Basic Shaft Alignment [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT Prinsip Dasar Alignment Untuk Poros ( Shaft ) dan Kopling ( Coupling )



Presented By Slamet Subagio 16 September 2015 1



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT



Deskripsi Singkat : Presentasi ini akan membahas tentang elemen pemindah putaran dan daya pada aplikasi konstuksi mesin yang berhubungan dengan kondisi Misalignment, mencakup jenis-jenis misalignment, metode perhitungan, dan perbaikannya.



Presented By Slamet Subagio 2



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT Tujuan Instruksional Khusus : mengetahui dan memahami proses perawatan dan perbaikan elemen pemindah putaran ditinjau dari kondisi misalignment.



Presented By Slamet Subagio 3



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT Pembahasan yang harus diperhatikan lebih : 1. Mengetahui Jenis-jenis Misalignment dan akibatnya 2. Menjelaskan persiapan proses Alignment 3. Menentukan besar Misalignment (metode pengukuran, perhitungan Misalignment). 4. Memperbaiki Misalignment



Presented By Slamet Subagio 4



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT



Presented By Slamet Subagio 5



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT



Presented By Slamet Subagio 6



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT



Presented By Slamet Subagio 7



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT



COUPLING



MOTOR



PUMP



Presented By Slamet Subagio 8



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT



Presented By Slamet Subagio 9



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT Pengertian Misalignment Misalignment terjadi ketika sumbu putar dua buah poros tidak berada pada satu garis lurus. Secara umum misalignment adalah besar diviasi posisi relatif antara sumbu rotasi suatu poros terhadap sumbu rotasi poros yang lain



Presented By Slamet Subagio 10



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT Jenis-jenis Misalignment 1. Misalignment paralel/offset 1. Offset vertical 2. Offset Horizontal 2. Misalignment Menyudut/angular 1. Angular vertical 2. Angular Horizontal



Presented By Slamet Subagio 11



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT Misalignment offset vertical Misalignment terjadi ketika posisi penyimpangan sumbu poros tidak membentuk sudut, dan posisi relatif adalah vertical (pada posisi quadran 00-1800)



Presented By Slamet Subagio 12



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT Misalignment offset horizontal Misalignment terjadi ketika posisi penyimpangan sumbu poros tidak membentuk sudut, dan posisi relatif adalah vertical (pada posisi quadran 900-2700)



Presented By Slamet Subagio 13



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT Misalignment angular Vertical Misalignment terjadi ketika posisi penyimpangan sumbu poros membentuk sudut, dan posisi relatif adalah vertical (pada posisi quadran 00-1800)



Presented By Slamet Subagio 14



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT Misalignment angular Horizontal Misalignment terjadi ketika posisi penyimpangan sumbu poros membentuk sudut, dan posisi relatif adalah vertical (pada posisi quadran 900-2700)



Presented By Slamet Subagio 15



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT Misalignment overall/kemungkinan misalignment pada konstuksi mesin



Presented By Slamet Subagio 16



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT Toleransi Kondisi Misalignment



Presented By Slamet Subagio 17



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT Tentukan kemungkinan terjadi misalignment pada equipment berikut ini:



Presented By Slamet Subagio 18



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT Pengaruh pengoprasian equipment terhadap clearance dan misalignment



Presented By Slamet Subagio 19



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT Salah satu penyebab terjadinya MisAlignmet pada Equipment



Posisi pemasangan cover terhadap support tidak tepat.



Presented By Slamet Subagio 20



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT Salah satu penyebab terjadinya MisAlignmet pada Equipment



Pengencangan bolt atau terdapat material yang mengganjal posisi cover.



Presented By Slamet Subagio 21



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT Metode Pemeriksaan Misalignment



Straight Edge with feeler gauge, Face and Rim, Reverse indicator, face to face distance Presented By Slamet Subagio 22



Metoda Shaft Alignment dan Keuntungannya Metode Pemeriksaan Misalignment dan keuntungannnya



Presented By Slamet Subagio 23



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT Coupling Pengertian



Fungsi Umum



Berasal dari kata couple yang berarti menggabungkan.



