Rekoleksi Panitia Natal 2019 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Rekoleksi Panitia Natal 2019 Koordinator : Wilayah RIkardus Sanjaya



Aku Melayani dalam Kesederhaan



Minggu 29 September 2019, bertempat di Sekolah Victory Plus, Wilayah Rikardus Sanjaya melakukan Rekoleksi dalam rangka sebagai koordinator Panitia Natal 2019. Rekoleksi ini menyesuaikan dengan Tema dari Tim PEKAD Paroki Taman Galaxi, “Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh” (1 Korintus 12:20). Pukul 08.30 Rekoleksi ini dibuka oleh Bapak Bonnie selaku Ketua seksi Pewartaan dan dilanjutkan dengan doa oleh Bapak Dominicus Bondan. Sebelum rekoleksi dimulai, ada sambutan yang diberikan oleh ketua Wilayah Rikardus Sanjaya yaitu Bapak Donny Rumondor dan sambutan dilanjutkan oleh Bapak Dimas selaku Ketua Panitia Natal 2019. Melalui rekoleksi ini diharapkan dapat terjalin komunikasi dengan lebih intensif antara warga Rikardus Sanjaya agar tujuan utama PaNat 2019 yaitu Melayani Umat Paroki Taman Galaxy dapat berjalan dengan baik dan seturut Kehendak-Nya. Rekoleksi ini dibagi menjadi 3 Sesi dan difasilitasi oleh Tim PEKAD Paroki Taman Galaxy yang dimotori oleh Bapak dan Ibu Sigit. Sesi Pertama dimulai dengan permainan lagu “Topi Saya Bundar” dan “Burung Kakatua”. Melalui permainan ini peserta rekoleksi dibagi menjadi 2 tim yaitu tim pria dan tim wanita. Masing masing tim menyanyikan lagu dengan gaya yang berbeda-beda. Aksi ini spontan membuat para peserta menjadi akrab dan ceria. Dan di akhir permainan ini diambil makna bahwa setiap kita haruslah bisa focus serta saling mendengarkan satu sama lain khususnya para PaNAt 2019. Sesi pertama dilanjutkan dengan sharing dari Bapak dan Ibu Sigit mengenai “Siapakah Aku”. “Aku” disini adalah pribadi kita masing-masing dalam keseharian kita dan sikap kita dalam melayani sesama. “Aku” disini secara pribadi adalah bukti cinta kasih Tuhan. Mengapa demikian, karena “Aku” merupakan juara dalam setiap awal mula proses kehidupan. “Aku” mengalahkan jutaan kehidupan lain dan “Aku” dikasihi Tuhan untuk bisa melanjutkan proses kehidupan tersebut. Melalui Matius 3:17, kita sebagai orang yang percaya akan Yesus diharapkan bisa menjadi anak-anak yang dikasihi Bapa. Skip Skip Skip Dalam sesi pertama ini, Bapak dan Ibu Sigit juga memberikan pengalaman mereka di salah satu paroki di KAJ yang juga kala itu sedang merayakan Natal beberapa tahun yang lalu. Paroki tersebut memberikan sedikit “Warna” yang berbeda dalam masa perayaan Natal tersebut. Sebagai contoh, paroki tersebut membuat kandang natal yang sederhana namun tidak menghilangkan fungsi utamanya. Lalu dana



Aksi Natal yang dikumpulkan dibelikan sebidang tanah. Panitia Paskah paroki tersebut juga melanjutkan “Tugas” dari panita Natal yaitu melalui APP dan untuk selanjutnya tanah tersebut dibangun untuk dijadikan perumahan bagi para pegawai gereja di paroki tersebut.