Balok Lentur [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BALOK LENTUR MEITY WULANDARI, S.T., M.T.



BALOK LENTUR ✰ Pada elemen struktur Balok lentur umumnya terletak pada posisi horizontal dan dibebani arah vertikal.



✰ Akibat beban kerja tegak lurus sumbu memanjang balok, maka penampang balok akan mengalami kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut :



a. Terjadi tegangan lentur dan tegangan geser b. Terjadi tekuk arah samping (lateral torsional buckling)



c. Terjadi lendutan (flexibility)



BALOK LENTUR ✰ Komponen struktur balok merupakan kombinasi dari elemen tekan dan elemen tarik ✰ Asumsi yang digunakan adalah bahwa balok tak akan tertekuk, karena bagian



elemen yang mengalami tekan, sepenuhnya terkekang baik dalam arah sumbu kuat ataupun sumbu lemahnya.



PEMILIHAN BENTUK PENAMPANG ✰ Dari segi kekuatan terhadap momen lentur, pada berat yang sama, profil WF mempunyai kinerja yang lebih baik daripada profil I. ✰ Profil C masih sering dipakai untuk balok yang menerima beban ringan, misal pada gording. Tetapi karena momen tahanan terhadap sumbu y kecil (Wy) maka perlu diberi ikatan melintang (braced) yang biasa disebut penggantung gording.



✰ Profil H, luasannya lebih dipusatkan ke daerah daun/sayap, sehingga



Profil I



Profil WF



dengan luasan yang sama profil H akan mempunyai Wx lebih besar.



✰ Plate girder (balok dinding penuh) yaitu suatu profil buatan dan digunakan untuk beban-beban besar (pada jembatan). Keuntungannya,



profil bisa dibuat sesuai kebutuhan ✰ Perlu diingat !!! Disain yang ekonomis adalah mendapatkan profil seringan mungkin tetapi masih kuat.



Profil H



Profil C



TEGANGAN LENTUR PROFIL SIMETRIS Tegangan lentur pada penampang profil yang mempunyai minimal satu sumbu simetri, dan dibebani pada pusat gesernya, dapat dihitung dari persamaan :



PERILAKU BALOK TERKEKANG LATERAL ✿ Pada daerah layan, penampang masih elastik (gambar a) ✿ Kondisi elastik berlangsung hingga tegangan pada serat terluar mencapai kuat leleh (fy). Setelah mencapai regangan leleh (ey), regangan akan terus naik tanpa diikuti kenaikan tegangan. ✿ Ketika kuat leleh tercapai pada serat terluar (gambar b), tahanan momen nominal = momen leleh My ✿ Saat kondisi (gambar d) tercapai, semua serat dalam penampang melampaui tegangan lelehnya  kondisi plastis



PERILAKU BALOK TERKEKANG LATERAL



Pada gambar b besarnya momen leleh (Myx) adalah : Pada gambar d besarnya momen plastis (Mp) adalah :



DESAIN BALOK TERKEKANG LATERAL Kekuatan lentur desain ∅𝑏 𝑀𝑛 dan kekuatan 𝑀𝑛 /Ω𝑐 yang diijinkan harus ditentukan sebagai berikut: (SNI 1729-2015, Pasal F1)



𝒃 𝑴𝒏 > 𝑴𝒖 𝑴𝒏 > 𝑴𝒖 𝒄 b Ω𝑐 Mn Mu



= 0,90 (DFBK) = 1,67 (DKI) = tahanan nominal balok = momen lentur akibat beban berfaktor



DESAIN BALOK TERKEKANG LATERAL Dalam perhitungan tahanan nominal (Mn) dibedakan antara: ✿ Penampang kompak



  𝒑 ✿ Penampang tak kompak



𝒑    𝒓 ✿ Penampang langsing



  𝒓  : parameter kelangsingan p : parameter batas kelangsingan untuk elemen kompak r : parameter batas kelangsingan untuk elemem tak kompak



PENAMPANG KOMPAK/TAK KOMPAK



TAHANAN NOMINAL PENAMPANG KOMPAK Tahanan momen nominal untuk balok terkekang lateral dengan penampang kompak :



𝑴 𝒏 = 𝑴𝒑 = 𝒁 𝒙 𝒇𝒚 dimana, Mp : tahanan momen nominal Z : modulus penampang Fy : tegangan leleh