Untuk meneruskan daya dan putaran termasuk torsi dari poros penggerak ke poros digerakkan.



Fungsi Khusus 1. Kompensasi misalignment 2. Mengakomodasi axial end play 3. Meredam kejutan



4. Meredam getaran dll. Presented By Slamet Subagio 24



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT Coupling Jenis Kopeling : 1. Kopeling tetap (coupling) Kopeling ini dirancang tidak untuk dilepas kecuali akan dilakukan reparasi atau perawatan 2. Kopeling tidak tetap (clutch) Clutch dirancang menggabungkan dua poros, penggabungan dan pelepasan dapat dilakukan saat beroperasi (berputar)



Presented By Slamet Subagio 25



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT Coupling Kopeling Tetap 1. Kopeling Padat 2. Kopeling Fleksibel 3. Kopeling Universal 4. Kopeling Pusingan (Fluid Copling) 5. Kopeling Pengaman (safety Copuling)



Presented By Slamet Subagio 26



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT Kopeling Padat Kopeling positif karena tidak mengalami slip 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Coupling



Kopeling Bush ( Sleeve Coupling) Kopeling sisi (Flange Coupling) Kopeling Rantai (Chain Coupling) Kopeling Roda Gigi (Gear Coupling) Kopeling Piringan (Disc Coupling) Kopeling Oldham (Oldham Coupling) Kopeling Rahang (Jaws Coupling)



Presented By Slamet Subagio 27



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT 1. Kopeling Bush (Sleeve Coupling)



Coupling



Digunakan pada poros yang panjang karena memiliki dimensi relativ kecil sehingga momen lentur yang diakibatkan lebih kecil.



Presented By Slamet Subagio 28



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT 2. Kopeling Sisi (Flange Coupling)



Coupling



Sisi yang rata memungkinkan hubungan kopeling menjadi padat. Kekuatan terletak pada kontak sisi dan tekanan baut pengikat Pemasangan langsung dan dengan spacer



Presented By Slamet Subagio 29



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT 3. Kopeling Rantai (Chain Coupling)



Coupling



Bagian coupling yang menerima tekanan adalah Bush antara rantai dan sprocket



Presented By Slamet Subagio 30



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT 4. Kopeling Roda Gigi (Gear Coupling)



Coupling



Hal yang perlu diperhatikan pada Gear Coupling adalah kesebarisan dan pengaturan back lash/Clearance untuk mencegah hanya pada bagian tertentu dari profil gear yang menerima beban



Presented By Slamet Subagio 31



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT Coupling



5. Kopeling Piringan (Disc Coupling) Pengikatan menggunakan Bush yang diantarai oleh piringan khusus. Material piringan akan menentukan kemampuan dan fungsi dari coupling jenis ini. Mis. Terbuat dari logam memungkintakan transmisi daya maksimum



Presented By Slamet Subagio 32



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT 6. Kopeling Oldham (Oldham Coupling)



Coupling



Merupakan kopeling padat yang dapat mengantisipasi penyimpangan Offset (max. 20% x diameter Coupling) Dan tidak dapat meneruskan daya dan putaran yang relatif besar



Posisi sumbu pada oldham coupling



Presented By Slamet Subagio 33



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN ALIGNMENT



7. Kopeling Rahang (Jaws Coupling) Secara umum bentuknya sama hanya saja jika berfungsi sebagai kopeling fleksibel menunjukkan terdapat bahan insert yang terbuat dari bahan fleksibel.



Coupling



Presented By Slamet Subagio 34



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN 1 ALIGNMENT



2. Kopeling Fleksibel



Flexible Coupling



Tujuan Fleksibilitas :



Type Coupling Flesibel:



1. Meredam kejutan 2. Meredam getaran 3. Menghambat rambatan panas 4. Mengisolasi arus listrik



1. 2. 3. 4. 5.



Kopeling Karet Kopeling Rahang Kopeling Pena Kopeling Pegas Kopeling Bush Elastis



Presented By Slamet Subagio 35



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN 1 ALIGNMENT



1. Kopeling Karet



Flexible Coupling



Semua bagian dari kopeling ini terbuat dari karet dan penggunaannya disesuaikan dengan kondisi sekitar operasi kopeling



Presented By Slamet Subagio 36



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN 1 ALIGNMENT



1.1. Kopeling Rekat / Vulkanisir



Flexible Coupling



Maksudnya apabila jenis kopeling Rubber pemengangnya disatukan dengan teknik rekat / vulkanisir.



