Bahan Rekoleksi PPA [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAHAN REKOLEKSI PPA PANGLI Akolit merupakan panggilan pelayanan. Namun pertama-tama harus disadari bahwa akolit merupakan anggota umat beriman. Dalam persekutuan liturgis tersebut ia merupakan bagian dari umat Allah. Ia harus hadir sebagai umat dengan tujuan utama merayakan peristiwa keselamatan dalam liturgi. Bersama dengan umat Allah, seorang akolit dipanggil untuk melaksanakan tugas pelayanan khusus yakni mendampingi pemimpin perayaan pada saat-saat tertentu demi memperlancar tugas pemimpin. Dengan demikian secara tidak langsung akolit melayani juga umat yang datang untuk merayakan liturgi di bawah pimpinan selebran utama. Seluruh pelayanan akolit harus menjadi doa, bukan semata-mata satu pelayanan teknis. Dalam liturgi Gereja, kita mengenal macammacam pelayan khusus. Ada pelayan yang menjalankan tugasnya berdasarkan tahbisan seperti diakon, imam, uskup, paus. Tetapi ada juga pelayan tak tertahbis. Pelayan tak tertahbis mengemban tugas khusus berdasarkan imamat rajawi yang mereka terima pada saat pembaptisan. Pelayan tak tertahbis itu antara lain pemimpin koor, pembawa bahan persembahan, akolit, dan lektor. Inti dari seluruh perayaan liturgi adalah menghadirkan misteri keselamatan. Seluruh umat Allah merayakan misteri keselamatan. Dalam perayaan tersebut, semua tugas pelayanan membantu mengarahkan perhatian umat kepada inti misteri keselamatan. Dengan pelayanan para akolit serta pelayan liturgi lainnya, diharapkan umat menghayati atau mengalami inti misteri yang dirayakan. Pusat perhatian harus diberikan kepada inti misteri. Hendaknya akolit menarik perhatian umat kepada inti misteri bukan kepada dirinya sendiri. Ia mesti berusaha agar umat dapat lebih bersatu dengan inti misteri yang sedang dirayakan. Oleh karena itu seluruh sikap atau gerak-gerik dan perhatian dari akolit harus diarahkan atau dipusatkan kepada inti misteri itu. Seperti semua pelayan liturgi lain, seorang akolit harus ikhlas, jujur, wajar. Ia harus mampu mengungkapkan misteri Allah dengan anugerah-Nya dan keterbukaan manusia terhadap misteri itu. Penampilan yang jujur dan ikhlas perlu sekali. Ia harus memelihara dan menjaga seluruh gestikulasi yang berhubungan erat dengan mata, wajah, tangan, kaki. Dengan kata lain ia harus memelihara disiplin tubuhnya dan tentu saja disiplin hati. Tubuh dan hati yang punya disiplin akan jauh lebih mudah mengarah kepada sumber



