Bahasa Indonesia Dalam Media Sosial [PDF]

  • Author / Uploaded
  • aryl
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Bahasa Indonesia Dalam Media Sosial



Oleh : -



A.A Putu Savitri Wulandari



1701882030113



-



Alfita Ermilia Lasti



1701882030114



-



Angelia Retnosari Putri Soan



1701882030115



-



Anista Dappa



1701882030116



-



Damaris Umi Billi



1701882030117



-



I Dewa Ayu Ngurah Arylvimalla



1701882030118



Program Studi Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar 2017



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu pesat tentu menimbulkan dampak terhadap segala aspek, tidak terkecuali pada aspek berbahasa. Bahasa Indonesia yang merupakan alat untuk berkomunikasi secara nasional tentu memiliki peran penting baik dalam pemersatu bangsa dan mempermudah setiap individu untuk berkomunikasi dengan individu lainnya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar pun terabaikan begitu saja karena tergantikan oleh bahasa gaul. Bahasa gaul merupakan bahasa yang dikenal pada tahun 1980-an yang diartikan bahasanya para bajingan dan anak jalanan (Pradana, 2012). Bahasa gaul merupakan bahasa yang lahir, tumbuh berkembang dan menyebar luas melalui media sosial. Media sosial tentu tidak asing lagi, media sosial merupakan salah satu wadah bagi setiap individu untuk membagikan setiap peristiwa yang dialaminya. Media sosial sudah sangat melekat dengan kepribadian setiap individu. Pesatnya perkembangan bahasa gaul, menunjukkan bahwa masyarakat semakin akrab dengan dunia teknologi terutama media sosial. Bahasa Indonesia yang baik dan benar seperti menjadi sejarah dalam berbahasa di media sosial. Tidak sedikit individu yang mengabaikan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, hal ini dikarenakan oleh perkembangan zaman. Perkembangan zaman juga berdampak terhadap pola pikir individu. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam bermedia sosial dianggap kuno atau ketinggalan zaman. Maka banyak individu yang lebih memilih untuk menggunakan bahasa gaul dalam berbahasa di media sosial. Kebiasaan menggunakan bahasa gaul dalam media sosial akan berdampak pada sulitnya menggunakan bahasa formal jika dihadapkan pada suatu situasi dalam bermasyarakat atau berorganisasi. Maka akan sangat diperlukan pemahaman mengenai berbahasa dalam media sosial. Dengan memahami cara menggunakan Bahasa Indonesia dalam media sosial, diharapkan dapat meminimalisir segala dampak negatif yang ditimbulkan. Berdasarkan latar belakang tersebut, kami menyusun makalah ini dengan mengangkat judul “Bahasa Indonesia Dalam Media Sosial”.



1.2 Rumusan Masalah - Bagaiamana penggunaan Bahasa Indonesia dalam media sosial saat ini? - Apa sebab dari penyalahgunaan Bahasa Indonesia dalam media sosial? - Apa dampak dari penggunaan Bahasa Indonesia dalam media sosial?



1.3 Tujuan Penulisan - Untuk mengetahui bagaimana penggunaan Bahasa Indonesia dalam media sosial saat ini. - Untuk mengetahui sebab dari penyalahgunaan Bahasa Indonesia dalam media sosial. - Untuk mengetahui dampak dari penyalahgunaan Bahasa Indonesia dalam media sosial.