Gbr. Bahan perekat Gbr. Vulkanisir Coupling Presented By Slamet Subagio 37



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN 1 ALIGNMENT



1.2. Kopeling Karet dengan Penjepit



Flexible Coupling



Disatukan dengan dijepit diantara pelat kopeling dengan beberapa baut.



Presented By Slamet Subagio 38



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN 1 ALIGNMENT



2. Kopeling Rahang (Jaws Coupling)



Flexible Coupling



Pada jenis ini rahang penggerak dan pengikut dibatasi oleh insert material yang terbuat dari bahan flexibel yang berfungsi sebagai peredam getaran.



Presented By Slamet Subagio 39



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN 1 ALIGNMENT



3. Kopeling Pena (Pin Coupling)



Flexible Coupling



Antara penggerak dan pengikut dihubungkan dengan pena yang dilindungi oleh ring fleksibel guna meredam kejutan.



Presented By Slamet Subagio 40



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN 1 ALIGNMENT



4. Kopeling Pegas (Spring Coupling)



Flexible Coupling



Kopeling jenis ini tidak dapat mengatasi heat transfer electric current issolation dan hanya dapat meredam getaran dan hentakan. Steel Grid Flexible Coupling Untuk memindahkan daya maksimal instalasinya harus sesumbu untuk menghindari tekanan besar akibat berkurangnya kontak pegas terhadap alurnya. Presented By Slamet Subagio 41



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN 1 ALIGNMENT Flexible Coupling



5. Kopeling Bush Elastis (Visco Elastic Coupling) Kopeling jenis ini sama saja dengan kompeling bush perbedaannya terletak pada komponen pengikat yang flexible.



Presented By Slamet Subagio 42



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN 1 ALIGNMENT



3. Kopeling Universal (Universal Joint)



Universal Coupling



Kopeling ini dapat menghubungkan dua poros dalam keadaan tidak sesumbu. Sudut penyimpangan maksimal adalah 150 - 200 hingga 250 pada type tertentu.



Presented By Slamet Subagio 43



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN 1 ALIGNMENT



3. Kopeling Universal (Universal Joint)



Universal Coupling



A. Type Pemasangan Universal Joint Pemasangan Universal Joint dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sehingga pemilihan type memungkinkan sangat beragam, berikut pembagian secara umum : 1.



Single Joint



2.



Double Joint



3.



Multiple Joint



Presented By Slamet Subagio 44



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN 1 ALIGNMENT



3. Kopeling Universal (Universal Joint) 1. Kopeling universal (Single Joint)



Universal Coupling



sambungan



tunggal



Sering dijumpai pada steering system, konstruksi dengan penyimpangan menyudut kecil, kunci socket.



Presented By Slamet Subagio 45



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN 1 ALIGNMENT



3. Kopeling Universal (Universal Joint) 2. Kopeling universal (Double Joint)



Universal Coupling



sambungan



gandal



Digunakan pada penyimpangan poros besar, misalnya sebagai drive shaft atau transfer gear pada power train kendaraan.



Presented By Slamet Subagio 46



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN 1 ALIGNMENT



3. Kopeling Universal (Universal Joint)



Universal Coupling



3. Kopeling universal sambungan majemukl (Multiple Joint) Digunakan jika sambungan ganda tidak cukup mengatasi kondisi konstruksi.



Presented By Slamet Subagio 47



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN 1 ALIGNMENT 3. Kopeling Universal (Universal Joint)



B. Klasifikasi sambungan



kopeling



Universal Coupling Type



universal



dari



jenis



1. Sambungan palang (hook Joint)



2. Sambungan Bola (Ball Joint) 3. Sambungan Kecepatan Tetap (Constant velocity Joint)



Presented By Slamet Subagio 48



TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN 1 ALIGNMENT



THANK YOU



Presented By Slamet Subagio 49