Bab Vi Design Tooling Dan Pengendalian Kecelakaan Kerja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



BAB VI DESIGN TOOLING DAN PENGENDALIAN KECELAKAAN KERJA 6.1



Landasan Teori Landasan teori merupakan kumpulan dari teori-teori yang mendukung dan



menunjang pembuatan setiap hasil serta pembahasannya. Landasan teori akan menjadi dasar dari setiap langkah yang akan dilakukan dalam proses pembahasan hasil analisis proses pembuatan produk Rak Parfum. Berikut merupakan pembahasan teori-teori yang digunakan dalam modul design tooling dan pengendalian kecelakaan kerja. Berikut ini adalah landasan teori dari design tooling dan pengendalian kecelakaan kerja. 6.1.1 Design Tooling Design Tooling adalah proses perancangan dan pengembangan alat, metode, dan teknik yang diperlukan untuk memperbaiki efisiensi dan produktifitas proses manufaktur. Ini dapat memberikan mesin industri dan special tool yang dibutuhkan untuk keberlangsungan proses produksi sehari-hari dengan kecepatan dan volume yang tinggi. Hal ini akan meningkatkan kualitas produksi dan lebih ekonomis, agar dapat menjamin biaya produk tetap kompetitif. Selama tidak ada satupun tool atau proses yang dapat menghasilkan semua bentuk manufaktur yang diinginkan, desain tool akan selalu berubah dan berkembangnya proses kreatifitas pemecahan masalah. (Hoffman, 1996). 6.1.2 Mesin dan Alat yang Digunakan pada Design Tooling Peralatan adalah suatu alat untuk mendukung berjalannya pekerjaan. Pemesinan adalah suatu alat untuk mengubah suatu energi menjadi energi lain sebagai pendukung pekerjaan, proses pemesinan sangat berguna bagi  proses pembentukan suatu produk karena dapat membuang atau menghilangkan sebagian



VI-1



VI-2



material dari benda kerjanya secara mudah. Berikut ini adalah beberapa peralatan dan pemesinan yang sering digunakan untuk pembuatan suatu produk. 1.



Meteran Meteran adalah alat ukur panjang yang bisa digulung, dengan panjang 25-50 meter. Meteran sering digunakan oleh tukang bangunan atau pengukur lebar jalan. Ketelitian pengukuran dengan meteran hingga 0,5 mm. Meteran ini pada umumnya dibuat dari bahan plastik atau plat besi tipis. Satuan yang dipakai dalam meteran yaitu mm atau cm. Ujung meteran dilengkapi dengan pengait dan diberi magnet agar lebih mudah ketika sedang melakukan pengukuran, dan meteran tidak lepas ketika mengukur. Berikut ini merupakan Gambar 6.1 Meteran.



Gambar 6.1 Meteran



2.



Mesin Jigsaw Mesin jigsaw merupakan mesin gergaji yang bergerak naik turun, dapat digunakan untuk memotong kayu bermodel melingkar atau berlekuk-lekuk. Prinsip kerja mesin jigsaw adalah alat potong bergerak naik dan turun secara sangat cepat dan bantalan kerja diarahkan ke benda kerja yang akan dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan, dan pastikan benda kerja dalam keadaan dijepit atau ditahan agar terhindar dari kecelakaan kerja. Berikut ini adalah Gambar 6.2 Mesin Jigsaw.



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



VI-3



Gambar 6.2 Mesin Jigsaw



3.



Mesin Amplas Mesin amplas digunakan untuk menghaluskan permukaan benda kerja dengan mengarahkan mesin ke benda kerja. Halus dan kasarnya kertas amplas ditunjukkan oleh angka yang tercantum dibalik kertas. Terdapat 2 prinsip kerja mesin amplas tangan ini, yaitu orbital sander dan reciprocating. Orbital sander mempunyai suatu pad yang berbentuk lingkaran sebagai tempat untuk melekatkan kertas amplas yang berputar pada saat mesin ini bekerja, sedangkan untuk reciprocating mempunyai pad yang berbentuk kotak yang bergetar untuk melakukan proses pengamplasan. Fungsi mesin amplas tangan untuk menghaluskan permukaan benda kerja yang kasar setelah proses pemotongan atau pengeboran. Berikut merupakan Gambar 6.3 Mesin Amplas.



