Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar-2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR



Disusun Oleh: Sazkiatun Binafsi (210209501084) Dosen Pengampuh: H. Muh Bachtiar Syamsuddin, M.A Dosen Mitra: Dr. Anita Candra Dewi, S.Pd., M.Pd



FAKULTAS TEKNIK PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2021/2022



i



KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang diberikan. Dengan rahmat-Nya, makalah yang berjudul “Bahasa Indoensia Yang Baik dan Benar” dapat tersusun hingga selesai. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Kami berharap, semoga makalah ini dapat mendatangkan manfaat bagi pembaca. Namun, kami sadar jika makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Penulis,



ii



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah bahasa Indonesia yang baik sudah banyak dikenal



masyarakat umum



dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pengenalan istilah ini tidak sepenuhnya menjamin konsep dan makna bahasa Indonesia yang baik. Terbukti masih banyak orang yang beranggapan bahwa bahasa Indonesia yang baik itu sama dengan bahasa Indonesia baku, atau bahasa Indonesia yang benar. Slogan "Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar" tampaknya mudah diucapkan, tetapi maknanya tidak jelas. Slogan tersebut dimaknai oleh kebanyakan orang bahwa kita harus menggunakan bahasa Indonesia baku di mana-mana. Masalah lain yang perlu kita tekankan adalah kebanyakan orang merasa sulit untuk berkomunikasi secara interaktif satu sama lain, bukan karena mereka tidak fasih berbahasa Indonesia baku. Bahasa Indonesia baku dan bahasa Indonesia yang benar tidak selalu dapat menjamin bahwa lawan bicara akan menyampaikan maksud dan tujuannya. Oleh karena itu, diperlukan komposisi bahasa Indonesia yang fleksibel. Dengan kata lain, dapat dengan mudah disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Dalam menjelaskan situasi seperti itu, informasi masyarakat tidak lagi benar dan terbatas pada ungkapan penggunaan bahasa Indonesia yang benar dan benar dalam kehidupan sehari-hari. Dalam daftar ini, penulis menjelaskan pentingnya bahasa Indonesia asli, cara berbicara bahasa Indonesia yang baik dalam kehidupan sehari-hari, dan manfaat menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sejati merupakan potensi bahasa yang diinginkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Indonesia yang tepat bukanlah bahasa Indonesia yang umum, tetapi kombinasi bahasa yang dikemas secara fleksibel yang memfasilitasi percakapan dalam gaya hidup normal. Untuk itu, kita ingin mengenal dan memahami bahasa Indonesia yang sebenarnya dengan memahami bagaimana menggunakan bahasa Indonesia yang baik untuk kehidupan sehari-hari dan berkah bahasa Indonesia yang akurat dan benar dalam kehidupan sehari-hari



1



1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar? 2. Bagaimana car menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari? 3. Apa saja manfaat menggunakan bahasa Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Dapat mendeskripsikan bahasa Indoensia yang baik dan benar. 2. Dapat menjelaskan cara menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. 3. Dapat menjelaskan manfaat penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Bahasa Indonesia yang baik dan benar Ada dua hal yang perlu Anda perhatikan untuk mempelajari bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari Anda: penggunaan bahasa Indonesia yang tepat dan penggunaan bahasa Indonesia yang tepat. After Chariant (1978: 18); Moeliono (1988: 19); Arifin (1993: sembilan) adalah bahasa Indonesia yang digunakan menurut norma-norma sosial yang modis. Misalnya, dalam skenario santai dan intim yang melibatkan pasar, restoran, atau meja makan, Anda harus menggunakan bahasa Indonesia dengan cara yang nyaman tanpa memastikan bahwa aturan dan pedoman bahasa digunakan. Kondisi formal atau formal, seperti kuliah, seminar, dan pidato, mengharuskan penggunaan bahasa Indonesia formal. Itu selalu dapat memperhatikan aturan bahasa. Artinya, orang Indonesia yang hebat perlu memperhatikan keadaan bahasa yang digunakan bahasa tersebut. Sedangkan Arifin (1993:10) menyatakan bahwa bahasa Indonesia yang sebenarnya adalah bahasa Indonesia dan digunakan menurut kaidah bahasa yang ditanyakan. Pedoman bahasa Indonesia meliputi kaidah ejaan, frasa ejaan, struktur kalimat, praktik paragraf, dan kaidah penyimpulan. Penggunaan bahasa Indonesia dianggap benar jika semua peraturan dipatuhi dengan seksama dan terus menerus. Jika tidak, penggunaan bahasa dianggap salah. Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah menggunakan bahasa Indonesia untuk mengikuti norma-norma sosial dan keadaan umum. Dalam kondisi formal, bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku, dan dalam kondisi yang lebih santai, cukup menggunakan tipe santai atau tidak baku. Saat membuat rasionalisasi ini, Anda perlu berhati-hati tentang cara menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan benar. Akibatnya, banyak orang salah mengartikan bahasa Indonesia seperti yang dikenal dalam kehidupan seharihari. Misalnya, orang sering menggunakan bahasa non-standar daripada bahasa



