan adalah teks yang dapat berupa komentar, evaluasi, kritik, pujian, dukungan, atau penolakan, terhadap suatu hal yang berasal dari sudut pandang atau pengamatan seseorang. Ciri-Ciri Teks Tanggapan Oleh karena itu pada umumnya teks tanggapan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Isi bersifat objektif, yaitu berdasarkan fakta dan data.  2. Memiliki kaidah bahasa tersendiri agar disampaikan secara jelas dan logis serta sopan. 3. Memiliki struktur teks yang terdiri dari evaluasi, deskripsi, dan juga penegasan kembali yang akan kita bahas setelah ini.  Fungsi Teks Tanggapan Tentunya adanya teks tanggapan ini memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut 1. Memberikan masukan yang membangun, terhadap suatu hal agar bisa lebih baik lagi.  2. Sebagai wadah komunikasi antar sesama penanggap dapat berdialog melalui sebuah konteks, deskripsi, dan penilaian terhadap suatu hal. 3. Mengapresiasi sebuah karya atau kebijakan atau objek dengan memperhatikan setiap detail, sejelas mungkin. 4. Memberikan saran akan suatu hal secara sistematis, dan terarah sehingga tanggapan menjadi penilaian atau evaluasi secara objektif, dan bukan pujian atau kritikan semu.



Kaidah Pembahasaan Teks Tanggapan kaidah pembahasaan yang biasanya ada atau kita temukan di dalam teks tanggapan 



Kalimat kompleks, merupakan kalimat yang identik dengan adanya induk kalimat dan anak kalimat. Kalimat ini merupakan kalimat yang mempunyai dua struktur dan juga dua kata kerja atau verba.







Konjungsi, untuk menggabungkan induk kalimat dengan anak kalimat biasanya dalam teks tanggapan menggunakan konjungsi, atau kata penghubung.







Rujukan atau referensi, untuk menyokong suatu tanggapan, referensi atau rujukan bisa dimanfaatkan, sebagai dukungan informasi, atau tanggapan yang diberikan.







Diksi atau pemilihan kata, agar sebuah tanggapan jelas, dan mudah dipahami, tentunya pemilihan kata atau diksi dalam sebuah teks tanggapan juga perlu menjadi hal yang dipertimbangkan dengan baik.



Struktur Teks Tanggapan Pada dasarnya struktur dalam sebuah teks tanggapan terdiri dari: Evaluasi Merupakan bagian awal yang berupa pernyataan umum mengenai isu, atau suatu hal yang menjadi concern atau fokus dari penanggap, sehingga pembaca mengetahui fokus permasalahan atau gagasan dari teks tanggapan tersebut. Deskripsi Teks Merupakan bagian inti pembahasan yang diangkat oleh penanggap, biasanya berisi opini penanggap dari berbagai sudut pandang dan juga informasi serta fakta-fakta pendukung opini tersebut. Penegasan Ulang Pada bagian akhir, biasanya berupa simpulan yang diambil oleh penanggap atau bisa juga berupa saran atau masukan dari penganggap yang berkaitan dengan pembahasan yang diangkat. 



Contoh teks tanggapan mengenai kesadaran publik atas keselamatan berkendara (evaluasi)  Adanya berita kecelakaan lalu lintas saat ini sudah menjadi hal yang cukup sering kita temui, baik di berita, maupun di media sosial. Bahkan melihat pemandangan anak yang masih di bawah umur mengendarai motor juga menjadi hal yang lumrah saat ini. Hal yang dianggap sepele namun sangat mengkhawatirkan. (deskripsi) Berdasarkan data dari kominfo, dalam setiap jam rata-rata ada 3 orang yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, dan sebesar 61% kecelakaan lalu lintas terjadi akibat faktor manusia yaitu kemampuan dan juga karakter dalam mengemudi. Hal ini membuktikan bahwa kesadaran akan keselamatan dalam berkendara di masyarakat masih sangat rendah saat ini, mengingat lebih dari setengahnya kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat kemampuan dan juga karakter mengemudi manusia. (penegasan ulang) Oleh karena itu, peningkatan kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara sangat perlu ditingkatkan, dan perlu dimulai dari diri kita sendiri. Patuhi peraturan lalu lintas yang berlaku karena peraturan tersebut dibuat demi keselamatan bersama, termasuk diri kita sendiri. Orang tua sebaiknya juga dengan bijaksana bisa mendidik anak-anaknya untuk belajar berkendara ketika memang sudah cukup umur dan dianggap sudah memiliki tanggung jawab atas setiap perbuatannya. Jangan baru menyesal kemudian ketika hal-hal ini terjadi pada diri kita sendiri atau orang-orang terdekat kita, ingat bahwa setiap nyawa sama berharganya.