Beda e Marketing Dan Pemasaran Konvensional [PDF]

  • Author / Uploaded
  • RI YA
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

a. Media yang digunakan Dalam sistem pemasaran tradisional, media promosi yang digunakan umumnya berupa brosur, flier, dan katalog serta termasuk iklan di media cetak. Selain itu, modal utama yang harus kita miliki dalam sistem pemasaran tradisional adalah kemampuan komunikasi dan persuasi yang baik karena kita diharuskan untuk menemui target pasar/konsumen secara langsung untuk menawarkan produk. Dalam sistem digital marketing, media yang digunakan secara umum dibagi menjadi dua, yaitu media promosi digital berbasis internet (daring) dan noninternet (luring). Contoh channel digital berbasis internet adalah media sosial, pay per click, dan internet advertising, sedangkan channel digital noninternet, antara lain, adalah SMS, MMS, televisi, dan papan iklan digital. b. Efektivitas Berbicara tentang efektivitas, pemasaran tradisional dapat menjangkau basis konsumen yang luas karena kita secara langsung dapat bertemu dengan mereka, siapa pun dan di mana pun. Kita juga dapat menerima umpan balik yang cepat mengenai produk yang kita tawarkan. Berkebalikan dengan pemasaran tradisional, pemasaran digital efektif dalam menjangkau khalayak yang lebih spesifik. Pemasaran digital lebih memungkinkan untuk memasarkan produk hanya kepada orang-orang yang cenderung tertarik dengan produk tersebut. Dalam hal menjangkau pasar dengan cakupan yang lebih luas, pemasaran digital lebih efektif apabila dibandingkan dengan sistem pemasaran tradisional. Kita hanya perlu memanfaatkan platform daring, seperti situs web dan media sosial, untuk memasarkan produk tanpa memerlukan banyak waktu dan biaya. c. Kekurangan Di era teknologi informasi seperti sekarang ini, pengandalan sistem pemasaran tradisional saja kurang cukup untuk mendongkrak penjualan produk. Biaya yang dikeluarkan juga cukup besar, misalnya untuk mencetak brosur dan katalog dan biaya perjalanan untuk door to door. Selain itu, sistem pemasaran tradisional pun menghabiskan tenaga dan waktu yang lebih banyak.



Kekurangan pemasaran digital, di antaranya, adalah kurang terpengaruhnya target konsumen yang menjadi target pasar kita karena tidak ada komunikasi verbal yang terjalin dengan mereka. Tidak jarang juga konsumen kurang terpikat dengan produk yang kita tawarkan karena desain dan/atau konten iklan kita kurang menarik. Kurang lebih itu tadi uraian perbandingan antara sistem pemasaran tradisional dan pemasaran digital secara sederhana. Dua-duanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kalau mana yang lebih penting antara pemasaran tradisional dan pemasaran digital, hal itu kembali lagi ke konteksnya. Di sinilah kejelian terhadap target dan keadaan pasar sangatlah diperlukan. Sebagai contoh, untuk target lokal/wilayah yang masih terjangkau, alangkah baiknya apabila yang dioptimalkan adalah sistem pemasaran tradisional. Itu pun berlaku apabila memang tidak cukup jika hanya diupayakan dengan pemasaran digital. Baru untuk target



pasar



dengan



jangkauan



yang



lebih



luas,



perusahaan



sudah



semestinya



mengoptimalkan sistem pemasaran digital. Selain jangkauannya bisa lebih luas, optimalisasi pemasaran digital juga lebih efektif, efisien, dan memberikan data yang lebih terukur. 1. Hemat Biaya Sebuah bisnis memang harus menghasilkan keuntungan. Namun sebelum menargetkan nominal tertentu, seorang pebisnis dituntut lebih cermat



memperketat anggaran



operasionalnya. Bisnis yang menghasilkan angka penjualan lumayan tidaklah bisa disebut untung, jika pendapatannya hanya berselisih sedikit dari modal. Penyesuaian modal dan pendapatan sendiri sebenarnya bersifat sangat alamiah. Setiap pebisnis dituntut memiliki kepekaan yang tinggi terkait perencanaan dan penyerapan anggaran, demi penyesuaian tersebut. Dengan demikian, kemampuan menghemat modal akan menjadi sugesti yang perlu dipertimbangkan oleh seluruh jenis bisnis. Penghematan modal sangat relevan dengan digital marketing, karena Anda bisa menghapus biaya pencetakan dari anggaran produksi. Kecuali Anda menjalankan beberapa lini bisnis sekaligus, penghapusan biaya pencetakan tidak akan membuat bisnis Anda luput dari perhatian target pelanggan. Mengandalkan infrastruktur online yang menyeluruh, Anda tetap mampu menawarkan daya tarik produk terhadap calon konsumen. Terpenting, Anda harus menyiapkan strategi persuasif (call to action) yang jelas dan relevan. Tampilkanlah strategi ini di website atau saluran