keutuhan dan disiplin itu sendiri yaitu Tuhan. Dengan cara itu ia menarik perhatian umat kepada inti misteri perayaan, kepada Tuhan dan karya-karya-Nya yang agung. Berdasarkan pemahaman ini, dapat dilihat bahwa pelayanan seorang akolit memiliki tiga dimensi. Pertama, dengan pelayanannya seorang akolit membantu menghadirkan misteri keselamatan yang datang dari Allah. Di sini seorang akolit melayani Allah. Kedua, seorang akolit pun melayani umat dalam arti membantu mengarahkan perhatian umat kepada inti misteri keselamatan. Ketiga, secara teknis seorang akolit melayani imam atau diakon, yang bersama-sama bertugas untuk melayani Allah dan umat Allah. Pelaksanaan Tugas Akolit Peran akolit yang mendapat perhatian kita di sini adalah fungsi teknisnya untuk membantu imam ataupun diakon. Walaupun dikatakan bahwa ini fungsi teknis, pelaksanaan fungsi inilah yang merangkum ketiga dimensi dari fungsi seorang akolit. Melalui pelayanannya kepada imam atau diakon, seorang akolit melayani kehadiran Allah dan juga melayani umat dalam memberikan tanggapan terhadap sapaan Allah. Dengan menjalankan sebaik-baiknya tugas pelayanan yang sifatnya teknis itu, ia mengarahkan seluruh perhatian kepada inti misteri yang dirayakan. Seluruh sikap gerak-geriknya mesti mengarah pada inti misteri dan menarik perhatian umat ke sana. Fungsi akolit tak terlaksana bila dengan gerak geriknya ia menarik perhatian umat kepada dirinya atau kepada hal lain. Dalam hal ini akolit harus memiliki disiplin diri: disiplin hati dan budi, disiplin gerak, disiplin mata. Akolit sesuai dengan fungsinya selalu bersama pemimpin liturgi. Ia melayani pemimpin liturgi mulai dari sakristi hingga kembali ke sakristi. Ia melayani pemimpin upacara supaya pemimpin liturgi itu dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan lancar. Berikut ini diuraikan tugas-tugas akolit menurut tahap-tahap perayaan liturgi khususnya Ekaristi. Agar memudahkannya, tahapan ini dibedakan ke dalam Ritus Pembuka, Liturgi Sabda, Persiapan Persembahan, Doa Syukur Agung, Komuni, dan Ritus Penutup. Ritus Pembuka: Ritus Pembuka dimulai dari sakristi dan diteruskan dengan perarakan menuju ke altar sementara koor atau umat menyanyikan Lagu Pembuka. Tugas akolit di sini adalah sebagai berikut: 1.Berjalan bersama imam, berarak bersama mendahului imam. Dengan seluruh sikapnya akolit turut membantu menyiapkan seluruh umat mengambil bagian dalam perayaan sambil mewartakan bahwa Tuhan sedang mendatangi umat-Nya dan mau tinggal di tengah mereka. Para akolit membawa serta



sejumlah peralatan liturgis yang secara simbolis mengungkapkan penghormatan kepada Tuhan yang datang ke tengah umat. Peralatan peralatan itu antara lain (khususnya dalam perayaan meriah): 1.Api dalam stribul (wiruk) dan kemenyan untuk pedupaan. 2. Salib yang diapit lilin-lilin bernyala. 3. Bejana dengan air berkat dan alat percik, 4. Lonceng, bila perlu, untuk memberi tanda bahwa perayaan akan segera dimulai. 5. Tongkat kegembalaan dan mitra uskup (dalam perayaan meriah yang dipimpin Uskup). 2. Di depan altar akolit bersama pemimpin memberi hormat kepada Allah yang hadir di dalam tempat ibadah. Sesudahnya akolit meletakkan peralatan liturgis di tempatnya yang tepat. Misalnya, lilin dapat diletakkan di dekat atau di atas altar, salib dapat dipancangkan di sebelah kiri altar (terutama kalau tak ada salib besar yang menghadap umat) atau dibawa ke sakristi. Pembawa pedupaan mendekati altar dan melayani imam untuk mendupai altar dan salib. Sementara itu akolit yang lain berdiri di tempat yang telah disediakan. Kalau pernyataan tobat dibuat dengan percikan air berkat, akolit atau putra-putri altar membantu membawa air berkat sambil menghantar imam untuk mereciki umat. 3.Akolit dapat melayani imam dengan memegang buku misa di dekat kursi imam agar dapat dibaca oleh pemimpin dengan mudah dan dengan sikap tangan yang sesuai. Akolit dapat juga membantu imam atau diakonuntuk mempersiapkan buku misa di altar. Liturgi Sabda:*.Pada waktu Mazmur tanggapan hampir selesai dibawakan, akolit mengambil pedupaan untuk dibakar oleh imam.*.Bila ada perarakan Kitab Suci, pembawa pedupaan dan lilin mengambil bagian dalam perarakan itu. Tempat mereka ada di depan perarakan .*.Akolit pembawa lilin mendekati mimbar sabda lalu berdiri di sampingnya.*.Di depan mimbar Sabda pembawa pedupaan melayani diakon atau imam untuk mendupai buku bacaan Injil (Evangeliarium).*.Setelah bacaan Injil, para akolit meletakkan peralatan liturgi di tempatnya dan kembali ketempat duduk masing-masing. Persiapan Persembahan dan Doa Syukur Agung (DSA) Pada waktu persiapan persembahan dan DSA tugas dari para akolit adalah:*.Menghantar wakil-wakil umat yang membawa bahan-bahan persembahan ke altar.*.Menyiapkan stribul (wiruk) dan kemenyan.*.Membantu imam menyiapkan altar.*.Menyiapkan altar (kalau tidak ada diakon, dan kalau mendapat persetujuan dari imam, jadi harus ada konsultasi lebih dulu dengan imam): menghamparkan kain corporale di tengah altar dan meletakkan di atas kain korporale peralatan-peralatan Ekaristi seperti piala dengan pala (penutup piala),