Gambar 6.3 Mesin Amplas



4.



Mesin Circular Saw



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



VI-4



Mesin circular saw adalah gergaji listrik dengan gerakan mata gergaji berputar pada porosnya. Mesin ini digunakan untuk melakukan pemotongan lurus. Mesin circular saw memiliki prinsip kerja mata pisau potong berbentuk lingkaran digerakkan memutar dengan menggunakan motor listrik.Berikut ini merupakan Gambar 6.4 Mesin Circular Saw.



Gambar 6.4 Mesin Circular Saw



5.



Mesin Nail Gun Mesin Nail Gun adalah pada benda kerja diam dan mesin bergerak. Paku tembak digunakan untuk mempercepat pemasangan pada suatu produk dengan ditambahkan dari tekanan udara. Caranya dengan menekan pelatuknya maka paku akan terlontar. Mesin nail gun digunakan untuk menyatukan komponen. Berikut ini merupakan Gambar 6.5 Mesin Nail Gun.



Gambar 6.5 Mesin Nail Gun



6.



Mesin Kompresor



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



VI-5



Kompresor adalah mesin atau alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan udara. Kompresor biasanya menggunakan motor listrik, mesin diesel atau mesin bensin sebagai tenaga penggeraknya. Udara bertekanan hasil dari kompresor biasanya diaplikasikan atau digunakan pada pengecatan dengan teknik spray, untuk mengisi angin ban, pembersihan, pneumatik, gerinda udara, dan lain sebagainya. Prinsip kerja mesin kompresor adalah torak dari pompa ditarik ke atas, tekanan yang ada di bawah silinder akan mengalami penurunan di bawah tekanan atmosfir, sehingga udara akan masuk melalui celah katup kompresor, sehingga saat pelatuk tempat udara keluar ditekan akan mengeluarkan tekanan udara. Berikut merupakan Gambar 6.6 Mesin Kompresor.



Gambar 6.6 Mesin Kompresor



7.



Spray Gun Spray gun ini adalah alat untuk pengecatan agar hasil pengecatan menjadi lebih baik dan menghemat pemakaian cat. Prinsip kerja dari spray gun yaitu tekanan angin dari mesin compressor akan menyemprotkan cat pada tangki Spray Gun .Berikut merupakan Gambar 6.7 Spray Gun.



Gambar 6.7 Spray Gun



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



VI-6



6.1.3 Alat Pelindung Diri Alat



pelindung



diri



adalah



seperangkat alat keselamatan yang



digunakan oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau seabagian tubuhnya dari kemungkinan adanya



pemaparan



potensi



bahaya



lingkungan



kerja



terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja (Tarwaka, 2008). Berikut ini adalah beberapa alat pelindung diri yang sering digunakan 1.



Alat Pelindung Mata dan Muka Alat



pelindung



jenis ini



digunakan



untuk melindungi



mata



dari



percikan bahan kimia korosif, debu dan partikel-partikel kecil yang melayang di udara, gas atau



uap



mata,



elektronik, panas radiasi sinar matahari,



radiasi



gelombang



yang



dapat



menyebabkan



iritasi



pukulan atau benturan benda keras.. Berikut merupakan Gambar 6.8 Alat Pelindung Mata dan Muka.



Gambar 6.8 Alat Pelindung Mata dan Muka



2. Alat Pelindung Telinga Alat yang



pelindung



jenis



ini



digunakan



untuk



mengurangi



intensitas



masuk kedalam telinga. Berikut ini merupakan Gambar 6.9 Alat



Pelindung Telinga.