komunikasi lainnya, dengan tujuan memudahkan target pasar mengenal dan memahami produk Anda. Selanjutnya



secara



bertahap,



Anda



bisa



menjalankan



tahap



penawaran



hingga



menyelesaikannya dengan penjualan (sales). Inilah rantai aktivitas yang mudah ditemukan dalam e-commerce dan marketplace. Bahkan, selain menghemat biaya produksi, rantai digital marketing juga mampu membantu Anda mendapatkan klien/konsumen baru. 2. Menghubungkan Produsen dan Konsumen secara Langsung Apabila Anda sering menonton teve, pastilah Anda menyadari banyaknya jumlah iklan pada tayangan prime time. Konon teknik pemasaran tersebut dilakukan sesuai dengan tingginya jumlah penonton. Akan tetapi, sudah tepatkah pengiklan mengenalkan produknya saat prime time? Apakah ada kepastian bahwa target konsumen mereka menyaksikannya? Secara umum, jenis pemasaran yang dimediasi televisi memang bisa efektif. Namun pada perkembangan kekinian, internet marketing telah menyempurnakan keakuratan pengenalan produk kepada target konsumennya. Kriteria konsumennya yang lebih bervariasi dengan profil yang spesifik, juga menjanjikan pesan produk Anda tersampaikan dengan optimal. Variasi kriteria yang dimaksud dapat dilihat berdasarkan riwayat pencarian seorang konsumen di search engine seperti Google. Sementara profil yang spesifik akan mudah dikenali dari kecenderungan mereka mengeklik konten-konten pencarian tertentu. Dari kombinasi inilah marketing plan Anda tidak lagi hanya memuat demografi, tapi juga mengolah psychography konsumen. Kebanyakan internet



marketer akan



memaksimalkan



keuntungan



tersebut



dengan



menyesuaikan tingginya aktivtas konsumen dalam menggunakan smartphone. Melalui penyesuaian tersebut, produsen akan lebih mudah menjangkau konsumen sekaligus membangun pendekatan secara langsung. Sebagai sarana penghubung yang borderless, digital marketing sangat relevan untuk menerapkan pendekatan berbasis user-friendly. Oleh karena itu, langkah strategis yang perlu Anda mulai adalah mengembangkan website bisnis yang mobile friendly. Jangan menyianyiakan kedekatan dan keakraban hanya karena konsumen susah mengakses testimoni dalam website Anda. 3. Mendorong Tingkat Penjualan yang Lebih Tinggi



Sejalan dengan kemampuan digital marketing untuk membangun hubungan langsung dengan target konsumen, tentunya efek penjualan yang lebih tinggi juga akan terasa. Beberapa pebisnis berpengalaman meyakinkan jumlah peningkatan 2,5-3 kali lipat dibanding sebelum menerapkan digital marketing. Meskipun bukan satu-satunya cara, tapi upaya mencapai peningkatan penjualan dengan jumlah tertentu bisa diraih melalui penguasaan Search Engine Optimization (SEO). Pemanfaatan SEO ini bisa memudahkan penempatan bisnis Anda berada pada posisi yang strategis dalam sebuah halaman pencarian. Menurut pengalaman para internet marketer, efektivitas SEO dalam digital marketing sangat dipengaruhi oleh perubahan perilaku para target konsumen. Perubahan ini cukup menentukan alasan-alasan mereka untuk membeli atau menggunakan suatu produk maupun jasa. Apabila dua hingga tiga dekade lalu seseorang melakukan pembelian karena semata-mata memikirkan kebutuhannya, maka pada era internet marketing alasan tersebut telah berubah. Seorang target konsumen masa kini cenderung melakukan pembelian berdasarkan kualitas emosional yang ditampilkan dalam pemasaran suatu produk/jasa. Secara tidak langsung, digital marketing juga melibatkan proses kreatif yang berkelanjutan agar sebuah produk/jasa tidak hanya menawarkan fungsi yang berkualitas, tapi juga kualitas emosional. Tidaklah mengherankan ketika pemasaran yang kreatif, pada akhirnya mampu menghasilkan peningkatan berkali-kali lipat. 4. Memberikan Pelayanan Real Timekepada Konsumen Salah satu cara menghasilkan penjualan yang lebih tinggi adalah memastikan pelayanan Anda selalu prima dan memuaskan di mata konsumen. Hal ini berlaku bagi bisnis yang mengupayakan stabilitas bersama existing client. Kepuasan mereka pun dapat menjadi dasar pengembangan bisnis ke tahap yang lebih besar lagi. Untuk memastikan pelayanan Anda selalu prima, perhatikanlah selalu berbagai saran dan respons dari konsumen. Tak sekadar merespons dan menampung saran, usahakan juga pendekatan interaktif tersebut dilakukan secara real time. Jangan menunda membalas komentar konsumen, meskipun isinya hanya keluhan atau ketidakpuasan terhadap produk/jasa Anda. Sejalan dengan visi menarik perhatian konsumen, marketing plan Anda sama sekali tidak boleh membiarkan mereka bertanya-tanya atau diabaikan lebih dari 6 jam. Oleh karena itu, Anda perlu rajin mengecek berbagai aset/kanal media yang Anda gunakan sebaik-baiknya.