patena dengan hosti besar, sibori dengan hosti kecil di dalamnya, kain purifikator (kain pembersih piala).*.Melayani pemimpin untuk mencuci tangan dengan membawa air dan kain lavabo (untuk mengeringkan tangan yang basah). Bila ada pendupaan, ritus cuci tangan ini dibuat sesudah pendupaan. Ketika mengambil pedupaan akolit tunduk di depan altar. Api dalam stribul (wiruk) harus sedang membara agar mudah terjadi pembakaran kemenyan bila dicampur dalam api yang akan menghasilkan kepulan asap dan bau harum mewangi. Hendaknya kemenyan tidak dicampur dengan tepung lilin atau bahan lain yang mengurangkan atau menghilangkan keharumannya.*.Membantu imam dalam pendupaan, mendupai imam pemimpin (lalu konselebran kalau ada) dan mendupai umat. Sebelum pendupaan parakonselebran dan umat baiklah diberi tanda supaya mereka berdiri dan menundukkan



kepala



lalu



akolit



mendupai



mereka.



Pendupaan



dibuat



3x



3.*.Membunyikan lonceng kecil atau alat bunyian lain (sesuai kebiasaan setempat) pada saat awal epiklesis, awal kisah institusi dan sesudah kata-kata konsekrasi.*.Membuat pendupaan



di



depan



altar



pada



saathosti



dan



anggur



yang



kudus



dihunjukkan.Komuni*.Akolit dapat juga menjalankan fungsi pelayanan komunio (membagi komunio). Akolit dengan tugas khusus ini disebut “pelayan komuni tak lazim”.*.Bila disetujui oleh imam akolit dapat membersihkan dan merapihkan perlengkapan misa sesudah komunio di altar atau di meja credens.*.Memberikan komuni pada orang sakit yang bisa dilakukan sesudah misa.Ritus Penutup*.Memberikan penghormatan di depan altar.*.Mengantar imam kembali ke sakristi. PUTRA PUTRI ALTARAPA YANG DIMAKSUD PUTRA-PUTRI ALTAR? Putra Putri Altar atau Misdinar merupakan sekelompok remaja Katolik yang berjiwa penuh pengabdian, tanpa pamrih, menyediakan dirinya dengan rela untuk melayani Gereja dalam Ibadat atau Kebaktian Liturgiss, khusunya dalam Perayaan Ekaristi. SEJAK KAPAN PPA ITU ADA? Sejak gereja purba. SIAPA PELINDUNG PPA? Santo Tarsisius yang kita peringati setiap tahun pada tanggal 15 Agustus.Tarsisius yang hidup sekitar 250 Masehi adalah seorang Putra Altar. Dia adalah Putra Altar dari seorang Paus. Pada saat itu, gereja masih dalam masa penganiayaan kekaisaran Romawi. Banyak orang Kristen yang setia