TEKUK TORSI LATERAL - PENAMPANG KOMPAK



TEKUK TORSI LATERAL - PENAMPANG KOMPAK Momen nominal 𝑴𝒏 = 𝑴𝒑 = 𝒇𝒚 𝒁𝒙



(F2-1)



Tegangan kritis tekuk kesamping elastis adalah:



𝐹𝑐𝑟 = Lb Iy G J Cw



𝜋 𝐿𝑏 .𝑆𝑥



𝐸𝐼𝑦 𝐺𝐽 +



𝜋𝐸 2 𝐼𝑦 𝐶𝑤 𝐿𝑏



= panjang bentang bebas (mm) = momen inersia sumbu y (mm4) = modulus geser (MPa) = konstante torsi (mm4) = konstanta warping (mm4)



(MPa)



TEKUK TORSI LATERAL - PENAMPANG KOMPAK Bila 𝐿𝑏 ≤ 𝐿𝑝 , keadaan batas dan tekuk torsi lateral tidak boleh digunakan



Bila 𝐿𝑝 < 𝐿𝑏 ≤ 𝐿𝑟 𝑀𝑛 = 𝐶𝑏 𝑀𝑝 − 𝑀𝑛 − 0,7𝐹𝑦 𝑆𝑥 Bila 𝐿𝑏 > 𝐿𝑟 𝑀𝑛 = 𝐹𝑐𝑟 . 𝑆𝑥



𝐿𝑏 −𝐿𝑝



𝐿𝑟 −𝐿𝑝



≤ 𝑀𝑝



(F2-2)



(F2-3)



TEKUK TORSI LATERAL- PENAMPANG KOMPAK ✿ Pada persamaan F2-2 diberikan factor Cb, ✿ Cb adalah faktor modifikasi tekuk torsi-lateral untuk digram momen non merata pada kedua ujung segmen yang di-bresing ✿ Nilai Cb dihitung sebagai berikut: 12.5(𝑀𝑚𝑎𝑘𝑠 ) 𝐶𝑏 = 2.5𝑀𝑚𝑎𝑘𝑠 + 3𝑀𝐴 + 4𝑀𝐵 + 3𝑀𝑐



(F1-1)



TEKUK TORSI LATERAL- PENAMPANG KOMPAK



12.5(𝑀𝑚𝑎𝑘𝑠 ) 𝐶𝑏 = 2.5𝑀𝑚𝑎𝑘𝑠 + 3𝑀𝐴 + 4𝑀𝐵 + 3𝑀𝑐



TEKUK TORSI LATERAL- PENAMPANG KOMPAK Pembatasan 𝐿𝑝 dan 𝐿𝑟 sebagai berikut:



𝐿𝑝 = 1,76. 𝑟𝑦 𝐿𝑟 = 2 𝑟𝑡𝑠



=



C=1



𝐸 𝐹𝑦



𝐸 1,95. 𝑟𝑡𝑠. 0,7.𝐹𝑦



𝐽𝑐 𝑆𝑥 .ℎ0



+



𝐽𝑐 2 𝑆𝑥 .ℎ0



+ 6,76



𝐼𝑦 .𝐶𝑤



(F2-6) (F2-7)



𝑆𝑥



untuk profil I simetris ganda



Untuk profil kanal: 𝑐 =



0,7𝐹𝑦 2 𝐸



ℎ𝑜 2



𝐼𝑦/𝐶𝑤



(F2-8a) (F2-8b)



ℎ0 = jarak antara titik berat sayap = h-tf untuk profil I simetris ganda sayap persegi



𝐶𝑤 =



𝐼𝑦. ℎ02 4



TAHANAN NOMINAL PENAMPANG KOMPAK ✿ Panjang Lb dan nilai Cb



TAHANAN NOMINAL PENAMPANG KOMPAK ✿ Panjang Lb dan nilai Cb



TAHANAN NOMINAL PENAMPANG TAK KOMPAK ✿ Apabila 𝜆𝑝 < 𝜆 ≤ 𝜆𝑝 balok disebut non-kompak.



