Bab Ix [PDF]

  • Author / Uploaded
  • wahyu
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PKP Pangandaran Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran



Pengaruh Penambahan Larutan Wortel (Daucus carota L) Pada Pakan Terhadap Kecerahan Warna Ikan Mas Koki (Carassius auratus) Proposal Karya Tulis Praktik Akhir



Wahy u Afriad i NIT. 17.3.0 8.023



Dosen Pembimbing: D.H Guntur Prabowo, A.Pi., M.M Indra Kristiana, S.Pi., M.P



i



LEMBAR PENGESAHAN



Judul



: Pengaruh Penambahan Larutan Wortel Pada Pakan Terhadap Kecerahan Warna Ikan Mas Koki (Carassius auratus)



Nama



: Wahyu Afriadi



NIT



: 17.3.08.023 Disetujui Oleh



Dosen pembimbing I



Dosen pembimbing II



D.H Guntur Prabowo, A.Pi., M.M NIP. 19650811 198903 1 001



Indra Kristiana, S.Pi, M.P NIP. 19840821 201101 2 011



Diketahui Oleh,



Kepala Program Studi Budidaya Ikan



Ega Aditya Prama, S.Pi.,M.Si NIP. 19880508 201902 1 00



ii



KATAPENGANTAR



Kami panjatkan puji syukur kami ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah melimpahkan hidayahnya dan memberi kami kesempatan dalam menyusun proposal KTPA (Karya Tulis Praktik Akhir) dengan judul “Pengaruh Penambahan Larutan Wortel Pada Pakan Terhadap Kecerahan Warna Ikan Mas Koki (Carassius auratus)”. Proposal ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam melaksanakan KTPA (Karya Tulis Praktik Akhir) bagi para Taruna dan Taruni dari Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran. Penulis menyadari dalam penyelesaian proposal Karya Tulis Praktikk Akhir tidak lepas dukungan dari semua pihak. Melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar besarnya kepada : 1.



Bapak D.H Guntur Prabowo, A.Pi., M.M selaku Pembimbing I dan Ibu Indra Kristiana, S.Pi., M.P selaku Pembimbing II



2.



Bapak Ega Prama Aditya, S.Pi., M.SI selaku Kepala Prodi Budidaya Ikan



3.



Semua pihak yang telah memberi dukungan, semangat, saran, dan doa demi kelancaran dalam penyusunan Laporan KTPA ini. Laporan PKL ini sudah dibuat dengan sebaik-baiknya, namun tentu masih



banyak kekurangannya. Oleh karena itu jika ada kritik atau saran apapun yang sifatnya membangun bagi penulis, dengan senang hati akan penulis terima. Batam, 8 Juli 2020