3



umum untuk berbicara di mana-mana. Hal itu terjadi karena perilaku anak dan faktor lingkungan tempat tinggalnya. 2.2 Konsep Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar Bahasa Indonesia yang benar tergantung pada tempat terjadinya kontak tutur, dengan siapa berbicara, dan pentingnya pertukaran lisan. Orang Indonesia yang bersangkutan tidak serta merta menginginkan persyaratan eksklusif. Penting untuk memperhatikan



bahasa



Indonesia



yang



baik



agar



dapat



menerapkan



keanekaragaman yang baik dan serasi berdasarkan kelompok penutur dan penggunaan bahasa. Badan mana pun yang akal budinya dapat menggunakan bahasa dengan baik untuk mencapai tujuannya dianggap sebagai bahasa yang efektif, semuanya jauh. Menggunakan ragam yang akurat dan serasi, tergantung pada konfigurasi sistem audio dan bagaimana bahasa yang digunakan, disebut bahasa yang sangat baik atau bahasa yang benar. Bahasa yang harus kuat belum tentu harus diucapkan dengan benar. Akibatnya, mencapai keinginan kita biasanya bukan aspek yang sangat baik ketika kita berbicara bahasa yang benar. Sebaliknya, jika kita berbicara dengan benar, seharusnya tidak. Istilah asli dalam contoh ini mengacu pada bahasa normal. Misalnya, jika seorang balita tidak diperbolehkan mendaki gunung di atas meja, dia berkata, "Nah, adikku, kamu tidak boleh menginjak meja. Kamu bisa jatuh!" “Kamu tidak bisa memanjat meja karena kamu bisa jatuh nanti!” Penggunaan bahasa yang akrab terdengar tidak biasa. Agar dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, Anda ingin berhati-hati dalam menggunakan bahasa yang unik sesuai dengan impian Anda. Jika Anda mencari kutipan di atas, yang merupakan bahasa Indonesia yang hebat, telah dikaitkan dengan banyak bahasa selama bermil-mil. Oleh karena itu, untuk mendapatkan tingkat kemahiran yang lebih tinggi, saya ingin mengetahui apa itu bahasa Indonesia. Tampaknya ada perdebatan lain tentang ini. Oleh karena itu, aspek terpenting dari masalah "benar" ini adalah selaras dengan situasi, situasi, kepribadian berbicara, dan motivasi berbicara. Penggunaan bahasa atas menekankan komponen komunike bahasa. Dengan kata lain, Anda perlu memperhatikan bahasa target. Kita perlu tahu kepada siapa