Gambar 6.9 Alat Pelindung Telinga



3. Alat Pelindung Pakaian



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



VI-7



Digunakan untuk melindungi seluruh atau bagian tubuh dari percikan api, suhu panas atau dingin, cairan bahan kimia. Pakaian pelindung dapat berbentuk apron yang menutupi sebagian tubuh pemakainya yaitu mulai daerah dada sampai lulut atau overall yaitu menutupi suluruh bagian tubuh. Berikut ini merupakan Gambar 6.10 Alat Pakaian Pelindung.



Gambar 6.10 Alat Pakaian Pelindung



4.



Alat Pelindung Pernafasan Alat



pelindung



jenis



ini



digunakan



untuk



melindungi



pernafasan



dari resiko paparan gas, uap, debu, atau udara terkontaminasi atau beracun, korosi atau yang



bersifat



rangsangan. Berikut ini merupakan



Gambar 6.11 Alat Pelindung Pernafasan.



Gambar 6.11 Alat Pelindung Pernafasan



5.



Alat Pelindung Tangan



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



VI-8



Alat Pelindung Tangan Digunakan



untuk



melindungi



tangan



dan



bagian lainnya dari dari benda tajam atau goresan, bahan kimia, benda panas dan dingin, kontak dengan arus listrik. Berikut merupakan Gambar 6.12 Alat Pelindung Tangan.



Gambar 6.12 Alat Pelindung Tangan



6.



Alat Pelindung Kaki Alat Pelindung Kaki digunakan



untuk



melindungi



kaki



dan



bagian



lainnya dari benda-benda keras, benda tajam, logam/kaca, larutan kimia, benda panas, kontak dengan arus listrik. Berikut merupakan Gambar 6.13 Alat Pelindung Kaki.



Gambar 6.13 Alat Pelindung Kaki



7.



Alat Pelindung Kepala Alat pelindung kepala digunakan untuk melindungi rambut terjerat



oleh



mesin yang berputar dan untuk melindungi kepala dari terbentur benda tajam atau keras, bahaya kejatuhan benda atau terpukul benda yang



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



VI-9



melayang, percikan bahan kimia korosif, panas sinar matahari.. Berikut ini merupakan Gambar 6.14 Alat Pelindung Kepala.



Gambar 6.14 Alat Pelindung Kepala



6.1.4 Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kesehatan Kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja atau masyarakat pekerja memperoleh derajat Kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik atau mental, maupun social. Keselamatan kerja adalah sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja. Keselamatan kerja yang baik adalah pintu gerbang bagi keamanan tenaga kerja keselamatan



kerja



menyangkut segenap proses produksi dan distribusi, baik barang maupun jasa. Berikut ini adalah tujuan dari kesehatan dan keselamatan kerja (Suma’mur, 2014). 1.



Mencegah



2.



Mencegah dan mengurangi timbulnya penyakit akibat kerja.



3.



Mencegah dan mengurangi kematian, cacat tetap dan luka ringan.



4.



Meningkatkan produktivitas.



5.



Menjamin tempat kerja yang aman.



6.2



dan



mengurangi



kecelakaan kerja.



Hasil dan Pembahasan Hasil pembahadan adalah sebuah hasil dari pengamatan atau penelitian