Wahyu Afriadi NIT. 17.8.03.023



ii



DAFTAR ISI



LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR



iii Iv



DAFTAR ISI



V



DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Ikan Mas Koki



vi Vii 1 1 2 3 3



2.1.1 Morfologi Ikan Mas Koki



3



2.1.2 Habitat Ikan Mas Koki 2.1.3 Kebiasaan Makan Ikan Mas Koki



4 5



2.1.4 Petumbuhan Ikan Mas Koki



5



2.2 Klasifikasi Tanaman Wortel 2.2.1 Kandungan Wortel 2.2.2 Manfaat Wortel BAB III. METODOLOGI



6 7 8 9



3.1 Waktu dan Tempat Karya Tulis Praktik Akhir



9



3.2 Alat dan Bahan



9



3.3 Tahapan Kegiatan



9



3.3.1 Prosedur Kerja 3.3.2 Pengaplikasian Wortel Pada Pakan 3.3.3 Pengaplikasian Pada Ikan 3.4 Metode Perolehan Data



9 11 11 12



3.4.1 Wawancara



12



3.4.2 Observasi



12



3.4.3 Perolehan Data 3.5 Metode Analisa Data



12 12



BAB IV HASIL DAN PEMBHASAN 4.1 Pemelihar aan Benih



13 13 iii



4.1.1 Persiapan Wadah



13



4.1.2 Penebaran Benih



13



4.1.3 Pembuatan Larutan Wortel



13



4.1.4 Pengaplikasian Pada Pakan



14



4.1.5 Manajemen Pakan



14



4.1.6 Manajemen Kualitas Air



14



4.1.7 Pengecekan Warna



16



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN



18



5.1 Kesimpulan



18



5.2 Saran



18



DAFTAR PUSTAKA



19



LAMPIRAN



iv



DAFTAR GAMBAR



Gambar 1. Ikan Mas Koki



3



Gambar 2. Morfologi Ikan Mas Koki



4



Gambar 3. Wortel



6



Gambar 4. Diagram Alir Penambahan Larutan Wortel Pada Pakan Ikan Guppy 10 Gambar 5. Metode Perlakuan



11



v



DAFTAR TABEL



Table 1. Kandungan Gizi Wortel



7



Tabel 2. Alat



9



Tabel 3. Bahan



9



vi



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan mas koki merupakan salah satu ikan hias yang banyak diminati. Ikan ini memiliki bentuk tubuh yang beragam dan memiliki warna yang bervariasi yaitu merah, kuning, hijau, hitam serta keperak-perakan (Afrianto dan Liviawati, 1990 dalam Sholichin, 2012). Dalam periode 2014-2017 volume ikan hias yang dilalulintaskan antar provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 27,51 % pertahun. Pertumbuhan lalulintas tertinggi terjadi pada komoditas ikan hias air laut, dimana rata-ratanya mencapai 69,64 % pertahun. Sementara lalulintas ikan hias air tawar pertumbuhannya mencapai 29,06 % pertahun. Total volume ikan hias yang dilalulintaskan antar provinsi di Indonesia tahun 2017 mencapai 23,32 juta ekor, yang terdiri dari 20,61 juta ekor ikan hias air tawar dan 2,61 juta ekor ikan hias air laut. (KKP, 2018) Salah satu yang menjadi daya tarik terhadap ikan hias adalah warnanya, Penampakan wama pada ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor intemai yang terdiri antara jenis dan sifat ikan (faktor genetik), jenis kelamin dan umur, sedangkan faktor ekstemal yang mempengaruhi daya tank ikan hias yaitu berupa lingkungan tempat pemeliharaan, pakan, dan kondisi kesehatan ikan. Wama ikan yang cerah dan cemerlang mempakan daya tarik utama ikan hias, berbagai variasi wama, seperti merah, kuning, biru, putih, dan hitam amat tergantung dari jenis atau varietasnya (Lesmana et al, 2009) Wama indah pada ikan disebabkan oleh adanya sel pigmen (kromatofor) yang terletak pada lapisan epidermis, yang memiiiki kemampuan untuk menyesuaikan dengan lingkungan dan aktifitas seksual, sedangkan jumlah dan letak pergerakan kromatofor mempengamhi tingkat kecerahan wama pada ikan (Indarti et al, 2012), ikan hanya dapat mensintesis pigmen wama hitam dan putih, sedangkan wama merah, oranye, dan kuning tidak dapat disintesis oleh tubuh ikan secara langsung tanpa pemberian tambahan sumber karotenoid pada pakan, sehingga pembentukan wama pada ikan hias sangat tergantung pada jumlah karotenoid yang ada pada pakan (Sholichm et al, 2012).



