Basarnas Citra Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Observasi dan pencatatan terhadap fasilitas dan kelengkapan penyelamatan 1. Fasilitas dan kelengkapan penyelamatan yang dimiliki oleh BASARNAS 1.1 Kegunaan dari masing- masing fasilitas dan kelengkapan penyelamatan 



Ring Buoy



Kegunaan alat ini adalah untuk menyelamatkan korban tenggelam yang masih bisa untuk menjangkau suatu benda. Alat ini dapat di gunakan oleh 3-4 korban. 



Flexible Buoy



Digunakan untuk menyelamatkan korban tengglam dengan jumlah korban maksimal satu orang







Torpedo Buoy



Digunakan untuk menyelamatkan korban tengglam dengan jumlah korban maksimal satu orang 



Life Jacket



Alat ini digunakan oleh penyelamat untuk menyelamatkan korban tenggelam. Alat ini juga dapat digunakan oleh korban yang hampir tenggelam. 



Hydronalix's robotic water rescue device



Alat ini dikendalikan dengan menggunakan remote control. Di jalankan menuju ke korban sehingga korban dapat menjangkaunya dan kemudian ditarik dengan tali. 



Papan penyelamat



Digunakan untuk menyelamatkan korban di air, biasanya peselancar. Alat ini dapat mengangkut dua orang yang diminta untuk berbaring diatas papan kemudian ditarik. 



Perlengkapan menyelam



-



Fins: digunakan untuk memudahkan pergerakan di dalam air



-



Selang regulator: digunakan untuk mengalirkan oksigen dari tabung ke dalam masker atau mouthface



-



Baju selam: melindungi bagian dalam tubuh saat melakukan penyelaman, menghindari hipotermi saat melakukan penyelaman



-



Bouyancy Compensator Device: digunakan untuk memberikan bouyancy pada penyelam saat melakukan ascend.







Tabung oksigen



Tabung oksigen digunakan untuk menyimpan oksigen saat menyelam. Tabung berisi 20% oksigen , 70% nitrogen dan 20% gas-gas lainnya. 



Full masker



Masker yang digunakan saat melakukan penyelaman 



Underwater jetski



Alat ini digunakan untuk memudahkan pergerakan di dalam air. Berguna seperti mesin pendorong sehingga mempercepat proses penyelaman. 



Alat transportasi untuk penyelamatan di air -



Jetski



-



Rubber boat



-



Rigid Inflatable Boat



-







Rescue Boat



Perlengkapan medis basarnas -



Tas medis



-



Ambu Bag



-



Masker Oksigen



-



Tabung Oksigen



-



Collar neck



-



Handskun



-



Kasa Gulung



-



Mayo



-



Thermal Protective Aids



1.2 Cara penggunaan fasilitas dan kelengkapan yang dimiliki 



Ring Buoy Jika korban kooperatif dan terjangkau alat ini dapat dilemparkan ke arah korban dan korban diminta untuk meraih alat yang dilempar. Jika lemparan tidak sampai ke korban, penolong dapat berenang dan mendekatkan alat ke korban, setelah alat terpegang korban dapat ditarik oleh penolong. Jika korban tidak kooperatif, setelah ring buoy di pegang oleh pasien, penolong mendorong ring



buoy hingga posisi korban berada diatasnya dan mengambang. Alat ini dapat mengangkut tiga korban dengan perpegangan di sisi-sisinya kemudian ditarik oleh penolong. 



Flexible Buoy Ikatkan tali pada tubuh penolong. Stelah itu penolong berenang menuju korban pasang flexible buoy pada korban dan eratkan, bagian yang mengambang berada di depan korban, secara otomatis pasien akan mengambang setelah itu penolong menarik korban.







Torpedo Buoy Ikatkan tali pada penolong kemudian penolong berenang mendekati korban. Usahakan jangan bersentuhan dengan korban, jaga jarak sekitar 1 meter dari korban berikan torpedo buoy pada korban, stelah korban memegang torpedo buoy, penolong kemudian berenang untuk menarik korban.







Life jacket Digunakan oleh penolong untuk menyelamatkan korban. Jaket dipasang ditubuh penolong dengan tujuan untuk menambah bouyanci penolong agar tidak tenggelan. Life jacket juga dapat di gunakan oleh korban. Penolong dapat membawa lebih dari 2 life jacket dan memberikan salah satunya pada korban yang kooperatif.







Hydronalix's robotic water rescue device Alat ini bertenaga baterai dan dikendalikan dengan menggunakan remote control. Alat ini disambungkan dengan tali dan dijalankan dan diarahkan kearah korban, alat ini mampu mencapai radius 1 km dengan feekuensi 2,4 Ghz. Korban diminta untuk memegang alat ini dan kemudian ditarik menuju ke pinggir.







Papan penyelamat Digunakan untuk mengangkut korban yang tenggelam. Korban diminta untuk berbaring diatas papan dan berpegangan dengan pegangan yang terdapat di papan, kemudian ditarik oleh penolong.







