Bahagia Itu Sederhana [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Bahagia itu Sederhana (versiku) Bahagia itu sederhana… Ketika aku membuka mata di pagi hari, pada waktu yang tepat sesuai rencanaku dan aku tahu bahwa aku masih bernafas dan memiliki kesempatan untuk menjadi lebih baik.



Bahagia itu sederhana… Seperti perasaan ketika aku berhasil mandi dengan air dingin sebelum adzan subuh. Bahagia itu sederhana… Sesederhana ketika pagi hari membuka jendela, lalu pipiku diterpa angin subuh yang berhembus melewatinya. Telingaku mendengar burung yang berkicau, ayam jago yang berkokok. Lalu kemudian kudengar suara ibu memanggilku…



Bahagia itu sederhana…. Ketika aku masuk dapur, ternyata sudah tersedia secangkir air jeruk nipis hangat untukku.



Bahagia itu sederhana… Sesederhana jalan kaki pagi hari menikmati udara segar, sunrise dan situasi yang tak bising.



Bahagia itu sederhana… Sesederhana ketika aku mengetahui bahwa harga mentimun Rp.2000 /kg Bahagia itu sederhana… Sesederhana melihat hamparan sawah.



Bahagia itu sederhana… Sesederhana mendapat ucapan ‘Good Morning Sunshine!!’



Bahagia itu sederhana… Seperti ketika melihat orang yang kusayangi meminum jus dan smoothie buatanku. Bahagia itu sederhana… Sesederhana setiap mendapatkan pertanyaan ‘apa kabar?’ ‘semoga baik-baik saja’ ‘barakallahu fiik’ dan doa lainnya.



Bahagia itu sederhana… Sesederhana ketika aku mendapatkan kiriman poto, rekaman suara dan video keponakan tersayangku Sabiy Yattaqi. Bahagia itu sederhana… Seperti saat menikmati coklat “enteng jodoh” dari El.



Bahagia itu sederhana… Sesederhana aku makan karamel enak buatan Cooqueen. Bahagia itu sederhana… Ketika menikmati es krim langsung dari slokinya berbagi dengan orang yang kusayang. Bahagia itu sederhana… Sesederhana melihat kebahagiaan terpancar di wajah sahabatku ketika disibukan oleh persiapan pernikahannya. Bahagia itu sederhana… Saat keringat mengucur deras di tubuhku setelah olahraga Bahagia itu sederhana… Sesederhana tertawa oleh gambar meme yang kocak dan hmmm… (sedikit) norak is okay.



Bahagia itu Sederhana… Sesederhana menghirup aroma hujan begitu hujan turun. Bahagia itu sederhana… Sesederhana genggaman erat sahabatku ketika kami jalan kaki. Bahagia itu sederhana… Sesederhana menghitung hari yang kian dekat untuk 1 kota dengan sahabatku. Bahagia itu sederhana… Seperti ketika aku menggambar dan mewarnai



Bahagia itu sederhana… Sahabatku menegur dan menasehatiku ketika melakukan kesalahan, Karena sahabat yang baik akan saling mengingatkan jika sahabatnya melakukan hal yang ‘bodoh’. Bahagia itu sederhana… Sesederhana ayah mengirimku whatsapp pukul 10 malam “Teteh sayang, sudah malam dan waktunya tidur” Bahagia itu sederhana… Ketika aku bisa tidur sebelum pukul 10 malam dan bangun sebelum pukul 4 pagi. Bahagia itu sederhana… Sesederhana menempelkan sticky notes pada buku yang sedang kubaca



Bahagia itu sederhana… Ketika aku berhasil menahan diri untuk tidak berkeluh kesah di sosmed.



Bahagia itu sederhana… Sesederhana mencium ketiak Sabiy Yattaqi Bahagia itu sederhana… Sesederhana ketika bermain-main air. Bahagia itu sederhana…. Dengan melihat gambar-gambar singa saja aku terhibur.



Bahagia itu sederhana… Seperti ketika sahabatku memperlihatkan tiga buah poto testpack yang menunjukkan positif. Bahagia itu sederhana… Sesederhana senyuman manis yang kudapatkan dari setiap anak



kecil yang tidak kukenal dan bahkan mereka hanya bisa melihat mataku. Bahagia itu Sederhana… Sesederhana aku menertawakan hal sepele dan norak. Bahagia itu Sederhana… Seperti ketika aku melihat anak kecil asik bermain gelembung sabun. Bahagia itu sederhana… Ketika aku bercengkrama dengan buku jurnalku.



Bahagia itu Sederhana… Seperti saat menghirup aroma bensin. Bahagia itu Sederhana… Ketika sedang berjalan kaki, lalu langkahku berhenti tepat di bawah



pohon, kemudian menengadah dan melihat perpaduan warna dedaunan dan birunya langit.



Bahagia itu sederhana… Seperti saat melihat heavy equipment dengan latar belakang langit, sunrise atau sunset.



Bahagia itu sederhana… Ketika aku duduk di taman sambil makan es krim atau sambil baca buku atau hanya sekedar melihat anak-anak kecil bermain. Bahagia itu sederhana… Sesederhana ketika aku mendrible bola basket Bahagia itu sederhana… Ketika bisa mendengar adzan 5 waktu, terutama adzan magrib saat berpuasa



Bahagia itu sederhana… Sesederhana caraku bercerita pada orangtuaku supaya mereka mendoakanku. Bahagia itu sederhana… Bukan sederhana perasaannya, tapi penyebabnya. Well… bersyukur atas hal sederhana yang terjadi dalam hidup itulah yang membuat perasaan itu AMAZING. See… banyak sekali hal-hal sederhana yang bisa menjadi sumber kebahagiaan, itu cukup sulit serta banyak untuk dihitung dan diingat. Bahagia itu ketika ditimpa suatu musibah sekalipun kita bisa mengucapkan, “alhamdulillah, musibah ini tidak terjadi pada agamaku.” Bahagia itu ketika bisa bilang “ALHAMDULILLAH”