Salah satu jenis tanaman yang mengandung karoten adalah wortel (Daucus carota L.), wortel (Daucus carota L.) juga mempakan salah satu sumber provitamin A yang pontesial, kadar vitamin A yang terdapat dalam wortel adalah sebesar 12.000 SI (Anonim, 1981 dalam Slamet, 2011). Selain itu, wortel (Daucus carota L.) juga sebagai sumber P-karoten yang murah dan alami yang memiiiki struktur molekul hampir sama dengan astaxanthin (Lorenz, 2000 dalam Satyantini et al, 2009). Oleh karena itu penulis perlu melakukan penelitian pada pengaruh penambahan larutan wortel pada pakan terhadap perubahan warna pada ikan hias, karena banyak bahan pencerah warna ikan dibuat dari bahan kimia dan pemberian yang mnenyalahi aturan dari animal welfare. Pada kesempatan ini penulis melakukan kegiatan Karya Tulis Praktik Akhir (KTPA) di Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran 1.2 Tujuan Adapun tujuan penulis dari penyusunan Proposal Karya Tulis Praktik Akhir ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan larutan wortel (Daucus carota L) pada pakan ikan mas koki (Carassius auratus) untuk meningkatkan warna ikan.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Ikan Mas Koki Ikan Mas Koki dalam ilmu taksonomi hewan masih satu kerabat dengan ikan mas (Cyprinus carpio L). Menurut Bachtiar (2005) Sistematika ikan koki berdasarkan ilmu taksonomi dijelaskan sebagai berikut : Kelas



: Actinopterygii



Ordo



: Cypriniformes



Subordo



: Cyprinoidea



Famili



: Cyprinidae



Genus



: Carassius



Spesies



: Carassius auratus



Gambar 1. Ikan Mas Koki (Carasius auratus) (Sumber : Rizky A Tiara, 2018)



2.1 Morfologi Ikan Mas Koki Menurut Iskandar (2004), ikan mas koki memiliki bentuk tubuh yang unik dan sisik yang sangat menarik. Tubuh memanjang dan pipih tegak (compressed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat disembulkan (protaktil) adalah ciri dari bentuk ikan mas koki. Sedangkan bagian ujung mulut memiliki dua pasang sungut dan di ujung dalam mulut terdapat



gigi kerongkongan yang tersusun dari tiga baris. Gigi geraham secara umum, hampir seluruh tubuh ikan mas koki ditutupi oleh sisik yang berukuran relatif kecil. Menurut Ardi et al., (2008), adapun ciri-ciri induk jantan ikan mas koki ialah pada sirip dada terdapat bintik-bintik bundar menonjol dan jikalau diraba terasa kasar. Warna tubuhnya cemerlang dibandingkan dengan induk betina, ukuran tubuhnya lebih ramping, gerakannya lebih lincah, dan induk jantan yang telah matang gonad bila diurut pada perut hingga pada lubang urogenital akan mengeluarkan cairan berwarna putih yang disebut dengan sperma. Sedangkan pada induk betina, sirip dada terdapat bintik-bintik dan terasa halus jikalau diraba. Warna badan agak pucat tidak secerah induk jantan, gerakannya relatif lebih lambat, ukuran tubuhnya lebih besar dari induk jantan. Induk betina yang sudah matang gonad bila diurut dibagian perut hingga lubang urogenital akan mengeluarkan cairan berwarna kuning yang disebut dengan sel telur.



Gambar 2. Morfologi Ikan Mas Koki (Sumber : Noviyanti) 2.3 Habitat Ikan Mas Koki Ikan Mas Koki hidup di perairan tawar yang beriklim sejuk. Ikan Mas Koki hidup di temperatur 25-320C, oksigen terlarut 3-5 ppm, nilai pH 6-7, CO2maksimal 10 ppm, dan nitrit maksimal 0,2. Oleh karena itu ikan mas koki dapat dipelihara diseluruh wilayah Indonesia (Lingga dan Susanto, 1999 dalam Syaifudin, 2004). Di daerah yang mempunyai 4 musim, ikan mas koki melakukan aktivitasnya pada