terhadap sesuatu sebagai pertimbangan atau acuan untuk dijadikan sebagai sebuah



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



VI-10



teori . Berikut merupakan hasil dan pembahasan yang terdapat pada design tooling dan pengendalian kecelakaan kerja. 6.2.1 Langkah-Langkah Proses Kerja Produk Terpilih Konsep terpilih merupakan konsep yang memiliki ranking tertinggi. Konsep terpilih yang digunakan untuk membuat produk Rak Parfum adalah konsep M, karena konsep M pada produk bermaterial kayu yaitu kayu jati, kelebihannya adalah kayu memiliki kualitas yang sangat kuat dan tahan lama serta tidak mudah rusak, kemudian kekurangannya adalah harganya yang mahal. Produk bersifat tahan lama yaitu pernis, kelebihannya adalah dapat membuat kayu lebih awet dan tahan lama, kemudian kekurangannya adalah lama kering jika diaplikasikan. Produk memiliki fitur tambahan yaitu gantungan besi, kelebihannya adalah produk dapat digantung dan tidak memakan tempat, kemudian kekurangannya adalah beresiko patah pada saat digantung. Produk berukuran besar yaitu (52 x 31 x 40) cm, kelebihannya agar produk memiliki kapasitas yang luas, kemudian kekurangannya adalah memakan banyak tempat. Komsep terpilih terdiri dari 5 komponen yaitu komponen papan samping sebanyak 2 unit yang berukuran (1 x 31 x 40) cm, Komponen papan atas yang berukuran (52 x 15,5 x 1) cm, Komponen papan alas yang berukuran (52 x 31 x 1) cm, Komponen papan belakang yang berukuran (52 x 1 x 32) cm, dan Komponen papan penahan sebanyak 2 unit yang berukuran (52 x 1 x 5) cm. Proses yang digunakan untuk membuat Rak Parfum adalah proses pengukuran menggunakan mistar, proses pemotongan menggunakan gergaji dan mesin jigsaw, proses penghalusan menggunakan amplas, dan proses perakitan menggunakan palu. Proses pertama yaitu mengukur papan samping yang berjumlah 2 unit menggunakan mistar, mengukur papan alas yang berjumlah 1 unit menggunakan mistar, mengukur papan belakang yang berjumlah 1 unit menggunakan mistar, mengukur papan penahan yang berjumlah 2 unit menggunakan mistar, dan mengukur papan atas yang berjumlah 1 unit menggunakan mistar. Proses kedua yaitu memotong papan samping yang berjumlah 2 unit menggunakan jigsaw,



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



VI-11



memotong papan alas yang berjumlah 1 unit menggunakan jigsaw, memotong papan belakang yang berjumlah 1 unit menggunakan jigsaw, memotong papan penahan yang berjumlah 2 unit menggunakan jigsaw, dan memotong papan atas yang berjumlah 1 unit menggunakan jigsaw. Proses ketiga yaitu menghaluskan papan samping yang berjumlah 2 unit menggunakan gerinda tangan, menghaluskan papan alas yang berjumlah 1 unit menggunakan gerinda tangan, menghaluskan papan belakang yang berjumlah 1 unit menggunakan gerinda tangan, menghaluskan papan penahan yang berjumlah 2 unit menggunakan gerinda tangan, dan menghaluskan papan atas yang berjumlah 1 unit menggunakan gerinda tangan. Proses keempat yaitu merakit papan alas yang berjumlah 1 unit dengan papan belakang yang berjumlah 1 unit (perakitan 1) menggunakan nail gun. Proses kelima yaitu merakit perakitan 1 dengan papan samping yang berjumlah 2 unit (perakitan 2) menggunakan nail gun. Proses keenam yaitu merakit perakitan 2 dengan papan penahan yang berjumlah 2 unit (perakitan 3) menggunakan nail gun. Proses ketujuh yaitu merakit perakitan 3 dengan papan atas yang berjumlah 1 unit (perakitan 4) menggunakan nail gun. Proses kedelapan yaitu merakit perakitan 4 dengan gantungan besi yang berjumlah 2 unit (perakitan 5) menggunakan nail gun. Proses kesembilan yaitu melapisi produk Rak Parfum dengan pernis menggunakan spray gun. Proses kesepuluh yaitu mengemas produk Rak Parfum dengan kardus menggunakan staples gun. Proses terakhir yaitu membawa produk Rak Parfum ke gudang penyimpanan. 6.2.2 Bahan, Peralatan, dan Mesin Produk Terpilih Bahan merupakan benda yang menjadi dasar pembuatan suatu produk yang mana bahan tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan wujud yang lain. Alat merupakan benda yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu. Mesin merupakan alat perkakas yang digunakan untuk menggerakkan atau membuat sesuatu yang dijalankan dengan roda, digerakkan oleh tenaga manusia atau motor penggerak, menggunakan bahan bakar minyak atau tenaga alam.