4



kita harus menyampaikan bahasa kita. Oleh karena itu, faktor-faktor seperti usia, latar belakang pendidikan, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan cara pandang organisasi sasaran tidak boleh diabaikan. Kami berbicara secara berbeda antara anak-anak dan orang dewasa. Penggunaan bahasa, terutama di lingkungan terdidik dan tidak berpengalaman, kini bisa dibilang tidak setara. Misalnya, ide jembatan tidak dapat dikomunikasikan kepada siswa sekolah dasar dan orang dewasa dalam bahasa yang sama. Selain perbedaan usia, anak-anak dan orang dewasa secara alami menerima. Selain itu, unsur-unsur komunikator, khususnya pengirim pesan, isi pesan, media penyampaian pesan, dan penerima pesan sangat penting karena merupakan unsur-unsur komunike. Orang yang mengirim pesan adalah orang yang menyampaikan konsep kepada penerima, pendengar, atau pembaca pesan, tergantung pada media yang digunakan. Media lisan digunakan jika pengirim pesan menggunakan smartphone. Ketika menggunakan huruf, media yang digunakan adalah media tulis. Isi pesan adalah ide yang ingin disampaikan kepada penerima pesan. Ambil majalah dan buku sebagai contoh. Pengirim pesan, baik komik, dongeng, atau cerita, adalah seorang penulis atau pembuat cerita. Isi pesan adalah kemarahan atau cerita yang disampaikan atau didefinisikan. Pesan media adalah majalah, kartun, atau ebook dongeng. Semua dokumen tertulis diteruskan langsung ke penonton. Cara penyampaian barang dan teks pengantar tentunya disesuaikan dengan target pasar. Artinya, dalam menulis, perhatian diberikan pada sifat masalah, sifat cerita, dan kepada siapa tulisan atau cerita itu diarahkan. 2.3 Menggunakan Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Sehari-hari Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar harus sesuai dengan norma sosial yang berlaku. Misalnya, dalam situasi informal seperti di dalam toko, pasar, atau domestik, Anda sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia yang tidak terlalu membatasi. Contoh: "Bu, berapa banyak ikan yang ibu punya? “. Untuk istilah formal seperti kuliah, seminar dan konferensi, gunakan bahasa Indonesia formal dan formal dan biasakan diri Anda dengan aturan bahasa Indonesia yang relevan seperti aturan ejaan, pedoman embossing, aturan struktur kalimat dan pedoman penalaran. Jika Anda tidak mengikuti pedoman bahasa,



5



penggunaan bahasa Indonesia Anda mungkin salah atau tidak populer. Bahasa Indonesia yang sangat baik dan akurat adalah penggunaan bahasa yang berbeda untuk mewujudkan impian Anda dan mengikuti aturan bahasa yang tepat. Untuk mendukung penggunaan bahasa Indonesia dalam komunikasi bagi masyarakat, saya ingin melakukan beberapa langkah: 1. Isi atau media yang berkaitan dengan pikiran, pikiran, atau emosi yang disampaikan. 2.



Penggunaan bahasa bangsa terkait dengan lingkungan bahasa, tempat, atau waktu.



3. Menargetkan perusahaan/organisasi dari segi usia, jenis kelamin, pendidikan sekolah, profesi, dan reputasi. 4. Saluran yang digunakan (misalnya B. Dari smartphone, radio, TV. 5. Cara berbicara sekaligus atau tidak langsung, misalnya melalui papan konferensi, televisi, radio, surat. Untuk alasan ini, selalu disarankan untuk berkomunikasi bahasa Indonesia dengan benar dan efektif, yaitu menggunakan bahasa khusus yang memenuhi tujuan Anda dan mematuhi sistem bahasa yang sempurna. Istilah bahasa Indonesia yang benar justru merujuk pada beberapa bahasa yang memenuhi syarat baik dan benar sekaligus. Ada juga beberapa hal yang perlu diingat ketika menggunakan bahasa Indonesia yaitu: 1. Fonologi dan fonologi biasanya dibagi menjadi unsur-unsur berikut: a. Fonetik adalah ilmu membaca dan mempelajari bahasa yang digunakan dalam bahasa dan mempelajari bagaimana menggunakan bahasa manusia untuk membuat suara tersebut. Lahir pada tahun Fonemik adalah renungan suara dan bahasa, perbedaan yang berarti fungsinya. b. Fonetik menggunakan alat bahasa untuk membaca semua gaya suara yang dihasilkan dan bagaimana setiap suara dimainkan, sementara fonetik memeriksa bagaimana suara memiliki sifat pembeda semantik.