Pengecekan mutlak diperlukan karena ada kemungkinan konsumen tidak menyampaikan saran dan responsnya ke website perusahaan. Bagi konsumen yang familier dengan media sosial, berbagai saran dan respons tentang produk/jasa Anda bisa saja disampaikan dalam beberapa baris singkat di Facebook atau Twitter. Secara umum, pengguna media sosial memang lebih vokal untuk menyampaikan pandangan dan pendapat mereka. Meskipun tidak selalu berbentuk sentimen positif, tapi aspirasi mereka akan sangat membantu Anda menganalisis jenis konten yang paling sesuai untuk dikomunikasikan. Dengan pendekatan interaktif tersebut, pelayanan real time juga mampu menawarkan keuntungan profiling yang hemat tanpa melakukan survei. Kelak hasil profiling ini bisa memudahkan Anda menyusun marketing plan yang lebih berorientasi pada kualitas produk atau kepuasan pelanggan 5. Melakukan Branding Meskipun ada saja pebisnis yang masih gagap memahami branding, tapi tidak ada ruginya Anda mempelajari dasar-dasar strategi ini untuk meraih manfaat maksimum dari digital marketing. Jika diringkas, branding bisa diartikan sebagai aktivitas mengomunikasikan produk/jasa yang Anda miliki, yang berarti mengomunikasikan brand Anda. Secara umum branding memang identik dengan pembuatan logo. Namun dalam tingkat tertentu, branding juga mencakup segala perencanaan untuk membangun dan memperbesar identitas/diferensiasi, reputasi, image, serta awareness dari brand. Branding yang bertujuan membangun reputasi melibatkan pendekatan emosional yang akan menentukan suatu keputusan pembelian. Faktanya, keputusan pembelian seringkali muncul karena perusahaan penyedia produk memiliki reputasi baik dan minim sentimen negatif. Reputasi stabil yang dimiliki sebuah brand biasanya akan memudahkan mereka untuk menyebarluaskan identitas produk, sekaligus menyampaikan nilai-nilai bisnis berdasarkan ikatan sentimen yang persuasif. Setelah mendapatkan kepercayaan dari target konsumen, Anda akan jauh lebih siap meramaikan persaingan di pasar yang lebih besar. Selain



meningkatkan



daya



saing,



kecermatan



dan



ketepatan



menentukan



strategi brandingjuga memungkinkan Anda untuk menjadi price-maker. Oleh karena itu, pelajarilah seluruh proses kreatif yang biasa diterapkan dalam suatu campaign digital marketing. Selanjutnya Anda tinggal bersiap menjalankan teknik tertentu yang akan menancap tajam di benak pelanggan.



6. Meramaikan Kompetisi bersama Pemain-Pemain Besar Era keterhubungan informasi yang borderless sering disebut sebagai “Internet of Things”. Secara sederhana, era ini bisa dilihat dari ciri utamanya yang menawarkan kemudahan akses. Tidak ada lagi monopoli informasi atau penyaringan-penyaringan konten dengan cara hiperbolis. Semua warganet pun menjadi kesatuan masyarakat digital. Dalam kaitannya dengan bisnis, Internet of Things mampu memangkas perbedaan reputasi antarperusahaan secara signifikan. Pengusaha-pengusaha kecil dan menengah jadi sulit mengelak



dari



persaingan



dengan



pengusaha



raksasa,



jika



mereka



mampu



memanfaatkan digital marketing secara maksimal. Perbedaan antara yang kecil dan menengah dengan yang raksasa pun menjadi sebatas kemampuan kreatif saja. Selama Anda tidak menyerah mengembangkan diri, bisnis Anda bisa diperhitungkan sebagai kuda hitam dalam persaingan di industri tertentu. Praktik berkreasi bisa dimulai dengan memfokuskan penyempurnaan website beserta konten di dalamnya. Inilah unsur terpenting yang akan dicari warganet ketika mencari informasi tertentu melalui mesin pencarian. Dengan kata lain, website juga menjadi “wajah” bisnis Anda. Sebagai wajah yang atraktif, tentulah tampilan website tidak boleh dibiarkan sekadarnya. Sangat penting untuk memastikan wajah ini agar mampu mengakomodasi kebutuhan para pengunjung, sekaligus mencegah kebingungan mereka semaksimal mungkin. Tampilan website yang membingungkan bisa berakibat fatal dengan rendahnya durasi akses dan membuat mereka kapok berkunjung. Website mengenaskan seperti ini sudah pasti menghasilkan traffic yang rendah, yang berakibat signifikan pada menurunnya jumlah penjualan. Selain tampilan yang atraktif, Anda juga harus memperhatikan pemuatan konten yang singkat dan informatif. Pastikan juga untuk memperjelas call to action dengan fitur-fitur yang lebih variatif. Satu hal lain yang cukup menentukan adalah pembaruan konten/informasi secara berkala. Dari sinilah keseriusan dan komitmen Anda akan benar-benar diuji untuk lebih kompetitif. 7. Memudahkan Anilisis Tren Bisnis Menyiapkan diri untuk bersaing dalam pasar yang lebih besar memang membutuhkan persiapan matang. Salah satunya yang bisa dilakukan dengan cepat adalah berpikir terbuka