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



VI-12







Bahan yang digunakan pada produk inovasi adalah sebagai berikut: a. Material yang digunakan adalah kayu jati karena kayu jati memiliki kualitas yang sangat kuat dan tahan lama serta tidak mudah rusak.



Gambar 6.15 Kayu Jati



b. Ukuran keseluruhan produk Rak Parfum adalah (52 x 31 x 40) cm. c. Pelapis kayu yang digunakan adalah pernis karena dapat membuat kayu lebih awet dan tahan lama. d. Pengemasan menggunakan kardus karena melindungi produk dari resiko kerusakan. 



Bahan yang digunakan pada komponen tambahan konsep M yaitu untuk fitur tambahan adalah gantungan besi karena produk dapat digantung dan tidak memakan tempat.



Gambar 6.16 Gantungan Besi







Peralatan yang digunakan pada konsep terpilih adalah sebagai berikut:



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



VI-13



a. Proses pengukuran menggunakan mistar karena mistar merupakan salah satu alat ukur Panjang yang memiliki tingkat ketelitian 1 mm atau 0,1 cm..



Gambar 6.17 Mistar



b. Proses pengemasan menggunakan staples gun karena dapat digunakan untuk menyatukan kardus agar lebih kuat dan permanen.



Gambar 6.18 Staples Gun







Mesin yang digunakan pada konsep terpilih adalah sebagai berikut: a. Proses pemotongan menggunakan mesin jigsaw. Prinsip kerja mesin jigsaw adalah bergerak naik turun saat memotong.



Gambar 6.19 Mesin Jigsaw



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



VI-14



b. Proses penghalusan menggunakan mesin gerinda tangan. Prinsip kerja mesin gerinda tangan adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi abrasi, penajaman, pengasahan, atau pemotongan.



Gambar 6.20 Mesin Gerinda Tangan



c. Proses perakitan menggunakan mesin nail gun. Prinsip kerja mesin nail gun adalah menekan pelatuknya maka paku akan terlontar ke material yang hendak digabungkan.



Gambar 6.21 Mesin Nail Gun



d. Proses pernis menggunakan mesin spray gun. Prinsip kerja mesin spray gun adalah memecah cairan menjadi butiran halus dengan bentuk dan ukuran yang halus maka pemakaian spray gun dapat merata ke seluruh permukaan yang disemprot.



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



VI-15



Gambar 6.22 Mesin Spray Gun



6.2.3 Perbandingan Mesin dan Alat yang Digunakan dalam Pembuatan Produk Referensi dan Produk Inovasi Produk referensi dan produk inovasi memiliki perbedaan mesin dan alat yang digunakan. Proses pembuatan produk referensi maupun produk inovasi membutuhkan mesin dan alat untuk memudahkan proses pembuatan produk. Berikut merupakan Tabel 6.1 Perbandingan Mesin dan Alat yang Digunakan dalam Pembuatan Produk referensi dan produk inovasi. Tabel 6.1 Perbandingan Mesin dan Alat yang Digunakan dalam Pembuatan Produk



referensi dan produk inovasi 1.



Mengukur



Produk Referensi Mistar



2.



Memotong



Gergaji



Mesin Jigsaw



3.



Mengaluskan



Amplas



Mesin Gerinda Tangan



No.