6



2. Tata bahasa (kalimat). Masalah batasan definisi-kalimat tidak perlu dipertanyakan, karena terlalu banyak definisi kalimat yang dibahas oleh ahli bahasa. Jauh lebih penting untuk mengatakan bahwa kalimat yang kita bentuk cocok untuk kalimat (tata bahasa) yang benar. Juga, dapatkah Anda memahami kalimat tata bahasa dari orang yang berbeda? Dengan kata lain, Anda perlu memiliki pemahaman bahasa Indonesia yang baik, menulis kalimat gramatikal baik secara lisan maupun tulisan, serta mampu mengenali kalimat yang ditulis orang lain, baik gramatikal maupun tidak. .. Kalimat adalah kalimat yang mengandung predikat dan subjek. Ketika sebuah kalimat ditulis, itu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan panjang, tanda seru, atau tanda tanya. Kalimat adalah makna suatu kalimat dalam kaitannya dengan konteks gramatikal kalimat atau makna kalimat tersebut, dan dapat berdiri sendiri dan tidak terikat dengan unsur-unsur frasa lainnya. Padahal, dalam bahasa sehari-hari, terutama bila menggunakan bahasa lisan, ada tuturan yang paling efektif tersusun dari subjek, predikat, item, atau penjelasan. 3. Kosakata. Jika Anda perlu menggunakan bahasa Indonesia yang benar, Anda perlu memilih dan menggunakan kosakata bahasa yang benar. Kami ingin membedakan antara bahasa yang akrab dan tidak populer, baik tertulis maupun lisan. Keragaman bahasa dipengaruhi oleh pemikiran pembicara (jika diucapkan) atau pemikiran penulis terhadap pembaca (jika tertulis) yang lebih dekat dengan lawan bicara. Sikap tersebut meliputi formal, nyaman, sejuk, dan santai. Variasi ini mungkin terlihat dalam pemilihan kata dan perangkat lunak kode tata bahasa. Dikenal sebagai bentuk bingkai mini. Pada dasarnya, semua penutur memiliki kemampuan untuk menggunakan berbagai macam bahasa. Namun, kemampuan menggunakan bahasa yang berbeda tidak diwariskan, tetapi diperoleh melalui sistem penguasaan, baik melalui pelatihan maupun indulgensi. Keterbatasan perolehan jangkauan/fashion memberikan kesan bahwa pembicara kurang relevansinya. Jika ada jarak antara pembicara dan lawan bicara (jika



7



diucapkan) atau penulis dan pembaca (jika tertulis), digunakan bahasa yang sangat sah atau disebut bahasa pilihan. Semakin besar jarak formal antara pembicara dan lawan bicara, semakin formal dan bermakna bahasa yang dikenal. Semakin rendah tata letak, semakin rendah bahasa trending yang digunakan. 4. Ejaan Bahasa tulis memiliki sejumlah simbol, yang masing-masing dapat digunakan untuk membedakan makna dan menjelaskan bahasa lisan. Gejala apa pun yang menggambarkan transit, pemberhentian, pembatasan, karakter kueri, dan lainnya. Karakter ini disebut tanda baca. Ejaan bahasa ini hampir tidak melambangkan ucapan, tanda baca, atau penempatan frasa. Pemotongan sangat berguna ketika Anda perlu memisahkan karakter di akhir baris di mana Anda tidak dapat menulis seluruh kalimat saat Anda meninggalkan jalan. Selain itu, penggunaan huruf besar juga merupakan topik penting untuk menulis dengan baik saat menulis. 5. Makna Penggunaan bahasa yang benar berkaitan dengan ketepatan penggunaan kata yang memenuhi syarat sarana tersebut. Misalnya, dalam bahasa medis, tidak masuk akal untuk menggunakan frasa penting (frasa kiasan disalahgunakan dalam berbagai bahasa medis). Oleh karena itu, penggunaan bahasa yang benar adalah penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa. Kriteria penggunaan bahasa yang sangat baik adalah ketepatan memilih bahasa yang unik sesuai dengan kebutuhan pertukaran bahasa Anda. Pilihan ini terkait dengan topik yang disebutkan, alasan komunikasi, pembicara (jika diucapkan) atau pembaca (jika tertulis), dan area pertukaran lisan. Selain itu, bahasa yang benar diturunkan dalam arti bahasa yang kita gunakan logis dan sesuai dengan nilai-nilai masyarakat kita.