dan selalu menjaga fokus terhadap tren bisnis. Apalagi dalam dunia kreatif, tren yang berlangsung bisa cepat berubah. Untuk mengantisipasi segala pembaruan, infrastruktur digital marketing sudah sangat relevan memfasilitasi keperluan analisis dan evaluasi bisnis. Melalui relevansi ini juga, marketing plan yang Anda siapkan bisa mendukung peningkatan penjualan. Beberapa



unsur



evaluasi



yang



harus



dianalisis



dengan



cermat



demi



penyempurnaan marketing plan, di antaranya: 



Traffic website



Sebagai wajah dan amunisi utama digital marketing, website menjadi unsur penting yang akan menentukan Return on Investment (ROI). Cermatilah jumlah kunjungan per hari, landing page tersibuk, hingga durasi pengunjung mengakses suatu fitur. 



Konten multi-channel



Bisnis skala kecil dan menengah mungkin masih perlu waktu untuk mengembangkan beberapa kanal sekaligus. Jika Anda memulainya dengan website dan media sosial atau akun e-commerce, pastikan agar konten yang dirilis selalu relevan dengan branding yang dijalankan. Cermati kuantitas dan kualitas interaksi sehingga evaluasi Anda bisa utuh dan menyeluruh. 



Pandangan dan tanggapan (response)



Setelah mengenali kanal paling relevan yang digunakan target konsumen, dan mencermati interaksi mereka dengan brand, Anda perlu memilah beragam jenis respons ke dalam beberapa kategori. Cara ini bisa memudahkan Anda untuk tetap menjaga perhatian dari konsumen. 



Relevansi momentum (current affair)



Suatu tren bisnis sangat dipengaruhi berbagai isu kekinian. Tentukanlah isu yang paling relevan dengan produk/jasa Anda, sehingga branding yang dijalankan tetap sesuai dengan momentum tertentu. Praktiknya bisa sesederhana menganalisis dan mengumpulkan kiriman foto bertema Hari Kemerdekaan dari konsumen.







Peluang inovasi



Perubahan tren yang begitu cepat kadang mempersempit waktu Anda untuk mempertahankan teknik branding tertentu. Daripada berlomba dengan waktu, lakukan saja analisis yang menyeluruh untuk memulai inovasi, baik terhadap produk/jasa maupun terhadap teknik branding-nya. Untuk lebih lanut baca ini: 8. Memperluas Jangkauan Pasar Keuntungan terakhir yang mungkin hilang saat Anda mengabaikan digital marketing adalah perluasan jangkauan pasar. Sesuai dengan sifat alamiah infrastruktur internet yang mampu melintasi batas-batas geografis, perluasan pasar menjadi kesempatan paling produktif untuk mendapatkan target konsumen baru. Untuk menghasilkan raihan yang efektif dan efisien, kesempatan tersebut juga cukup mudah dijalankan. Anda bisa memanfaatkan, misalnya, fitur targeting audience di Facebook dan YouTube. Di sana bukan hanya tersedia target konsumen menurut usia dan jenis kelamin, tapi juga domisili, hobi dan minat, serta ulasan perjalanan wisata. Dalam menjalankan penjajakan perluasan pasar, Anda pun bisa sekalian mengetahui ide-ide, pandangan, dan opini target konsumen tentang performa kompetitor. Inilah keuntungan lain yang sering dianggap sepele, meskipun menjanjikan peluang penetrasi yang sangat besar. Pada akhirnya, ketekunan menghadapi kendala sebagai sebuah peluang, justru membuka kesempatan Anda untuk mendapatkan target konsumen baru (acquisition). Sebaliknya, ketekunan yang tidak dijalankan karena terkesan sepele, cenderung berakibat fatal dengan margin kerugian besar. Risiko menyepelekan berbagai kesempatan bahkan bisa mengancam eksistensi bisnis. Jadi, jauhkan dahulu niat memperluas pasar jika Anda belum siap hidup dalam era keterhubungan informasi. Silakan bertaruh dengan pemasaran lawas untuk bisnis berusia pendek. Dengan mencermati 8 keuntungan yang Anda hilangkan saat mengabaikan digital marketing, tentulah Anda akan lebih mudah menyesuaikan dan menyempurnakan business plan yang strategis. Anda bisa memulainya dengan membandingkan berbagai pelayanan yang ditawarkan internet marketer. 1. Tradisional : Tidak Tepat Target Market