Operasi



Produk Inovasi Mistar



Alasan Kekurangan Mistar: Angka yang terdapat pada mistar terlalu kecil sehingga sulit untuk melihatnya. Kelebihan Mistar: Karena mistar merupakan salah satu alat ukur Panjang yang memiliki tingkat ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Kekurangan Gergaji: Cepat berkarat dan hanya bisa menggergaji beberapa bahan material saja. Kelebihan Mesin Jigsaw: Karena mesin jigsaw dapat membuat lekukan pada komponen. Kekurangan Amplas: Menimbulakan debu dimana-mana, kertas amplas mudah kotor dan hasil tidak bisa langsung dilihat. Kelebihan Gerinda Tangan: Dapat bekerja pada benda kerja yang telah dikeraskan, dapat menghaluskan permukaan benda, dapat memberikan



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



VI-16



No. 4.



5.



6.



tuntutan ukuran yang presisi. Tabel 6.1 Perbandingan Mesin dan Alat yang Digunakan dalam Pembuatan Produk referensi dan produk inovasi(Lanjutan) Produk Produk Operasi Alasan Referensi Inovasi Merakit Palu Nail gun Kekurangan Palu: Palu tidak bisa berfungsi jika tidak ada benda yang akan diapku atau dirakit. Kelebihan Nail gun: Semakin besar daya listrik yang dikonsumsi maka semakin besar pula kekuatan hantamnya. Pernis Spray Gun Kelebihan Spray Gun: Dapat menampung banyak cairan pernis sehingga cocok untuk pelapisan dengan bidang yang besar. Pengemasan Staples Gun Kelebihan Staples Gun: Dapat digunakan untuk menyatukan kardus agar lebih kuat dan permanen.



Dari Tabel 6.1 dapat diketahui bahwa proses pengukuran pada produk referensi dan pada produk inovasi menggunakan mistar. Alasan menggunakan mistar yaitu karena mistar merupakan salah satu alat ukur panjang yang memiliki tingkat ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Proses pemotongan pada produk referensi menggunakan gergaji, sedangkan pada produk inovasi menggunakan mesin jigsaw, karena dapat memotong dalam bentuk apa saja dan dapatmembuat lekukan pada komponen. Proses penghalusan pada produk referensi menggunakan amplas, sedangkan pada produk inovasi menggunakan mesin gerinda tangan, karena dapat bekerja pada benda kerja yang telah dikeraskan, dapat menghaluskan permukaan benda, dapat memberikan tuntutan ukuran yang presisi pada benda kerja. Proses perakitan pada produk referensi menggunakan palu, sedangkan pada produk inovasi menggunakan nail gun, karena semakin besar daya listrik yang dikonsumsi maka semakin besar pula kekuatan hantamnya. Proses pernis pada produk inovasi menggunakan spray gun, karena dapat menampung banyak cairan pernis sehingga cocok untuk pelapisan dengan bidang yang besar. Proses pengemasan pada produk inovasi menggunakan staples gun, karena dapat digunakan untuk menyatukan kardus agar lebih kuat dan permanen.



6.2.4 Potensi Bahaya Kecelakaan Kerja serta Pengendaliannnya Proses dari produksi suatu produk tentunya memiliki potensi kecelakaan kerja yang dapat membahayakan keselamatan operator yang sedang bekerja. Berikut adalah Tabel 6.2 Potensi Bahaya Kecelakaan Kerja serta Pengendaliannya.



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



VI-17



Lokasi Peralatan, Deskripsi Bahaya Potensi Penyebab Perkakas, Material 1. Mengukur Lokasi Peralatan: Penggaris bergeser Tidak menahan dan tidak hati-hati Stasiun Pengukuran ketika digunakan dalam menggunakan penggaris No. Aktifitas



Perkakas: Mistar Pulpen Material: Kayu Jati



Tabel 6.2 Potensi Bahaya Kecelakaan Kerja serta Pengendaliannya



Memotong Lokasi peralatan: Stasiun Pemotongan 2. Perkakas: Jigsaw



Kayu Jati terjatuh



Deskripsi Pengendalian yang Ada Konsekuensi Tangan tercoret atau Eliminasi:lecet Subsitusi:Pengendalian Teknik: Tidak hati-hati dalam meletakan dan Kaki memar dan Menambahkan penahan pada ujung penggaris memindahkan kayu Jati terluka Pengendalian Administratif: Memberikan penjelasan dan pengetahuan untuk menghindari kecelakaan dan kerugian kerja APD: Sarung tangan kain dan safety shoes



