13 0 1 MB
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BANGUNAN DAN KAWASAN KHUSUS
BANDAR UDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU
NAMA
: DESY AGUSTINA F (03101406041)
DOSEN PEMBIMBING : Ir. Chairul Murod, M. T | Listen Prima, S.T
BANDAR UDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU, PADANG
I. DATA UMUM
Kelas
: Internasional
Luas
: ± 482 Ha
Alamat
: Nagari Ketaping, kecamatan Batang Anai, kabupaten Padang Pariaman,
Sumatera Barat
Telepon
: (0751) 819123
Faksimili
: (0751) 819040
E-mail
: [email protected]
Pengelola
: PT. Angkasa Pura II
II. LOKASI
Koordinat/Elevasi
: 0⁰47’16,96″LS dan100⁰16’52,55″BT
Kode ICAO/IATA
: WIPT/MKB/PDG
Jam Operasi
: 07.00 WIB – 21.00 WIB
Jarak dari kota
: ± 25 km sebelah utara kota Padang
III. SPESIFIKASI BANDARA 1. Landasan
Arah
: (15 – 33)
Dimensi
: (2,750 x 45) m²
2. Taxiway : Posisi Luas
N1 Partial 13,440 m²
N2 Partial 7,015 m²
3. Apron : Luas
37,800 m²
13,420 m²
4. Tipe Pesawat : Jenis Pesawat Posisi Parking Stand
A320 6
A319
B737
MD82
C212
5. Terminal Penumpang : Luas Kapasitas
12570 m² 1,752,961 org/thn
6. Terminal Kargo : Luas Kapasitas
1,360 m² 10,118,922 kg/thn
7. Fasilitas Penerbangan
Telekomunikasi
: VHF/HF,Radio Link,Speech Plus,AMSC,
Navigasi Udara
: ILS,DVOR/DME,NDB
PKP – PK
Air Field Lightening PALS/PAP
: CAT. IX
8. Fasilitas Bandara
Power Supply
: PLN, MPS/Genset
Water Supply
: PDAM
Peralatan Mekanikal
: Timbangan, Conveyor belt, Trolley, Garbarata, Escalator,
AC
Keamanan
:
X-Ray
Screening
System,Walk
Through
Metal
Detector,Hand Held Metal Detector,Security CCTV
Parkir Kendaraan
: 10,850 m² ± 350 kendaraan
Pelataran GSE
: 621 m²
Meteo
: Pengamatan tersedia; Prakiraan tersedia
CIQ
: Bea Cukai tersedia; Imigrasi tersedia; Karantina tersedia
Transportasi Darat
: Taxi, Car Rental
Pelayanan Umum
: Bank, Telepon Umum, Restaurant & Kafetaria
Penunjang Lain
:
Perkantoran/Administrasi,
IPAL,
GSE,
Gd.
VIP/VVIP, Gd. Operasi, Gedung – gedung lain Bandar Udara Internasional Minangkabau atau biasa disingkat “BIM” adalah bandar udara bertaraf internasional utama di provinsi Sumatera Barat yang melayani penerbanganpenerbangan dari dan ke Kota Padang. Bandara ini berjarak sekitar 23 km dari pusat Kota Padang yang letaknya bukan di Padang melainkan di Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Bandar Udara Internasional Minangkabau mulai dibangun pada tahun 2001, dan dioperasikan secara penuh pada 22 Juli 2005 menggantikan Bandar Udara Tabing. Dinamakan sesuai dengan nama suku bangsa yang mendiami provinsi Sumatera Barat, yaitu Minangkabau. BIM merupakan bandara pertama dan satu-satunya di dunia yang menggunakan nama berdasarkan suku bangsa. Pada tahun 2006, bandara ini ditetapkan oleh Kementerian Agama sebagai tempat embarkasi dan debarkasi haji untuk wilayah provinsi Sumatera Barat, Bengkulu, dan sebagian Jambi. Sejak 1 Juli 2012, jam operasional bandara ini diperpanjang oleh PT Angkasa Pura II hingga pukul 24.00 WIB, yang sebelumnya hanya dibuka hingga pukul 21.00 WIB.
PEMBANGUNAN
Bandar Udara Internasional Minangkabau dibangun sebagai pengganti Bandar Udara Tabing yang sudah tidak lagi memenuhi persyaratan dari segi keselamatan penerbangan setelah 34 tahun lamanya digunakan.
Pembangunan bandara ini mulai dilakukan pada tahun 2001 dengan menghabiskan biaya sekitar 9,4 miliar Yen, dengan 10% di antaranya (sekitar 97,6 miliar Rupiah) merupakan pinjaman lunak dari Japan Bank International Coorporation (JICB).
Konstruksinya melibatkan kontraktor Shimizu dan Marubeni J.O. dari Jepang, dan Adhi Karya dari Indonesia.
Bandar Udara Internasional Minangkabau berdiri di atas tanah seluas 4,27 km² dengan landasan pacu sepanjang 2.750 meter dengan lebar 45 meter.
(gambar landasan pacu)
Penerbangan domestik dan internasional dilayani oleh terminal seluas 12.570 m² yang berkapasitas sekitar 2,5 juta penumpang setiap tahunnya.