kepada imannyaditangkap, dipenjarakan, bahkan tidak sedikit yang dihukum mati. Oleh karena itu,misa dan pertemuan rohani lainnya dilakukan di Katakombe-katakombe yakni makam-makam tempat persembunyian orang Kristen. Sebab bila mereka ketahuan oleh prajurit Romawi, mereka akan ditangkap dan dihukum. Orang-orang Kristen yang dipenjara pun tetap setia pada imannya. Mereka tak gentar menghadapi ancaman hokuman mati dari Kaisar. Mereka masih dapat menerima komuni yang dikirimkan secara sembunyi-sembunyi .Suatu hari seusai misa, Paus bingung karena tak seorang pun berani mengirimkankomuni ke penjara. Memang ini pekerjaan berbahaya, sebab kalau ketahuan, pembawa komuni akan dihukum mati.Akhirnya, Tarsisius yang masih berusia sekitar 12 tahun memberanikan diri mengantar komuni untuk orang Kristen yang ditahan. Setelah mendapat berkat dari Paus, ia pun berangkat.Piksis yang berisi Tubuh Kristu yakni hosti yang sudah diberkati itu disembunyikan dibalik bajunya. Kedua tangannya berusaha menutupinya agar tidakketahuan. Di tengah jalan, ia bertemu dengan teman – temannya yag masih kafirsedang bermain. Mereka mengajak Tarsisius ikut bermain, tetapi ia menolak. Mereka menjadi penasaran karena Tarsisius bertingkah laku yang aneh, kedua tangannya terus menerus menutup dadanya, sehingga mereka menjadi curiga dengan sesuatu yang disembunyikannya dan berusaha merebut piksis itu. Dengan sekuat tenaga Tarsisius mempertahankannya. Ia tak menghiraukan tinju dan pukulan teman – temannya yang berusaha merebut piksis itu, asal saja hostiitu tidak terjamah oleh mereka. Coba kita bayangkan, Tarsisius dikeroyok teman – temannya, ia tidak bisa melawan selain bertahan dan menjaga agar piksis itu tidak terebut. Pendeknya, jotosan, tinju, pukulan dan tamparan teman – temannya tidak menggetarkannya. Ia bertekad akan membelah Hosti sampai titikdarah terakhir. Untung saja, tak lama kemudian datang seorang tentara Romawi yang segera membubarkan pengeroyokan itu. Mereka yang mengeroyoknya lari kalang kabut. Ternyata tentara itu juga seorang Kristen. Lalu Tarsisius menyerahkan piksis itu kepada tentara Romawi yang telah menjadi Kristen itu. Semula sang tentara itu juga hendak pergi ke katakombe untuk mengambil Hosti yang telah diberkati oleh Paus. Begitu piksis itu diterima oleh tentara, Tarsisius menghembuskan nafasnya yang terakhir akibat penganiayaan. Karena keberaniannya berkorban untuk membela hosti kudus inilah, Tarsisius dijadikan pelindung Putra Putri Altar.