Bayangkan jika Anda memasang iklan di billboard yang besar di pinggir tol, apakah orang yang melihat adalah target market Anda sebenarnya? Lalu, bagaimana Anda tahu apakah efisien menggunakan iklan dari billboard tersebut? Pasti Anda perlu memikirkan hal ini. Digital : Target Market Tepat Sasaran Di Digital Anda bisa menentukan iklan Perusahaan Anda muncul kepada orang yang tepat saja, karena iklan bisa diukur dan ditargetkan berdasarkan usia, gender, lokasi bahkan calon customer Anda menyukai apa saja Anda bisa tahu behaviour customer Anda secara detail. 2. Tradisional : Tidak Terukur Hampir sama seperti yang sebelumnya, ketika Anda memasang iklan di baliho maka akan sulit mengukur seberapa banyak orang yang melihat iklan Anda, berapa banyak yang call dari iklan Anda, dan berapa banyak yang terjadi konversi? Sudah pasti anda tidak akan dapat datanya Digital : Terukur Di Digital, Anda bisa mengetahui jumlah orang yang melihat iklan Anda dengan biaya yang sudah di keluarkan serta berapa banyak hasil yang Anda dapatkan dari iklan tersebut. 3. Tradisional : Cara Tradisional mulai Ditinggalkan Beriklan di koran, majalah kini sudah mulai di tinggalkan. Perusahaan media saat ini seperti radio, billboard, majalah, dan pemiliki TV swasta pun mereka sudah mempunya asset onlinenya, seperti liputan 6 yang dulunya di tv sekarang masuk ke dunia internet di liputan6.com, radio yang dulunya hanya bisa di dengarkan di saluran radionya sekarang mulai membuat aplikasi untuk fitur streamingnya. Artinya, sudah saatnya Anda juga masuk ke dunia digital mengikuti perkembangan jaman. Digital : Internet Kini Mulai Berkembang Ditambah fakta yang sudah disebutkan sebelumnya jika setengah penduduk Indonesia sudah beralhir ke internet. Terlebih banyak dari mereka yang menghabiskan waktunya dengan menggunakan gadget dibandingkan menonton TV atau majalah. 4. Tradisional : Biaya Iklan Kurang Flexible



Biaya iklan di koran dalam 1 hari khususnya jenis iklan baris membutuhkan biaya sekitar 100 ribu (tergantung perusahaan), belum ketika Anda ingin memasang iklan 1 halaman full di koran yang dalam 1 hari mencapai puluhan juta rupiah. Digital : Biaya Lebih Flexible Iklan secara online, budget bisa di mulai dariRp 10.000,- bahkan Rp. 1.000,-pun Anda sudah bisa beriklan, tinggal mau seberapa sering iklan Anda muncul di Internet. 5. Tradisional : Respons Lama Memasang iklan secara tradisional akan menghasilkan respons dari pembaca dalam waktu yang cukup lama. Anda harus menunggu report dari media Anda, dan report tidak bisa diberikan langsung, harus menunggu hingga kontrak Anda habis dengan media Anda barulah report akan di kirimkan Digital : Respons Sesuai Waktu Iklan Berjalan Lewat online, setiap respons akan langsung masuk ke dalam notifikasi Anda, sehingga Anda dapat mengukur langsung bahwa iklan Anda efektif atau tidak, dan tidak perlu menunggu sampai menerima report berapa banyak yang melihat iklan Anda, berapa banyak yang klik, berapa banyak yangbeli, dan bisa melihatnya sendiri secara langsung. 6. Tradisional : Proses Ganti Materi terlalu Lama Di koran untuk mengganti materi perlu menunggu waktu hingga 1-2 hari iklan berjalan. Lamanya proses membuat Anda tidak efektif melakukan penjualan produk kepada customer. Digital : Cepatnya Proses Ganti Materi Di dunia digital, perubahan materi bisa langsung di lakukan dalam hari yang sama jika ada hal yang kurang dari materi iklan Anda dan merasa tidak efektif iklan Anda, sehingga Anfa tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 7. Tradisional : Harga Disesuaikan Jam Tayang Memasang iklan di radio di jam pagi dan sore memiliki harga yang berbeda. Terlebih di TV pun berbeda karena di sesuaikan dengan acara yang akan ditayangkan.



Digital : Harga Tetap Sama Kapanpun Iklan Tayang Iklan secara online, iklan yang tayang seharian memiliki harga tetap sama. Apa Itu Traditional Marketing? Poin ini akan saya isi dengan informasi dasar mengenai metode marketing tradisional (traditional marketing). Apa itu traditional marketing? Dan apa sajakah yang termasuk dalam kategori traditional marketing?