8



2.4 Manfaat Menggunakan Bahasa Indonesia 1. Mempermudah dalam komunikasi Komunikasi adalah hasil akhir dari semua ekspresi diri. Pertukaran lisan tidak sempurna jika penggambaran diri kita tidak dapat diterima atau disalahpahami oleh orang lain. Melalui percakapan, kami juga menganalisis dan mewarisi semua yang telah dicapai nenek moyang kami dan apa yang telah dicapai oleh orang-orang sezaman kami. Bahasa adalah saluran untuk merumuskan niat kita, mengembangkan emosi, dan memberi kita kesempatan untuk melukis dengan teman sekamar kita sebagai sarana untuk mengkomunikasikan kata-kata. Dia mengatur banyak olahraga sosial dan membuat rencana dan kursus untuk takdir kita. (Gorys Keraf, 1997 : 4). 2. Mempermudah kita untuk berintegrasi dan beradaptasi secara sosial. Bahasa bukan hanya detail budaya, tetapi juga memungkinkan orang untuk menggunakan cerita mereka, menganalisis dan berpartisipasi dalam studi ini, dan memahami orang lain. Individu dalam masyarakat hanya dapat berhasil bersatu melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi juga memungkinkan semua orang merasa terhubung dengan kelompok sosial tempat mereka berada, berinteraksi dalam semua olahraga sosial, dan menjauhkan konflik sejauh mungkin agar seefisien mungkin.



9



BAB III KESIMPULAN Dari uraian di atas kita dapat mengambil kesimpulan, yaitu: 1. Bahasa Indonesia adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan skenario dan kondisi, mengingat penggunaan berbagai bahasa sesuai dengan tempat liburan. 2. Penerapan



bahasa



Indonesia



dalam



kehidupan



sehari-hari



adalah



menggunakan bahasa biasa menurut kaidah ejaan atau ejaan lengkap. 3. Penggunaan bahasa Indonesia yang akurat dan benar memiliki keuntungan memungkinkan terjadinya pertukaran bahasa dan beradaptasi dengan lingkungan sosial.



10



DAFTAR PUSTAKA



Alwi, Hasan. Dkk. 2003, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi-2. Jakarta: Balai Pustaka Arifin, Zaenal, 2006. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akapress Badudu, J.S. 1983. Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar. Jakarta: Gramedia Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta Effendi, S. 1995. Panduan Berbahasa Indonesia Dengan Baik dan Benar. Jakarta: Pustaka Jaya Kartomihardjo, S. 1988. Bahasa Cermin Kehidupan Masyarakat. Jakarta: P2 LPTK Moeliono, Anton. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Poerwadarminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Prihartini, Niniek. Ejaan Yang Disempurnakan. Surabaya: Mitra Jaya Compugrafi Sabariyanto, Dirgo. 1999. Kebakuan dan Ketidakbakuan Kalimat dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Mitra Gama Widya Sugono, Dendy. 1989. Berbahasa Indonesia Dengan Benar. Jakarta: Priastu Tarigan, Henry Guntur. 1988. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa



11