Perlengkapan menyelam Perlengkapan ini digunakan untuk melakukan under water rescue. Pasien yang tenggelam atau terjebak di dalam kapal yang tenggelam akan di selamatkan oleh tim penyelam. Dalam melakukan penyelaman ada beberapa kelengkapan yang digunakan. -



Fins (kaki katak) digunakan untuk memudahkan pergerakan didalam air saat menyelam



-



Selang regulator oksigen. Selang ini menghubungkan tabung oksigen dengan mouthface, selang ini dilengkapi dengan alat regulator yang mengatur jumlah oksigen yang di hirup oleh penyelam.



-



Baju selam. Baju selam terdiri dari dua yaitu wet suit dan dry suit, wet berarti baju selam bisa basah sedangkan dry artinya baju selam tidak bisa basah. Pada warm water, wetsuit yang digunakan menggunakan bahan yang berlapis neoprene rubber. Bahan ini tidak waterproof atau anti air sehingga air dapat tembus. Drysuit digunakan pada cold water bahan yang digunakan adalah waterproof sehingga tubuh terlindungi dari dinginnya air saat menyelam. Baju selam digunakan untuk memproteksi penyelam.



-



Bouyancy Compensator Device. semacam jaket yang dapat diisi dengan dialiri udara. Fungsi Bouyancy Compensation Device adalah untuk membantu penyelam saat akan menuju permukaan air. Saat BCD ini mengembang tubuh penyelam akan terangkat ke permukaan air.



-



Tabung oksigen. Tabung udara ini digunakan untuk bernafas di dalam air. Tabung ini mempunyai berbagai jenis ukuran tergantung berapa lama seorang penyelam akan menyelam. Isi tabung adalah campuran udara yang dibutuhkan oleh paru-paru untuk bernafas.



-



Underwater jetski. Digunakan oleh penyelam untuk mempercepat dan mempermudah proses penyelaman.







Alat transportasi untuk penyelamatan di air -



Jetski. Sarana ini dapat digunakan untuk menjemput korban yang berada di air. Sarana ini mampu membawa 2 penumpang



-



Rubber boat adalah perahu berbahan dasar karet yang dapat dikembangkan dan dilipat, yang dilengkapi dengan motor tempel sebagai sarana pencarian dan pertolongan di area perairan/ laut;



-



Rigid Inflatable Boat Rigid Inflatable Boat (RIB) adalah perahu berbahan dasar karet dengan lunas fiber glass serta dilengkapi kemudi, yang digunakan sebagai sarana pencarian dan pertolongan di area perairan/ laut. RIB memiliki panjang 10-15 meter dan mampu menampung hingga 25 orang. Kemampuan jelajah RIB mencapai 32 knot atau kurang lebih 60 km/jam. Mampu menjelajah 10 mil kedalam. Tidak tersedia perlengkapan medis, jadi perlengkapan medis harus dibawa dari luar.



-



Rescue Boat adalah kapal versi SAR yang digunakan sebagai sarana pencarian dan pertolongan yang dilengkapi dengan peralatan SAR, dan digolongkan berdasarkan ukuran menjadi 3 ( tiga) jenis: Kelas II (panjang 30 s.d. 40 M). Standar Rescue Boat Kelas II; Kelas III (panjang 20 s.d. < 30 M). Standar Rescue Boat Kelas III; Kelas IV (panjang 12 s.d. < 20 M). Standar Rescue Boat Kelas IV. Boat ini memiliki ruangan untuk korban selamat (30 seat). Dan ruangan pasien dengan 2 tempat tidur. Daya jelajah boat ini mencapai 30 mil kearah laut.







Perlengkapan Medis -



Tas medis. Digunakan untuk menyimpan perlengkapan medis yang dibawa saat menolong pasien



-



Masker oksigen. Digunakan untuk memberikan oksigen kepada pasien yang membutuhkan



-



Tabung oksigen. Tabung yang berisi oksigen yang digunakan oleh pasien yang membutuhkan.



-



Collar neck. Digunakan untuk melindungi korban yang dicurigai mengalami cedera servikal



-



Handskun. Digunakan untuk proteksi penolong saat menolong korban



-



Kasa. Digunakan untuk menutup luka pasien



-



Mayo. Digunakan untuk membebaskan jalan nafas pasien



-



Thermal Protective Aids. Digunakan untuk pasien yang mengalami hipotermi.



1.3 Langkah antisipasi yang dilakukan BASARNAS jika fasilitas atau kelengkapan penyelamatan lain tidak tersedia atau tidak memadai Pada umumnya pihak BASARNAS jarang mengalami kurangnya perlengkapan penyelamatan atau perlengkapan yang dimiliki tidak memadai. Jika pada saat proses penyelamatan BASARNAS mengalami kekurangan alat penyelamatan karena jumlah korban yang banyak atau karena suatu kendala lain, maka dapat dilakukan modifikasi terhadap beberapa alat penyelamatan seperti menggunakan bambu dan sarung untuk dibuat menjadi tandu, menggunakan kayu sebagai bidai, helm atau gallon sebagai alat bantu apung dan bantalan pasir untuk membantu stabilisasi kepala/sebagai collar neck, jika transportasi di air tidak memadai seperti kurangnya boat penyelamat maka pihak BASARNAS akan berkoordinasi dengan para nelayan agar kapal nelayan dapat digunakan dalam proses evakuasi korban kecelakaan di air. Selain nelayan pihak BASARNAS juga dapat berkoordinasi dengan kapal angkut penumpang dan juga TNI AL dalam melakukan pencarian pada korban kecelakaan di air. Jika scope pencarian sangat luas biasanya penolong membutuhkan sarana pencarian dari udara. BASARNAS biasanya berkoordinasi dengan TNI AU untuk meminjam pesawat dan helikopter tambahan untuk melakukan pencarian korban melalui udara.