Bandara
ini
adalah
bandara
kedua
di Indonesia setelah Soekarno-Hatta yang
pembangunannya dilakukan dari awal. Rencana induk pembangunan bandara ini dilakukan dalam tiga tahap, tahap keduanya dimulai pada tahun 2010. Setelah semua
tahap selesai pengerjaannya, panjang landasan bandara ini akan diperpanjang menjadi 3.600 meter, yang juga dilengkapi dengan landasan penghubung (taxiway) paralel di sepanjang landasan.
AKSES
Bandar Udara Internasional Minangkabau dapat diakses baik menggunakan kendaraan pribadi, maupun kendaraan umum seperti bus dan taksi yang beroperasi setiap hari dari kota Padang dan kota-kota lain di sekitarnya.
Selain itu ada pula bus Damri yang melayani rute BIM—Pasar Raya dan bus Tranex Mandiri rute BIM—Lubuk Begalung.
Selama tahun 2011, jumlah penumpang di bandara ini telah mencapai 1,3 juta, dua kali lipat lebih dari yang ditargetkan pada tahun 2010 yaitu 622.000 penumpang.
Sejalan dengan perkembangan bandara, pemerintah daerah telah membangun jalan layang (fly over) di perempatan jalan masuk menuju bandara, yang disusul dengan pelebaran ruas jalan Tabing—Duku sepanjang 10 km yang merupakan bagian dari ruas jalan Padang—Bukit tinggi.
(gambar jalur fly over)
Di sisi lain, PT Kereta Api berencana menambah jalur kereta api baru sepanjang 4,2 km dari Stasiun Simpang Haru, Padang menuju Bandara Internasional Minangkabau. Untuk itu, satu set railbus atau kereta api jalur pendek telah didatangkan untuk melayani rute ini. Railbus buatan PT Industri Kereta Api (Inka) Madiun dengan kapasitas 150 penumpang tersebut sampai di Stasiun Simpang Haru pada 31 Desember 2012 dan diangkut
melalui Pelabuhan
menuju Pelabuhan
Teluk
Tanjung
Bayur,
Perak, Surabaya pada
Padang. Namun,
karena
9
Desember
belum
2012
rampungnya
infrastruktur, railbus ini untuk sementara akan dioperasikan sebagai angkutan wisata dari Padang menuju Stasiun Pariaman sampai pembangunan rel baru menuju Bandara Internasional Minangkabau selesai dibangun.
MASKAPAI DAN TUJUAN
Penerbangan
domestic
yaitu
Jakarta, Batam, Medan, Bengkulu, Sungai
penuh,
dan Sipora.
Penerbangan internasional yaitu dengan Kuala Lumpur dan Singapura.
Bandar Udara Internasional Minangkabau dapat menampung pesawat berbadan lebar seperti Airbus A300 atau MD 11.
Hingga saat ini tercatat sebanyak sepuluh maskapai penerbangan nasional dan dua maskapai penerbangan asing yang telah beroperasi di bandara ini.
Berikut daftar penerbangan langsung melalui Bandara Internasional Minangkabau: Maskapai
Tujuan
Terminal
AirAsia
Kuala Lumpur
Internasional
Citilink
Batam, Jakarta
Domestik
Jakarta, Pekanbaru [mulai 15 April 2013], Garuda Indonesia
Domestik Medan [mulai 15 April 2013]
Maskapai
Tujuan
Terminal
Lion Air
Jakarta, Medan, Batam
Domestik
Mandala Airlines
Jakarta
Domestik
Mandala Airlines
Singapura
Internasional
Nusantara Buana Air
Sipora
Domestik
Pelita Air Service
Sungaipenuh
Domestik
Susi Air
Bengkulu
Domestik
Sriwijaya Air
Jakarta, Batam, Medan
FASILITAS
Fasilitas Bangunan Operasi
1. Menara Kontrol
Domestik
2. PKP-PK
PKP-PK Bandara Internasional Minangkabau merupakan dinas yang berada di bawah divisi operasi PT. ANGKASA PURA II (persero) cabang Bandara Internasional Minangkabau Padang Pariaman yang bertanggung jawab akan keselamatan penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau dengan 4 regu , 1 orang administrasi dan 1 orang kepala dinas. Berada di posisi 00047'20,81" Selatan dan 100017'12,59" Timur. Jadwal operasi dari 08.00 WIB sampai 20.00 WIB dan 20.00 WIB sampai 08.00 WIB.
Foto-foto data dan fasitiltas serta letak dari unit PKP-PK / ARFF Bandara Internasional
Minangkabau :
(Pintu masuk)
(Garasi dari arah Acces Road)
(Parkiran)
(Sisi Air Side)
(Watch Room ke appront View) KENDARAAN PKP-PK / ARFF 1. Foam Tender type 1 . E-ONE Type TITAN HRP 6 x 6 , 12.000 liter air , 1250 liter foam (F1; F2; F3 My Fav Truck - GO GO ACTION BRONCO)
2. RIV ( Rapid Intervention Vehicle )
(R2 MITSUBISHI)
( R1 / RA – ROSENBAUER) 3. COMMANDO CAR
(MITSUBISHI PAJERO) 4. AMBULANCE (MITSUBISHI PAJERO; TOYOTA HILUX; MITSUBISHI L300)