musim semi yaitu, ketika suhu lingkungan mencapai 12-20 oC, ikan mas koki mampu memijah sepanjang tahun. Sedangkan air yang digunakan sebagai media hidup mas koki harus memiliki perbandingan gas karbon dioksida (CO2) dan gas oksigen (O2) yang seimbang. Apabila kadar CO2 yang lebih tinggi maka akan mangakibatkan kematian. Perkembangbiakan ikan mas koki ini cukup baik di lakukan di daerah tropis. Akan tetapi apabila dipelihara dalam akuarium harus ada perlakuan khusus utuk penambahan oksigen. Faktor ini dikarenakan volume akuarium yang kecil sehingga oksigen mudah habis (Fajrin, 2011). 2.4 Kebiasaan Makan Ikan Mas Koki Krustasea, serangga, dan berbagai jenis tumbuhan air adalah sumber makanan alami ikan mas koki di alam liar. Ikan mas koki ini mempunyai peran sebagai pemangsa oportunistik yang makan terus menerus tanpa ada kesadaran untuk berhenti makan seperti halnya ikan lain. Kelebihan dalam pemberian pakan pada ikan mas koki dapat membahayakan kesehatan ikan mas koki, seperti menyumbat ususnya. Hal ini biasanya terjadi pada ikan hias hasil pembiakan yang yang memiliki saluran pencernaan yang berbelit-belit. Jika makanan tersedia sangat banyak, mereka akan memakan semuanya dan menghasilkan kotoran yang cukup banyak. Hal ini umumnya karena ketidaksempurnaan ikan mas koki dalam mencerna protein. Pemberian makan berlebihan dapat buktikan melalui meneliti panjangnya kotoran yang keluar dari kloaka ikan (Chui et al, 2009). Pakan yang diberikan berupa pellet apung. Pada wadah yang sama induk dipelihara dengan memberi makan 2 kali sehari. Sedangkan pemberian pakan untuk larva atau benih berupa pellet yang sebelummnya ditumbuk terlebih dahulu, atau dapat berupa pakan alami seperti artemia, daphnia, dan kuning telur bebek yang telah direbus, hal ini dikarenakan bukaan mulut larva yang masih kecil. Sedangkan para peminat ikan mas koki juga dapat menambahkan variasi makanan yang berupa kacang polong hijau yang sudah dikupas kulit arinya dan sayuran 7 yang disiram air panas, atau jentik nyamuk serta udang kecil untuk anakan mas koki (Fajrin, 2011). 2.5 Petumbuhan Ikan Mas Koki Pertumbuhan sebagai pertambahan dalam volume dan berat dalam waktu



tertentu (Handajani dan Widodo, 2010). Pertumbuhan ikan erat kaitannya dengan ketersediaan protein dalam pakan. Hal ini berkaitan dengan fungsi dari protein yaitu sebagai sumber energi utama karena protein ini terus menerus diperlukan dalam pakan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan yang rusak. Faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor internal dan 11 faktor eksternal. Faktor internal adalah hal-hal yang meliputi individu ikan yaitu karakter genetik, spesies, jenis kelamin, umur, ukuran ikan, dan kondisi fisiologis. Faktor eksternal merupakan pengaruh dari luar (lingkungan) meliputi salinitas, DO, pH, dan makanan. 2.6 Klasifikasi Wortel Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan, tanaman wortel diklasifikasi-kan sebagai berikut: Devisio



: Spermatophyta



Subdevisi



: Angiospermae



Kelas



: Dicotyledonae



Ordo



: Umbelliferales



Famili



: Umbellifirae/ Apiaceae/ Ammiaceae



Genus



: Daucus



Spesies



: Daucus carota L. (Cahyono, 2006)