✿ Tahanan nominal untuk penampang sayap non-kompak (F3-1) ✿ Tahanan nominal untuk penampang dengan sayap langsing 𝑀𝑛 =



0,9.𝐸.𝑘𝑐 .𝑆𝑥 𝜆2



(F3-2)



TEGANGAN GESER Kekuatan geser desain ∅𝑣 𝑉𝑛 dan kekuatan geser ijin 𝑉𝑛 /Ω𝑣 ditentukan sebagai berikut. ∅𝑣 =0,90 (DFBK)



Rumus tegangan geser:



𝒇𝒗 =



Ω𝑣 =1,50 (DKI)



𝑽.𝑸 𝑰.𝒃



dimana, fv



= tegangan geser vertikal dan horisontal pada suatu elemen (MPa)



V



= gaya geser (N)



Q



= momen statis pada titik yang ditinjau (Nmm)



I



= momen inersia (mm4)



b



= lebar balok yang ditinjau (mm)



TEGANGAN GESER .



TEGANGAN GESER Pada balok baja profil yang sering digunakan adalah I, tegangan geser yang dominan adalah di badan sehingga rumus tersebut menjadi: 𝒇𝒗 =



𝑽𝒏 𝑨𝒘



= 𝟎, 𝟔. 𝑭𝒚



Aw = luas badan, tegangan geser sebesar 60% tegangan leleh 𝑽𝒏 = 𝟎, 𝟔. 𝑭𝒚 . 𝑨𝒘 . 𝑪𝒗



(G2-1)



Untuk komponen struktur yang tidak diperkaku atau diperkaku pada profil I dengan 𝒉 𝒕𝒘



≤ 𝟐, 𝟐𝟒



𝑬 𝑭𝒚



∅𝑣 =0,90 (DFBK) Dengan 𝐶𝑣 = 1 (G2-2)



Ω𝑣 =1,50 (DKI)



DIAGRAM TEGANGAN GESER .



TEGANGAN GESER Untuk badan dari semua profil ganda dan profil simetris tunggal lainnya koefisien Cv sebagai berikut. Bila



ℎ 𝑡𝑤



Bila



1,1.



≤ 1,1 𝑘𝑣.𝐸 𝐹𝑦



1,1



𝐶𝑣 = Bila



ℎ 𝑡𝑤



𝑘𝑣.𝐸 𝐹𝑦 ℎ 𝑡𝑤




1,37



𝑘𝑣.𝐸 𝐹𝑦



Aw = luas badan = h.t



𝐶𝑣 =



1,51.𝑘𝑣.𝐸 ℎ (𝑡𝑤)𝐹𝑦



(G2-5)



TEGANGAN GESER Koefisien tekuk geser badan 𝑘𝑣 ditentukan sebagai berikut: • badan tanpa pengaku transversal dengan h/tw < 260 kv =5 • untuk profil T kv=1,2 • untuk badan dengan pengaku transversal. 𝑘𝑣 = 5 + • a/h > 3 atau a/h>



5 𝑎 (ℎ)2



260 2 ℎ (𝑡𝑤)



(G2-6) 𝑘𝑣 = 5



PENGAKU TRANSVERSAL Pengaku transversal tidak diperlukan bila ℎ 𝑡𝑤



≤ 2,46



𝐸𝐼 𝐹𝑦



atau bila kekuatan geser tersedia lebih besar



dari kekuatan geser perlu. Pengaku transversal harus memenuhi: 𝐼𝑠𝑡 ≥ 𝑏. 𝑡𝑤 3 . 𝐽 (G2-7) 𝐽=



2,5 𝑎 (ℎ)2



−2







0,5



(G2-8)



a = jarak bersih antara pengaku transfersal



LENDUTAN Batasan lendutan maksimum pada balok menggunakan tabel sebagai berikut: Tabel.5.2. Batas lendutan pada balok



CONTOH 1 Rencanakan balok panjang 5000 mm beban mati q = 50 N/mm = 5 ton/m, mutu baja A36.



CONTOH 1 Data Mutu baja A36



Fy = 250 MPa



Fu = 400 MPa



E = 200000 MPa



Perhitungan Statika Lb = 5000 mm q = 50 N/mm R1 = R2 = ½ q Lb = ½ (50) 5000 = 125000 N MB = 1/8 q L2 = 1/8 (50) (50002) = 156250000 Nmm MA = MC = R1 x 1250 – ½ (50) 12502 = 117187500 Nmm DFBK DKI



Mu = 1,2 MB = 175000000 Nmm Mu = 1 MB = 156250000 Nmm



Profil yang digunakan Fy = M/Wx  Wx = Sx = M/Fy = 156250000 / 250 = 625000 mm3 𝐼𝑥 =