Marketing pada dasarnya adalah usaha yang dilakukan oleh penyedia jasa, atau penyedia suatu produk untuk menjangkau pangsa pasar yang mereka inginkan. Traditional marketing dalam definisinya yang paling sederhana adalah suatu metode promosi, iklan, dan branding campaign yang telah dilaksanakan oleh para pelaku bisnis dalam waktu yang lama, dan efektivitasnya sudah terbukti, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.



Metode yang dikategorikan sebagai traditional marketing adalah segala macam jenis aktivitas pemasaran yang menggunakan media:







Billboard dan Videotron







Televisi







Iklan di media cetak (koran dan majalah)







Selebaran dan brosur







Product placement dalam film layar lebar dan serial tv







dan lain sebagainya Metode pemasaran dengan menggunakan media- media ini hingga kini masih banyak dipakai untuk kebutuhan marketing suatu perusahaan.



Apa Itu Digital Marketing? Digital marketing adalah suatu metode yang digadang-gadang sebagai era baru metode pemasaran global. Dengan fenomena internet yang menjangkau berbagai macam aspek kehidupan, diharapkan marketing tidak hanya bisa membentuk brand awareness, atau sekedar



promosi saja, namun juga dengan menggunakan platform internet, daya jangkau suatu marketing campaign bisa meluas hingga lintas negara.



Hal- hal yang dikategorikan sebagai digital marketing antara lain:







Medsos (FB, Instagram, Twitter, dll)







Email marketing (newsletter, email blast,dll)







Industri konten Perbedaan Cost Metode marketing tradisional yang masih memakai platform TV dan media cetak jelas memiliki biaya lebih besar daripada marketing digital. Mengapa? Karena flow produksinya berbeda. Iklan tayang di suatu media membutuhkan slot, untuk TV bahkan tiap-tiap slot memiliki price list yang berbeda-beda.



Kebanyakan vendor ingin iklannya ditayangkan di slot utama (prime time) dimana acara TV paling banyak dikonsumsi. Biaya yang diperlukan untuk memasang iklan di slot ini tentunya tidak sedikit. Hitungannya per detik.



Kalikan itu dengan repetisi penayangan per hari atau per bulan, maka jangan heran jika anda akan mendapatkan cost yang fantastis. Begitu pula dengan penayangan iklan di media cetak, seperti koran. Harga untuk tiap spot iklan bervariasi, tergantung kepada jangkauan distribusi koran tersebut. Harga iklan untuk koran lokal tentunya lebih murah daripada koran berskala distribusi Nasional seperti Jawa Pos dan Kompas.



Market Engangement Salah satu hal yang sangat diperhatikan dalam pembentukan brand awareness adalah bagaimana pasar berinteraksi dengan brand. Traditional marketing memposisikan pasar sebagai penerima pasif. Sederhana saja, pernahkah anda menemukan iklan interaktif yang tayang di TV? Belum pernah? Sama. Saya juga belum pernah.



Sementara itu, salah satu indikator kesuksesan digital marketing, selain exposure, juga adalah market engagement, dimana pasar dituntut untuk aktif mengikuti jalinan informasi yang bercecer di laman media sosial, maupun situs pencarian.



Setiap klik adalah indikator keaktifan, traffic, jumlah viewer dan setiap detik yang dihabiskan pasar untuk mengonsumsi media iklan digital adalah indikator yang dapat menjadi faktor penentu suatu digital campaign berhasil atau tidak dalam membangun brand awareness.



Hebatnya lagi, semua indikator tersebut dapat di-update secara real-time dengan menggunakan perangkat seperti google analytics. Disini, pengguna jasa digital marketing dapat mengontrol dan mengevaluasi mana metode yang berhasil dan mana yang tidak.



Satu keunggulan traditional marketing saat ini adalah jangkauannya mencapai pelosok, dan prestise yang dihasilkan. Walau Kemenkominfo mengklaim pengguna internet di Indonesia saat ini sudah mencapai angka 82 juta pengguna, faktanya hingga saat ini internet belum menjangkau pelosok desa.



Kebanyakan dikarenakan provider seluler terhalang oleh infrastruktur dan halangan medan. Tapi di pelosok terpencil pun dapat ditemukan TV. Selain itu adalah aspek prestise. Seberapa sering kita terkagum-kagum dengan iklan-iklan sensasional perusahaan rokok yang tayang di slot prime-time dalam waktu dan repetisi yang menakjubkan? Bukankah hal tersebut juga menjadi tanda suatu marketing campaign berhasil?



Fokus Pada Pasar Semua produk, baik itu berupa barang atau jasa, selalu memiliki target market ideal. Pada poin ini, Traditional marketing kalah jauh dibandingkan digital marketing. Melalui berbagai data search, lokasi, dan data-data pribadi, pengguna digital marketing dapat dengan mudah menjangkau demografi pasar yang mereka inginkan.