Gambar 3. Wortel (Daucus carota L.) Spesies Daucus carota L berkerabat dekat dengan seledri (Apium graveolens L.), parsley atau petroseli (Petroselinum crispum Mill), parsnip, adas,



dan sebagainya. Spesies ini memeiliki banyak varietas yang sudah dibudidayakan oleh masyarakat. Wortel (Daucus carota L.) termasuk jenis tanaman sayuran umbi semusim, berbentuk semak (perdu) yang tumbuh tegak dengan ketinggian antara 30 cm - 100 cm atau lebih, tergantung jenis dan varietasnya.wortel digolongkan sebagai tanaman semusim karena hanya berproduksi satu kali dan kemudian mati. Tanaman wortel berumur pendek yaitu berkisar antara 70-120 hari, tergantung pada varietasnya (Cahyono, 2006) 2.7 Kandungan Wortel Tanaman wortel (Daucus carrota L) memiliki kandungan gizi yang banyak diperlukan oleh tubuh terutama sebagai sumber vitamin A. Umbi wortel banyak mengandung vitamin A yang disebabkan oleh tingginya kandungan karoten yakni suatu senyawa kimia pembentuk vitamin A. Kandungan gizi wortel dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1. Kandungan Gizi Wortel NO



Bahan Penyusun



Kandungan Gizi



1



Kalori (kal)



42,00



2



Karbohidrat (g)



9,58



3



Lemak (g)



0,24



4



Protein (g)



0.93



5



Kalsium (mg)



33



6



Fosfor (mg)



35



7



Besi (mg)



0,30



8



Vitamin A (SI)



835



9



Vitamin B (mg)



0,6



10



Vitamin C (mg)



1,9



11



Karoten, Beta (mcg)



8285



12



Karoten, Alpha (mcg)



3477



13



Lycopene (mcg)



1



14



Lutein+Zeaxanthin (mcg)



256



Sumber: U.S Department Of Agriculture (2019)



Menurut Rubatzky dan Yamaguchi (1997) dalam Apriantini (2009), α- dan β-



karoten adalah pigmen karotenoid utama yang menyebabkan wama kuning dan jingga, β- karoten biasanya mencapai scdikitnya 50% dari kandungan total karotenoid, karotenoid merupakan pigmen alami yang memberikan wama kuning, jingga atau merah, kadar karotenoid pada wortel banyak terdapat di floem dari pada di xylem. Jenis yang paling dominan pada wortel wama orange dan kuning adalah α- and β- karoten, kandungan p-karoten pada wortel mentah lebih tinggi dibandingkan wortel yang telah dimasak, selain itu pada wortel kuning juga mengandung xanthophylls seperti lutein, pada wortel merah mengandung likopen dan pada wortel ungu terdapat antosianin (Apriantini, 2009). 2.8 Manfaat Wortel Tanaman wortel (Daucus carota L.) juga memberikan manfaat untuk hewan salah satunya pada ikan, kandungan karoten pada wortel memberikan manfaat terhadap wama ikan sehingga wama ikan lebih menarik, selain itu juga secara fisiologis karoten berfungsi sebagai protektor sistem saraf pusat terhadap sinar yang 22 berlebihan dan karoten juga berpengaruh dalam kesehatan ikan sendiri (Lesmana, 2009).



BAB III METODOLOGI



3.1 Waktu Dan Tempat Karya Tulis Praktik Akhir Karya Tulis Praktik Kahir ini di laksanakan selama 80 hari yaitu mulai dari tanggal 2 Maret s/d 20 Mei 2020 yang bertempat di Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran, Jawa Barat. 3.2 Alat dan Bahan Penambahan larutan wortel pada pakan ikan mas koki (Carassius auratus) menggunakan beberapa alat yang dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 2. Alat No



Alat



Kegunaa



1



Akuarium



n Tempat yang digunakan untuk pemeliharan ikan mas



2 3 4 5 6 7 8



Aerasi Siphon Blender Sendok Mangkok Kertas Saring Handphone



Koki Pensuplai Oksigen Alat penyedot kotoran didasar kolam Menghaluskan bahan Mengaduk Bahan Wadah Bahan Menyaring Bahan Mengecek Warna



Bahan yang di gunakan untuk penambahan wortel pada pakan ikan mas koki (Carassius auratus) dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 3. Bahan No 1 Air



Bahan



Kegunaan Media budidaya ikan mas koki (Carassius auratus)



2



Benih Ikan Mas



dan pelarut bahan Bahan budidaya



3 4



Koki Wortel Pakan



Bahan tambahan pakan untuk ikan mas koki Bahan makan ikan



3.3 Tahapan Kegiatan Tahapan kegiatan yang dilakukan selam Karya Tulis Praktik Akhir yang



akan dilakukan di Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran, Jawa Barat. Berikut kegiatan yang dilakukan pada proses penambahan larutan wortel.