1.4 Pemanfaatan fasilitas dan kelengkapan penyelamatan yang dimiliki oleh BASARNAS Peralatan yang dimiliki oleh BASARNAS cukup sering digunakan jika ada kasus-kasus kecelakaan di dalam air. Jika tidak ada kasuspun fasilitas-fasilitas dan perlengkapan ini sering digunakan untuk pelatihan rescue oleh tim BASARNAS. Rescue boat yang dimiliki oleh BASARNAS juga sudah tersebar di NTB dan siap untuk digunakan. Alat-alat yang dimiliki basarnas juga biasa dipinjamkan atau



digunakan oleh instituisi lain yang membutuhkan fasilitas dan perlengkapan yang dimiliki BASARNAS. 2. Hasil wawancara dan diskusi dengan salah seorang petugas BASARNAS 2.1 Kasus-kasus yang pernah ditangani 



5 warga negara asing yang tenggelam pada saat diving di Teluk Benoa (kasus terpilih)







Korban tenggelam di sungai di daerah Labuapi







Kasus nelayan tenggelam di Teluk Nare



2.2 Tahap-tahap evakuasi dari kasus yang dipilih Pada saat kejadian terdapat 5 warga negara asing dari Jepang yang tenggelam saat melakukan diving di daerah Teluk Benoa. Tim SAR BASARNAS Denpasar kemudian melakukan kerjasama dengan tim SAR Mataram untuk melakukan pencarian terhadap korban-korban yang tenggelam. Pencarian korban dilakukan dengan beberapa tahap, yang pertama merupakan tahap pencarian yang dipandu oleh kantor pusat. Korban-korban tersebut telah terseret arus dan lokasi korban baru ditemukan 4 hari kemudian. Setelah lokasi korban ditemukan, dilakukan tahapan dan prosedur evakuasi untuk menjangkau korban dan mentransport korban ke lokasi yang lebih aman menggunakan alat transportasi menggunakan helikopter. Pada saat pencarian, tiga dari lima korban ditemukan di pesisir dan masih dalam kondisi hidup, satu korban ditemukan di daerah Nusa Penida dan masih dalam kondisi hidup, dan satu korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal di sekitar pulau Serangan. Pada saat proses pencarian ini BASARNAS dibantu oleh pihak TNI Polri, Dinas Sosial dan masyarakat sekitar. 2.3 Garis koordinasi dalam melakukan evakuasi korban Garis koordinasi dalam evakuasi tersebut diawali dengan adanya laporan korban hilang yang diterima oleh BASARNAS Bali, kemudian dipastikan kembali apakah informasi tersebut benar atau tidak (Incerta), setelah itu dilakukan koordinasi dengan BASARNAS Lombok dikarenakan wilayah perairan yang berbatasan langsung dengan perairan Lombok. Sebelum dilakukan pencarian dilakukan Alerfa (persiapan dan



kesesuaian alat pertolongan), wilayah pencarian ditentukan berdasarkan titik terakhir korban terlihat kemudian dilakukan Detresta (menurunkan personil ke daerah perairan dimana korban terakhir terlihat).



2.4 Pihak-pihak yang terlibat dalam evakuasi korban Pada saat melakukan evakuasi korban, pihak-pihak yang telibat meliputi TNI, Polri, Dinas Sosial, dan masyarakat sekitar. Terdapat juga pihak puskesmas setempat serta dokter yang sudah berjaga di pesisir untuk menerima korban yang sudah dievakuasi. Dokter tidak terlibat dalam proses evakuasi korban pada saat itu namun sudah standby di pinggir untuk melakukan pertolongan pertama dan lanjutan terhadap korban yang dievakuasi. 2.5 Kendala-kendala yang dijumpai pada saat evakuasi Pada kasus-kasus evakuasi di daerah perairan, kendala yang umumnya dijumpai meliputi cuaca, ombak, angin serta lokasi tempat pencarian korban yang menyulitkan. Selain faktor lingkungan, terkadang pada beberapa kasus terdapat kendala seperti kekurangan personil, namun jarang dijumpai kendala seperti kekurangan sarana yang memadai. 2.6 Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala Kendala cuaca yang menyulitkan pencarian menggunakan kapal diatasi dengan meminta bantuan helikopter untuk membantu mencari korban lewat udara. Pada saat pencarian korban, kurangnya personil tim penyelamat diatasi dengan melibatkan pihakpihak lain seperti TNI, Polri serta masyarakat di sekitar daerah pencarian.