Fitur analitik dari digital marketing memampukan penggunanya untuk menjangkau pasar spesifik, sementara traditional marketing masih seperti berjudi; dimana dalam slot tayang



iklan mereka, mereka berharap ada prosentase yang signifikan dari demografi pasar yang mereka targetkan.







LinkedIn







Iklan-iklan pop-up, click bait







dan lain sebagainya Target



Pembaca



Pada umumnya, masyarakat Indonesia lebih terbiasa dengan pemasaran tradisional, yaitu: iklan dari majalah dan surat kabar atau membaca papan reklame, dimana hal tersebut masih dilakukan setiap saat. Sebagian besar, traditional marketing hanya menjangkau masyarakat daerah



setempat.



Di sisi lain, dengan menggunakan digital marketing Anda dapat menargetkan masyarakat setempat (satu daerah), maupun International. Selain itu, pententuan target pembaca tertentu, yaitu berdasarkan demografis, gender, lokasi, umur, dan interest juga dapat dilakukan.



Biaya Biaya pengeluaran traditional marketing lebih mahal daripada digital marketing, dimana harga periklanan dengan menggunakan media televisi, radio, dan print material saat ini memerlukan budget yang



tidak



murah.



Di sisi lain, digital marketing lebih ekonomis dan cepat dibandingkan dengan traditional marketing, dimana dapat digunakan oleh bisnis kecil dan menyesuaikan dengan budget serta lebih realtime.



Komunikasi Yang paling merugikan saat ini adalah fakta bahwa traditional marketing bersifat statis, yang berarti tidak ada cara untuk berinteraksi dengan pembaca atau dengan kata lain bersifat 1 arah.



Hal tersebut lebih seperti Anda menyebarkan informasi agar banyak orang mengenal merek



Anda sebagai pilihan terbaik (Brand Awareness) dan berharap mereka memutuskan untuk mengambil



tindakan.



Di sisi lain, digital marketing bersifat 2 arah, yang merupakan strategi efektif untuk memikat konsumen yang berkemungkinan tertarik dengan produk/layanan lebih lanjut.







Perbedaan antara pemasaran digital dan media tradisional



Pemasaran digital bukan sekadar pilihan lain untuk berbagi iklan. Tidak seperti membuat iklan perusahaan dari generasi ke generasi, maka bagikan iklan di berbagai saluran yaitu radio, TV, dan cetak. Sementara, Anda dapat mengubah tindakan iklan Anda di seluruh media. Dasarnya Anda menyimpan pesan dan menggunakan elemen utama yang sama di iklan tanpa memperhatikan pilihannya. Digital menjadi cara yang jelas berbeda untuk melihat lingkup dan melibatkan audiens Anda. Berikut identifikasi perbedaan antara media tradisional dan jejaring sosial. Media sosial Percakapan dua arah Sistem terbuka Transparan Pemasaran langsung ke satu individu Tentang costumer Konten Merek dan Usergenerated Konten asli Platform gratis Metrik: Keterlibatan Pelaku: Pengguna /



Media Tradisional Percakapan satu arah Sistem tertutup Agak Tertutup Pemasaran secara kolektif Tentang siapa Anda Konten profesional Konten yang didesain Platform berbayar Metrik: Jangkauan / frekuensi Aktor / Selebriti



Pengencer Pengambilan keputusan berdasarkan masyarakat Komunikasi tidak terstruktur Penciptaan secara nyata Strategi bottom-up Bahasa informal Keterlibatan aktif Analisis mendalam Dibayar, Dimiliki, Diperoleh Media sosial







Pengambilan keputusan berdasarkan ekonomi Komunikasi terkendali Pra-diproduksi / dijadwalkan Strategi top-down Bahasa formal Keterlibatan pasif Analisis tidak begitu baik Dibayar Media Tradisional



Pemasaran digital



Transisi ke pemasaran digital adalah pergeseran paradigma yang lebih besar, jadi kita perlu mendekatinya dengan cara yang berbeda.Namun, sebagian besar para ahli digital melewatkan intinya dan sangat penting. Misalnya, Marketo mendefinisikan pemasaran digital sebagai berikut: Pada tingkat tinggi, pemasaran digital mengacu pada iklan yang disampaikan melalui saluran digital seperti mesin telusur, situs web, media sosial, email, dan aplikasi seluler. Meskipun istilah ini mencakup berbagai kegiatan pemasaran semuanya tidak disetujui secara universal, maka akan berfokus pada jenis yang paling umum. Definisi Hubspot yang begitu mirip yaitu pemasaran digital adalah istilah umum untuk semua upaya pemasaran online Anda. Bisnis memanfaatkan saluran digital seperti penelusuran Google, media sosial, email, dan situs web mereka untuk terhubung dengan pelanggan saat ini dan calon pelanggan mereka.