Persiapan Wadah dan Kolam Pemeliharaan Pembuatan Larutan Wortel



Pengisian Air dan Penebaran Benih



Pemberian Pakan dengan campuran larutan wortel Pengamatan dan Dokumnetasi



Gambar 4. Diagram Alir Penambahan Larutan Wortel Pada Pakan Ikan Mas Koki (Carassius auratus) 3.3.1



Prosedur Kerja



Pembuatan Cairan Wortel menurut Permatasari (2016) :







Siapkan alat dan bahan







Timbang wortel sebanyak 75 gram dan 100 gram







Masukan wortel kedalam belnder dengan perlakuan:



1. 75 gram wortel dengan 100 ml air 2. 100 gram wortel dengan 100 ml air 



Setelah halus wortel disaring menggunakan kertas saring







Lalu aplikasikan wortel pada pakan ikan mas koki



0



3.3.2



Pengaplikasian wortel pada pakan :



 Timbang pakan menjadi 2 bagian masing masing 1 kg  Lalu campurkan larutan pada pakan ikan mas  Lalu aduk pakan hingga rata  Keringkan selama 25 menit  Setelah kering pakan siap diberikan kepada ikan 3.3.3



Pengaplikasian pada ikan : Pengaplikasian pada ikan ada 3 cara yaitu :







Pemberian pakan komersil biasa







Pemberian pakan komersil yang telah dicampur cairan wortel sebanyak 50 gr / 100 ml air







Pemberian pakan komersil yang telah dicampur cairan wortel sebanyak 100 gr / 100 ml air (Permatasari, 2016) Perlakuan ini dilakukan dengan metode control dan penambahan dosis yang berbeda. Perlakuannya dialkukan dengan 3 cara dan pengulangan sebanyak 3 kali. Denah Perlakuan sebagai berikut:



A



B



C



1



Gambar 5. Metode Perlakuan Ket : Kolam A : Kontrol menggunakan pakan komersil Kolam B : Perlakuan satu dengan menambahkan larutan wortel 75 gram pada pakan Kolam C : Perlakuan dua dengan menambahkan larutan wortle 100 gram pada pakan Parameter yang diuji adalah peningkatan warna ikan mas koki (Carassius auratus). 3.4 Metode Perolehan Data Kegiatan Karya Tulis Praktik Akhir yang penulis lakukan menggunakan beberapa cara yaitu: 3.4.1 Wawancara Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab secara langsung dengan teknisi atau pihak yang bersangkutan dengan penambahn wortel pada pakan ikan mas koki (Carassius auratus) untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait kegiatan yang ada dilapangan. 3.4.2



Observasi Observasi merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan untuk melihat



secara langsung kegiatan dan keadaan di lokasi praktik. 3.4.3



Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah kegiatan mengumpulkan beberapa sumber



ilmiah seperti buku, internet, makalah, proposal, dsb dari instansi terkait atau koleksi penulis dalam penyusunan laporan terdahulu dan beberapa informasi dari beberapa pihak seputar kegiatan penambahan larutan wortel pada pakan ikan mas koki (Carassius auratus) 3.5 Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis data kuantitatif secara deskritif yaitu menganalisis suatu data dengan cara mengdeskripsikan data yang



2



terkumpul untuk diolah dan di analisis kemudian melakukan penarikan kesimpulan vdari hasil pengolahan data tersebut. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pemeliharaan Benih 4.1.1 Persiapan Wadah Persiapan wadah pada ikan mas koki (Cyprinus carpio) menggunakan box berukuran 1 m x 0,5 m. Wadah dicuci menggunakan sabun dan dibilas dengan bersih sebelum digunakan. Air yang akan digunakan diendapkan terlebih dahulu selama 2 hari. Air diisi sebanyak 10 liter atau ketinngian 15 cm pada box yang digunakan.