Mesin mati tiba-tiba Tidak hati-hati dalam menggunakan Pekerjaan jadi mesin terhambat Mesin macet saat terjadi Alat potong sudah tumpul pemotongan



Kayu Jati terlepas dari mesin Mesin terlepas dari Tidak hati-hati dalam menggunakan Tangan tergores atau Eliminasi: tangan mesin terluka Substitusi: Mengganti kertas amplas pada gerinda tangan Pengendalian Teknik: Penambahan lapisan agar tidak licin Perkakas: Pengendalian Administratif: Mesin Gerinda Tangan Melakukan pelatihan (training) pada pekerja sebelum melakukan Terpapar debu kayu Arah mengamplas salah Mata irit asi aktivitas menghalusan untuk meminimalkan kecelakaan kerja. APD: Material: Sarung tangan kain dan kaca mata Kayu Jati Lokasi Peralatan: Tangan terkena paku Tidak hati-hati dalam menggunakan Tangan terluka Eliminasi: Stasiun Perakitan dari Nailgun Subsitusi: Mengganti paku yang sudah bengkok Nailgun Pengendalian Teknik:Perkakas: Pengendalian Administratif: Paku tidak menempel Tidak memegang Nailgun dengan benar Tangan lecet atau Melakukan pelatihan pada pekerja untuk menghindari kecelakaan Nailgun terluka kerja sempurna Material: Kayu Jati APD: Safety Glove



Material : Kayu Jati 3. Menghaluskan Lokasi Peralatan: Stasiun pengukuran



4. Merakit



5. Pernis



Eleminasi : Subtitusi : Mengganti mata pisau dari mesin Pengendalian Teknik :Tangan tergores atau Pengendalian Administratif: luka Melakukan pelatihan pada pekerja sebelum melakukan proses produksi APD : Menggunakan sarung tangan karet , kaca mata , penutup telinga



Lokasi Peralatan: Stasiun Pernis



Cairan Pernis terhirup Jarak penyemprotan terlalu jauh



Perkakas: Spraylgun



Tangan terkena cairan Tidak hati-hati dalam penyemprotan Tangan kotor pernis



Material: Kayu Jati 6. Pengemasan Lokasi Peralatan: Stasiun Pernis Perkakas: Staples Gun Material:



Tangan terkena staples Tidak hati-hati dalam memegang kardus



Pernafasan terganggu



Tangan terluka



Eliminasi: Subsitusi: Pengendalian Teknik:Pengendalian Administratif: Melakukan pelatihan pada pekerja untuk menghindari kecelakaan kerja APD: Masker, Sarung tangan Eliminasi: Subsitusi: Pengendalian Teknik:Pengendalian Administratif:



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021



VI-18



Dari Tabel 6.2 Potensi Bahaya Kecelakaan Kerja serta Pengendaliannya dapat diketahui bahaya kecelakaan kerja, penyebab, dan cara pengendaliannya pada saat proses produksi. Dari enam stasiun produksi masing-masing stasiun memiliki potensi bahaya yang akan terjadi jika ada kesalahan dan kelalaian pada saat bekerja, Oleh karna itu kita harus melakukan pengendalian yang ada pada setiap stasiun kerja mulai dari Eliminasi yang mengartikan menghilangkan bahaya dari tempat kerja, Subsitusi yang mengartikan penggantian bahan, alat, atau cara kerja untuk menghindari bahaya, Pengendalian Teknik yang mengartikan pengendalian rekayasa desain alat atau tempat kerja, Pengendalian Administratif yang mengartikan membatasi pajanan pada pekerja, dan Memberikan APD yg diperlukan kepada pekerja.



Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021