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Bahasa Indonesia dalam Media Sosial Bahasa merupakan instrumen terpenting dalam kehidupan manusia. Manusia tidak dapat hidup tanpa menggunakan bahasa, baik lisan maupun tulisan. Bahasa adalah simbol-simbol yang digunakan untuk menyatakan gagasan, ide, dan perasaan orang kepada orang lain. Bahasa gaul atau bahasa prokem adalah ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan di Jakarta pada tahun 1970-an yang kemudian digantikan oleh ragam yang disebut sebagai bahasa gaul. Jejaring sosial merupakan media yang banyak digunakan para penutur bahasa untuk saling berkomunikasi jarak jauh melalui internet. Jejaring sosial yang banyak diminati oleh masyarakat, yaitu facebook dan twitter. Dalam facebook dan twitter, para pengguna dapat menuliskan apa yang sedang dipikirkannya dalam “status” dan dapat saling memberikan komentar pada “kiriman” dan “status” rekan-rekan mereka. Selain itu, mereka juga dapat saling berdialog dan memberi komentar satu sama lain. Pada masa sekarang, bahasa gaul banyak digunakan oleh kaula muda, meski kaula tua pun ada juga yang menggunakannya. Bahasa ini bersifat temporal dan rahasia, maka timbul kesan bahwa bahasa ini adalah bahasa rahasianya para pencoleng atau penjahat, padahal sebenarnya tidak demikian. Faktor kerahasiaan ini menyebabkan kosakata yang digunakan dalam bahasa gaul sering kali berubah. Para remaja menggunakan bahasa gaul ini dalam ragam lisan dan ragam tulis, atau juga dalam ragam berbahasa dengan menggunakan media tertentu, misalnya, berkomunikasi dalam jejaring sosial. Berikut adalah beberapa jenis bahasa gaul atau pembentukan bahasa gaul yang sering digunakan dalam media sosisal menurut versi Wikipedia : 1. Mempersingkat kata dan menambahkan imbuhan –in pada akhir kata Contoh : semakin = makin memikirkan = mikirin



2. Menambahkan imbuhan –in pada kata pasif transitif. Contoh : diajari = diajarin dipukuli = dipukulin 3. Mengganti imbuhan ter- menjadi ke- pada awal kata. Contoh : tertangkap = ketangkep terpeleset = kepeleset 4. Menghilangkan sebagian huruf pada kata untuk mempersingkat Contoh : habis = abis sudah = udah 5. Menyatukan dua kata menjadi satu kata baru dengan tetap mempertahankan maknanya Contoh : terima kasih = makasih 6. Mengganti huruf vokal “a” dengan huruf vokal “e” Contoh : malas = males benar = bener 7. Menambahkan huruf pemberhenti pada akhir kata Contoh : pakai = pakek 8. Menambahkan awalan nge- atau ng- pada awal kata Contoh : membajak = ngebajak bermimpi = ngimpi 9. Kata yang diterjemahkan secara langsung dari bahasa asalnya Contoh : swear = suer by the way = betewe (btw) 10. Kata-kata yang tercipta dengan sendirinya secara unik, tanpa memperhatikan aturan Contoh : dia = do’i iya = yo’i



Berikut adalah contoh penggunaan bahasa gaul dalam media sosial :



Dalam contoh gambar di atas telihat bawah seorang netizen menggunakan bahasa gaul dalam akun pribadinya. Status yang dibagikan adalah “jomblo h4h4h4 lu k3n4 v12u5 4l4y y4? K37ul424n cy4ph4 wkwkwk-_____-“. Status yang ditulisnya ini merupakan bahasa gaul atau lebih dikenal dengan bahasa alay. Dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar kalimat tersebut akan menjadi “jomblo hahaha lu kena virus alay ya? Ketularan siapa wkwkwk-____“, tidak ada pengertian mengenai huruf yang dapat diganti dengan angka.



2.2 Sebab Penyalahgunaan Bahasa Indonesia dalam Media Sosial Adanya suatu penyalahgunaan tentu disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penyalahgunaan Bahasa Indonesia dalam media sosial. Berikut merupakan faktor penyebab penyalahgunaan Bahasa Indonesia dalam media sosial : a. Pengaruh bahasa asing Dalam menggunakan media sosial masyarakat lebih memilih untuk menggunakan bahasa asing dibanding dengan Bahasa Indonesia, karena mereka menganggap bahwa Bahasa Indonesia sudah ketinggalan zaman atau kuno. Jadi, masyarakat lebih tertarik menggunakan bahasa asing agar dirinya dianggap gaul. Dengan mengutamakan bahasa



asing dibanding Bahasa Indonesia tentu akan sangat berdam kepada eksistensi Bahasa Indonesia. b. Perkembangan teknologi Penyebab utama masyarakat lebih nyaman menggunakan bahasa gaul dibanding Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam bermedia sosial adalah perkembangan zaman dan teknologi. Bahasa gaul dapat dengan cepat menyebar luas dikalangan masyarakat diakibatkan oleh semakin canggihnya alat komunikasi yang ada, yang tidak lagi melalui mulut ke mulut yang membutuhkan waktu lama. Namun, saat ini sudah berkembang media sosial dimana setiap individu dapat membagikan setiap pikiran, keluh kesah, dan pengalamannya pada media sosial. Dalam membagikan status ini biasanya bahasa yang digunakan bukanlah Bahasa Indonesia yang baik dan benar yang sesuai dengan EYD. Tetapi, bahasa yang biasa digunakan adalah bahasa yang singkat dan gaul.