Gambar 6. Persiapan Wadah 4.1.2 Penebaran Benih Benih ikan mas koki yang akan ditebar berasal dari penjual ikan setempat. Benih ikan mas koki yang digunakan berukuran 3 cm. Ikan diaklimatiasasi terlebih dahulu sebelum di tebar. Aklimatisasi bertujuan untuk menyesuaikan ikan dengan kondisi lingkungannya. Penebaran benih dilakukan pada pagi hari



Gambar 7. Penebaran Benih 4.1.3 Pembuatan Larutan Wortel Pembuatan larutan wortel menggunakan wortel sebanyak 175 gram. Larutan wortel dibuat dengan dua dosis yaitu 100 gram wortel ditambah 10 ml air dan 75 gram wortel ditambah 10 ml air. Pembuatan larutan wortel dilakukan dengan cara wortel dihaluskan terlebih dahulu sesuai takaran, lalu wortel diperas hingga kering setelah diperas masing masing larutan wortel diberi air sebanyak 10 ml.



3



Gambar 8. Pembuatan Larutan Wortel 4.1.4 Pengaplikasian Pada Pakan Pakan yang akan digunakan bermerk takari, sebelum dicampur larutan wortel pakan ditimbang sebanyak 100 gram, dibuat menjadi 3 bagian satu bagian akan digunakan sebagai pakan komersil sedangkan sisanya sebagai pakan uji. Pakan uji dicampur dengan masing larutan sebanyak 10 ml. Setelah dicampur pakan dikeringkan dengan angin, hindarkan cahaya matahari agar kandungan dari wortel tidak hilang. Setelah kering pakan dimasukkan pada setiap wadah pakan. (Fernando, Yanto, Farida 2019) 4.1.5 Manajemen Pakan Pakan diberikan sebanyak tiga kali sehari pada jam 8.00, 12.00, 16.00. pakan diberikan sesuai peerlakuan pada tiap kolam uji. Pemberian pakan menggunakan sistem adlibitum yaitu sekenyang kenyangnya. Pakan untuk 100 gram pakan dapat habis selama 10 hari.



Gambar 9. Pakan 4.1.6 Manajemen Kualitas Air Pengendalian kualitas air dilakukan sehari 2 kali yaitu pagi dan sore.



4



Pengendalian kualitas air yang dilakukan yaitu pengecekan suhu, siphon, dan pergantian air. A. Suhu Pengecekan suhu menggunaka termometer suhu. Suhu dicek pada pagi dan sore hari selama pengujian, berikut grafik suhu dapat dilihat pada gambar 35 30 25 20 Pagi Siang



15 10 5 0 Minggu 1



Minggu 2



Minggu 3



Minggu 4



Minggu 5



Tabel 4. Grafik Suhu B. Siphon Siphon adalh pembersihan sisa sisa pakan yang ada pada dasar kolam budidaya. Penyiphonan dilakukan pagi dan sore hari. Siphon dilakukan dengan menggunakan alat siphon



Gambar 10. Siphon



5



4.1.7 Pengecekan warna Pengecekan warna ikan dilakukan dengan menggunakan RGB (Red Green Blue).



Pengecekan



ini



menggunakan



persentase



di



RGB,



pengecekan



menggunakan aplikasi colour picker. Berikut gambar pengecekan warna dari ika mas koki.



Gambar 11. Pengecekan Warna Berikut gambar tabel dari hasil pengecekan warna ikan mas koki.



