Banjir Di Garut [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Banjir di Garut: Belasan tewas, sejumlah orang hilang



Semua mata tertuju pada bencana banjir bandang yang menerjang tujuh kecamatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat 6º56'49 - 7 º45'00 Lintang Selatan dan 107º25'8 - 108º7'30 Bujur Timur, Selasa (20/09/2016) lalu. Berdasarkan data terbaru di lapangan disebutkan, bencana banjir badang terbesar dan terparah ini menelan 26 korban jiwa, 23 hilang, serta mengungsikan ratusan orang ke beberapa titik posko yang tersebar. Banyak spekulasi muncul terkait becana paling besar di kota yang berjuluk Swiss Van Java ini. Rusaknya ekosistem alam di daerah hulu sungai Cimanuk dinilai menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya banjir bandang yang merusak sekitar 594 bangunan terdiri dari sekolah, asrama TNI, rumah sakit, pemukiman, PDAM dan menghanyutkan 57 bangunan lainnya . Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, total estimasi kerusakan dan kerugian pascabencana banjir bandang Garut mencapai Rp 288 miliar. Nilai itu muncul dari kajian penilaian lima sektor yaitu permukiman, infrastruktur, sosial, ekonomi, dan lintas sektor. Sektor permukiman dengan subsektor perumahan dan prasarana lingkungan memiliki nilai kerusakan dan kerugian sekitar Rp 83 miliar. Peran semua pihak dipandang penting untuk rehabilitasi dan rekonstruksi agar meringankan beban masyarakat Garut Berdasarkan data yang dihimpun Mongabay, kondisi hulu untuk Daerah Resapan Sungai (DAS) Cimanuk terdapat kawasan resapan air yang telah banyak dilakukan alih fungsi lahan di Bayombong, Cikajang dan Pasir wangi. Ditambah maraknya penebangan hutan di wilayah Gunung Guntur, Papandayan, Darajat dan Cikuray. Kondisi tersebut memicu peningkatan lahan kritis mencapai 50 ribu hektar. Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat, Anang Sudarna, memprediksi penyebab banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Garut diakibatkan oleh hulu Sungai Cimanuk yang rusak. Hal itu terbukti dengan tidak lama saat turun hujan, dua sampai tiga jam kemudian Sungai Cimanuk sudah dipastikan akan meluap di Tarogong Kidul. Artinya, tidak ada tahanan air di daerah hulu sungai. “Mestinya ketika hujan turun, kalau vegetasinya benar, air itu akan lama sampai ke sungai,” kata Anang saat ditemui di Kampung Cimacan “Dari Kabupaten Garut sudah dikeluarkan uang senilai Rp500 juta untuk tahap evakuasi korban bencana yang sakit. Bantuan dari Presiden Rp1,3 miliar dan santunan terhadap korban meninggal dunia Rp15 juta per orang,” kata Rudy Gunawan, Bupati Garut.



Dia menuturkan korban luka – luka biaya pengobatannya sepenuhnya ditanggung oleh Pemkab. Dia melanjutkan sudah mengirimkan laporan kepada Gubernur Jabar terkait alat kesehatan yang rusak senilai Rp20 miliar. “Kami usahakan pemulihan pelayan akan normal seperti semula pada Senin (26/09/2016) mendatang. Itu untuk seluruh pelayanan,” ujarnya.



Tumpukan sampah berserakan dibantaran sungai, diprediksikan sampah yang terbawa arus Sungai Cimanuk, Garut, Jabar, tersebut mencapai puluhan ton. Foto : Donny Iqbal