5.𝑞.𝐿4 𝐿 ) 500



384.𝐸.(



=



5.50.50004 5000 ) 500



384.200000.(



= 203450521 mm4



CONTOH 1 Direncanakan profil WF 400.200.8.13 h = 400 mm b = 200 mm Ix = 237000000 mm4 tw = 8 mm Iy = 17400000 mm4 tf = 13 mm Sx = 1190000 mm3 A = 8410 mm2 Sy = 174000 mm3 rx = 168 mm ry = 45,4 mm Kontrol kapasitas penampang



> 203450521 mm4 > 625000 mm3



Contoh 1 Momen nominal Zx = b tf (d - tf) + ¼ tw (d - 2tf)2 Zy = ½ b2 tf + ¼ tw2 (d - 2tf) h = d - 2(ro + tf) Zx = 200 x 13 x (400 – 13) + ¼ x 8 x (400 – 2x13)2 = 1285952 mm3 Mp = Fy . Zx = 250 x 1285952 = 321488000 Nmm Kontrol bentang panjang (tekuk ke samping) Lb = L = 5000 mm Cb = 1,14 (Lihat Gambar) (F2-5) (F2-8.b) (F2-7)



Contoh 1 . (F2-6)



=



(F4-2)



(F4-2)



Contoh 1 .



Aw = (h – 2tf)tw



Contoh 2 Rencanakan balok panjang 8000 mm beban q = 40 N/mm = 4 ton/m, mutu baja A36.



M1= 1 𝑀 = 1.2 − . . 22 -M1 =



Contoh 2



2 1



150000000 115000000 Nmm 220000000 Nmm



𝑀𝑏 = 1.4 − . . 42 = 2 Perhitungan statika 1 𝑀𝑐 = 1.6 − . . 62 = 165000000 Nmm 2 q = 40 N/mm Lb = 8000 mm Mu = 1,2.Ma = 128800000 Nmm R = ½ q Lb +DFBK (Ma – Mb)/L Ma = 1.Ma =– 50000000)/8000 115000000 NmmN R1 = ½ x 40DKI x 8000 + (150000000 = 172500 R2 = ½ x 50 x 8000 – (150000000 – 50000000)/8000 = 147500 N b. Profil yang M1 = 150000000 Nmmdigunakan MA = R1 x 2000 – ½𝑀 (q)(20002) – M1 = 115000000 Nmm 𝑆𝑥 = – ½ (q)(4000 . 𝐹 2)=– M1 = 220000000873016 MB = R1 x 4000 Nmm mm3 0,9.1,12 MC = R1 x 6000 – ½ (q)(60002) – M1 = 165000000 Nmm DFBK Mu = 1,2 MA = 128800000 Nmm Lenturan maksimal: DKI Mu = 1,0 MA = 115000000 Nmm 5.𝑞.𝐿4



𝐼𝑥 = = 666666667 mm4 𝐿 384.𝐸.( ) Profil yang digunakan 500 Fy = M/Wx  Wx = Sx = M/Fy = 156250000 / 250 = 880000 mm3



𝐼𝑥 =



5.𝑞.𝐿4 𝐿 ) 500



384.𝐸.(



=



5.40.80004 8000 ) 500



384.200000.(



= 666666667 mm4



Contoh 2 Data Mutu baja A36



Fy = 250 MPa



Fu = 400 MPa



Direncanakan profil WF 600.300.12.17 h = 583 mm b = 300 mm Ix = 1030000000 mm4 tw = 12 mm Iy = 76700000 mm4 tf = 17 mm Sx = 3530000 mm3 A = 17450 mm2 Sy = 551000 mm3 rx = 2430 mm ry = 663 mm Kontrol kapasitas penampang



E = 200000 MPa



> 666666667 mm4



> 880000 mm3



Contoh 2 Momen nominal Zx = b tf (d - tf) + ¼ tw (d - 2tf)2 Zy = ½ b2 tf + ¼ tw2 (d - 2tf) h = d - 2(ro + tf) Zx = 300 x 17 x (583 – 17) + ¼ x 12 x (583 – 2x17)2 = 3790803 mm3 Mp = Fy . Zx = 250 x 3790803 = 947700750 Nmm Kontrol bentang panjang (tekuk ke samping) Lb = L = 5000 mm



Contoh 2 .



Contoh 2 Kesimpulan



Kontrol tegangan geser di tumpuan



Kontrol gabungan M+D di tumpuan



Thank You 



PERTEMUAN SELANJUTNYA BALOK-KOLOM