Gambar 12. Tabel Hasil Pengecekan Berikut gambar perbandingan warna dari awal sampai selesai pengujian



6



Perlakuan 75 gram wortel dan 10 ml air



A



B



Gambar 13. A. Awal dan B. Akhir



Perlakuan 100 gram wortel dan 10 ml air



A



B



Gambar 14. A. Awal dan B. akhir Perlakuan Pakan Komersil



A



B



Gambar 15 A. Awal dan B. Akhir



7



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pengaruh dari larutan wortel pada pakan ikan mas koki sangat berperngaruh dalam meningkatkan kecerahan warna. Pada pengujian ini perlakuan 100 gram wortel dan 10 ml air sangat berpengaruh pada kecerahan ikan mas koki, dapat dilihat dari tabel pengecekan warna ikan mas koki. Perlakuan 75 gram dan 10 ml air juga berpengaruh dalam kecerahan warna pada ikan mas koki namun tidak sepekat perlakuan 100 gram wortel dan 10 ml air. 5.2 Saran Kurangnya alat dan bahan dalam pengukuran kualitas air dapat ditambah, sebagai penunjang proses produksi dan pengecekan warna masih kurang alatnya. Dalam proses pengendalian kualitas air juga masih terkendala dalam penganannya.



8



DAFTAR PUSTAKA Bachtiar, Y. 2005. Mencegah Mas Koki Mudah Mati. Jakarta: Agromedia Pustaka. Cahyono. 2006. Analisis Ekonomi dan Teknik Bercocok Tanam Sayuran. Yogyakarta: Kanisius. Indarti, Septa. Muhaemin, Moh. & Hudaidah, Siti. 2012. Modified Toca Colour Finder (M-TCF) dan Kromatofor sebagai Penduga Tingkat Kecerahan Wama Ikan Komet (Carasius auratus auratus) yang diberi Pakan dengan Proporsi Tepung Kepala Udang (TKU) yang Berbeda. Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, (Online), Vol. l,No. 1, Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2018, Perkembangan Lalulintas Ikan Hias Nasional, https://kkp.go.id/kkp/bkipm/artikel/6157-peta-lalulintasikan-hias-2018 diakses pada tanggal 26 Februari 2020. Lesmana, Darti Satyani & Daelami, Deden. 2009. Panduan Lengkap Ikan Hias Air Tawar. Jakarta: Penebar Swadaya Permatasari, Utari. 2016. Pengaruh Penmabahan Ekstrak Wortel (Daucis carota L) Pada Pakan Buatan Terhadap Kecerahan Warna Ikan Cupang (Betta splendes regan). Dan Pengajarannya Di SMAN 4 Palembang. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Palembang. Satyantini, Woro H. Mubarak, A. Shofy. Mukti, A. Taufiq. & C, Ninin. 2009. Penam bahan Wortel sebagai Sumber Beta Karoten Alami dengan Beberapa Metode Pengolahan Pada Pakan Terhadap Peningkatan Wama Bim Lohsitx Red Claw (Cherax quadricarinatus). Jurnal Akuakultur Indonesia, (Online), Vol. 8, No. 1, Slamet, Agus. 2011. Fortifikasi Tepung Wortel dalam Pembuatan Bubur Instan untuk Peningkatan Provitamin A. Jurnal Agrointek, (Online), Vol. 5, No.1 Sholichin, I., K. Haetami, dan H. Suherman. 2012. Pengaruh Penambahan Tepung Rebon pada Pakan Buatan terhadap Nilai Chroma Ikan Mas Koki (Carassius auratus). J. Perikanan dan Kelautan. 3(4): 185-190. Sunarjono, Hendro. 2014. Bertanam 36 Jenis Sayur. Jakarta: Penebar Swadaya U.S



Department



Of



Agriculture,



https://fdc.nal.usda.gov/fdc-



2019.



Fooda



Data



Central, app.html#/food-details/342354/nutrients di



akses tanggal 2 Maret 2020.



9