APA BEDANYA PPA DENGAN MISDINAR? Sama saja. Hanya beda istilah. Di luar negeri pun istilahnya lain lagi. Di Indonesia, yang sering kita jumpai adalah:$ Putra Putri Altar, istilah Indonesia$ Misdinar, istilah Belanda$ Akolit, istilah gerejani (Latin) yakbi tahbisan kecil dalam tahapan menjadi imam.$ Ajudan, istilah Nusa Tenggara Timur. JADI ANAK PUTRI JUGA BOLEH MENJADI MISDINAR? Boleh. Memang menurut tradisi yang boleh melayani di altar adalah kaum pria, tetapi sekarang ada juga paroki yang memperkenankan remaja putri menjadi misdinar. Dalam hal ini, kita serahkan pada kebijaksanaan pastor paroki. Sepanjang belum ada peraturan yang tegas-tegas melarang, remaja putri diperkenankan. Sebab hal ini bisa dikatakan hanya perkara kecil.Di banyak gereja ada banyak kaum wanita yang menjadi lektor atau pemazmur. Yang jelas, gereja menghendaki semua umat berperan aktif dalam liturgi, entah dengan menjadi Misdinar, Lektor, Koor, Kolektan atau sebagai umat. APA SAJA SYARATNYA MENJADI PPA? @Remaja Katolik, khususnya yang sudah menerima komuni. @Berjiwa pengabdian tanpa pamrih. @Hafal skema misa, sehingga dalam menjalankan tugas selaku pelayan altar, tidak mengalami kesulitan. PEMBENTUKAN KEPENGURUSAN PPA BAGAIMANA? Untuk PPA yang anggotanya sekitar 10 (sepuluh) orang, pengurusnya bisa terdiridari Ketua dan Pembantu Umum. Sedangkan jika anggotanya lebih dari 20 (dua puluh) orang, pengurusnya bisa terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, koordinator tugas dan pembantu umum. Pembantu umum biasanya dipilih dari anggota PPA yang senior.Para pengurus ini dipilih dari dan oleh para anggota PPA sendiri. Selain itu, idealnya organisasi PPA ini mempunyai Pendamping. Pendamping itu bisa pastor, frater, suster, atau awam. APA TUGAS MISDINAR SEBELUM, SELAMA DAN SESUDAH MISA? #Sebelum: Menyiapkan perlengkapan dan peralatan misa, membantu koster untuk menyiapkan buku–buku misa. #Selama: Bertugas melayani imam selama misa berlangsung. #Sesudah: Meringkas buku dan perlengkapan misa serta membantu koster.



APA SAJAKAH KEGIATAN-KEGIATAN YANG BISA DIADAKAN OLEH PPA? PPA bisa mengadakan doa bersama, rekreasi bersama, olahraga ataupun rekoleksi/ret-ret. Dalam hal ini, pengurus hendaknya minta pendapat atau pertimbangan pendamping atau Pastor Koordinator PPA. NILAI–NILAI APA YANG DIPEROLEH DENGAN MENJADI SEORANG MISDINAR? Kebersamaan dengan teman – teman seiman dalam menghayati iman, terlebih dalam melayani misa. Dengan menjadi Putra/Putri Altar, mereka bisa melayani, bersikap rendah hati, berdisiplin, bertanggung jawab, bekerjasama, dan belajar kelompok.



Transcript of MENGENAL MISDINARPENGABDIAN MISDINARMelayani dengan penuh cintaAPA ITU VIRUS MISDINAR ?M : Malas bertugasI : ImbalanS : SombongD : DengkiI : Ikut - ikutanN : Nakal dan nekadA : AlasanR : RamaiMENGENAL



MISDINAR"JADILAH



MISDINAR



YANG



MELAYANI



DENGAN CINTA, RENDAH HATI DAN TANGGUNG JAWAB"design by Dóri Sirály for PreziMisdinar ???Misdinar berasal dari bahasa Belanda, misdienaar. Artinya asisten misaSyaratnya ???Remaja katolik, mulai dari kelas 4 SDBerjiwa tanpa pamrihSudah menerima komuniHafal skema misa dan susunan Tata Perayaan EkaristiPantang makan makanan minimal satu jam sebelum menyambut komuniRekoleksi Misdinar St. Henricus NgaliyanRemaja katolik yang berjiwa penuh pengabdian, melayani gereja dalam ibadat khususnya perayaan ekaristiPelindungnya adalah St. TarsisiusTugas MisdinarMembantu ImamMengantar persembahanMenjadi panutan umatMelayani tanpa pamrihMenghindari "VIRUS MISDINAR"MISDINAR SEBAGAI MISIONARIS CILIKMisionaris = orang yang diutusDiutus untuk menyebarkan kabar baikCaranya ??DOA, DERMA, KURBAN DAN KESAKSIAN