Namun, keduanya tidak begitu dilihat karena digital bukan pilihan, alasannya sebagai berikut. 1. Bukan iklan tapi advertainment Pertama-tama, media digital dan media tradisional berbeda. Pemasaran digital bukan iklan sementara media tradisional mengutamakan iklan. Pada dasarnya, media digital adalah alat untuk menciptakan kesadaran dan mengembangkan sikap tentang merek daripada mempromosikan pembelian. Pemasaran digital mengisi bagian atas berdasarkan konten dan konten dari orang lain. Namun, tujuan Anda adalah menggunakan advertainment yang menyematkan pesan perusahaan dalam hiburan. Media tradisional juga menggunakan advertainment yang menyumbang sebagian besar keberhasilannya. Iklan disematkan di dalam konten TV, radio, atau cetak yang dinikmati konsumen. Ini adalah iklan yang membuat pilihan hiburan ini gratis atau dikirimkan dengan biaya yang jauh lebih rendah kepada konsumen. Digital sudah menjadi sesuatu yang gratis. Sekarang, iklan menjadi pengganggu karena membuat akses kita terhadap apa yang sebenarnya kita inginkan dari digital tidak berjalan lancar seperti video kucing lucu, bertukar informasi dengan teman dan keluarga. Sebenarnya, Anda sekarang menghitung biaya dalam bentuk data di ponsel atau memperlambat pemuatan laman untuk platform sosial serta situs web. 2. Rekomendasi rekan Cara dari mulut ke mulut selalu menjadi motivator besar tindakan pembelian. Sebelum digital, suara dari mulut ke mulut tidak begitu berpengaruh tetapi pemasaran digital



memberi megafon pada dampaknya. Influencer mikro memiliki dampak yang kuat pada merek yang dipilih konsumen, namun teman dan kenalan di jejaring sosial juga memiliki dampak besar pada keputusan para konsumen. Sebenarnya, dampaknya melampaui rekomendasi. Bahkan berbagi foto di jejaring sosial menawarkan dukungan halus untuk merek yang ditampilkan di dalamnya. Pertimbangan penting tentang merekomendasikan rekan terhadap sesama bahwa mereka memperkuat usaha pemasaran perusahaan tanpa mengeluarkan biaya dan rekomendasi ini lebih memotivasi karena bersikap objektif. 3. Digital adalah mendorong data Dengan media tradisional, Anda tidak pernah tahu di mana Anda berdiri dalam hal ROI. Tentu, dengan pemasaran langsung, Anda memiliki analisis yang bagus. Namun, dengan menyiarkan dan mencetak, Anda berada dalam kebingungan. Sebaliknya, pemasaran digital tidak hanya menggunakan metrik untuk menilai ROI, namun juga menggunakannya untuk meningkatkan ROI. Jadi, Anda tidak hanya bisa memprediksi keuntungan dengan memiliki informasi yang diperlukan untuk memprioritaskan upaya pemasaran Anda. Misalnya, Anda dapat menggunakan Google Analytics untuk menentukan persentase traffic yang berasal dari berbagai jaringan sosial untuk menentukan tempat dan menghabiskan biaya pemasaran. Anda bahkan bisa menentukan persentase yang mengonversi dari setiap kampanye pemasaran atau juga untuk menentukan target pasar mana yang terbaik. Kemudian, Anda dapat memfokuskan upaya untuk menjangkau lebih banyak segmen perubahan yang signifikan atau strategi



pemasaran kreatif yang menyebabkan lebih banyak orang untuk membeli. Perincian data yang tersedia dalam pemasaran digital memungkinkan analis berpengetahuan untuk mengoptimalkan semua hal dilakukan di berbagai jaringan digital mulai dari konten, pilihan, hingga penawaran. 4. Pemasaran digital berbeda dan lebih baik. Banyak bisnis masih menghabiskan bagian terbesar dari pemasaran di media tradisional, terlepas dari masalah dengan pengeluaran. Lihatlah data di bawah dari Price Waterhouse Cooper yang memproyeksikan iklan berbelanja saat 2010 dibandingkan 2016. Menambahkan semua angka untuk media tradisional versus digital, Anda melihat bahwa pengiklan masih membelanjakan lebih banyak uang untuk media tradisional. Terlepas dari ketidakpastian bahwa tempat terbaik untuk menaruh penghasilan atas pemasaran. Jika Anda melihat keadaan yang buruk di media tradisional, Anda bisa menangkap metrik yang sesuai setiap tahun. Sebaliknya, konsumen semakin menonton TV via Netflix atau layanan lain di mana mereka tidak dikenai iklan atau bisa merekam program untuk dilihat nanti. Hal yang sama juga terjadi pada radio karena kebanyakan dari kita beralih ke pemrograman langganan. Hampir tidak ada yang membaca koran atau sejenis cetaknya dan keseluruhan demografi hilang dari pembacanya. Biasanya, pertanyaan keraguan atas media tradisional akan mendominasi muncul.