Bahasa gaul lebih diminati karena Bahasa Indonesia yang baik dan benar dianggap sebagai bahasa yang terlalu baku jika digunakan dalam bermedia sosial. Selain itu, bahasa pun harus mengikuti perkembangan zaman yang terjadi, sehingga bahasa tersebut tetap terjaga dan berkembang tanpa menghilangkan keasliannya.



2.3 Dampak dari Penyalahgunaan Bahasa Indonesia dalam Media Sosial Setiap hal terjadi tentu akan menyisakan dampak baik yang positif ataupun negatif. Begitu pula dengan Bahasa Indonesia yang digunakan dalam media sosial, yang tentu berdampak kepada penggunanya. Berikut merupakan dampak yang ditimbulkan dari penggunaan Bahasa Indonesia dalam media sosial : 1. Dampak negatif a. Eksistensi Bahasa Indonesia terancam terpinggirkan oleh bahasa gaul. b. Seiring waktu, Bahasa Indonesia dapat punah. c. Susahnya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar jika dihadapkan pada situasi yang formal.



d. Menjadi sumber petaka, seperti berbahasa yang kurang sopan dan membuat orang tersinggung dan dapat dilaporkan ke pihak berwajib..



2. Dampak postif a. Responden akan menjadi lebih akrab, nyaman, dan santai dalam berbicara dengan teman sebayanya yang baru dikenal. b. Gaya hidup yang semakin maju, karena dapat lebih mudah memperoleh informasi karena merasa lebih akrab. c. Memperbanyak teman d. Masyarakat menjadi lebih kreatif dalam menciptakan bahasa-bahasa baru yang akan eksis dalam media sosial.



BAB III PENUTUP



3.1 Simpulan Perkembangan zaman yang semakin maju yang diikuti dengan perkembangan teknologi menyebabkan masyarakat terlena atau tidak memilah dari apa yang ada, termasuk dalam berbahasa dalam media sosial. Berbahasa yang baik adalah modal bagi manusia agar dapat berkembang sesuai dengan zaman. Pada zaman modern ini, khususnya dalam media sosial Bahasa Indonesia yang baik dan benar tidak lagi diindahkan. Masyarakat lebih nyaman menggunakan bahasa gaul, karena Bahasa Indonesia yang baik dan benar dianngap terlalu baku dan kuno jika digunakan dalam media sosial. Namun, setiap hal yang terjadi pasti menimbulkan dampak baik positif atau negatif. Maka dari itu, dipelukan sikap yang memilih dalam berbahasa, gunakan bahasa gaul yang tetap sopan dan tidak melupakan Bahasa Indonesia.



3.2 Saran Mengikuti perkembangan zaman memang baik untuk menambah wawasan kita sebagai makhluk sosial. Namun, tidak semua hal yang ada dapat diserap. Kita harus memiliki sikap yang pandai memilih yang mana baik dan diikuti dan mana buruk yang harus dihindari. Berbahasa adalah hal yang sangat penting, maka dari itu gunakanlah bahasa yang baik, benar dan sopan dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam bermedia sosial. Gunakanlah media sosial yang anda miliki dengan bijaksana.



DAFTAR PUSTAKA



http://fajarhydrofarmer.blogspot.co.id/2017/03/pengaruh-media-sosial-terhadap.html



,



02



November 2017 Syahroni, Ngalimun. 2013. Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: CV. Aswaja Pressindo https://www.google.co.id/amp/s/lailalayla6.wordpress.com/2014/06/30/pengaruh-penggunaanbahasa-gaul-terhadap-penggunaan-bahasa-indonesia-yang-baik-dan-benar-dikalanganpelajar/amp/ , 03 November 2017 Badudu, J.S. 1984. Cakrawala Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia www.kumpulancontohteks.net/2016/01/contoh-saran-dalam-makalah-yang-baik.html?m=1 , 03 November 2017